SYARAT PERLU MENGKONSTRUKSIKAN RELASI EKIVALENSI PADA RING TIDAK KOMUTATIP ELVINA HERAWATY

dokumen-dokumen yang mirip
SYARAT PERLU DAN CUKUP SUBMODUL TERKOMPLEMEN. Sri Wahyuni Jurusan Matematika FMIPA UGM. Abstrak

HUBUNGAN DAERAH DEDEKIND DENGAN GELANGGANG HNP

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

BAB I PENDAHULUAN. R S = { r s. untuk S subset multiplikatif dari R yang tidak memuat pembagi nol dan didefinisikan

PROSIDING ISBN : Dzikrullah Akbar 1), Sri Wahyuni 2)

MODUL HASIL BAGI DARI SUATU MODUL DEDEKIND

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

Teorema Jacobson Density

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

HASIL KALI TENSOR: KONSTRUKSI, EKSISTENSI DAN KAITANNYA DENGAN BARISAN EKSAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye

RING STABIL BERHINGGA

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

RING ABELIAN DAN MODUL ABELIAN. Oleh: Andri Novianto (1) Elah Nurlaelah (2) Ririn Sispiyati (2) ABSTRAK

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 5 No.1 Juni 2011: TES FORMAL MODUL PROJEKTIF DAN MODUL BEBAS ATAS RING OPERATOR DIFERENSIAL

Seminar Nasional Aljabar, Pengajaran Dan Terapannya

PENGENALAN KONSEP-KONSEP DALAM RING MELALUI PENGAMATAN Disampaikan dalam Lecture Series on Algebra Universitas Andalas Padang, 29 September 2017

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

Modul Perkalian. Oleh Samsul Arifin Jurusan Matematika FMIPA UGM Sekip Utara Yogyakarta 55281

SIFAT ARMENDARIZ P A D A BEBERAPA RING GRUP

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

HUBUNGAN MODUL TERBANGKIT MODUL-R DAN TERBANGKIT MODUL-R [ S

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

STRUKTUR ALJABAR: RING

Modul Faktor Dari Modul Supplemented

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

BEBERAPA SIFAT DIMENSI KRULL DARI MODUL. Amir Kamal Amir 1)

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

TEORI HEMIRING ABSTRAK

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSTRUKSI HOMOMORFISMA PADA GRUP BERHINGGA

Karakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relatif terhadap Homomorfisma Ring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

FUNGTOR KONTRAVARIAN DAN KATEGORI ABELIAN

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Sifat-Sifat Ideal Utama dan Ideal Maksimal dalam Near-Ring

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

PERAN TEOREMA COHEN DALAM TEOREMA BASIS HILBERT PADA RING DERET PANGKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

Beberapa Sifat Modul Tersuplemen lemah (Weakly Supplemented Module)

Karakterisasi Modul Torsi dan Modul Bebas Torsi Menggunakan Preradikal

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL PRIME IDEAL AND MAXIMAL IDEAL IN A POLYNOMIAL RING

ISOMORFISMA JUMLAH LANGSUNG DAN DARAP LANGSUNG DUA MODUL. (Skripsi) Oleh ALI ABDUL JABAR

SUBGRUP C-NORMAL DAN SUBRING H R -MAX

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

Pembentukan Ring Faktor Pada Ring Deret Pangkat Teritlak Miring

PEMBENTUKAN IDEAL MAKSIMAL GELANGGANG POLINOM MIRING MENGGUNAKAN IDEAL GELANGGANG TUMPUANNYA

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

SIFAT-SIFAT PENGEMBANGAN RING ARMENDARIZ DAN RING MCCOY

MODUL FAKTOR DARI MODUL ENDOMORFISMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATAS GAUSSIAN INTEGER

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

FUNGTOR HOM DAN FUNGTOR TENSOR PADA HOMOMORFISMA MODUL. Abstrak

SUBMODUL PRIMA, SEMIPRIMA, DAN PRIMER DI MODUL DAN MODUL FRAKSI

Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap Modul merupakan Submodul dari Suatu Modul Bersih

Saman Abdurrahman. Universitas Lambung Mangkurat,

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL DAN KEUJUDAN BASIS PADA MODUL BEBAS

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat dari Grup Faktor

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GELANGGANG ARTIN. Kata Kunci: Artin ring, prim ideal, maximal ideal, nilradikal.

