BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan.1.1 Pra Siklus Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 01 Candisari Kecamatan Ampel Kabupaten Candisari Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/201 dengan siswa yang berjumlah 30 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai daftar nilai semester I peserta didik pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana lebih dari sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 63). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel.1. Tabel.1 Destribusi Frekuensi Nilai Pra Siklus Skor Frekuensi Persentase (%) 5-62 16 53,3 63-72 13,3 73-82 8 26,7 83-92 2 6,7 93-100 - - Jumlah 30 100 Nilaia Rata-rata 67,5 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 60 Pada tabel diatas dapat dilihat bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum tindakan dilaksanakan. Nilai antara 5 s/d 62 frekuensinya ada 16 dengan persentase 53,3%, nilai anatara 63 s/d 72 frekuensinya ada dengan 35

36 persentase 13,3%, nilai antara 73 s/d 82 frekuensinya ada 8 dengan persentase 26,67%, dan nilai antara 83 s/d 92 frekuensinya ada 2 dengan persentase 6,67%. Dari data hasil belajar yang diperoleh dapat diketahui jumlah siswa yang dapat mencapai atau melebihi dan siswa yang belum bisa mencapai kriteria ketuntasanan minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni 63. Sesuai data yang diperoleh terdapat 16 siswa atau 53,3% dari jumlah keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai <63, dengan perolehan nilai tersebut 16 siswa ini dikatakan tidak tuntas karena belum mencapai KKM ( 63). Untuk 1 siswa atau 6,67% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai 63, dengan perolehan nilai tersebut dapat dikatakan 1 siswa tersebut sudah mencapai atau melebihi KKM ( 63). Untuk melihat jumlah siswa yang masuk dalam katagori tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada tabel.2. Tabel.2 Katagori Ketuntasan Nilai Katagori Nilai Frekuensi Persentase (%) Tidak Tuntas < 63 16 53,3 Tuntas 63 1 6,7 Jumlah 30 Untuk mempermudah dan memperjelas presentase antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas pada pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan hasil, maka digambarkan dalam sebuah diagram lingkaran pada gambar.1.

37 6,7% 53,3% Tidak Tuntas Tuntas Gambar.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Nilai Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Candisari Pra Siklus Dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang rendah sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas IV SD Negeri 01 Candisari Tahun Ajaran 2013/201 pada mata pelajaran IPA. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa ini karena dipengaruhi oleh beberap hal salah satunya yakni belajar siswa yang belum maksimal (belajar pada waktu ada PR atau ulangan), kemampuan belajar heterogen, minat terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam rendah. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan umumnya pembelajaran yang lainnya. Selain itu proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang tidak melibatkan siswa menggunakan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah sehingga pengalaman yang dimiliki siswa tidak digunakan secara maksimal. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasan dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi, mengingat dengan menuliskan kembali apa yang telah disimak. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor dari guru yakni di kelas tersebut tidak ada guru tetap yang mengajar secara penuh, hanya ada guru kelas lain yang memiliki waktu kosong atau kepala sekolah. Dengan tidak adanya guru tetap yang mengajar di kelas ini membuat proses pembelajaran tidak

38 berlangsung secara maksimal. Guru kurang memperhatikan proses pembelajaran dan menciptakan model pembelajaran yang kreatif dan kondusif yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi dan mengembangkan kemampuan pada siswa dan guru selalu menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga tidak menarik perhatian siswa. Selain itu faktor dari peserta didik yaitu masih kurangnya pemahaman terhadap materi yang tidak diungkapkan dan materi yang belum dipahami karena kurang mendapatkan tindak lanjut dari guru. Kedua faktor tersebut menimbulkan hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif..1.2 SIKLUS I.1.2.1 Perencanaan Praktek pembelajaran pada siklus I dilaksanakan melalui 2 pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Pertemuan I Siklus I Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan kepala sekolah sebagai guru yang menggantikan mengajar di kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I dilakukan persiapan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I, lembar kerja kelompok, lembar observasi, serta ruang/lokasi kelas IV yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dirancang dengan pokok bahasan Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dengan model Problem Based learning (PBL) yakni memahami pasang naik dan pasang surut air laut akibat pengaruh dari bulan, memberikan contoh pengaruh dari pasang surut dan pasang naik air laut. Selanjutnya menetapkan lama waktu yang diperlukan dan teknik pembelajaran sesuai dengan model PBL yang meliputi 5 tahap. Tahap 1 yaitu dilakukan penyampaian masalah yang akan dipecahkan. Tahap 2 adalah

39 membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan menyiapkan buku sumber. Tahap 3 yaitu setiap kelompok melakukan diskusi untuk memecahkan masalah dengan bantuan lembar diskusi. Tahap yaitu setiap kelompok melakukan presentasi. Tahap 5 yaitu guru dan siswa melakukan tanya jawab. Setelah selesai pembahasan materi guru dan siswa akan menarik kesimpulan mengenai apa yang telah dipelajari. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa. 2. Pertemuan II Siklus I Perencanaan pembelajaran siklus I pada pertemuan II sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I. Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II ini. Pada pertemuan II selain siswa mengamati gambar siswa juga dapat melihat dan memperagakan alat peraga matahari, bumi, bulan. Sebelum melaksanaan pertemuan II, dipersiapkan segala sesuatu yang akan menunjang proses pembelajaran. Antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan II, lembar diskusi kelompok, alat peraga, lembar observasi, lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur pemahaman yang dapat dicapai siswa terhadap materi yang telah diajarkan, buku pembelajaran yang telah dimiliki oleh masing-masing siswa, dan ruang kelas IV yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan II dirancang dengan pokok bahasan yang sama dengan pertemuan I yaitu Perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Tujuan pada pertemuan II berbeda dengan pertemuan I yakni menceritakan perubahan kenampakan bumi karena pengaruh berputarnya bumi pada porosnya, menyebutkan benda-benda langit yang mudah dilihat tanpa alat bantu, mampu menceritakan perubahan kenampakan benda langit (matahari, bulan, bintang). Dilanjutkan ditetapkan waktu yang didibutuhkan dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan yang mencakup 5 tahapan PBL. Tahap 1 yaitu penyampaian masalah yang harus dipecahkan. Tahap 2 yaitu pembentukan kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan menyiapkan buku sumber. Tahap 3 yaitu

