APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap US Dollar sangat fluktuatif dalam dua

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 3 LANDASAN TEORI

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

Exponential smoothing

*Corresponding Author:

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 2 Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

Jumlah penjualan bulanan Produk X

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER

KOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Regresi Linier

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

BAB III METODE PENELITIAN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

MONOGRAF EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL IRIANI UPN VETERAN JAWA TIMUR

Transkripsi:

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakara E-mail: snoeryani@yahoo.com, elyokafiani@gmail.com, andriyanie.free@gmail.com INSTISARI Dalam dere berkala (ime series) dengan pola daa memua rend, moode yang sering digunakan sebagai ramalan unuk periode mendaang adalah pemulusan eksponensial. Meode ini menunjukkan pemboboan menurun secara eksponensial erhadap nilai pengamaan yang lebih ua dan dilakukan unuk mencari nilai forecas error erkecil. Dalam kaegori ini erdapa beberapa meode yang dipakai, anara lain meode Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Exponenial Smoohing), meode Pemulusan Eksponensial Ganda Sau Parameer dari Brown (Brown s One-Parameer Double Exponenial Smoohing), meode Pemulusan Ganda Dua Parameer dari Hol (Hol s Two-Parameer Double Exponenial Smoohing), (Makridakis, 1999) Daa hipoeis yang disajikan menunjukan pola daa akualnya ampak adanya rend, dan diselesaikan menggunakan meode pemulusan eksponensial linier sau parameer dari Brown, pemulusan eksponensial linier dua parameer dari Hol dan meode pemulusan eksponensial kudraik dari Brown unuk mencari forecas error erkecil yang di ukur melalui nilai-nilai MSE (Mean Squared Error) yang erkecil. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa meode pemulusan eksponensial Ganda, Dua-Parameer dari Hol memberikan forecas error yang erkecil dibandingkan dengan nilai yang lainya, menggunakan 0, 2 dan 0,1 memperoleh nilai MSE = 172,84 dan MAPE= 5,17 erkecil. Kaa kunci: Pemulusan Eksponensial, Mean Squared Error, Brown, Hol PENDAHULUAN Peramalan (forecasing) merupakan ala banu yang sanga pening dalam perencanaan yang efekif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi dan organisasi bisnis dalam seiap pengambilan kepuusan yang sanga signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang bagi perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, peramalan memberikan dasar dalam menenukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada bagian pemasaran, peramalan dibuuhkan unuk merencanakan penjualan produk baru, kompensasi enaga dan beberapa kepuusan pening lainnya. Pada bagian produksi dan operasi menggunakan daa-daa peramalan unuk perencanaan kapasias, fasilias, produksi, penjadwalan, dan pengendalian persedian (invenory conrol). Unuk meneapkan kebijakan ekonomi seperi ingka perumbuhan ekonomi, ingka pengangguran, ingka inflasi, dan lainnya dapa dilakukan menggunakan meode/eknik peramalan dan pengukuran kesalahan peramalan. (Makridakis, 1989) Kia sering dihadapkan pada permasalahan bagaimana memilih meode yang cocok dalam meramalkan daa ime series (runun waku) yang memua rend, unuk periode yang akan daang. Pemulusan Eksponensial merupakan salah sau model ramalan yang digunakan unuk daa ersebu. Dalam peneliian ini menyajikan aplikasi Pemulusan Eksponensial (Exponenial Smoohing) berujuan unuk mencari nilai forecas error erkecil, yang di ukur melalui nilai-nilai MSE (Mean Squared Error) dan MAPE (Mean Absolu Prosenase Error) yang erkecil. Ada iga meode yang digunakan unuk membandingkan hasilnya, yaiu Pemulusan Eksponensial ganda, meode linier sauparameer dari Brown (Brown s One-Parameer Double Exponenial Smoohing), Pemulusan Eksponensial ganda, Meode dua parameer dari Hol (Hol s Two-Parameer Double Exponenial Smoohing) dan Pemulusan Eksponensial Tripel, Meode Kuadraik Sau parameer dari Brown (Brown s One-Parameer Tripel Exponenial Smoohing). B-447

