EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

dokumen-dokumen yang mirip
Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

Jurnal Kesehatan Masyarakat

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

BAB III ANALISIS RANTAI MARKOV PADA PERAMALAN PANGSA PASAR

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Unnes Journal of Public Health

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

PROSIDING ISSN: PM-32 ANALISI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

PROSIDING ISSN: PM-20 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 1, Juni Asmuji* *Staf Pengajar Prodi Keperawatan FIKes Univ. Muhammadiyah Jember

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Kajian Partial Least Squares (Studi Kasus: Regresi Cox-PLS)

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

ANALISIS BAYES UNTUK REGRESI SPLINE TERPENALTI STUDI KASUS: ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH UANG BEREDAR DENGAN INFLASI DI INDONESIA

Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Perpustakaan ITS

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN MASALAH MENTAL DAN EMOSIONAL BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

Regresi Rasio Prevalensi dengan Model Log-Binomial: Isu Ketakkonvergenan. Netti Herawati 1) Alfian Futuhul Hadi 2)

SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO

Suherdiyanto. Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak

Jurnal Farmanesia, 9/11(2016), 24-34

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAMPAK KEMITRAAN PRAKTISI SWASTA TERHADAP KETERLAMBATAN DAN BIAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS DI KOTA DENPASAR, BALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA PEKANBARU BERDASARKAN CLUSTER SEKOLAH TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Biaya Modal (Cost of Capital)

APLIKASI REGRESI PARTIAL LEAST SQUARE UNTUK ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Martabak Mercon

Marketing Research Data Analyses

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Julia Angkow Fredna Robot Franly Onibala

HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL

Ely Tjahjani STIKES William Booth Surabaya, Jl. Cimanuk No. 20 Surabaya,

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

SUPERVISI KEPALA RUANGAN BERDASARKAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

PENINGKATAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA MELALUI KOMUNIKASI ORGANISASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

PENGARUH MUTU PELAYANAN KIA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN SECARA NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 TESIS.

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER I. Penyaringan Tabungan Simpedes

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

PENGARUH PENYEDIAAN MODUL KEPERAWATAN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI HALUSINASI TAHUN 2013

OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DENGAN GOAL PROGRAMMING: SEBUAH STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM PADANGSIDIMPUAN ABSTRAK

Integral dan Persamaan Diferensial

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2017

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMBATASAN CAIRAN PADA TERAPI HEMODIALISA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG

Dhiva Ryan Hardine 1), Aisyah Abdullah 2), Muhammad Ikbal 3), Nur Chamidah 4)

THE EFFECT OF INDIVIDUAL, PSYCHOLOGICAL AND ORGANIZATION VARIABLE TO THE PERFORMANCE OF MIDWIVES IN DELIVERING BABY-BIRTH AT RSKD FATIMAH IN 2013

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pemilahan Data

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2008

Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

pada Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja.

KUISIONER HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN PETUGAS TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT YADIKA PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD BANGKINANG. Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau ABSTRACT

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS Lailatus Sholiha, Achmad Syaichu 6

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

Transkripsi:

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR Ridwan 1,2*, Dewi Irawaty 3, Sutanto P. Hastono 4 1. Akademik Keerawatan Yarsi Pontianak, Kalimantan Barat 78232, Indonesia 2. Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keerawatan Universitas Indonesia, Deok 16424, Indonesia 3. Fakultas Ilmu Keerawatan Universitas Indonesia, Deok 16424, Indonesia 4. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Deok 16424, Indonesia *Email: iwannurse@yahoo.com Abstrak Tujuan enelitian ini adalah mengetahui hubungan roses organisasi (komunikasi; engambilan keutusan; sosialisasi karir dan jenjang karir) dengan efektivitas organisasi dalam elayanan keerawatan ada struktur organisasi dengan endekatan sentralisasi dan desentralisasi di Rumah Sakit. Kuesioner disebarkan keada 104 resonden yang meruakan total samel, yaitu erawat elaksana yang diilih berdasarkan kriteria inklusi. Hubungan antara variabel indeenden dan deenden serta uji beda untuk setia variabel ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi diuji menggunakan analisis Chi-square. Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik rediksi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara roses organisasi dengan efektivitas organisasi, baik ada endekatan sentralisasi mauun desentralisasi (< 0,05, α= 0,05). Pada asek efektivitas, hasil enelitian menunjukkan hasil 31,7% ada endekatan sentralisasi dan 42,3% ada endekatan desetnralisasi. Untuk itu, ihak manajemen rumah sakit erlu menguayakan berbagai strategi manajemen keerawatan untuk meningkatkan efektivitas dan mutu elayanan keerawatan di rumah sakit. Kata kunci: roses organisasi, efektivitas organisasi, sentralisasi, desentralisasi. Abstract The objective of this research is to find out the relationshi within organizational rocess (communication, decision making, career socialization, and career oortunity) and the effectiveness of the organization in giving nursing care using centralization aroach and decentralization aroach in Hosital. The questioners were given to a total samle of 104 resondents; they were associate nurses who were chosen using inclusion criteria. The relationshi between indeendent and deendent variable, and the test to differentiate each variable in both centralization and decentralization aroach were tested using chi-square analysis. The multivariate analysis using logistic regression rediction test showed that there was a significant relationshi between organizational rocess and the effectiveness of the organization, both in centralization and decentralization aroach (< 0,05; α= 0,05). Moreover this study also showed that the effectiveness in centralization aroach was 31.7%, whilst in the decentralization aroach was 42.3%. It is recommended that the hosital's management should aly several strategies of management in nursing in order to increase the effectiveness and the quality of nursing services in hosital. Key words: Organizational rocess and effectiveness, centralization and decentralization Pendahuluan Pada tahun 2005 telah terjadi erubahan struktur organisasi di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pontianak. Bidang keerawatan yang ada struktur lama mengelola elayanan keerawatan ditiadakan, dimerger dengan bidang elayanan rumah sakit. Dengan ditiadakannya bidang keerawatan dan diberdayakannya bidang elayanan daat diartikan bahwa struktur organisasi telah mengalami erubahan dari struktur yang bersifat sentralisasi menjadi struktur yang bersifat desentralisasi. Perubahan ini berdamak terhada kinerja staf elayanan keerawatan sebagai sebuah organisasi. Struktur organisasi tana diragukan berhubungan dengan encaaian efektivitas organisasi (Gibson, Ivancevich & Donelly, 1996). Hal ini didukung oleh Kushner dan Poole (1996, dalam Schmid, 2002), menyatakan terdaat korelasi ositif antara struktur organisasi dan efektifitas organisasi. Dengan demikian struktur organisasi yang berubah daat berdamak ada efektivitas organisasi. Meski terjadi erubahan jenis struktur organisasi yang digunakan, kriteria efektivitas organisasi daat diidentifikasi dengan beberaa ersyaratan minimal, yaitu struktur organisasi harus ada batasan jelas, sedikit mungkin tingkat manajemen dan seendek mungkin rantai komando, serta harus meningkatkan komunikasi.