0 Siswa berdiskusi menggunakan bantuan lembar diskusi siswa dan mengamati alat peraga. Tahap yaitu setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Tahap 5 yaitu dilakukan tanya jawab antara guru dan siswa. Setelah pembahasan materi ditarik kesimpulan secara bersama-sama dari pembelajaran hari ini. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi dengan soal tes untuk mengukur pemahaman dan keberhasilan pembelajaran dalam penguasaan materi yang telah dipelajari..1.2.2 Pelaksanaan 1. Pertemuan I Siklus I Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 19 Maret 201. Sebelum proses pembelajaran dimulai disiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja kelompok, lembar observasi, gambar pasang naik dan surut air laut, buku pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dikelas IV yang dipergunakan. Terdapat 5 tahap yang dilakukan dalam pembelajaran dengan model PBL. Tahap 1 yakni pada tahap ini dilaksanakan pada kegiatan awal yakni sebagai berikut pertamatama karena pembelajaran dimulai pada jam pertama maka dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas kemudian siswa disapa dan dilakukan absensi. Tujuan dan pokok-pokok pelajaran yang akan dilakukan hari ini disampaikan. Dilanjutkan penyampaian masalah yang akan dipecahkan pada pelajaran hari itu, masalah itu yakni : Pernahkah kalian pergi kepantai? Pernahkan kalian pergi kepantai saat pagi atau sore hari tiba? Bagaimana keadaan air pantai? Apakah sama saat waktu siang hari tiba? Mengapa demikian?. Dilanjutkan kegiatan inti yakni tahap 2 yakni dibentuk kelompok yang terdiri dari -5 siswa dalam satu kelompok dan mempersiapkan siswa untuk menyiapkan buku serta sumber yang berhubungan dengan masalah yang telah disampaikan. Tahap 3 yang dilakukan pada tahap ini adalah siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang disampaikan sebelumnya dibantu dengan lembar diskusi kelompok yang berisi pertanyaan dan gambar yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah. Tahap dilakukan perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan dan

1 melaporkan hasil diskusi yang telah dilakukan. Tahap 5 dilakukan penarikan kesimpulan terhadap materi yang dipelajari. Dalam kegiatan akhir proses pembelajaran masih terdapat tahap terakhir yakni tahap 5. Pada tahap ini dilakukan refleksi dengan siswa mengenai pembelajaran hari ini dengan tanya jawab dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak mengerti. Siswa diajak untuk memberikan penilain terhadap pembelajaran hari ini, apakah ada kesulitan atau tidak. 2. Pertemuan II Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran serta pemahaman siswa yang berupa nilai hasil belajar. Pada pelaksanaan pertemuan II disiapkan semua yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar evaluasi, lembar observasi, alat peraga matahari, bumi, dan bulan yang dibuat sendiri, buku pelajaran serta ruang kelas IV. Pertemuan II siklus I ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 maret 201. Pada pelaksanaan kegiatan awal terdapat tahap I. Pada awal pembelajaran siswa diajak untuk berdoa kemudian disapa dan absensen. Dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan mengenai pembelajaran sebelumnya yaitu : Kemari kita sudah mempelajari tentang pasang naik dan surut air laut apa yang mempengaruhinya? Ya gravitasi bulan, bulan terlihat saat malam hari. Apakah bulan menghilang saat siang hari?? Tapi saat malam hari tiba bulan akan datang kembali mengapa bisa demikian? Kemudian ditunjukkan alat peraga rotasi bumi. Kemudian disampaikan pertanyaan, Apakah bulan menghilang? Kenapa bisa tidak bisa selalu terlihat oleh kita? (siswa menjawab : karena bumi berputar) Nah perputaran bumi pada porosnya ini disebut dengan rotasi bumi. Setelah apersepsi kemudian disampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Dilanjutkan penyampaian masalah yang harus diselesaikan hari ini, permasalahan tersebut adalah sebagai berikut Saat kalian jalan-jalan di siang hari yang cerah apa yang kalian rasakan? Mengapa demikian? Apakah saat malam hari kalian merasakan hal yang sama?.

2 Dilanjutkan kegiatan inti yakni tahap 2 yakni dibentuk dalam kelompok yang terdiri dari -5 siswa dalam satu kelompok dan siswa menyiapkan buku serta sumber yang berhubungan dengan masalah yang telah disampaikan. Tahap 3 disini siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang disampaikan sebelumnya dibantu dengan lembear diskusi kelompok yang berisi gambar serta beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah. Selain dengan lembar diskusi kelompok, siswa juga dibantu dengan alat peraga yang dapat mereka amati. Tahap pada tahap ini perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan atau melaporkan hasil diskusi yang telah dilakukan. Tahap 5 dilakukan penarikan kesimpulan pada materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan akhir proses pembelajaran masih terdapat tahap terakhir. Tahap terakhir yakni Tahap 5 dilakukan refleksi siswa mengenai pembelajaran hari ini dengan tanya jawab dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak mengerti. Siswa diajak untuk memberikan penilain terhadap pembelajaran hari ini, apakah ada kesulitan atau tidak. Setelah memberikan kesimpulan terhadap mata pelajaran hari ini dan menutup pembelajaran..1.2.3 Pengamatan atau Observasi 1. Pertemuan I Siklus I Hasil tindakan dalam proses pembelajaran dapat diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menerapkan model PBL. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model PBL dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang diambil dari tahap dalam pembelajaran mengunakan model PBL dengan menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Ada 5 aspek yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari proses pembelajaran menggunakan model PBL. Kelima aspek tersebut meliputi aspek orientasi siswa pada situasi masalah yakni menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, penyampaian masalah. Aspek mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu pembentukan kelompok. Aspek membimbing penyelidikan