METODE Prosedur yang digunakan dalam peneliian ini adalah mengidenifikasi masalah, perumusan masalah, analisis daa, dan penarikan kesimpulan. Daa hipoeis sebagai simulasi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan scaer diagram unuk menenukan pola daanya. Kemudian membandingkan pemulusan eksponensial unggal, meode pemulusan eksponensial ganda Sau parameer dari Brown, meode pemulusan ganda dua parameer dari Hol s. Selanjunya mencari, memilih nilai MSE dan MAPE yang paling erkecil. Suau meode yang menunjukkan pemboboan menurun secara eksponensial erhadap nilai pengamaan yang lebih ua, meode ini disebu prosedur pemulusan eksponensial. Meode pemulusan eksponensial erdiri aas unggal, ganda, dan meode yang lebih rumi. Semuanya mempunyai sifa yang sama, yaiu nilai yang baru diberikan bobo yang lebih besar dibanding pengamaan yang lebih lama. Dalam pemulusan eksponensial, erdapa sau aau lebih parameer pemulusan yang dienukan secara eksplisi, dan hasil pilihan ini menenukan bobo yang dikenakan pada nilai observasi. Meode pemulusan eksponensial unggal (SES = Single Eksponensial Smoohing) dikembangkan dari persamaan awal sebagai beriku : dengan: X X N N F 1 F ( N ).... (1) F = Nilai ramalan pada waku X = daa akual pada waku N = jumlah seluruh daa Jika X N idak ersedia maka diganikan dengan suau nilai pendekaan. Salah sau penggani yang mungkin adalah nilai ramalan periode yang sebelumnya yaiu F, sehingga persamaan (1) menjadi X F F 1 ( F )... (2) N N aau F 1 1 1 ( ) X (1 ) F...... (3) N N Karena nilai N posiip maka bobo (1/N) nilainya berkisar anara 0 dan 1. Dengan menggani nilai 1/N dengan, persamaan (3) menjadi F 1 X (1 ) F.... (4) Persamaan ini merupakan benuk umum yang digunakan dalam menghiung ramalan dengan meode pemulusan eksponensial. Meode ini banyak mengurangi masalah penyimpanan daa, karena idak perlu lagi menyimpan semua daa hisoris, hanya pengamaan erakhir, ramalan erakhir, dan suau nilai yang harus disimpan. Persamaan (4) dapa diperluas dengan mensubsiusi F dengan F X 1 (1 ) F 1 yaiu F X (1 )[ X (1 ) F ] 1 1 1 2 X (1 ) X 1 (1 ) F 1 Proses ini dapa diulang dengan mensubsiusi F 1, 2 hasilnya adalah F dengan komponennya, dan seerusnya, 2 3 1 (1 ) 1 (1 ) 2 (1 ) 3 N 1 N... (1 ) X ( N 1) (1 ) F ( N 1) F X X X X Meode pemulusan eksponensial unggal idak cukup baik dierapkan jika daanya bersifa idak sasioner, karena persamaan yang digunakan dalam meode eksponensial unggal idak erdapa prosedur pemulusan pengaruh rend yang mengakibakan daa idak sasioner menjadi eap idak B-448

