ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember

dokumen-dokumen yang mirip
Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Isthifa Kemal dan Siti Nurbaya, Pengaruh Hasil Belajar...

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

BAB III METODE PENELITIAN

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

Uji Homogenitas Varians

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penurunan Syarat Orde Metode Runge-Kutta dengan Deret Butcher

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PEMODELAN SISTEM FISIS

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

EL2005 Elektronika PR#01

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3, No. 3, April 2015, hal ISSN:

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Transkripsi:

PERBEDAAN PRETAI BELAJAR PENYEDERHANAAN BENTUK AKAR YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVETIGAI PADA IWA KELA X MA NEGERI 7 KOTA LHOKEUMAWE Marzuk Doen Unverta Almulm ABTRAK Uaha memperbak proe pembelajaran elalu dlakukan, ebaga halnya dlakukan d MA Neger 7 kota Lhokeumawe. Kalau kta perhatkan keaktfan wa ketka guru mengajar, mereka aktf dan memperhatkan ekal-kal dan menjawab pertanyaan guru pada aat menyeleakan contoh oal menyederhanakan bentuk akar yang dkerjakan berama-ama d papan tul, namun ketka mereka mengerjakan oal-oal lathan endr mengalam maalah. Kendala yang mereka alam adalah oal lathan tdak ama dengan contoh, tdak tahu dar mana mula menyeleakan oal terebut. Pendekatan yang dgunakan adalah kuanttatf dengan jen peneltan ekpermen, popula eluruh wa kela X MA terebut, edangkan ampel peneltan 30 orang kela ekpermen kela X dan 30 orang kela kontrol X 3. Data dkumpulkan dengan melakukan te akhr. Data d anal tattk chkuadat perolehan hal peneltan Preta belajar wa yang dajarkan dengan metode kooperatf model group nvetga lebh bak dar pada preta belajar wa yang dajarkan dengan metode tanya jawab pada mater penyederhanaan bentuk akar d kela X MA Neger 7 Kota Lhokeumawe. Kata kunc: preta, bentuk akar, group nvetga PENDAHUUAN Maalah proe belajar merupakan maalah yang komplek. Debut demkan karena proe belajar terjad dalam dr eeorang yang melakukan kegatan belajar tanpa terlhat ecara lahrah. Proe belajar merupakan jalan yang haru dtempuh oleh eorang untuk mengert uatu hal yang ebelumnya tdak dketahu. Dar eg uaha kearah proe belajar bak dar bangku ekolah maupun ke perkulahan teru dlakukan namun hal atau preta dar belajar terebut elalu tdak epert yang dharapkan. Uaha memperbak proe pembelajaran elalu dlakukan, ebaga halnya dlakukan d MA Neger 7 kota Lhokeumawe. Kalau kta perhatkan keaktfan wa ketka guru mengajar, mereka aktf dan memperhatka ekal-kal dan menjawab pertanyaan guru pada aat menyeleakan contoh oal menyederhanakan bentuk akar yang dkerjakan berama-ama d papan tul, namun ketka mereka mengerjakan oaloal lathan endr mengalam maalah. Berdaarkan wawancara dengan wa, mereka bermaalah tdak tahu bagamana menyeleakan oal lathan yang dberkan. Kendala yang mereka alam adalah oal lathan tdak ama dengan contoh, tdak tahu dar mana mula menyeleakan oal terebut. Wawaan dan pengetahuan yang mereka mlk tdak amgup mereka dterapkan ketka menyeleakan oal lathan. ebahagan mereka lupa langkah yang dtempuh untuk menyeleakan oal lathan. Hal dar pembelajaran dengan metode tanya jawab mah banyak wa tdak mencapa krtera ketuntaan mnmal. Dar 30 wa hanya 4% wa yang mendapat nla 65. Dalam uaha penngkatan umber daya manua yang berkualta dperlukan trateg belajar mengajar yang dharapkan mampu memperbak tem penddkan yang telah berlangung elama n. Keberhalan angat bergantung pada kemampuan guru untuk mengelola proe belajar mengajar. Untuk tu maka dperlukan pemlhan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang Lentera :Vol., No.3, Nopember 0

