ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI POINT OF SALE PADA TOKO GROSIR DAN ECER DENGAN METODE COST BENEFIT ANALYSIS Studi Kasus: Toko Nirwana Pamekasan Oleh : Arrizqy Nur Shabrina (5209100053)
Outline Pendahuluan Metode Penelitian Analisis data dan hasil penelitian Kesimpulan dan Saran
Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Tugas Akhir Manfaat Tugas Akhir
Latar Belakang Toko Nirwana adalah salah satu toko retail terbesar di Pamekasan, Madura. Toko ini menjual berbagai macam kebutuhan pokok secara grosir dan ecer. Permasalahan yang terjadi karyawan toko merasa kesulitan dalam melayani pembelian dari banyak pelanggan. Hal ini disebabkan proses pelayanan yang masih dilayani secara tradisional, yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan pencatatan pembelian, kesalahan perhitungan transaksi dan lambatnya informasi ketersediaan barang di gudang. Maka pemilik toko memutuskan menggunakan sebuah Aplikasi Point Of Sale (POS) karena dianggap dapat dijadikan salah satu solusi untuk mempercepat proses pelayanan kasir, mengurangi kesalahan perhitungan saat transaksi, dan akses informasi yang real time mengenai ketersediaan barang di gudang.
Rumusan Masalah Apakah Investasi Aplikasi POS yang akan diterapkan layak atau tidak layak dari pendekatan Cost Benefit Analysis?. 1. Apa saja biaya langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost) yang dikeluarkan untuk masing-masing skenario? 2. Apa saja manfaat berwujud (Tangible Benefit) dan manfaat tidak berwujud (Intangible Benefit) yang diperoleh untuk masing-masing skenario? 3. Bagaimana mengkonversi biaya dan manfaat yang Intangible menjadi Tangible? 4. Berapa nilai biaya (Direct dan Indirect) investasi untuk masingmasing skenario? 5. Berapa nilai manfaat (Tangible dan Intangible) investasi untuk masing-masing skenario? 6. Berapa nilai NPV, ROI dan Payback Periode untuk masing-masing skenario? 7. Berapa tingkat sensitivitas untuk masing-masing skenario?
Batasan Masalah Investasi dengan CBA mempertimbangkan 2 skenario yaitu 1) membeli software satu paket dengan hardware (outsource) dan 2) membeli software terpisah dengan hardware. Tipe atau fitur aplikasi POS yang digunakan pada tiap skenario sama. Spesifikasi hardware pada skenario 1 dan skenario 2 sama. Pajak dan depresiasi tidak dihitung dalam analisis kelayakan ekonomi.
Tujuan Tugas Akhir Mengetahui investasi Aplikasi POS yang akan diterapkan di Toko Nirwana layak atau tidak layak secara ekonomi.
Manfaat Tugas Akhir Sebagai rujukan studi kelayakan investasi TI sebelum menerapkan sistem aplikasi POS. Mengetahui tingkat kelayakan investasi TI berupa Aplikasi POS Mengetahui kelayakan investasi TI dengan memperhatikan biaya tidak langsung dan manfaat tidak berwujud.
