BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan pokok bahasan suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

A. Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1130 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses pengambilan data pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan PAKEM pada siklus I peneliti menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan kegiatan guru, dan lembar kegiatan siswa. Selama proses pembelajaran dipantau dan dinilai oleh guru observer dan pengamat (Mahasiswa). Setelah melakukan penelitian, data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis. Hasil analisis ini kemudian dipaparkan sebagai berikut. 4.1.1 Siklus I a. Hasil Belajar Untuk mengukur hasil belajar siswa pada konsep kalor yang disajikan dengan menerapkan pendekatan PAKEM, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan penilaian atau evaluasi tertulis menggunakan soal essay sebagaimana terdapat pada lampiran 10, Soal yang diberikan berjumlah 6 butir soal essay. Hasil belajar pada siklus I, dengan presentase siswa yang mencapai KKM atau dalam hal ini dikategorikan tuntas mencapai 48.28% atau 14 siswa yang tuntas dan sisanya sebesar 51.72% atau 15 siswa yang tidak tuntas dari 29 jumlah siswa kelas X. Hal ini dikarenakan siswa yang tidak tuntas tidak mencapai krieteria keberhasilan yaitu 70. Hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat pada lampiran 14.

27 b. Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan oleh guru observer. Aspek yang diamati dalam lembar keterlaksanaan pembelajaran terdiri dari 11 aspek. Hasil analisis data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Hasil analisis data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran Siklus I. PERSENTASE JUMLAH ASPEK PERSENTASE SKALA (%) RATA-RATA PENILAIAN PERTEMUAN PERTEMUAN (%) 1 2 SB 36 0 18 B 46 73 60 C 18 27 22 K 0 0 0 Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa presentase aspek dengan skala penilaian Sangat Baik (18%), Baik (60%), Cukup (22%) dan Kurang (0%). Data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 15. Hasil pengamatan untuk tiap aspek dan presentase rata-rata dapat juga dilihat pada diagram batang dan diagram lingkaran di bawah ini :

Skala Penilaian 28 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 Pertemuan I Pertemuan II 0,5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Aspek Pengamatan Gambar 6 : Diagram Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I. Sangat Baik 22% C 0% K 18% SB Baik Cukup Kurang 60% B Gambar 7 : Diagram Lingkaran Presentase hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran Siklus I. c. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan kegiatan guru pada siklus I sebanyak 2 kali, sesuai dengan jumlah rancangan pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan oleh guru observer selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan deskriptor komponen kegiatan guru dalam pembelajaran sebagaimana terdapat pada lampiran 6 yang dijadikan acuan dalam pengamatan/penilaian, dapat diketahui bahwa jumlah aspek yang diamati sebanyak 13 aspek. Data hasil pengamatan kegiatan guru pada Siklus I

Skala Penilaian 29 dapat dilihat pada lampiran 16 dan hasil analisis datanya disajikan dalam tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Hasil analisis pengamatan kegiatan guru Siklus I. PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE SKALA ASPEK (%) RATA-RATA PENILAIAN PERTEMUAN PERTEMUAN (%) 1 2 SB 8 15 11.5 B 77 69 73 C 15 8 11.5 K 0 8 4 Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa kegiatan guru pada Siklus I dengan skala penilaian Sangat Baik (11.5%), Baik (73%), Cukup (11.5%) dan Kurang (4%). Hasil pengamatan untuk tiap aspek dan presentase rata-rata dapat juga diinterprestasikan ke dalam diagram batang dan diagram lingkaran, maka hasilnya akan tampak seperti pada gambar 8 dan 9. 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Aspek Pengamatan Pertemuan I Pertemuan II Gambar 8 : Diagram Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I.