sasioner, eapi meode ini merupakan dasar bagi meode-meode pemulusan eksponensial lainnya (Makridakis, 1999). Meode peramalan SES memerlukan spesifikasi nilai dan elah diunjukkan bahwa ukuran MAPE dan MSE berganung pada pemilihan ini. Pemulusan eksponensial unggal dengan ingka respon yang adapif (ARRSES=Adapif Respone Rae Simple Eksponenial Smoohing) memilki kelebihan dari SES, nilai dapa berubah secara erkendali dengan adanya perubahan dalam pola daanya. Karakerisik ini ampaknya menarik jika beberapa raus aau bahkan ribuan iem perlu diramalkan. ARRSES bersifa adapif dalam ari bahwa nilai akan berubah secara oomais bilamana erdapa perubahan dalam pola daa dasar. Persamaan dasar unuk peramalan dengan meode ARRSES serupa dengan persamaan (4) dengan nilai digani dengan F 1 X (1 ) F... (5) di mana: 1 ; E e (1 ) E 1 (Kesalahan/error yang dihaluskan) E M M e (1 ) M 1 (error absolu yang dihaluskan) e X F (daa akual-ramalan) dan merupakan parameer anara 0 dan 1, sera menunjukan nilai absolu. Inisialisasi proses ARRSES lebih rumi daripada SES. ARRSES seringkali erlalu responsif erhadap perubahan dalam pola daa. Dasar pemikiran meode pemulusan eksponensial linear dari Brown adalah serupa dengan raa-raa bergerak linear, karena kedua nilai pemulusan unggal dan ganda keinggalan dari daa yang sebenarnya jika erdapa unsur rend. Perbedaan anara nilai pemulusan unggal dan ganda dapa diambahkan dengan nilai pemulusan unggal dan disesuaikan unuk rend. Persamaan yang dipakai dalam implemenasi pemulusan eksponensial linear sau-parameer dari Brown adalah sbb: Pemulusan Eksponensial Tunggal: Pemulusan Eksponensial Ganda : ' B-449 ' S X (1 ) S 1)........ (6) '' '' S S ' (1 ) S 1....... (7) Pemulusan Trend: a S ' ( S ' S '' ) 2 S ' S ''...... (8) b ( ' '' ) 1 S S..... (9) Ramalan : F m a b ( m )........ (10) Dimana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalkan. Agar dapa menggunakan rumus (6) dan (7), nilai S ' 1 dan S '' 1 harus ada. Teapi pada saa = 1, nilai-nilai ersebu idak ersedia. Sehingga, nilai-nilai ini harus dienukan pada awal periode. Hal ini dapa dilakukan dengan hanya meneapkan S ' dan S '' sama dengan X aau menggunakan nilai raa-raa dari beberapa nilai perama sebagai iik awal. Jenis masalah inisialisasi ini muncul dalam seiap meode pemulusan eksponensial. Jika parameer pemulusan idak mendekai nol. Teapi, jika mendekai nol, proses inisialisasi ersebu dapa memainkan peranan yang nyaa selama periode waku yang panjang. Meode pemulusan eksponensial linear dari Hol, pada prinsipnya adalah serupa dengan Brown kecuali bahwa Hol idak menggunakan rumus pemulusan berganda secara langsung. Sebagai ganinya, Hol memuluskan nilai rend dengan parameer yang berbeda dari parameer yang digunakan pada dere yang asli. Ramalan dari pemulusan eksponensial linear Hol didapa dengan menggunakan dua konsana pemulusan (dengan nilai anara 0 dan 1) dan iga persamaan: Pemulusan : S X (1 )( S 1 b 1).... (11) Peremajaan Trend : b ( S S 1) (1 ) b 1.... (12) Ramalan : F m S b ( m )...... (13)

