BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X 1 SMA Negeri 4 Gorontalo. Siklus I dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) kali pertemuan, siklus II dilaksanakan dalam 1 (satu) kali pertemuan. Materi pokok yang diajarkan pada penelitian tindakan ini adalah unit suhu dan kalor. Materi disajikan dalam II siklus, dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Hasil Penelitian Siklus I Sebagaimana lazimnya penelitian tindakan, seperti apa yag telah dikemukakan pada bab III, peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada pendapat Arikunto (2006: 16) yang meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat persiapan/perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan. Peneliti merancang pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam menerima pembelajaran sesuai dengan kelompok masing-masing dengan melalui metode eksperimen. Selanjutnya, peneliti melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti memberikan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan suhu dan kalor. Setelah itu, peneliti memberikan motivasi

2 kepada siswa dengan cara menjelaskan pengertian suhu dan kalor. Kemudian, peneliti menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini peneliti memberikan gambaran tentang materi suhu dan kalor. Kemudian guru memberikan penjelasan materi tentang suhu, memberikan definisi tentang suhu serta mempraktekkan bagaimana cara mengukur suhu pada sebuah benda dengan menggunakan alat ukur suhu yaitu termometer, meminta salah satu perwakilan siswa kemudian mempraktekkan kembali cara untuk mengukur suhu dengan menggunakan termometer, membimbing siswa untuk mengkonversikan skala termometer yang satu dengan skala termometer yang lain, menjelaskan materi pemuaian. Dengan menggunakan electric heating cup guru menunjukkan proses terjadinya pemuaian pada zat cair, membagi kelompok dengan membagikan LKS kepada siswa, dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS. 3) Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada setiap akhir proses pembelajaran. Pada akhir pertemuan ini peneliti melakukan tes tulis/evaluasi dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa dan keberhasilan peneliti dalam melaksanakan tindakan, yaitu pembelajaran melalui metode eksperimen. a) Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan guru pada keterlaksanaan pembelajaran siklus I diperoleh bahwa: dari 10 aspek yang diamati, yakni 5 aspek atau 50% yang memperoleh kategori baik, 3 aspek atau 30% yang memperoleh kategori cukup, dan 2

3 Persentase(%) aspek atau 20% yang memperoleh kategori kurang. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) 0 0 Baik (B) 5 50 Cukup (C) 3 30 Kurang (K) 2 20 Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam keterlaksanaan pembelajaran siklus I masih belum maksimal, hal ini dikarenakan masih 5 aspek yang memperoleh kategori cukup dan kurang atau 50%. Data hasil pengamatan guru terhadap kegiatan peneliti pada keterlaksanaan pembelajaran siklus I dapat digambarkan pada diagram berikut KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN 5 3 Sangat Baik (SB) 2 Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 2. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Peneliti Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I b) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Berikut ini akan disajikan hasil pengataman guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu menggunakan metode eksperimen.

4 Persentase(%) Tabel 2. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti melalui Metode Eksperimen Siklus I Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) 0 0 Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Jumlah Dari hasil pengamatan guru terhadap kegiatan peneliti pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut. Dari 12 aspek yang diamati, 5 aspek diantaranya memperoleh kategori baik atau 41.57%, 5 aspek yang memperoleh kategori cukup atau 41.57%, dan 2 aspek atau 16.67% yang memperoleh kategori kurang. Data hasil pengamatan guru terhadap kegiatan peneliti pada siklus I dapat digambarkan pada diagram berikut Sangat Baik (SB) KEGIATAN GURU 41.57% 41.57% 16.67% Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 3. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa dalam proses belajar mengajar khususnya kegiatan peneliti belum maksimal, hal ini disebabkan masih ada 7 kegiatan peneliti yang mendapat kriteria cukup dan kurang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belum terjadi peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, terutama kriteria yang mendapatkan cukup dan kurang, yaitu aspek menyampaikan apersepsi, memotivasi siswa, membimbing siswa melakukan percobaan, membimbing siswa melakukan presentasi, mengakhiri kelas, kurang mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar,