30 Sangat Baik 11.5% C 4% K 11.5% SB Baik Cukup Kurang 73% B Gambar 9 : Diagram Lingkaran Presentase Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I. d. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh 4 orang pengamat (Mahasiswa). Aspek yang diamati dalam lembar aktivitas siswa adalah 14 aspek. Rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 73%. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dianalisis, diketahui bahwa masih terdapat beberapa aspek yang belum terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 17. 4.1.2 Refleksi Siklus I Penerapan pendekatan PAKEM ini sangatlah membantu siswa untuk lebih fokus, karena seluruh siswa dituntut agar selalu aktif, kreatif agar pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan terhadap materi yang diajarkan. Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan PAKEM belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu dilakukan refleksi untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Kekurangan setiap aspek pada siklus I dipaparkan di bawah ini :

31 a. Hasil Belajar Untuk hasil belajar, jumlah soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sejumlah 6 butir soal essay. Soal yang dibuat berdasarkan indikator yang akan dicapai. Setelah dianalisis, terdapat beberapa tujuan pembelajaran yang belum mencapai ketuntasan. Tujuan-tujuan pembelajaran yang belum tercapai dipaparkan pada tabel dibwah ini : Tabel 4. Rincian tujuan pembelajaran yang belum tuntas pada Siklus I No TUJUAN MATERI JENIS KOGNITIF 1. Menuliskan pengertian kalor dan berikan contohnya. Pengertian kalor dan contohnya C2 2. Membedakan kalor lebur, kalor uap dan kalor lenyap Perbedaan kalor lebur, kalor uap dan kalor lenyap C2 3. Menggambarkan dan jelaskan diagram perubahan wujud zat Diagram perubahan wujud benda C3 4. Menghitung kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda Mengitung kalor yang dibutuhkan C4 Berdasarkan rincian materi yang belum tuntas pada tabel 4, maka penelitian akan dilanjutkan pada Siklus yang ke-ii. Pada Siklus yang kedua dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

32 b. Keterlaksanaan Pembelajaran Berdasarkan analisis hasil pengamatan, masih terdapat beberapa aspek dalam keterlaksanaan pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik. Aspekaspek tersebut adalah aspek-aspek yang masih berkategori cukup dalam hasil pengamatan. Pada pengamatan keterlaksanaan pembelajaran jumlah aspek yang diamati sebanyak 11 aspek. Beberapa aspek yang perlu diperbaiki pada siklus berikut yaitu pengorganisasian siswa oleh guru kedalam kelompok belajar, penyampaian penjelasan tambahan, apersepsi dan alokasi waktu. c. Kegiatan Guru Hasil analisis data pengamatan guru menunjukkan bahwa ada beberapa aspek dalam kegiatan guru yang mendapat kualitas cukup (C) dan kurang (K), aspek-aspek ini yang nantinya akan mendapatkan perbaikan. Pada pengamatan kegiatan guru jumlah aspek yang diamati sebanyak 13 aspek. Ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya, yaitu menyampaikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, membimbing siswa melakukan percobaan, dan menyampaikan penjelasan tambahan. d. Aktivitas Siswa Pada pengamatan aktivitas belajar siswa, aspek yang diamati sejumlah 14 aspek. Ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu mengungkapkan pendapat sebagai respon atas apersepsi, mengungkapkan pendapat sebagai respon atas motivasi, membentuk kelompok belajar, mendiskusikan hasil percobaan bersama masing-masing kelompok, mengerjakan evaluasi.

33 4.1.3 Siklus II Tindakan pada siklus II merupakan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Setelah melakukan penelitian untuk siklus yang ke-ii, data yang diperoleh kemudian dianalisis. Hasil analisis data penelitian pada siklus ini dipaparkan sebagai berikut. a. Hasil Belajar Pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan penilaian atau evaluasi tertulis menggunakan soal essay berjumlah 4 butir soal essay. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 24. Dari lampiran tersebut dapat di simpulkan bahwa hasil belajar pada siklus II dengan presentase siswa yang mencapai KKM atau dalam hal ini dikategorikan tuntas mencapai 82.76% atau 24 siswa yang tuntas dan sisanya sebesar 17.24% atau 5 siswa yang tidak tuntas dari 29 jumlah siswa. b. Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Seperti halnya pada Siklus I, pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran masih menggunakan instrument yang sama. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan hasil analisisnya ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Hasil analisis pengamatan keterlaksanaan pembelajaran Siklus II. PERSENTASE JUMLAH*) SKALA ASPEK (%) RATA-RATA PENILAIAN PERTEMUAN PERTEMUAN (%) 1 2 SB 36 45 41 B 64 55 59 C 0 0 0 K 0 0 0