Persamaan (11) menyesuaikan S secara langsung unuk rend periode sebelumnya, yaiu b 1 dengan menambah nilai pemulusan yang erakhir, yaiu S 1. Hal ini membanu unuk menghilangkan kelambaan dan menempakan S ke nilai daa saa ini. Kemudian persamaan (12) meremajakan rend, yang diunjukkan sebagai perbedaan anara dua nilai pemulusan yang erakhir. Hal ini epa karena jika erdapa kecenderungan di dalam daa, nilai yang baru akan lebih inggi aau lebih rendah daripada nilai yang sebelumnya. Karena mungkin masih erdapa sediki kerandoman, maka hal ini dihilangkan oleh pemulusan dengan (gamma) rend pada periode erakhir ( S S 1 ), dan menambahkannya dengan aksiran rend sebelumnya dikalikan dengan (1- ). Jadi, persamaan (12) serupa dengan benuk pemulusan unggal pada persamaan (5) eapi dipakai unuk meremajakan rend. Akhirnya persamaan (13) digunakan unuk ramalan yang akan daang (ke muka). Trend, b dikalikan dengan jumlah periode ke muka yang diramalkan, m, dan diambahkan pada nilai dasar, S. Proses inisialisasi unuk pemulusan eksponensial linear dari Hol memerlukan dua aksiran yang sau mengambil nilai pemulusan perama unuk S 1 dan yang lain mengambil rend b 1. Pilih S1 X 1. Taksiran rend kadang-kadang lebih merupakan masalah. Kia memerlukan aksiran rend dari sau periode ke periode lainnya. Kemungkinannya b1 X 2 X 1. Bila daa ersebu berkelakuan baik, hal ini idak akan menjadi masalah, eapi jika daa menunjukkan penurunan (drop) yang dramais, perubahan ini, (X 4 X 3 ), dimasukkan dalam aksiran kemiringan awal, maka sisem peramalan dalam jangka panjang dapa mengaasi pengaruh penurunan nilai yang besar ersebu bilamana keseluruhan rendnya adalah meningka. Seperi halnya dengan pemulusan eksponensial linear yang dapa digunakan unuk meramalkan daa dengan suau pola rend dasar, dalam benuk pemulusan yang lebih inggi dapa digunakan bila dasar pola daanya adalah kuadraik, kubik, aau-orde yang lebih inggi. Unuk berangka dari pemulusan kuadraik, persamaannya adalah Pemulusan Eksponensial Tunggal : S X (1 )( S 1 b 1)..... (14) Pemulusan Eksponensial Gand : S '' S ' (1 ) S '' 1.. (15) Pemulusan Eksponensial Tripel : S ''' S '' (1 ) S ''' 1... (16) Peremajaan Trend : a 3 S ' 3 S '' S '''..... (17) Ramalan : b [(6 5 ) S ' (10 8 ) '' (4 3 ) ''' ] 2 S S... (18) 2(1 ) 2 c [ S ' 2 '' ''' ] 2 S S (1 ) 2..... (19) F m a b ( m) 0,5 c ( m ).... (20) Persamaan yang dibuuhkan unuk pemulusan kuadraik jauh lebih rumi dari pada persamaan unuk pemulusan unggal dan linear. Walaupun demikian pendekaannya dalam mencoba menyesuaikan nilai ramalan sehingga ramalan ersebu dapa mengikui perubahan rend yang kuadraik adalah sama. Proses inisialisasi pada pemulusan eksponensial kuadraik dari Brown bisa sanga sederhana, jika dieapkan S ' 1 S '' 1 S ''' 1 X 1. Yang cukup unuk memulai peramalan dari periode 2 dan seerusnya. Dapa dikaakan bahwa pada periode 2 nilai S ' 2, S '' 2 dan S ''' 2 dapa dihiung dengan menggunakan persamaan (14). Walaupun demikian, dengan meode ini kia idak mudah unuk melacak dampak dari proses inisialisasi ersebu pada ramalan yang akan daang. B-450

Meode peramalan yang paling sesuai umumnya menggunakan meode yang memiliki kesalahan raa-raa (MSE= Mean Squared Error) dan kesalahan persenase absolu (MAPE= Mean Absolu Prosenase Error) yang paling kecil. Dalam banyak siuasi peramalan, keepaan dipandang sebagai krieria penolakan unuk memilih suau meode peramalan. Unuk mengukur keepaan ramalan, maka dibuuhkan uji-uji keepaan ramalan. Ada beberapa uji keepaan ramalan yang sering digunakan anara lain adalah (a) Kesalahan kuadra raa-raa (MSE= Mean Squared Error) n 2 e MSE... (21) 1 n dimana: e ˆ Y Y = sisa aau kesalahan ramalan Y = nilai daa ime series pada periode Y ˆ = nilai ramalan dari Y (b) Kesalahan persenase absolu raa-raa (MAPE= Mean Absolue Prosenase Error) n 1 X F MAPE 100 n..... (22) X 1 dimana: X = daa akual dan F = nilai ramalan. Kegunaan dari kedua ukuran keepaan peramalan ersebu adalah : 1). Unuk membandingkan keepaan peramalan yang dilakukan dengan dua meode yang berbeda. 2). Unuk mencari eknik yang opimal. hp://syarifsukses.blogspo.com PEMBAHASAN Unuk menggambarkan pola daa ime series dari daa akual dibua scaer plo dan hasilnya disajikan dalam gambar dibawah ini. Dari gambar 1, erliha daa akual cenderung naik dan ampak adanya rend. Gambar 1. Saer Plo Daa Akual Unuk mendapakan ramalan yang epa digunakan Pemulusan Eksponensial (Exponenial Smoohing). Ada iga meode yang digunakan unuk membandingkan hasilnya, yaiu meode pemulusan eksponensial unggal dari Brown, meode pemulusan eksponensial kuadraik Sau parameer dari Brown dan meode pemulusan ganda dua parameer dari Hol. Seelah dilakukan perhiungan menggunakan Pemulusan Eksponensial Ganda, meode linier sau-parameer dari Brown, dengan rumus (6) sampai dengan (10) dan mencoba memberikan beberapa nilai anara 0 dan 1 diperoleh pada abel 1. Yang menggambarkan bahwa nilai forecas error erkecil unuk meode ini adalah B-451