IDEAL DAN SIFAT-SIFATNYA

PERLUASAN DARI RING REGULAR

Kajian Sifat Sifat Graf Pembagi-Nol dari Ring Komutatif dengan Elemen Satuan

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

R-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING

TEORI RING LANJUT (MODUL PRIMA)

SIFAT SIFAT IDEAL KUASI REGULAR

KAJIAN KEINJEKTIFAN MODUL (MODUL INJEKTIF, MODUL INJEKTIF LEMAH, MODUL MININJEKTIF)

DERET KOMPOSISI DARI SUATU MODUL

IDEAL FUZZY NEAR-RING. Saman Abdurrahman, Na imah Hijriati, Thresye

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

DESKRIPSI MATA KULIAH : STRUKTUR ALJABAR I

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pembentukan Ideal Prim Gelanggang Polinom Miring Atas Daerah ( )

Transkripsi:

SYARAT PERLU MENGKONSTRUKSIKAN RELASI EKIVALENSI PADA RING TIDAK KOMUTATIP ELVINA HERAWATY Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Abstrak Diketengahkan metode memperluas himpunan bilangan bulat Z ke himpunan bilangan rasional Q dengan metode relasi ekivalensi pada ring yang tidal komutatip. I. Pengantar 1.1 Latar Belakang Salah satu metode memperluas himpunan bilangan bulat Z ke himpunan bilangan rasional Q adalah dengan mendefinisikan relasi ~ pada Z x Z\{O} sebagai berikut: (a, x) -(b, y) <=> ay = bx untuk setiap (a, x) dan (b, y) E Zx Z \{O}. Relasi '~' merupakan relasi ekivalensi. Oleh karena itu pada Z x Z\{O} terjadi kosetkoset (klas-klas ekivalensi) yang saling asing, ditulis dengan a / x = { (b, y) E Z X Z\{O} : (a, x) -(b, y) } Misalkan Q(Z) merupakan koleksi semua koset yang memuat (a, x) ditulis Q(z)= {a/x: (a, x) E ZxZ\{O} } Dan apabila didefinisikan operasi penjumlahan (+) dan perkalian (.) sebagai berikut a/x + b / y= (ay+ bx) / (xy) dan a/x. b /y= (ab) / (xy) Maka diperoleh (Q(z), +,.) adalah ring. Tetapi Q(Z) bukan hanya ring melainkan merupakan lapangan bilangan rasional.dengan kata lain Q(Z) = Q. Hal diatas dapat kita perluas untuk ring prim yang komutatip dan memberikan hasil yang isomorphik dengan ring kuosien. 2004 Digitized by USU digital library 1

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, untuk ring tidak komutatip, persoalan menjadi berbeda, relasi '~' menjadi tidak ekivalen. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah membahas teorema Ore, yang akan memberikan syarat tambah agar relasi '~' pada permasalahan menjadi relasi ekivalensi. 1.4 Tinjauan Pustaka Penulisan ini mengangkat pembuktian teorema Ore yang diambil dari Passman (1990). 1.5 Landasan Teori Bagian ini memberikan definisi dan teorema yang tidak dibuktikan, sebagai penunjang teorema yang terdapat dalam pembahasan. Definisi 1 : Diberikan R suatu ring dan elemen r E R disebut regular jika terdapat r' E R dengan rr'r = r dan elemen a E R disebut invertibel jika R mempunyai unit dan terdapat b E R dengan ab = ba = 1. Definisi 2 : E suatu R-modul disebut M-injektif jika setiap digram berikut O K M E dengan baris eksak dapat diperluas secara komutatip oleh suatu morphisma M E. Monomorphisma f : K M disebut essential, jika Imf essential di M. Dengan kata lain setiap submodul tak nol L M berakibat L Imf {0}. 2004 Digitized by USU digital library 2