3 individual maupun kelompok meliputi beberapa hal yakni melakukan penyeledikan, siswa bekerja diskusi mencari pemecahan masalah, siswa aktif dalam diskusi, siswa dibimbing dalam melakukan penyelidikan. Aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya meliputi siswa dapat menjelaskan gagasannya, siswa dapat mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Aspek yang terakhir adalah aspek menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah meliputi siswa dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, siswa berperan dalam membuat kesimpulan materi. Dilihat dari hasil observasi, diperoleh skor yang mendapatkan skor antara 2 atau 3 tiap indikator. Skor yang diperoleh menunjukkan penerapan indikator pada proses pembelajaran masih dirasa kurang. Selain skor pada tiap indikator terdapat juga skor yang diperoleh pada tiap aspek yang dilakukan. Skor yang diperoleh pada tiap aspek masih mendapatkan skor antara 2 atau 3 dan belum ada skor maksimal pada tiap aspek. Penerapan indikator PBL dalam kegiatan pembelajaran didapatkan jumlah skor 31, ini berarti proses pembelajaran ini masuk dalam katagori baik dan 6,58% dari indikator yang telah ditetapkan. Meskipun masuk dalam katagori baik tetapi dilihat skor pada tiap indikator masih dirasa kurang. Jumlah skor pada aspek PBL diperoleh 13 dari skor maksimal 20, dapat dikatakan masih rendah. Untuk mengetahui lebih jelas hasil observasi dapat dilihat pada tabel.3. Tabel.3 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I No. Aspek Model PBL 1. Orientasi siswa pada situasi masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Indikator Model PBL Skor Skor Tiap Aspek Menyampaikan tujuan 3 3 Pembelajaran Memotivasi siswa 3 Penyampaian masalah 3 Pembentukan kelompok 3 3

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Melakukan penyeledikan Siswa bekerja diskusi mencari pemecahan masalah Siswa aktif dalam diskusi Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan 3 2 2 3 2,5. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa dapat menjelaskan gagasannya Siswa dapat mempresentasikan hasilnya di depan kelas 2 2 2 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Siswa dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Siswa berperan dalam membuat kesimpulan materi Jumlah 31 13 2 3 2,5 Hasil yang rendah ini disebebkan karena beberapa hal yakni penerapan model PBL yang jarang digunakan sehingga siswa masih kurang mengerti bagaimana proses pembelajaran ini berlangsung. Selain itu dalam pelaksaannya dialami kesulitan dalam mengarahkan siswa ke dalam penerapan model pembelajaran menggunakan model PBL karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang satu arah sebagai contohnya adalah ceramah. Selanjutnya sebagai perbaikan pada pertemuan I siklus I akan dilanjutkan pada pertemuan II siklus I. 2. Pertemuan II Siklus I Siklus I pertemuan II merupakan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari siklus I pertemuan I. Hasil observasi diperoleh skor pada tiap indikator sudah mulai ada peningkatan dari pertemuan I yakni ada indikator yang mendapat dan tidak ada indikator yang memperoleh nilai 2. Selain itu skor tiap aspek juga mengalami peningkatan, belum ada aspek yang mendapatkan skor tapi sudah tidak ada yang mendapatkan skor 2.

5 Jumlah skor yang diperoleh dari penerapan indikator PBL adalah 2. Berarti proses pembelajaran ini masuk dalam katagori sangat baik dan 87,5% dari indikator yang telah ditetapkan. Jumlah skor pada aspek PBL diperoleh 16,92 dari skor maksimal 20, ini sudah meningkat dapi perolehan sebelumnya. Meskipun hasil observasi mengalami peningkatan tetapi penerapan indikator pembelajaran dirasa masih kurang maksimal dilihat dari skor yang diperoleh. Untuk mengetahui lebih jelas hasil observasi dapat dilihat pada tabel.. Tabel. Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II No. Aspek Pendekatan PBL 1. Orientasi siswa pada situasi masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Indikator Pendekatan PBL Skor Skor Tiap Aspek Menyampaikan tujuan 3 3,67 Pembelajaran Memotivasi siswa Penyampaian masalah Pembentukan kelompok 3 3 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Melakukan penyeledikan Siswa bekerja diskusi mencari pemecahan masalah Siswa aktif dalam diskusi Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan 3 3,75. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa dapat menjelaskan gagasannya Siswa dapat mempresentasikan hasilnya di depan kelas 3 3 3 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan Siswa dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Siswa berperan dalam 3 3,5

6 masalah membuat kesimpulan materi Jumlah 2 16,92 Meningkatnya perolehan skor ini disebebkan karena beberapa hal yakni penerapan model PBL yang mulai dikenal oleh siswa dan siswa mulai terbiasa dengan model PBL dalam proses pembelajarannya. Dan kesulitan yang dialami mulai berkurang meskipun beberapa kali masih cukup kesulitan untuk mengarahkan siswa ke dalam penerapan model pembelajaran menggunakan model PBL karena siswa sudah mulai terbiasa dengan model PBL. Selanjutnya sebagai perbaikan dan penyempurnaan siklus I akan dilaksanakan siklus II..1.2. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif Pada akhir tindakan dalam pembelajaran dengan model diberikan evaluasi kepada siswa secara tertulis yakni pada siklus I pada pertemuan II. Hasil yang diperoleh pada siklus I ini mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel.5. Tabel. 5 Destribusi Frekuensi Nilai Siklus I Skor Frekuensi Persentase (%) 5-62 7 23,3 63-72 6 20 73-82 3 10 83-92 9 30 93-100 5 16,7 Jumlah 30 100 Nilaia Rata-rata 78 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60