Menggunakan 0,3 dengan nilai MSE = 251,55 dan MAPE=5,64...... (23) Tabel 1 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Sau Parameer dari BROWN Periode Daa Akual Ramalan α = 0,1 α = 0,2 α = 0,3 α = 0,4 α = 0,5 α = 0,7 α = 0,9 1 143,00 2 152,00 3 161,00 144,91 146,60 148,06 149,30 150,31 151,66 152,11 4 139,00 148,45 152,72 155,96 158,30 159,88 161,27 161,23 5 137,00 146,76 148,17 147,91 146,57 144,67 140,83 138,86 6 174,00 144,89 144,09 142,04 139,74 137,83 136,17 136,72 7 142,00 151,16 155,99 159,52 162,74 165,97 171,77 174,39 8 141,00 149,66 151,53 151,39 150,42 149,02 145,27 142,05 9 162,00 148,16 147,90 146,00 143,94 142,21 140,32 140,67 10 180,00 151,34 153,69 154,72 155,84 157,27 160,42 162,19 11 164,00 157,84 164,94 169,77 173,71 176,84 180,33 180,48 12 171,00 159,93 166,33 169,07 169,95 169,52 166,56 164,07 13 206,00 163,16 169,94 172,21 172,54 172,00 170,80 170,94 14 193,00 173,28 186,28 193,32 197,73 200,81 204,97 206,49 15 207,00 179,05 192,33 197,50 199,02 198,74 196,04 193,29 16 218,00 186,83 201,83 207,01 208,32 208,17 207,22 207,10 17 229,00 195,68 212,52 217,86 219,16 219,17 218,71 218,29 18 225,00 205,40 223,98 229,38 230,57 230,56 229,98 229,31 19 204,00 212,67 229,91 232,74 231,63 229,77 226,67 225,12 20 227,00 214,21 225,11 221,87 216,25 211,32 205,34 203,72 21 223,00 220,25 230,40 227,88 224,85 223,56 224,90 227,02 22 242,00 224,35 232,04 228,49 225,49 224,23 223,84 223,19 23 239,00 231,70 240,34 238,99 238,63 239,53 241,62 242,23 24 266,00 237,12 244,51 242,71 241,79 241,53 240,52 239,20 25 247,27 257,76 259,39 261,39 263,34 265,66 266,34 26 255,14 263,27 263,24 264,43 265,87 267,27 266,95 27 263,00 268,79 267,09 267,47 268,40 268,87 267,56 28 270,87 274,30 270,94 270,51 270,93 270,47 268,16 29 278,74 279,81 274,78 273,55 273,46 272,07 268,77 30 286,61 285,33 278,63 276,59 275,99 273,68 269,38 MSE 526,53 273,47 251,55 256,50 267,87 292,76 305,02 MAPE 9,37 6,04 5,64 5,93 6,25 6,89 7,19 Kemudian dilakukan perhiungan menggunakan Meode Pemulusan Eksponensial Ganda, Dua-Parameer dari Hol, dengan rumus (11) sampai dengan (13) dan mencoba memberikan beberapa nilai dan γ anara 0 dan 1. Seelah melakukan perhiungan yang lebih rumi dibandingkan perhiungan abel 1, diperoleh hasil akhir yang diuangkan dalam abel 2 di bawah ini. Tampak bahwa nilai forecas error erkecil unuk meode ini adalah menggunakan 0,2 dan 0,1 dengan nilai MSE = 172,84 dan MAPE= 5,17..... (24) Dengan cara yang sama dilakukan perhiungan menggunakan Meode Pemulusan Eksponensial Kuadraik Sau-Parameer Dari Brown, dengan rumus (14) sampai dengan (20) dan mencoba memberikan beberapa nilai anara 0 dan 1. Seelah melakukan perhiungan diperoleh hasil akhir seperi dalam abel 3 di bawah ini. Tampak bahwa nilai forecas error erkecil unuk meode ini adalah menggunakan 0,1 dengan nilai MSE = 187,93 dan MAPE = 6,46.. (25) Langkah selanjunya, kia bandingkan hasil perhiungan keiga meode diaas yaiu persamaan (23), (24) dan (25). Menuru Makridakis, 1989, dan beberapa penulis dianaranya adalah di hp://syarifsukses.blogspo.com aaupun hp://www.google.com dan lainnya, pemilihan meode B-452

