DAILY REPORT 24 January 2017

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 25 January 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 18 January 2017

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 23 January 2017

DAILY REPORT 09 March 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 20 February 2017

DAILY REPORT 10 March 2017

DAILY REPORT 02 February 2017

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 29 Januari Moody s Tetapkan Peringkat RI di Investment Grade

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 27 January 2017

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 26 January 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 03 February 2017

DAILY REPORT 09 February 2017

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 21 September 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 19 January 2017

DAILY REPORT 09 Desember 2016

WEEKLY REPORT 03 January 2017

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 01 February 2017

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 29 Desember 2016

DAILY REPORT 08 February 2017

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 29 March 2017

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 05 April 2017

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 08 January 2018

DAILY REPORT 01 March 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 27 February 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 23 March 2017

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

WEEKLY REPORT 16 January 2017

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

Daily Report. 13 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 08 March 2017

DAILY REPORT 18 Aug 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Daily Report. 19 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 04 January 2017

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 16 January 2018

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 30 Desember 2016

DAILY REPORT 21 February 2017

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 22 November 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 20 September 2017

DAILY REPORT 23 February 2017

DAILY REPORT 03 March 2017

Weekly Report. 02 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 15 September 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES WSKT perkuat bisnis energi Taspen miliki 13% saham di Waskita Toll Road Wika Realty siapkan proyek baru di 4 kota SMGR beri pelatihan teknik pemasaran pada UMKM di Rembang TPIA ekspansi pabrik butadine TPIA & Lummus Technology kerja sama lisensi & desain teknik BASF Cahaya Interkontinental beli saham ESTI di harga Rp 40/saham KKGI akan buyback saham III max Rp 150 miliar Astratel (ASII) akan tingkatkan kepemilikan di LMS hingga 22,3% SSIA berencana investasi di Tol Cipali-Patimban SSIA anggarkan capex Rp 1,5 triliun tahun ini APLN akan andalkan 3 proyek baru MMLP naikkan belanja modal Laba BBTN tumbuh 34% YoY pada 2016 BBTN berencana akuisisi perusahaan manajemen investasi BBRI siap tandatangan sindikasi kredit LRT Kemenhub jajaki pendanaan LRT Jabodebek dari BMRI BMRI butuh US$1 miliar BFIN terbitkan obligasi Rp 5 triliun ISAT kembangkan layanan berbasis satelit IPO HK Realtindo tertunda, tunggu merger BUMN properti JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikator teknikal mengisyaratakan potensial terjadinya mementum Support Level 5231/5211/5194 positif bagi ihsg. Indikasi tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic Resistance dan Level juga indikator 5268/5285/5305 MACD. Sedangkan konfirmasi dari lagging Major Trend indikator baik MA2 dan Up MA 20 mengindikasi negative bagi indeks. Minor Trend IHSG akan menguji support Down level di 5185, resistance di 5284 JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5250.968-3.343 17,083.091 5,071.808 LQ-45 875.863 +0.354 3,959.526 2,711.504 MARKET REVIEW Pasca pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, bursa saham Asia pada perdagangan 23 Januari secara umum menguat kecuali Jepang dan Indonesia. IHSG ditutup -0,064% di 5250,968. Sedang bursa saham Eropa tentatif melemah. Pidato Donald Trump saat pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari secara jelas menunjukkan sikap dan arah kebijakannya. Trump menempatkan America First yang mengarah/mengedepankan proteksionisme ekonomi AS, yaitu dengan membeli produk-produk AS sendiri (buy American) dan memprioritaskan lapangan pekerjaan bagi warga Amerika (hire American). Trump menargetkan ekonomi AS tumbuh 4%. Trump juga telah membatalkan Obamacare. Kebijakan Trump untuk memproteksi (ekonomi) negaranya itu sejalan dengan kebijakan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit). Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pada Jumat pekan ini guna mengatur kesepakatan perdagangan bilateral secepatnya. Trump juga mengagendakan bertemu dengan presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, pada akhir bulan ini. Kebijakan Trump itu sebenarnya wajar bagi seorang kepala negara yang ingin menegakkan kemandirian ekonomi negaranya. Namun proteksi yang berlebihan, terutama kepada Cina dan Meksiko dengan menerapkan tarif masuk 35% dan 45%, bisa memicu perang dagang antar negara tersebut. Bukan tidak mungkin negara lain akan mengantisipasi dampaknya dengan kebijakan yang juga bertujuan memproteksi ekonomi negara masing-masing. Hal dikhawatirkan akan berdampak pada pemulihan ekonomi global. Trump juga akan meninjau kembali kerja sama dagang dengan berbagai lembaga, antara lain NAFTA (A North American Free Trade Agreement), Trans Pacific Partnership (TPP) bahkan NATO. Pemerintahan baru AS akan menarik diri dari pakta perdagangan TPP guna melindungi pekerja AS. Hal itu bisa mengubah konstelasi hubungan ekonomi/perdagangan global. Demonstrasi warga AS menentang Trump menimbulkan gejolak di dalam negeri AS dan dikhawatirkan berdampak pada perekonomian AS. Dalam hal ini Indonesia tidak bisa mengintervensi kebijakan AS, tetapi juga tidak bisa diintervensi. Indonesia yang menganut kebijakan politik bebas-aktif menghormati negara lain dalam posisi yang sejajar. Atas kebijakan Trump (AS) itu justru menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat perekonomiannya. Indonesia tidak bisa bergantung pada AS, tetapi bisa memperkuat aliansi strategis dengan negara lain, seperti ASEAN, Cina, Jepang atau bahkan membentuk aliansi baru seperti dengan kawasan Timur Tengah dan Afrika. Transaksi perdagangan Indonesia terbesar dengan Singapura, Jepang dan Cina. Setelah Trump secara resmi memerintah, dunia masih akan mencermati perkembangan AS selanjutnya. Hal itu berkaitan dengan langkah-langkah/kebijakan yang akan diambil oleh tiap negara guna mengantisipasi berbagai kemungkinan/dampak yang mungkin muncul. Demikian pula bursa saham global, investor mencermati pergerakan bursa saham global, terutama Wall Street yang menjadi acuan. MARKET VIEW Setalah resmi dilantik Presiden Donald Trump di masa jabatannya ini akan mengeluarkan sejumlah kebijakan kontroversialnya yang akan diterapkan dan disinyalir akan membawa ke khawatiran beberapa negara di dunia. Termasuk Indonesia akan mewaspadai dan menyiapkan langkah-langkahnya sebagai bentuk antisipasi dari kebijakan yang akan diterapkan oleh Trump. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terus memantau terkait kebijakan apa yang akan dilakukan oleh Trump. Mengingat Trump sering mengumbar pernyataan yang membuat kontroversial dan menjadi kecemasan pelaku pasar global. Salah satunya yakni, kebijakan di bidang ekonomi, di mana AS akan menerapkan kebijakan proteksionis atau lebih mendahulukan kepentingan AS. Soal kebijakan ekonomi Trump, pemerintah Indonesia bisa dipandang sebagai tantangan yang menarik. Pasalanya, Amerika Serikat (AS) tersebut memang masih menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia. Sepanjang 2016, ekspor Indonesia ke AS berkisar US$15,68 miliar atau naik 2,46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, kebijakan proteksionis Trump bukan berarti menjadi batu sandungan yang besar bagi pemerintah Indonesia. Meski demikian pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk meminimalisir dampak dari kebijakan yang akan diterapkan oleh Presiden Trump. Masih terkait pandangan terhadap Trump, para pimpinan bisnis Asia Pasifik mengkhawatirkan, kepemimpinan Trump sebagai Presiden AS bisa berdampak negatif terhadap situasi jangka panjang di kawasan Asia. Namun sejauh ini, hasil survei Harvey Nash menunjukkan bahwa responden belum merasakan dampak terpilihnya Trump terhadap bisnisnya. Survei yang dilakukan akhir November hingga Desember itu memperlihatakan bahwa para pemimpin bisnis Asia Pasifik memprihatinkan ancaman pembatasan perdagangan dengan peningkatan tarif, serta ketidakstabilan pasar. Kemenangan Trump yang sungguh mengejutkan ini membuat para pemimpim bisnis yang berada di kawasan Asia Pasifik sekarang harus berupaya untuk mempersiapkan sasaran serta menyusun rencana untuk menghadapi antisipasi perubahan kebijakan AS. Sementara itu, survei yang dilakuakn Standard Chartered Bank terhadap para pelaku pasar di Indonesia. Alhasil dari penilai survei tersebut para partisipan dari kalangan pelaku pasar lebih mencermati kondisi domestik Indonesia ketimbang dampak dari kondisi AS terkait kebijakan Presiden Donald Trump dan The Fed. Dampak dari rencana kenaikan suku bunga the Fed dan naiknya Trump ke Gedung Putih memang mempengaruhi pasar saham. Artinya ketidakpastian dari AS masih menjadi hambatan bagi laju pasar saham global, terutama Asia. Termasuk pada hari ini sentimen pasar Asia dapat mempengaruhi bagi pergerakan IHSG yang diperkirakan cenderungan melemah.. 1

