Perancangan Alat Pembuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PERANCANGAN ALAT PENGEPRES SINGKONG YANG ERGONOMIS DI UKM PENYEDIA BAHAN BAKU PEMBUATAN MAKANAN RINGAN

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PROSES PRODUKSI PENGRAJIN KUSEN DAN PINTU BERBASIS MESIN BAND SAW

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

Penerapan Mesin Pencetak Batako Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang

RANCANG BANGUN ALAT PENCAMPUR BUMBU PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

dlp2usaha - - USAHA DAN ENERGI - - Usaha dan Eenergi 8105 Fisika 1 mv

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

UPAYA KECIL BERKELANJUTAN MENGURANGI PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PEMBUATAN ALAT PERAGA DALAM PERKULIAHAN FLUIDA

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB VI DEFLEKSI BALOK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM

Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

Implementasi Penggunaan Bilangan Fuzzy Trapezoidal untuk Mencari Jalur Kritis pada Jaringan Proyek Fuzzy

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

ANALISIS TEGANGAN BAUT PENGUNCI GIRTH-GEAR KILN

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

PROSES PERCABANGAN PADA DISTRIBUSI GEOMETRIK

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON

TINJAUAN PUSTAKA. didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PERANCANGAN PRODUK MEJA LAPTOP MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5R19

Konstruksi Rangka Batang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI S. Aerous MELALUI PENDEKATAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

Penentuan Kondisi Lingkungan Kerja Fisik yang Optimal Menggunakan Metode Permukaan Respon

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

Jurnal Metode 3(1)

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas

Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE

KINERJA ECONOMIZER PADA BOILER

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

Biltek Vol. 4, No. 014 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG

BAB II LANDASAN TEORI

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

METODE SIMPLEKS YANG DIREVISI 1. Bentuk Standar Dalam Matriks Maksimumkan atau minimumkan:

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang didapat penulis dengan menyebarkan angket kepada

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Perancangan Alat Pemuat Tusuk Sate Dengan Kaidah Ergonomis Mujiono,*, Erni Junita Dosen Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang *E-mail : mujiono @.fti.itn ac.id Astrak. Hasil penelitian yang diperoleh dari perancangan alat pemuat tusuk sate dengan ahan aku amu ini isa dijadikan pengrajin rumahan yang erprospek sangat cerah namun alat yang dipergunakan masih mempunyai ean kerja yang erleihan karena masih dikerjakan dengan alat manual sehingga akan mengeluarkan energi yang sangat anyak dan dengan waktu yang lama sehingga akan mempengaruhi fisik dari pekerja yang mengakiatkan mudah mengalami kelelahan dan tidak produktif. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah melakukan pengamatan dan penelitian sekaligus wawancara untuk mengetahui apa yang diutuhkan operator terhadap alat kerja. Data yang diutuhkan oleh penelitian ini meliputi data waktu proses dan data antropometri yang digunakan untuk merancang alat meliputi, Jangkuan tangan menganil persentil 95%,lear telapak tangan dengan persentil 95% dan,tinggi lutut, yang digunakan untuk menentukan perancangan alat pemuat tusuk sate dengan mengamil persentil 5 % agar supaya leih ergonomis (aman dan nyaman) dan mempunyai entuk yang leih aik. Maka dari hasil penelitian didapatkan peningkatan waktu proses pemuatan alat dengan waktu kerja normal dari.4 jam/kg menjadi 0.54 jam/kg, serta output standart nya adalah dari 4.97 kg/hari menjadi 2.95 kg/hari Kata Kunci: Perancangan,Antropometri,Ergonomis. Pendahuluan Faktor paling penting dalam meningkatkan hasil serta produktifitas dari tenaga kerja adalah kelancaran dalam melaksanakan produktifitas yang didukung oleh mesin dan peralatan yang memadahi, serta dengan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung proses produksi terseut secara optimal, sehingga proses dalam ekerja dapat erjalan dengan optimal dalam capaian tujuan perusahaan yang tepat waktu. Dua prinsip konsep Human Integrated Design yang digunakan dalam merancang fasilitas kerja yaitu:. Seorang perancang fasilitas kerja harus menyadari enar ahwa faktor manusia akan menjadi kunci kesuksesan dalam penggunaan perancangan fasilitas kerja. 2. Perlu juga menyadari ahwa setiap produk akan memerlukan informasi-informasi yang mendetail dari semua faktor yang terkait dalam setiap proses perancangan.(ignjosoeroto, Sritomo. 997 ) menyatakan ahwa : esensi dasar dari pendekatan ergonomi dalam proses perancangan fasilitas kerja adalah memikirkan kepentingan manusia pada saat-saat awal tahapan perancangan fokus perhatian dari kajian ergonomi akan mengarah kepada Fitting The Task to The Man yang erarti ahwa perancangan yang diuat akan dipergunakan atau dioperaskan oleh manusia. Human Engineering sendiri atau diseut juga dengan ergonomi didefinisikan seagai sistem manusia mesin yang terpadu. Disiplin akan mencoa memawa kearah proses perancangan mesin yang tidak saja memiliki kemampuan produksi yang leih canggih lagi, melainkan juga memperhatikan aspek-aspek yang erkaitan dengan kemampuan dan keteratasan manusia yang mengoperasikan mesin terseut. Ergonomi erasal dari ahasa Yunani, yang terdiri dari kata ergos yang erarti ekerja dan nomos yang erarti hukum alam. Pada dasarnya ergonomi adalah suatu caang ilmu pengetahuan yang sistimatis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keteratasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan ekerja pada sistem SENIATI 206 Institut Teknologi Nasional Malang C. 87

TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 terseut dengan aik yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, efisien, aman dan nyaman. Dalam melakukan desain atau perancangan sistem kerja yang ergonomis, ada lima prinsip perancangan yang perlu dipertimangkan yaitu :. Memuat agar mesin disesuaikan dengan manusia 2. Meminimalisasikan prosentase yang erada diluar rancangan 3. Rancangan kerja agar semakin ersifat seimang, serta semakin erkurangnya penggunaan fisik dan hal-hal yang kurang prosedural. 4. Menekankan pentingnya komunikasi. Menggunakan mesin dalam memperesar kemampuan manusia 5. Menggunakan mesin dalam memperesar kemampuan manusia Data Antropometri yang Digunakan dalam Perancangan Kesimpulan yang dapat diamil adalah data antropometri akan menentukan entuk, ukuran dimensi yang tepat erkaitan dengan produk terseut dari populasi teresar yang akan menggunakan produk hasil rancangan. Secara umum 90 % - 95 % dari populasi target dalam kelompok pemakaian suatu produk harus dapat digunakan secara layak. (Sumer: Julius Panero dan Martin Zelnik, Human Factor Dimension & Interior Space) Gamar Ukuran Macam-macam Antropometri aktu Standart aktu standart isa diperoleh dengan menamahkan kelonggaran atau allowance pada waktu normal, secara matematis seagai erikut: 00% = n x 00% - allowance(%) O s = C. 88 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 206

TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 Dimana: s = aktu Standart n = aktu Normal = aktu Baku = Output standart 2. Metode Penelitian Pengamilan data-data yang diperlukan untuk penelitian perancangan alat ini adalah :.evasi Pengamatan secara langsung pada saat pekerja atau operator melakukan kegiatan kerja sehari-hari. 2. awancara Penelitihan yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawa secara langsung mengenai hal-hal yang erhuungan dengan oyek yang diteliti. 3. Pemahasan Data Antropometri Data antropometri digunakan seagai dasar pertimangan untuk menentukan ukuran dari perancangan alat kerja yang erhuungan dengan operator adalah : jangkauan tangan, lear telapak tangan, serta tinggi lutut. Perhitungan Pengukuran aktu Kerja Dengan Cara Kerja Seelum Perancangan. Perhitungan aktu Normal aktu normal untuk proses pemuatan alat dihitung erdasarkan factor penyesuaian yang telah ditetapkan, yaitu : dengan P = 0.99 dan waktu hasil oservasi 63.3 menit, Allowance = 26 % n = oservasi rata rata x P = 63.3 x 0.99 = 62.69 menit/kg aktu aku ( ) 00% = 62.69 00% - all% 00% = 62.69 00% - 26% = 84.7 menit / kg =.4 jam / kg Output S tan dart.4.4 = 0.7 kg / jam = 4.97 kg / hari Perhitungan Pengukuran aktu Kerja Dengan Cara Kerja setelah Perancangan Dengan : Allowance = 5 % Dan SENIATI 206 Institut Teknologi Nasional Malang C. 89

TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 n aktu aku ( ) 00% = n 00% - all% 00% = 28.02 00% -5% = 32.96 menit / kg = 0.54 jam / kg Output S tan dart O = 2.95 kg / hari s = 28.02 0.54 =.85 kg / jam No Variael pengukuran Mean Std. P.5 P.50 P.95 cm cm cm cm cm. Jangkauan tangan 65.4 2.38 60 66 68 2. Lear telapak tangan 8.26 0.88 7 9 9 3. Tinggi Lutut 47.66 4.62 43 45 57 Hasil pengolahan data dengan program spss No Variael pengukuran ukuran cm. Panjang alat 68 2. Lear alat 9 3. Tinggi alat 43 No Technical response Target Bahan : Pisau Rajang Rangka Baja Besi 2 Ukuran : tinggi rangka panjang rangka lear rangka mata pisau pendorong ahan 43 cm 68 cm 20 cm mili 0 cm 3 Ketahanan : Pada tekanan Tidak mudah patah (mata pisau) 4 Kecepatan pengerjaan/kapasitas Rajang 2 kg/hari 5 Hasil rajangan : Ukuran 4 mili C. 90 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 206

TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 206 ISSN : 2085-428 4. Kesimpulan Dari uraian dan penjelasan pada a-a seelumnya dapat diperoleh kesimpulan seagai erikut : ) Kaidah Ergonomi Dengan adanya alat yang aru posisi kerja jadi leih aman nyaman dari pada posisi kerja dengan menggunakan alat yang lama Pemuatan dengan alat kerja aru ean kerja jadi leih ringan dikarenakan fisik pada tuuh tidak mudah lelah. 2) Kaidah Antropometri : Ukuran tinggi siku yang digunakan untuk menentukan tinggi kerangka alat dengan persentil 5 % dan menghasilkan tinggi alat kerja sesuai dengan perhitungan yaitu 43 cm. Ukuran lear siku yang digunakan untuk menentukan panjang alat dengan persentil 5 % dan menghasilkan panjang alat kerja sesuai dengan perhitungan yaitu 68 cm. Ukuran lear ahu yang digunakan untuk menentukan lear kerangka alat dengan persentil 5 % dan menghasilkan lear alat kerja sesuai dengan perhitungan yaitu 20 cm. aktu Baku cara kerja lama =.4 jam/kg aktu Baku cara kerja aru = 0.54 jam/kg 2. Dengan alat kerja aru maka produktifitas meningkat yaitu : Output standart cara kerja lama = 4.97 kg/hari Output standart alat kerja aru = 2.95 kg/hari 5. Daftar Pustaka [] Hari dan Daryanto. 999. Ilmu Bahan. Jakarta : Bumi Aksara. [2] Iftikar, Z Sutalaksana, DKK.979 Teknik Tata Cara Kerja Bandung : Departemen Teknik Industri ITB. [3] Julius dan Martin. 979. Dimensi manusia Dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga [4] Nurmianto, Eko. Ergonomi Studi Gerak dan aktu, 996 ITS Guna idya Suraaya [5] Sudjana. 996. Metoda Statistik, Edisi Kedua. Bandung : Tarsito. [6] Sularso Kiyokatsu Suga. 997. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : Pradnya Paramitha. [7] igjosoeroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak Dan aktu, Edisi Kedua. Suraaya : Guna idya SENIATI 206 Institut Teknologi Nasional Malang C. 9