BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total jumlah siswa perempuan adalah 21 siswa dan siswa laki-laki adalah 17 siswa. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09 disebabkan kondisi ketuntasan belajar yang dialami oleh siswa ini. 4.2 Hasil Penelitian Kondisi Awal Kondisi awal merupakan kondisi sebelum dilaksanakan tindakan. Pada kondisi awal, diketahui bahwa dari total jumlah siswa yaitu 38 siswa, 28 siswa (73.7%) siswa belum lulus KKM =70 dan hanya 10 siswa (36.3%) yang dinyatakan lulus KKM. Berikut ini akan disajikan tabel 4. 1 perolehan nilai siswa berdasarkan interval kriteria ketuntasan, yaitu: Tabel 4. 1 Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan No Interval Nilai Sebelum Tindakan Jumlah (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 62.9 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 45 Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa jumlah siswa yang belum tuntas yang mendapatkan nilai pada interval < 50 adalah 2 siswa (5.3%), 8 siswa (21%), mendapatkan nilai pada interval nilai 50 59; 18 siswa (47.4%) mendapatkan nilai pada interval nilai Sedangkan siswa yang tuntas yang mendapatkan nilai pada interval nilai adalah 7 siswa (18.4%); dan 3 siswa (7.9%) mendapatkan nilai pada interval nilai 80 89; dan tidak ada siswa yang 46

2 47 mendapatkan nilai pada interval nilai Dari tabel 4.1 juga diketahui perolehan nilai rata-rata yaitu 67.5, dimana perolehan nilai terendah yaitu 45 dan nilai tertinggi 85. Berikut ini disajikan dalam diagram 4. 1 siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai Jumlah Perolehan Nilai Berdasarkan Interval < Gambar 4. 1 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai Sebelum Tindakan Pada tabel 4.2 dan diagram 4.2 berikut ini akan disajikan jumlah total dan persentase siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar sebelum diberikan tindakan. Tabel 4. 2 Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan No Nilai Sebelum Tindakan Jumlah Siswa (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 62.9 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah Jumlah Siswa Tuntas Sebelum Tindakan Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. 2 Total Jumlah Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Belajar Sebelum Tindakan

3 48 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan 36,3 73,7 Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. 3 Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan Berdasarkan tabel 4.2., gambar 4.2. dan gambar 4.3. diketahui bahwa jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan < 70 adalah 28 siswa (73.7%), sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 70 adalah 10 siswa (36.3%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan belajar guna mencapai kriteria yang ditetapkan sekolah yaitu minimal 75% dari total siswa tuntas KKM = Siklus I a) Perencanaan Perencanaan merupakan tahap untuk menyusun strategi dalam rangka menyelesaikan masalah ketuntasan belajar siswa yang dialami. Setelah melakukan konsultasi dengan guru kelas, maka hal-hal yang direncanakan untuk selanjutnya dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan upaya-upaya tindakan dengan menerapkan model pembelajaran time token. 2) Melaksanakan tindakan dalam dua siklus, masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam dua pertemuan. 3) Memantau proses perkembangan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran time token. 4) Memantau kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran dengan model time token.

4 49 5) Menyusun lembar kerja siswa dan menyiapkan alat peraga berdasarkan materi yang akan diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran time token. b) Pelaksanaan Pertemuan 1 1) Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan mempersiapkan siswa, berdoa dan absensi. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok. Kelompok yang dibagi didasarkan pada pertimbangan heterogenitas yaitu kemampuan akademik, usia, dan jenis kelamin. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan siapa yang pernah pergi ke laut? pernahkah kalian melihat pasang dan surut di laut? bagaimana volume air saat pasang naik atau pasang surut? Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab apersepsi yang diberikan guru. Setelah siswa menjawab apersepsi dengan benar, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan itu dan menjelaskan langkahlangkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token. 2) Kegiatan Inti Sebelum siswa diminta untuk melakukan diskusi kelompok, siswa diminta mengamati gambar-gambar tentang perubahan daratan yang disebabkan oleh banjir, erosi, abrasi, air laut pasang dan naik, kebakaran hutan. Sambil siswa mengamati, untuk menggali pemahaman siswa pada gambar yang disajikan, guru mengadakan tanya jawab dengan siswa yang terkait dengan gambar-gambar yang disajikan. Selama proses tanya jawab untuk menggali pemahaman siswa, tampak bahwa siswa tidak memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, hingga kelas cenderung hening.setelah diminta oleh guru untuk memberikan tanggapan, ada beberapa siswa memberanikan diri memberikan tanggapan. Setelah ada tanggapan dari siswa, guru memberikan penjelasan materi tentang pengaruh bumi berputar pada porosnya. Setelah memaparkan materi, guru membagikan kupon bicara kepada masing-masing anggota kelompok. Setiap kupon bicara diisi waktu kurang lebih 15 detik. Setelah mendapatkan kupon,