7 Pada tabel diatas dapat dilihat bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I. Nilai antara 5 s/d 62 frekuensinya ada 7 dengan persentase 23,3%, nilai anatara 63 s/d 72 frekuensinya ada 6 dengan persentase 20%, nilai antara 73 s/d 82 frekuensinya ada 3 dengan persentase 10%, nilai antara 83 s/d 92 frekuensinya ada 9 dengan persentase 30%, dan nilai antara 93 s/d 100 frekuensinya ada 5 dengan persentase 16,7%. Sesuai data yang diperoleh terdapat 7 siswa atau 23,3% dari jumlah keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai <63, dengan perolehan nilai tersebut 7 siswa ini dikatakan tidak tuntas karena belum mencapai KKM ( 63). Untuk 23 siswa atau 767% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai 63, dengan perolehan nilai tersebut dapat dikatakan 23 siswa tersebut sudah mencapai atau melebihi KKM ( 63). Untuk melihat jumlah siswa yang masuk dalam katagori tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada tabel.6. Tabel.6 Katagori Ketuntasan Nilai Katagori Nilai Frekuensi Persentase (%) Tidak Tuntas <63 7 23,3 Tuntas 63 23 76,7 Dengan demikian dapat dikatakan hasil belajar dalam aspek kognitif dapat mengalami penigkatan dengan menggunakan model PBL. Meskipun hasil belajar siswa dalam aspek kognitif sudah meningkat tetapi hasil belajar siswa belum sesuai dengan indikator kerja yang telah ditentukan yakni 85% dari keseluruhan siswa dapat mencapai KKM yakni 63. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat memenuhi indikator kerja yang telah ditentukan maka perlu dilaksanakan siklus II sebagai perbaikan dan penguat bahwa dengan pembelajaran menggunakan model PBL dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

8.1.2.5 Refleksi Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I selanjutnya diadakan refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Refleksi ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perbaikan dan perbandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan model PBL sudah sesuai dengan indikator kinerja yang diinginkan atau belum. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: A. Kelebihan 1. Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. 2. Siswa mau untuk melakukan diskusi kelompok. 3. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan berdiskusi, presentasi, tanya jawab, dll.. Siswa mau mancari tahu materi dari buku-buku sumber sendiri untuk menjawab pertanyaan yang digunakan untuk memecahkan masalah. 5. Dengan mememecahkan masalah yang ada siswa lebih paham dengan materi yang dipelajari. B. Hambatan 1. Penerapan model PBL dalam proses pembelajaran belum terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih sulit mengikuti. 2. Masih mengalami kesulitan pengarahan pembelajaran dalam setiap kegiatan karena belum terbiasanya model pembelajaran ini bagi siswa. 3. Karena jarang dilakukan diskusi kelompok, ada beberapa siswa yang tidak ikut dalam diskusi dan ribut sendiri.. Saat presentasi ke depan kelas, banyak dari siswa yang merasa malu dan takut maju kedepan. 5. Dalam menjelaskan dan menyampaikan gagasannya siswa masih ragu dan takut salah.

9 C. Penyelesaian 1. Saat proses pembelajaran diperlukan pengarahan serta bimbingan agar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa dapat memahami apa yang harus dilakukan. 2. Harus lebih memahami karakter siswa dan model yang akan digunakan agar mudah mengarahkan siswa. 3. Agar setiap anak fokus pada diskusi maka lembar kerja akan dibuat semenarik mungkin dengan kertas warna dan karton serta gambar agar siswa lebih tertarik.. Diberikan motivasi dan dibimbing dalam presentasi yang dilakukan serta memberi pengarahan ke siswa lainnya untuk mendengarkan peresentasi dari siswa di depan. 5. Siswa diberikan motivasi untuk berani dalam menyampaikan gagasannya dengan tidak memberi hukuman jika salah..1.3 SIKLUS II.1.3.1 Perencanaan Setelah dilaksanakan siklus yang dilanjutkan refleksi dapat diketahui bahwa terdapat kelebihan dan kekurangan dalam penerapan PBL pada proses pembelajaran. Melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I maka dilaksanakan siklus II. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II akan dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah materi pokok mengenai Perubahan Lingkungan. 1. Pertemuan I Siklus II Sebelum pelaksanaan siklus II pertemuan I disiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I, lembar diskusi kelompok, lembar

50 observasi, serta ruang/lokasi kelas IV. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dirancang dengan pokok bahasan berbeda dari siklus I yakni Perubahan Lingkungan, ditentukan tujuan pembelajaran yakni memahami apa saja yang menyebabkan perubahan lingkungan, memberikan contoh perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yakni 2 kali jam pelajaran (2x35 menit). Selama 70 menit ini dibagi untuk pelaksanaan 3 kegiatan, kegiatan tersebut adalah kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 5 menit dan kegiatan akhir 10 menit. Pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan model PBL yang terdapat 5 tahapan didalamnya. Tahap 1 dilakukan penyampaian masalah yang harus dipecahkan dalam proses pembelajaran. Tahap 2 dilaksanakan pembentukan kelompok yang terdiri dari 5 siswa.. Tahap 3 yaitu siswa diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang terdapat pada lembar diskusi kelompok yang disertai dengan gambar. Tahap pada tahap ini kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dan secara bersama-sama memecahkan masalah dari hasil presentasi semua kelompok. Tahap 5 dilakukan tanya jawab antara siswa dan guru. Setelah selesai pembahasan materi guru dan siswa akan menarik kesimpulan mengenai apa yang telah dipelajari. Setelah menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa. 2. Pertemuan II Siklus II Perencanaan pembelajaran siklus II pada pertemuan II sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I. Kekurangan yang terjadi pada pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II ini. Pada pertemuan II siswa melakukan pengamatan dan menyelesaikan masalah dengan diskusi berkelompok untuk mandapatkan jawaban. Sebelum pelaksanaan pertemuan II disiapkan segala sesuatu penunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan II, lembar diskusi kelompok, kertas karton dan