danggap dapat membuat wa melakukan aktfta pembelajaran menjad ubyek/pelaku kegatan pembelajaran adalah dengan metode kooperatf model group nvetga. Dengan harapan wa mampu mengembangkan kemampuan daar dan kap potf wa ehngga proe belajar mengajar menjad lebh menark, menantang, dan menyenangkan ehngga pretanya menngkat. Rumuan Maalah, Berdaarkan latar belakang d ata yang menjad permaalahan yang akan dpecahkan dalam peneltan n adalah Apakah terdapat perbedaan preta belajar penyederhanaan bentuk akar antara dajarkan dengan metode tanya jawab dengan metode kooperatf model group nvetga pada wa kela X MA Neger 7 Kota Lhokeumawe. Hpote, Hpote dalam peneltan n adalah nla wa yang dajarkan berpkr kreatf menyederhanakan bentuk akar dengan metode kooperatf model group nvetga lebh bak nlanya dar pada wa yang dajarkan dengan metode tanya jawab pada wa kela X MA Neger 7 Kota Lhokeumawe. Tujuan Peneltan, Adapun yang menjad tujuan peneltan n adalah untuk membandngkan preta nla wa yang dajarkan berpkr kreatf menyederhanakan bentuk akar dengan metode tanya jawab dengan metode kooperatf model group nvetga pada wa kela X MA Neger 7 Kota Lhokeumawe. LANDAAN TEORITI Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab berpengaruh bear dalam pengajaran. Pertanyaanpertanyaan yang bak akan angat bermanfaat dan menguntungkan para murd. Pertanyaan-pertanyaan yang d lemparkan oleh guru membuat murd untuk berfkr mencar jawaban yang dharapkan dalam pertanyaan terebut. Untuk menggal pengetahuan murd dmula dengan melemparkan pertanyaan. Dalam menyeleakan contoh oal matematka baa guru menggunakan tanya jawab, ebaga uaha mengaktfkan murd untuk belajar. Metode tanya jawab n ba dlakukan dengan catatan murd dapat menyaleakan atau menemukan jawaban ecara pnta, tdak terlalu rumt cara penyeleaannya. Murd dapat memperoleh jawaban dengan menyeleakan beberapa langkah aja, ehngga guru dapat melanjutkan pertanyaan yang lan untuk melancarkan proe belajar mengajar. Kalau pertanyaan atau oal yang penyeleaannya terlalu rumt dan membutuhkan waktu yang lama, apalag untuk menyeleakan oal terebut dbutuhkan penjelaan tu bukan metode tanya jawab. Metode tanya jawab tdak hanya guru aja yang bertanya, murd yang menjawab, tetap boleh juga murd yang bertanya edangkan guru tdak boleh langung menjawab, namun pertanyaan dar murd dlempar lag kepada temannya yang lan agar ama-ama mencar jawaban. Metode tanya jawab dapat dgunakan dengan tujuan. a. Mennjau bahan pelajaran yang lampau b. Membmbng atau memuatkan perhatan pelajar c. Mengkutertakan emua pelajar dalam nterak belajar d. Mengarahkan pengamatan dan pemkran pelajar e. Melath pemkran murd ehngga dapat mengambl kempulan dengan bak dan tepat. Keunggulan Metode Tanya Jawab a. Mendorong murd aktf berfkr b. Member keempatan kepada murd menanyakan hal-hal yang kurang jela ehngga guru dapat menjelakan kembal. Dalam hal n guru dapat menyuruh murd lan yang udah mengert untuk menjelakan kepada yang bertanya. c. Perbedaan pendapat antara murd dapat dkompromkan d arahkan pada uatu dku. Kelemahan Metode Tanya Jawab a. Akan menmbulkan penympangan pembcaraan Lentera :Vol., No.3, Nopember 0