5 Persentase(%) dan kurang menyampaikan penjelasan tambahan. Kekurangan itu akan dibahas lebih lanjut pada tahap refleksi. c) Hasil Kegiatan Aktivitas Siswa Siklus I Observasi ini dilakukan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I, untuk melihat keaktifan siswa pada saat menerima pelajaran. Untuk mempermudah obsevasi terhadap kegiatan aktivitas siswa, digunakan format yang telah disediakan oleh peneliti. Data hasil observasi peneliti terhadap kegiatan aktivitas siswa dalam proses pembelalajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kegiatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) 0 0 Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang diamati, yakin 5 aspek atau 38.46% yang memperoleh kategori baik, 7 aspek atau 53.85% yang memperoleh kategori cukup, dan 1 aspek atau 7.69% yang memperoleh kategori kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan pada gambar diagram berikut Sangat Baik (SB) AKTIVITAS SISWA 38.46% 53.58% 7.69% Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 4. Diagram Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kegiatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

6 Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa keaktivan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih ada yang memperoleh kategori cukup dan kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I belum maksimal. d) Hasil Belajar Siswa Siklus I Setelah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran, maka pada kegiatan penutup, peneliti melakukan pengukuran hasil belajar siswa dengan melakukan evaluasi untuk mengetahui efek pelaksanaan tindakan, dengan memberikan tes tulis dalam bentuk essay pada materi suhu dan kalor. Pada pelaksanaaan evaluasi memberikan tes uraian yang berjumlah 7 butir soal kepada siswa. Tes hasil belajar dan data hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel seperti yang tercantum pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Rentang Skor Banyak Siswa Presentase (%) Jumlah Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa presentase siswa yang mencapai KKM atau dalam hal ini dikategorikan tuntasan mencapai 66.67% dan sisanya sebesar 33.33%. Jika data hasil belajar di atas diinterprestasikan ke dalam bentuk diagram maka hasilnya akan tampak seperti pada gambar 5. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa siklus I ini belum berhasil.

7 Persentase (%) DATA HASIL BELAJAR SISWA 51.85% 25.93% 14.81% 7.14% 0% Rentang Skor Gambar 5. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I e) Refleksi Hasil Tindakan Siklus I Refleksi dilakukan dengan kolabolator, guru mitra yang bertindak selaku pengamat dalam proses belajar mengajar. Refleksi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan, dalam hal ini meningkatkan hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor. Refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil observasi dan hasil belajar siswa melalui tes tertulis sebagaimana dikatakan di atas. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus I ini ditemukan bahwa masih terdapat beberapa aspek kegiatan yang belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan baik dari kegiatan peneliti melalui metode eksperimen. Aspek-aspek tersebut antara lain: 1. Guru belum mampu menciptakan interaksi yang aktif antara siswa dengan siswa serta siswa dengan guru. 2. Pemberian bimbingan kepada siswa belum optimal 3. Menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan belum optimal 4. Mengarahkan siswa ke dalam kegiatan melalui metode eksperimen belum optimal. 5. Pengelolaan waktu masih belum diupayakan secara maksimal. 6. Kegiatan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal belum mencapai target yang diharapkan.

8 Belum optimalnya aspek-aspek keterampilan dan aktivitas siswa yang telah diuraikan di atas berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang diharapkan meningkat belum mencapai ketuntasan klasikal sehingga dilanjutkan ke siklus II Hasil Penelitian Siklus II Sebagaimana kegiatan yang dilakuan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanan tindakan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk menapai tujuan yang belum optimal pada siklus I, yang perencanaannya dibuat berdasarkan pada hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus I maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar menajar yang belum terlaksana dengan baik. Kegiatan yang direncanakan sebagai refisi tindakan pada siklus II, meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Guru berupaya menciptakan interaksi yang lebih aktif di antara sesama siswa atau antara siswa dan guru 2. Guru berusaha memberikan motivasi kepada siswa sehingga perhatian siswa pada materi pelajaran yang diberikan lebih baik 3. Mengoptimalkan bimbingan kepada siswa 4. Mengoptimalkan pengelolaan waktu 5. Berusaha meingkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Selanjutnya, peneliti melaksanakan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini sama halnya pada pelaksaan tindakan siklus I, dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada siklus II peneliti menggunakan metode ekperimen. Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut:

