BAB V KESMPULAN, MPLKAS DAN REKOMENDAS A. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang telah durakan sebelumnya kesmpulan yang dsajkan d bawah n dtark dar pembahasan hasl peneltan yang memjuk pada tujuan peneltan yang dharapkan. 1. Gambaran kepegawaan, khususnya tenaga admnstratf d lngkungan Dnas Penddkan Kabupaten Bandung, setelah dberlakukannya kebjakan desentralsas penddkan terjad over supply. Kebjakan pendayagunaan, pemanfaatan dan pengembangan pegawa secara kuanttatf bam pada taraf penempatan sementara sesua jumlah pegawa yang terseda. Upaya n pun belum optmal karena Stmktur Organsas dan Tata Kerja (SOTK) yang bam kurang dapat menampung jumlah PNS yang terseda. Pada aspek kualtatf setelah dlaksanakannya kebjakan otonom daerah, pegawa yang melanjut kan penddkan tambahan, lebh banyak berstatus "jn Belajar" dan berstatus "Tugas Belajar". 2. Proses penempatan, pemanfaatan dan pengembangan tenaga admnstratf d lngkungan Kantor Dnas Penddkan Kabupaten Bandung dalam rangka pelaksanaan otonom daerah belum dapat dlaksanakan secara optmal, antara lan: Pertama, penggabungan lembaga antara nstans vertkal (Depdkbud) dan Dnas P dan K menyebabkan hambatan-hambatan dalam pendayagunaan 1
fjt personl sebaga akbat tdak sembangnya beban kerja dengan jumlah personl yang ada. Banyak pegawa yang memegang jabatan bam ataupun pndahan dar lembaga yang dmerger mengalam kebngungan dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal n dsebabkan oleh kurang terpenuhnya persyaratan jabatan dan prosedur penempatan jabatan yang tdak utuh dan kurang professonal, unsur kedekatan dengan pmpnan atau kolus dan nepotsme mash mendomnas dalam proses penempatan pegawa, sehngga banyak pekerjaan yang tdak dtangan oleh ahlnya. Beberapa kendala yang dhadap dalam penempatan n antara lan tdak ada jamnan terhadap pegawa yang berprestas dan berkemampuan akan dtempatkan sesua dengan kemampuan dan prestasnya, stmktur organsas dan tata kerja yang belum stabl, kualtas sumber daya manusa yang mash lemah, dan adanya ntervens yang cukup kuat dar luar organsas Dnas Penddkan yang membuat pucuk pmpnan kesultan bahkan mungkn bertolak belakang dengan keputusan yang sehamsnya dbuat, serta kurangnya sosalsas secara khusus dar para pejabat kepada stafnya. Kedua, pemanfaatan tenaga admnstratf dalam pelaksanaan otonom daerah sudah berjalan dengan bak, walaupun belum optmal. Hal n dsebabkan belum semua sub dnas dan bagan yang membuat perencanaan dalam pemberan tugas kepada pegawa, tdak sembangnya "beban kerja dengan jumlah personl yang ada, pembnaan pegawa belum dlakukan secara ntensf dan sstemats, serta sarana dan prasarana pekerjaan belum dtunjang oleh fasltas yang memada msalnya tdak sembangnya mang kerja dengan
203 jumlah pegawa, jumlah dan konds komputer, sehngga pekerjaan yang dhaslkan kurang optmal dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesakannya. Ketga, pengembangan kemampuan tenaga admnstratf dalam pelaksanaan otonom daerah belum dlaksanakan secara optmal, hal n dsebabkan belum terlaksananya program kerja pengembangan karer j pegawa, belum adanya penghargaan yang memada bag pegawa yang berprestas, tdak adanya sangs yang tegas bag pegawa yang tdak atau kurang dspln, belum adanya anggaran bag pegawa untuk menngkatkan kemampuannya sepert : melanjutkan stud, dan mengkut penddkan dan lathan yang sesua dengan pekerjaannya. Sedangkan upaya yang dlakukan untuk mengatasnya adalah dengan jalan member kesempatan kepada pegawa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang penddkan yang lebh tngg *; ataupun mengkut pelathan dan kursus sesua dengan pekerjaan yang dgelutnya, danjurkan untuk serng bertukar pkran dengan teman kerja, dan serng bertanya kepada pegawa yang telah berpengalaman dan mengusulkan kepada atasan untuk membaya pelathan dan memberkan beasswa kepada pegawa yang berprestas. 3. Model pendayagunaan dalam rangka penngkatan knerja pegawa J; admnstratf d lngkungan Kantor Dnas Penddkan Kabupaten Bandung, perlu dungkap dar analss potens kepegawaan yang ada. Kesalahan- kesalahan dalam seleks, penempatan, pemanfaatan melalu mutas dan promos mapun dalam pengembangan pegawa, yang dtanda dengan belum