Skala Penilaian 34 Berdasarkan Tabel 5 di atas, terlihat bahwa persentase aspek penilaian telah mengalami peningkatan. Tidak ada aspek keterlaksanaan pembelajaran yang mendapat kriteria cukup atau kurang. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 25. Dan hasil pengamatan untuk tiap aspek dan presentase rata-rata dapat juga dilihat pada diagram batang dan diagram lingkaran di bawah ini : 4 3 2 1 Pertemuan I Pertemuan II 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Aspek Pengamatan Gambar 10. Diagram Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II. Sangat Baik Baik 41% SB Cukup Kurang 59% B Gambar 11. Diagram Lingkaran Persentase Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II.

35 c. Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran Siklus II ini juga dilakukan oleh guru observer selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan deskriptor komponen kegiatan guru dalam pembelajaran sebagaimana terdapat pada lampiran 6 yang dijadikan acuan dalam pengamatan/penilaian, dapat diketahui bahwa jumlah aspek yang diamati sebanyak 13 aspek. Hasil analisis datanya disajikan dalam tabel 6 di bawah ini : Tabel 6. Hasil analisis pengamatan kegiatan guru Siklus II. PERSENTASE JUMLAH SKALA ASPEK (%) RATA-RATA PENILAIAN PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 (%) SB 54 77 65,5 B 46 23 34,5 C 0 0 0 K 0 0 0 Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa kegiatan guru telah mengalami peningkatan. Hasil pengamatan kegiatan guru yang memperoleh kriteria sangat baik dan baik dalam dua kali pertemuan memperoleh rata-rata nya yaitu kriteria sangat baik 65,5% dan kriteria baik memperoleh rata-rata 34,5%. Aspek-aspek yang dalam pengamatan kegiatan guru tidak ada yang berkategori cukup atau kurang. Hasil pengamatan untuk tiap aspek dan presentase rata-rata dapat juga diinterprestasikan ke dalam diagram batang dan diagram lingkaran, maka hasilnya

Skala Penilaian 36 akan tampak seperti pada gambar 12 dan 13. Hasil pengamatan kegiatan guru dapat dilihat pada lampiran 26. 4 3 2 1 Pertemuan I Pertemuan II 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Aspek Pengamatan Gambar 12. Diagram Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II. Sangat Baik Baik Cukup Kurang 34,5% B 65,5% SB Gambar 13. Diagram Lingkaran Persentase Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II. d. Pengamatan Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh 4 orang pengamat (Mahasiswa). Aspek yang diamati dalam lembar aktivitas siswa adalah 14 aspek. Rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai 86% dari yang semula hanya 73%. Hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 27.

37 4.1.4 Refleksi Siklus II Refleksi dimaksud untuk mengetahui kualitas pembelajaran atau dengan kata lain refleksi dimaksudkan untuk melihat apakah capaian pada pembelajaran siklus II telah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Penerapan model pembelajaran kooperatif pendekatan PAKEM pada materi Kalor untuk pembelajaran Siklus II, baik menyangkut keterlaksanaan pembelajaran, kegiatan guru, maupun kegiatan siswa telah terlaksana sesuai rencana. Hal ini dapat dilihat dari persentase keberhasilan untuk tiap-tiap indikator. Untuk pengamatan keterlaksanaan pembelajaran kategori sangat baik sebesar (41%) sedangkan kategori baik (59%). Untuk pengamatan kegiatan guru kategori sangat baik sebesar (65,5%), sedangkan kategori baik (34,5%). Dan Ratarata persentase aktivitas siswa adalah 86%. Hal yang sama juga berlaku pada hasil belajar pada siklus II, yaitu mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Dengan demikian terdapat peningkatan persentase yang diraih dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Indikator kinerja yang ditetapkan telah dicapai pada siklus II. Dengan demikian, penelitian dinyatakan telah berhasil. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya, yang kegiatan belajar siswa cenderung membosankan bahkan aktivitas siswa hanya duduk, diam, dengar dan pada akhirnya hasil belajarnya menurun akibat dari penggunaan metode pembelajaran yang monoton pada guru. Oleh karena itu peneliti mengggunakan