51 kertas warna, lembar observasi, lembar evaluasi yang, buku pembelajaran yang telah dimiliki oleh masing-masing siswa, dan ruang kelas IV. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan II dilakukan dengan pokok bahasan yang sama dengan pertemuan I yaitu Perubahan Lingkungan, ditentukan tujuan pembelajaran yakni menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin dan hujan), menjelaskan cara mencegah erosi tanah, menjelaskan cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh hujan deras dan tanah longsor. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yakni 2 kali jam pelajaran (2x35 menit). Selama 70 menit ini dibagi untuk pelaksanaan 3 kegiatan, kegiatan tersebut adalah kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 5 menit dan kegiatan akhir 10 menit. Pembelajaran dilakukan sesuai model PBL yang mencakup 5 tahapan. Tahap 1 yaitu penyampaian masalah yang akan dipecahkan. Tahap 2 yaitu pembentukan kelompok dan menyiapkan suber-sumber materi. Tahap 3 yaitu siswa mulai berdiskusi dengan bantuan lembar diskusi untuk memecahkan masalah yang disampaikan di awal dan membuat alat yang digunakan untuk presentasi. Tahap pada tahap ini setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil diskusinya. Tahap 5 yaitu pada tahap terakhir ini dilakukan tanya jawab dengan siswa. Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan kemudian akan diadakan evaluasi dengan soal tes untuk mengukur pemahaman dan keberhasilan pembelajaran dalam penguasaan materi yang telah diberikan..1.3.2 Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I. Pada siklus II ini dibagi dalam 3 kegiatan yakni kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, kegiatan akhir (penutup). Dalam ketiga kegiatan ini terdapat 5 tahap dalam PBL yang telah dijelaskan sebelumnya.

52 1. Pertemuan I Siklus II Pertemuan I Siklus II ini dilaksanakan pada rabu tanggal 23 April 201.. Pada kegiatan awal terdapat tahap I dalam PBL. Kegiatan ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan disampaikan salam. Dilanjutkan menyanyi lagu Lihat Kebunku untuk membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian disampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Disampaikan masalah yang akan dipecahkan oleh setiap kelompok pada pertemuan ini. Setelah kegiatan awal (pendahuluan) dilakukan, maka dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti ini terdapat 3 kegiatan yakni eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti juga terdapat tahap PBL yaitu tahap 2, tahap 3, tahap dan tahap 5. Tahap 2 pada tahap ini dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa dalam satu kelompok serta siswa dibimbing untuk menyiapkan buku dan sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang telah disampaikan pada kegiatan awal. Tahap 3 yaitu setiap kelompok diberikan lembar diskusi kelompok yang berisikan gambar serta pertanyaan yang digunakan untuk membimbing siswa supaya dapat memecahkan masalah. Lembar diskusi kelompok akan didiskusikan bersama dalam kelompok untuk diisi dengan jawaban secara cepat, kelompok bekerja secara penuh dan hanya dibantu saat mendapatkan kesulitan. Tahap pada tahap ini kelompok yang paling cepat selesai akan maju ke depan dan mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Selain untuk kelompok yang tercepat, kelompok yang lain juga diberikan kesempatan untuk presentasi. Untuk memotivasi siswa guru memberikan bintang kepada kelompok. Saat presentasi akan dilakukan tanya jawab mengenai presentasi kelompok tersebut. Jawaban saat presentasi yang benar akan ditulis dalam kertas lipat warna dan ditempel pada kertas karton di papan tulis. Kemudian dari jawaban yang ditempel secara bersama-sama dipecahkan masalah ada. Tahap 5 dilaksanakan tidak hanya pada kegiatan inti tapi juga dalam kegiatan penutup. Dalam kegiatan inti ini dilakukan penarikan kesimpulan serta penguatan materi.

53 Dalam akhir proses pembelajaran dilaksanakan kegiatan akhir dalam kegiatan akhir ini dilakukan tahap terakhir dalam PBL yakni tahap 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dilaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan tanya jawab dengan siswa mengenai proses pembelajarang telah dilakukan. 2. Pertemuan II Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan II sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan perbaikan kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran pada pertemuan I. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada kamis tanggal 2 April 201 selama 2 jam pelajaran yakni 70 menit. Pembelajaran dilaksanakan sama seperti pertemuan pertama pyang mencakup tiga kegiatan yang didalamnya terdapat 5 tahap dalam PBL. Kegiatan awal yang mencakup tahap 1 dalam PBL yaitu dilakukan doa bersama untuk memulai pelajaran. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu naiknaik kepuncak gunung bersama-sama kemudian menghubungkan lirik lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. Tujuan pelajaran yang akan dicapai disampaikan dan terakhir dalam kegiatan awal ini adalah penyampaian masalah yang harus dipecahkan dalam proses pembelajaran. Masuk kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi) yang didalamnya terdapat beberapa tahapan dari PBL. Dalam eksplorasi terdapat tahap 2 yaitu siswa dibentuk dalam kelompok yang terdiri dari 5 siswa semua siswa dalam kelompok dibimbing untuk menyiapkan semua sumber yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Pada elaborasi terdapat tahap 3, pada tahap ini siswa berdiskusi untuk menyelesaikan lembar diskusi kelompok yang digunakan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang disampaikan. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dan mengamati gambar yang ada. Selain menjawab pertanyaan pada lembar diskusi, kelompok juga menuliskan jawabannya pada kertas lipat ditempelkan pada kertas karton putih yang nantinya akan digunakan untuk presentasi kedepan kelas. Dengan begitu perhatian semua siswa dalam kelompok akan tertuju untuk diskusi