5 50 masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Selama proses diskusi untuk menyatukan pendapatnya, tampak bahwa diskusi hampir tidak berjalan seimbang. Dalam kelompok yang ada perempuan, hampir tidak ada siswa perempuan mengeluarkan pendapatnya. Demikian juga ada beberapa siswa laki-laki yang belum memiliki keberanian untuk bicara. Diskusi akhirnya didominasi oleh yang berani semata. Mengantisipasi hal tersebut, guru membimbing kelompok, untuk memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lainnya untuk terlibat. Namun, situasi berubah. Setelah kelompok yakin mendapatkan jawaban yang benar, kelompok memberitahukan kepada anggota kelompok lain tentang jawaban dari tugas yang diberikan guru. Setelah masing-masing anggota kelompok diyakinkan tentang jawaban, guru menunjuk salah satu anggota kelompok untuk memaparkan jawaban yang ditemukan oleh kelompok, dengan waktu 15 detik. Setelah waktunya selesai, siswa memberikan kepada anggota kelompok lain untuk melanjutkan memaparkan pendapatnya. Selama memaparkan hasil diskusi kelompok, tampak ada siswa yang enggan dan merasa malu untuk tampil di depan kelas membacakan hasil. Ada juga siswa yang membacakan dengan sangat terburu-buru membacakan hasil diskusi kelompoknya. Namun, ada juga siswa yang waktunya telah habis sementara hasil diskusi belum selesai dibahas. Meskipun suasana pembelajaran berjalan baik, suasana menjadi agak gaduh karena ada siswa yang belum mendapatkan giliran presentasi, sementara waktu yang diberikan hampir selesai. Untuk mengantipasi agar tidak berlangsung keributan, guru memberikan penguatan bahwa masih ada pertemuan berikutnya, dan siswa yang belum mendapatkan kesempatan pada hari itu, akan diberikan kesempatan pada waktu mendatang untuk presentasi di depan kelas. Selanjutnya, guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok secara keseluruhan. Guru juga memberikan motivasi agar siswa tetap bersemangat belajar, dan terlebih lagi bersemangat dalam menyampaikan pendapatnya. 3) Kegiatan Akhir Sebelum menutup pelajaran, guru mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan mengenai materi yang dipelajari pada hari itu. Guru juga

6 51 mengingatkan siswa untuk belajar terlebih dahulu di rumah, karena akan ada pertemuan lagi berikutnya. Guru mengucapkan terimakasih atas kerjasama siswa dan menutup pelajaran. Pertemuan 2 1) Kegiatan Awal Pada pertemuan kedua kegiatan diawali dengan mempersiapakan siswa, berdoa dan mengabsensi siswa. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang pernah menonton berita di TV tentang banjir, atau bencana karena gempa bumi? apa yang terjadi ketika bencana-bencana itu terjadi? Kali ini untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar, guru meminta siswa yang pada pertemuan sebelumnya belum mendapatkan kesempatan untuk presentasi, menjawab pertanyaan apersepsi yang diajukan. Namun, karena siswa yang diberikan kesempatan hanya diam, guru melemparkan pertanyaan apersepsi kepada seluruh kelas, dan mempersilakan siswa untuk menjawab. Untuk memudahkan siswa menjawab apersepsi, guru mempersilakan siswa membuka buku IPA dan menemukan jawaban aperspsi yang diberikan. Setelah siswa menjawab apersepsi dengan benar, selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran, guru mengecek pemahaman siswa mengenai tujuan pembelajaran, guru meminta siswa menyebutkan ulang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Setelah siswa memamparkan ulang tujuan pembelajaran yang dicapai, guru menanyakan apakah siswa masih ingat langkah-langkah pembelajaran, seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk mengingatkan siswa lagi, guru menjelaskan lagi langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran hari itu. 2) Kegiatan Inti Sebelum masuk dalam pemaparan materi, guru meminta siswa mengamati gambar-gambar yang disajikan yaitu gambar-gambar tentang pengaruh penampakan bumi akibat hujan dan bencana alam lainnya. Untuk menggali kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang akan diajarkan, guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. Kali ini, guru sekali lagi mempersilakan

7 52 siswa yang belum mendapatkan kesempatan presentasi pada pertemuan sebelumnya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada beberapa siswa akhirnya memberanikan diri untuk menjawab. Agar siswa menjadi berani, guru memberikan motivasi tentang pentingnya menjadi berani dalam mengemukakan pendapat. Selanjutnya, guru menjelaskan materi tentang pengaruh kenampakan bumi akibat hujan dan bencana alam lainnya. Tampak bahwa ada beberapa siswa yang kurang menyimak penjelasan guru. Ada beberapa siswa yang saling berbisik-bisik selama guru menjelaskan materi pelajaran. Setelah selesai pemaparan materi, guru meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya, dan membagikan kupon bicara kepada kelompok. Setelah semua kelompok mendapatkan kupon bicara, selanjutnya guru memberikan tugas tentang pengaruh kenampakan bumi akibat hujan dan bencana alam lainnya. Setelah semua kelompok mendapatkan tugas, guru meminta siswa untuk mendiskusikan jawaban atas tugas yang diberikan. Selama proses diskusi, agar menghindari hal-hal seperti pada pertemuan pertama, guru mengkoordinasi kelompok agar ada siswa yang mencatat dan ada siswa yang menyampaikan ide-idenya. Guru juga membimbing siswa agar selama proses bertukar pikiran, siswa dapat belajar menghargai pendapat temannya dan mendengarkan pendapat temannya. Guru juga membimbing agar siswa jangan dulu terburu-buru memotong pembicaraan salah seorang anggota kelompoknya. Meskipun telah terbagi tugas, tetap saja, diskusi masih didominasi oleh siswa yang berani berpendapat. Setelah kelompok yakin akan jawaban atas tugas yang diberikan, selanjutnya, guru menunujuk salah satu anggota kelompok untuk maju. Agar tidak terjadi kejadian seperti pertemuan sebelumnya, guru meminta siswa yang belum presentasi untuk maju presentasi. Sama seperti pertemuan sebelumnya, waktu yang terbatas, menyebabkan ada siswa yang belum mendapatkan giliran untuk preesentasi di depan kelas. Setelah itu, guru bersama siswa membahas hasil kerja dari masing-masing kelompok, dan memberikan motivasi kepada siswa yang masih pasif dalam mengikuti pembelajaran.

