1. σ field dan pengukuran Definisi 1.1

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Statistika Matematika TEORI PELUANG

MINGGU KE-6 VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSINYA

MA3231 Analisis Real

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

BAB 1. PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas sekilas mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan himpunan dan fungsi.

Himpunan dari Bilangan-Bilangan

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Matematika Diskrit 1

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

INF-104 Matematika Diskrit

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

II. LANDASAN TEORI ( ) =

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

SISTEM BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

MATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )

BAB 2 LANDASAN TEORI

1 P E N D A H U L U A N

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

STRUKTUR ALJABAR: RING

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

INF-104 Matematika Diskrit

1 PROBABILITAS. Pengertian

BAB 3 KONDISI SPECTRUM. Pada bab ini akan diperlihatkan hasil utama dari penelitian ini. Hasil utama yang

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

BARISAN SIMBOL DAN UKURAN INVARIAN FUNGSI MONOTON SEPOTONG-SEPOTONG KONTINU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

untuk setiap x sehingga f g

PENGANTAR ANALISIS REAL

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Bagian 2 Matriks dan Determinan

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

1. Pada operasi di bawah, tiap titik mewakili satu angka tertentu. Bilangan 3 angka yang ada pada baris IV adalah... A) 830 C) 622 B) 720 D) 525

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

MODUL 1. A. Himpunan 1. Pengertian Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berlainan yang memenuhi suatu syarat keanggotaan tertentu.

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

LIMIT DAN KEKONTINUAN

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

Pengantar Statistika Matematik(a)

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

Hidup penuh dengan ketidakpastian

( ) = dan f 5 3 ( )( ) =? ( ) =. Hitung nilai a. 1. Operasi untuk himpunan bilangan A ={ ,,,,, } didefi nisikan sesuai tabel di bawah ini

MA3231 Analisis Real

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

Logika Matematika Teori Himpunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

LOGO STATISTIKA MATEMATIKA I TEORI PELUANG HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

MA5032 ANALISIS REAL

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

Transkripsi:

TEORI PROBABILITAS 1. σ field dan pengukuran Misalkan Ω adalah elemen dari himpunan. Contoh Ω merupakan himpunan bilangan dalam suatu interval di bilangan riil yang merupakan hasil dari percobaan random. Dalam teori probabilitas, Ω disebut sebagai ruang ukuran, sedangkan di teori statistika Ω disebut ruang sampel. Karena dalam probabilitas dan statistika, Ω biasanya disebut sebagai hasil yang mungkin dari random eksperimen dalam suatu himpunan. Pengukuran adalah matematika murni meliputi panjang, luas, atau volume dari himpunan bagian dalam 1, 2 atau 3 di dimensi ruang Euclid. Dalam pemberian ruang sampel Ω, pengukuran adalah fungsi himpunan yang didefinisikan dari subset yang di perlukan untuk memenuhi sifat yang ada pada definisi berikut. Definisi 1.1 Misalkan F kumpulan subset dari ruang sampel Ω F disebut σ-field jika dan hanya jika mempunyai sifat berikut : (i) himpunan kosong F. (ii) jika A F, maka komplemen A c F. (iii) jika Ai F, i = 1, 2,..., maka gabungan Ai F. Pasangan (Ω,F) terdiri dari himpunan dan σ field F yang merupakan subset dan disebut ruang pengukuran. Elemen F disebut himpunan pengukuran dalam teori pengukuran dan disebut kejadian dalam probabilitas dan statistika. Karena c = Ω, mengikuti 1 dan 2 pada definisi 1.2 maka Ω Jika F adalah σ field di Ω Begitu juga dari 2 dan 3, jika Ai F, i= 1,2, dan F adalah σ field maka irisan Ai F dapat di tunjukkan dengan menggunakan hokum demorgan ( Ai) c = A c i. Untuk sebarang Ω yang di berikan ada 2 trivial σ field yang pertama, kumpulan yang mengandung 2 elemen dan Ω Kemungkinan terkecil σ field dalam Ω yang kedua, kumpulan semua subset dari Ω yang di sebut himpunan pangkat terbesar σ field di Ω Misalkan di berikan nontrivial σ field. Di berikan A anggota himpunan bagian tak kosong dari (A Ω, A Ω ) maka {,A,A c,} adalah σ field. Pada dasarnya σ field terkecil mengandung A yang berarti jika F ada σ field yang mengandung A maka σ field (1.1) adalah kumpulan bagian Ω Secara umum σ field terkecil mengandung C adalah suatu kumpulan subset dinotasikan σ(c) dan disebut σ field yang di karenakan C. oleh karena itu