b. Dapat menghambat cara berfkr anak bla tdak/ kurang panda membawakan. c. Dapat membuat murd alng berten-tangan dalam menjawab pertanyaan. 4. Dapat belajar untuk memecahkan menangan uatu maalah 5. Mengembangkan antuame dan raa tertark pada matematka. METODE PENELITIAN Pembelajaran Group Invetga Pendekatan yang dgunakan dalam peneltan n adalah pendekatan kuanttatf Kooperatf Group Invetga (GI) dengan jen peneltan ekpermen yang menurut haran (dalam Marzuk, 00: 78) bertujuan membandngkan antara kela membag murd menjad rombongan belajar control dengan kela ekpermen. Loka dengan pembentukan kelompok yang peneltan dlakukan d MA Neger 7 Kota beranggotakan 5 hngga 6 murd dengan Lhokeumawe dengan popula eluruh karaktertk yang heterogen. Baanya wa kela X MA Neger 7 Kota dalam belajar model GI n murd dberkan kebebaan agar dapat menentukan anggota kelompoknya ddaarkan ata keenangan Lhokeumawe tahun ajaran 0/0. edangkan ampel adalah bagan popula. Arkunto (00:74) menyatakan bahwa berteman atau teman yang ba untuk ampel adalah ebagan atau wakl popula dajak kerjaama atau berdaarkan mnat yang ama tetang mater yang dplh. Dalam GI ba juga dbuat kelompok yang d telt. Adapun ampel dalam peneltan n adalah dua kela yatu kela X ebaga kela ekpermen dan kela X 3 berdaarkan mnat murd terhadap uatu ebaga kela control, ampel dambl ecara topk tertentu yang dberkan oleh guru. Belajar kelompk model GI n melakukan nvetga mendalam terhadap mater yang rodom. Data dkumpulkan melalu ) tet yang dambl oleh penelt, berdaarkan pretet dan pot-tet; ) Oberva dgunakan telah dplh, dar banyak mater ada untuk memperoleh nforma ecara beberapa mater aja yang dplh untuk dpelajar. etelah kegatan belajar kelompok elea maka etap kelompok mempreentakan hal belajarnya ddepan langung dar perwaklan ampel. HAIL DAN PEMBAHAAN Peneltan yang telah dlakanakan d kela. Menurut haran (dalam Tranto, dua kela, yatu kela X yang berjumlah 30 009:79) telah menetapkan 6 tahap Group Invetga ebaga berkut: )Pemlhan wa ebaga kela ekpermen dan kela X 3 yang berjumlah 30 wa ebaga kela topk; ) Perencanaan kooperatf; 3) kontrol d ekolah MA Neger 7 Kota Implmenta; 4) Anal dan temat; 5) Preenta hal Fnal; 6. Evalua Lhokeumawe. Dmana d kela ekpermen menggunakan metode kooperatf model Kelebhan model Invetga group nvetga, kela kontrol. Dalam kontek belajar dapat menggunakan metode pembelajaran metode bekerja ecara beba tanya jawab. Hal te akhr mang-mang. Member emangat untuk kela ebaga berkut: bernatf, kreatf dan aktf 3. Raa percaya dr lebh menngkat a. Nla te akhr wa kela ekpermen (kela X ) 95 45 80 70 50 55 60 75 70 45 70 80 85 90 95 70 85 40 50 55 65 80 75 95 60 65 90 60 80 45 b. Nla te akhr wa kela Kontrol (kela X 3 ) 60 40 65 85 45 55 80 70 45 65 75 60 35 30 75 65 45 35 35 85 Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 3

