Modul 2 PENGUKURAN JARAK ANTAR NODE MENGGUNAKAN X-Bee. RSSI 10x

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

Probabilitas dan Statistika Teorema Bayes. Adam Hendra Brata

Bab III Metoda Taguchi

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB 3 METODE PENELITIAN

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

BAB VI DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

Bab 3 Metode Interpolasi

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

III. METODELOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

B a b 1 I s y a r a t

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

Definisi Integral Tentu

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

Solusi Numerik Persamaan Transport

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengamatan, Pengukuran dan Eksperimen

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH

Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB VIII MASALAH ESTIMASI SATU DAN DUA SAMPEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. X Y X Y X Y sampel

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

KEKONVERGENAN MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA. Fitriani Agustina, Math, UPI

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-31

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Solusi Numerik PDP. ( Metode Beda Hingga ) December 9, Solusi Numerik PDP

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI START. Baca Input Data γ, c, φ, x 1, y 1, x 2, y 2, x 3, y 3, x 4, y 4, D. Menghitung FK Manual. Tidak.

STATISTIKA SMA (Bag.1)

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

TEORI ANTRIAN. Gambar 1 Proses antrian pada suatu sistem antrian

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

BAB 4. METODE ESTIMASI PARAMETER DARI DISTRIBUSI WAKTU KERUSAKAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Modul ENGUKURAN JARAK ANTAR NODE MENGGUNAKAN X-Bee. TUJUAN a. Memperkiraka jarak atar ode berdasarka model komuikasi irkabel b. Megukur kuat siyal terima dari modul komuikasi X Bee c. Medapatka karakteristik ligkuga berdasarka hasil estimasi jarak. DASAR TEORI Terkadag atara dua ode atau lebih yag sedag berkomuikasi perlu diketahui jarak atar keduaya utuk kepetiga peetua posisi ode tersebut. Selai itu karakteristik sebuah ruaga bisa ditetuka berdasarka kuat siyal yag diterima oleh salah satu ode... Received Sigal Stregth Idicator (RSSI) Received Sigal Stregth Idicator (RSSI) merupaka idikator seberapa besar kuat siyal yag diterima terhadap peerimaa siyal di titik referesi tertetu. RSSI diyataka sebagai sebuah rasio atara siyal terima sebuah ode di titik tertetu, terhadap siyal terima di titik referesi, yag bisa dituliska sebagai: RSSI 0x () Re ff Dimaa adalah daya terima pada receiver (watt), Reff daya terima pada titik referesi (watt) da RSSI tidak puya satua. Jika da Reff diketahui dalam dbm, maka: RSSI dbm Re ff dbm () Daya terima di suatu titik di permukaa bumi bisa diaggap berasal dari pemacar yag memiliki arah pacar ke segala arah (omidirectioal), sehigga posisi dari pemacar da peerima bisa diasumsika sebagai sebuah bola dega pusat adalah titik peerima, sedagka pemacarya berada di permukaa bola. Sehigga persamaa yag bisa diberika utuk pemacar berdasarka asumsi bola tersebut adalah: TxxGTxxGx 4 d (3) Dega: G Tx Tx = Daya yag diterima pada receiver (watt) = Daya yag dikirim oleh trasmitter (watt) = Gai trasmitter (watt) G = Gai receiver (watt) λ = pajag gelombag (meter) d = Jarak trasmitter da receiver (meter) = path loss expoet Substitusika persamaa () da (3) utuk da Reff, sehigga didapatka betuk logaritmik dari perbadiga kedua persamaa di atas: RSSI TxxGTxxGx 4 d 0x log xg Tx TxxG0x 4 d0 (4) olitekik Elektroika Negeri Surabaya - ENS

Jika G Tx da G maupu G 0 diaggap =, maka persamaa (4) dapat disederhaaka mejadi: d0 d RSSI 0x log 0 x log d (5) d0 Dimaa d 0 adalah jarak dari pemacar ke titik referesi. Tabel adalah acua dari varia espoe path loss () di beberapa tempat berbeda, sebagaimaa ditulis oleh Rappaport, dalam bukuya Wireless Commuicatios:riciple ad ractice. Tabel. ath loss Expoet utuk berbagai ligkuga Eviromet ath Loss Expoet, Free space Urba area celluler radio.7 to 3.5 Shadowed urba celluler radio 3 to 5 I buildig Lie-of-sight.6 to.8 Obstructed i buildig 4 to 6 Obstructed i factories to 3.. emodela Kaal Log ormal Shadowig ada perhituga dega RSSI, kuat siyal merupaka hal yag sagat petig dalam meetuka estimasi jarak atar ode. Namu keyataaya bayak faktor yag dapat mempegaruhi kuat siyal yag diterima, atara lai multipath fadig, shadowig, efek atea, da efek peralata trasmisi itu sediri. Oleh karea itu dibutuhka suatu model kaal utuk meguragi kerugia propagasi. Log distace path loss model adalah model geerik da pegembaga dari Friis Free space model. Hal ii diguaka utuk memprediksi kerugia propagasi utuk berbagai ligkuga. Sedagka, Friis Free space model dibatasi utuk area yag jelas terdapat peghalag atara pemacar & peerima. Ilustrasi pemodela kaal log ormal Shadowig ditujukka pada gambar. Gambar. emodela Kaal Log Normal Shadowig Di wilayah yag jauh dari pemacar ( ), jika L adalah ilai path loss dalam db pada jarak d 0 dari trasmitter, kemudia path loss (ilai loss dari sigal power dalam db ketika berpidah dari jarak d 0 ke d) pada jarak tertetu memiliki persamaa: olitekik Elektroika Negeri Surabaya - ENS