Metode Penelitian
Start Pengumpulan informasi Identifikasi masalah Identifikasi skenario Menyusun buku TA Identifikasi Biaya (Direct dan Indirect) Konversi Intangible Tangible Kuantifikasi Biaya dan Manfaat Identifikasi Manfaat (Tangible dan Intangible) Analisis Sensivitas End
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Kondisi sistem saat ini Kondisi sistem yang diharapkan Identifikasi skenario Identifikasi biaya skenario 1 Identifikasi manfaat Identifikasi biaya skenario 2 Perhitungan Keuangan Analisis Sensitivitas
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Kondisi sistem saat ini Kondisi sistem yang diharapkan Identifikasi skenario Identifikasi biaya skenario 1 Identifikasi manfaat Identifikasi biaya skenario 2 Perhitungan Keuangan Analisis Sensitivitas
Kondisi Sistem Saat Ini kondisi sistem saat ini yang tidak diinginkan sering terjadi pada bagian transaksi penjualan di kasir. Ini dikarenakan proses transaksi yang masih manual sehingga terjadi kondisi yang tidak diinginkan seperti dibawah ini: 1. Kesalahan perhitungan transaksi 2. Kesalahan pencatatan pembelian 3. Lambatnya informasi ketersediaan barang di gudang 4. Tidak ada laporan keuangan
Kondisi Sistem yang diharapkan Setelah diketahui kondisi sistem saat ini maka solusi yang diharapkan berupa implementasi sistem POS. Aplikasi tersebut diharapkan dapat mendukung proses bisnis toko pada bagian kasir yang mendukung informasi stok barang digudang dan pelaporan keuangan. Aplikasi ini dibutuhkan karena memiliki banyak manfaat untuk toko nirwana, berikut adalah manfaat dari aplikasi POS yang dikembangkan oleh pihak outsource: 1. Data online dan Realtime 1. Tepat, Akurat dan Cepat 2. Decision Support Oriented 3. Mudah digunakan 4. Support Penjualan Grosir 5. Support Print dengan barcode printer 6. Fasilitas Backup Data
identifikasi skenario Skenario 1 Pembelian satu paket Software dan Hadrware (Outsource) No. Biaya langsung Keterangan 1. Hardware, Software dan alat Membeli hardware, software dan alat pelengkap secara paketan, disebut pelengkap dengan paket komputer klien dan komputer server. 2. Jaringan Paket jaringan dengan kabel lan dan switch hub dari pihak outsource. 3. Pelatihan Paket pelatihan dari pihak outsource dan juga terdapat biaya transportasi dan akomodasi. 4. Maintenance Paket Maintenance dari pihak outsource selama 1 tahun, tiap 1 bulan dengan lama waktu 2 jam. Paket tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan jika terjadi trouble shooting. No. Biaya Tidak langsung Keterangan 1. Pelatihan karyawan Pelatihan komputer ini dilakukan 5 kali dengan total lama waktu pelatihan untuk masing-masing karyawan adalah 26 jam. 2. Pengurangan produktivitas Diasumsikan pegawai mengalami optimalisasi sumber daya pada awal implementasi POS selama 15 hari sampai mereka dapat terbiasa atau menerima sistem POS. Waktu tersebut diperoleh dari waktu pelatihan komputer dan pelatihan sistem POS yang berjumlah 10 hari dan 5 hari waktu karyawan untuk beradaptasi sehingga menjadi terbiasa. 3. Ketahanan atas perubahan Yang bertanggung jawab adalah pihak outsource. Perkiraan waktu komputer untuk dapat berfungsi kembali setelah error yaitu 20 menit. 4. Rekayasa ulang proses bisnis mengadakan acara ramah tamah untuk sosialiasi proses bisnis baru kepada pelanggan. Untuk konsultan akan dipersiapkan oleh pihak outsource.
identifikasi skenario (Con t) Skenario 2 Pembelian Software dan Hardware Terpisah No. Biaya Keterangan 1 Hardware, software dan alat pelengkap Membeli hardware, software dan alat pelengkap terpisah dan perakitan dilakukan oleh pihak jasa vendor lokal. 2. Jaringan Kabel lan dan switch hub disediakan oleh pihak toko 3. Pelatihan Paket palatihan dari pihak vendor sudah termasuk biaya transportasi dan pemasangan perangkat. 4. Maintenance Paket Maintenance dari pihak vendor lokal selama 1 tahun, tiap 1 bulan dengan lama waktu 2 jam. Paket tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan belum termasuk biaya trouble shooting. No. Biaya Tidak langsung Keterangan 1. Pelatihan karyawan Selama 8 kali dengan total lama waktu pelatihan untuk masingmasing karyawan adalah 24 jam. Pada pelatihan komputer vendor lokal bekerja sama dengan mahasiswa swasta di Pamekasan. 2. Pengurangan produktivitas Diasumsikan pegawai mengalami optimalisasi sumber daya pada awal implementasi POS selama 19 hari sampai mereka dapat terbiasa atau menerima sistem POS. Waktu tersebut diperoleh dari waktu pelatihan komputer dan pelatihan sistem POS yang berjumlah 14 hari dan 5 hari waktu karyawan untuk beradaptasi sehingga menjadi terbiasa.