55 60 40 65 55 30 35 55 80 40 Data yang telah terkumpul dtabulakan ke dalam daftar dtrbu frekuen Nla rata-rata hal te kela ekpermen. f f 69, Varan dan mpangan baku dgunakan rumu epert yang dkemukakan oleh udjana (005:95) yatu: n f f nn 46 3030 30 6397,5 36609 870 7,96 7,96 6,49 elanjutnya untuk menghtung varan dan mpangan baku dgunakan rumu epert yang dkemukakan oleh udjana (005:95) yatu: : Nla rata-rata hal te Kela Kontrol. 56 f f elanjutnya untuk menghtung varan dan mpangan baku dgunakan rumu epert yang dkemukakan oleh udjana (005:95) yatu: : n f f nn 705 3030 30 0537,5 3575 870 87,47 87,47 6,95 Uj normalta dperlukan untuk mengetahu apakah data dar mangmang kela berdtrbu normal atau tdak. Uj Normalta Kela Ekpermen Tabel. Uj Normalta Data Te Akhr wa Kela Ekpermen Bata Bata Frekuen Nla Z- Lua Kela Lua Dharapkan Te core Daerah (X) Daerah (E ) 40 49 50 59 60 69 70 79 80 89 90 99 40,5 49,5 58,5 68,5 78,5 88,5 98,5 -,80 -,6-0,65-0,04 0,56,7,78 0,059 0,038 0,578 0,4840 0,7088 0,8790 0,965 0,0779 0,540 0,6 0,48 0,70 0,0835,337 4,60 6,786 6,744 5,06,505 Frekuen Pengamatan (O ) 4 4 5 6 6 5 Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 4

Keterangan : Z core dengan = 69, dan = 6,49 E lua daerah jumlah banyak data ( f ) Untuk mencar Ch Kuadrat ( htung) kela ekpermen adalah k O E E 4,337 4 4,60 5 6,786 6 6,744 6 5,06,337 4,60 6,786 6,744 5,06 5,505,505 4,44,8 0,08 0,47 0,08 0,5,48 Pada taraf gnfkan α = 0,05 dan banyak kela K = 6, maka derajat kebebaan dtrbu ch kuadrat bearnya adalah dk = k 3 = 6 3 = 3, maka dar tabel dtrbu dperoleh 0,953 7,8. Oleh karena a. Uj normalta kela kontrol tu < yatu 4,44 < 7,8 maka H 0 dterma dan H a dtolak ehngga ddapat nla wa kela ekpermen berdtrbu normal. Tabel. Uj Normalta Data Te Akhr wa Kela Kontrol Bata Bata Frekuen Lua Nla Te Kela Z-core Lua Dharapkan Daerah (X) Daerah (E ) 9,5 -,56 0,0594 30 39 0,066 3,98 39,5-0,97 0,660 40 49 0,860 5,580 49,5-0,38 0,350 50 59 0,3 6,936 59,5 0, 0,583 60 69 0,049 6,47 69,5 0,80 0,788 70 79 0,96 3,888 79,5,39 0,977 80 89 0,0579,737 89,5,97 0,9756 Keterangan : Z core dengan 56 dan = 6,95 Frekuen Pengamatan (O ) E Lua daerah jumlah banyak data ( f ) Untuk mencar Ch Kuadrat ( htung) kela kontrol adalah ebaga berkut: Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 5 6 6 4 7 3 4

k O E E 6 3,98 6 5,580 4 6,936 7 6,47 3 4,497 3,98 5,580 6,936 6,47 4,497 4,737,737 6,98,45 0,03,4 0, 0,0,95 Pada taraf gnfkan α = 0,05 dan banyak kela K = 6, maka derajat kebebaan dtrbu ch kuadrat bearnya adalah dk = k 3 = 6 3 = 3, maka dar tabel dtrbu dperoleh 0,953 7,8. Oleh karena tu < yatu 6,98 < 7,8 maka H 0 dterma dan H a dtolak ehngga ddapat data nla wa kela kontrol berdtrbu normal. Uj Homogenta Varan Karena uj homogenta n adalah uj atu phak yatu phak kanan, menurut udjana (005 : 5) Krtera pengujan F F adalah tolak jka htung n, n ) dalam hal n ( dterma. Dar data dperoleh varan mang-mang kela yatu 7, 96 dan 87, 47 ehngga nla F dapat dtentukan menurut udjana (005:49) ebaga berkut: F 7,96 F 87,47 F 0,95 nla te akhr wa kela ekpermen dan kela kontrol adalah homogen. Tnjauan terhadap Hpote H o : : Preta belajar wa yang dajarkan dengan metode kooperatf model GI ama dengan preta wa dajarkan dengan metode tanya jawabl pada mater penyederhanaan bentuk akar. H a : : Preta belajar wa yang dajarkan dengan metode kooperatf model GI lebh bak dar pada preta wa dajarkan dengan metode tanya jawab pada mater penyederhanaan bentuk akar. Krtera pengujan adalah terma Ho jka dan tolak Ho jka t mempunya harga-harga lan, dan derajat kebebaan dk = ( ). Pengujan hpote dlakukan pada taraf gnfkan. Varan gabungan yang dajkan dalam rumu epert yang dkemukakan Dar tabel dtrbu F dperoleh F 0,059,9, 85 edangkan F 0,95. Karena htung yatu 0,95 <,85 maka dterma. Dengan demkan ddapat Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 6