8 53 3) Kegiatan Akhir Sebelum menutup pelajaran, untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan, sekaligus untuk melihat efektivitas penerapan mode kooperatif time token dalam pembelajaran, guru memberikan evaluasi berupa tes. Setelah siswa mengumpulkan evaluasi, guru mengucapkan terimakasih, dan mengingatkan akan ada lagi pertemuan berikutnya. Setelah itu, guru menutup pelajaran. c) Pengamatan Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah keseluruhan proses pembelajaran yang terjadi, diantaranya adalah kinerja guru dalam menerapkan model time token, aktivitas siswa mengikuti pembelajaran, termasuk keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan implikasi dari menerapkan pembelajaran time token pada hasil belajar siswa. 1) Kinerja Guru Kinerja guru yang dimaksudkan adalah kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif time token dalam pembelajaran. Hal-hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran kooperatif time token dengan pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan kinerja guru disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Menerapkan Model Pembelajaran Time Token Siklus Indikator Total skor Nilai kinerja Kriteria I 1) Membuka pelajaran % Baik 2) Penyampaian materi dan strategi pembelajaran 3) Penggunaan model pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar 4) Penilaian hasil belajar 5) Penutup Keseluruhan yang diamati dari kinerja guru ada 19 item dalam lembar observasi, mengenai kegiatan yang dilaksanakan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe time token. Setiap item diberikan skor mulai dari

9 54 skor terendah 0 hingga tertinggi 4. Skor 0 adalah terendah yaitu skor yang tidak dilaksanakan sama sekali, 1 adalah skor dilaksanakan tapi masuk dalam kategori sangat kurang, diikuti 2 dilaksanakan tapi masuk kategori kurang, 3 dilaksanakan dan masuk pada kategori cukup baik dan 4 dilaksanakan dan masuk pada kategori sangat baik. Kinerja guru dalam menerapkan model time token pada siklus I dihitung dengan cara sebagai berikut: Dengan kriteria nilai sebagai berikut: >86% = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik <54% = kurang Adapun skor perolehan dan pelaksanaan langkah ini mencapai 67 dari 100 atau 88.2%. Artinya dalam penerapan model pembelajaran kooperatif time token mencapai skor 3 pada skor yang cukup dan skor 4 sangat baik. Hal ini nampak pada aktivitas guru memeriksa kesiapan siswa, membuka pelajaran meliputi berdoa dan presensi guru menyampaikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi perubahan kenampakan bumi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran time token, bertanya jawab dengan siswa, memberikan permasalahan kepada siswa, membagi siswa dalam kelompok, membagikan kupon bicara kepada setiap kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, menugaskan kelompok untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diberikan, memberiakn kesempatan kelompok untuk presentasi, menunjuk salah satu anggota kelompok menajwab soal yang telah diberikan guru dalam waktu 15 detik, menyimpulkan materi, memberikan tes, memberikan penghargaan secara individual maupun kelompok, memberikan penguatan dan menutup pelajaran. Berdasarkan penghitungan hasil kinerja guru pada siklus I, maka kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran time token berada pada kategori baik dengan perolehan skor 67 dan persentase 88.2%.

10 55 2) Keaktifan Belajar Keaktifan belajar siswa yang diamati adalah keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token. adapun aspekaspek yang diamati dalam keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas dengan baik, mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat, menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, menunjukkan antusias dalam pembelajaran, menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran, menunjukkan rasa senang dalam pembelajaran, melakukan interaksi dengan anggota kelompok, mengeluarkan pendapat saat diskusi, menghargai pendapat orang lain, menunjukkan kekompakan dalam diskusi, melaporkan hasil diskusi di depan kelas, mengerjakan tugtas mandiri dengan antusias, mengoreksi hasil pekerjaan teman dengan baik. Keseluruhan keaktifan yang diamati tersebut diberikan skor terndah dan tertingi. 1 untuk skor terendah dengan kategori sangat kurang, 2 untuk masuk kategori hampir cukup, 3 masuk dalam kategori cukup dan 4 masuk dalam kategori baik. Mengukur skala keaktifan belajar dalam mengikuti pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan model pembelajaran kooperatif tipe time token, digunakan skala menggunakan rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu: Dengan ketentuan sebagai berikut: 80 ke atas : tinggi : sedang 59 : rendah Berdasarkan hasil total penghitungan untuk setiap aspek yang disebutkan di atas, diperoleh hasil sebagai berikut: x100