peramalan erbaik unuk mencari forecas error yang erkecil menggunakan ukuran nilai MSE (Mean Squared Error) dan MAPE (Mean Absolue Prosenase Error) yang erkecil. Tabel 2 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Dua Parameer Dari HOLT (α=0.2 & berbagai nilai γ) Periode Daa Akual Ramalan unuk α = 0,2 γ = 0,1 γ = 0,2 γ = 0,3 γ = 0,4 γ = 0,5 γ = 0,75 γ = 0,9 1 143,00 2 152,00 3 161,00 161,00 161,00 161,00 161,00 161,00 161,00 161,00 4 139,00 170,00 170,00 170,00 170,00 170,00 170,00 170,00 5 137,00 172,18 171,56 170,94 170,32 169,70 168,15 167,22 6 174,00 172,82 171,03 169,26 167,51 165,79 161,60 159,16 7 142,00 180,76 178,12 175,59 173,18 170,88 165,62 162,78 8 141,00 179,93 175,95 172,25 168,82 165,67 158,89 155,53 9 162,00 178,29 172,61 167,50 162,91 158,83 150,62 146,92 10 180,00 180,85 173,72 167,56 162,31 157,88 149,92 146,95 11 164,00 186,49 178,46 171,97 166,84 162,93 157,46 156,52 12 171,00 187,34 178,47 171,81 167,04 163,87 161,28 162,32 13 206,00 189,10 179,58 173,04 168,92 166,74 167,20 169,92 14 193,00 197,85 188,52 182,99 180,39 179,97 184,75 189,50 15 207,00 202,14 193,26 188,96 187,97 189,25 197,42 203,19 16 218,00 208,48 200,40 197,62 198,36 201,25 211,80 217,63 17 229,00 215,94 209,01 207,97 210,44 214,72 226,44 231,45 18 225,00 224,37 218,90 219,71 223,79 229,13 240,73 244,26 19 204,00 230,32 226,26 228,62 233,77 239,44 249,00 250,24 20 227,00 230,36 227,05 230,07 235,17 239,95 244,67 242,51 21 223,00 234,93 232,29 235,64 240,24 243,66 243,15 238,13 22 242,00 237,54 235,30 238,55 242,11 243,76 238,12 231,10 23 239,00 243,52 241,78 244,88 247,40 247,47 238,47 231,24 24 266,00 247,61 246,26 248,99 250,36 248,99 238,23 232,15 25 256,65 256,03 258,70 259,38 257,30 247,61 244,37 26 262,01 261,84 265,00 265,27 262,21 251,43 249,82 27 267,38 267,66 271,31 271,17 267,13 255,25 255,27 28 272,74 273,48 277,62 277,06 272,04 259,07 260,72 29 278,11 279,30 283,92 282,95 276,95 262,90 266,17 30 283,47 285,12 290,23 288,84 281,86 266,72 271,62 MSE 172,84 198,80 248,53 301,99 352,28 435,31 457,46 MAPE 5,17 8,66 8,70 8,78 9,13 9,31 9,22 Tabel 3 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Kuadraik Dari BROWN dengan berbagai nilai Periode Daa Ramalan Akual α = 0,1 α = 0,15 α = 0,2 α = 0,3 α = 0,4 α = 0,5 α = 0,7 α = 0,9 1 143,00 2 152,00 3 161,00 145,86 147,05 148,09 149,75 150,93 151,70 152,31 152,17 4 139,00 151,00 153,94 156,27 159,47 161,18 161,88 161,75 161,19 5 137,00 148,08 148,79 148,68 146,93 144,29 141,76 138,77 138,61 6 174,00 145,06 144,14 142,63 139,25 136,67 135,42 135,87 136,90 7 142,00 154,39 157,45 159,78 163,66 167,40 170,85 174,89 174,69 8 141,00 151,63 152,38 152,18 150,70 148,83 146,76 142,75 141,51 9 162,00 149,03 148,19 146,64 143,49 141,24 139,96 139,77 140,87 10 180,00 153,60 154,60 155,01 156,02 157,71 159,60 162,28 162,40 B-453

