BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
|
|
- Hadi Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru lebih aktif daripada siswa dan siswa menjadi pasif serta cenderung bosan. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku dan berdampak pada hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 rendah. Hal ini dapat dilihat pada perolehan nilai siswa pra siklus berikut: Grafik 1 Nilai Siswa Pra Siklus pra siklus KKM pra siklus Apabila dilihat berdasarkan ketuntasan belajar siswa maka berikut adalah tabel dan grafiknya 21
2 22 Tabel 1 Hasil belajar siswa pra siklus Nilai Pra siklus Nilai tertinggi 89 Nilai terendah 40 Rata-rata 64 Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Persentase(%) 28% (10 siswa) 72% (26 siswa) Grafik 2 Hasil belajar siswa pra siklus 80% 72% 60% 40% 38% 20% 0% TT T nilai Berdasarkan hasil diatas disebabkan karena cara guru mengajar masih menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru hanya berceramah, sehingga diperlukan adanya suatu pemecahan masalah. Pemecahan masalah dapat diatasi dengan pemilihan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1.
3 B. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi logika matematika dengan model Pembelajaraan Kooperatif tipe Jigsaw. RPP digunakan guru sebagai acuan selama kegiatan pembelajaran. RPP dikonsultasikan kepada guru yang mengajar di kelas X Akuntansi 1. Langkah kedua menyusun dan menyiapkan lembar observasi siswa dan guru selama proses pembelajaran. Langkah selanjutnya yaitu membuat lembar soal dan lembar evaluasi tes siklus I. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dalam kegiatan pembelajaran, guru berusaha menyampaikan materi logika dengan mengacu pada langkahlangkah pembelajaran yang sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya dan telah dikonsultasikan pada guru matematika kelas X Akuntansi 1. Siklus I pembelajaran dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan, 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 1 pertemuan untuk tes. Pertemuan dilaksanakan pada hari Selasa, berlangsung selama 2 x 45 menit, pada hari rabu berlangsung selama 2 x 45 menit, dan pada hari kamis berlangsung selama 2 x 45 menit. Adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut. a) Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan hari Selasa tanggal 15 Mei 2012 pukul WIB. Materi yang diberikan pada pertemuan ini mengenai pernyataan dan bukan pernyataan. Guru membagi siswa dalam kelompok (masing-masing 4 siswa) yang akan menjadi kelompok asal. Guru meminta siswa untuk berhitung agar nanti siswa dengan nomor yang sama akan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Guru memberikan lembar materi yang berbeda di masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk mempelajari dan bertanggung jawab terhadap materi yang sudah diberikan. Siswa akan kembali kekelompok asal dan menjelaskan materi yang sudah dipelajarinya kepada teman. Guru membagikan soal-soal untuk didiskusikan dalam kelompok asal. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikannya di depan kelas (kelompok lain 23
4 memperhatikan dan mengoreksi jawaban masing-masing). Akhir pelajaran guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. Guru melakukan refleksi terhadap diskusi yang telah dilakukan. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari diskusi yang baru saja berlangsung dan siswa mencatat apa yang sudah dipelajari hari ini. b) Pertemuan kedua Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan hari rabu tanggal 23 Mei 2012 pukul WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini yaitu ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dan ingkarannya. Guru membagi siswa dalam kelompok (masing-masing 4 siswa) yang akan menjadi kelompok asal. Guru meminta siswa untuk berhitung agar nanti siswa dengan nomor yang sama akan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Guru memberikan lembar materi yang berbeda di masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk mempelajari dan bertanggung jawab terhadap materi yang sudah diberikan. Siswa akan kembali kekelompok asal dan menjelaskan materi yang sudah dipelajarinya kepada teman. Guru membagikan soal-soal untuk didiskusikan dalam kelompok asal. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikannya di depan kelas (kelompok lain memperhatikan dan mengoreksi jawaban masingmasing). Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. Guru melakukan refleksi terhadap diskusi yang telah dilakukan. Akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan dan meminta siswa untuk belajar karena pertemuan berikut ada tes. c) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan hari Kamis tanggal 24 Mei 2012 pukul WIB. Pertemuan ini mengadakan tes untuk siklus 1 dan siswa diminta untuk memasukan buku matematika. Guru juga mengatur posisi tempat duduk siswa agar lebih teratur. 3. Observasi Observasi pelaksanaan tindakan I dilakukan oleh observer selama proses pelaksanaan tindakan berlangsung. Aktivitas yang dilakukan adalah mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan peran serta siswa selama proses pembelajaran terutama pada saat diskusi kelompok. Observasi dilakukan dengan lembar observasi guru dan siswa, berikut penjabarannya. 24
5 a) Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi pertemuan pertama siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam diskusi kelompok masih kurang, hal itu dibuktikan dengan skor 20 atau 55,56% dari skor idealnya 36 atau 100%. Hal tersebut terjadi karena beberapa siswa kurang aktif dalam diskusi atau mendiskusikan hal-hal yang tidak berkaitan dengan materi dan soal yang seharusnya dikerjakan bahkan terdapat siswa main Hp. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok belum terjalin dengan maksimal. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran masih tergolong rendah dengan perolehan skor 45 atau 56,25% sedangkan skor idealnya adalah 80 atau 100%. Hal ini terjadi karena guru belum terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan kurang melatih siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. b) Pertemuan kedua Berdasarkan hasil observasi pertemuan kedua siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam diskusi kelompok ada peningkatan walaupun masih kurang, hal itu dibuktikan dengan skor 23 atau 68,89% dari skor idealnya 36 atau 100%. Hal tersebut terjadi karena beberapa siswa kurang aktif dalam diskusi atau mendiskusikan hal-hal yang tidak berkaitan dengan soal yang seharusnya dikerjakan. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai ditingkatkan. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran masih tergolong rendah dengan perolehan skor 46 atau 57,5% sedangkan skor idealnya adalah 80 atau 100%. Hal ini terjadi karena guru belum terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan guru mulai melatih siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. c) Pertemuan ketiga Siswa mengerjakan soal tes sedikit ribut dan guru memberi peringatan terhadap siswa tersebut. Guru mengawasi siswa dengan berkeliling diantara tempat duduk siswa. 25
6 4. Refleksi Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut. a) Pertemuan pertama Siswa belum terbiasa suasana pembelajaran yang mengarah pada model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang hanya mencapai skor skor 20 atau 55,55% dari skor idealnya 36 atau 100%, sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas guru hanya mencapai 45 atau 56,25% dari skor idealnya 80 atau 100%. Rendahnya nilai yang diperoleh dikarenakan guru belum terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan kurang melatih siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. b) Pertemuan kedua Siswa kurang aktif dalam diskusi atau mendiskusikan hal-hal yang tidak berkaitan dengan soal yang seharusnya dikerjakan. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai ditingkatkan. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran hanya mencapai skor 23 atau 68,89% dan dari hasil observasi terhadap aktivitas guru hanya mencapai skor 46 atau 57,5%. Rendahnya nilai yang diperoleh dikarenakan guru belum terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan kurang melatih siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. c) Pertemuan ketiga Hasil tes evaluasi pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan, dan dapat ditunjukkan pada tabel berikut. 26
7 27 Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai Pra siklus Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 60 Rata-rata 80 Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Persentase(%) 89% (32 siswa) 11% (4 siswa) Untuk lebih jelasnya data nilai diatas dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar berikut Grafik 3. Diagram Hasil Belajar Siklus I 100% 80% 60% 40% 20% 0% 11% TT 89% T nilai Berdasarkan hasil tabel 2 dan grafik 3 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai lebih dari 70 sejumlah 32 siswa atau 89% dari 36 siswa. Hal ini sudah sesuai dengan indikator kinerja keberhasilan yaitu siswa yang memperoleh nilai lebih dari 70 sebanyak 80% atau lebih dari 29 siswa.
