BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta"

Transkripsi

1 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta didik, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Kelas ini terpilih karena berdasarkan observasi awal dan informasi dari guru mata pelajaran biologi menyatakan bahwa kelas tersebut merupakan salah satu kelas dengan presentasi hasil belajar siswa rendah. Dalam penelitian ini materi yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan kurikulum yang sementara berjalan yakni Gerak Tumbuhan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I terdiri atas 2 kali pertemuan. Pertemuan I membahas sub pokok bahasan gerak tumbuhan (macammacam gerak tumbuhan secara umum: gerak autonom, gerak higroskopis dan gerak esionom ), pertemuan II membahas sub pokok bahasan gerak tropisme, sedangkan siklus II sama dengan siklus I yakni terdiri atas 2 kali pertemuan. Pertemuan I membahas sub pokok bahasan gerak nasti, pertemuan II membahas sub pokok bahasan gerak taksis. Pada setiap akhir siklus diberikan tes evaluasi secara tertulis untuk melihat hasil belajar siswa, sedangkan dalam proses belajar digunakan lembar observasi untuk melihat kegiatan guru dan kegiatan siswa. 34

2 Siklus I Siklus I ini dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dengan alokasi waktu masing-masing 3 jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu sebagai berikut: Proses pendahuluan, memberi salam kepada siswa, mengabsensi siswa, pemberian apersepsi dan motivasi kepada siswa dan menggali kemampuan siswa dengan cara memperlihatkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya menuliskan topik yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Proses inti, dalam proses ini terdiri atas 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi, diawali dengan guru menjelaskan materi secara singkat, melibatkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan membagi siswa dalam kelompok (setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang), siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan diajarkan, guru memberikan kesempatam kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami. Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru menggunakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 anak, guru membagikan lembar kerja siswa, dimana setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS), selanjutnya guru menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lingkungan dan

3 36 siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran di lingkungan dan prosedur pengisian LKS, kemudian guru membimbing siswa untuk dibawa ke lokasi lingkungan di sekitar SMP Negeri 1 Kabila untuk mengadakan pengamatan sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya siswa mengadakan pengamatan untuk mengerjakan LKS dengan bimbingan guru, guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok, setelah itu siswa kembali ke kelas dan menyampaikan hasil pengamatan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan di dalam kelas, kemudian siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengamatan dan diskusi, selain itu juga siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. Konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan memberikan arahan atau merumuskan konsep dan masalah yang belum dipahami oleh siswa Proses penutup, dalam kegiatan ini guru membimbing siswa menyimpulkan materi dan guru membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian guru melakukan tindak lanjut, menutup pembelajaran dan terakhir melakukan evaluasi (pertanyaan secara tulisan) Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 25 aspek (83,3%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 5 aspek (16,67%).

4 37 Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan I Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 83,3% 83,3% 83,3% Skor 0 16,67% 16,67% 16,67% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I b. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan siswa rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 18 aspek (81,82%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 4 aspek (18,18%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 81,82% 81,82% 81,82% Skor 0 18,18% 18,18% 18,18% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I c. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 27 aspek (90%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 3 aspek (10%).

5 38 Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan II Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 90% 90% 90% Skor 0 10% 10% 10% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan II d. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan II Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan siswa rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 19 aspek (86,36%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 3 aspek (13,64%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 86,36% 86,36% 86,36% Skor 0 13,64% 13,64% 13,64% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus I pertemuan II Hasil Belajar Siswa Siklus I Hasil belajar siswa pada materi gerak tumbuhan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat diketahui dengan melakukan evaluasi yang terdiri dari dua jenis soal yaitu 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay test (lampiran 14) pada akhir pelaksanaan siklus I. Nilai maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 100, dengan rentang nilai Berdasarkan perolehan nilai, siswa yang memperoleh

6 39 nilai 70 ke atas adalah 18 orang (66,7 %) dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 adalah 9 orang (33,3%). Selain itu, nilai rata-rata kelas adalah 73,3 dengan daya serap siswa 73 %. Berdasarakan hasil evaluasi yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang telah direncanakan atau yang diinginkan. di bawah ini. Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6 : Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Kriteria penilaian Jumlah siswa Persentasi Tuntas 18 66,7 % Tidak tuntas 9 33,3% Jumlah % Sumber : Data hasil analisis siklus I Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang diinginkan, hal ini dapat dilihat pada dari beberapa aspek penilaian yang belum terlaksana. Selain itu, evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang diingikan. Hasil analisis pada siklus I menunjukan bahwa ada beberapa aspek yang belum terlaksana dan perlu dilakukan perbaikan. Adapun aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan guru adalah: 1. Guru tidak menjelaskan pengetahuan lain yang relefan dan ketepatan materi yang disajikan secara sistematis.