11 164,00 162,92 167,15 170,30 175,29 178,95 181,09 181,64 180,39 12 171,00 165,19 168,62 170,36 171,42 170,48 168,45 164,59 163,74 13 206,00 169,10 172,49 173,83 173,87 172,53 171,19 170,55 171,07 14 193,00 183,20 190,65 195,25 200,48 203,31 205,20 207,24 206,67 15 207,00 190,14 197,18 200,42 201,71 200,22 198,06 194,27 192,85 16 218,00 199,86 207,47 210,51 211,04 209,45 208,04 207,09 207,20 17 229,00 210,81 218,99 221,89 221,96 220,45 219,45 218,76 218,24 18 225,00 222,67 231,26 233,91 233,45 231,87 230,89 229,90 229,22 19 204,00 230,44 237,21 237,71 233,78 230,01 227,62 225,38 224,94 20 227,00 229,46 230,96 226,73 216,30 209,15 205,28 203,03 203,59 21 223,00 235,50 235,96 231,74 224,41 222,24 223,16 226,55 227,37 22 242,00 238,55 236,86 231,62 224,58 223,05 223,51 223,73 223,00 23 239,00 246,53 245,23 241,39 238,30 239,71 241,58 242,71 242,33 24 266,00 251,44 249,00 244,86 241,60 241,70 241,52 239,79 238,99 25 263,41 262,97 261,32 262,38 264,99 266,36 266,89 266,47 26 273,87 270,28 266,59 266,20 268,33 269,15 268,48 266,98 27 284,34 277,59 271,86 270,01 271,67 271,94 270,06 267,49 28 294,81 284,90 277,13 273,83 275,02 274,73 271,65 268,00 29 305,27 292,21 282,40 277,64 278,36 277,52 273,23 268,51 30 315,74 299,51 287,68 281,46 281,70 280,31 274,81 269,02 MSE 187,93 190,71 190,90 189,88 189,15 188,77 188,35 188,09 MAPE 6,46 5,77 5,49 5,94 6,37 6,75 7,22 7,22 Ternyaa hasil analisis yang disajikan menunjukan bahwa Meode Pemulusan Eksponensial Ganda, Dua-Parameer dari Hol, memberikan nilai MSE dan MAPE yang erkecil dibandingkan menggunakan meode Pemulusan Eksponensial dari Brown (linier aupun kuadraik). Yaiu dengan memberikan nilai 0, 2 dan 0,1 diperoleh nilai MSE = 172,84 dan MAPE= 5,17 erkecil. Hasilnya dapa disajikan dalam benuk grafik gambar 2 dibawah ini. KESIMPULAN Gambar 2. Ramalan Daa Akual unuk 0, 2 dan 0,1 Pola daa akual yang disajikan memua unsur rend, dari hasil scaer plo. Meode yang digunakan dalam analisis didasarkan pada aplikasi Pemulusan Eksponensial (Exponenial Smoohing) dari Brown (linier maupun ganda) dan dari Hol. Unuk mencari nilai forecas error erkecil, dilakukan menggunakan nilai-nilai MSE (Mean Squared Error) dan MAPE (Mean Absolu Prosenase Error) erkecil. Dengan membandingkan iga meode Pemulusan Eksponensial yaiu meode pemulusan eksponensial linier sau-parameer dari Brown, meode pemulusan eksponensial ganda, dua-parameer dari Hol (Hol s Two-Parameer B-454

Double Exponenial Smoohing), dan meode pemulusan eksponensial kuadraik sau-parameer dari Brown (Brown s One-Parameer Double Exponenial Smoohing). Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa meode pemulusan eksponensial ganda, duaparameer dari Hol, memberikan nilai MSE dan MAPE yang erkecil unuk 0, 2 dan 0,1 dengan nilai MSE = 172,84 dan MAPE= 5,17. Aplikasi Pemulusan Eksponensial (Exponenial Smoohing) yang disajikan dalam peneliian disini idak disarankan unuk daa yang memua unsur musiman. DAFTAR PUSTAKA Hanke, J.E. (2005). Business Forecasing. eighh ediion. Pearson Prenice Hall, Inc.. New Jersey 07458 Makridakis, S, dkk. (1999). Meode dan Aplikasi Peramalan. Jilid 1. Edisi kedua. Binarupa Aksara, Jakara. hp://syarifsukses.blogspo.com hp://www.google.com B-455