MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Oleh: DESI WIDYASTUTI K8409015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2013 i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Desi Widyastuti NIM : K8409015 Jurusan / Program Studi : PIPS / Pendidikan Sosiologi Antropologi Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo), ini benar benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, 2 Oktober 2013 Yang membuat pernyataan Desi Widyastuti ii
MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo) Oleh: DESI WIDYASTUTI K8409015 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2013 iii
iv
v
ABSTRAK Desi Widyastuti. K8409015. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo). Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Teknik pengambilan cuplikan melalui purposive sampling dan snowball sampling. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi dan review informan. Proses analisis data menggunakan model analisis interaktif yakni tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo yaitu sebagai suatu usaha masyarakat untuk menghindari halangan-halangan yang bisa terjadi saat pementasan dengan memberikan sesaji sebagai rasa pengakuan (ngajeni ) terhadap keberadaan roh yang dipercaya masyarakat sebagai penunggu barongan (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Masyarakat masih percaya kepada cerita atau mitos yang beredar tentang kemistisan dan keangkeran Reog Desa Wagir Lor, (b) Masyarakat berharap mendapatkan sebuah keselamatan dan terhindar dari halangan-halangan yang tidak diinginkan saat pementasan seni Reog berlangsung, (c) Masyarakat masih ingin mempertahankan adat istiadat yang sudah sejak dulu dilakukan oleh para leluhur mereka sebagai bentuk khasanah kekayaan budaya bangsa. (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Perubahan nama seni Reyog menjadi seni Reog (b) Perubahan peran tokoh warok dahulu dan sekarang (c) Perubahan peran tokoh gemblak menjadi penari jathil. Kata Kunci : ritual, makna, modernisasi, perubahan vi
ABSTRACT Desi Widyastuti. K8409015. THE MEANING OF RITUAL IN REOG PONOROGO TRADITIONAL ART PERFORMANCE (A Case Study in Wagir Lor Village, Ngebel Subdistrict, Ponorogo Regency). Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, 2013. This research aimed to find out: (1) the ritual meaning of Reog Ponorogo traditional art performance, (2) the reason why the rite before Reog performance is still preserved in current modernization age, (3) the change occurring in Reog Ponorogo traditional art in current modernization age. This research employed a descriptive qualitative approach with case study research type. The primary data was obtained through observation and in-depth interview, while secondary data was obtained through documentation. The sampling techniques used were purposive sampling and snowball sampling. Data validation employed was triangulation and review informant techniques. The process of analyzing data used was an interactive model of analysis, encompassing data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. Considering the result of research, the following conclusions could be drawn. (1) The ritual meaning of Reog Ponorogo traditional art as the public s attempt to avoid the barriers that might occur during performance by providing sesaji (offerings) as the sense of recognizing (ngajeni) the existence of spirit that the public believed as the guard of barongan (bamboo trees). (2) The reasons why the rite before Reog performance was still preserved in this current modernization age were (a) the public still believed in the myths circulating about the mysticism and the terribleness of Wagir Lor Village Reog, (b) the public expected security and wanted to avoid the unexpected barriers during Reog art performance, (c) the public still wanted to maintain the customs that their ancestors had undertaken since a long time ago as the form of national cultural wealth. (3) The changes occurring in Reog Ponorogo traditional art in this current modernization age included (a) the change of its name from Reyog to Reog, (b) the change of warok character currently from that previously, and (c) the change of gemblak character into jathil dancer. Keywords: ritual, meaning, modernization, change. vii