L Tx (6) Dega cara yag sama, L (d 0 ) pada jarak d 0 dapat dicari megguaka persamaa (6) dega Tx yag sama, da 0, yaitu daya siyal terima pada jarak d 0, yaitu: (7) L0 Tx o Substitusika persamaa (6) da (7) melalui Tx, da persamaa () sehigga didapatka: L L 0 0 (8) RSSI L0 Jika diketahui dari persamaa (5) bahwa RSSI 0 x log d maka: d0 d L L0 0xlog X (9) d0 Dega X adalah varias oise yag meyertai pegukura da ilai oise ii dapat diukur sebelumya. ersamaa (9) dapat diyataka dalam betuk daya siyal terima, da daya siyal terma pada titik referesi, 0 sebagai berikut: d 0 0xlog X (0) d0 ersamaa (0) ii haya berlaku jika Tx =mw atau 0 dbm (bisa dilihat di datasheet modul komuikasi), amu apabila tidak berilai tersebut, maka L adalah Tx. Begitu juga utuk L0. Dari persamaa (0) dapat dicari path loss expoet () dari sebuah bidag observasi sebagai berikut: X 0 () 0x log dd0 3. eralata yag Diguaka modul FTDI modul XBee ro S laptop Kabel serial (USB to mii USB) Software XCTU Metera / peggaris 4. Lagkah ercobaa 4.. Megukur daya terima da jarak pada titik referesi a. ersiapa. Siapka peralata yag diguaka. Settig XBee ro S utuk mode kofigurasi UNICAST. Berika pegalamata AN ID da settig DL da SL utuk peer topeer.. Tetapka maa peragkat yag aka diguaka sebagai Trasmitter da maa yag diguaka sebagai Receiver. 3. Tetapka bidag observasi yag aka diamati. b. egukura. Letakka peragkat trasmitter di atas bagku atau meja dega jarak miimal 30 cm di atas latai. Taruh di sembarag lokasi pada bidag observasi olitekik Elektroika Negeri Surabaya - ENS 3

. Dega peggaris, ambil jarak meter dari trasmitter. Letakka receiver pada titik tersebut. Jarak meter adalah d0. 3. Dari receiver (pada mode Termial di XCTU), kirim karakter ke Trasmitter. Selajutya ketik ATDB. 4. Tuggu higga ada respose ilai berupa digit Hexadecimal. Nilai tersebut adalah. 5. Ulagi pegukura s/d 4 sebayak 5 kali. Catat pada Tabel XL atau secara maual. 6. Bergeraklah pada lokasi lai di dalam bidag observasi. Lakuka hal yag sama seperti pegukura s/d 5. Jaga lupa memberika idetitas di setiap lokasi yag diukur. Catat seluruh hasil pegukura pada Tabel XL seperti cotoh Tabel. 7. Lakuka sebayak 3 lokasi berbeda. 8. Carilah ilai rata rata total utuk R0 dari hasil pegukura ii. 9. Carilah ilai X yag merupaka selisih dari R0 rata rata terhadap R0 rata rata masig masig lokasi. Tabel. ecatata Hasil egukura No. Lokasi Lokasi Lokasi 3 5 Rata rata Gambar. Skeario egukura daya terima pada titik referesi 4.. Megukur daya terima da RSSI a. egukura. ada bidag observasi yag sama, letakka peragkat trasmitter di salah satu pojok dari ruaga tersebut.. Ambil jarak meter dari Tx tersebut. Letakka peragkat Receiver. Ukur kuat siyal terima ( ) pada titik tersebut dalam dbm (seperti lagkah a.3 da a.4). Lakuka 3 kali pegukura. 3. idahka Receiver mejauh dari Trasmitter dega jarak 4 meter. Ulagi lagkah. erhatika, Trasmitter jaga dipidah dari tempatya semula. Lakuka 3x pegukura di titik tersebut. Isi Tabel 3 dega hasil pegukura ada. olitekik Elektroika Negeri Surabaya - ENS 4

4. Ulagi lagkah 3 utuk jarak 6, 8, 0 dst sampai jarak maksimal yag bisa dicapai oleh peragkat Receiver atau jarak maksimal bidag observasi. 5. Carilah rata rata ilai RX di masig masig titik observasi tadi. m m m m m m m m emacar (Tx) eerima () Tabel 3. ecatata Hasil egukura Gambar 3. Skeario egukura daya terima di titik tertetu No. m 4 m 6 m 8 m N meter 3 Rata 4.3. Meetuka ilai path loss expoet da estimasi jarak atar Tx. Di salah satu titik pegukura, ambillah rata rataya, kemudia dega 0 da X carilah path loss expoet () megguaka persamaa ().. Kemudia dega ilai yag didapat pada lagkah di atas, carilah estimasi jarak utuk masig masig titik pegukura. Carilah harga mutlak selisih dari jarak sesugguhya terhadap jarak estimasiya. Isilah seperti pada Tabel 4. No. m 4 m 6 m 8 m N meter No. d est Selisisih d est Seli sih d est Seli sih d est Seli sih d est Seli sih d est Seli 3 Rata TUGAS:. Gambarlah grafik grafik jarak (meter) terhadap rata rata utuk masigmasig titik berjarak sesuai hasil pegamata pada Tabel 3.. Gambarlah grafik jarak sesugguhya (meter) terhadap seluruh data jarak terestimasi (meter) pada jarak tersebut. 3. Berapa rata rata selisih atara jarak sesugguhya terhadap jarak terestimasiya? olitekik Elektroika Negeri Surabaya - ENS 5