7 40 2. Guru tidak melakukan pemantauan pada setiap siswa untuk semua kelompok 3. Guru tidak memberikan penguatan/penegasan terhadap materi yang dianggap penting setelah presentasi. Sedangkan untuk aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan siswa adalah: 1. Siswa tidak mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan 2. Siswa tidak membuat catatan-catatan kecil terhadap materi yang dianggap penting 3. Siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil 4. Siswa tidak menyimpulkan materi 5. Siswa tidak memperhatikan tugas yang diberikan Selain itu, nilai evaluasi hasil belajar siswa sebagian siswa masih belum tuntas yaitu berjumlah 10 orang. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II untuk penyempurnaan pada aspek-aspek kegiatan belajar mengajar pada siklus I Siklus II Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada siklus I maka perlu dilakukan perbaikan pada aspek kegiatan yang belangsung dalam proses KBM yakni dengan menciptakan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat meningkatakan hasil

8 41 belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3x40 menit). Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu: Proses pendahuluan, memberi salam kepada peserta didik, mengabsensi peserta didik, pemberian apersepsi dan motivasi kepada peserta didik dan menggali kemampuan peserta didik dengan cara memperlihatkan gambar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya menuliskan topik yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Proses inti, dalam proses ini terdiri atas 3 tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi, diawali dengan guru menjelaskan materi secara singkat, melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan membagi peserta didik dalam kelompok (setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang), siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan diajarkan, guru memberikan kesempatam kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami. Elaborasi, dalam kegiatan elaborasi guru menggunakan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5 anak, guru membagikan lembar kerja siswa, dimana setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS), selanjutnya guru menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lingkungan dan siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai prosedur

9 42 pelaksanaan pembelajaran di lingkungan dan prosedur pengisian LKS, kemudian guru membimbing siswa untuk dibawa ke lokasi lingkungan di sekitar SMP Negeri 1 Kabila untuk mengadakan pengamatan sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya siswa mengadakan pengamatan untuk mengerjakan LKS dengan bimbingan guru, guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok, setelah itu siswa kembali ke kelas dan menyampaikan hasil pengamatan di lingkungan sekitar dan mendiskusikan di dalam kelas, kemudian siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengamatan dan diskusi, selain itu juga siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas. Konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi guru membimbing peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok dan memberikan arahan atau merumuskan konsep dan masalah yang belum dipahami oleh siswa Proses penutup, dalam kegiatan ini guru membimbing siswa menyimpulkan materi dan guru membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari kemudian guru melakukan tindak lanjut, menutup pembelajaran dan terakhir melakukan evaluasi (pertanyaan secara tulisan) Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 29 aspek (96,67%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 1 aspek (3,33%).

10 43 Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan I Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 96,67% 96,67% 96,67% Skor 0 3,33% 3,33% 3,33% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan I b. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan I Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan I yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 29 aspek (95,45%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana ada 1 aspek (4,55%). Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I, dapat di lihat pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 95,45% 95,45% 95,45% Skor 0 4,55% 4,55% 4,55% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan I c. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 30 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 30 aspek (100%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana adalah 0%.

