Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Matematika EBTANAS Tahun 1988

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

BAB I PERSAMAAN GERAK

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

Bangun Datar. A. Segitiga Definisi Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sudut dan tiga sisi.

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan IX,X,XI VI. Tegangan Pada Balok

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

B a b 1 I s y a r a t

Chapter 4. hogasaragih.wordpress.com 1

PERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

Darpublic Nopember 2013

XII. BALOK ELASTIS KHUSUS

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Soal Pilihan Ganda : Pilihlah Satu Jawaban Yang Benar nilai maksimal = 50. Soal : Pendahuluan Komputer Grafik

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

Transpor Polutan. Persamaan Konveksi Difusi Penyelesaian Analitik

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

Fungsi Bernilai Vektor

BAB II TEORI DASAR PELAT

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Fisika Dasar. Gerak Jatuh Bebas 14:12:55. dipengaruhi gaya. berubah sesuai dengan ketinggian. gerak jatuh bebas? nilai percepatan gravitasiyang

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB 4 FUNGSI BERPEUBAH BANYAK DAN TURUNANNYA

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

II. Penggunaan Alat Peraga. segitiga, kemudian guru bertanya Berapakah alasnya? (7) Berapakah tingginya? (2), Bagaimanakah cara mendapatkannya?

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BATANG GANDA DENGAN PLAT KOPEL

Fisika EBTANAS Tahun 1995

Arus Listrik. Arus dan Gerak Muatan. Q t. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Satuan SI untuk arus: 1 A = 1 C/s.

Var X y x E X y. g x y dx. dan varians bersyarat dari Y diberikan X = x dirumuskan sebagai berikut: Var Y x y E Y x. h y x dy

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA Jl. Magelang, Karangwaru Lor, Kota Yogyakarta

Kinematika. Posisi ; kedudukan suatu benda disuatu saat relatif terhadap suatu titik acuan.

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

Xpedia Fisika. Mekanika 01

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

Analisis Model dan Contoh Numerik

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

BAB II PEMBELAJARAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR DI SD

Jurnal Bidang Teknik ENGINEERING, ISSN , Vol. 6 No. 1 April 2013 Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

BAB III PERSAMAAN ARPS DAN METODE TABEL

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

I. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik

Sumber: Piston

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

SINYAL TEAM DOSEN. Signal&System Prodi Telekomunikasi Polsri 1

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 6 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

SNI 7971:2013. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan

Bab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

ANALISA TORSI PADA BALOK DENGAN LUBANG PADA BADANNYA. Disusun oleh

Soal UN Fisika Paket A. 01. Tebal balok diukur dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar!

DAFTAR ISI. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Kunci Jawaban DAFTAR PUSTAKA... 41

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

4. Mononom dan Polinom

MODUL 2. Gerak Berbagai Benda di Sekitar Kita

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

KARAKTERISTIK GELOMBANG

III. KERANGKA PEMIKIRAN

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

PENGARUH IMPEDANSI PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PADA TIAP MENARA TRANSMISI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

Transkripsi:

Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa

Luas Penampang a. Bidang erenuk ak erauran Luas penampang didefinisikan seagai inegral dari luas elemen diferensial dengan A : Luas penampang secara keseluruhan (mm) : Luas elemen diferensial = d. D d : Lear elemen d : Tinggi elemen

Eample:. Tenukan luas daerah B diawah kurva : = + dianara = - dan =

Answer : Luas A B - d - 5 5-5 6 - - 5 - - 5 0 5,

.Tenukan luas idang ang erenuk semisegmenparaola ang mempunai persamaan f h - dan diaasi oleh sumu ang mempunai nilai anara

h h h h h h h d h d A d h d A. 0 0 0 0

. Penampang idang mempunai epi ak erauran dan idak erdefinisi secara sisemais sederhana Luas penampang dapa dienukan dengan memagi idang menjadi elemen-elemen erhingga ang kecil-kecil, kemudian menjumlahkanna. A Dengan : n = Jumlah elemen ang erenuk A i = Luas elemen ke i (in aau mm ) i n A i

c. Penampang Bidang Secara Umum

Momen Sais Momen sais dari suau luasan erhadap sumu dan didefinisikan seagai inegral dari hasil kali luas seiap elemendiferensial dengan jarak iik era luasan elemen erseu erhadap suau sumu ang diinjau Terhadap sumu : M s. (in aau mm ) Terhadap sumu : M s. (in aau mm )

Tiik Pusa Bera Benda Tiik pusa era suau penampang dapa dinaakan seagai iik angkap resulane gaa dalam arah horizonal dan verikal aau suau iik dimana semua era erpusa pada iik erseu. Koordina dan dari pusa era sama dengan momen sais diagi dengan luas penampang Dimana: m, m, m = massa pias,, = jarak massa erhadap iik pusa O pada sumu,, = jarak massa erhadap iik pusa O pada sumu dan = jarak iik era enda erhadap sumu dan M = Σm M M M

Prinsip Besaran Momen m m m m... m m m M Dengan cara ang sama: m M

Tiik Bera Bidang / Penampang a. A a. A Dimana: a, a, a = luas penampang pias,, = Jarak penampang erhadap sumu,, = Jarak penampang erhadap sumu A = Σa = a + a + a +

Conoh: Tenukan iikera penampang eriku: Y X Penampang ABCH: a = 0 = 0 cm = 5 cm = 5 / =,5 cm Penampang DEFG: a = (5 ) = 6 cm = 5 cm = ½ (5 ) = 6 cm a. 05 65 a. 0,5 66 5 9, A 0 6 A 0 6

. Tampang L Momen Sais erhadap Bagian Luas (50)=00 000=00 007,5=50 -(05)=-50-50,5=-875-500=-500 Jumlah 50 5 750 o o M A M A s s a. A a. A 5 50 750 50 5 7,5

Soal: Tenukan iikera penampang eriku:

MOMEN NERSA BDANG () r r a r a a Maka momen inersia erhadap sumu : a a. r. r a. r a. r Jika luas idang ang diarsir: a = a = a = Jarak erhadap sumu : r = r = r = Maka momen inersia erhadap sumu :

Eample : nersia segiempa erhadap sumu melalui iik era. 8 8....d d

d d. 8 8.... d.d d d d d d d d d d d d Momen inersia segiempa erhadap sumu melalui iik era

Momen inersia pada penampang erluang Momen inersia segiempa ABCD erhadap sumu : = / d Momen inersia segiempa EFGH erhadap sumu : = / d Momen inersia segiempa erluang: = (ABCD) - (EFGH) = / d - / d Dengan cara ang sama, Momen inersia segiempa erluang erhadap sumu : = (ABCD) - (EFGH) = / d - / d

Momen nersia Penampang Lingkaran = π. r. dr π. r = keliling seuah cincin r = jari-jari cincin dr = lear cincin r = +

0 0 0 0 0 0 0 0. ) ( R R R r r dr r dr r r r p R R R R p R R R R p

Momen nersia Pada Sisem Koordina Translasi ' ' a a a ' ams a. A '... a & = koordina pusa era O erhadap sumu sumu // sumu sumu // sumu Bila: = + = a + ' Ms. A koordina X, Y eriik angkap pada iik era penampang, maka Ms dan Ms = 0 ' ' a.a.a

Momen inersia segiiga erhadap sumu 0 0 0. (hd dasar penampang). ' '. ' '. '. '.. ' ' ' ' a a d a d a jarak Luas d a d a Luas a a a a 0. 6. (hd iik era) a a a jarak Luas

Tenukan esarna momen inersia unuk perhiungan egangan lenur dari penampang pada gamar di awah.

Berhuung momen inersia ang diinginkan akan dipergunakan dalam perhiungan lenuran, maka momen inersia ini haruslah diperhiungkan erhadap sumu ang melalui iikera penampang Menenukan iik era penampang Keerangan Luas (A) (mm ) Jarak iik era hd. alas ( (mm)) A (mm ) Luas Toal 0 60 = 00 0 00 0 = 7000 Luas Rongga dalam -(0 0) = -600 5-600 5 = -000 A = 800 A.. = 5000

A. A 5.000.800 8, mm dari dasar Momen inersia erhadap sumu unuk luas penampang luar o.. h 0. 60 7.0 mm A. 00 0 8, 0,69.0 mm 0 A. 7,69.0,50.0 mm 0,69.0 mm

unuk rongga dalam o A. 0 600 5.. h A. 7,9.0 8, mm 0. 0,50.0,69.0,50.50 mm,69.0 mm mm unuk penampang erluang 7,69.0 65,50.0 mm 7,9.0

MOMEN NERSA POLAR : Dari gamar erliha ahwa r = + Sehingga rumus momen inersia polar dapa juga diulis s : p r p = +

Huungan Momen nersia Polar dan Momen nersia erhadap sumu dan c c A a A Berhuung : p maka : p c c A a A c c A a Momen inersia polar nilaina makin esar apaila iik ang diinjau erleak makin jauh dari pusa era idang.

Momen nersia Terhadap Dua Sumu (Silang) adalah produk inersia erhadap pusa era idang ang diinjau. Produk inersia dapa eranda posiif, negaif, aau ernilai 0 erganung pada leak sumu erhadap penampang erseu. A Sehingga, unuk koordina ranslasi: ' ' a.. A Produk inersia ernilai o, apaila salah sau sumuna merupakan sumu simeris penampang

Jari-jari nersia (Radius Girasi) Jari-jari inersia erhadap sumu : r A (cm) Jari-jari inersia erhadap sumu : r A (cm) dan eruru-uru sama dengan momen inersia erhadap sumu dan sumu, dan A sama dengan luas idang.

Suau penampang pada gamar. Tenukan :. Momen inersia erhadap sumu dan sumu dari penampang. (produk inersia)

Berhuung sumu adalah sumu simeris, maka =0. Sumu dan sumu adalah sumu uama. Penampang diagi aas 8 agian.

Tiik Bera Penampang Bagian Luas A (cm ) Jarak erhadap sumu Momen sais: A.Y Leak sumu 50 50 = 50 7,5 6875 50 0 = 500 75+5 = 90 05000 5 5 = 75 65,5 = 5,5 5787,5 V 75 5,5 5787,5 V ½ (5) (5) =,5 65-5-/.5=5 5787,5 V,5 5 5787,5 V ½ (0) (0) = 00 5+/(0)=,67 V 00,67 Toal 85 Toal 5759 A A 5759 85 70,8

6.099096., 5. 9.56,86 0

sumu dan sumu memagi penampang sama esar, sehingga sumu dan sumu diseu sumu simeri. Jika suau penampang mempunai sumu simeri, maka sumu erseu dan sumu lainna ang egak lurus sumu erseu diseu sumu uama. Produk inersia suau penampang sama dengan nol jika sedikina sau sumu merupakan sumu simeri. Sehingga dapa disimpulkan ahwa produk inersia sama dengan nol dan sumu uama ( =0)

Perhaikan gamar!!! sumu X dan Y ukan sumu uama sehingga 0. Unuk menenukan sumu uama, X dan sumu Y diroasikan seesar ø sehingga menjadi sumu X dan Y idak semua sumu uama menjadi sumu simeri.

Menenukan momen inersia uama dan sera sudu puar ø Ordina iik era elemen A erhadap sumu X dan Y adalah ( ; )

AC '; AF ' AC AD CD AD AB sin ø AC cosø sin ø = cos ø sin ø AF OC OE EC OE OB cosø cos ø EC BD AB sin ø sin ø AF cos ø sin ø = cos ø sin ø

Sara sumu uama : ' ' o o cosø sin ø gø sin ø gø g ø cosø g ø

' ' ' ' Sumu dan adalah sumu ang saling egak lurus dimana momen inersia dari sumu erseu mempunai harga maimum dan minimum. ma min o

Suau penampang seperi pada gamar Tenukan :. Leak iik era penampang erseu. ma & min. Leak sumu uama

Menenukan iik era penampang

0 0 min ma,, 86,9 87,7 67, 7, 6 7, 50, 6 7, 67, 87,7 86,9 87,7 86,9 ø ø arcg arcg ø cm cm