2 Jurnal Keerawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 1-7 Disaming itu, menfasilitasi engambilan keutusan yang menghasilkan kinerja ekerjaan yang terbaik (Marquis dan Huston, 2006). Organisasi yang tidak ada deartemen keerawatan, ara erawat harus melakukan tindakan tambahan untuk memastikan bahwa mereka dan ara koleganya menjalankan standar keerawatan dan memastikan mutu kinerja (Beyers, 1999). Hal ini terjadi karena mengingat entingnya struktur suatu deartemen keerawatan dalam mendukung tujuan organisasi, falsafah dan tujuan keerawatan serta menunjukkan bagaimana setia osisi keerawatan berhubungan dengan deartemen lain di dalam institusi (Gillies, 1994). Dalam sebuah organisasi dengan sentralisasi yang tinggi, enguasaan wewenang dan sebagian besar keutusan diambil oleh eksekutif di daerah uncak (Gillies, 1994; Gibson, Ivancevich dan Donelly, 1997). Pada endekatan desentralisasi otoritas yang diberikan dekat ada sumber elaksanaan, sehingga membantu memerlancar ekerjaan (Winardi, 2004). Pada organisasi yang tersentralisasi, engambilan keutusan dilakukan oleh beberaa manajer tingkat at as, sedangkan ada o rganisasi yang terdesentralisasi, engambilan keutusan tentang suatu masalah daat diselesaikan ada tingkat dimana masalah itu terjadi dan memunyai otensi untuk meningkatkan kualitas hasil asuhan dan meningkatkan efektivitas organisasi (Hagenstad, Weis & Brohy, 2000; Krairiksh & Anthony, 2001 dalam Marquis & Huston, 2006). Proses organisasi melibatkan tiga roses erilaku yang berkontribusi dalam kinerja dan efektivitas organisasi, yaitu: komunikasi, engambilan keutusan dan sosialisasi karir serta engembangan karir (Gibson, Ivancevich & Donelly, 1996). Komunikasi sangat enting bagi ara manajer dan bagi ekerjaan mereka, karena kekuasaan, keemiminan dan engambilan keutusan tergantung ada roses komunikasi baik ekslisit mauun imlisit (Hall, 2002). Komunikasi berfungsi untuk mengendalikan erilaku anggotanya, memelihara motivasi untuk meningkatkan kinerja (Robbins, 2002). Tujuan enelitian adalah untuk mengetahui erbedaan hubungan roses organisasi (komunikasi, engambilan keutusan, sosialisasi karir dan jenjang karir) dengan efektivitas organisasi dalam engelolaan keerawatan ada struktur organisasi dengan endekatan sentralisasi dan desentralisasi yang dalam hal ini akan dikaji dari sudut andang atau ersektif erawat elaksana. Metode Penelitian ini menggunakan disain deskritif komaratif dengan cara mencari hubungan antar variabel indeenden, yaitu roses organisasi (komunikasi; engambilan keutusan; sosialisasi karir dan jenjang karir) dengan variabel deenden, yaitu efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi dan desent ralisasi, kemudian membandingkannya. Penelitian dilakukan di salah satu RSUD Pontianak dengan menyebarkan kuesioner keada 104 erawat elaksana yang meruakan total samel. Kriteria resonden yaitu erawat elaksana dengan endidikan minimal D- III dan masa kerja 3 tahun atau lebih. Pengumulan data dilakukan ada 23-29 Mei 2007. Analisis data yang digunakan dalam enelitian ini adalah univariat bivariat dan multivariat. Uji hubungan antara variabel indeenden dan deenden serta uji beda untuk setia variabel ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi menggunakan analisis Chi-square, sedangkan ada analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik model rediksi dengan tingkat keercayaan (CI) 95 % atau α sebesar 0,05. Hasil Tabel 1. Distribusi Proses Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi dan Desentralisasi Proses Sentralisasi Desentralisasi Organisasi N % n % Efektif Kurang Efektif 45 59 43,3 56,7 54 50 51,9 48,1 Jumlah 104 104 Teat Kurang Teat 82 21,2 78,8 42 62 40,4 59,6 Jumlah 104 104 Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir : Jelas Kurang Jelas 12 92 11,5 88,5 26 78 25 75 Jumlah 104 104

Efektifitas organisasi elayanan keerawatan (Ridwan, Dewi Irawaty, Susanto P. Hastono) 3 Hasil enelitian menunjukkan struktur organisasi sentralisasi dengan 56,7 % resonden mengatakan komunikasi masih kurang efektif, 78,8 % resonden mengatakan engambilan keutusan yang dilakukan oleh ihak manajemen RS masih kurang teat dan 88,5 % resonden yang mengatakan sosialisasi karir dan jenjang karir masih kurang jelas (lihat tabel 1). Sedangkan ada struktur organisasi desentralisasi menunjukkan sebanyak 51,9 % resonden mengatakan bahwa komunikasi sudah berjalan efektif, sebanyak 59,6 % n resonden beranggaan bahwa engambilan keutusan yang dilakukan oleh ihak manajemen RS masih kurang teat, dan sebanyak 75 % resonden mengatakan bahwa sosialisasi karir dan jenjang karir masih kurang jelas. Hasil enelitian menunjukkan bahwa efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi yaitu hanya ada sebanyak 31,7 % resonden yang mengatakan bahwa organisasi efektif, sedangkan sebanyak 68,3% resonden mengatakan bahwa RS masih kurang efektif. Sedangkan ada endekatan desentralisasi menunjukkan sebanyak 42,3% resonden mengatakan RS sudah efektif, namun masih ada sebanyak 57,7% mengatakan bahwa RS masih kurang efektif (lihat tabel 2). Pada endekatan sentralisasi ada hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas organisasi (=, α= 0,05), engambilan keutusan dengan efektivitas organisasi (= 0,020, α= 0,05), serta sosialisasi karir dan jenjang karir dengan efektivitas organisasi (=, α= 0,05) (lihat tabel 3). Tabel 2. Distribusi Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi dan Desentralisasi Efektivitas Sentralisasi Desentralisasi Organisasi N % N % Efektif 33 31,7 44 42,3 Kurang Efektif 71 68,3 60 57,7 Jumlah 104 104 Pada endekatan desentralisasi, ada hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas organisasi (=, α= 0,05), engambilan keutusan dengan efektivitas organisasi (=, α= 0,05), serta sosialisasi karir dan jenjang karir dengan efektivitas organisasi (=, α= 0,05) (lihat tabel 4). Hasil analisis juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sosialisasi karir dan jenjang karir dengan efektivitas organisasi ada endekatan desentralisasi (OR= 7,500). Pada endekatan desentralisasi, sosialisasi karir dan jenjang karir yang jelas memunyai eluang 7,5 kali untuk menyebabkan efektivitas organisasi dibanding sosialisasi karir dan jenjang karir yang kurang jelas. Tidak ada erbedaan roorsi komunikasi antara struktur organisasi ada endekatan sentralisasi dengan endekatan desentralisasi (= 0,267, α= 0,05) (lihat tabel 5). Namun, ada erbedaan roorsi engambilan keutusan antara struktur organisasi ada endekatan sentralisasi dengan desentralisasi. Struktur organisasi dengan endekatan desentralisasi bereluang 2,52 kali unt uk menghasilkan engambilan keutusan yang teat dalam organisasi dibanding struktur dengan endekatan sentralisasi (= 0,004, OR= 2,525, α= 0,05). Tabel 3. Hubungan Proses Organisasi dengan Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi Proses Organisasi - Efektif - Kurang Efektif Efektivitas Organisasi Total Efektif Kurang Efektif n % n % N % 8 25 13,6 55,6 51 20 86,4 44,4 59 45 Jumlah 33 31,7 71 68,3 104 - Teat - Kurang Teat 21 12 25,6 54,5 61 10 74,4 45,5 82 Jumlah 33 31,7 71 68,3 104 Sosialisasi K arir & Jenjang Karir : - Jelas - Kurang Jelas 23,9 70 76,1 92 11 91,7 1 8,3 12 Jumlah 33 31,7 71 68,3 104 OR 95% CI 7,969 3,1 20,5 3,486 1,3 9,2 35,00 4,2 286,5 0,020

4 Jurnal Keerawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 1-7 Selain itu juga didaatkan ada erbedaan roorsi sosialisasi karir dan jenjang karir antara struktur organisasi ada endekatan sentralisasi dengan endekatan desentralisasi (=0,020; OR = 2,556, α= 0,05). Struktur dengan endekatan desentralisasi memunyai eluang 2,55 kali untuk memerjelas sosialisasi karir dan jenjang karir dibandingkan dengan struktur dengan endekatan sentralisasi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada erbedaan roorsi efektivitas organisasi antara struktur organisasi ada endekatan sentralisasi dengan desentralisasi ( =0,267, α= 0,05) (tabel 6). Sosialisasi karir dan jenjang karir meruakan variabel yang aling besar engaruhnya terhada efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi (tabel 7). Keutusan meruakan variabel yang aling besar engaruhnya terhada Efektivitas Organisasi Desentralisasi setelah dikontrol dengan interaksi antara komunikasi dengan sosialisasi karir dan jenjang karir (lihat tabel 8). Pembahasan Hasil enelitian ada variabel komunikasi ada endekatan sentralisasi dieroleh bahwa sebagian besar resonden mengatakan bahwa komunikasi kurang efektif. Namun, ada endekatan desentralisasi, sebagian besar resonden mengatakan bahwa komunikasi sudah efektif. Berdasarkan teori seharusnya memang ada erbedaan komunikasi ada kedua endekatan (Gillies, 1994). Tabel 4. Hubungan Proses Organisasi Dengan Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Desentralisasi Proses Organisasi - Efektif - Kurang Efektif Efektivitas Organisasi Total Efektif Kurang Efektif N % N % N % 11 33 61,1 39 21 78 38,9 50 54 Jumlah 44 42,3 60 57,7 104 - T eat - Kurang Teat 13 31 21 73,8 49 79 26,2 62 42 Jumlah 44 42,3 60 57,7 104 Sosialisasi Karir & Jenjang Karir : - Jelas - Kurang Jelas 20 76,9 6 23,1 26 24 30,8 54 69,2 78 Jumlah 60 57,7 44 42,3 104 OR 95% CI 5,571 2,3 13,2 10,6 4,2 26,6 7,500 2,7 21,0 Pada endekatan sentralisasi, seorang keala bidang keerawatan saat itu hanya menjadi enghubung antara administrator dengan unit-unit elayanan keerawatan. Konsekuensi dari situasi ini fungsi manajemen midle manager yang sangat memerlukan keteramilan komunikasi seorang manajer menjadi terbaikan. Pada endekatan desentralisasi, arah komunikasi yang cenderung terjadi adalah komunikasi 2 (dua) arah sehingga lebih efektif. Hasil enelitian ada variabel engambilan keutusan, menunjukkan sebagian besar resonden mengatakan engambilan keutusan kurang teat baik ada endekatan sentralisasi mauun ada endekatan desentralisasi. Hal ini daat terjadi karena organisasi yang tersentralisasi engambilan keutusan hanya dilakukan oleh beberaa manajer ada tingkat atas dan besarnya struktur organisasi yang dimiliki oleh RSUD daat menyebabkan semakin komleksnya ermasalahan yang dihadai. Pada endekatan desentralisasi, hasil enelitian ini menjukkan bahwa engambilan keutusan ada struktur organisasi dengan endekatan desentralisasi masih kurang teat. Kurang teatnya engambilan keutusan diersesikan oleh erawat elaksana daat disebabkan oleh kurang teatnya manajer tingkat ertama dan tingkat menengah dalam mengambil keutusan karena kurang memahami fungsi dan erannya sebagai seorang manajer. Hal ini terkait dengan masih kurangnya kualitas SDM manajerial di elayanan keerawatan.

Efektifitas organisasi elayanan keerawatan (Ridwan, Dewi Irawaty, Susanto P. Hastono) 5 Tabel 5. Uji Beda Proses Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi dan Desentralisasi Proses Organisasi Efektif Kurang Efektif Sentralisasi Desentralisasi Total OR N % N % N % (95% CI) 45 59 43,3 56,7 54 50 51,9 48,1 99 109 47,6 52,4 Jumlah 104 104 208 Teat Kurang Teat 82 21,2 78,8 42 62 40,4 59,6 64 144 30,8 69,2 Jumlah 104 104 208 Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir : Jelas Kurang Jelas 12 92 11,5 88,5 26 78 25 75 Jumlah 104 104 38 170 18,3 81,7 1,416 0,8 2,4 2,525 1,3 4,6 2,556 1,2 5,4 0,267 0,004 0,020 Hasil enelitian ada variabel sosialisasi karir dan jenjang karir, endekatan sentralisasi mauun desentralisasi memerlihatkan sebagian besar resonden mengatakan sosialisasi karir dan jenjang karir kurang jelas. Pada kedua endekatan, hasil tersebut daat terjadi karena kurang jelas sosialisasi karir dan jenjang karir ada struktur organisasi lama (sentralisasi) daat meruakan akibat dari kurang adekuatnya elaksanaan tanggung jawab dan fungsi engembangan karir oleh ihak manajemen. Hasil enelitian efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi mauun desentralisasi menunjukkan sebagian besar resonden mengatakan bahwa organisasi RS masih kurang efektif. Berdasarkan analisis eneliti, yang menjadi kendala ada saat itu adalah engorganisasian elayanan yang belum otimal, karena ada saat itu Keala Bidang Keerawatan ernah diimin oleh seseorang yang bukan dari rofesi keerawatan dan ketika osisi tersebut diberikan keada seorang erawat, namun masih kurang memahami eran dan fungsi bidang keerawatan, sehingga efektivitas organisasi elayanan keerawatan juga tidak terjadi. Pada endekatan desentralisasi, ketidakefektifan organisasi daat disebabkan karena saat ini Keala Bidang Pelayanan yang secara struktural membawahi elayanan keerawatan dijabat oleh seseorang yang bukan dari rofesi erawat. Disisi lain, masing-masing sub bidang diimin oleh erawat dengan latar belakang D-III keerawatan dan belum daat menjalankan eran dan fungsinya secara otimal. Hasil enelitian roses organisasi ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi menunjukkan hasil yang hamir sama. Proses organisasi ada endekatan sentralisasi menunjukkan komunikasi yang kurang efektif, engambilan keutusan yang kurang teat serta sosialisasi karir dan jenjang karir yang kurang jelas, sehingga menghasilkan organisasi yang kurang efektif ula. Pada endekatan desentralisasi menunjukkan engambilan keutusan yang kurang teat dan faktor sosialisasi karir dan jenjang karir yang kurang jelas. Walauun komunikasi sudah efektif, tetai karena dua faktor lain masih kurang sehingga teta daat menyebabkan organisasi yang kurang efektif ula. Tabel 6. Uji Beda Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi dan Desentralisasi Efektivitas Sentralisasi Desentralisasi Total OR Organisasi N % N % N % (95% CI) Efektif 33 31,7 44 42,3 77 37 1,578 Kurang Efektif 71 68,3 60 57,7 131 63 0,9 2,8 Jumlah 104 104 208 0,267

6 Jurnal Keerawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 1-7 Hasil enelitian memerlihatkan ada hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi. Daat disimulkan bahwa semakin efektif komunikasi di dalam organisasi, maka semakin efektif ula organisasi tersebut. Pada enelitian juga dieroleh hasil bahwa bahwa ada hubungan yang signifikan antara engambilan keutusan dengan efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi. Daat disimulkan bahwa semakin teat engambilan keutusan di dalam organisasi, maka semakin efektif ula organisasi tersebut. Tabel 7. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Variabel Komunikasi, Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir dengan Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Sentralisasi Variabel Sig. 95.0% C.I. for OR / EXP (B) Ex (B) Lower Uer Komunikasi 0,001 5,329 1,940 14,634 Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir 0,008 18,512 2,126 161,196 Selanjutnya, hasil enelitian juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sosialisasi karir dan jenjang karir dengan efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi. Daat disimulkan bahwa semakin jelas sosialisasi karir dan jenjang karir di dalam organisasi, maka semakin efektif ula organisasi tersebut. Dari hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik rediksi daat disimulkan bahwa sosialisasi karir dan jenjang karir meruakan yang aling besar engaruhnya terhada efektivitas organisasi ada endekatan sentralisasi. Analisis multivariat juga menghasilkan kesimulan bahwa engambilan keutusan meruakan yang aling besar engaruhnya terhada efektivitas organisasi ada endekatan desentralisasi setelah dikontrol dengan interaksi antara komunikasi dengan sosialiasi karir dan jenjang karir. Hasil ini sesuai karena roses organisasi melibatkan tiga roses erilaku yang berkontribusi dalam kinerja dan efektivitas organisasi, yaitu komunikasi, engambilan keutusan dan sosialisasi karir serta engembangan karir. Hasil enelitian ada struktur organisasi dengan endekatan desentralisasi menunjukkan engambilan keutusan sudah teat. Namun, hal tersebut tidak berdiri sendiri dalam menghasilkan efektivitas organisasi, tetai juga diengaruhi oleh hubungan antara komunikasi dan sosialisasi karir dan jenjang karir. Kesimulan Penelitian ini menjawab hiotesis adanya hubungan antara roses organisasi dengan efektivitas organisasi, dan engambilan keutusan aling besar engaruhnya setelah dikontrol interaksi antara komunikasi dan sosialisasi karir dan jenjang karir. Hasil enelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada erbedaan antara komunikasi dan efektivitas organisasi, namun ditemukan ada erbedaan engambilan keutusan serta sosialisasi karir dan jenjang karir ada endekatan sentralisasi dan desentralisasi. Hasil enelitian ini diharakan daat digunakan oleh ihak manajemen untuk mengembangkan SOP (Standard Oerational Procedure) yang daat dijadikan instrumen atau metode dalam engambilan keutusan, menyusun rogram sosialisasi karir dan sistem jenjang karir yang transaran dan objektif, melakukan evaluasi terhada kinerja atau efektivitas rumah sakit secara berkala dengan mengembangkan instrumen yang sesuai kebutuhan rumah sakit. Tabel 8. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Komunikasi, Keutusan, Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir Terhada Efektivitas Organisasi ada Pendekatan Desentralisasi Variabel Sig. OR / 95.0% C.I. for EXP (B) Ex (B) Lower Uer Komunikasi 0,001 10,347 2,739 39,087 Keutusan 11,269 3,110 40,840 Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir 0,045 8,828 1,050 74,243 Komunikasi*Sosialisasi Karir dan Jenjang Karir 0,057 0,71 0,005 1,087

Efektifitas organisasi elayanan keerawatan (Ridwan, Dewi Irawaty, Susanto P. Hastono) 7 Selanjutnya, ihak manajemen diharakan daat melakukan evaluasi terhada struktur organisasi rumah sakit yang ada saat ini (MS, TN, KN). Referensi Beyers, M. (1999). About working without a nursing deartement. Dieroleh dari htt:// www.nursingmanagement.com. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (1996). Organisasi: Perilaku, struktur, dan roses (Jilid 1) (Edisi ke-8). Jakarta: Binarua Aksara. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (1996). Organisasi: Perilaku, struktur, dan roses (Jilid 2) (Edisi ke-8). Jakarta: Binarua Aksara. Gillies, D.A. (1994). Nursing management: A system aroach (3rd Edition). Philadelhia: W.B. Saunders. Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM rumah sakit : Teori, metoda dan formula. Deok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI. Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2006). Leadershi roles and management function in nursing: Theory and alication (5th Edition). Philadelhia: Liincott Wlliams & Wilkins. Muray, M.E.G., DiCroce, H.R. (1997). Leadershi and management in nursing. Stamford, Connecticut: Aleton & Lange. Organizational effectivenes. (2002). Governance West, Inc. Dieroleh dari htt://www. governancewest.com. Robbins, S.P. (2002). Prinsi-rinsi erilaku organisasi (Edisi Kelima) (Alih bahasa: Halida & Dewi Sartika). Jakarta: Erlangga. Schmid, H. (2002). Relationshi between organizational roerties and organizational effectiveness in three tyes of nonrofit human services organizations. Nursing & Allied Health Source. Dieroleh dari htt://www.roquest.com/qdauto/ roquest. Winardi, J., (2004). Manajemen erilaku organisasi. Jakarta: Prenada Media. Kita bisa membiarkan keadaan mengatur kita, atau kita daat mengambil alih dan menguasai hidu kita dari dalam. - Earl Nightingale - Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetai carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang - Thomas J.Watson - Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi encaaian kecemerlangan hidu yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberaa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan. - Mario Teguh - Imajinasi anda adalah raertunjukan akan daya tarik kehiduan yang akan datang. - Albert Einstein -