DAILY NEWS Waskita Karya (WSKT) meningkatkan modal dasar dan disetor anak usahanya, Waskita Karya Energi (WKE), melalui mekanisme memasukkan aset. Waskita mengalihkan 85% saham Waskita Sangir Energi kepada WKE. Nilai transaksi itu sebesar Rp 54,5 miliar atau setara 576,2% dari ekuitas WKE. WKE merupakan anak usaha perseroan di bidang industri penciptaan energi industri konstruksi, industri pabrikasi, serta jasa penyewaan. Sementara itu, konsorsium WSKT akan menyelesaikan proyek jalan tol ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi satu sepanjang 11,5 km pada akhir tahun ini. Proses pembangunan tol tersebut telah mencapai 85,83%. Taspen memastikan memiliki sekitar 13% saham di Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT) yang bergerak di bisnis jalan tol. Proses akuisisi Waskita Toll Road oleh Taspen dan Sarana Multi Infrastruktur sudah diselesaikan. Wika Realty, anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menyiapkan sejumlah proyek baru di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Makassar, dan Bali. Dalam melaksanakan proyek, perseroan menyiapkan belanja modal Rp 2,4 triliun. Tahun ini, Wika Realty menargetkan marketing sales sebesar Rp 2, triliun atau naik 10% YoY. Semen Indonesia (SMGR) memberikan pelatihan teknik pemasaran dari perusahaan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan mitra binaan. Total peserta pelatihan teknik pemasaran tersebut sebanyak 445 UMKM. Pelaku UMKM itu berasal dari kawasan di ring satu pabrik semen PT Semen Indonesia di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu dan wilayah Rembang lainnya. Perseroan memiliki 523 mitra binaan di Rembang. Mitra binaan tersebut bergerak di berbagai sekktor usaha, diantaranya industri, Jasa, Perdagangan, Peternakan dan Pertanian. Dari jumlah mitra binaan tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 800 tenaga kerja dengan total omset mencapai 11 miliar. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) melalui PT Petrokimia Butadine Indonesia akan melakukan ekspansi pabrik senilai USD 42 juta guna meningkatkan kapasitas produksi butadine sebesar 37%. Saat ini kapasitas tahunan produksi butadine TPIA mencapai 100 kilo ton, dengan ekspansi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 137 kilo ton. Produk butadine tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku karet sintetis. Proyek ekspansi tersebut akan diberikan kepada Toyo Engineering Korea Ltd. dengan penyelesaian proyek dan mulai beroperasinya pabrik diharapkan pada kuartal III 2018. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) telah menandatangani perjanjian dengan Lummus Technology Inc., sebuah perusahaan CB&I yang merupakan penyedia teknologi dan infrastruktur untuk industri energi dari Amerika Serikat. Perjanjian tersebut adalah untuk lisensi dan desain teknik dari teknologi BASF/Ekstraksi Butadiene untuk ekspansi produksi Butadiene pada kompleks Naptha Cracker yang terintegrasi di Cilegon, Banten. Pasca ekspansi Cracker yang rampung pada tahun 2015, sekarang perseroan memiliki kelebihan produksi Mixed C4 sebagai hasil dari peningkatan produksi Naptha Cracker hingga 43%. Cahaya Interkontinental telah melakukan penambahan kepemilikan sahamnya di Evershine Textile (ESTI) sebanyak 218.156.015 saham dengan harga Rp 40 per saham sehingga nilai transaksi Rp11, miliar pada 19 Januari. Penambahan saham itu untuk investasi. Dengan penambahan tersebut, maka PT Cahaya Interkontinental memiliki sebanyak 1.543.937.488 saham atau mewakili 76,61% dari total saham ESTI. PT Astratel Nusantara, anak usaha Astra International (ASII), di bidang pengembangan infrastruktur menilai jalan tol masih menjadi investasi yang menarik. Belum lama ini Astratel mengambil 18% saham PT Lintas Marga Sedaya pengelola tol Cikampek- Palimanan. Dengan demikian sudah ada 6 ruas tol yang dikelola. Astratel berencana meningkatkan kepemilikannya atas PT Lintas Marga Sedaya sampai dengan 22,3%. Astratel sampai saat ini telah mengelola sepanjang 344,8 kilometer jalan tol, dari target 500 kilometer yang ingin dicapai di tahun 2020. Resources Alam Indonesia (KKGI) akan melakukan rencana buyback saham III yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 18 bulan setelah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Buyback ini akan dilakukan maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau maksimal 100 juta saham setelah ditambah dengan pembelian kembali periode sebelumnya berdasarkan pertimbangan dari direksi perseroan. KKGI mencadangkan dana sebesar maksimal Rp 150 miliar untuk buyback saham III. Perseroan berencana menyimpan saham yang dibeli kembali sebagai treasury stock. Perseroan memperkirakan buyback ini akan bisa digelar dari 2 Maret hingga 1 September 2018. Perseroan telah menunjuk PT Maybank Kim Eng Securities untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan tahap III. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan serius menginisiasi pembangunan jalan tol menuju Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Tol tersebut nantinya akan menghubungkan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan Patimban sepanjang 38 km. Bila SSIA dan konsorsium telah mendapatkan izin, rencananya proyek tol menuju Patimban akan dimulai pada 2018. Sementara itu, tahun ini, perseroan menargetkan mengakuisisi lahan seluas 500 ha di Subang. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini. Perseroan akan mengalokasikan dana tersebut untuk tiga lini sektor bisnisnya, yaitu properti, konstruksi dan perhotelan. SSIA akan mengalokasikan capex Rp 1 triliun untuk bisnis sektor properti, Rp 15 miliar untuk konstruksi, serta Rp 445 miliar untuk perkantoran dan hotel. Perseroan akan fokus di bidang infrastruktur dan real estate. Agung Podomoro Land (APLN) akan menggarap tiga proyek baru pada tahun ini di Batam, Klender, dan Karawang. Proyek-proyek baru tersebut diharapkan dapat menopang target pra penjualan pada tahun ini sebesar Rp3,5 triliun. Tahun ini, perusahaan akan fokus menggarap segmen pasar dengan harga di bawah Rp1 miliar. Pasalnya, permintaan di segmen ini tidak surut kendati penjualan property tertekan sepanjang tahun lalu. Mega Manunggal Property (MMLP) akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp2 triliun tahun ini untuk pembangunan gudang baru. Jumlah ini 53% lebih tinggi dibandingkan dengan alokasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Belanja modal akan digunakan untuk pembelian lahan dan biayan konstruksi gudang. Kapasitas luas sewa bersih atau net leaseable area (NLA) gudang baru sepanjang diproyeksi bertamlah 100.000m2. BFI Finance Indonesia (BFIN) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 5 triliun tahun ini untuk mendukung penyaluran pembiayaan. Tahun lalu, rasio pembiayaan bermasalah mencapai 0,9%. Perseroan juga melakukan shifting pembiayaan dari mobil baru ke mobil bekas. Sementara itu, target pendanaan tahun 2