identifikasi biaya skenario 1 Biaya langsung yang dikelurkan pada skenario 1 dibedakan menjadi biaya awal sistem dan biaya operasional. Biaya awal sistem : biaya perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, pelatihan, renovasi. Biaya operasional : biaya recruitment admin dan kasir, perawatan dan overhead.
identifikasi biaya skenario 1 (Direct) No Biaya langsung Total Biaya awal sistem 1. Biaya perangkat keras dan perangkat lunak 42,500,000 2. Biaya Jaringan 450,000 3. Biaya Pelatihan 6,850,000 4. Biaya Renovasi 12,550,000 Total biaya awal sistem 62,350,000.00 Biaya Operasional 1. Biaya recruitment admin dan kasir 43.200.000 2. Biaya Maintenance dan Overhead. 16,500,000 Total biaya operasional langsung 59,700,000.00 Jadi total biaya langsung awal sistem skenario 1 yang harus dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp. 62,350,000.00. sedangkan biaya operasional langsung pada tahun pertama sebesar Rp. 59,700,000.00.
identifikasi biaya skenario 1 (Indirect) No Biaya tidak langsung Total Biaya awal tidak langsung Tenaga Kerja 1. Biaya sosialiasai kepada karyawan 1.750.000,- 2. Biaya pelatihan komputer 6.700.000,- Organisasional 3. Biaya perubahan ke sistem baru 3.780.000,- 4. Biaya sosialiasi proses bisnis baru 26.000.000,- Total biaya awal 38.230.000,- Biaya operasional tidak langsung Tenaga Kerja Biaya insentif untuk kasir 10.800.000,- Organisasional Biaya kehilangan pelanggan 14.814.800,- Total biaya operasional 25.614.000,- Jadi total biaya awal tidak langsung yang harus dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp.38.230.000,- Sedangkan biaya operasional tidak langsung pada tahun pertama sebesar Rp. 25.614.000,- dan bertambah 5% untuk tahun berikutnya.
identifikasi manfaat berwujud No Manfaat berwujud Total 1. Cost displacement Pengurangan biaya bolpoint 648.000,- Pengurangan kesalahan perhitungan transaksi. 7.240.000,- Total 7.888.000,- 2. Cost avoidance Penghilangan biaya nota 2.400.000,- Penghilangan biaya buku hutang, piutang dan stok barang 275.000,- Penghilangan biaya insentif karyawan kasir untuk melakukan 1.440.000,- review transaksi penjualan Penghilangan biaya kalkulator 450.000,- Total 4.565.000,- 3. Decision analysis Pembayaran piutang lebih cepat Adendum Kenaikan penjualan dari ketersediaan barang 192.000.000,- Total 192.000.000,- 4. Impact analysis Percepatan waktu dalam proses rekap laporan keuangan 1.200.000,- Penghematan waktu dalam melakukan pemesanan barang 18.900.000,- Percepatan dalam penghitungan uang 7.240.000,- Percepatan proses transaksi penjualan 32.813.128,- Total 60.153.128,- TOTAL Manfaat berwujud (Tangible) 264.606.128,-
identifikasi manfaat tidak berwujud No Manfaat tidak berwujud Total 1. Peningkatan produktivitas pegawai 22.032.000,- 2. Peningkatan moral kerja pegawai 5.040.000,- 3. Peningkatan citra toko dimata masyarakat adendum 4 Dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan Jadi total manfaat tidak berwujud yang diperoleh Toko Nirwana sebesar Rp 113.952.000,- 86.880.000,- Total 113.952.000,-
identifikasi biaya skenario 2 (Direct) No Biaya tidak langsung Total Biaya awal sistem 1. Biaya perangkat keras dan perangkat 52,120,000,- lunak 2. Biaya Jaringan 420,000,- 3. Biaya Pelatihan 4,145,000 4. Biaya Renovasi 12,550,000,- Total biaya awal sistem 71,950,000.- Biaya Operasional 5. Biaya Recruitment admin dan kasir 43,200,000,- 6. Biaya Maintenance dan Overhead. 14,220,000,- Total biaya operasional langsung 57,420,000.- Jadi total biaya langsung awal sistem skenario 2 yang harus dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp. 71,950,000.00. sedangkan biaya operasional langsung pada tahun pertama sebesar Rp. 57,420,000.00.
