BATANG GANDA DENGAN PLAT KOPEL

dokumen-dokumen yang mirip
BATANG GANDA DENGAN KLOS

STRUKTUR KAYU I SPL 509

(trees). Terdapat perbedaan pengertian antara pohon dan tanam-tanaman

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Pertemuan IX, X V. Struktur Portal

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

SAMBUNGAN PASAK ( KEYS )

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

Penyearah Setengah Gelombang Dan Gelombang Penuh

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

Analisa Struktur Atas Jembatan Kutai Kartanegara Sebelum Mengalami Keruntuhan

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

Gb. 2.9 Balok Menerus

ANALISIS SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK TELUK LEMBU DENGAN BENTUK KONSTRUKSI GRID (KISI-KISI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

Hitung penurunan pada akhir konsolidasi

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

B a b 1 I s y a r a t

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

ANALISIS SAMBUNGAN SEKRUP PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN MENURUT SNI 7971:2013

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

adalah. A. 1,3 x 10-7 m D. 6,7 x 10-7 m B. 2;2 x lo -7 m E. 10,0 x lo -7 m C. 3,3 x lo -7 m

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Analisis Model dan Contoh Numerik

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Integral dan Persamaan Diferensial

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

BAB III TITIK BERAT A. TITIK BERAT

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

MODUL 4 STRUKTUR BAJA 1. S e s i 6 Batang Tekan (Compression Member) Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

V. PENDIMENSIAN BATANG

II. Penggunaan Alat Peraga. segitiga, kemudian guru bertanya Berapakah alasnya? (7) Berapakah tingginya? (2), Bagaimanakah cara mendapatkannya?

B a b 1 I s y a r a t

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III ANALISA MODEL ROBOT TANGGA. Metode naik tangga yang diterapkan pada model robot tugas akhir ini, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

VERIFIKASI PERHITUNGAN PERANGKAT HOOK (KAIT) OVERHEAD TRAVELLING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON PADA PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

SAMBUNGAN PAKU KELING (RIVETED JOINTS)

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUJIAN SAMBUNGAN FINGER JOINT UNTUK MENGKAJI KUAT LENTUR PADA BALOK KAYU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

Analisis Sistem Pentanahan Gardu Induk Bagan Batu Dengan Bentuk Konstruksi Grid (Kisi-Kisi)

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

Fungsi Bernilai Vektor

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

B a b. Aplikasi Dioda

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB II TEORI DASAR ANTENA

Transkripsi:

BATAG GADA DEGA PLAT KOPEL. Baasan-baasan Pela kopel digunakan jika jarak kosong a sebagai beriku : b a 6b Pla kopel dipasang pada jarak yang sau sama lain sebesar L. Pemasangannya harus seangkup (simeris) aas dan bawah, aau berpasangan, jadi idak boleh digeser sau sama lain Arah sera pla kopel dipasang egak lurus erhadap sumbu baang ganda Ala penghubung yang digunakan hanya diperbolehkan paku dan dipasang minimnal 4 buah paku iap masing-masing baang ganda unuk sebuah pla kopel. Paku bekerja dalam keadaan sau irisan. Pla kopel dipelajari dalam kuliah ini hanya unuk baang ganda yang erdiri dari bagian. Unuk penjelasan, perhaikan gambar beriku ini. ½ l r = 5d-0d d = 5d-0d l ½ l d = 5d-0d Keerangan : Arah sera. Lebar pela kopel minimal c= 40d. r ujung dibebani api idak ada kemungkinan lepasnya ujung-ujung karena gaya egak lurus pla kopel. d d pla kopel 5d 0 d d// baang ganda = 0d 40 d x y e h

H A l q B VA= ½ ql VB= ½ ql DM=½ ql + - ½ ql Diagram DM + Diagram D - + - Diagram yg Disempurnaka Keerangan : Arah DM sumbu x-x penampang Arah D sumbu y-y penampang DM = gaya linang akiba momen lenur D = gaya linang semu akiba gaya normal ekan Gaya yang bekerja dan egangan Kia perhaikan dulu gaya yang bekerja pada pla kopel akiba gaya normal P, yang merupakan gaya ekan. Seperi pada jenis perkuaan dengan klos, pla kopel dipasang apabila arah D egak lurus sumbu penampang Y-Y.