σ field di (1.1) adalah σ({a}). Catatatn buku σ({a,ac}), σ({a,}), dan σ({a, }) semua sama sebagai σ({a}). Tentu jika C sendiri adalah σ field maka σ(c)=c Dibilangan R ada σ field khusus yang akan di gunakan secara langsung. Diberikan C kumpulan semua interval terbuka di R, maka B = σ(c) di sebut Borel σ field. Elemen B disebut himpunan Borel. Borel σ field Bk di dimensi k sama halnya dengan ruang Euclid rk. Hal ini dapat di tunjukkan bahwa interval (terbatas atau tak terbatas)himpunan terbuka dan himpunan tertutup adalah himpunan barel.kita tunjukkan bilangan riil B = σ(o) dimana O adalah kumpulan semua himpunan terbuka. Sejenisnya membutuhkan untuk di tunjukkan bahwa σ(c) σ(o) dan σ(o) σ(c). karena interval terbuka sama dengan himpunan terbuka, C O dan oleh sebab itu σ(c) σ(o). mengapa? Diberikan U adalah himpunan terbuka. Maka U dapat di tunjukkan sebagai gabungan persamaan dari interval terbuka terbatas (Royden (1968, p.39)). Oleh karena itu U σ(c) (definisi 1.1 (iii)) dan O σ(c). dari definisi σ(o), σ(o) σ(c). pembuktian terbukti. Diberikan C Rk adalah himpunan borel dan diberikan BC = {C B : B Bk}.maka (C, BC) adalah ruang pengukuran dab Bc disebut Borel σ field di C. Definisi 1.2 Diberikan (,F) adalah ruang pengukuran. A fungsi himpunan v di definisikan di F di namakan pengukuran jika dan hanya jika memenuhi sifat berikut : (i) 0 ν(a) ada A F. (ii) ν( ) = 0 (iii) jika Ai F, i = 1, 2,..., dan Ai saling lepas Ai Aj = ada i j, maka ~ ~ v ( A i ) = v(a i ) Ketiga (Ω,F,v) disebut ruang ukuran, jika V(Ω) = 1 maka V disebut probabilitas pengukuran dan biasa dinotasikan oleh P pengganti V yang dioperasikan (Ω, F, P) disebut ruang probabilitas. Meskipun pengukuran adalah perpanjangan pasang, luas dan volume. Kadang didapat berupa abstrak. Contoh: diberikan fungsi himpunan V(A) = A F, A 0 V(A) = D A = Karena pengukuran dapat bernilai, kita harus mengetahui bagaimana aritmatik dengan pada buku ini, cukup untuk mengetahui (1) untuk sebarang x R, + x =. x =, jika x > 0, x =, jika x < dan 0 =. (2) + = dan (3) a = jika sebarang a > 0 bagaimana atau tidak terdefinisi.

Jika Ω dapat dihitung berarti ada korespondensi 1-1 diantara Ω dan himpunan semua bilangan bulat kemudian 1 dapat dipertimbangkan trivial 0 field terdiri dari semua subset dari Ω dan pengukuran memberikan nilai untuk setiap subset di Ω. Ketika Ω tidak dapat dihitung, (e.g., Ω = R atau [0,1]), ini tidak mungkin ditetapkan pengukuran yang layak untuk setiap subset dari Ω. Contoh: tidak mungkin ditemukan pengukuran di semua subset di R dan masih memenuhi sifat 1.3 ini mengapa penting dikenalkan σ field lebih kecil daripada himpunan pangkat. Berdasarkan hasil membagi beberapa sifat dasar pengukuran dimanapun kita memperhubungkan V(A) secara mutlak diasumsikan A F. Dalil 1.1 Diberikan (Ω, F, V) ruang pengukuran (i) (ii) (Kemonotonan) Jika A B maka V(A) V(B) (Subadditivity) ada persamaan A 1, A 2,. V ( A i ) V(A i ) (iii) Kekontinuan. Jika A 1 A 2 A 3 (atau A 1 A 2 A 3 dan V(A 1 ) < ), dimana Bukti: maka V (lim n A n ) = lim n V(A n ) lim A n = A i n (atau A i ) Kita buktikan (i), pembuktian (ii) dan (iii) ditinggalkan sebagai contoh karena A B, B = A (A C B) dan A dan A C B saling lepas dari definisi 1.2 (iii) V(B) = V(A) + V(A C B) yang tidak lebih kecil dari V(A) karena V(A C B) 0 oleh definisi 1.2 (i). Ada korespondensi 1-1 antara himpunan semua pengukuran probabilitas di (R, B) dan himpunan dari fungsi di R diberikan P probabilitas pengukuran. Fungsi distribusi komulatif dari P definisi menjadi F(x) = P([, x]), x R Dalil 1.2 (i) Diberikan F ada c.d.f di R, maka a. F( ) = lim x f(x) = 0