38 model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan PAKEM dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Pada siklus I, terdiri dari tiga (3) pertemuan. Pertemuan I, materi yang diajarkan adalah pengertian kalor dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, membedakan kapasitas kalor dan kalor jenis serta menghitung kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda, Pertemuan ke-ii membahas tentang perubahan wujud zat/benda, kalor laten dan membedakan kalor lebur, kalor lenyap dan kalor uap, dan Pertemuan terakhir merupakan evaluasi. Hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Dari hasil analisis inilah kemudian diketahui kekurangan-kekurangan yang ada pada Siklus I dan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut, Tahap inilah yang disebut dengan refleksi. Penelitian kemudian dilanjutkan pada Siklus II. Siklus ke-ii ini terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan I membahas tentang pengertian pemuaian dan berikan dua contoh dalam kehidupan sehari-hari dan perbedaan pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. pertemuan ke-ii membahas tentang pengertian perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari dan menghitung laju radiasi yang dipancarkan plat, Pertemuan III merupakan evaluasi.

39 4.2.1 Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh dengan memberikan tes uraian sebanyak 6 butir tes pada Siklus I. Tes yang diberikan meliputi jenis kognitif pengetahuan (C1) sebanyak 1 butir tes, pemahaman (C2) sebanyak 3 butir tes, Aplikasi (C3) sebanyak 1 butir tes dan analisis (C4) sebanyak 1 butir tes. Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hanya 14 orang dari 29 orang siswa yang tuntas atau 48.28% siswa yang tuntas sedangkan sisanya yaitu 51.72 % tidak tuntas. Dengan demikian pada siklus I ini penelitian dinyatakan belum berhasil sebab indikator kinerja yang ditetapkan tidak tercapai. Setelah dilakukan analisis diketahui bahwa soal yang tidak tuntas sebanyak 4 soal terdiri dari jenis kognitif pemahaman (C2) 2 butir tes, jenis kognitif aplikasi (C3) 1 butir tes dan jenis kogntif analisis (C4) 1 butir tes. Hasil belajar siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan. Dari yang semula hanya 48.28% yang tuntas pada siklus I menjadi 82.76% yang tuntas pada siklus II. Perbedaan antara persentase capaian hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 14.

Proporsi 40 120 100 80 60 40 Siklus I Siklus II 20 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Siswa Gambar 14. Perbedaan antara persentase capaian hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan Diagram pada gambar 14 di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siklus I dan Siklus II. Jika pada siklus I skor capaian tertinggi adalah 94 yang diraih oleh satu orang dan skor capaian terendah adalah 20 oleh satu orang, maka pada siklus II skor capaian tertinggi siswa adalah 100 yang diraih oleh dua orang dan skor capaian terendah adalah 62 yang diraih oleh tiga orang. 4.2.2 Keterlaksanaan Pembelajaran Peneliti menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung, dan selama pengamatan peneliti dibantu oleh seorang observer. Data keterlaksanaan pembelajaran diambil selama proses pembelajaran kecuali pada saat evaluasi. Untuk data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah tergolong baik, namun masih ada 2 aspek yang belum tercapai, yang mendapat nilai 2 atau kategori cukup baik yaitu 1) Pengorganisasian siswa oleh guru ke dalam

Proporsi (%) 41 kelompok belajar belum optimal dilakukan disebabkan karena pada saat pengorganisasian siswa kedalam kelompok, suasana menjadi tidak tertib. Siswa saling berteriak untuk mencari teman kelompoknya sehingga suasana kelas menjadi ribut. Pada siklus II, kekurangan-kekurangan ini diperbaiki. guru memanggil satu persatu anggota kelompok kemudian berkumpul bersama anggotanya pada tempat yang telah ditentukan; 2) Alokasi waktu pun belum terlaksana dengan optimal karena pada saat mengerjakan LKS tidak diberi batasan waktu. Untuk memperbaikinya, pada siklus II guru memberikan batasan waktu saat mengerjakan LKS. Hasilnya, pengorganisasian kelompok juga berjalan lebih tertib dibandingkan sebelumnya, waktu yang digunakan pun sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Perbandingan hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran antara siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini. 70 60 50 40 30 20 Siklus I Siklus II 10 0 K C B SB Kualitas Penilaian Gambar 15. Diagram perbandingan hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran antara siklus I dan siklus II