olehudjana (005:39): n n n n 30 7,96 30 30 30 7886,84 8336,63 58 63,47 58 79,75 79,75 87,47 6,7 Maka mpangan baku gabungan yatu varan 79, 75 ehngga dperoleh 6,7. Kemudan untuk memperoleh nla t-tudent dlakukan opera dengan menubttukan nla 6, 64 ke dalam rumu uj-t, ehngga : t n n t t t 69, 56 6,7 3, 4,3 3,06 30 30 Dengan taraf gnfkan α = 0,05 dan derajat kebebaan dk = (n + n ) = (30 + 30 ) = 58, maka dar daftar dtrbu t dengan peluang α = 0,05 = 0,95 dan dk = 58, dengan cara nterpola dperoleh t 0,95:58, 67, dan berdaarkan hal pengolahan data dperoleh t = 3,06. Jad t htung > t tabel yatu 3,06 >,67, ehngga H 0 dtolak, dengan demkan H a dterma. Berdaarkan dar data yang telah terkumpul dan etelah dlakukan pengolahan data dperoleh nla, 69,, 7, 96 dan 56 87,47 maka dlhat dar hal terebut terdapat perbedaan hal belajar wa pada kela ekpermen dan kela kontrol. edangkan uj keamaan varan dperoleh F F yatu 0, 95 < htung tabel,85, hal n menunjukkan bahwa antara kela ekpermen dan kela kontrol mempunya varan nla te akhr homogen. Adapun d kela ekpermen 4,44 edangkan = 7,8 htung dan kela kontrol 6, 98 edangkan htung = 7,8, maka oleh karena tu. Jad data dar wa kela htung tabel ekpermen dan kela kontrol ebenarnya mengkut dtrbu normal. Terlhat juga pada pengujan hpote uj-t yang dperoleh t htung > t tabel yatu 3,06 >,67 yang berart H 0 dtolak dan H a dterma pada taraf gnfkan á = 0,05. Maka hal n memperlhatkan bahwa preta belajar wa yang dajarkan dengan metode kooperatf model GI lebh bak dar pada preta belajar wa yang dajarkan dengan metode tanya jawab pada mater penyederhanaan bentuk akar. KEIMPULAN DAN ARAN Kempulan Preta belajar wa yang dajarkan dengan metode kooperatf model group nvetga lebh bak dar pada preta belajar wa yang dajarkan dengan metode tanya jawab khuunya pada mater penyederhanaan bentuk akar d kela MA Neger 7 Kota Lhokeumawe. aran Berdaarkan kempulan d ata, maka penul mengemukakan beberapa aran adalah ebaga berkut:. Dalam upaya mencapa kualta dengan memberkan keempatan kepada wa berperan lebh domnan dalam aktvta belajar, edangkan guru hanya ebaga faltator.. Kepada guru matematka kela X MA Neger 7 Kota Lhokeumawe dalam Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 7

proe belajar mengajar agar lebh banyak memberkan motva kepada eluruh wa, terutama kepada wa yang kurang aktf maupun wa yang berkemampuan rendah. DAFTAR PUTAKA Arkunto, uharm. 00. Proedur Peneltan uatu Pendekatan Praktk. Bandung: Bna Akara Marzuk. 00. Pembelajaran Matematka d KelaTngg. Aceh: UPT Perputakaan Pre udjana. 005. Metoda tattka. Bandung: Tarto Tranto. 00. Mendean Model Pembelajaran Aktf Progref. Jakarta: Kencana Lentera :Vol., No.3, Nopember 0 8