MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

Matematika Industri I

1. Memahami pengertian proposisi dan predikat. 3. Memahami penggunaan penghubung dan tabel kebenaran

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

LANDASAN MATEMATIKA Handout 3 (Kalkulus Proposisi)

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

MATEMATIKA DASAR (Validitas Pembuktian)

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

BAB 6 EKUIVALENSI LOGIS

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

STMIK Banjarbaru EKUIVALENSI LOGIKA. 10/15/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

PERTEMUAN TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN CONTINGENT

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

EKUIVALENSI LOGIS. Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Pertemuan 3 FONDASI MATEMATIKA. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan

Himpunan. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Logika Matematika Modul ke: Himpunan

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

BAB 7 PENYEDERHANAAN

Bahan kuliah Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Didin Astriani P, M.Stat. Fakultas Ilkmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

BAB III DASAR DASAR LOGIKA

LOGIKA & PEMBUKTIAN. Anita T. Kurniawati, MSi LOGIKA

HIMPUNAN (Pengertian, Penyajian, Himpunan Universal, dan Himpunan Kosong) EvanRamdan

Pengantar Logika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat UIGM

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

ARGUMEN DAN METODE PENARIKAN KESIMPULAN

LOGIKA DAN PEMBUKTIAN

PERTEMUAN 5. Teori Himpunan

Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

ARGUMENTASI. Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

Logika. Apakah kesimpulan dari argumen di atas valid? Alat bantu untuk memahami argumen tsb adalah Logika


Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI

LOGIKA. Arum Handini Primandari

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

DASAR DASAR LOGIKA. Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

BAB 5 TAUTOLOGI. 1. Pendahuluan. 2. Evaluasi validitas argumen

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

BAB I H I M P U N A N

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

Cerdik Matematika. Bambang Triatma. Matematika. Cerdik Pustaka [Type the phone number] [Type the fax number]

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI

Modul ke: Penyajian Himpunan. operasi-operasi dasar himpunan. Sediyanto, ST. MM. 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB I TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Transkripsi:

MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA Nama : NURHIDAYAT NIM : DC 113 055 JURUAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTA TEKNIK UNIVERITA PALANGKA RAYA 2013

A I PENGERTIAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran, dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih. Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif. idang-bidang ini memiliki hasil dasar logika yang serupa.

A II PROPOII Definisi Proposisi ebuah proposisi(proposition) atau statement ialah sebuah kalimat deklaratif yang memiliki tepat satu nilai kebenaran, yaitu: enar () atau alah () eberapa contoh proposisi dan bukan proposisi: 1. Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia. 2. 7 merupakan sebuah bilangan prima. 3. Manusia adalah salah satu jenis makluk di umi. 4. Taufik Hidayat pandai main bulu tangkis atau tennes. 5. Jika 10 habis dibagi dengan 4, maka juga habis dibagi dengan 2. 6. Mudah-mudahan anda berhasil dalam meniti karier. 7. erolahragalah secara teratur! Kalimat deklaratif pertama, kedua dan ketiga dalam contoh tidak memuat penghubung disebut proposisi primitip(primitif), dan dilambangkan dengan huruf kecil: p, q, r, s. Kalimat deklaratif keempat dan kelima memuat penghubung atau dan jika...maka... disebut proposisi majemuk(composite). Kalimat keenam dan ketujuh bukan proposisi.

A III PENGHUUNG Penghubung atau konektif(connective) Dalam logika matematika dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu: 1. Negasi(Negation) 2. Konjungsi(Conjunction) 3. Disjungsi(Disjunction) 4. Implikasi(Implication) 5. Ekuivalensi(Equivalence) Definisi Penghubung Misalkan p dan q adalah proposisi. 1. Negasi: Untuk sembarang proposisi, p, yang memiliki nilai kebenaran, =, maka negasinya ditulis sebagai, p, memiliki nilai kebenaran lawannya, =. 2. Konjungsi: Konjungsi p dan q dinyatakan dengan, p ^ q, adalah sebuah proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q keduanya bernilai benar. 3. Disjungsi: Disjungsi p dan q dinyatakan dengan, p v q, adalah proposisi yang bernilai salah jika proposisi p dan q keduanya bernilai salah. 4. Implikasi (proposisi bersyarat): Implikasi dari p ke q dinyatakan dengan, p => q, ialah proposisi yang bernilai salah jika dan hanya jika p bernilai benar dan q bernilai salah. Proposisi p disebut anteseden(premis/hipotesa) dan proposisi q disebut konsekuen(konklusi/kesimpulan) 5. Ekuivalensi/iimplikasi: Ekivalensi dari p dan q dinyatakan dengan, p q, adalah proposisi yang bernilai benar jika proposisi p dan q mempunyai nilai kebenaran sama. eberapa contoh proposisi majemuk Misalkan p, q dan r adalah proposisi, dimana:

p : umi adalah satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. () q : atu dekade sama dengan 10 tahun. () r : 1 + 1 = 3. () Maka: 1. p : umi bukan satu-satunya planet di jagat raya yang mempunyai kehidupan. () 2. p ^ q : atu dekade sama dengan 10 tahun dan 1 + 1 = 3. () 3. p v q : atu dekade sama dengan 10 tahun atau 1 + 1 = 3. () 4. q r : Jika satu dekade sama dengan 10 tahun maka 1 + 1 = 3. () 5. q r : atu dekade sama dengan 10 tahun jika dan hanya jika 1 + 1 = 3. ()

A IV TAUTOLOGI DAN KONTRADIKI, EKUIVALENI LOGIKA A. TAUTOLOGI Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. ebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika. Contoh: Lihat pada argumen berikut: Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika iska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau iska tidur, maka Tini pergi kulah. Diubah ke variabel proposional: A Tono pergi kuliah Tini pergi kuliah C iska tidur Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan. (1) A (Premis) (2) C (premis) (3) (A V C) (kesimpulan) Maka sekarang dapat ditulis: ((A ) ʌ (C )) ((A V C)

A C A C (A ) ʌ (C ) A V C (A V C) ((A ) ʌ (C ((A V C) Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk : ((A ) ʌ (C )) ((A V C) adalah semua benar (Tautologi) Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran: 1. (p ʌ ~q) p Pembahasan: p q ~q (p ʌ ~q) (p ʌ ~q) p Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T). maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q) p selalu benar.

2. [(p q) ʌ p] p q Pembahasan: p q (p q) (p q) ʌ p [(p q) ʌ p] p q (1) (2) (3) (4) (5) erdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran pernyataan majemuk itu adalah. Dengan perkataan lain, pernyataan majemuk [(p q) ʌ p] p q selalu benar. Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum ekuivalensi logika. Contoh: a. (p ʌ q) q Penyelesaian: (p ʌ q) q ~(p ʌ q) v q ~p v ~q v q ~p v T T...(Tautologi) Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa pernyataan majemuk dari (p ʌ q) q adalah tautologi karena hasilnya T (true) atau benar. Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk (p ʌ q) q yaitu: P q (p ʌ q) (p ʌ q) q T

Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q) q merupakan Tautologi. b. q (p v q) penyelesaian: q (p v q) ~q v (p v q) ~q v (q v p) T v p T...(Tautologi). KONTRADIKI Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika. Contoh dari Kontradiksi: 1. (A ʌ ~A) Pembahasan: A ~A (A ʌ ~A) Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah. 2. P ʌ (~p ʌ q) Pembahasan:

p q ~p (~p ʌ q) P ʌ (~p ʌ q) Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F). C. Ekuivalensi Logika Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataanpernyataan komponen-komponennya. Hukum-Hukum Ekuivalensi Logika: 1. Hukum komutatif: p ʌ q q ʌ p p v q q v p 2. Hukum asosiatif: (p ʌ q) ʌ r p ʌ (q ʌ r) (p v q) v r p v (q v r) 3. Hukum distributif: p ʌ (q v r) (p ʌ q) v (p ʌ r) p v (q ʌ r) (p v q) ʌ (p v r) 4. Hukum identitas: p ʌ T p p v F p 5. Hukum ikatan (dominasi): P v T T

P v F F 6. Hukum negasi: P v ~p T P ʌ ~p F 7. Hukum negasi ganda (involusi): ~(~p) p 8. Hukum idempoten: P ʌ p p p v p p 9. Hukum de morgan: ~( p ʌ q) ~p v ~q ~(p v q) ~p ʌ ~q 10. Hukum penyerapan (absorpsi): p v (P ʌ q) p P ʌ (p v q) p 11. Hukum T dan F: ~T F ~F T 12. Hukum implikasi ke and/or: P q ~p v q[5] Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut. Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan, seperti contoh berikut: 1. uktikan ekuivalensi berikut: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q) ~p Jawab: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q) (~p ʌ q) v (~p ʌ ~q) ~p ʌ (q v ~q)

~p ʌ T ~p...(terbukti) 2. Tunjukkan bahwa: ~(p v q) (~p ʌ ~q) Tabel kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu: p q ~p ~q p v q ~(p v q) (~p ʌ ~q) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Dari tabel diatas pada kolomk (6) dan (7), jelas bahwa ~(p v q) (~p ʌ ~q). Jadi, ~(p v q) (~p ʌ ~q).

A V VALIDITA PEMUKTIAN A. PREMI DAN ARGUMEN Logika berkenaan dengan penalaran yang dinyatakan dengan pernyataan verbal. uatu diskusi atau pembuktian yang bersifat matematik atau tidak, terdiri atas pernyataan-pernyataan yang saling berelasi. iasanya kita memulai dengan pernyataan-pernyataan tertentu yang diterima kebenarannya dan kemudian berargumentasi untuk sampai pada konklusi (kesimpulan) yang ingin dibuktikan. Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan disebut premis, sehingga suatu premis dapat berupa aksioma, hipotesa, definisi atau pernyataan yang sudah dibuktikan sebelumnya. edang yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu (satu) konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to) diturunkan dari premispremis. Konklusi selayaknya diturunkan dari premis-premis atau premis-premis selayaknya mengimplikasikan konklusi, dalam argumentasi yang valid, konklusi akan bernilai benar jika setiap premis yang digunakan di dalam argumen juga bernilai benar. Jadi validitas argumen tergantung pada bentuk argumen itu dan dengan bantuan tabel kebenaran. entuk kebenaran yang digeluti oleh para matematikawan adalah kebenaran relatif. enar atau salahnya suatu konklusi hanya dalam hubungan dengan sistem aksiomatik tertentu. Konklusi itu benar jika mengikuti hukumhukum logika yang valid dari aksioma-aksioma sistem itu, dan negasinya adalah salah. Untuk menentukan validitas suatu argumen dengan selalu mengerjakan tabel kebenarannya tidaklah praktis. Cara yang lebih praktis banyak bertumpu pada tabel kebenaran dasar dan bentuk kondisional. entuk argumen yang paling sederhana dan klasik adalah Modus Ponens dan Modus Tolens.

Kaidah metode-metode inferensi pada dasarnya adalah sebuah tautologi. Kaidah inferensi bermacam-macam, seperti Modus ponen Modus tollen ilogisme implifikasi Penambahan Konjungsi. MODU PONEN C. MODU TOLLEN D. ILOGIME HIPOTEI E. ILOGIME DIJUNGTIF F. IMPLIKAI

G. ARGUMEN Argumen dikatakan valid jika konklusi benar bilamana semua hipotesisnya benar, sebaliknya argumen dikatakan invalid Adalah sederetan proposisi yang dituliskan sebagai : p1 p2..pn Kesimpulan q

A VI Himpunan Definisi Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. HMTI adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi anggota berupa mahasiswa. Tiap mahasiswa berbeda satu sama lain. Cara Penyajian Himpunan Enumerasi etiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci. Contoh 1. - Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}. - Himpunan lima bilangan genap positif pertama: = {4, 6, 8, 10}. - C = {kucing, a, Amir, 10, paku} - R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } - C = {a, {a}, {{a}} } - K = { {} } - Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2,..., 100 } - Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {, -2, -1, 0, 1, 2, }. Keanggotaan x A : x merupakan anggota himpunan A; x A : x bukan merupakan anggota himpunan A. Contoh 2. Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } K = {{}} maka 3 A {a, b, c} R c R {} K {} R Contoh 3. ila maka a P 1 a P 2 P 1 P 2 P 1 P 3 P 2 P 3 P 1 = {a, b}, P 2 = { {a, b} }, P 3 = {{{a, b}}},

imbol-simbol aku P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3,... } N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2,... } Z = himpunan bilangan bulat = {..., -2, -1, 0, 1, 2,... } Q = himpunan bilangan rasional R = himpunan bilangan riil C = himpunan bilangan kompleks Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U. Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3,5}. Notasi Pembentuk Himpunan Contoh 5. Misalkan U = {1, 2,, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan = {2, 5, 6, 8}. Kardinalitas Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. Notasi: n(a) atau A Contoh 6. (i) = { x x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka = 8 (ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5 (iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3

A VII KEIMPULAN Mata Kuliah Logika Matematika mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan logika, seperti logika secara kalimat, logika dalam pemrograman dan logika dalam rangkaian digital. Logika dalam kalimat dinyatakan sebagai proposisi dan pola-pola argumen/pernyataan logis dengan hukum-hukum logika.logika dalam pemrograman diperlihatkan dengan struktur dasar dari pemrograman dan aliran/kontrol program dengan flow chart. Logika dalam rangkaian digital diperlihatkan dengan logika biner dan gerbang-gerbang logika serta penyederhanaan dalam rangkaian.

DATAR PUTAKA Nur Hadi. 2013. Logika Matematika. http://blog.uny.ac.id/nurhadi/2013/09/16/logika-matematika/ 18/10/2013 Author. 2013. Logika Matematika. http://id.wikipedia.org/wiki/logika_matematika 18/10/2013 Author. 2013. Logika Matematika. oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=148 18/10/13 Dedek Yohana. 2012. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKI, EKUIVALENI LOGIKA. http://dedekyohana93.blogspot.com/2012/11/tautologi-kontradiksidan-ekuivalensi_4667.html 18/10/13 Erizal. 2009. Validitas Pembuktian agian I. http://erizal.wordpress.com/2009/10/22/validitas-pembuktian-%e2%80%93- bagian-i/ 18/10/2013