MOTTO Allah mengangkat derajat orang yang percaya dan orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al-Mujadalah : 11) Cobaan hidup merupakan guru yang terbaik bagi kita Karena dengan cobaan hidup, manusia akan selalu berusaha dan belajar untuk menjadi yang terbaik. (Peneliti) viii
PERSEMBAHAN Teriring syukurku pada Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk : Ayah, Ibu, dan Eyang tercinta Terima kasih atas semuanya yang telah diberikan untukku. Do a, dukungan, dan kasih sayang yang tidak terbatas, Almamater UNS ix
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-nya. Atas kehendak-nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo). Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidaklah berjalan dengan mudah, karena banyak hambatan yang menyertainya. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Haryono, M.Si, selaku pembimbing I yang dengan sabar dan baik telah memberikan perhatian dan pengarahan selama membimbing. 6. Dra. Hj. Siti Rochani, M.Pd, selaku dosen pembimbing II dan Pembimbing Akademik, terima kasih atas kesabaran dan petunjuk yang diberikan selama peneliti menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas commit Maret to user Surakarta, juga dengan sabar dan x
penuh perhatian memberikan pengarahan, masukan serta saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. 7. Kepada Bapak Sukamto, S.Sos selaku PJ.Kepala Desa Wagir Lor terima kasih atas ijin yang diberikan guna melakukan penelitian. 8. M. Fauzin Aniskurlillah, terima kasih atas dukungan dan semangat yang selalu kau berikan untukku. Terima kasih juga kau selalu ada di sampingku disaat aku tertawa maupun menangis. 9. Kepada teman-temanku yang tercinta Maya Nurmalita, Ajeng Vika, Dyah Ratnasari, Bety Kurniawati, Devita, Novita dan Dwi Setiawan. Terima kasih atas dukungan dan do a kalian semua. 10. Rekan-rekan Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 11. Sesepuh Reog, para pemain, dan masyarakat Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo yang telah meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam mendapatkan data. 12. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sampaikan satu persatu. Semoga amal kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, 2 Oktober 2013 Peneliti xi
DAFTAR ISI Halaman JUDUL...... i PERNYATAAN... ii PENGAJUAN...... iii PERSETUJUAN...... iv PENGESAHAN...... v ABSTRAK...... vi MOTTO...... viii PERSEMBAHAN... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6 A. Kajian Teori... 6 1. Tinjauan Masyarakat Desa... 6 2. Tinjauan Tentang Kebudayaan... 10 3. Tinjauan Tentang Kesenian Reog Ponorogo... 25 4. Tinjauan Ritual Reog... 30 5. Tinjauan Religi... 32 6. Definisi Mitos...... 41 7. Modernisasi Penyebab Perubahan Kebudayaan... 43 xii
Halaman 9. Kerangka Berpikir... 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 46 A. Tempat dan Waktu Penelitian... 46 B. Bentuk dan Strategi Penelitian... 47 C. Sumber Data... 50 D. Teknik Sampling... 52 E. Teknik Pengumpulan Data... 54 F. Validitas Data... 56 G. Analisis Data... 59 H. Prosedur Penelitian... 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 63 A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 63 1. Tinjauan Geografis... 63 2. Tinjauan Demografis...... 64 B. Deskripsi Temuan Penelitian... 69 1. Sejarah Asal-Usul Seni Reog Ponorogo Desa Wagir Lor... 69 2. Prosesi dan Sesaji dalam Ritual Sebelum Pementasan Seni Reog 73 3. Makna dan Tujuan Ritual Sebelum Pementasan Reog Ponorogo.. 76 4. Persepsi Masyarakat Tentang Ritual Sebelum Pementasan Reog Ponorogo... 78 5. Perubahan Yang Terjadi dalam Kesenian Reog Ponorogo... 84 6. Pembahasan... 88 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 105 A. Simpulan... 105 B. Implikasi... 106 C. Saran... 106 DAFTAR PUSTAKA... 109 LAMPIRAN xiii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1. Jadwal Penelitian... 47 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur pada Tahun 2012... 65 4.3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Wagir Lor Tahun 2012... 66 xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Diagram Kerangka Berpikir... 45 3.2. Analisis Data Model Interaktif HB.Sutopo...... 60 xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Informan... 112 2. Panduan Wawancara... 115 3. Dokumentasi Penelitian... 133 4. Perijinan... 140 xvi