Perbaikan Unjuk Kerja Sistem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB

dokumen-dokumen yang mirip
METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network

FUNGSI ALIH SISTEM ORDE 1 Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

Dalam sistem pengendalian berhirarki 2 level, maka optimasi dapat. dilakukan pada level pertama yaitu pengambil keputusan level pertama yang

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR

II. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

VII AKSI DASAR PENGENDALIAN

Hiskia Sembiring /

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

Modulator dan Demodulator

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 Dan Sistem Akuisisi Data Adc-0804

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

Perhitungan Critical Clearing Time dengan Menggunakan Metode Time Domain Simulation

III. METODE PENELITIAN

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN GENERALIZED PREDICTIVE CONTROL UNTUK PENGENDALI LEVEL AIR PADA STEAM GENERATOR PWR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Sistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map Dengan Pertukaran Kunci Diffie-Hellman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KINERJA COOLING TOWER INDUCED DRAFT TIPE LBC-W 300 TERHADAP PENGARUH PANAS RADIASI MATAHARI

Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID

Penerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analisis Rangkaian RLC

PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

III PEMODELAN MATEMATIS SISTEM FISIK

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant)

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

PERCOBAAN 8 RANGKAIAN INVERTING DAN NON INVERTING OP-AMP

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

PEMILIHAN VARIABEL YANG RELEVAN PADA ATURAN FUZZY MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF

Eksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Vaksinasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang umum digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

Corresponding Author:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Estimasi Variabel Keadaan Gerak Longitudinal Pesawat Terbang Menggunakan Metode Fuzzy Kalman Filter

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN POWER SYSTEM STABILIZER BERBASIS-ANFIS

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUWARSA DAN FAKTOR UNIT DISKON

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Melalui Inverter Altivar 18 Berdasarkan Kendali Fuzi Berbasis PLC

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

Matematika Eigenface Menggunakan Metrik Euclidean

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERTURBASI HOMOTOPI DAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

ALAT SERUTAN BUAH PEPAYA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

Interpretasi data gravitasi

SISTBM INFORMASI PENGADAAN UNTUK PENGENDALIAN STOK DENGAN MBNGGUNAKAN METODE ROP PADA APOTBK MENUNGGAL SBHAT TUBAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI OPTIMASI ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK SEBAGAI PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA OPERASI

UJI PRIMALITAS. Sangadji *

Transkripsi:

Perbakan Unjuk Kerja Sstem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB Endryansyah Penddkan Teknk Elektro, Jurusan Teknk Elektro, Fakultas Teknk, Unverstas Neger Surabaya syahryanend@yahoo.com Abstrak Untuk memperoleh suatu keluaran pada suatu harga tertentu (selan harga awal U()) pada sstem kendal dengan menggunakan alat kendal proporsonal (P) dperlukan snyal error. Akbatnya, akan menmbulkan adanya kesalahan stats atau offset, yatu adanya perbedaan antara harga yang dngnkan (setpon dan harga keluaran sstem yang dkontrol pada konds tunak (steady state). Devas n tdak dapat dhlangkan sama sekal hanya bsa dmnmalkan dengan memperbesar penguatan alat kendal. Alat kendal ntegral (I) merupakan pengembangan alat kendal proporsonal dan juga alat kendal mult poss. Dbandngkan alat kendal proporsonal, alat kendal ntegral mampu menghlangkan kesalahan stats. Dbandngkan alat kendal mult poss, kendal n mempunya sfat, yang antara keluaran dan masukannya mempunya hubungan kontnyu. Tdak sepert pada alat kendal dua poss atau mult poss yang mempunya hsterss (daerah netral) yatu daerah d mana perubahan snyal masukan (error) tdak mempengaruh snyal keluaran. Untuk melhat unjuk kerja sstem n dgunakan jarngan smulator matlab. Kata kunc : Kendal Proporsonal, kendal Integral, orde-satu, jarngan smulator matlab. Abstract To obtan an output at a certan prce (other than the ntal prce of U ()) n the control system by usng a proportonal control (P) requred error sgnal. As a result, wll cause statc error or offset, e the dfference between the desred (setpon and the output prce-controlled systems at steady state. Ths devaton can not be elmnated altogether can only be mnmzed by ncreasng the renforcement means of control. Tools ntegral control (I) s a development tool proportonal control and also mult-poston control devce. Compared tool proportonal control, ntegral control devce capable of elmnatng the statc error. Compared to mult-poston control devce, the control has a nature, that between output and nput has a contnuous relatonshp. Unlke the two-poston control devce or mult-poston havng hysteress (neutral area) s the area n whch the change of the nput sgnal (error) does not affect the output sgnal. To see the performance of ths system s used network smulator matlab. Keywords: Proportonal control, Integral control, order-one, smulnk matlab. PENDAHULUAN Tujuan utama pengendal adalah untuk menghaslkan keluaran yang membawa varabel terkendal ke dalam suatu besaran yang dngnkan, dengan cepat dan setelt mungkn serta terhndar dar oslas akbat adanya gangguan maupun perubahan snyal referens. Pada sstem pengendal orde satu yang sederhana sepert Gambar. W + - E Kp U Ts X Fungs alh dar sstem pada Gambar adalah : X ( K P W ( Ts K P Dengan menggunakan program Matlab, tanggapan undak satuan terhadap penguatan Kp yang berbeda Dengan menggunakan program Matlab, tanggapan undak satuan terhadap penguatan Kp yang berbeda sepert pada Gambar. Dmana nla T =, dan Kp =, Kp =, Kp =. () Gambar : Sstem dengan pengendal Proporsonal.