8 28 Guru dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I, yaitu dengan memberikan motivasi kepada setiap anggota kelompok agar lebih aktif lagi dalam diskusi kelompok. Guru hendaknya lebih tegas menegur siswa yang kurang memperhatikan pada saat pelajaran berlangsung. Guru pada saat menerangkan materi secara perlahan dan dengan suara yang lebih keras serta memaksimalkan penggunaan papan tulis. Pembentukan kelompok secara heterogen berdasarkan nilai ulangan harian pada materi sebelumnya. Menganjurkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan, dan meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal dari lembar ahli yang dimiliki siswa. C. Deskripsi siklus II 1. Perencanan Tahap ini berisi kegiatan merencanakan tindakan pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun rencana tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul selama pelaksanaan siklus I. Perubahan pada tahap perencanaan tindakan yaitu pengelompokkan siswa secara heterogen yang akan dibentuk oleh guru, pengelompokkan ini berdasarkan nilai ulangan harian pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengatasi adanya kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan lembar soal dan kesenjangan siswa berkemampuan kurang dan tinggi. Perencanan tindakan siklus II meliputi pembuatan Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi logika matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, lembar observasi guru dan siswa selama pelaksanaan siklus II, lembar soal, dan soal evaluasi tes siklus II. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II dalam kegiatan pembelajaran, guru berusaha menyampaikan materi logika dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya dan telah dikonsultasikan pada guru matematika kelas X Akuntansi 1. Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Juni 2012, berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pada
9 hari Selasa tanggal 12 Juni 2012, berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Juni 2012, berlangsung selama 2 x 45 menit. Adapun deskripsi pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut. a) Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan hari Senin tanggal 11 Juni 2012 pukul WIB. Materi yang diberikan pada pertemuan ini mengenai invers, konvers, dan kontraposisi. Guru membagi siswa dalam kelompok (masing-masing 4 siswa) yang akan menjadi kelompok asal. Guru meminta siswa untuk berhitung agar nanti siswa dengan nomor yang sama akan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Guru memberikan lembar materi yang berbeda di masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk mempelajari dan bertanggung jawab terhadap materi yang sudah diberikan. Siswa akan kembali kekelompok asal dan menjelaskan materi yang sudah dipelajarinya kepada teman. Guru membagikan soal-soal untuk didiskusikan dalam kelompok asal. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikannya di depan kelas (kelompok lain memperhatikan dan mengoreksi jawaban masing-masing). Akhir pelajaran guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. Guru melakukan refleksi terhadap diskusi yang telah dilakukan. Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari diskusi yang baru saja berlangsung dan siswa mencatat apa yang sudah dipelajari hari ini. b) Pertemuan kedua Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan hari Selasa tanggal 12 Juni 2012 pukul WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini yaitu penarikan kesimpulan. Guru membagi siswa dalam kelompok (masing-masing 4 siswa) yang akan menjadi kelompok asal. Guru meminta siswa untuk berhitung agar nanti siswa dengan nomor yang sama akan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Guru memberikan lembar materi yang berbeda di masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk mempelajari dan bertanggung jawab terhadap materi yang sudah diberikan. Siswa akan kembali kekelompok asal dan menjelaskan materi yang sudah dipelajarinya kepada teman. Guru membagikan soal-soal untuk didiskusikan dalam 29
10 kelompok asal. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikannya di depan kelas (kelompok lain memperhatikan dan mengoreksi jawaban masing-masing). Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. Guru melakukan refleksi terhadap diskusi yang telah dilakukan. Akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan dan meminta siswa untuk belajar karena pertemuan berikut ada tes c) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga siklusi II dilaksanakan hari Kamis tanggal 24 Mei 2012 pukul WIB. Pertemuan ini guru memberikan penguatan materi sebelumnya dan siswa diminta untuk memasukan buku matematika karena akan ada tes siklus II. Guru juga mengatur posisi tempat duduk siswa agar lebih teratur. 