5 kelompok dan tidak ada siswa yang menganggur menunggu temannya mengerjakan. Tahap setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasilnya dengan dibacakan dan membawa alat presentasi yang telah dibuat dalam kelompok. Hasil yang dipresentasikan kemudian dilakukan tanya jawab dengan anak apakah jawaban dari kelompok yang maju sudah betul atau belum. Dari presentasi yang dilakukan dan mendapatkan berbagai macam jawaban pemecahan masalah maka secara bersama-sama membuat sebuah jawaban yang benar dari masalah yang disampaikan diawal pembelajaran. Masuk pada eksplorasi terdapat tahap 5 yakni bersama-sama mebuat kesimpulan mengenai pelajaran yang telah dipelajari hari ini. Pada kegiatan akhir melanjutkan tahap 5 dalam PBL yang sudah ada pada kegiatan inti. Dalam tahap ini siswa diajak untuk tanya jawab mengenai proses berlangsungnya proses pembelajaran hari ini. Pada pertemuan kedua ini diadakan evaluasi yang diberikan kepada siswa untuk melihat sampai sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Untuk menutup proses pembelajaran diucapkan salam penutup dan ucapan terimakasih kepada siswa karena sudah semangat untuk belajar, ini juga dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar..1.3.3 Pengamatan atau Observasi 1. Pertemuan I Siklus II Hasil observasi dapat digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari penerapan model PBL dalam proses pembelajaran. Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observer saat proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL berlangsung. Observer akan melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Aspek yang diukur sama seperti pada lembar observasi siklus I. Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan dari penerapan model PBL dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I. Skor yang diperoleh pada tiap indikator mengalami peningkatan yakni antara 3 atau dan sudah mulai

55 banyak skor yang muncul. Untuk skor pada tiap aspek sudah lebih dari 3 dan mulai muncul skor. Hasil ini dapat dilihat pada tabel.7 berikut. Tabel.7 Hasil Observasi Implementasi Model PBL Siklus II pertemuan I No. Aspek Pendekatan PBL 1. Orientasi siswa pada situasi masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Indikator Pendekatan PBL Skor Skor Tiap Aspek Menyampaikan tujuan 3 3,67 Pembelajaran Memotivasi siswa Penyampaian masalah Pembentukan kelompok 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Melakukan penyeledikan Siswa bekerja diskusi mencari pemecahan masalah Siswa aktif dalam diskusi Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan 3 3,75. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa dapat menjelaskan gagasannya Siswa dapat mempresentasikan hasilnya di depan kelas 3 3,5 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Siswa dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Siswa berperan dalam membuat kesimpulan materi Jumlah 5 18,92

56 Dapat dilihat pada tabel.7 bahwa penerapan pembelajaran menggunakan model PBL yang diterapkan dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dilihat dari skor yang diperoleh yakni 5 untuk jumlah skor pada indikator dan masuk dalam katagori sangat baik. Untuk jumlah skor pada aspek pada PBL diperoleh 18,92 Selanjutnya sebagai perbaikan dan pemantapan pada pertemuan I siklus II akan dilanjutkan pada pertemuan II siklus II. 2. Pertemuan II Siklus II Pada lembar hasil observasi (terlampir) pada siklus II pertemuan II dapat dilihat model PBL yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan mengalami peningkatan secara keseluruhan dari siklus II pertemuan I, ini dapat dilihat dari perolehan skor pada tiap indikator dan Dapat dilihat juga skor tiap aspek yang ada dalam PBL secara keseluruhan sudah mendapatkan skor yakni skor sempurna. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel.8. Tabel.8 Hasil Observasi Implementasi Model PBL Siklus II pertemuan II No. Aspek Pendekatan PBL 1. Orientasi siswa pada situasi masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Indikator Pendekatan PBL Skor Skor Tiap Indikator Menyampaikan tujuan Pembelajaran Memotivasi siswa Penyampaian masalah Pembentukan kelompok 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Melakukan penyeledikan Siswa bekerja diskusi mencari pemecahan masalah Siswa aktif dalam diskusi Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan

57. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa dapat menjelaskan gagasannya Siswa dapat mempresentasikan hasilnya di depan kelas 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Siswa dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Siswa berperan dalam membuat kesimpulan materi Jumlah 8 20 Dilihat dari tabel di atas jumlah skor pada indikator diperoleh 8 masuk dalam katagori sangat baik dan merupakan skor sempurna. Sama seperti jumlah skor pada indikator, jumlah skor pada aspek juga memperoleh skor sempurna yakni 20. Ini berarti penerapan model PBL dalam pembelajaran sudah dilakukan secara penuh..1.. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif Sebagai penguat hasil belajar pada siklus pertama maka dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan model PBL pada siklus II. Pada akhir tindakan dalam pembelajaran dengan model diberikan evaluasi kepada siswa secara tertulis yakni pada siklus II pada pertemuan II. Hasil yang diperoleh pada siklus I ini mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel.9. Tabel.9 Destribusi Frekuensi Nilai Siklus II Skor Frekuensi Persentase (%) 5-62 3 10 63-72 2 6,7

58 73-82 5 16,7 83-92 9 30 93-100 11 36,7 Jumlah 30 100 Nilaia Rata-rata 85,5 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Pada tabel diatas dapat dilihat bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II. Nilai antara 5 s/d 62 frekuensinya ada 3 dengan persentase 10%, nilai anatara 63 s/d 72 frekuensinya ada 2 dengan persentase 6,7%, nilai antara 73 s/d 82 frekuensinya ada 5 dengan persentase 16,7%, nilai antara 83 s/d 92 frekuensinya ada 9 dengan persentase 30%, dan nilai antara 93 s/d 100 frekuensinya ada 11 dengan persentase 36,7%. Dari data hasil evaluasi siklus II dari jumlah 30 siswa terdapat 3 siswa yang belum tuntas, dan 27 siswa yang sudah tuntas mendapat dan mencapai nilai diatas ketuntasan (KKM 63), nilai yang diperoleh siswa lebih meningkat jika dibandingkan dalam siklus I. Dengan rincian dapat dilihat dalam tabel.10. Tabel.10 Katagori Ketuntasan Nilai Katagori Nilai Frekuensi Persentase (%) Tidak Tuntas <63 3 10 Tuntas 63 27 90 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II hasil belajar siswa dengan presentase ketuntasan 90% mengalami peningkatan 13,33% dibandingkan dengan siklus I dan mengalami peningkatan jauh dari pra siklus. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa pembelajaran menggunakan model PBL ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif. Berdasarkan tabel nilai hasil belajar siswa pada siklus II dengan presentase ketuntasan 90% dari keseluruhan siswa maka indikator kerja yang diinginkan

59 sudah tercapai dan bahkan melebihi indikator yang diinginkan yaitu hasil belajar 85% siswa dapat mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal atau KKM yaitu 63..1..5 Refleksi Setelah pelaksanaan siklus II selanjutnya dilaksanakan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran. Hasil observasi yang dilaksanakan pada pertemuan siklus II dan hasil nilai siswa pada pertemuan II siklus I digunakan untuk acuan dalam melakukan refleksi. Refleksi ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perbaikan dan perbandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran dengan model PBL sudah sesuai dengan indikator kinerja yang diinginkan atau belum. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi pada siklus II disetiap pertemuan maka hasil refleksi yang didapatakan antara lain sebagai berikut: A. Kelebihan 1. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. 2. Semua siswa aktif melakukan diskusi kelompok, meski ada beberapa yang masih ribut sendiri tapi jauh lebih baik dari siklus I. 3. Siswa aktif dalam pembelajaran.. Siswa berani maju kedepan untuk mengungkapkan gagasan yang didiskusikan kelompoknya. 5. Siswa mulai dapat menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga mereka lebih paham materi. 6. Adanya motivasi yang membuat siswa lebih aktif. B. Hambatan 1. Masih memgalami sedikit kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran dalam setiap kegiatan.

60 C. Penyelesaian 1. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa..1. Perbandingan Hasil Penelitian dari Kondisi Awal, Siklus I dan SiklusII.1..1 Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model PBL Hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh guru kelas 3 sebagai observer. Pengamatan dilakukan pada proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana penerapan dari PBL dalam proses pembelajaran. Observer mengamati dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Untuk hasil pengamatan/observasi ini di dilakukan pada tiap pertemuan siklus I dan siklus II, karena pada kondisi awal pada tahap pencarian masalah. Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan Pembelajaran menggunakan pendekatan PBL yang terdiri dari 2 pertemuan pada siklus I dan 2 pertemuan pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel.11 Data Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Tahapan Pelaksanaan pembelajaran Menggunakan PBL Siklus I dan Siklus II Jumlah Skor indikator Persentase (%) Jumlah Skor Aspek 1 Siklus I Pertemuan I 31 6,58 13 65 Pertemuan II 2 87,5 16,92 8,6 2 Siklus II Pertemuan I 5 93,75 18,92 9,6 Pertemuan II 8 100 20 100 Peresentase (%) Dari tabel.11 dapat dilihat bahwa hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model PBL mengalami peningkatan dari siklus I dan dilanjutkan siklus II. Pada siklus I pertemuan I diperoleh skor 31 dengan

61 persentase 6,58%, siklus I pertemuan II memperoleh skor 2 dengan persentase 87,5%. siklus II pertemuan I memperoleh 93,75 dengan persentase 93.75% dan siklus II pertemuan II memperoleh skor 8 dengan persentase 100%. Dari keterangan pada tabel.12 dapat dilihat dalam gambar.2. 50 2 5 8 0 31 30 Pertemuan I 20 Pertemuan II 10 0 Siklus I Siklus II Gambar.2 Diagram Perbandingan Jumlah Skor Indikator Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model PBL Selain jumlah skor pada indikator menalami peningkatan, jumlah skor pada aspek dalam PBL juga mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I diperoleh skor 13 dengan persentase 65%, siklus I pertemuan II memperoleh skor 16,92 dengan persentase 8,6%. siklus II pertemuan I memperoleh 18,92 dengan persentase 9,6% dan siklus II pertemuan II memperoleh skor 20 dengan persentase 100%. Dari keterangan pada tabel.12 dapat dilihat dalam gambar.3.

