BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

dokumen-dokumen yang mirip
Solusi Sistem Persamaan Linear Ax = b

BAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

6 Sistem Persamaan Linear

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD SKRIPSI. Oleh : Irdam Haidir Ahmad J2A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pertemuan 13 persamaan linier NON HOMOGEN

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

ALJABAR LINEAR [LATIHAN!]

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB II DASAR DASAR TEORI

Modul Praktikum. Aljabar Linier. Disusun oleh: Machudor Yusman IR., M.Kom. Ucapan Terimakasih:

LU DECOMPOSITION (FAKTORISASI MATRIK)

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

Pertemuan 2 Matriks, part 2

a11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 4) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

02-Pemecahan Persamaan Linier (1)

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

Aljabar Linear Elementer MA SKS. 07/03/ :21 MA-1223 Aljabar Linear 1

1.1 MATRIKS DAN JENISNYA Matriks merupakan kumpulan bilangan yang berbentuk segi empat yang tersusun dalam baris dan kolom.

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier

a11 a12 x1 b1 Lanjutan Mencari Matriks Balikan dengan OBE

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Solusi Persamaan Linier Simultan

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Materi VI. Matik memiliki notasi yang berbeda dengan determinan. Garis pembatas sedikit disikukan Contoh. matrik ini memiliki ordo (3x4)

Kata Pengantar. Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongan hingga modul ajar ini dapat terselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL EKONOMI LEONTIEF DALAM MENENTUKAN EKSPOR IMPOR SUATU NEGARA DENGAN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI Lower Upper (LU)

untuk setiap x sehingga f g

S I L A B U S. Kode Mata Kuliah : SKS : 3. Dosen Pembimbing : M. Soenarto

Aljabar Linier & Matriks. Tatap Muka 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

Bab 7 Sistem Pesamaan Linier. Oleh : Devie Rosa Anamisa

Aljabar Linear Elementer MUG1E3 3 SKS

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V DIAGONALISASI DAN DEKOMPOSISI MATRIKS. Sub bab ini membahas tentang faktorisasi matriks A berorde nxn ke dalam hasil

ALJABAR VEKTOR MATRIKS. oleh: Yeni Susanti

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

ALGORITMA ELIMINASI GAUSS INTERVAL DALAM MENDAPATKAN NILAI DETERMINAN MATRIKS INTERVAL DAN MENCARI SOLUSI SISTEM PERSAMAAN INTERVAL LINEAR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

APLIKASI MATRIKS KOMPANION PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN TUGAS AKHIR

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

SISTEM PERSAMAAN LINIER

PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN

Operasi Baris Elementer (OBE) dan Eliminasi Gauss-Jordan (EGJ)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DIKTAT MATEMATIKA II

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA METODE-METODE PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LANJAR

MODUL IV SISTEM PERSAMAAN LINEAR

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

ELIMINASI GAUSS MAKALAH. Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Numerik Dosen Saluky M.Kom. Di Susun Oleh: Kelompok VII Matematika C/VII

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER INTERVAL DENGAN METODE DEKOMPOSISI TUGAS AKHIR. Oleh : YULIA DEPEGA


SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Part II SPL Homogen Matriks

Determinan. Untuk menghitung determinan ordo n terlebih dahulu diberikan cara menghitung determinan ordo 2

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks

Contoh Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Pembahasannya

MODUL 3 FAKTORISASI LU, PARTISI MATRIK DAN FAKTORISASI QR

BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

Matriks Jawab:

MENGHITUNG DETERMINAN MATRIKS MENGGUNAKAN METODE SALIHU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALJABAR LINEAR BASIS RUANG BARIS DAN BASIS RUANG KOLOM SEBUAH MATRIKS. Dosen Pengampu: DARMADI, S.Si, M.Pd. Oleh: Kelompok III

Penerapan Operasi Matriks dalam Kriptografi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sebagian besar dari sejarah ilmu pengetahuan alam adalah catatan dari usaha manusia secara kontinu untuk merumuskan konsep-konsep yang dapat menguraikan permasalahan dalam dunia nyata ke dalam istilah-istilah matematika. Menyelesaikan sistem persamaan linier merupakan salah satu permasalahan yang cukup penting dalam matematika, karena lebih dari 75 persen dari semua masalah matematika yang dijumpai dalam aplikasi ilmiah maupun industri melibatkan penyelesaian sistem linier hingga tahap tertentu. Dengan menggunakan metodemetode matematika modern, sering kali suatu masalah yang rumit dapat direduksi menjadi suatu sistem persamaan linier. Dalam dunia nyata, sistem linier dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada beberapa bidang, di antaranya pada bidang perdagangan, ekonomi, elektronika, fisika, kimia dan lain sebagainya. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk Persamaan semacam ini dinamakan persamaan linier dalam peubah (variabel) x dan peubah y. Secara lebih umum, defenisi persamaan linier dalam n peubah sebagai persamaan yang dapat dibentuk 8