(ii) b. F() = lim x f(x) = 1 c. F tidak berkurang F(x) F(y) jika x y d. F kontinu kanan lim F(y) = F(x) y x, y>x Andaikan sebuah bilangan real nilai fungsi F di R memenuhi (a.)-(d.) di (i) maka F ada c.d.f. ukuran probabilitas khusus di (R, B). Hasil kali kartesius dari himpunan (kumpulan himpunan) r i, i I = {1,, k} (atau {1,2,, } didefinisikan sebagai himpunan dari semua (a 1,, a k ) atau (a 1, a 2, ) a 1 r 1,, i I dan dinotasikan dengan π i I, r i = r i x xτ k (atau τ 1 xτ 2 ). diberikan (Ω i, F i ), iεi dan merupakan ruang pengukuran. Karena π i I F 2 seharusnya field, σ (π i I, r i )dinotasikan π i I (Ω i, F i ). Sebagai contoh, terdiri (Ω i, F i )=(R,B),,2,.,k. maka ruang hasil kali R k dan dapat diperlihatkan σ field yang sama dengan Borel σ field di R k yang mana σ field dihasilkan oleh kumpulan semua himpunan terbuka di R k. Hasil perkalian dari pengukuran Lebesgue pada dua interval [a1,b1] dan [a2,b2]. Catatan bahwa [a1,b1] x [a2,b2] adalah sesuatu himpunan yang dapat dihitung dengan definisi hasil kali σ field. Sebuah pengukuran V di (Ω, F) disebut σ finite jika hanya jika ada sebuah persamaan { A 1, A 2, } sebagaimana A i = Ω dan V(A i ) < untuk semua i. Beberapa ukuran terbatas (seperti pengukuran peluang) adalah pembenaran σ terbatas. Pengukuran Lebesgue dalam contoh 1.2 adalah σ terbatas, tetapi R = A n dengan A n = ( n, n), n = 1,2,. Perhitungan ukuran dalam contoh 1.1 adalah σ terbatas jika hanya jika Ω dapat dihitung. Pengukuran didefinisikan oleh (1.2), bagaimanapun tidak σ terbatas. Dalil 1.3 (Teorema Ukuran Hasil Kali) Diberikan (Ω i, F i, V i ), i = 1,, k, sebagai ruang ukuran dengan σ ukuran terbatas, dimana k 2 adalah bilangan bulat. Kemudian ada sebuah ukuran σ terbatas yang unik dalam hasil kali σ field σ(f 1 F k ), disebut ukuran hasil kali dan dinotasikan V 1 V k, sebagai berikut: untuk semua V i F i, i = 1,, k. V 1 V k (A 1 A k ) = V 1 (A 1 ) V k (A k ) Dalam R 2 ada ukuran khusus, ukuran hasil kali m x m, untuk m x m ([a 1, b 1 ] [a 2, b 2 ]) sama dengan nilai yang diberikan oleh (1.5). Pengukuran ini disebut Ukuran Lebesgue di (R 2, B 2 ). Pengukuran Lebesgue (R 3, B 3 ) adalah m x m x m sama dengan volume biasa untuk himpunan bagian dari bentuk [a 1, b 1 ] [a 2, b 2 ] [a 3, b 3 ]. Pengukuran Lebesgue di (R k, B k ) untuk sembarang bilangan bulat positif k yang didefinisikan.