204 jelasnya tujuan dan sasaran, krtera yang djadkan acuan, prosedur operasonal dan dukungan system nformas kepegawaan, perlu adanya pola dan mekansme system manajemen yang memada. Pola dan mekansme system tersebut seyogyanya telah tertuang dalam Career Syatem atau Career Plannng yang terorgansr dan terkendal. Penetapan tujuan dan sasaran yang jelas, norma yang djadkan acuan, prosedur operasonal, dan dukungan 1 system nformas kepegawaan yang menyedakan nformas akurat hams 1 dapat memunculkan dmens-dmens yang dperlukan oleh suatu "job target". 4 Sehngga, potens-potens yang dmlk pegawa bak secara kuanttatf maupun kualtatf dapat ddayagunakan untuk menngkatkan knerja dalam j melaksanakan tugas-tugas kelembagaan. sf B. mplkas dan Rekomendas Untuk merealsaskan system kerja yang kondusf, maka penempatan pegawa seyogyanya ddasarkan pada analss jabatan dan berorentas pada tercapanya tujuan yang dharapkan. Salah satu alasan perlunya dlakukan analss ' jabatan adalah terbentuknya organsas bam atau munculnya sstem bam dalam ) organsas. Karena tu, Dnas Penddkan Kabupaten Bandung sebaga "organsas : bam" pasca merger, hendaknya mengdentfkas kembal secara cermat jabatan- jabatan yang dperlukanuntukmenjalankan roda organsas sesua dengan vs dan ms lembaga. Sebaga hasl dar kegatan analss jabatan akan dperoleh dua \ jens nformas, yakn (1) deskrps jabatan dan (2) spesfkas jabatan. Dalam penempatan pegawa hendaknya mempertmbangkan latar belakang bografs pegawa yang akan melaksanakan tugas, sepert kualfkas penddkan, pelathan-
205 pelathan yang telah dtempuh, pengalaman kerja, mnat, dan skap terhadap pekerjaan. Pertmbangan n hendaknya djadkan sebaga kebjakan lembaga yang dtuangkan dalam peraturan secara tertuls (Perda) sehngga merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar prosedur penempatan pegawa dalam suatu pekerjaan. Tujuan pengembangan sumber daya manusa adalah menngkatkan produktvtas kerja karyawan pada semua tngkat organsas. Tujuan lan adalah mencegah keusangan keteramplan pada semua tngkat organsas. Setap organsas atau lembaga berkewajban membantu para pekerjanya untuk menngkatkan keteramplan berdasarkan mnat dan bakat mereka, selan untuk memenuh kebutuhan organsas. D sampng tu, pengembangan sumber daya manusa dtujukan untuk mempersapkan pekerja agar dapat menjalankan tugas atau pekerjaan yang lebh tngg jenjangnya. Untuk tu Dnas penddkan dalam pelaksanaan pengembangan pegawa d era otonom daerah hams ddasarkan pada system perencanaan karer dan system nformas kepegawaan yang ddasar prnsp penngkatan karer secara objektf, profesonaltas, prestas kerja, dan mekansme system pengembangan karer yang memberkan keleluasaan kepada para pegawa untuk mengembangkan dr secara professonal dalam mencapa } kepuasan kerjanya. 1 Berdasarkan pemkran tersebut, maka dapat dkemukakan rekomendas rekomendas sebaga berkut: 1. Praktek-praktek manajemen sumber daya manusa yang efektf menghamskan dlakukannya analss jabatan yang kompeten, jelas dan lengkap. Keberhaslan dar keselumhan program penngkatan knerja pegawa sebenarnya banyak
dtentukan pula oleh ketepatan dalam penempatan pegawa }$»&, bersangkutan. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak terjad^^proses- - - penempatan pegawa pada pekerjaan atau jabatan tertentu tdak dlakukan secara terprogram. Oleh karena tu, pmpnan Dnas Penddkan Kabupaten Bandung hendaknya tdak menganggap program penempatan pegawa bukan bersfat fnal, tetap hams tetap terbuka kesempatan untuk pemndahannya. Kesalahan dalam proses penempatan pegawa akan dapat drasakan akbatnya tdak saja mengganggu operas kegatan Dnas untuk saat n tetap juga pada masa yang akan datang. Proses penempatan pegawa yang dlakukan secara cermat, sstemats, fleksbel, dan profesonal akan sangat mambantu dalam penngkatan mutu knerja pegawa tersebut. 2. Upaya organsas untuk memberdayakan sumber daya manusa memerlukan pengakuan dan dukungan dar semua phak bak secara nternal maupun ekstemal, sehngga mempunya kepercayaan dr yang kuat. Untuk tu phak Pemerntah Daerah Kabupaten Bandung hendaknya memberkan keleluasaan yang lebh besar kepada Dnas Penddkan untuk menjalankan otortasnya sesua dengan kemampuan yang dmlk. Hanya dengan strateg n kemandran, akuntabltas, transparans, dan profesonalsme sebaga karakterstk utama otonom daerah dapat dlaksanakan dengan sungguhsungguh oleh phak Dnas Penddkan dalam memberdayakan sumber daya manusanya. ntervens dar luar dnas penddkan tdak perlu terjad lag, tetap nstans datasnya hanya perlu mengawas dan membnanya. 1
207 3. Pelathan dan pengembangan pegawa d lngkungan Dnas Penddkan dmaksudkan sebaga upaya penyesuaan atau menghlangkan adanya jurang pemsah (gap) antara kemampuan kerja sebenamya dengan kemampuan kerja yang dbutuhkan. Namun demkan berbaga upaya tersebut akhmya akan berpulang kepada pegawa tu sendr yang secara ndvdual atau kelompok mempunya komtmen tngg untuk senantasa menngkatkan kemampuannya. Dalam konteks n, motvas yang kuat dar para pegawa Dnas untuk selalu memperbaham wawasan dan kemampuannya mempakan altematf yang tdak bsa dtawar agar memperoleh persyaratan-persyaratan memada sesua tuntutan pekerjaan yang bembah demkan cepat.