identifikasi biaya skenario 2 (Indirect) No Biaya tidak langsung Total Biaya awal tidak langsung Tenaga Kerja 1. Biaya sosialiasai kepada karyawan 1,750,000,- 2. Biaya pelatihan komputer 3,480,000.- Organisasional 3. Biaya perubahan ke sistem baru 5.670.000,- 4. Biaya sosialiasi proses bisnis baru 500,000,- Total biaya awal 10,518,000.00 Biaya operasional tidak langsung Tenaga Kerja 1. Biaya trouble shooting 300,000,- 2. Biaya insentif untuk kasir 10,800,000,- Organisasional 3. Biaya kehilangan pelanggan 33.333.300,- Total biaya operasional Rp. 44,433,300.- Jadi total biaya awal tidak langsung yang harus dikeluarkan Toko Nirwana sebesar Rp.10,518,000.00,- Sedangkan biaya operasional tidak langsung pada tahun pertama sebesar Rp. 44,433,300,- dan bertambah 5% untuk tahun berikutnya.
Perhitungan Keuangan Metode perhitungan NPV Skenario 1 Skenario 2 Rp. 1,265,228,599.81, Dari perhitungan tersebut nilai yang dihasilkan lebih dari 0 maka proyek dapat diterima. Rp. 1,206,310,968.20, Perhitungan tersebut menghasilkan nilai lebih dari 0 maka proyek ini juga dapat diterima. ROI 443.72%, Dari perhitungan tersebut nilai ROI yang dihasilkan lebih besar dari nol, maka investasi ini juga layak untuk diterapkan. 371.67%, Perhitungan tersebut nilai ROI yang dihasilkan lebih besar dari nol, maka investasi ini juga layak untuk diterapkan. Payback periode jangka waktu pengembalian nilai investasi 2.70 bulan, Dengan umur proyek sebesar lima tahun, maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak dikerjakan karena jangka waktu pengembalian nilai investasi relatif cepat kurang dari usia umur ekonomis investasi. jangka waktu pengembalian nilai investasi 3.23 bulan, Dengan umur proyek sebesar lima tahun, maka investasi ini juga layak dikerjakan karena jangka waktu pengembalian nilai investasi relatif cepat.
Analisis Sensitivitas Identifikasi variabel kunci yang kemungkinan sensitif No Variabel kunci Perubahan Alasan Biaya 1 Biaya kehilangan pelanggan Manfaat 2 Produktivitas pegawai Meningkat 100% Menurun 20% Karena terjadi kemungkinan keterlambatan penanganan trouble shooting selama 20 menit untuk skenario 1 dan 30 menit skenario 2. Pada awal implementasi kemungkinan risiko pegawai merasa kesulitan dalam penggunaan sistem dan membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan adaptasi. 3 Moral kerja pegawai Kemungkinan prosentase peningkatan moral kerja pegawai 4 Dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan 42%yang diperoleh dari hasil penaksiran bersama pemilik toko menurun tidak mencapai target. Kemungkinan prosentase pelanggan memutuskan untuk tetap membeli di toko nirwana sebesar 45%, angka tersebut diperoleh dari hasil penaksiran bersama pemilik toko menurun tidak mencapai target.