DAILY NEWS sebesar Rp 8 triliun. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyebutkan ada dua proyek infrastruktur yang siap ditandatangani pada awal tahun ini dengan skema kredit sindikasi, yaitu LRT Palembang yang dikerjakan oleh Waskita Karya (WSKT) dan Jakarta yang digarap Adhi Karya (ADHI). Adapun, jumlah dana yang dibutuhkan dari total proyek senilai Rp22 triliun masih dalam perhitungan. Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan laba bersih tahun 2016 mencapai Rp 2,48 triliun, tumbuh sekitar 34% YoY. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang tercatat tumbuh 14,84% YoY menjadi Rp 7,89 triliun serta pendapatan operasional selain bunga yang tumbuh 13,27% YoY menjadi Rp 1,28 triliun. Total penyaluran kredit perseroan hingga akhir Desember 2016 tercatat sebesar Rp 164,45 triliun, tumbuh 18,34% YoY. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana menambah anak usaha di bidang manajemen investasi dan pembiayaan. Perseroan sudah mengajukan ketertarikan untuk mengakuisisi anak usaha Danareksa yang bergerak di kedua bidang tersebut yakni Danareksa Investment Management dan Danareksa Finance. Penambahan anak usaha di bidang pembiayaan diperlukan guna memperluas layanan penyaluran KPR pada segmen masyarakat pendapatan tidak tetap. Sedangkan perusahaan manajemen investasi dibutuhkan guna mengantisipasi Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat yang mempersyaratkan pengelolaan dana Tapera pada perusahaan manajemen investasi. fasilitas Mandiri Internet Banking, Mandiri ATM, Cabang Bank Mandiri dan Mini ATM/Electronic Data Capture (EDC). Indosat Ooredoo (ISAT) mengembangka layanan satelit untuk memperluas jaringan ke wilayah terpencil yang tidak terjangkau kabel fiber optik. Pengembangan bisnis satelit ini akan menggandeng operator satelit Thuraya Telecommunications Company. Kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung transformasi digital. Kerja sama ini akan meliputi tiga bidang utama. Pertama, mengembangkan layanan roaming sehingga pelanggan selular Indosat Ooredoo dapat tetap berkomunikasi di jaringan Thuraya. Kedua, bundling perangkat satelit dengan aplikasi digital. Ketiga, pengembangan teknologi Internet of Things. Wacana PT HK Realtindo, anak usaha dari PT Hutama Karya (Persero), untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ditunda dari target yang ditentukan, karena Kementerian BUMN menginginkan size (aset) yang besar. Penundaan tersebut menyusul adanya rencana Kementerian BUMN untuk menyatukan (merger) anak usaha BUMN yang bergerak di bidang properti untuk meningkatkan aset perusahaan. Kementerian BUMN saat ini tengah mematangkan kajian penggabungan dan diharapkan dapat selesai pada tahun. Perusahaan baru hasil penggabungan dipersiapkan untuk IPO. Bank Permata (BNLI), Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), Bank Mayapada Internasional (MAYA) tengah menjajaki rencana penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) pada senilai lebih dari Rp 2 triliun. Aksi korporasi itu bertujuan untuk memperkuat permodalan masing-masing emiten. BNLI akan melakukan rights issue dengan nilai berkisar Rp 1,5-2 triliun dan emisi subdebt senilai Rp 1,5 triliun pada. AGRO berencana menerbitkan subdebt senilai Rp 500 miliar dan melakukan rights issue sebesar Rp 1 triliun. Sementara itu, MAYA akan melakukan rights aksi korporasi dengan nilai Rp 2 triliun, terdiri dari rights issue dan penerbitan obligasi. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjajaki kerja sama dengan Bank Mandiri (BMRI) untuk membiayai pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) senilai Rp 20 triliun. Langkah tersebut sebagai upaya regulator dalam memberikan kepastian pembayaran proyek kepada Adhi Karya (ADHI) sebagai kontraktor. Bank Mandiri (BMRI) akan mencari tambahan pendanaan hingga Rp1,3 triliun atau US$1 miliar pada tahun ini. Dana tambahan tersebut digunakan untuk pembiayaan hutang jangka panjang. Untuk itu, perusahaan akan mencari dana tersebut dengan menerbitkan obligasi, negotiable sertificate deposit (NCD), dan pinjaman bilateral, terlebih sumber dana dari dalam negeri banyak berupa dana jangka pendek. Bank Mandiri (BMRI) menyediakan layanan perbankan untuk memudahkan transaksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Perhubungan. Layanan ini dapat mempercepat transaksi pembayaran bagi pengguna jasa di lingkup Kementerian Perhubungan. Melalui kerja sama ini, Bank Mandiri akan menyediakan solusi perbankan untuk pembayaran PNBP secara elektronik kepada Wajib Bayar/pengguna jasa di Kementerian Perhubungan. Kanal pembayaran PNBP tersebut dapat melalui 3

MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 52.85 0.10 TLKM (US) 29 9,693-100 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.28 0.03 ANTM (GR) 0.04 647-388 Gold (US$)/Ounce 1217.54-0.56 Nickel (US$)/MT 9700.00-225.00 Tin (US$)/MT 20210.00-540.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 83.65 21.25 Coal (RB) (US$)/MT* 86.35 22.99 CPO (ROTH) (US$)/MT 710.00 0.00 CPO (MYR)/MT 3297.50-3.50 Rubber (MYR/Kg) 1119.50 6.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 652.30 0.84 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E F 2016E F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 19799.85-0.14 0.19 16.54 14.96 3.22 3.03 5,671.9 USA NASDAQ COMPOSITE 5552.95-0.04 3.15 20.95 17.96 3.43 3.12 8,661.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7151.18-0.66 0.12 14.48 13.38 1.77 1.70 1,796.2 CHINA SHANGHAI SE A SH 3284.57 0.44 1.08 13.28 11.87 1.42 1.30 4,219.8 CHINA SHENZHEN SE A SH 1989.73 0.87-3.41 22.33 14.76 1.93 1.71 3,206.1 HONG KONG HANG SENG INDEX 22898.52 0.06 4.08 11.50 10.50 1.11 1.04 1,863.3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5250.97-0.06-0.86 14.66 12.70 2.12 1.93 428.7 JAPAN NIKKEI 225 18891.03-1.29-1.17 18.72 16.88 1.68 1.57 3,008.1 MALAYSIA KLCI 1671.31 0.39 1.80 15.81 14.76 1.59 1.51 227.7 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3025.48 0.48 5.02 13.99 13.13 1.12 1.07 341.7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,369.00-41.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0002 EUR/IDR 14,384. 30.31 EUR / USD 1.08-0.0006 JPY/IDR 118.54 0.83 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,428.60 9.92 SGD / USD 0.71-0.0001 AUD/IDR 10,136.64 31.64 AUD / USD 0.76-0.0002 GBP/IDR 16,733.84 107.42 GBP / USD 1.25-0.0018 CNY/IDR 1,950.63 0.00 CNY / USD 0.15 0.0005 MYR/IDR 3,011.04-4.48 MYR / USD 0.23 0.0004 KRW/IDR 11.47 0.00 100 KRW / USD 0.09 0.0003 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.83 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.81 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description December-16 November-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 3.02 2.59 1M 6.17 Inflation YOY % 3.02 3.58 3M 6.34 Inflation MOM % 0.42 0.47 6M 6.28 Foreign Reserve (USD) 116.36 Bn 111.47 Bn 12M 6.15892 GDP (IDR Bn) 3,216,799.00 3,084,775.50 4

MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation Jan US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -2.0% dari 0.7% Jan US Existing Home Sales Turun menjadi 5.52 juta dari 5.61 juta 26 Jan US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $66.6 Bn dari $65.3 Bn 26 Jan US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.3% dari 1.0% 26 Jan US Retail Inventories MoM -- 26 Jan US Leading Index Naik menjadi 0.5% dari 0.0% 26 Jan US Initial Jobless Claims Naik menjadi 7 ribu dari 234 ribu 26 Jan US Continuing Claims -- 26 Jan US New Home Sales Turun menjadi 586 ribu dari 592 ribu 26 Jan US New Home Sales MoM Turun menjadi -1.0% dari 5.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ 41200 1.73 4.93 BBCA IJ 15050-1.31-4.51 HMSP IJ 3860 0.78 3.22 INAF IJ 2550-25.00-2.43 GGRM IJ 63475 1.56 1.73 KLBF IJ 1470-2.00-1.30 BBNI IJ 5525 1.38 1.28 SMBR IJ 1765-6.86-1.18 BUMI IJ 446 7.21 1.02 WSKT IJ 2530-3.44-1.13 NISP IJ 1700 5.92 1.00 CPIN IJ 3100-2.21-1.06 ASII IJ 8025 0.31 0.94 MIKA IJ 40-2.40-0.81 TLKM IJ 3840 0.26 0.93 BSDE IJ 1805-2.17-0.71 AKRA IJ 6750 3.85 0.92 CTRA IJ 1280-2.66-0.60 BWPT IJ 326 7. 0.64 SCMA IJ 2620-1.50-0.54 UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real 300-350 312.50 TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan 17 11 Jan 17 13 Jan 17 16 Jan 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BINA Rights Issue 1000:1075 0.00 20 Jan 17 23 Jan 17 27 Jan 02 Feb 17 BULL Rights Issue 1:1 100.00 06 Feb 17 07 Feb 17 13 Feb 21 Feb 17 PSKT Rights Issue 5:3 100.00 09 Feb 17 10 Feb 17 16 Feb 22 Feb 17 BPFI Rights Issue 613:100 284.00 02 Mar 17 03 Mar 17 09 Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5:597 101.00 06 Mar 17 07 Mar 17 13 Mar - 17 Mar 17 GREN Rights Issue 1:20 550.00 TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA SOBI Tender offfer -- 4250.00 -- -- 06 Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda LTLS RUPSLB 25-Jan-17 RIMO RUPSLB 27-Jan-17 INDY RUPSLB 30-Jan-17 BNII RUPSLB 30-Jan-17 BUVA RUPSLB 31-Jan-17 HADE RUPSLB 02-Feb-17 BRPT RUPSLB 03-Feb-17 BUMI RUPST/LB 07-Feb-17 BKSL RUPSLB 07-Feb-17 BCIP RUPSLB 09-Feb-17 KBLV RUPSLB 10-Feb-17 BPFI RUPSLB 16-Feb-17 6

TECHNICAL ANALYSIS TLKM S1 3790 R1 3890 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 3690 R2 3990 TLKM Broadening Wedge 4,600 3840 4,400 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 3790-Rp 3890 Entry Rp 3840, take Profit Rp 3890 Stochastics 51.55 Negatif MACD 10.07 Negatif True Strength Index (TSI) -57.78 Negatif Bollinger Band (Mid) 3922 Negatif MA5 3914 Negatif TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 37.51, Stochastic %K = 28.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 TLKM - MACD (5,3) =.23, Signal() = 17.55 TLKM - TSI(3,5,3) = -57.78, Volume() = 77,653,504.00 Created TLKMwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 76and 00technical Volume() analysis= software 77 653http://www 504 00amibroker com 4,200 4,041.74 4,041.74 4,010 3,928.75 4,000 3,921.5 3,920 3,914 3,840 3,800 3,840 3,840 3,737.07 3,600 3,592.86 80 3,592.86 37.5137 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 37.5137 28.9686 28.9686.2265 20.0 40.0 60.0 17.5533-60.0-40.0-20.0 77,653,50 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0-20.0 77,653,50-40.4771-76 57 7801 ASII S1 7950 R1 8100 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 7800 R2 8250 8025 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 7950-Rp 8250 Entry Rp 8025, take Profit Rp 8250 Stochastics 49.15 Negatif MACD 2.15 Negatif True Strength Index (TSI) -2.00 Negatif Bollinger Band (Mid) 8015 Positif MA5 8070 Negatif ASII Downward Sloping Channel ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 61.16, Stochastic %K = 51.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 ASII - MACD (5,3) = 7.37, Signal() = 1.48 ASII - TSI(3,5,3) = -2.00, Volume() = 9,106,800.00 Created ASII with William's AmiBroker% advanced R(14) = charting 69 23 and technical Volume() analysis = 9software 106800 http://www 00 amibroker com 9,000 8,175 8,070 8,031.25 8,400 8,025 8,025 8,025 8,015 7,925 7,800 7,555.91 7,200 7,221.51 7,221.51 7,212.5 7,212.5 6,600 6,000 80 61.1616 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 61.1616 51.1111 51.1111 20-100.0-50.0 50.0 7.36929 100.0 1.48312 0.0 9,106,800 20.0 40.0 60.0 1.81809-60.0-40.0-20.0 0.00000 9,106,800-1.99572-69.2308