Jurnal Penddkan Teknk Elektro. Volume Nomor Tahun, - Kp Kp > Kp > Kp.9.8.8. Output U.... Kp Input %)...8... Kp... Gambar : Kurva tanggapan terhadap Kp Dar Gambar, terlhat bahwa agar keluaran sstem akan mendekat nla yang dngnkan maka nla Kp harus dperbesar. Untuk mengatas permasalahan n dgunakan alat kendal ntegral. Alat kendal ntegral (I) Pada alat kendal ntegral sepert d tunjukan pada Gambar, nla masukan pengendal u( dubah pada laju proporsonal dar snyal galat aktuas, sehngga, du( Ke( atau u K dt e( dt t ( () Dengan K adalah konstanta yang dapat dubah. Fungs alh dar pengendal ntegral adalah : U ( K s + - K/s () U( Gambar : Pengendal Integral. Hubungan antara masukan dan keluaran alat kendal ntegral adalah : x K > K........8.9 Gambar : Snyal nput alat kendal ntegral terhadap error tetap. Pada Gambar, menunjukkan bahwa untuk snyal error postf dan konstan, keluaran alat kendal akan nak terus. Kenakan snyal kendal akan tetap berlangsung sampa batas maksmum yang telah dtetapkan atau sesua dengan kapastas perangkat keras. Dagram Percobaan Penltan unjuk kerja sstem orde-satu menggunakan jarngan smulator (smulnk). Jarngan smulator (smulnk) adalah salah satu alat bantu dalam matlab khusus untuk merancang, mensmulaskan, menerapkan, dan menguj berbaga sstem yang berbedabeda, termasuk komunkas, kontrol, pemrosesan snyal, pemrosesan vdeo, dan pengolahan gambar dalam bentuk dagram blok. a) Percobaan sstem tanpa alat kendal ntegral Dalam melakukan percobaan dengan jarngan smulator sepert Gambar, dlakukan pengamatan terhadap tanggapan sstem dengan pengesetanpengesetan sebaga berkut: a. T = s; w = V; Kp =,;,; dan b. T =,s; w= V; Kp =, ; ; dan c. T = s; w = V; Kp =, ;; dan. K Output U(%).. K Gambar : Sstem orde- tanpa kendal Integral... x Gambar : Tanggapan alat kendal ntegral terhadap error tetap. Hasl percobaannya sepert pada Gambar, 8 dan 9 serta Tabel.