3. Observasi Observasi pelaksanaan siklus II dilakukan oleh observer selama proses pelaksanaan tindakan berlangsung. Aktivitas yang dilakukan adalah mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw dan peran serta siswa selama proses pembelajaran terutama pada saat diskusi kelompok. Observasi dilakukan dengan lembar observasi guru dan siswa. a) Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil observasi pertemuan pertama siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam diskusi kelompok cukup baik, hal itu dibuktikan dengan skor 25 atau 69,44% dari skor idealnya 36 atau 100%. Hal tersebut terjadi karena beberapa siswa mulai aktif dalam diskusi dan mengerjakan soal dengan baik. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai terjalin dengan baik. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran masih tergolong cukup dengan perolehan skor 54 atau 67,5% sedangkan skor idealnya adalah 80 atau 100%. Hal ini terjadi karena guru belum bisa memahami kondisi disekitarnya. Guru memberikan kesimpulan kurang dipahami oleh siswa 30
11 b) Pertemuan kedua Berdasarkan hasil observasi pertemuan kedua siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam diskusi kelompok ada peningkatan walaupun tidak banyak, hal itu dibuktikan dengan skor 27 atau 75% dari skor idealnya 36 atau 100%. Hal tersebut terjadi karena beberapa siswa mulai aktif dalam diskusi dan mengerjakan soal dengan baik. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai terjalin dengan baik. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran masih tergolong baik dengan perolehan skor 66 atau 82,5% sedangkan skor idealnya adalah 80 atau 100%. Hal ini terjadi karena guru mulai terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan melatih siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw c) Pertemuan ketiga Siswa mengerjakan soal dengan tenang. Guru mengawasi siswa dengan berkeliling diantara tempat duduk siswa. 4. Refleksi Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut. a) Pertemuan pertama Siswa mulai aktif dalam diskusi dan mengerjakan soal dengan baik. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai terjalin dengan baik. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa hanya mencapai skor 25 atau 69,44%, sedangkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran hanya mencapai skor 54 atau 67,5% nilai tersebut dinilai karena guru belum bisa memahami kondisi disekitarnya. Guru memberikan kesimpulan kurang dipahami oleh siswa. b) Pertemuan kedua Siswa mulai aktif dalam diskusi dan mengerjakan soal dengan baik. Kekompakan dan kerja sama dalam kelompok mulai terjalin dengan baik. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa hanya mencapai skor 27 atau 75% dan dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran hanya mencapai skor 66 atau 82,5% dikarenakan guru mulai terbiasa mengajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan melatih 31
12 32 siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. c) Pertemuan ketiga Hasil tes evaluasi pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan, dan dapat ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai Pra siklus Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 75 Rata-rata 87,5 Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas Persentase(%) 100% (36 siswa) 0% (0 siswa) Untuk lebih jelasnya data nilai diatas dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar berikut Grafik 4 Diagram Hasil Belajar Siklus II 0% 100% Tuntas Tidak Tuntas Berdasarkan hasil tabel 3 dan grafik 4 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai lebih dari 70 sejumlah 36 siswa atau 100% dari 36 siswa. Hal ini sudah sesuai dengan indikator kinerja keberhasilan yaitu siswa yang memperoleh nilai lebih dari 70 sebanyak 100% atau 36 siswa tuntas.
13 33 Guru sudah memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I, yaitu dengan memberikan motivasi kepada setiap anggota kelompok agar lebih aktif lagi dalam diskusi kelompok. Guru sudah tegas menegur siswa yang kurang memperhatikan pada saat pelajaran berlangsung. Pembentukan kelompok secara heterogen berdasarkan nilai ulangan harian pada materi sebelumnya. Menganjurkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan, dan meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal dari lembar materi yang dimiliki siswa. D. Pembahasan Antar Siklus dan Tiap Siklus Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Siklus I membahas materi mengenai pernyataan dan bukan pernyataan serta konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya. Siklus II membahas materi mengenai invers, konvers dan kontraposis serta penarikan kesimpulan. Pembelajaran tiap siklus mengikuti model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa siswa masih kurang aktif dalam diskusi kelompok, ditunjukkan dengan masih ada beberapa siswa yang masih mengobrol sendiri ketika sedang berdiskusi. Berdasarkan hasil tes siklus I menunjukkan bahwa masih ada 4 siswa yang belum tuntas dari 36 siswa. Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan dalam pembelajaran. Siswa lebih aktif dibandingkan pada silkus I, lebih fokus dalam diskusi kelompok ataupun dalam mengerjakan tes individu. Hasil tes tiap siklus dapat dilihat sebagai berikut.