Untuk E suatu R - modul injektif, bersama sama dengan monomorphisma essential i : M E disebut hull infektif dari M, ditulis E = E (M) Lemma 3 : Diberikan E suatu hull injektif dari M, H = End R (E R )={f : E R suatu R modul kanan} maka (H,+,.) adalah ring dan E = H modul kiri. E R : E R Definisi 4 : Q max (R ) = End H ( H E) = {f : H E HE : H E suatu H- modul kiri} disebut ring kuosien maksimal dan R Q max (R) Definisi 5 : Jika I suatu ideal kanan dari R dan χ R maka residual x -1 1 didefenisikan sebagaii x-1 1 = { r R : xr I } Lemma 6 : jika I suatu ideal kanan dari R dan χ R maka χ -1 I ideal kanan dari R. Definisi 7 : Jika A himpunan bagian dari R, maka 1.annR (A) = 1.ann (A) = {r R:rA=0}disebut annihilator kiri dari A, dan elemen r R regular jika dan hanya jika 1.ann R (r) r.ann R (r) ={0}. Jika D seberang ideal kaan dari D disebut dense jika dan hanya jika 1.ann R (x - 1 D)=0 untuk setiap χ R Lemma 8 : Diberikan D ideal kanan dense dari R dan I ideal kanan R. Jika I D maka ideal I adalah dense. Lemma 9 : Diberikan D ideal kanan dari R, dan E hull injektif dari R. Maka D adalah dense dan hanya jika 0 = 1.ann E (D) II. Pembahasan Pada bagian ini diberikan R suatu ring dan T himpunan bagian dari R yang tertutup terhadap perkalian, hal ini berarti 1 T dan jika a, b T maka ab T. Dari sini diperoleh definisi berikut Definisi 10: Diberikan ring R dan T himpunan bagian dari elemen-elemen regular di R yang tertutup terhadap perkalian, RT -1 disebut ring kuosien kanan dari R jika : 1. RT -1 adalah ring yang memuat R dengan identitas 1 2. Setiap elemen dari Tadalah invertibel di RT 1 3. Setiap elemen RT -1 berbentuk Rt -1 dengan r R dan t T. 2004 Digitized by USU digital library 3

Tidak seperti situasi untuk ring R komutatip, Rt I tidak selalu dapat dibentuk, untuk itu diperlukan syarat tambahan. Misalkan terdapat RT I dan diberikan sebarang r R dan t T. Maka r, t -1 RT I. Jadi t -1 r RT I. Dari (3) berakibat t -1 r = r l t 1 l untuk suatu r l R dan ti T. Apabila masing-masing sisi dikalikan dengan t dan t l, maka diperoleh rt l = r l t, yaitu suatu persamaan dalam R. Untuk itu diperoleh definisi berikut Definisi 11: Diberikan T himpunan elemen-elemen regular dari ring R yang tertutup terhadap perkalian. T disebut denominator kanan jika setiap r R dan t T terdapat r l R dan t l T terda Pat r 1 Rdan t 1 T dengan rt l = tr i Lemma 12 :: Diberikan T himpunan elemen-elemen regular dari ring R yang tertutup terhadap perkalian. Jika terdapat RT I maka T adalah denominator kanan. Kebalikan lemma diatas tidak berlaku, agar berlaku diperlukan lemma berikut Lemma 13 : Diberikan T himpunan denominator kanan dari R. dan misalkan S suatu ring yang memuat R dengan sifat setiap elemen t T adalah invertibel di S. Jika RT I S didefinisikan sebagai RT I = {rt -1 : r R dan f T}, maka : 1. T 1 R RT 1 2. RT 1 adalah subring dari S yang memuat R 3. Sebarang jumlah yang berhingga dari elemen-elemen dari RT -I dapat ditulis dengan denominator bersamaan, yaitu jika r 1 t -1 1 r 2 t -1,..., r n t -1 n RT 1, maka terdapat S i r I R dan t T dengan r i t -I i = S i t -1 untuk setiap i = 1, 2,..., n. Bukti : (i) (ii) Akan ditunjukkan T 1 R RT 1. Diberikan r R dan t T. Dari diketahui T adalah suatu denominator kanan di R, maka terdapat r 1 R dan t 1 T.dengan rt 1 = r 1 t. Diperoleh t -I r = r 1 t -1 1 RT 1 Akan ditunjukkan terdapat denominator bersama. Misalkan r 1 t -1 1, r 2 t -1 2,..., r n t -1 n RT 1. Akan ditunjukkan dengan induksi pada n, bahwaterdapat s i r i R dan t T dengan r i t -1 i = s i t -l. Benar untuk i = 1, yaitu jika r i t i -1 RT 1 maka r i t i -1 = r 1 rt -l. 2004 Digitized by USU digital library 4