dimana dan b adalah konstanta-konstanta riil. Pemecahan persamaan linier adalah urutan dari n bilangan sehingga persamaan tersebut dipenuhi bila mensubsitusikannya terhadap. Himpunan semua pemecahan persamaan tersebut dinamakan himpunan pemecahannya. Sebuah sistem sebarang yang terdiri dari m persamaan linier dengan n bilangan tak diketahui akan dituliskan sebagai dimana dan b menyatakan konstanta-konstanta. adalah bilangan bilangan tak diketahui sedangkan a Misalnya, sebuah sistem umum terdiri dari tiga persamaan linier dengan empat bilangan yang tak diketahui akan ditulis sebagai 9

Maka sistem yang terdiri dari n persamaan linier dengan n bilangan tak diketahui dapat dituliskan dalam persamaan matriks : Metode dasar untuk memecahkan sistem persamaan linier adalah untuk mengganti sistem yang diberikan dengan sistem baru yang mempunyai himpunan pemecahan yang sama dengan pemecahan yang lebih mudah. Sistem baru ini umumnya didapatkan dalam satu tahapan dengan menerapkan ketiga tipe operasi berikut untuk menghilangkan bilangan-bilangan tak diketahui secara sistematis. 1.Kalikankanlah persamaan dengan konstanta yang tak sama dengan nol. 2.Pertukarkanlah dua persamaan tersebut 3.Tambahkanlah kelipatan dari satu persamaan bagi yang lainnya. Operasi ini dinamakan operasi baris elementer. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan adalah dari ketiga metode yang digunakan ingin dilihat metode mana dalam penyelesaiannya lebih efisien. 1.3 Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini lebih difokuskan melalui 3 metode yang akan digunakan dalam penyelesaian Sistem Persamaan Linier yaitu eliminasi gauss, invers matrik, 10

dan LU-decomposition. Melalui 3 metode ini akan dilihat metode mana yang paling simple dan efisien. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran kepada pembaca dalam menyelesaikan sistem persamaan linier secara sederhana dan efesien. 1.5 Tinjauan Pustaka Metode Eleminasi Gauss [1] Pada bagian ini diberikan prosedur yang sistematik untuk memecahkan sistemsistem persamaan linier, prosedur tersebut didasarkan pada gagasan untuk mereduksi matriks yang diperbesar menjadi bentuk yang cukup sederhana sehingga sistem persamaan tersebut dapat di pecahkan dengan memeriksa sistem tersebut. Invers Matriks Sebuah matriks bujur sangkar A berordo n : [4] Disebut mempunyai invers bila ada suatu matriks B, sehingga AB = BA = I n. Matriks B disebut invers matriks A, ditulis A -1, merupakan matriks bujur sangkar berordo n. LU Decomposition 11

[3] Asumsikan bahwa sistem persamaan linear dapat dinyatakan dalam operasi matrik SAx = b (1) Pada metode LU-decomposition, matrik A difaktorkan menjadi matrik L dan matrik U, dimana dimensi atau ukuran matrik L dan U harus sama dengan dimensi matrik A. Atau dengan kata lain, hasil perkalian matrik L dan matrik U adalah matrik A, A = LU (2) sehingga persamaan (1) menjadi LUx = b Langkah penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode LU-decomposition, diawali dengan menghadirkan vektor y dimana, Ux = y (3) Langkah tersebut tidak bermaksud untuk menghitung vektor y, melainkan untuk menghitung vektor x. Artinya, sebelum persamaan (3) dieksekusi, nilai-nilai yang menempati elemen-elemen vektor y harus sudah diketahui. Ly = b (4) Kesimpulannya, metode LU-decomposition dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut: Melakukan faktorisasi matrik A menjadi matrik L dan matrik U A = LU. Menghitung vektor y dengan operasi matrik Ly = b. Ini adalah proses forwardsubstitution atau substitusi-maju. Menghitung vektor x dengan operasi matrik Ux = y. Ini adalah proses backwardsubstitution atau substitusi-mundur. Metode LU-decomposition bisa dibilang merupakan modifikasi dari eliminasi gauss, karena beberapa langkah yang mesti dibuang pada eliminasi gauss, justru harus dipakai oleh LU-decomposition. 12

1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian literature atau kepustakaan dengan langkahlangkah sebagai berikut : Menjelaskan langkah-langkah dari metode SPL yang digunakan. Menjelaskan keistimewaan/kelebihan dan kekurangan dari masingmasing metode SPL yang yang digunakan. Memberikan pembuktian kelebihan dan kekurangan dari masingmasing metode SPL yang digunakan melalui contoh. 13