14 34 Tabel 4 Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keterangan Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Tidak Tuntas 26 72% 4 11% 0 0% Tuntas 10 28% 32 89% % Jumlah ,00% ,00% ,00% Untuk lebih jelasnya data nilai diatas dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar berikut Grafik 5 Diagram Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus 100% 80% 60% 40% 20% 0% 28% 89% 100% 72% 11% 0% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Belum Tuntas Tuntas
15 Tabel 4 maupun grafik 5 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal sampai siklus II setelah diterapkannya model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Hasil belajar siswa pada siklus I yakni 32 siswa atau 89% dari 36 siswa tuntas pada nilai KKM 70. Hasil tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal siswa, dimana hanya 10 siswa atau 28% dari 36 siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai pada siklus I yakni sebesar 71%. Hasil belajar siswa pada siklus II yakni 36 siswa atau 100% dari 36 siswa tuntas pada nilai KKM 70. Berdasarkan hasil pada siklus I dan II tersebut, maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebanyak 11%, sedangkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dari kondisi awal sampai pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 72%. Penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X Akuntansi 1. E. Pembahasan hasil penelitian Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas didasarkan atas hasil penelitian dan catatan penelitian selama melakukan penelitian. Pelaksanaan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada siklus 1 cukup baik. Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam siklus 1 ini yaitu bimbingan guru dan pujian yang semangat kepada kelompok yang hasil diskusinya baik, terkompak, dan teraktif, serta penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Pengelolaan waktu di dalam kelas oleh guru pada siklus 1 sudah cukup baik, hal ini terlihat dari pembelajaran yang sudah dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru. Jadi, guru sudah bisa mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang diberikan karena siswa dapat saling bertukar materi. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam diskusi cukup baik. Terlihat dari hasil diskusi, hampir semua jawaban dari soal yang diberikan benar semua. Dari hasil ini, hampir semua kelompok menjawab semua soal dengan baik. Meskipun ada beberapa kelompok yang masih kesulitan dalam memahami maksud dari soal yang diberikan. Hasil belajar siswa pada siklus 1, diperoleh jumlah siswa yang mendapat nilai minimal 70 sudah memenuhi batas tuntas yaitu 89%. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada siklus 2 lebih baik. Guru sudah mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus 1. 35
16 Bimbingan yang dilakukan guru kepada siswa sudah merata, dan pujian terhadap kelompok yang hasil diskusinya baik juga sudah diberikan dengan semangat. Pengelolaan waktu oleh guru pada pembelajaran siklus 2 sudah baik. Kesempatan presentasi yang diberikan oleh guru juga sudah cukup banyak, terbukti dari semua kelompok yang ada semuannya telah mempresentasikan hasil pekerjaan mereka tanpa rasa malu-malu lagi. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dalam diskusi sudah baik, hanya kebenaran jawaban yang diberikan masih sedikit buruk. Hal ini dikarenakan siswa masih perlu penjelasan lagi dari guru mengenai materi logika. Setelah presentasi hasil diskusi kelompok, guru membahas kembali mengenai soal-soal yang terkait dalam diskusi. Dengan melihat hasil penelitian tindakan kelas, menurut guru semua indikator kinerja sudah tercapai pada siklus 2. Hambatan juga terjadi pada diri siswa yaitu dengan penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw siswa membutuhkan waktu relatif lama dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa untuk memahami materi bersama dengan teman dalam kelompok, penggunaan model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw belum pernah dilakukan dalam pembelajaran sebelumnya di kelas X Akuntasnsi 1 SMK Negeri 1 Salatiga. Siswa juga belum terbiasa mengajarkan materi kepada teman sebayanya, sehingga mereka terlihat canggung saat mengajarkan materi yang mereka dapat pada anggota kelompoknya dan kelompok lain Selain itu membutuhkan waktu yang lama, juga membutuhkan kesabaran yang lebih dari guru dalam membimbing siswa saat belajar kelompok. Guru juga memberikan motivasi pada siswa agar siswa lebih bersemangat saat belajar kelompok dan memiliki keberanian menjelaskan materi yang didapat. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil tes formatif dan tes sub sumatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasil
Lebih terperinciBab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Observasi Sebelum melaksanakan proses penelitian, dilakukan observasi pengambilan dan pengumpulan data dan informasi tentang subjek penelitian.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Disini peneliti akan memberikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3
19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 SMP Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran
Lebih terperinciTingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lapangan Kondisi awal kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Asy-Syarifiyah Sarirejo berlangsung mulai 07.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB. Sudah menjadi
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
35 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya
17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,
Lebih terperinciSkor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran
Lebih terperinci= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah
Lebih terperinciBAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara
III. METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara Bandarlampung kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian SMK PGRI 2 Salatiga terletak di Jalan Nakula Sadewa I Kembang Arum kecamatan Sidomukti kota Salatiga, suasana SMK PGRI 2 Salatiga
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung
17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV A semester ganjil tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,
Lebih terperinci