Analisis Sensitivitas (Con t) Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan peningkatan biaya kehilangan pelanggan Skenario 1- biaya kehilangan pelanggan awal adalah Rp 14.814.800,- menjadi Rp. 29.629.600,- Thn Discount ed factor 5.78% Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV 0 0.000 - - - (100,580,000.00) 1 1.058 2 1.119 3 1.184 4 1.252 5 1.324 100,129,600.0 0 378,558,128.00 278,428,528.00 263,214,717.34 105,136,080.0 0 397,486,034.40 292,349,954.40 261,273,826.06 110,392,884.0 0 417,360,336.12 306,967,452.12 259,347,246.51 115,912,528.2 0 438,228,352.93 322,315,824.73 257,434,873.17 121,708,154.6 1 460,139,770.57 338,431,615.96 255,536,601.27 Nilai NPV Rp 1,196,227,264.35 ROI 378.07% Payback Periode 3.17 SV(NPV) -1833.63 % Hasil analisis: Dari nilai NPV, ROI dan Payback Periode diatas menunjukkan terjadi perbedaan nilai signifikan jika dibandingkan dengan kondisi normal dan kondisi setelah perubahan. Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh nilai switching value (SV) -1833.63 %. Jadi, dari nilai SV(NPV) dapat disimpulkan peningkatan biaya kehilangan pelanggan skenario 1 sensitif terhadap proyek. Pihak toko diharapkan mampu mengantisipasi terjadinya peningkatan biaya kehilangan pelanggan atau lebih baik jika dapat dikurangi.
Analisis Sensitivitas (Con t) Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan peningkatan biaya kehilangan pelanggan Skenario 2- biaya kehilangan pelanggan awal adalah Rp. 33.333.300,- menjadi Rp. 66.666.600,-. Thn Discount ed factor 5.78% Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV 0 0.000 - - - (82,468,000.00) 1 1.058 2 1.119 3 1.184 4 1.252 5 1.324 135,186,600.00 378,558,128.00 141,945,930.00 397,486,034.40 149,043,226.50 417,360,336.12 156,495,387.83 438,228,352.93 164,320,157.22 460,139,770.57 Nilai NPV ROI 280.03% Payback Periode 4.29 243,371,528.0 0 230,073,291.74 255,540,104.4 0 228,376,778.53 268,317,109.6 2 226,692,775.05 281,732,965.1 0 225,021,189.08 295,819,613.3 6 223,361,929.03 Rp. 1,051,057,963.43 SV(NPV) -777.00 % Hasil analisis: Dari nilai NPV, ROI dan Payback Periode diatas menunjukkan terjadi perbedaan nilai signifikan jika dibandingkan dengan kondisi normal dan kondisi setelah perubahan. Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh nilai switching value (SV) -777.00 %. Jadi, dari nilai SV (NPV) dapat disimpulkan peningkatan biaya kehilangan pelanggan skenario 2 sensitif terhadap proyek. Untuk itu diharapkan kepada pihak toko untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan biaya kehilangan pelanggan atau lebih baik jika dapat dikurangi.
Analisis Sensitivitas (Con t) Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan penurunan manfaat tidak berwujud Skenario 1- kemungkin terjadi penurunan sebesar 20% menjadi Rp. 91,161,600.00 Thn Discounte d factor 5.78% Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV 0 0.000 - - - (100,580,000.00) 1 1.058 85,314,800.00 355,767,728.00 270,452,928.00 255,674,917.75 2 1.119 89,580,540.00 373,556,114.40 283,975,574.40 253,789,623.41 3 1.184 94,059,567.00 392,233,920.12 298,174,353.12 251,918,230.84 4 1.252 98,762,545.35 411,845,616.13 313,083,070.78 250,060,637.53 5 1.324 103,700,672.62 432,437,896.93 328,737,224.31 248,216,741.73 Nilai NPV ROI 417.01% Payback Periode 2.88 Rp.1,159,080,151.26 SV(NPV) 238.39 % Hasil analisis: Dari nilai NPV, ROI dan Payback Periode diatas menunjukkan tidak terjadi perbedaan nilai signifikan jika dibandingkan dengan kondisi normal dan kondisi setelah perubahan. Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh nilai switching value (SV) 238.39 %. Jadi, dari nilai SV (NPV) tersebut dapat disimpulkan penurunan manfaat tidak berwujud skenario 1 tidak sensitif terhadap proyek. Tetapi pihak toko tetap harus mengantisipasi terjadinya penurunan manfaat tidak berwujud. Hal ini perlu dipertahankan oleh pemilik toko untuk tetap mempertahankan kondisi awal.