11 56 Berdasarkan ketentuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model time token pada siklus I berada pada kategori sedang dengan nilai ) Hasil Belajar Hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mendapatkan pembelajaran model time token. Menyajikan hasil belajar adalah untuk mengamati apakah model time token mampu memberikan pengaruh dalam memperbaiki ketuntasan belajar siswa setelah tindakan. Berikut disajikan tabel 4. 4 hasil belajar siswa setelah tindakan pada siklus I Tabel 4. 4 Hasil Belajar Siswa Siklus I No Interval Nilai Siklus I Keterangan Jumlah (%) 1 < Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 74.3 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 50 Berdasarkan tabel 4.4. diketahui bahwa jumlah siswa yang belum tuntas, tidak ada yang mendapatkan nilai pada interval < 50; 3 siswa (8%), mendapatkan nilai pada interval nilai 50 59; 9 siswa (23.7%) mendapatkan nilai pada interval nilai Sedangkan siswa yang tuntas yang mendapatkan nilai pada interval nilai adalah 8 siswa (21%); dan 14 siswa (36.8%) mendapatkan nilai pada interval nilai 80 89; dan 4 siswa (10.5%) yang mendapatkan nilai pada interval nilai Dari tabel 4.4 juga diketahui perolehan nilai rata-rata yaitu 74.3, dimana perolehan nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi 95. Berikut ini disajikan dalam diagram 4. 4 siswa yang mendapatkan nilai pada interval nilai.

12 57 Jumlah Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai < Gambar 4. 4 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai Pada Siklus I Pada tabel 4. 5 dan diagram 4. 5 berikut ini akan disajikan jumlah total dan persentase siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar setelah siklus I. Tabel 4. 5 Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Setelah Siklus I No Nilai Siklus I Jumlah Siswa (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 74.3 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah Jumlah Siswa Tuntas Siklus I Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. 5 Total Jumlah Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Setelah Siklus I Persentase Ketuntasan Setelah Siklus I 68,4 31,6 Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. 6 Persentase Ketuntasan Belajar Setelah Siklus I

13 58 Berdasarkan tabel 4.5, gambar 4.5 dan gambar 4.6 diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar dengan perolehan nilai 70 pada siklus I adalah 26 siswa (68.4%), dan siswa yang belum tuntas belajar dengan perolehan nilai < 70 pada siklus I adalah 15 siswa (31.6%). 4) Perbandingan Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan dengan Siklus I Membandingkan ketuntasan belajar sebelum tindakan dengan setelah tindakan pada siklus I dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model time token, memberikan pengaruh dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan pada bumi. Berikut ini disajikan dalam tabel 4. 6 perbandingan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus I. Tabel 4. 6 Perbandingan Jumlah dan Persentase Ketuntasan Sebelum Tindakan dengan Siklus I No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Jumlah siswa % Jumlah siswa % 1 Tuntas Belum tuntas Total Berikut ini disajikan dalam diagram 4. 7 perbandingan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar sebelum tindakan dan setelah diberikan tindakan pada siklus I Sebelum Tindakan 12 Siklus I 26 Belum Tuntas, Tuntas Series2 Gambar 4. 7 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan dengan Siklus I Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.7 diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan belajar siswa. Jika sebelum tindakan, siswa

14 59 yang tuntas belajar adalah 10 siswa (36.3%) dari total jumlah siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang tuntas menjadi 28 siswa (68.6%) dari total jumlah siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar siswa yaitu 18 siswa (32.3%). Jumlah siswa yang belum tuntas sebelum tindakan adalah 28 siswa (73.7%) dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 12 siswa (31.6%). Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 8 siswa (32.3%). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan demikian model kooperatif efektif dalam meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Namun demikian, peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar belum memberikan hasil sesuai yang diharapkan; dimana diharapkan bahwa minimal 75% dari total siswa tuntas KKM 70. Dengan demikian perlu tindakan lanjutan yang akan dilaksanakan pada siklus II. d) Refleksi Setelah dilaksanakan tindakan, maka dilakukan refleksi mengenai kekurangan-kekurangan selama proses pembelajaran pada siklus I. Adapun halhal yang ditemui untuk dilakukan analisis agar menjadi masukan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut: 1) Diskusi dan tanya jawab yang dilakukan dalam kelompok, masih didominasi oleh siswa yang berani dalam berpendapat, bertanya atau memberikan tanggapan, sehingga anggota kelompok lain yang belum berani, tetap menjadi pasif selama proses pembelajaran. 2) Meskipun guru telah memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa baik untuk bertanya, berpendapat ataupun memberikan tanggapan, guru belum mengkoordinir secara baik, sehingga pembelajaran masih didominasi oleh beberapa siswa. 3) Terbatasnya waktu sehingga tidak semua siswa mendapatkan kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas.