62 20 16,92 18,92 20 15 10 5 13 Pertemuan I Pertemuan II 0 Siklus I Siklus II Gambar.3 Diagram Perbandingan Jumlah Skor Aspek Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model PBL Gambar diagram.2 menunjukkan bahwa indikator kegiatan pembelajaran menggunakan PBL dari setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dan gambara.3 menunjukan bahwa indikator kegiatan pembelajaran menggunakan PBL dari setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan..1..2 Hasil Belajar Siswa dalam Aspek Kognitif Hasil belajar siswa dalam aspek kognitif diperoleh pada pra siklus, pertemuan II siklus I dan pertemuan II siklus II. Dari data yang ada dapat diilihat bahwa hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan ke siklus II selalu mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus sebelum dilaksanakan tindakan dari jumlah siswa sebanyak 30 terdapat 16 siswa nilainya di bawah KKM ( 6) dan 1 siswa yang tuntas atau mencapai/melebihi KKM ( 6). Kemudian dilakukan tindakan pada siklus I, setelah adanya tindakan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari jumlah siswa 30 terdapat 23 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas mencapai atau melebihi KKM ( 63). Setelah pelaksanaan siklus dilaksanakan refleksi untuk mengetahui kekurangan

63 dan kelebihan pada pelaksanaan siklus I. Kemudian setelah merefleksi siklus I diadakan perbaikan dan penguatan pada siklus II. Pada siklus II ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan mencapai indikator kerja yang ditentukan sebelumnya yaitu hasil belajar 85% siswa kelas IV SD Negeri 01 Candisari mencapai atau melebihi KKM ( 63). Jumlah siswa yang tuntas yaitu 27 siswa dari 30, ini berarti 90% dari jumlah keseluruhan siswa dapat mencapai atau melebihi KKM ( 63) dan presentase ini sudah melebihi apa yang telah ditentukan dalam indikator kerja sebelumnya. Berikut ini dapat dilihat tabel nilai kondisi awal sebelum tindakan, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel.12. Tabel.12 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Jml Siswa Persen (%) Jml Siswa Persen (%) Jml Siswa Persen (%) 1. Tuntas 1 6,7 23 76,7 27 90 2. Tidak 16 53,3 7 23,3 3 10 Tuntas Jumlah 30 100 30 100 30 100 Dari tabel perbandingan hasil belajar antara pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu mencapai atau melebihi KKM ( 63) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ini terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas sebanyak 1 siswa. Sedangkan setelah siklus I ada 23 siswa yang tuntas dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 27 siswa. Ada beberapa siswa yang tidak tuntas dalam proses pembelajaran ini dikarenakan dalam kelas ini ada siswa yang berkebutuhan khusus dan ada siswa yang sudah bisa membaca tapi belum begitu lancar dalam membaca. Meskipun begitu perolehan hasil belajar siswa yang didapatkan ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 16 dari 30 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran Ilmu

6 Pengetahuan Alam, setelah siklus I terdapat 7 siswa yang tidak tuntas dan siklus II terdapat 3 siswa yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat pada gambar.. 100 80 60 0 20 0 90% 76,7% 53,3% 6,7% 23,3% 10% Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak tuntas Gambar. Diagram Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.2 Pembahasan Berdasarkan analisis data hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa SD Negeri 01 Candisari mengalami peningkatan setelah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL). Peningkatan hasil belajar siswa ini disebabkan pembelajaran dengan model problem based learning ini menggunakan masalah sebagai fokus utama dalam pembelajaran. Siswa dapat melakukan penyidikan untuk memecahkan masalah yang disampaikan. Seperti pada saat pertemuan I siklus I dengan masalah yang disampaikan yaitu apakah keadaan air saat siang dan malam hari terdapat perbedaan? Dengan masalah yang disampaikan, siswa akan merasa penasaran dan ingin mengetahui pemecahan apa atas masalah tersebut. Siswa akan berdiskusi dalam kelompok dan mencoba memecahkan masalah dengan membaca buku, mengamati gambar air pantai pada saat pagi dan siang hari serta dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mempermudah siswa untuk memecahkan masalah. Selain itu saat siswa

65 berusaha menjawab, siswa juga akan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya yang dapat digunakan seperti pengalamannya saat pergi ke pantai, saat hari menjelang sore tidak boleh mendekati pantai. Dengan begitu siswa dapat memecahkan masalah dan mempresentasikannya ke depan kelas. Siswa akan lebih paham karena mengamati dan terlibat langsung dalam mempelajari materi. Pembelajaran menggunakan problem based learning siswa diberi kesempatan penuh untuk berpikir secara kritis dengan berdiskusi untuk menemukan sendiri pemecahan masalah yang tepat dengan menggunakan sumbersumber yang ada dan pengetahuan yang sudah dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, materi dan pengaturan diri. Ini sesuai dengan yang dituliskan dalam Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:307) Pembelajaran Berbasis-Masalah adalah seperangkat model yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan-diri (Hmelo-Silver, 200; Serafino & Cicchelli, 2005). Hal ini didukung dengan pendapat Arends yaitu esensi PBL berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. (Arends, 2008: 1). Selain masalah sebagai fokus utama dan digunakan sebagai batu loncatan untuk melakukan penyidikan dalam pembelajaran menggunakan model PBL, peningkatan hasil belajar juga dikarenakan siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah. Siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan lembar diskusi (berisi gambar dan pertanyaan) yang diberikan oleh guru untuk membantu memecahkan masalah. Siswa akan membagi tugas pada tiap anggota kelompok. Saat diskusi berlangsung siswa dapat saling bertukat pikitan dan memperbaiki pendapat yang disampaikan temannya dalam satu kelompok. Ini sesuai dengan Dutch (199) dalam Amir (2009), PBL merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar belajar untuk belajar, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Pembelajaran menggunakan model problem based learning mengajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, keterampilan

66 berpikir, keterampilan intelektual, kerja sama antar kelompok, menghargai pendapat orang lain, berani mengungkapkan pendapat, melatih keberanian siswa. Peningkatan hasil belajar setelah dilakukan pembelajaran melalui model PBL ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan hasil belajar mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus ketuntasan hasil belajar aspek kognitif sebesar 6,7% meningkat menjadi 76,7% pada siklus I dan mencapai 90% pada siklus II. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nanik Siswidyawati (2009) yang berjudul Implikasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Biologi Kelas VII-A SMP Negeri 1 Gesi Tahun Ajaran 2007/2008 dan Evi Nurul Khuswatun (2013) berjudul Pendekatan Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Bilangan dengan hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengingkatan hasil belajar siswa.