D adalah gaya geser ekuk, dan idenik pada perhiungan klos. w D P unuk w 60 60 w w D P unuk w 60 60 60 Gaya geser pela kopel L dihiung berdasarkan egangan geser ekuk : D. Sy () Iy gaya geser persauan panjang : y ( ) D. Sy Iy gaya geser pla kopel : x DM y e h D L y. l D. l Iy / sy dimana : Iy sy b h bh e bh e e b 6 e harga : b, umumnya sanga kecil, prakis dapa diabaikan 6e jadi : Iy Sy. e a b Gaya geser pela kopel prakis : D l L prakis = ( a b) Akiba bekerjanya gaya L, maka imbul gaya-gaya yang harus dipikul paku-paku menuru diagram (liha gambar). Kia perhaikan sebuah pla kopel, misalnya pla kopel aas.

L(e).d. d 6 d L. e dalam kg 6 d ½ L c ½ ½ ½ d d ½ L Paku erbera memikul : R L 8 Jika idak erpenuhi, maka : diameer paku diperbesar jumlah paku diambah jumlah pela kopel diambah (medan diambah) jarak d, diperbesar

Tegeangan geser yang harus dipikul pla kopel : max L C. // pela kopel Jika idak erpenuhi, maka : C diperbesar diperebal L diperkecil Momen lenur yang harus dipikul oleh pla kopel : M - =. d. d L. e L( a b) 4 6 M I I (80%. c) Jika idak erpenuhi, maka : M diperkecil T diperebal C diperbesar l pela kopel Dimensionering pela Kopel ) Ukuran lebar pla kopel (lebar papan) dihiung berdasarkan jumlah paku yang diperlukan dalam jarak-jarak pemasangan paku. Jika dipasang minimal sudah memadai, berari 4 buah paku perbaang ganda unuk sau pla kopel, maka lebar pla kopel : c (. d. r ) aau c 40d dimana : d = diameer paku ) Ukuran ebal pla kopel (ebal papan) dihiung berdasarkan egangan geser ; max L C. // pela kopel

Jika idak erpenuhi, maka : C diperbesar diperebal L diperkecil ) Berdasarkan harga c dan, konrol kekuaan lenur pla kopel erhadap : M - = L. e 6 M I I (80%. c) l pela kopel Kalau idak erpenuhi, maka : - cek efek yang paling menenukan dari harga-harga di aas, kemudian diperbesar - Jika masih idak memenuhi ; perlu diinjau kemungkinan medan diambah, dengan memperhaikan empa unuk pemasangannya 4) Konrol kekuaan paku yang erbera (misalnya unuk 4 buah paku) R L 8 Conoh Perhiungan q A B x h l y

Dikeahui : Balok AB seperi ergambar L = 4,50 m b = 6 cm h = 8 cm = 9 kg Kayu kelas kua II muu kayu A Rencanakan pela-kopel ersebu! q A B x h l y Penyelesaian :. Mencari angka kelangsingan x i l min 450 0,89 (9) 86,5 kemungkinan ekuk erjadi erhadap sumbu x-x, jika x > w w iy y Iy F m f.. b 6 (8 6) 4 450 y 7,, ( a b) 4,cm slip facor f unuk ala penyambung paku dan penghubung pela kopel f = 450 m = bagian

l ly n 450 59, 556 i 0,89. b 0,89. b. n n w x (7,) (86,5) (7,) 4,50 59,556 56,60 n n 7,05 Coba dengan n8 4,50 86,50 56,60 450 l 56, 5cm 8 Syara : 0 60 w w w 59,556 8 (7,) 78,0 x,6,44 ok! 4,50(,44) 86,5 ok! 78,0. Mencari gaya geser pela kopel D. Sy D. l D. l L. l. l Iy Iy / Sy ( a b) w,6 D (9), 90 kg 60 60 D. l,90.56,5 L 77, 08 kg ( a b) (8 6)

. Mencari lebar pela kopel (lebar papan) e e ½ L c ½ ½ ½ d d ½ L x h y Kia coba dengan jumlah paku minimal yaiu : 4 buah C d + r 0d d 0d 5d r 0d c 40d paku erkecil : x45 c 40 (,) mm = 88 mm 8,80 cm