9 1) Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti memberikan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan suhu dan kalor. Setelah itu, peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan pengertian suhu dan kalor. Kemudian, peneliti menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini peneliti memberikan gambaran tentang materi kalor perpindahan dan kalor. Kemudian guru memberikan penjelasan materi tentang kalor, memberikan definisi tentang kalor serta mempraktekan bagaimana proses perubahan zat dengan menggunakan lilin, meminta salah satu perwakilan siswa kemudian mengulang kembali proses perubahan wujud zat, memberikan penjelasan kalor sebagai transfer energi, membagi kelompok dengan membagikan LKS kepada siswa, dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS. 3) Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada setiap akhir proses pembelajaran. Pada akhir pertemuan ini peneliti melakukan tes tulis/evaluasi dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa dan keberhasilan peneliti dalam melaksanakan tindakan, yaitu pembelajaran melalui metode eksperimen. a) Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan keterhadap kegiatan guru pada keterlaksanaan pembelajaran siklus I diperoleh bahwa: dari 10 aspek yang diamati, yakni 5 aspek atau 50% yang memperoleh kategori sangat baik, 4 aspek atau 40% yang memperoleh kategori baik,

10 Persentase(%) dan 1 aspek atau 10% yang memperoleh kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) 5 50 Baik (B) 4 40 Cukup (C) 1 10 Kurang (K) 0 0 Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam keterlaksanaan pembelajaran siklus II sudah maksimal, hal ini dikarenakan masih 9 aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan baik atau 90%. Data hasil pengamatan guru terhadap kegiatan peneliti pada keterlaksanaan pembelajaran siklus II dapat digambarkan pada diagram berikut KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN 5 Sangat Baik (SB) 4 1 Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 6. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Peneliti Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II b) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Berdasarkan langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melaksanakan tindakan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan guru terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh kolabolator yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh penelti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu menggunakan metode

11 Persentase(%) eskperimen, dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Observasi terhadap kegiatan penelitian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama seperti pada siklus I. tabel berikut: Dari hasil pengamatan guru terhadap kegiatan peneliti siklus II dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti melalui Metode Eksperimen Siklus II Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 aspek yang diamati, 7 aspek memperoleh kategori sangat baik atau 58.33%, 3 aspek yang memperoleh kategori baik atau 25.00%, dan 2 aspek yang memperoleh kategori cukup atau 16.67%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut % Sangat Baik (SB) KEGIATAN GURU 25.00% 16.67% Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 7. Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Siklus II Berdasarkan diagram di atas, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran, khususnya kegiatan peneliti sudah sangat baik, di mana dari 12 aspek kegiatan peneliti yang diamati oleh guru mitra sebagai kolabolator, yakni 10 aspek yang memperoleh kategori sangat baik dan

12 Persentase(%) baik atau 83.33%, sedangkan 2 aspek yang memperoleh kategori cukup atau 16.67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pada kemampuan peneliti dalam menggunakan metode eksperimeni pada proses pembelajaran pada materi suhu dan kalor. Meskipun kegiatan peneliti msih memperoleh kriteria cukup, namun secara keseluruhan kegiatan peneliti sudah terjadi peningkatan dari siklus I. c) Hasil Kegiatan Aktivitas Siswa Observasi ini dilakukan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II melihat keaktifan siswa pada saat menerima pelajaran. Untuk mempermudah obsevasi terhadap kegiatan aktivitas siswa, digunakan format yang telah disediakan oleh peneliti. Kegiatan aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kegiatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Kriteria aspek Jumlah Aspek % Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 0 0 Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang diamati, yakin 8 aspek atau 61.54% yang memperoleh kategori sangat baik, 4 aspek atau 30.77% yang memperoleh kategori baik, dan 1 spek atau 7.69% yang memperoleh kategori cukup, sedangkan kurang sudah tidak ada lagi. Untuk lebih jelasnya, dapat dijabarkan pada gambar diagram berikut % Sangat Baik (SB) AKTIVITAS SISWA 30.77% 7.69% Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek

13 Gambar 8. Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kegiatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa keaktivas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah memperoleh kategori sangat baik dan baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II sudah maksimal. d) Hasil Belajar Siswa Siklus II Dengan melihat hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa pada siklus II, yang sebelumnya sudah diadakan perbaikan dan penekanan yang kurang aspek sebelumnya yang berkaitan dengan keaktifan siswa maupun guru sehingga secara garis besar dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan pada siklus II ini lebih baik jika dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I. Sebagaimana yang dilakukan peneliti pada siklus I, bahwa untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor peneliti melakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis, pada akhir pembelajaran siklus II yang dilaksanakan. Tes hasil belajar dan data hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 17 dan lampiran 18. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel seperti yang tercantum pada tabel 8 berikut. Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Rentang Skor Banyak Siswa Presentase (%) Jumlah Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa presentase siswa yang mencapai KKM atau dalam hal ini dikategorikan tuntasan mencapai 93.33% dan sisanya sebesar 6.67%. Jika data hasil belajar di atas diinterprestasikan ke dalam bentuk diagram maka hasilnya akan