Analisis Sensitivitas (Con t) Perhitungan dan analisis sensitivitas dengan penurunan manfaat tidak berwujud Skenario 2- kemungkin terjadi penurunan sebesar 20% menjadi Rp. 91,161,600.00 Tahu n Discount ed factor 5.78% Total Biaya Total Manfaat Selisih NPV 0 0.000 - - - (82,468,000.00) 1 1.058 2 1.119 3 1.184 4 1.252 5 1.324 101,853,300.0 0 355,767,728.00 106,945,965.0 0 373,556,114.40 112,293,263.2 5 392,233,920.12 117,907,926.4 1 411,845,616.13 123,803,322.7 3 432,437,896.93 Nilai NPV ROI 349.29% Payback Periode 3.44 253,914,428.0 0 240,040,109.66 266,610,149.4 0 238,270,103.18 279,940,656.8 7 236,513,148.36 293,937,689.7 1 234,769,148.97 308,634,574.2 0 233,038,009.47 Rp.1,100,162,5 19.65 SV(NPV) 227.29 % Hasil analisis: Dari nilai NPV, ROI dan Payback Periode diatas menunjukkan tidak terjadi perbedaan nilai signifikan jika dibandingkan dengan kondisi normal dan kondisi setelah perubahan, Berdasarkan persamaan 2.6 diperoleh nilai switching value (SV) 158.58 %. jika dilihat dari nilai SV (NPV) tersebut maka dapat disimpulkan penurunan manfaat tidak berwujud skenario 1 tidak sensitif terhadap proyek. Tetapi pihak toko tetap harus mengantisipasi terjadinya penurunan manfaat tidak berwujud. Hal ini perlu dipertahankan oleh pemilik toko untuk tetap mempertahankan kondisi awal.
Diskusi hasil implikasi Dari hasil peramalan menunjukkan bahwa prediksi rata-rata omset perhari setelah penerapan sistem POS terjadi kenaikan dibandingkan kondisi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa Sistem POS benar dapat meningkatkan omset Toko Nirwana. Berikut tabel prediksi omset setelah adanya sistem POS: 480,000,000.00 460,000,000.00 440,000,000.00 420,000,000.00 400,000,000.00 Series1 Series2 380,000,000.00 360,000,000.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Warna biru: Prediksi omset nomal sebelum penerapan sistem POS Warna merah: Prediksi omset setelah penerapan sistem POS.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Biaya langsung yang harus dikeluarkan pada skenario 1 dan skenario 2 terdiri dari biaya perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, pelatihan sistem, renovasi, recruitment admin dan kasir dan biaya maintanance dan overhead. Biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan pada skenario 1 dan skenario 2 terdiri dari biaya dari manajamen waktu, pelatihan karyawan, perubahan pendapatan pegawai, pengurangan produktivitas, ketahanan atas perubahan dan rekayasa ulang proses bisnis. Yang membedakan pada skenario 2 terdapat biaya dari kepemilikan yaitu biaya trouble shooting. Manfaat berwujud yang diperoleh dari investasi sistem POS berasal dari total pendekatan cost displacement, cost advoidance, decision analysis dan impact analysis yaitu sebesar Rp 264.606.128,- Manfaat tidak berwujud yang diperoleh dari investasi sistem POS berasal dari peningkatan produktivitas pegawai, peningkatan moral kerja pegawai dan dukungan manajemen dalam pengambilan keputusan dengan total manfaat sebesar Rp 113.952.000,-
Kesimpulan (Con t) Perhitungan finansial dengan menggunakan NPV, ROI dan Payback periode diperoleh hasil bahwa tingkat kelayakan skenario 1 lebih tinggi dari pada skenario 2. Metode perhitungan Skenario 1 Skenario 2 NPV Rp. 1,265,228,599.81 Rp. 1,206,310,968.20 ROI 443.72% 371.67% Payback periode 2.70 3.23 Justifikasi Layak Layak Perhitungan analisis sensitivitas pertama dengan menggunakan metode switching value pada saat biaya kehilangan pelanggan meningkat sebesar 100% diperoleh nilai SV (NPV) skenario 1 : -1833.63% dan SV (NPV) skenario 2 : -777.00%. Nilai tersebut menandakan semakin rendah SV maka semakin sensitif NPV sehingga semakin tinggi risiko dalam proyek. Perhitungan analisis sensitivitas kedua dengan menggunakan metode switching value pada saat manfaat tidak berwujud menurun sebesar 20% diperoleh nilai SV (NPV) skenario 1 : 238.39% dan SV (NPV) skenario 2 : 227.29%. Nilai tersebut menandakan semakin tinggi SV maka semakin tidak sensitif NPV sehingga semakin rendah risiko dalam proyek. Diskusi hasil implikasi dengan menggunakan peramalan regresi linier memberikan jawaban bahwa penerapan sistem POS memberikan kontribusi terhadap peningkatan omset Toko Nirwana.