4. Mencari ebal pela kopel max L C. 77,08 c. 4 4,8 cm 4 // kg/ cm jika dihiung berdasarkan Cmin =8,8 cm 4,8 0, 55 cm 8,8 jika dihiung berdasarkan jarak paku dan paku minimal : d 7 7d,54 cm 5. Konrol penempaan paku Coba ebal pla kopel = cm 0 d, 85 mm 7 7 Coba paku 86 x 65 Syara penerasi : s d =,6 cm Sada = 65 0 = 45 mm = 4,50 cm Sada = 4,50 cm > s =,6 cm ok! 6. Konrol kekuaan paku Coba : d = 0d =,8 cm Ambil saja d = cm e a b (8 6) cm Cari harga

L. e.d. d 0 d L e 77,08 () 46,5 kg 6 d 6 () paku yang erbera memikul : 77,08 R L (46,5) 47, 4 kg 8 8 kekuaan sau paku : 500d 500(0,8) 0, 65 kg d,8 R = 47,4 kg > = 0,65 kg (paku idak kua) 7. Dicoba dengan ebal pla kopel yang lain. Ambil : = cm d d 7 6 4, 8 5 mm mm kayu idak kayu dibor dulu dibor dulu Syara penerasi : s d = 4,56 cm Sada = 0 = 7 cm ok! Kekuaan paku : 500d 5, kg d Ambil d = 0d =,8 cm 4 cm e = cm L e 77,08 () 4, 69 kg 6 d 6 (4)

Paku yang erbera memikul : R L 6 kg 8 RT 6 kg 5,0 kg ok! jadi paku : 8 x 00 cukup kua Syara lebar pla kopel : C d + r =,4+, 6 cm < ½ l ok 8. Kekuaan lenur pela kopel M I I (d) M w 77,08 4 6 5,64 kg/ cm (8 6) 46,48 kg cm 46,48 () (0,80.6) ( d) jadi pla kopel cukup kua l 00 kg/ cm L ( e) 5,64 kg/ cm 4 L ( a b) TES FORMATIF. Jelaskan fungsi dari baang ganda dengan pela kopel. Jelaskan baasan-baasan yang dipergunakan dalam perhiungan baang ganda dengan pela kopel. Jelaskan langkah-langkah perhiungan dalam mencari gaya yang bekerja pada pela kopel 4. Jelaskan langkah-langkah perhiungan dalam mencari egangan yang imbul pada pela kopel 5. Jelaskan langkah-langkah perhiungan dalam mencari ukuran pela kopel

5. TUGAS TERSTRUKTUR P I q 60 0 B I C 4.00 m x y h A.50 m 4.50 m Dikeahui : Srukur balok ABC diahan oleh pendel dan sendi seperi gambar Beban mai : q = 50 kg/cm Beban hidup : P = 600 kg Kayu kelasa kua II Muu kayu A Keenuan lain enukan sendiri. Jarak kosong a = 5b Peranyaan:. Rencanakan dimensi baang ABC. Rencanakan dimensi pendel. Hiung pela kopel pada balok ABC 4. Hiung dan gambar deail di B

DAFTAR PUSTAKA Bambang Suryoamono, Srukur Kayu, Fakulas Teknik, Universias Parahyangan, Bandung. Danasasmia, E.Kosasih, Srukur Kayu I, Fakulas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, UPI, 004. Danasasmia, E.Kosasih, Srukur Kayu II, Fakulas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, UPI, 004. DPMB. Dirjen Cipa Karya, Perauran Konsruksi Kayu Indonesia, DPMB, Dirjen Cipa Karya, DPUTL, 978. D.T Gunawan, Dika Kuliah Konsruksi Kayu, Fakulas Teknik Sipil, Universias Parahyangan, Bandung. Felix Yap, K.H., Konsruksi Kayu, Bina Cipa, Bandung, 965. Frick, Heinz, Ilmu Konsruksi Kayu, Yayasan Kanisius, Yogyakara, 977. Sadji, Konsruksi Kayu, Fakulyas Teknik Sipil, Insiu Teknologi 0 ovember, Surabaya. Soeryano Basar Moelyono, Penganar perkayuan, Yayasan Kanisius, Yogyakara, 974. Susilohadi, Srukur kayu, Teknik Sipil, Universias Jenderal Ahmad Yani, Bandung. Soedibyo, Konsruksi Kayu, Teknik Sipil Universias Winaya Muki, Bandung