14 Persentase (%) tampak seperti pada gambar 9. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa siklus II ini sudah berhasil DATA HASIL BELAJAR SISWA 62.96% 25.93% 11.11% 0% 0% Rentang Skor Gambar 9. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II e) Refleksi Hasil Tindakan Siklus II Berikut ini akan dikemukakan hasil refleksi peneliti dan kolabolator pada siklus II: 1. Pendekatan guru seperti apersepsi, motivasi dan pengelolaan kelas sudah sangat baik dan sesuai, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswanya mejadi kreatif, terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. 2. Partisipasi dan respon siswa dalam membahas materi, melakukan percobaan, memberikan pendapat atau pun ide sudah sangat memenuhi harapan yang diharapkan. 3. Daya serap siswa dalam penguasaan konsep atau materi sudah memenuhi kriteria belajar dan ketuntasan penelitian. Dari hasil refleksi siklus II di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dikenakan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya.

15 4.2 Pembahasan Salah satu konsep yang dipelajari dalam mata pelajaran fisika di SMA adalah materi suhu dan kalor yang tujuannya adalah siswa mampu mendefinisikan pengertian suhu dan alat ukurnya dengan melakukan percobaan dengan baik, dan mampu menjelaskan pemuaian yang terjadi pada sebuah benda yang terdiri dari muai panjang, muai luas, dan muai volume beserta matematisnya. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang dalam hal ini erat kaitannya dengan penggunaan metode eksperimen. Dalam model pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswanya menjadi saling bekerja sama, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi. Dalam model pembelajaran ini, guru dalam proses belajar mengajar hanya bertugas sebagai pengarah, bukan pengajar sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam kelas atas inisiatif dari siswa dan diarahkan dengan guru. Dengan melalui pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa lebih jeli dan bervariasi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus yaitu untuk siklus I diperoleh bahwa hasil pengamatan terhadap kegiatan peneliti pada keterlaksanaan pembelajaran siklus I diperoleh bahwa: dari 10 aspek yang diamati, yakni 5 aspek atau 50% yang memperoleh kategori baik, 3 aspek atau 30% yang memperoleh kategori cukup, dan 2 aspek atau 20% yang memperoleh kategori kurang. Sedangkan pada siklus II diperoleh bahwa dari dari 10 aspek yang diamati, yakni 5 aspek atau 50% yang memperoleh kategori sangat baik, 4 aspek atau 40% yang memperoleh kategori baik, dan 1 aspek atau 10% yang memperoleh kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, diagram peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut.

16 Persentase (%) Persentase (%) Peningkatan Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 10. Peningkatan Hasil Pengamatan Guru Terhadap Peneliti Pada Keterlaksanaan Pembelajaran Hasil pengamatan guru terhadap peneliti pada siklus I bahwa dari 12 aspek yang diamati, 5 aspek diantaranya memperoleh kategori baik atau 41.57%, 5 aspek yang memperoleh kategori cukup atau 41.57%, dan 2 aspek atau 16.67% yang memperoleh kategori kurang. Sedangkan pada siklus II diperoleh bahwa dari 12 aspek yang diamati, 7 aspek memperoleh kategori sangat baik atau 58.33%, 3 aspek yang memperoleh kategori baik atau 25%, dan 2 aspek yang memperoleh kategori cukup atau 16.67%. Untuk lebih jelasnya, diagram peningkatan pengamatan guru terhadap peneliti dapat dilihat pada gambar berikut. Peningkatan Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 11. Peningkatan Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Sedangkan hasil observasi kegiatan aktivitas siswa dalam menerima materi pelajaran pada siklusi I diperoleh bahwa dari 13 aspek yang diamati, yakin 5 aspek atau 38.46% yang