15 60 4) Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan, namun ketuntasan belajar yang dicapai belum mencapai kriteria yang diharapkan yaitu minimal 75% dari total siswa tuntas KKM Siklus II a) Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, maka disusun perencanaan yang nantinya akan dilaksanakan selama dilangsungkan tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka hal-hal yang menjadi perencanaan untuk dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Membentuk kelompok, mengkoordinir jalannya diskusi, memberikan tugas yang berbeda-beda pada tiap-tiap anggota dalam kelompok, agar semua anggota kelompok dapat aktif dalam pembelajaran. 2) Mengatur agar siswa yang dominan tidak terlalu mendominasi jalannya diskusi kelompok, maupun melakukan tanya jawab. b) Pelaksanaan Pertemuan 1 1) Kegiatan Awal Pada pertemuan pertama siklus II ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mempersiapkan siswa, mengajak berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan dan mengabsensi siswa. Sebelum melakukan apersepsi, guru terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok. Setelah siswa dibagi dalam kelompok, sebelum guru memberikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan, guru memberikan tugas kepada setiap anggota kelompok. Bagi siswa yang berani dan dominan, diminta untuk mendampingi siswa yang pasif dan membantu siswa yang pasif dalam memberikan jawaban apersepsi. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dalam bentuk pertanyaan, pernah pergi ke laut, apa akibat abrasi bagi pantai? Kali ini guru memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang aktif untuk memberikan jawaban pada apersepsi, sambil tetap mengawasi dan meminta agar siswa yang aktif dan berani untuk memberitahukan kemungkinan jawaban atas apserspsi. Dengan cara ini, siswa yang pasif mulai berani mengemukakan

16 61 pendapat berdasarkan bantuan dari rekannya. Sedangkan siswa yang aktif mulai berupaya untuk menjadi pendengar bagi rekan-rekannya yang lain. Setelah siswa berhasil menjawab apersepsi dengan benar, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari itu. Agar mengantisipasi siswa yang kurang menyimak penjelasan yang diberikan guru, setelah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, guru mempersilakan siswa yang kurang menyimak mengulang langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan guru. Strategi guru masih sama yaitu meminta siswa yang aktif menjadi pendamping untuk memberikan kemungkinan jawaban. Sebelum masuk dalam kegiatan inti, guru meminta siswa yang pandai, untuk berperan mencatat dan menjadi moderator bagi anggota yang lain, sedangkan siswa yang lain diminta untuk memberikan tanggapan atas tugas kelompok yang nanti akan diberikan guru. 2) Kegiatan Inti Sebelum memaparkan materi, guru meminta siswa mengamati gambargambar yang disediakan, yaitu gambar-gambar tentang dampak perubahan lingkungan akibat erosi dan abrasi. Sambil siswa mengamati gambar-gambar, guru menuntun siswa untuk melakukan tanya jawab dalam rangka menguji pemahaman siswa pada materi yang akan diberikan. Sama seperti pada apersepsi, dalam tanya jawab tentang materi yang akan disajikan ini, guru meminta siswa yang aktif dan berani berpendapat untuk mendampingi siswa yang pasif dan memberikan kemungkinan-kemungkinan jawaban. Awalnya, siswa yang aktif dan berani, tampak enggan melakukan hal tersebut, namun diiringi motivasi guru bahwa berhasil belajar bersama dan dapat membantu teman untuk dapat berhasil adalah hal yang membanggakan, siswa yang aktif dan berani berpendapat mulai menerima dan mendampingi siswa, sambil mencatat pertanyaan yang disampaikan guru. Setelah dilaksanakan tanya jawab, guru memaparkan materi tentang dampak perubahan lingkungan akibat erosi dan abrasi. Guru meminta agar siswa yang kurang menyimak, mencatat apa yang disampaikan guru. Hal ini dimaksudkan agar perhatiannya dialihkan pada materi pelajaran yang sedang diberikan. Sambil memaparkan materi, guru juga berjalan berkeliling diantara kelompok dan memperhatikan adakah siswa yang tidak mencatat apa yang

17 62 disampaikan. Setelah memberikan paparan materi, guru membagikan kupon bicara kepada masing-masing kelompok, dan memberikan tugas. Dalam diskusi kali ini, guru meminta siswa yang aktif dan berani berpendapat, mencatat dan mendengarkan pendapat dari siswa yang pasif Juga siswa yang pasif didampingi untuk disampaikan mengenai kemungkinan-kemungkinan jawaban atas tugas yang diberikan guru. Sambil mencatat, guru meminta siswa yang aktif dan berani, untuk menyampaikan kepada rekan lain jawaban-jawaban tersebut, dan meminta siswa yang berani untuk memimpin dengan meminta ulang kepada anggota kelompok untuk menyampaikan lagi apa yang telah dihasilkan dalam diskusi. Agar menghindar dari waktu yang terbatas, guru meminta presentasi di depan kelas dilakukan oleh siswa yang pasif. Sementara siswa yang aktif diminta untuk mencatat, dan memberikan tanggapan pada hasil paparan dari kelompok lain. Setelah siswa selesai memaparkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, guru bersama siswa membahas hasil kerja masing-masing kelompok. Kali ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa yang aktif untuk menyampaikan apa saja yang dihasilkan oleh kelompoknya, dan meminta siswa dari kelompok lain yang aktif memberikan tanggapan, sementara siswa yang pasif diminta untuk mencatat, dan kemudian nanti akan membacakan hasil tersebut sebagai kesimpulan. Setelah selesai membahas, gur menyampaikan motivasi dalam bentuk pujian karena siswa berhasil bekerjasama dengan rekan-rekannya secara baik. 3) Kegiatan Akhir Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menarik kesimpulan. Kesimpulan yang telah dicatat selama pembahasan tadi, diminta untuk dibacakan. Setelah siswa selesai membacakan hasilnya, guru mengucapkan terimakasih atas kerjasama siswa, juga atas partisipasi dan mengingatkan siswa untuk mempelajari materi lagi di rumah, karena ada pertemuan pada waktu berikutnya. Guru juga memberikan tugas individual untuk dikerjakan di rumah. Ini dilakukan untuk menguji pemahaman siswa pada materi yang telah diberikan.