11 44 Untuk data hasil observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9: Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan II Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 100% 100% 100% Skor 0 0% 0% 0% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan II d. Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan II Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan II yang diamati oleh observer 1 dan 2 dari 22 aspek pada lembar observasi kegiatan guru rata-rata jumlah aspek yang terlaksana ada 22 aspek (100%) dan untuk kegiatan yang tidak terlaksana adalah 0%. Untuk data hasil observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan II, dapat di lihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10: Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan II Kriteria penilaian Observer I Observer II Rata-rata % Skor 1 100% 100% 100% Skor 0 0% 0% 0% Jumlah 100% 100% 100% Sumber : Analisis hasil lembar observasi kegiatan guru siklus II pertemuan II Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar siswa pada materi gerak tumbuhan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat diketahui dengan melakukan evaluasi yang terdiri dari dua jenis soal yaitu 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay test (lampiran 28) pada akhir pelaksanaan siklus II. Hasil belajar yang dapat dicapai siswa pada tes akhir siklus II menunjukan bahwa dari 27 siswa yang dikenai tindakan, siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas adalah 24 orang (89 %), sedangkan untuk siswa yang

12 45 memperoleh nilai dibawah 70 adalah 3 orang (11 %). Berdasarakan hasil evaluasi yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan sesuai yang telah direncanakan atau yang diinginkan yaitu 85%. Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11 : Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Kriteria penilaian Jumlah siswa Persentasi Tuntas % Tidak tuntas 3 11 % Jumlah % Sumber : Data hasil analisis siklus II Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi guru, lembar observasi penilaian siswa, dan hasil evaluasi siswa pada siklus II telah mencapai kriteria yang diinginkan karena mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus I dan II. Sedangkan untuk evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah diinginkan, kemudian pada siklus II telah mencapai kriteria yang diinginkan dimana pada siklus II ini telah mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan siklus I (dapat dilihat pada pada Tabel 12). Tabel 12. Perbandingan Hasil Evaluasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Kriteria Penilaian Siklus I II Tuntas 18 siswa (66,7 %) 24 siswa (89 %) Tidak Tuntas 9 siswa (33,3%) 3 siswa (11 %) Jumlah Sumber: Hasil analisis Penelitian

13 46 Berdasarkan hasil yang dijelaskan di atas, maka peneliti dan pengamat sepakat untuk tidak melakukan tindakan pada siklus berikutnya karena dianggap telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan yaitu rata-rata 85% Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil analisis pengamatan pada lembar observasi kegiatan guru dan lembar kegiatan siswa pada siklus I belum mencapai keberhasilan yang diinginkan namun setelah di lanjutkan ke siklus II, penilaian lembar observasi kegiatan guru dan siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan untuk evaluasi hasill belajar siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yakni 85%. Jadi peneliti dan pengamat sepakat untuk tidak melakukan tindakan pada siklus berikutnya Informasi Balikan Siswa Untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, maka digunakan lembar informasi balikan siswa yang memuat 7 aspek (lampiran 29). Hasil informasi balikan siswa ini menunjukan bahwa dari 27 siswa yang ada dalam satu kelas, 25 siswa yang merasa senang belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar khususnya materi gerak tumbuhan dan ada 2 siswa yang tidak merasa senang belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah.

14 Pembahasan Pada penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila kelas VIIE, dalam proses belajar mengajar dilakukan dalam 2 siklus dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran Biologi khususnya materi gerak tumbuhan, terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama KBM serta hasil evaluasi belajar siswa. Pada siklus I untuk hasil penilaian proses belajar mengajar untuk kegiatan guru siklus I yang dilakukan oleh 2 observer pada pertemuan I, dari 30 aspek yang diamati jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 83,3% sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 16,67%. Pada pertemuan II jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 90%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang yang tidak terlaksana adalah 10%. Selajutnya untuk hasil penilaian kegiatan siswa yang dilakukan oleh 2 observer pada pertemuan I yang terdiri atas 22 aspek yang diamati jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 81,82%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 18,18%. Pada pertemuan II jumlah rata-rata aspek yang terlaksana adalah 86,36%, sedangkan jumlah rata-rata aspek yang tidak terlaksana adalah 13,64%. Evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I mengenai sub pokok bahasan gerak tumbuhan (macam-macam gerak tumbuhan secara umum) dan gerak tpopisme yang berupa tes evaluasi yang terdiri dari 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay (dapat dilihat pada Lampiran 14), dengan bobot maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 100. Siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak

15 48 18 orang (66,7 %)), untuk siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 9 orang (33,3 %) dengan nilai rata-rata kelas adalah 73,3 dan daya serap siswa adalah 73 % (lampiran 14). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan. Berdasarkan analisis data di atas dapat dikatakan bahwa pada hasil tes evaluasi siklus I ternyata masih terdapat 9 orang (33,3 %) yang belum mencapai batas ketuntasan dengan KKM 70, sedangkan untuk penilaian observasi kegiatan guru dan observasi kegiatan siswa belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang diinginkan yakni 85%, maka peneliti dan guru pengajar sepakat untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa yang diamati oleh observer I dan 2 masih terdapat kekurangan-kekurangan pada aspek yang diamati. Kekurangan-kekurangan tersebut yakni guru tidak menjelaskan pengetahuan lain yang relefan dan ketepatan materi yang disajikan secara sistematis hal ini disebabkan karena kurangnya referensi dan buku-buku yang menyangkut materi ekosistem yang dapat menunjang proses belajar mengajar sehingga untuk ketepatan materi yang akan diajarkan dapat memenuhi kriteria yang diinginkan. Selanjutnya guru tidak melakukan pemantauan pada setiap siswa untuk semua kelompok, hal ini disebabkan karena setelah pembagian kelompok guru langsung membimbing siswa dalam kelompok untuk melakukan pengamatan diluar kelas sesuai dengan LKS yang diberikan tanpa melakukan pemantauan pada setiap

16 49 siswa sehingga siswa tidak di perhatikan atau tidak dipantau kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan selama KBM berlangsung. Selain itu juga, guru tidak memberikan penguatan/penegasan terhadap materi yang dianggap penting setelah presentasi, hal ini disebabkan karena pada saat presentasi berlangsung guru hanya memberikan penguatan/penegasan setelah presentasi jawaban setiap kelompok, namun guru tidak memberikan penguatan setelah selesai presentasi semua kelompok kemudian menyimpulkan materi tanpa memberikan penguatan agar siswa mudah mengingat dan memahami materi yang dianggap penting. Sedangkan untuk aspek-aspek yang belum terlaksana pada lembar observasi kegiatan siswa yakni siswa tidak mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan, hal ini disebabkan karena siswa hanya mendengar penyampaian guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai tanpa mencatatnya, siswa seharusnya mencatat tujuan pembelajaran sehingga siswa lebih muda mengingat dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian siswa juga tidak membuat catatan-catatan kecil terhadap materi yang dianggap penting, hal ini disebabkan karena siswa hanya memperhatikan yang dijelaskan guru didepan kelas tanpa mencatat hal-hal penting dalam materi tersebut, sehingga pada saat tes evaluasi ada beberapa siswa yang tidak tuntas sesuai KKM yaitu 70. Siswa diarahkan untuk membuat catatan-catatan kecil agar materi tersebut lebih mudah dipelajari dan dipahami. Selanjutnya, siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil, hal ini disebabkan karena masih ada beberapa kelompok yang belum selesai mengerjakan LKS yang diberikan guru dan masih ada kelompok yang belum siap presentasi,

17 50 sehingga siswa tidak mempresentasikan jawaban sesuai dengan kelompok yang dipanggil oleh guru. Selain itu, siswa tidak menyimpulkan materi, hal ini disebabkan karena guru tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, guru hanya menyimpulkan materi sendiri tanpa mengikutsertakan siswa dalam menyimpulkan materi. Sebaiknya guru itu harus membimbing siswa dalam menyimpulkan materi sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar. Selanjutnya siswa tidak memperhatikan tugas yang diberikan, hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami materi yang sementara diajarkan sehingga siswa tidak memperhatikan tugas-tugas yang diberikan guru. Untuk hasil belajar siswa siklus II sub pokok bahasan gerak nasti dan gerak taksis yang berupa tes evaluasi yang terdiri dari 10 butir soal objektif dan 5 butir soal essay (Lampiran 28), dengan bobot maksimum yang dapat dicapai siswa 100. Siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 24 siswa (89%) dan siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 sebanyak 3 siswa (11%), dengan nilai ratarata kelas adalah 82 dan daya serap siswa adalah 83 % (Lampiran 28). berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan, namun masih ada 3 siswa yang belum tuntas untuk evaluasi hasil belajar siswa. Menurut Hartono (1999:17) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik antara lain: 1) faktor orang tua, orang tua adalah yang utama dan pertama yang menanamkan nilai-nilai yang dilakukan oleh anak, khususnya dalam pemberian semangat dalam belajar, 2) faktor guru, guru sebagai pendidik berperan dalam menyusun desain pembelajaran. Sebagai pendidik dalam membelajarkan