TECHNICAL ANALYSIS GGRM S1 63125 R1 63650 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 62600 R2 64175 GGRM Do wnward Sloping Channel 78,000 63475 76,000 74,000 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 63125-Rp 63650 Entry Rp 63475, take Profit Rp 63650 Stochastics 19.35 Positif MACD -41.36 Positif True Strength Index (TSI) -2.10 Positif Bollinger Band (Mid) 63280 Positif MA5 62975 Positif GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 32.98, Stochastic %K = 39.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 GGRM - MACD (5,3) = -44.72, Signal() = 11.49 GGRM - TSI(3,5,3) = -2.10, Volume() = 288,700.00 Created GGRMwith AmiBroker William's advanced % R(14) charting = 64 and39 technical Volume() analysis= software 288 700 http://www 00 amibroker com 72,000 70,000 68,000 65,223 64,310 64,310 66,000 64,075 63,475 64,000 63,475 63,475 63,280 62,000 63,046.9 62,975 60,000 62,500 59,532.4 80 59,532.4 39.6825 100.0 80.0 39.6825 20.0 40.0 60.0 32.9806 0.0 32.9806 1,200 11.4928 20 400 800-80 -40-44.7158 0 288,700 0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-2.10046 288,700-8.60223-64.3939 UNVR S1 40125 R1 41750 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 38500 R2 43375 41200 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 40125-Rp 41750 Entry Rp 41200, take Profit Rp 41750 Stochastics 68.50 Positif MACD 162.90 Positif True Strength Index (TSI) 37.89 Positif Bollinger Band (Mid) 39819 Positif MA5 40525 Positif UNVR Downward Sloping Channel UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 73.85, Stochastic %K = 80.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 UNVR - MACD (5,3) = -203.25, Signal() = -151.34 UNVR - TSI(3,5,3) = 37.89, Vo lume() = 995,700.00 Created UNVRwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 000 andvolume() technical analysis = 995 software 700http://www amibroker com 48,000 46,000 44,000 41,399.4 41,200 42,000 41,200 41,200 40,950 40,525 40,225 40,000 39,991 39,991 39,818.8 39,400 38,000 80 36,419.8 80 36,419.8 80 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 73.8519 73.8519 20-15 200 400 600 1.3 35-60 -40-20 995,700 0 03.2 5 37.8857 20.0 40.0 60.0 29.1301-80.0-60.0-40.0-20.0 995,700 0.00000 0.00000

TECHNICAL ANALYSIS MEDC S1 1370 R1 1450 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1320 R2 1500 1410 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1370-Rp 1450 Entry Rp 1410, take Profit Rp 1450 Stochastics 23.67 Positif MACD -8.23 Positif True Strength Index (TSI) -42.73 Positif Bollinger Band (Mid) 1404 Positif MA5 1379 Positif MEDC Broadening Wedge MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 11.59, Stochastic %K = 18.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 MEDC - MACD (5,3 ) = 4.40, Signal() = 10.62 MEDC - TSI(3,5,3) = -42.73, Volume() = 7,137,400.00 Created MEDCwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 73and 08technical Volume() analysis= software 7 137http://www 400 00amibroker com 1,900 1,800 1,732 1,732 1,700 1,600 1,535 1,460 1,500 1,410 1,410 1,400 1,410 1,406.88 1,404 1,300 1,379 1,303.19 1,200 1,100 1,042.22 80 1,042.22 100.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 18.8633 18.8633 10.6199 11.5867 11.5867-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 4.406 7,137,400 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 7,137,400-42.7335-73.0769-53 2754 BWPT S1 304 R1 340 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 284 R2 360 326 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif BWPT Upward Sloping Channel 336 326 326 326 320.0 3 3 309.6 298.25 280.0 286 266 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band 0.0 1.276 200.0 Trading range Rp 308-Rp 340 Entry Rp 326, take Profit Rp 340 Stochastics 72.64 Positif MACD 6.11 Positif True Strength Index (TSI) 43.30 Positif Bollinger Band (Mid) 286 Positif MA5 309.6 Positif BWPT - Stochastic %D(6,3,3) = 67.87, Stochastic %K = 62.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 BWPT - MACD (5,3 ) = -6.03, Signal() = -5.30 BWPT - TSI(3,5,3) = 43.30, Volume() = 239,117,296.00 Created BWPTwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 14and 29technical Volume() analysis= software 239 117 http://www 296 amibroker 00 com 160.0 120.0 80 67.87 67.87 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 62.9588 62.9588 20-5.29562-8.0-4.0-2.0 2.0 4.0 239 0.0,11 7,29-6.03332 43.2986 20.0 40.0 60.0 80.0 41.8509-60.0-40.0-20.0 239 0.00000,11 7,29-14.2857