42 Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil keterlaksanaan pembelajaran antara siklus I dan siklus II. Pada siklus II proporsi kualitas penilaian meningkat. Dimana proporsi kualitas baik (B) dan sangat baik (SB) menjadi 100% dibandingkan pada siklus I yakni 78%. 4.2.3 Kegiatan Guru Secara umum, kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I sudah tergolong baik, namun masih ada 4 aspek yang belum tercapai, yang mendapat nilai 2 atau cukup dan nilai 1 atau kurang diantaranya yaitu 1) Menyampaikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran juga belum optimal karena guru menggunakan bahasa yang kurang komunikatif. Hal ini disebabkan karena guru masih berada pada tahap penyesuaian diri dengan kelas. Untuk memperbaikinya, pada siklus II guru mengubah bahasa yang digunakan menjadi lebih komunikatif dalam menyampaikan tujuan pembelajaran serta menambah media gambar yang diprint out untuk memperjelas apersepsi yang disampaikan; 2) Membimbing siswa melakukan percobaan belum maksimal dikarenakan guru hanya menetap pada kelompok tertentu sehingga kelompok lain merasa terabaikan. Untuk memperbaikinya, pada siklus II guru mengarahkan dan berkeliling untuk memantau semua kelompok; 3) Menyampaikan penjelasan tambahan dari materi belum terlaksana dengan baik yang mengakibatkan masih banyak siswa yang belum memahami betul materi yang diajarkan. Untuk memperbaikinya, pada siklus II guru berupaya memberi bimbingan yang optimal kepada siswa, selama proses pembelajaran guru akan memperhatikan pengelolaan waktu sehingga dapat diupayakan untuk memberikan penjelasan tambahan.

Proporsi (%) 43 Perbedaan persentase capaian kegiatan guru pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 K C B SB Kualitas Penilaian Siklus I Siklus II Gambar 16. Diagram Perbedaan persentase capaian kegiatan guru pada siklus I dan siklus II. Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil kegiatan guru antara siklus I dan siklus II. Pada siklus II proporsi kualitas penilain meningkat. Dimana proporsi kualitas baik (B) dan sangat baik (SB) menjadi 100% dibandingkan pada siklus I yakni 84.5%. 4.2.4 Aktivitas Siswa Pada pelaksanaan siklus I masih ada beberapa aspek yang belum tercapai antara lain : 1) Mengungkapkan pendapat sebagai respon atas apersepsi, 2) Mengungkapkan pendapat sebagai respon atas motivasi belum optimal dilakukan karena hubungan emosional antara guru dan siswa yang belum terjalin dengan baik, siswa masih takut dan malu mengungkapkan pendapat mereka. Untuk memperbaiki hal ini, pada siklus II guru menggunakan bahasa yang lebih

44 komunikatif sehingga siswa lebih termotivasi dalam mengungkapkan pendapat mereka. Selain itu pada siklus II ini hubungan emosional sudah terjalin dengan baik; 3) Membentuk kelompok belajar belum terlaksana dengan baik disebabkan karena pada saat membentuk kelompok siswa menjadi ribut. Siswa saling berteriak memanggil teman kelompoknya dan ada juga yang keluar masuk ruangan. Untuk memperbaiki hal ini, pada siklus II guru lebih mengarahkan dan memantau siswa dalam membentuk kelompok belajar; 4) Mendiskusikan hasil percobaan bersama masing-masing kelompok belum terbangun dengan baik karena kerja sama dalam kelompok yang masih kurang, untuk memperbaikinya, pada siklus II guru membimbing siswa untuk saling berinteraksi dalam kelompok; 5) Mengerjakan evaluasi belum dilakukan karena guru tidak memberikan evaluasi. Untuk memperbaikinya, pada siklus II guru mengoptimalkan waktu yang digunakan agar dapat diberikan evaluasi kepada siswa sebagai pengetahuan tambahan.

Proporsi (%) 45 Perbandingan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Siswa Siklus I Siklus II Gambar 17. Diagram Perbandingan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa adanya perbandingan hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas seluruh siswa 86% dibandingkan pada siklus I yakni 73%.