Jurnal Penddkan Teknk Elektro. Volume Nomor Tahun, -.. System: a Settlng :.8 System: a Rse :.999 System: a Fnal Value:.... System: a Rse :. System: a Settlng : System: a Rse : 9.99 System: a Settlng :.8 System: a Fnal Value:. System: a Fnal Value:. Gambar : Keluaran sstem pada Gambar, dengan T = s; w= V; Kp =,;,; dan. System: b Settlng :. System: b Fnal Value:. Gambar : Sstem orde- dengan kendal Integral Pengamatan terhadap tanggapan sstem Gambar, dengan pengesetan-pengesetan berkut: a. T = s; w = V; K =, s - ;,s - ; dan s - b. T =,s; w= V; K =, s - ; s - ; dan s - c. T = s; w = V; K =, s - ;s - ; dan s - Hasl percobaannya sepert pada Gambar, dan serta Tabel.. System: b Rse :.8. System: b Rse :.9 System: b Settlng :.98 System: b Fnal Value:. 9 8 System: a Peak ampltude: 9 Overshoot (%): 8 At tme (sec):. System: a Peak ampltude:. Overshoot (%):. At tme (sec):... System: b Settlng :.8 System: b Fnal Value:. System: a Rse :. System: a Rse :.9 System: a Peak ampltude:. Overshoot (%):. At tme (sec):. System: a Settlng :. System: a Rse :. System: a Settlng : 8. System: a Settlng :. System: b Rse :.999... Gambar 8: Keluaran sstem pada Gambar, dengan T =,s; w= V; Kp =, ; ; dan Gambar : Keluaran sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; K =, s - ;,s - ; dan s -. Settlng :. Rse : Fnal Value:. System: b Peak ampltude:. Overshoot (%):. At tme (sec):... System: c Rse : System: c Settlng : 9. System: c Fnal Value:. System: b Peak ampltude:. Overshoot (%):. At tme (sec):. System: b Peak ampltude >=.99 Overshoot (%): At tme (sec) >.. System: c Rse : System: c Settlng :. System: c Fnal Value:. Gambar 9: Keluaran sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; Kp =, ;; dan Tabel. Sstem orde- tanpa kendal Integral Kp T(de e ( t r(de t s(de MO (%) x(,, 9,99,8,,,,,,,99,8,,,,,99,8,,,,9,98,,,8,8,,,,,,, 9,,,,, Percobaan sstem dengan alat kendal ntegral 9 8 Gambar : Keluaran sstem pada Gambar, dengan T =,s; w= V; K =, s - ; s - ; dan s - System: c Peak ampltude: 9. Overshoot (%): 8. At tme (sec):. System: c Peak ampltude: 8. Overshoot (%):. At tme (sec): 9.9 System: c Peak ampltude:.8 Overshoot (%):. At tme (sec):. 8 Gambar : Keluaran sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; K =, s - ;s - ; dan s -

Jurnal Penddkan Teknk Elektro. Volume Nomor Tahun, - Tabel. Sstem orde- dengan kendal Integral T =; w = ; K =,; ; K T(de t r(de t s(de MO (%) t MO (de x(. System: er Rse : System: er Settlng :. System: er Fnal Value:.,, 9,99,8,,,,,,,,,,8,999,8 8,,8,,,9,9, >,9,,,,,,,,,,,,,,,,, 8,8,,,,,,, 9,9,,8,8 8,,,8 error.... System: er8 Rse : System: er8 Settlng : 9. Rse : Settlng :. System: er8 Fnal Value:. Fnal Value:. Analsa Percobaan. Sstem tanpa alat kendal ntegral. Berdasarkan data hasl pengukuran pada Tabel, terlhat bahwa dengan konstanta waktu T konstan, maka keluaran sstem x( akan semakn nak dengan menakkan harga Kp. Sebalknya, apabla Kp konstan dan nla T berubah, maka keluaran x( konstan dengan waktu naknya t r akan semakn cepat apabla nla T semakn kecl. Semakn besarnya keluaran sstem x(, maka error semakn kecl. error... System: er Rse :. T = ; w = ; K =, ;,; System: er Rse : 9.99 System: er Settlng : System: er Settlng :.8 System: er Fnal Value:. System: er Fnal Value:. Gambar : Error sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; Kp =, ; ; dan. Sstem dengan alat kendal ntegral Dar gambar 9, fungs alh antara snyal galat dan snyal masukan W( adalah : X ( W ( W ( W ( Ts K s K W ( C( W ( () Ts s Ts s K () ().. System: er Rse :.999 System: er Settlng :.8 System: er Fnal Value:. Gambar : Error sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; Kp =, ;,; dan Dar Gambar, dan terlhat sstem stabl, maka kesalahan keadaan tunak untuk tanggapan undak satuan (unt step) dperoleh dengan menggunakan teorema nla akhr sebaga berkut : e( ss lm s () s. T =,; w = ; K =,; ; System: er System: er Rse :.999 Settlng :.8 System: er Fnal Value:. s( Ts e( ss lm. s Ts s K s = error... System: er Rse :.9 System: er Settlng :.98 System: er Rse :.8 System: er Fnal Value:. Jad kendal ntegral pada sstem orde satu menadakan galat keadaan tunak pada tanggapan terhadap masukan undak (step). In merupakan perbakan yang pentng dar kendal proporsonal yang menmbulkan offset. System: er Settlng :. System: er Fnal Value:.8.... Gambar : Error sstem pada Gambar, dengan T =,s; w = V; Kp =, ; ; dan.

Jurnal Penddkan Teknk Elektro. Volume Nomor Tahun, - System: er Rse :.9 System: er Rse :. System: er Rse :. T= ; w = ; K =,;, ; System: er Settlng : 8. System: er Fnal Value: Pengontrol ntegral dmanfaatkan untuk menghndar tmbulnya snyal galat tetap juga dapat memperbesar overshoot dan memperlambat tanggapan waktu transen. - System: er Settlng :. System: er Settlng :. - - DAFTAR PUSTAKA - - Gambar : Error sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; K =, ;,; dan System: er Settlng :. - System: er Rse :. System: er Rse :. System: er Settlng :. T =,; w = ; K =,; ; System: er Rse :.9 - System: er Settlng :. System: er Fnal Value: Gambar 8: Error sstem pada Gambar, dengan T =,s; w = V; K =, ; ; dan. Benyamn C, Kuo,. Automatc Control System, Prentce Hall. Joseph J Dstefano. 99. Sstem Pengendalan dan Umpanbalk. Jakarta. Penerbt Erlangga. Kartono W, dkk. 99. Petunjuk Praktkum Teknk Pengendalan. Bandung. Pusat Pengembangan Penddkan Polteknk. Ogata, 99. Modern Control System rd Ed, Prentce Hall Internatonal.Inc. Raven, G. 99. Automatc Control Engneerng, McGraw-Hll. Tarmukan. 99. Teknk Pengaturan Otomats. Bandung. Pusat Pengembangan Penddkan Polteknk. T = ; w = ; K =,; ; - System: er8 System: er Rse :.8 Rse :. System: er Rse :. System: er Settlng :. System: er8 Settlng : System: er Settlng : 8.8 System: er8 Fnal Value: - - - - 8 Gambar 9: Error sstem pada Gambar, dengan T = s; w = V; K =, ; ; dan Kesmpulan Sstem kendal orde satu tanpa alat kendal ntegral mempunya keluaran sebandng dengan snyal galat (error) yang dberkan dan waktu yang dperlukan oleh tanggapan (t r ) untuk nak dar %-9% serta waktu untuk mencapa dan tnggal dalam daerah sektar nla akhr (t s ) ( basanya % atau % ) akan lebh cepat dengan harga K p yang dperbesar. Sstem kendal orde satu dengan alat kendal ntegral mempunya perubahan keluaran yang tergantung pada penguatan K. Dengan error yang sama waktu yang dperlukan oleh tanggapan (t r ) untuk nak dar %-9% serta waktu untuk mencapa dan tnggal dalam daerah sektar nla akhr (t s ) ( basanya % atau % ) akan lebh cepat dengan harga K yang dperbesar.