18 63 Pertemuan 2 1) Kegiatan Awal Pada pertemuan 2 siklus II ini, kegiatan pembelajaran diawali dengan mempersiapkan siswa agar siap belajar, berdoa dan mengabsensi. Sebelum melanjutkan melakukan apersepsi, guru bertanya siapa yang mengerjakan PR, silakan dikumpulkan. Setelah siswa mengumpulkan PR, guru melanjutkan, hari ini pertemuan terakhir, karena kalian telah bekerjasama dengan baik pada pertemuan sebelumnya, hari ini, kita bentuk lagi kelompok baru. Pembentukan kelompok baru dimaksudkan agar siswa lebih meningkatkan kemampuan bekerjasama dengan rekan-rekannya yang lain. Setelah itu, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, dengan tetap mempertimbangkan heterogenitas siswa. Setelah kelompok terbentuk, guru bertanya, masih ingat kan peran kalian pada pertemuan sebelumnya, nah hari ini kita akan berlatih dengan rekan yang berbeda, namun dengan peran yang sama. Selanjutnya guru memberikan apersepsi, apa saja akibat tanah longsor? siswa lalu berbisik-bisik, ada juga yang menuliskan jawaban di kertas dan meminta rekannya untuk menjawab pertanyaan apersepsi. Setelah siswa menjawab apersepsi dengan benar, guru memberikan penguatan dengan motivasi berupa pujian, bahwa kerjasama memiliki banyak manfaat, selain manfaat akademik juga memiliki manfaat sosial, yaitu siswa akan memiliki banyak sahabat. Selanjutnya, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Tampak ada beberapa siswa yang mencatat tujuan pembelajaran dan memberikan catatan itu kepada rekannya, mengantisipasi jika guru meminta siswa yang kurang menyimak menjelaskan lagi tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu. Sebelum masuk dalam materi, guru menanyakan, masih ingatkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran nanti? Serentak siswa memberikan jawaban, iya, namun guru tetap menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Kegiatan Inti Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan guru memberikan gambargambar dan meminta siswa mengamati gambar-gambar tentang dampak

19 64 perubahan lingkungan akibat banjir dan tanah longsor. Siswa yang aktif dan beberapa siswa lainnya, serentak membuka buku pelajaran mengenai materi dan memberikan kepada rekan disampingnya. Selama siswa mengamati gambargambar tersebut, guru melakukan tanya jawab untuk menggali kemampuan siswa ke arah materi yang akan dipelajari. Siswa mencatat pertanyaan-pertanyaan guru, dan menuliskan jawaban-jawaban untuk disampaikan oleh rekannya. Setelah tanya jawab, guru memberikan materi tentang dampak perubahan lingkungan akibat banjir dan tanah longsor. Setelah memaparkan materi, guru membagikan kupon bicara kepada masing-masing kelompok sekaligus memberikan tugas untuk dibahas bersama oleh kelompok. Tampak bahwa selama diskusi menemukan jawaban atas tugas, siswa yang aktif dan berani lebih banyak mencatat dan mendengarkan, juga memberikan masukan-masukan pada jawaban yang mungkin benar. Setelah selesai diskusi, siswa yang aktif bertanya pada rekan kelompoknya apakah sudah memahami dengan benar jawaban yang dihasilkan. Seperti pertemuan sebelumnya, kelompok menyepakati untuk presentasi dilakukan oleh perwakilan yaitu siswa yang kurang berani dan pasif dalam diskusi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. Setelah siswa selesai presentasi, guru bersama-sama siswa yang aktif membahas hasil keseluruhan diskusi, sedangkan siswa yang biasanya pasif, giliran untuk mencatat hasil pembahasan yang nantinya dimasukkan sebagai kesimpulan. 3) Kegiatan Akhir Sebelum mengakhiri pelajaran, guru meminta catatan selama pembahasan dibacakan sebagai kesimpulan. Setelah selesai dibacakan, guru meluruskan beberapa pemahaman yang keliru, dan memberikan evaluasi. Sebelum menutup pelajaran, guru menyampaikan terimakasih kepada siswa telah bekerjasama dengan baik, baik dengan rekannya, maupun dalam mengikuti proses pembelajaran ini. c) Pengamatan Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah keseluruhan proses pembelajaran yang terjadi, diantaranya adalah kinerja guru dalam menerapkan model time token,