TRADING VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 23-01-17 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 16100 16100 15925 15450 15925 16400 16875 Negatif Negatif Negatif 17900 16050 LSIP Trading Sell 1675 1675 1665 1645 1665 1685 1705 Negatif Negatif Negatif 1905 1620 SGRO Trading Buy 1935 1935 1950 1890 1920 1950 1980 Positif Negatif Positif 1930 1850 Mining PTBA Trading Sell 11700 11700 11525 11200 11525 11850 12175 Negatif Positif Negatif 13025 11700 ADRO Trading Buy 1725 1725 1735 1695 1715 1735 1755 Positif Negatif Positif 1760 1620 MEDC Trading Buy 1410 1410 1450 1320 1370 1450 1500 Positif Positif Positif 1600 1220 INCO Trading Sell 2270 2270 2210 2080 2210 2340 70 Negatif Positif Negatif 3410 2280 ANTM Trading Sell 865 865 855 830 855 880 905 Negatif Negatif Negatif 980 850 TINS Trading Sell 1025 1025 1005 955 1005 1055 1105 Negatif Negatif Negatif 1325 1055 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 825 825 820 810 820 830 840 Negatif Negatif Negatif 885 810 SMGR Trading Sell 8600 8600 8550 8425 8550 8675 8800 Positif Negatif Negatif 9500 8575 INTP Trading Buy 14775 14775 14825 14475 14650 14825 15000 Positif Positif Negatif 16800 14625 SMCB Trading Buy 910 910 925 855 890 925 960 Positif Positif Positif 1005 870 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8025 8025 8250 7800 7950 8100 8250 Negatif Negatif Negatif 8275 7325 GJTL Trading Sell 1115 1115 1105 1080 1105 1130 1155 Negatif Negatif Negatif 1260 980 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 8100 8100 8150 7900 8025 8150 8275 Positif Positif Positif 8125 7200 GGRM Trading Buy 63475 63475 63650 62600 63125 63650 64175 Positif Positif Positif 67525 60025 UNVR Trading Buy 41200 41200 41750 38500 40125 41750 43375 Positif Positif Positif 41975 37825 KLBF Trading Sell 1470 1470 1450 1400 1450 1500 1550 Negatif Negatif Negatif 1585 1410 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1805 1805 1775 1715 1775 1835 1895 Positif Negatif Negatif 1885 1550 PTPP Trading Sell 3520 3520 3500 3430 3500 3570 3640 Negatif Negatif Negatif 4010 3510 WIKA Trading Sell 50 50 30 2380 30 80 2530 Negatif Negatif Negatif 2620 2270 ADHI Trading Sell 2110 2110 2100 2060 2100 2140 2180 Negatif Negatif Negatif 2280 1875 WSKT Trading Sell 2530 2530 90 2390 90 2590 2690 Negatif Negatif Negatif 2680 2290 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2580 2580 2560 2500 2560 2620 2680 Negatif Negatif Negatif 2940 60 JSMR Trading Sell 4150 4150 4130 4070 4130 4190 4250 Negatif Negatif Negatif 4570 4110 ISAT Trading Buy 6150 6150 6150 6150 6150 6150 6150 Positif Positif Positif 6550 5975 TLKM Trading Buy 3840 3840 3890 3690 3790 3890 3990 Negatif Negatif Negatif 4030 3670 Finance BMRI Trading Sell 10975 10975 10900 10750 10900 11050 11200 Negatif Negatif Negatif 11725 10600 BBRI Trading Sell 11800 11800 11725 11575 11725 11875 12025 Negatif Negatif Negatif 12325 10775 BBNI Trading Buy 5525 5525 5575 5325 5450 5575 5700 Negatif Positif Positif 5675 5200 BBCA Trading Sell 15050 15050 14975 14725 14975 15225 15475 Negatif Negatif Negatif 15875 14125 BBTN Trading Buy 1895 1895 1915 1825 1870 1915 1960 Negatif Positif Positif 1915 1610 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 21975 21975 22275 20875 21575 22275 22975 Positif Negatif Positif 23300 19200 MPPA Trading Sell 1395 1395 1380 1350 1380 1410 1440 Negatif Positif Negatif 1785 1320