Pilih S 1 = r 1 r r 1 R dan t T dengan r i t - -1 = S 1 t -1 Misalkan benar untuk i = 1,2,..., n -1, yaitu jika r i t -1 i RT 1, maka terdapat S i r i R dan, t T dengan r i t -1 i = s i t -1. Jadi jika i n-1, maka r i t -1 i = s i t -1 = s i tt 1 t -1 = (s i t) (t t) -I. Karena T 1 R RT 1 maka t n 1 t RT 1 dan terdapat s R dan t T dengan t n -1 t = st - 1 atau t n -1 = st -1 t -1. Oleh karena itu r n t n -1 = r n st -1 t -1 = (r n s) (t t ) 1 RT 1 dengan kata lain terdapat s n = r n s r n R. dengan r n t n = s n t 1 (iii) Akan ditunjukkan RT 1 subring dari S yang memuat R. Ambil r 1 t 1 1 RT 1, maka r 1 t 1 1 = s 1 t -1 dan r 2 t 1 = s 2 t -1 bekerja hanya di R. Oleh karna itu r 1 t 1-1 + r 2 t -1 = (s 1 + s 2 )t 1 juga anggota RT 1 Yang berarti RT -1 tertutup dibawah penjumlahan dan penjumlahan ditetapkan di R.. Karena RT -1 adalah ring maka jika r 1 t -1 1 RT -1 maka (r 1 t 1 1 ) RT -1 selanjutnya r 1 t 1 1 = r 2 t -1 2 jika dan hanya jika s 1 t -1 = s 2 t -1.Hal ini jika dan hanya jika s 1 = s 2. Terakhir dengan bekerja dalam R dapat diperoleh S 3 R dan r 3 T dengan t -1 1 r 2 = s 3 t 3. Oleh karena itu r 1 t -1-1 1.r 2 t 2 =r 1 s 3 t 1 3 t -1 2 = (r 1 s 3 ) (t 2 t 3 ) -1 RT 1 Dari lemma diatas diperoleh teorema berikut : Teorema ( Ore) 14: Jika T himpunan denominator kanan maka terdapat ring kuosien kanan RT -1 Bukti : Berdasarkan lemma diatas cukup dicari ring S R dengan elemen-elemen dari T adalah invertibel di S. Untuk itu dipilih S = Q max (R). Misalkan E = E (R R ) dan H = End R (E R ). Ingat bahwa Q max (R) = End H ( H E). Diberikan t T. Akan ditunjukkan t invertibel di S. Jika r R maka terdapat r 1 R dan t 1 T dengan rt 1 = tr 1 tr. Dapat ditunjukkan bahwa tr adalah ideal kanan dari R dan jika r R, maka residualnya adalah r -1 (tr). Jadi t 1 r -1 (tr) dengan r -1 (tr) ideal kanan di R. Karena tl regular maka l.ann R (r -l (tr) = O. Oleh karena itu tr adalah ideal kanan dense dari R. Dari lemma (9), diperoleh l.ann E (tr) = O. Khususnya l.ann E (t) = O. 2004 Digitized by USU digital library 5

Selanjutnya ambil e E sebarang.karena r.ann R (t) = 0, fungsi σ: tr E dengan aturan perkawanan tr er adalah well defined R-homomorphisma. Karena E injektif, σ diperluas ke fungsi p: R E dan karena itu e = σ (t) = p(t) = p(1) t Et. Dengan kata lain E = Et. Terakhir karena E = E t dan l.ann E (t) = 0.Bentuk fungsi ϕ : E E dengan aturan et e. Dapat ditunjukkan ϕ well definend dan merupakan endomorphisma H-modul kiri dari E. Jadi ϕ Q max (R). Selanjutnya (et) σ = e untuk setiap e E dan (f) σ t = ft = f untuk setiap f Et = E.. Hal ini berarati tσ =σt = 1. Jadi t -1 = σ S. Rujukan 1. C. Musili, Introduction to Ring and Modules, Narosa Publishing House, New Delhi, 1992 2. D.S. Passman, A Course in Ring Theory, Mathematics series, 1990 3. R. Wisbauer, Modul and Algebra, University of Dusseldorf, 2000 4. W.A. Adkins and S.H Weintraub, Algebra, Springer-Verlag, New-york, 1992. 2004 Digitized by USU digital library 6