20 65 aktivitas siswa mengikuti pembelajaran, termasuk keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan implikasi dari menerapkan pembelajaran time token pada hasil belajar siswa. 1) Kinerja Guru Kinerja guru yang dimaksudkan adalah kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif time token dalam pembelajaran. Hal-hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran kooperatif time token dengan pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan kinerja guru disajikan dalam tabel 4. 7 berikut ini: Tabel 4. 7 Hasil Pengamatan Kinerja Guru Menerapkan Model Kooperatif Time Token pada Siklus II Total Nilai Siklus Materi Kriteria II 1) Membuka pelajaran 2) Penyampaian materi dan strategi pembelajaran 3) Penggunaan model pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar 4) Penilaian hasil belajar 5) Penutup skor kinerja % Baik sekali Keseluruhan yang diamati dari kinerja guru ada 19 item dalam lembar observasi, mengenai kegiatan yang dilaksanakan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe time token. Setiap item diberikan skor mulai dari skor terendah 0 hingga tertinggi 4. Skor 0 adalah terendah yaitu skor yang tidak dilaksanakan sama sekali, 1 adalah skor dilaksanakan tapi masuk dalam kategori sangat kurang, diikuti 2 dilaksanakan tapi masuk kategori kurang, 3 dilaksanakan dan masuk pada kategori cukup baik dan 4 dilaksanakan dan masuk pada kategori sangat baik. Kinerja guru dalam menerapkan model time token pada siklus II dihitung dengan cara sebagai berikut: Dengan kriteria nilai sebagai berikut: >86% = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik <54% = kurang

21 66 Adapun skor perolehan dan pelaksanaan langkah ini mencapai 68 dari 100 atau 89.5%. Artinya dalam penerapan model pembelajaran kooperatif time token mencapai skor 3 pada skor yang cukup dan skor 4 sangat baik. Hal ini nampak pada aktivitas guru memeriksa kesiapan siswa, membuka pelajaran meliputi berdoa dan presensi guru menyampaikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi perubahan kenampakan bumi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran time token, bertanya jawab dengan siswa, memberikan permasalahan kepada siswa, membagi siswa dalam kelompok, membagikan kupon bicara kepada setiap kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, menugaskan kelompok untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diberikan, memberiakn kesempatan kelompok untuk presentasi, menunjuk salah satu anggota kelompok menajwab soal yang telah diberikan guru dalam waktu 15 detik, menyimpulkan materi, memberikan tes, memberikan penghargaan secara individual maupun kelompok, memberikan penguatan dan menutup pelajaran. Berdasarkan penghitungan hasil kinerja guru pada siklus I, maka kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran time token berada pada kategori baik sekali dengan perolehan skor 67 dan persentase 89.5%. 2) Keaktifan Siswa Keaktifan belajar siswa yang diamati adalah keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token. adapun aspek-aspek yang diamati dalam keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas dengan baik, mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat, menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, menunjukkan antusias dalam pembelajaran, menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran, menunjukkan rasa senang dalam pembelajaran, melakukan interaksi dengan anggota kelompok, mengeluarkan pendapat saat diskusi, menghargai pendapat orang lain, menunjukkan kekompakan dalam diskusi, melaporkan hasil diskusi di depan kelas, mengerjakan tugtas mandiri dengan antusias, mengoreksi hasil pekerjaan teman dengan baik.

22 67 Keseluruhan keaktifan yang diamati tersebut diberikan skor terendah dan tertingi. 1 untuk skor terendah dengan kategori sangat kurang, 2 untuk masuk kategori hampir cukup, 3 masuk dalam kategori cukup dan 4 masuk dalam kategori baik. Mengukur skala keaktifan belajar dalam mengikuti pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan model pembelajaran kooperatif tipe time token, digunakan skala menggunakan rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu: Dengan ketentuan sebagai berikut: 80 ke atas : tinggi : sedang 59 : rendah Berdasarkan hasil total penghitungan untuk setiap aspek yang disebutkan di atas, diperoleh hasil sebagai berikut: x100 Berdasarkan ketentuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe time token pada siklus II berada pada kategori tinggi dengan nilai ) Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa yang diamati adalah hasil belajar setelah diberikan tindakan. Hasil belajar adalah perolehan nilai setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe time token. Hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II, disajikan dalam tabel 4. 8 berikut ini:

23 68 Tabel 4. 8 Hasil Belajar Siswa Siklus II No Interval Nilai Siklus II Jumlah (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 78.7 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 70 Berdasarkan tabel 4. 8 diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus II, maka siswa yang tuntas belajar adalah 38 dari 38 (100%), dengan rincian sebagai berikut: 16 siswa (42.1%) yang mendapatkan nilai pada interval nilai 70 79; 18 siswa (27.4%) yang mendapatkan nilai pada interval nilai 80 89; dan 4 siswa (10.5) mendapatkan nilai pada interval nilai Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi juga perubahan pada nilai terendah, dimana nilai terendah dicapai dengan 70, sedangkan nilai tertinggi tetap seperti siklus I yaitu 95. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II, disajikan dalam diagram 4. 8 berikut ini: Jumlah Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai < Gambar 4. 8 Perolehan Nilai Berdasarkan Interval Nilai Pada Siklus II Berikut akan disajikan tabel 4. 9 dan diagram 4. 9 total ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus II:

24 69 Tabel 4. 9 Total Jumlah dan Persentase Ketuntasan Belajar Setelah Siklus II No Nilai Siklus II Jumlah Siswa (%) Keterangan 1 < Belum tuntas Tuntas Jumlah Rata-rata 78.7 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah Setelah Tindakan Siklus II Belum Tuntas Tuntas Gambar 4. 9 Total Jumlah Siswa Tuntas Pada Siklus II Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa setelah diberikan tindakan pada siklus II, tidak ada siswa yang memperoleh nilai < 70, dan 38 (100%) siswa memperoleh nilai 70. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa dengan demikian, menerapkan model pembelajaran kooperatif time token tercapai dalam meningkatkan hasil belajar atau ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Salatiga 09 pada mata pelajaran IPA materi Memahami Perubahan Kenampakan Bumi, Semester II Tahun Pelajaran 2012/ ) Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II Membandingkan ketuntasan belajar pada siklus I dengan siklus II dimaksudkan untuk melihat apakah model yang diterapkan tercapai dalam meningkatkan hasil belajar atau ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Berikut ini disajikan tael perbandingan jumlah ketuntasan siswa setelah tindakan pada siklus I dengan siklus II.

25 70 Tabel Perbandingan Jumlah dan Persentase Ketuntasan Siklus I dengan Siklus II No Ketuntasan Siklus I Siklus II Jumlah siswa % Jumlah siswa % 1 Tuntas Belum tuntas Total Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar setelah tindakan pada siklus Idan setelah diberikan tindakan pada siklus II Belum Tuntas Tuntas 10 0 Siklus I Siklus II Gambar Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II Pada pemaparan berikut ini, akan disajikan perbandingan keseluruhan hasil belajar maupun jumlah dan persentase ketuntasan belajar siswa mulai sebelum tindakan, siklus I hingga siklus II. Berikut disajikan perbandingannya melalui tabel berikut ini: Tabel Perbandingan Jumlah Siswa dan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I dengan Siklus II Tuntas Belum Tuntas No Hasil Belajar Jumlah Jumlah siswa % siswa % 1 Sebelum tindakan Siklus I Siklus II Berdasarkan pada tabel diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 10 (36.3%) dari 38 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang tuntas menjadi 26 siswa (68.4%). Dengan kata lain, setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi

26 71 peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu 16 siswa (32.1%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 38 (100%). Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa yang tuntas yaitu 12 siswa (31.6%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 28 siswa (73.7%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan menjadi 12 siswa (31.6%). Dengan kata lain setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 16 (32.1%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi penurunan menjadi tidak ada siswa yang belum tuntas. Dengan kata lain terjadi penurunan 12 siswa (31.6%). Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token, berhasil dalam meningkatkan hasil belajar atau ketuntasan belajar IPA siswa pada materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. d) Refleksi Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan pada siklus I, dan setelah guru memperbaiki kinerjanya, maka diketahui bahwa keaktifan belajar dan jumlah serta persentase ketuntasan belajar siswa menjadi meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus II. Hal ini memberikan refleksi bahwa memperhatikan proses dan memperhatikan karakteristik personal siswa selama KBM berlangsung adalah sesuatu yang penting dan mendasar demi mencapai hasil belajar dan ketuntasan belajar yang diharapkan. 4.3 Pembahasan Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 10 (36.3%) dari 38 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang tuntas menjadi 26 siswa (68.4%). Dengan kata lain, setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu 16 siswa (32.1%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 38 (100%). Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa yang tuntas yaitu 12 siswa (31.6%).

27 72 Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 28 siswa (73.7%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan menjadi 12 siswa (31.6%). Dengan kata lain setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 16 (32.1%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi penurunan menjadi tidak ada siswa yang belum tuntas. Dengan kata lain terjadi penurunan 12 siswa (31.6%). Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token, berhasil dalam meningkatkan hasil belajar atau ketuntasan belajar IPA siswa pada materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Selain terjadi peningkatan hasil belajar siswa, juga terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa. Pada siklus I keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model time token, berada pada kategori sedang dengan nilai Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan dengan memberikan peran yang berbeda-beda dalam kelompok, pada siklus II, terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model time token pada siklus II berada pada kategori tinggi dengan nilai Dengan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif time token berhasil dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Salatiga 09 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 5 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Deskripsi siklus 1 menjelaskan tentang tahap rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, dan (3) siklus II. 4.1.1. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah SD Negeri Sidorejo Lor 04 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Observasi Sebelum melaksanakan proses penelitian, dilakukan observasi pengambilan dan pengumpulan data dan informasi tentang subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Setelah peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas, maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Siklus 1 di kelas 4 SD Negeri 3 Paras Kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali terdiri dari 2 kali pertemuan. Namun sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci