BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih mendekai benuk sisem ang sebenarna. Perencanaan perangka keras adalah dengan menghubungkan beberapa peralaan mekanik ke minimum sisem melalui Programable Peripheral Inerface 8255 ( PPI 8255 ). Rangkaian ini akan mengakifkan dan menonakifkan peralaan ang erhubung dengan menggunakan sisem pemancar dan penerima. Minimum sisem menggunakan IC 8255 dan beberapa chip lain sebagai pendukung inerface. Peralaan elekronik lainna menggunakan rangkaian rela unuk mengonrol sisem mekanik, dimana rela ersebu digunakan unuk penggerak siem pinu, memaikan, menalakan lampu, dan alarm ang berfungsi apabila erjadi kesalahan dalam kode ang diinpukan melalui pemancar. Perinah ang ersimpan dalam EPROM mengendalikan peralaan mekanik melalui PPI 8255 rangkaian konrol, sesuai dengan ang elah diinpukan oleh pemancar dan akhirna akan dierima oleh sisem penerima. Dalam pembuaan perangka keras sebagai pengendali sisem, dibua sesuai dengan blok diagaram sebagai beriku ini : 30
31 Pemancar Penerima Inerface Minimum Sisem Alarm Modul Oupu Gambar 3.1. Blok Diagram Sisem Kunci Berkode Dengan Minimum Sisem Penjelasan blok diagram diaas adalah sebagai beriku : a. Pemancar Peralaan ini merupakan perangka kerja ang berfungsi unuk menginpukan kode ang berfungsi sebagai password ke penerima unuk mengakif sisem kerja mekanik. Seperina ang diliha pada Bab II dan gambar 2.3 b. Penerima Peralaan ini merupakan perangka kerja ang berfungsi unuk menerima kode ang dikirimkan oleh pemancar, dan cara kerjana dapa diliha pada Bab II dan gambar 2.4. c. Inerface Peralaan inerface merupakan jalur inpu/oupu ang merupakan sarana penghubung anara sisem mekanik ang dibua dengan minimum sisem. Berupa program ang diliha pada lampiran.
32 d. Minimum Sisem Minimum sisem digunakan sebagai pusa kendali keseluruhan sisem sekaligus sebagai empa pemrosesan daa baik ang berupa inpu maupun oupu. Hasil dari pemrosesan daa dapa diliha dari inpu aiu berupa me non-akifkan dan mengakifkan pinu, lampu, dan sebagai sisem pengaman berupa alarm. Yang penjelasanna dapa diliha di Bab II dan gambar rangkaian pada lampiran. e. Model Oupu Merupakan oupu dari rangkaian mekanik ang dibua sebagai keluaran dari program, dan pendukung pirani kerja lainna. Yaiu pembuka dan penuup pinu, memaikan, dan menalakan lampu. f. Alarm Merupakan rangkaian ang mendeeksi keadaan sisem dari model, dan oupuna merupakan informasi ang dieruskan ke rangkaian inerface. Apabila kode ang di sampaikan kepada penerima ak sesuai dengan password ang ada, maka alarm akan berbuni. Cara kerja bisa diliha pada Bab II. 3.2. Kompuer PC dan Perangka Lunak Kompuer ang digunakan aiu IBM PC compaible ang dalam hal ini kompuer dalam sisem hana sebagai media unuk membua perangka lunak pengendali ( Sofware) ang selanjuna disimpan dalam EPROM. Aau
33 menggunakan kompuer dan EPROM Emulaar ang dihubungkan dengan minimum sisem. Unuk perangka lunakna menggunakan bahasa pemograman Assembler. Selain iu ang erpening adalah menenukan leak por ang dihubungkan dengan inpu maupun oupu, sehingga baik rangkaian dan program akan berfungsi sesuai dengan ang diharapkan. 3.3. Pembuaan Program Prosedur dibawah ini digunakan unuk membua program ang digunakan unuk menelesaikan suau permasalahan. Langkah langkah ang perlu dikerjakan adalah : 1. Memperimbangkan dan menjabarkan kembali permasalahan, definisi permasalahan harus dijabarkan secara epa dalam benuk deail. Informasi ang diperlukan seperi skema rangkaian dan gambaran proses harus jelas. Sehingga oupu dari inpu program sesuai dengan ujuan dari dibuana rangkaian kunci berkode dengan minimum sisem ersebu. 2. Menenukan por-por ang digunakan ermasuk idenifier ang dipakai oleh inpu/oupu. 3. Melakukan uji coba program sebelum program dapa kia fungsikan dengan ujuan sebenarna. 4. Menransfer program kedalam EPROM.
34 Adapun prosedur dari program ang di bua adalah sebagai beriku : 1. Inpu pasword Jika A = B, maka pinu akan erbuka Jika A B, maka alarm akan berbuni Unuk pasword inpu sebanak 4 digi aiu anara 1 sampai dengan 9 2. Tombol 10 pada kepad pemancar berfungsi unuk memasukkan kode ke pengunci daa ( mirip ombol ener pada kepad kompuer ) 3. Tombol 11 pada kepad pemancar berfungsi unuk menuup pinu dan merese penerima. 4. Tombol 12 sampai dengan ombol 15 berfungsi unuk mengendalikan pirani lain, dipakai unuk menalakan dan memaikan lampu. Tombol 12 digunakan unuk menalakan lampu A Tombol 13 digunakan unuk memaikan lampu A Tombol 14 digunakan unuk menalakan lampu B Tombol 15 digunakan unuk memaikan lampu B Karena ang digunakan adalah IC 8255 pada mode 0 ( unuk A dan B ) dengan konfigurasi sebagai beriku : Por A : inpu Por C upper : oupu
35 Por B : oupu Por C Lower : inpu Daa ang dikirimkan ke conrol word Ic 8255 adalah sebagai beriku : D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 1 0 0 1 0 0 0 1 Jadi daa conrol word-na adalah : 10010001b aau 91h Adapun flowcar dari program unuk mengakifkan kunci jarak jauh dengan minimum sisem 8088 ang dibua adalah sebagai beriku : A START Inpu remoe 1..9 Simpan inpu password A 10 Password Ok Se alarm A Open pinu A 11 Rese pinu dan alarm A B
36 B 12 Se lampu A A 13 Rese lampu A A 14 Se lampu B A 15 Rese lampu B A A Gambar 3.2. Flowcar Program Kunci Berkode Jarak Jauh dengan Minimum Sisem 8088 Adapun penjelasan dari flowcar di aas adalah sebagai beriku : Tombol-ombol ang diekan pada remoe dibaca oleh program. Tombol ersebu adalah ombol 1 sampai dengan ombol 15. Pendeeksian ang dilakukan oleh program sesuai dengan flowchar ang ada, aiu : 1. Bila ombol ang diekan adalah ombol 1 sampai dengan ombol 9, maka program akan menimpan informasi ang bersesuaian dengan ombol ang diekan. Informasi ini adalah derean password.
37 Seiap kali ada ambahan penekanan ombol, semakin panjang informasi aau password ang disimpan. 2. Bila ombol 10 diekan, maka program akan membandingkan password ang diinpukan lewa remoe dengan password referensi ang ersimpan didalam program. Jika hasil pembanding benar, maka pinu erbuka eapi jika hasil pembanding idak benar maka alarm akan berbuni dan pinu eap eruup. 3. Bila ombol 11 diekan maka pinu akan menuup dan rese alarm. 4. Bila ombol 12 sampai dengan 15 diekan, maka pirani pirani lain akan diakifkan aau di nonakifkan/ Beriku adalah fungsi iap-iap ombol : Tombol 12 digunakan unuk menalakan lampu A Tombol 13 digunakan unuk memaikan lampu A Tombol 14 digunakan unuk menalakan lampu B Tombol 15 digunakan unuk memaikan lampu B