Konsep dari c.d.f. (Comulatif-Distributif-Function) dapat diperpanjang pada R k. Diberikan P merupakan ukuran peluang di (R k, B k ). c.d.f. (joint c.d.f.) dari P didefinisikan dengan: F(x 1,, x k ) = P((, x 1 ] (, x k ]), x i R Ada korespondensi satu-satu diantara pengukuran probabilitas dan join c.d.f. di R 2. Beberapa sifat dari sebuah joint c.d.f diberikan pada contoh 10 di (1.6). jika F() adalah sebuah joint c.d.f. maka Fi(x)= adalah sebuah c.d.f. dan disebut ith marginal c.d.f. secara jelas, marginal c.d.f. tidak dapat ditentukan oleh joint c.d.f.nya. tetapi sebuah joint c.d.f. tidak dapat ditentukan dengan k marginal c.d.f. ada suatu kekhususan tetapi merupakan operasi penting dengan sebuah joint c.d.f. f didefinisikan oleh k marginal c.d.f. Fi didefinisikan : F(x 1,, x k ) = F 1 (x 1 ) F k (x k ), (x 1,, x k )εr k 2. Fungsi yang dapat diukur dan distribusi Sejak dapat berubah-ubah, sering cocok atau sesuai untuk menentukan sebuah fungsi (mapping) f dari Ω ke ruang yang lebih sederhana (kerap kali). Diberikan B, kemudian gambaran invers dari B dibawah f yakni: f 1 (B) = {f B} = {ω Ω : f(ω) B}. Fungsi invers tidak ada untuk didefinisikan. Pembaca diminta untuk membuktikan sifat berikut: a. f 1 (B c ) = (f 1( B)) c for any B _; b. f 1 ( Bi) = f 1 (Bi) for any Bi _, i = 1, 2,... Diberikan C adalah kumpulan himpunan bagian. kita definisikan: f 1 (C) = {f 1 (C) : C C}. Definisi 1.3. Diberikan (Ω,F) dan () merupakan ruang yang dapat diukur dan f sebuah fungsi dari Ω untuk. Fungsi f disebut fungsi yang dapat diukur dari (Ω,F) ke () jika hanya jika. Jika =R dan =B (Borrel ), maka f disebut Borel yang dapat diukur atau disebut fungsi Borrel pada (Ω,F) (atau dengan hormat untuk f). Dalam teori probabilitas, sebuah fungsi yang dapat dihitung disebut elemen acak dan dinotasikan dengan satu dari X,Y,Z, jika x dapat dihitung dari (Ω,F) ke (R,B), maka ini disebut variable acak, jika x dapat dihitung dari (Ω,F) ke (R k,b k ), maka ini disebut vector-k acak. Jika X1,..Xk merupakan variable acak didefinisikan pada ruang acak probabilitas umum, maka vector (X1,..Xk) adalah vector-vektor k acak.(sebagai konvensi notasi, ada vector c didefinisikan dengan (c R k,), dimana adalah komponen ith dari c.

Jika f dapat diukur dari (Ω,F) ke (), maka (F -1 ) adalah sebuah sub field dari f (terbukti). Ini disebut field yang dihasilkan oleh f dan dinotasikan dengan (f). Sekarang kita menganggap beberapa contoh fungsi yang dapat dihitung. Jika f adalah kumpulan semua himpunan bagian dari Ω, maka fungsi f dapat diukur. Diberikan A Ω. penunjuk fungsi untuk A didefinisikan sebagai: Untuk sembarang B c R, Kemudian σ(ia) adalah lebih kecil σ field dari pada σ field F asli. Ini adalah alasan lain mengapa kita mengenal konsep fungsi yang dapat dihitung dan variable acak, dalam penjumlahan untuk alasan bahwa ini mudah untuk berhubungan dengan bilangan. Sering kali σ field f (seperti himpunan pangkat) terdiri atas banyak himpunan bagian dan kita hanya tertarik pada beberapa dari mereka.salah satu bisa jika definisi variable acak X dengan σ(x) terdiri atas himpunan bagian yang sangat penting. Secara umum, σ(x) berada diantara σ field trivial {, Ω } dan F, dan berisi lebih banyak himpunan bagian jika X lebih dilengkapi. Untuk fungsi yang sederhana I, kita telah menunjukkan bahwa σ(ia) mengandung hanya empat elemen. Kelas fungsi sederhana dikandung oleh kombinasi linear dari indikasi himpunan yang dapat dihitung. k φ(ω) = a i I A, (ω), Dimana A1,.,Ak adalah himpunan yang dapat dihitung pada dan a1,,ak adalah bilangan real. Salah satu dapat ditunjukkan secara langsung bahwa sebuah fungsi adalah fungsi Borel, tetapi mengikuti dengan segera dari dalil 1.4. diberikan A1,,Ak merupakan partisi (sekat) dari Ω. Ai adalah disjoin dan gabungan A1. Ak= Ω. kemudian fungsi sedrhana diberikan oleh (1.8) dengan perbedaan secara langsung karakteristik partisi dan σ(ϕ) = σ({a1,...,ak}). Dalil 1-4- diberikan (Ω,F) sebagai ruang pengukuran. (i) F adalah Borel jika hanya jika f 1 (a,) F untuk semua a anggota R. (ii) (iii) Jika f dan g adalah Borel, maka f.g dan af+bg, dimana a dan b adalah juga merupakan bilangan real. f/g adalah Borel dibagi g(ω) 0 untuk setiap w anggota. Jika f,f, adalah Borel, maka supn fn, infn fn, limn fn, dan lim infn fn. Lebih lanjut himpunan

A = {ωεω: lim n ~ f n(ω) ada} Adalah sebuah kejadian dan merupakan fungsi. Adalah Borel (iv) Diperkirakan bahwa f dapat diukur dari (Ω,F) pada (), dan g dapat diukur dari () (v) ke (). Kemudian komposisi fungsi dari gof dapat diukur dari (Ω,F) ke (). Diberikan Ω sebuah himpunan Borel pada R p. jika f adalah fungsi yang kontinu dari Ω ke R p, maka f dapat diukur. Contoh: Misalkan Ω himpunan uncontable. A ={A Ω A countable atau A c cauntable}. Untuk membuktikan A σ-field harus di tunjukkan bahwa A memenuhi A 1 A 2 A dan A1, A2, A3,...Ak-1, maka Jawab : k 1 Ak A 1. A karena countable. Ω A karena Ω c = 2. Misalkan A A, maka A atau A c countable. Bila A countable, maka A = (A c ) c countable, yang berarti A, A c A. Ac A. Bila Ac cauntable, maka dari syarat keanggotaan 3. Untuk membuktikan 3 atau 3 kita menggunakan sifat gabungan countable himpunan Contoh: countable adalah countable. Misalkan kita mempunyai barisan himpunan A1, A2,A3,... dengan Ai A. Terdapat dua kemungkinan Pertama, semua Ai countable, maka dengan menggunakan sifat diatas countable. Ini berarti n=1 An A n=1 Kedua terdapat beberapa Ai dengan Aic countable. Karena ( Ai) c = Ai countable maka Ai A Misalkan Ω = {a,b,c}, A1={, Ω{a},{b,c}} dan A2={, Ω,{b}, {a,c}}. An c Perhatikan bahwa A1 dan A2 merupakan σ fields tetapi A1 A2={, Ω,{a},{b},{a,c},{b,c}} bukan σ -fields karena {a} {b}={a,b} A1 A2 Bila Ω countable (berhingga atau terhitung) kita selalu bisa mengambil 2 Ω sebagai σ-fields. Akan tetapi, bila Ω countable (takhingga tak terhitung), maka karena alasan teknis (Shao, 1999:4), kita mengambil σ-fields yang lebih kecil dari 2 Ω Berikut beberapa kasus khusus untuk Ω = R = {x < x < } Misalkan

C1 = {[a,b] a;b R,a<b} C2 = {(a,b) a;b R,a<b} C3 = {[a,b) a;b R,a<b} C4 = {(a,b] a;b R,a<b} Perhatikan bahwa C1,C2,C3,C4 bukan σ-field. Menurut teorema, terdapat σ(c 1 ), σ(c 2 ), σ(c 3 ), σ(c 4 ) dan σ(c 1 C 2 C 3 C 4 ). Menurut Royden σ(c 1 ) = σ(c 2 ) = σ(c 3 ) = σ(c 4 ) = σ(c 1 C 2 C 3 C 4 ) dan disebut dengan -field Borel dan untuk selanjutnya disingkat Borel fields dan diberi notasi B. Anggota Borel fields disebut himpunan Borel. Oleh : Jihan Reni Kholidati (131810101040) Waqiah (131810101014) Yora Aziza Rodifa (131810101051)