Saran 1. Pada tugas akhir ini hanya membahas analisis kelayakan ekonomi untuk mengukur efisiensi dan efektifitas biaya sebuah proyek. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan analisis kelayakan suatu proyek yang dikembangkan melalui aspek organisasional, teknis maupun operasional. 2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dikembangkan perhitungan switching value dengan memperhitungkan variabel awal proyek, seperti: biaya awal sistem dan biaya operasional awal.
DAFTAR PUSTAKA [1] Stripes, Bars. 2003. Point of Sale A Beginners Guide to Computerized POS Software. The Small Business Depot. [2] Francis, Jack Clark. 1986. Investment: Analysis and Management. McGraw-Hill, New York. [3] Van Der Zee, Han. 2002. Measuring The Value of Information Technology. IRM Press. Hershey, USA. [4] Kadir. A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset [5] Whitten, Jeffry L. et al. 2004. System Analysis and Design Methods. 5th Edition. New York : Mc Graw-Hill. [6] Schniederjans, Marc J., Jamie L. Hamaker, Ashlyn M. Schniederjans. 2004. Information Technology Investment : Decision Making Methodology. World Scientific Publishing Co. River Edge, NJ. 389 pp. [7] Ghoneim, Ahmad. 2007. Comprehensive Analysis of IT/IS Indirect Costs: Enhancing The Evaluation of Information Systems Investments. Proceeding of European and Mediterranean Conference on Information System. Polytechnic University of Valencia. [8] Irani, Zahir., Ghoneim Ahmad., Love, Peter E.D. 2006. Evaluating cost taxonomies for information systems management. European Journal of Operational Research (173),1103-1122. [9] Hadiwiyanti R., 2009. Analisis Ekonomi Proyek Implementasi ERP dengan memperhatikan faktor tidak langsung dan tidak berwujud (Studi Kasus: PT. Telkom Divre V, Financial Service). Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember [10] Whitten, Jeffrey., Bentley, Lonnie D., dan Dittman, Kevin C. 2001. System Analysis and Design Methods. 5th Edition, McGrawHill. [11] Murphy, Kenneth E., dan Simon, S. J. 2001. Using Cost Benefit Analysis for Enterprise Resource Planning Project Evaluation: A Case for Including Intangibles. Proceedings of the 34th Hawaii International Conference on System Sciences. Florida International University. [12] Indrajit, Richardus Eko. 2004. Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi. Andy.Yogyakarta. [13] Putradwiyanto, P. 2012. Analisis Kelayakan Investasi Aplikasi ERP pada CV Rinjani Agro Sentosa dengan Metode Cost-Benefit Analysis. Jurusan Sistem Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [14] Keen, M. Jack. 2011. Making Technology Investment Profitable: ROI Road Map from Business Case to Value Realization. 2th edition, Published by john wiley & Sons. [15] Remenyi, Dan., Money, Arthur., dan Sherwood- Smith, Michael. 2000. The Effective Measurement and Management of IT Costs and Benefits. Butterworth-Heinemann. [16] Iloiu, M., Csiminga, D. 2009. Project Risk Evaluation Methods-Sensitivity Analysis. Annals of the University of Petrosani, Economicz, 9(2), 33-38.