18 51 siswa, guru harus dapat menciptakan suasana yang baik agar siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar guna mencapai tujuan yang diinginkan, 3) faktor lingkungan, siswa akan berkecimpung dengan masyarakat yang mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Apabila siswa hidup dilingkungan pasar, maka siswa ini perilakunya akan terpengaruh dengan lingkungan pasar untuk itu lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah akan membuat peserta didik semangat untuk belajar. Untuk hasil analisis lembar kegiatan guru dan kegiatan siswa pada siklus II sudah mencapai keberhasilan bahkan mengalami peningkatan menjadi 100%. Hal ini karena dilakukan perbaikan pada siklus II dalam proses belajar mengajar, selain itu juga terdapat beberapa siswa yang sulit memahami materi yang diajarkan sehingga berakibat pada pada KBM yang akhirnya menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada tahun pelajaran khususnya materi ekosistem sudah mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena dalam kegiatan belajar mengajar guru sudah sudah mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran, diantaranya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Secara teoritis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mempunyai berbagai arti penting diantaranya lingkungan mudah di jangkau, biayanya relatif murah, objek permasalahan dalam lingkungan beraneka ragam dan menarik serta tidak pernah habis. Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini, Nasution Dalam Sakhroni (2012:228)

19 52 menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan cara membawa sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dan dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar merupakan segala apa yang ada di alam (biotik atau abiotik) dan bisa mendukung serta bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pengajaran itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai sumber kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya guru, buku, dan bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar, apa yang dipelajari peserta didik tidak hanya terbatas pada apa yang disampaikan guru dan apa yang ada dalam buku cetak. Selain itu lingkungan alam merupakan sumber belajar yang mudah dipelajari oleh siswa, karena gejala-gejala alam sifatnya tetap. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 Limboto, khususnya di Kelas X THP-1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar 4.1 Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan 4.1.1.1 Siklus I Untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS MA AL-FALAH Limboto. Kelas yang dikenai tindakan dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS MA AL-FALAH Limboto. Kelas yang dikenai tindakan dalam penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi SD Negeri Sentul lokasi tersebut berada di desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan Buladu, Kecematan Kota Barat, Kota

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Ma arif NU 1 Jatilawang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 42 siswa, terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian Bab III ini akan membahas mengenai latar dan karakteristik pada subjek penelitian ini. 3.1.1 Latar Penelitian Latar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Botumoito Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Inquiry 1. Pra PTK Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setting Penelitian menjelaskan tentang lokasi berlangsungnya penelitian, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darunnajah yang berada di desa Lebanisuko Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur. B. Subyek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Selatan. Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 beralamat di Jalan 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah tempat penulis mengajar, yaitu Sekolah Dasar Negeri Sungai Kupang 2 Kecamatan Kandangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April pada semester II pada tahun ajaran 2011/2012 untuk materi Garis Singgung Persekutuan Dua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Riset Aksi Model John Elliot 1

Gambar 3.1. Riset Aksi Model John Elliot 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian PTK ini terdiri dari dua siklus dan diawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan setting penelitian 1. jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI An-Nuriyah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI An-Nuriyah 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI An-Nuriyah 2 Banjarmasin dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan madrasah

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I 1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Seting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan variabel bebas media gambar seri (X), dan sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G 28 BAB III METODE PEELITIA A. Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP egeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G berjumlah 32 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 21 orang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODEI PENELITIAN 15 BAB III METODEI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Besani, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan dibantu oleh satu orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas. Pada variabel penelitian ini terbagi atas 3 yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas. Pada variabel penelitian ini terbagi atas 3 yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas XI IPS 2. Pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 mulai dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada tindakan guru

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci