BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Salatiga. Sebelumnya penulis telah

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. mengambil 7 subjek mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar. Dari penelitian ini penulis memilih subjek dari suatu populasi yang dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SMP Nusantara Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian adalah kelas X C SMA Negeri 1 Suruh yang memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

Dizziness Handicap Inventory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian perbedaan metode pre-induksi hipnodonsi anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK BEHAVIOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Salatiga memberikan ijin penelitian pada penulis.

sambil kedua tangan didepan mulut.

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

Lampiran A : Determinasi Tanaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas VIIC yang berjumlah 37 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa

NPart Tests. Mann-Whitney Test Homogenitas. Ranks. Grup N Mean Rank Sum of Ranks. sebelum Total 14.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

METODE FUTURE PACING HYPNOTHERAPY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA BARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Balai ini berada di tengah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STATISTIK NON PARAMETRIK

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah SD Negeri Bawen 03 di Lingkungan Berokan Bawen. Kemudian pada. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A WAWANCARA BERSTRUKTUR. Pertanyaan Skoring Keterangan

LAMPIRAN 1 ALAT UKUR PENELITIAN

Lampiran 2. Berat badan patokan untuk perhitungan kecukupan gizi

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent)

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

Usia : Test Lokomotor Skill Kriteria Penilaian Percobaan 1 Percobaan 2 Skor

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10 siswa sebagai kelompok eksperimen

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Taekwondo Salatiga yang berpusat di Jalan Widosari No.1 Salatiga. Jumlah populasi di Dojang Taekwondo Salatiga adalah 30 anggota. Subjek penelitian yang diambil adalah 10 anggota Taekwondo penyandang sabuk merah yang memiliki tingkat kecemasan tinggi. Tabel 4.1. Data Awal Kecemasan Menghadapi Ujian Kenaikan Tingkat. Pretest Kelompok Eksperimen Pretest Kelompok Kontrol Nama JenKel Skor Kategori Nama JenKel Skor Kategori BY L 155.0 Tinggi OF L 155.0 Tinggi SR P 168.0 Tingi ML P 160.0 Tinggi AD L 156.0 Tinggi RI L 159.0 Tinggi AG L 157.0 Tinggi ET P 160.0 Tinggi EL P 157.0 Tinggi YB L 159.0 Tinggi Dari data tersebut didapatkan 10 subjek dalam kelompok tinggi, subjek tersebut dijadikan subjek dengan membagi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki.

Tabel 4.2. Perbedaan Pretest Kecemasan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terhadap Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo-in Salatiga Ranks kelmpok N Mean Rank Sum of Ranks pretest eksperimen 5 4.70 23.50 kontrol 5 6.30 31.50 Total 10 Test Statistics b pretest Mann-Whitney U 8.500 Wilcoxon W 23.500 Z -.846 Asymp. Sig. (2-tailed).398 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].421 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelmpok Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari tingkat sabuk merah serta hasil skala kecemasan. Setelah dilakukan uji beda pada hasil skala kecemasan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yang ditunjukkan dengan asymp. sig. (2-tailed) 0, 398 > 0, 050, maka penulis dapat melanjutkan penelitian.

4.2 Pelaksanaan Eksperimen Dari 10 Taekwondo-in yang mengalami kecemasan berkategori tinggi dalam menghadapi ujian kenaikan tingkat, dibagi menjadi 2 kelompok yakni 5 Taekwondoin kelompok eksperimen dan 5 Taekwondo-in kelompok kontrol. Dalam melaksanakan eksperimen penulis tidak terikat waktu, sehingga penulis melakukan eksperimen sesuai dengan kesepakatan penulis dan 5 Taekwondoin yang menjadi eksperimen. Konseling mulai dilaksanakan pada 2 Maret sampai 21 April 2012 sebanyak 10 sesi. Kegiatan dikatakan berhasil apabila Taekwondo-in mampu mengikuti kegiatan dengan baik dan menunjukan antusias untuk mengikuti kegiatan. Adapun sesi-sesi eksperimen dengan latihan relaksasi pada konseling kelompok sebagai berikut: 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2012. a. Sesi pengenalan. Pada pertemuan ini penulis membuka kegiatan dengan doa. Selanjutnya penulis melakukan perkenalan dengan anggota kelompok. Kemudian penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta menjelaskan tujuan kegiatan. b. Sesi peralihan, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu membahas mengenai kecemasan ujian kenaikan tingkat. Penulis menjelaskan tentang kecemasan kemudian anggota kelompok berdiskusi tentang gejalagejala atau ciri orang yang mengalami kecemasan terhadap ujian kenaikan tingkat. Penulis menjelaskan bagaimana cara mengatasi kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat. Anggota kelompok mendengarkan dan

diminta untuk membuat daftar kecemasan. Dalam kegiatan ini kelompok sudah akrab satu sama lain. Pada awal kegiatan para anggota sudah mulai mengikuti kegiatan dengan baik. 2. Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 3 Maret 2012. Pada pertemuan kedua ini kegiatan yang dilakukan adalah setiap anggota kelompok mengungkapkan permasalahan mereka tentang kecemasan terhadap ujian kenaikan tingkat. Selanjutnya Anggota saling sharing bagaimana mengatasi kecemasan tersebut. Kemudian bersama dengan anggota kelompok penulis menentukan tujuan yang ingin dicapai. Lalu penulis menetapkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan terhadap ujian kenikan tingkat. Pada tahap ini anggota kelompok terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan. 3. Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 10 Maret 2012. Kegiatan dalam pertemuan ini anggota kelompok mulai melakukan relaksasi. Setiap anggota kelompok dikatakan bisa melakukan relaksasi dengan baik jika persentase lebih dari 75%. Pada pertemuan ini penulis memberikan contoh dahulu bagaimana relaksasi dengan menggunakan rekaman yang telah disediakan selanjutnya anggota ikut juga melakukan relaksasi sesuai petunjuk dalam contoh. Anggota kelompok tampak antusias melihat dan mengikuti contoh. Beberapa anggota juga ada yang tertawa ketika melakukan gerakan dalam contoh. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 60%, R2 sebanyak 80%, R3 sebanyak 65%, R4 sebanyak 70% dan R5 sebanyak 55%.

Jadi pada relaksasi sesi pertama ini sebanyak 20% peserta melakukan relaksasi dengan baik. 4. Pertemuan keempat dilakukan pada tanggal 16 Maret 2012. Dalam pertemuan ini kelompok melakukan relaksasi kembali yang dipandu oleh peneliti. Pada pertemuan ini ada 3 anggota kelompok yang masih belum bisa berkonsentrasi ketika melakukan relaksasi. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 60%, R2 adalah 85 %, R3 adalah 69%, R4 77%, dan R5 adalah 60%. Secara keseluruhan sebanyak 40% anggota melakukan relaksasi dengan baik. 5. Pertemuan kelima dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012. Dalam pertemuan ini kegiatan masih sama yaitu kembali melakukan relaksasi yang dipandu oleh peneliti. Pada pertemuan ini anggota sudah mulai melakukan relaksasi dengan baik namun ada satu anggota yang masih belum bisa berkonsentrasi. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 70%, persentase keberhasilan R2 adalah 85%, R3 adalah 73%, R4 adalah 80% dan R5 adalah 55%. Secara keseluruhan sebanyak 40% anggota melakukan relaksasi dengan baik. 6. Pertemuan keenam dilakukan pada tanggal 24 Maret 2012. Kegiatan dalam pertemuan ini masih sama yaitu melakukan relaksasi kembali. Anggota sudah bisa melakukan relaksasi dengan baik namun masih ada satu anggota yang tampak tidak tenang dalam melakukan relaksasi. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 75%,

R2 adalah 88%, R3 adalah 73%, R4 adalah 80% dan R5 adalah 58%. Secara keseluruhan sebanyak 60% peserta melakukan relaksasi dengan baik. 7. Pertemun ketujuh dilakukan pada tanggal 31 Maret 2012. Kegiatan yang dilakukan adalah kembali melakukan relaksasi. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 85%, R2 adalah 85%, R3 adalah 75%, R4 adalah 88% dan R5 adalah 65%. Secara keseluruhan sebanyak 80% anggota melakukan relaksasi dengan baik. 8. Pertemuan kedelapan dilakukan pada tanggal 6 April 2012. Kegiatan masih sama yaitu melakukan relaksasi kembali. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan pada saat relaksasi R1 adalah 88, %, R2 adalah 90%, R3 adalah 78%, R4 adalah 88 % dan R5 adalah 69%. Secara keseluruhan sebanyak 80% anggota melakukan relaksasi dengan baik. 9. Pertemuan kesembilan dilakukan pada tanggal 20 April 2012. Kegiatan yang dilakukan adalah kembali melakukan relaksasi. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 88%, R2 adalah 90%, R3 adalah 80%, R4 adalah 90% dan R5 adalah 70%. Secara keseluruhan sebanyak 80% anggota melakukan relaksasi dengan baik. 10. Pertemuan kesepuluh dilakukan pada tanggal 21 April 2012. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan relaksasi untuk yang terakhir dan memberikan postes. Dari hasil observasi ketika kegiatan berlangsung persentase keberhasilan R1 adalah 88%, R2 adalah 90%, R3 adalah 85%, R4

adalah 90% dan R5 adalah 73%. Secara keseluruhan di sesi terakhir relaksasi ini sebanyak 80% anggota melakukan relaksasi dengan baik. Jadi disimpulkan sebanyak 20% anggota atau sebanyak 1 anggota belum bisa melakukan relaksasi dengan baik. 4.3 Analisis Data Setelah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen pada tanggal 2 Maret sampai 21 April 2012 yang membahas tentang efektivitas latihan relaksasi dalam pendekatan behavior untuk menurunkan kecemasan pada taekwondo-in Salatiga menghadapi ujian kenaikan tingkat sebanyak 10 sesi. Kemudian diadakan posttest untuk mengetahui penurunan kecemasan dalam menghadapi ujian kenaikan tingkat dengan menyebarkan kembali skala kecemasan. Hasil analisis posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3. Uji Mann Whitney ( U-Test) Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Ranks klmpk N Mean Rank Sum of Ranks kcmasan eksperimen 5 3.10 15.50 kontrol 5 7.90 39.50 Total 10

Test Statistics b kcmasan Mann-Whitney U.500 Wilcoxon W 15.500 Z -2.514 Asymp. Sig. (2-tailed).012 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].008 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: klmpk Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa p = 0,012 < 0,050 dengan mean rank post test kelompok eksperimen adalah 3,10 dan mean rank post test kelompok kontrol adalah 7,90. Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 4,80, dengan demkian dapat diyatakan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi layanan konseling kelompok latihan relaksasi dengan kelompok yang tidak diberi layanan. Tabel 4.4. Uji Mann Whitney ( U-Test) Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Ranks grup N Mean Rank Sum of Ranks cemasan pretest 5 8.00 40.00 posttest 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics b cemasan Mann-Whitney U.000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.619 Asymp. Sig. (2-tailed).009 Exact Sig. [2*(1-tailed.008 a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: grup Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa p = 0,009 < 0,050 dengan mean rank pada pre test adalah 8,00. Sedangkan mean rank pada post test adalah 3,00. Ada penurunan mean rank kelompok eksperimen sebesar 5,00, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengurangan yang signifikan kelompok eksperimen dalam hal kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat. 4.4 Uji Hipotesis Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol nampak p = 0,012 < 0,050 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi layanan konseling kelompok latihan relaksasi dengan kelompok yang tidak diberi layanan. Sedangkan pada pengolahan data pre test dan post test kelompok eksperimen diperoleh hasil selisih mean rank sebesar 5,00 dan p = 0,009 < 0,050 yang berarti ada pengurangan yang signifikan kelompok eksperimen

dalam hal kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa Latihan relaksasi dalam pendekatan behavior efektif untuk mengurangi kecemasan taekwondo-in Salatiga sebelum menghadapi ujian kenaikan tingkat dinyatakan diterima. 4.5 Pembahasan Hasil post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa p = 0,012 < 0,050 dengan mean rank post test kelompok eksperimen adalah 3,10 dan mean rank post test kelompok kontrol adalah 7,90. Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 4,80, dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberi layanan konseling kelompok latihan relaksasi dengan kelompok yang tidak diberi layanan. Hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan teknik Mann Whitney nampak bahwa n mean rank pada pre test adalah 8,00 dan mean rank pada post test adalah 3,00. Ada selisih mean rank kelompok eksperimen sebesar 5,00 dengan p = 0,009 < 0,050, sehingga ada pengurangan yang signifikan kelompok eksperimen dalam hal kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat. Dilihat hasil pengisian daftar cek kecemasan pada postest, serta hasil wawancara dengan anggota kelompok eksperimen menyatakan anggota Taekwondo sudah tidak mengalami gejala-gejala kecemasan terhadap ujian kenaikan tingkat. Sebelum diberi layanan dengan teknik relaksasi saat tes gejala fisik yang dialami

adalah jantung berdebar-debar, berkeringat, tegang, gugup, susah tidur. Sedangkan gejala kognitif yang dirasakan adalah ragu-ragu dalam mengikuti ujian, takut jika tidak lulus. Setelah diberi layanan dengan teknik relaksasi gejala-gejala tersebut mulai berkurang. Secara fisik dampak yang dirasakan setelah mengikuti sesi latihan relaksasi adalah badan lebih segar, tidur tenang, dan lebih santai. Dengan demikian, hasil penelitian yang dilakukan penulis sesuai dengan penelitian yang dipaparkan oleh Ghazalba (2009) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menghilangkan kecemasan adalah adanya peregangan-peregangan yang dapat membuat otot dan fikiran menjadi rileks, hal ini disebut dengan relaksasi. Dari penelitian ini didapat hasil bahwa ada pengurangan kecemasan setelah atlet karate melakukan relaksasi. Benson (dalam Abimanyu, 1996) melaporkan hasil penelitian Porter dan Peters terhadap 120 subjek yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni kelompok yang melakukan relaksasi dengan prosedur biasa, kelompok yang hanya diminta relaks sejenak, serta kelompok yang sama sekali tidak melakukan relaksasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang melakukan relaksasi mengalami penurunan tekanan darah dan bebas dari simptom-simptom kecemasan. Relaksasi merupakan teknik yang dipakai untuk menyadari tegangan tegangan yang dirasakan pada saat proses kontraksi kemudian otot dilemaskan kembali. Hal ini membuat subjek merasakan relaks dengan asumsi bahwa apabila otot otot relaks akan membantu mengurangi ketegangan kejiwaan. Subjek akan lebih tenang dalam menghadapi kecemasan pada saat menghadapi ujian kenaikan tingkat.

Dengan demikian latihan relaksasi efektif untuk mengurangi kecemasan anggota Taekwondo yang akan menghadapi ujian kenaikan tingkat. Selain itu relaksasi yang telah dilakukan memberikan efek ketenangan kepada subjek penelitian sehingga lebih tenang dalam menghadapi ujian.