17 Persentase (%) memperoleh kategori baik, 7 aspek atau 53.85% yang memperoleh kategori cukup, dan 1 aspek atau 7.69% yang memperoleh kategori kurang. Sedangkan pada siklus II diperoleh bahwa dari 13 aspek yang diamati, yakin 8 aspek atau 61.54% yang memperoleh kategori sangat baik, 4 aspek atau 30.77% yang memperoleh kategori baik, dan 1 aspek atau 7.69% yang memperoleh kategori cukup, sedangkan kurang sudah tidak ada lagi. Untuk lebih jelasnya, diagram peningkatan hasil observasi kegiatan aktivitas siswa dapat dilihat pada gambar berikut. Peningkatan Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kegiatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Kriteria Aspek Gambar 12. Peningkatan Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Dari data yang diperoleh tersebut dapat digambarkan bahwa dalam pelaksanan kegiatan siklus I masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar siswa baik secara individual maupun secara klasikal. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah (1) guru belum mampu menciptakan interaksi yang aktif antara siswa denan siswa serta siswa dengan guru, (2) pemberian bimbingan kepada siswa belum optimal, menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan belum optimal, (3) mengarahkan siswa ke dalam kegiatan pembelajaran melalui metode eksperimen belum optimal, interaksi antara guru dan siswa masih kurang, dan (4) pengelolaan waktu masih belum diupayakan secara maksimal dan (5) hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal belum mencapai target yang diharapkan. Dari hasil penelitian strategi pembelajaran tersebut telah terjadi perubahan-perubahan peningkatan hasil belajar dalam kualifikasi pembelajaran, sebagai berikut: Siswa yang

18 memperoleh nilai di atas 65 pada siklus 1 sebesar 66.67% meningkat menjadi 93.33% pada siklus II, dan nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan pada siklus I sebesar 71.94% dan pada siklus II meningkat menjadi 80.29%. Perubahan yang terjadi pada siklus II antara lain: (1) pendekatan guru seperti apresepsi, motivasi dan pengelolaan kelas sudah sangat baik dan sesuai, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswanya mejadi kreatif, terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi, (2) partisipasi dan respon siswa dalam membahas, memberikan pendapat atau pun ide sudah sangat memenuhi harapan yang diharapkan, dan (3) daya serap siswa dalam penguasaan konsep atau materi sudah memenuhi kriteria belajar dan ketuntasan penelitian. Untuk jelasnya, peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram batang berikut: Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II Gambar 13. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram batang di atas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pelaksanaan tindakan siklus I meningkat menjadi 66.67%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 93.33%, hal ini berarti hipotesis yang dirumuskan yaitu Dengan melalui metode eksperimen pada mata pelajaran fisika matri unit suhu dan kalor pada kelas XII 1 SMA Negeri 4 Gorontalo telah teruji.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses pengambilan data pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan PAKEM pada siklus I peneliti menggunakan lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Kompetensi dasar yang disajikan dalam penelitian ini adalah menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini menyajikan materi kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

Jasmanyah76.wordpress.com

Jasmanyah76.wordpress.com BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 212 dengan alokasi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskris Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP³, siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Awal Hasil ulangan harian atau tes awal sebelum siklus dilaksanakan siswa kelas IV SDN Sembung 1 pada Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, terdapat masalah dalam sistem pembelajaran di kelas VII E yaitu ketidakbiasaan siswa untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH SSN 2338 3240 Penerapan Model Experiental Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar PA Fisika Siswa Kelas V SMP Negeri 5 Palu Viky Warsito Warsitoviky@rocketmail.com Universitas Tadulako Jln. Soekarno

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN v A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan pada Kelas VII B SMP Negeri 2 Mrebet Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga pada Semester

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS X MS3 SMAN 2 BANJARMASIN PADA MATERI GERAK MELINGKAR MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERMETODE PEMECAHAN MASALAH Rina Refiana, M. Arifuddin Jamal, Sri Hartini Program

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan Buladu, Kecematan Kota Barat, Kota

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang meneliti masalah-masalah yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala Feni, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang 0 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang Bagian Tubuh Tumbuhan menggunakan alat peraga alamiah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol Fatmawati, Dewi Septiwiharti, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII 7 dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki mutu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG 1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG Suhartik Wahyuni ¹, Dwi Haryoto², Sumarjono³, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti didampingi oleh ibu Dra. Nurhayati Alie sebagai guru matematika kelas X di SMA N 3 Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA dengan materi yang diajarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. PTK merupakan

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY Noktah Suciati, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang semester 2 pada tahun 2011/2012. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)

menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Dadapan Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus yang berjumlah 20 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Seting dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Al-Huda Temanggung pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011, yaitu bulan Februari

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu peneltian: Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 selama 2 bulan yaitu dari bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3).. 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci