PENGUKURAN PERMANENT EARNINGS PADA HUBUNGAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEND PERUSAHAAN : REVIEW PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

OVERVIEW 1/40

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

Pengaruh Current Ratio, Asset Size, dan Earnings Variability terhadap Beta Pasar

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ASOSIASI ANTARA PRAKTIK PERATAAN LABA DAN REAKSI PASAR MODAL DI INDONESIA. DRS. IMAM SUBEKTI, M.Si., AK Dosen Fak. Ekonomi Unibraw ABSTRACT

Transkripsi:

Jurnal Akuntans dan Investas Vol. 9 No. 2, halaman: 189-196, Jul 2008 PENGUKURAN PERMANENT EARNINGS PADA HUBUNGAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEND PERUSAHAAN : REVIEW PENELITIAN Wahyu Manuhara Putra E-mal : wahyumanuhara@gmal.com Unverstas Muhammadyah Yogyakarta ABSTRACT Corporate earnngs dvded nto a permanent component of earnngs and transtory earnngs wll be very useful n estmatng the future value of the company, that wll be useful n decson makng stock return. Be more relevant for nvestors and fnancal analysts n analyzng the earnngs based on the permanent and transtory earnngs. On permanent earnngs wll be more focused to get the gan from nvestments. One focus of research s based on ths component s to test the relatonshp wth the earnngs dvdend payment polcy. Based on several studes obtaned dfferent results concernng the relatonshp wth the permanent earnngs dvdend polcy. Research that focuses on permanent earnngs usng two approaches to determne the accuracy of the proxy of permanent earnngs. Determnaton of permanent earnngs through the stock prce and the latter by usng the accountng proft. Keywords : Permanent Earnngs, Transtory Earnngs, Stock Prce, Dvdend, Stock Return PENDAHULUAN Lntner, 1956 (dalam Pan, 2001) memberkan kontrbus pentng dalam peneltan keuangan dan pasar modal dengan membuktkan bahwa manajer perusahaan akan mengubah dvdend berupa penngkatan dvdend hanya jka manajer tersebut memproyekskan atau mengestmas permanent earnngs dalam penngkatan earnngs dbandngkan dengan memproyekskan transtory earnngs. Permanent earnngs merupakan earnngs perusahaan yang secara konstan dharapkan terjad untuk tetap berlaku d masa depan. Sedangkan transtory earnngs merupakan earnngs yang terjad hanya bersfat sementara atau sekal pada perusahaan. Earnngs perusahaan yang dplah menjad komponen permanent earnngs dan transtory earnngs akan sangat berguna dalam mengestmas nla perusahaan masa datang sehnggaakan berguna dalam pengamblan keputusan return saham. Sehngga akan lebh relevan bag nvestor maupun anals keuangan untuk mendasarkan analsa earnngs berdasarkan pada permanent dan transtory earnngs. Pada permanent earnngs akan lebh dfokuskan untuk mendapatkan gan dar nvestasnya. Hasl peneltan dar Lntner tersebut memunculkan beberapa motvas 189

Wahyu Manuhara Putra, Pengukuran Permanent Earnngs... peneltan selanjutnya yang berfokus pada permanent maupun transtory earnngs. Salah satu fokus peneltan yang ddasarkan pada hal tersebut adalah menguj hubungan komponen earnngs dengan kebjakan pembayaran dvdend oleh perusahaan. Dar beberapa peneltan dperoleh adanya perbedaan hasl yang menyangkut hubungan permanent earnngs dengan kebjakan jumlah dvdend yang dbayarkan. Tulsan n mengurakan pengertan dar permanent earnngs dan transtory earnngs, kemudan member gambaran mengena peneltan-peneltan yang berhubungan dengan earnngs tersebut, selanjutnya menekankan pada peneltan yang menghubungkan permanent earnngs dan dvdend serta pada bagan selanjutnya akan dbahas mengena penyebab terjadnya perbedaan hasl pada peneltan yang berfokus pada permanent earnngs dan dvdend. KONSEP PERMANENT DAN TRANSITORY EARNINGS Suatu earnngs laporan keuangan perusahaan akan sangat berguna untuk pengamblan keputusan nvestor ketka nvestor mampu menunjukkan earnngs apa yang relevan dengan pengamblan keputusan. Earnngs yang relevan tersebut dketahu dengan mengkategorkan komponen earnngs dalam komponen permanent earnngs dan transtory earnngs. Foster (1986) menyatakan bahwa formula untuk persamaan earnngs total tersebut terdr dar R E P T E E yang mana earnngs agregrat R E merupakan penjumlahan dar permanent earnngs dan transtory earnngs. E P adalah permanent earnngs dan E T adalah transtory earnngs. Tetap penuls lan membedakan earnngs kedalam tga kategor. Msal, Revsne, et. al., 2002 mengatakan bahwa angka earnngs yang dlaporkan serng bers tga komponen, masng-masng bertumpu kepada suatu tngkat kaptalsas earnngs berbeda : (1) Suatu komponen permanent earnngs yang merupakan penlaan relevan dan earnngs yang dharapkan untuk tetap berlaku ke masa depan. (2) Suatu komponen transtory earnngs adalah penlaan relevan tetap merupakan earnngs yang tdak dharapkan untuk tetap berlaku ke masa depan. Transtory earnngs dakbatkan oleh transaks atau perstwa sekal terjad. (3) Suatu nla earnngs rrelevant atau komponen pengganggu adalah tdak berkatan dengan free cash flow atau earnngs masa depan dan, oleh karena tu, tdak berkatan dengan penetapan harga saham sekarang. Ketga komponen earnngs dapat dbuat persamaan sebaga berkut: P α β X Permanent earnngs p p β Transtory earnngs T β e Persamaan datas menyatakan bahwa harga saham sebaga fungs komponen earnngs atas permanent, transtory, dan valuaton-rrelevant. Secara teor, permanent (sustanable) earnngs mempunya koefsen earnngs lebh besar dbandng transtory earnngs X T Value rrelevant earnngs o X o 190

Jurnal Akuntans dan Investas 9 (2), 189-196, Jul 2008 karena permanent earnngs mash tetap berlaku lebh lama ke masa depan. Pada beberapa buku (Revsne, et. al. 2002) permanent earnngs atau permanent ncome (Pendapatan permanen) juga dsebut sustanable or normalzed ncome ddefnskan sebaga present value arus kas anutas perodk umur perusahaan yang sama dengan present value arus kas aktual perusahaan atas umur bsns-nya. Secara sederhana, permanent ncome adalah rata-rata pendapatan yang dharapkan stabl selama umur perusahaan. Pada kenyataannya, permanent ncome dapat berubah ketka prospek earnngs jangka panjang berubah. Permanent earnngs sebenarnya mencermnkan fokus earnngs jangka panjang yang merupakan kemampuan menghaslkan earnngs berkelanjutan (sustanable earnng power) (Wld et. al., 2001). Permanent ncome sangat berguna karena terkat langsung dengan konsep dan nla perusahaan. (Wld et. al., 2001). KOMPONEN EARNINGS Pada lteratur akuntans, terdapat banyak bukt yang banyak dpertmbangkan untuk mengungkap hubungan antara return saham dengan unexpected earnngs untuk menla nformaton content earnngs perusahaan (Foster, 1986). Watts dan Zmmerman (1986) merevew lteratur awal mengena adanya hubungan antara kelebhan return saham dan unexpected earnngs. Banyak peneltan yang telah dlakukan yang berfokus pada efek persstence atau temporarness serta mengurakan earnngs yang dhubungkan dengan reaks pasar modal. Msal Kormend dan Lpe, 1986 (dalam Pan, 2001) yang menjelaskan perbedaan cross sectonal perusahaan dalam hubungan dan penguraan earnngs. Easton dan Zmjewsk, 1989 (dalam Pan, 2001) yang mengdentfkas persstence sebaga determnan perbedaan cross-sectonal antar perusahaan dalam hubungannya antara earnngs dengan saham. (Parkash, 1995). Sehngga n dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang memlk earnngs akan berbeda return sahamnya. Nla perusahaan sama dengan present value ekspektas arus kas masa depan. Dan komponen unexpected permanent dan temporary earnngs memberkan nformas berbeda mengena unantcpated arus kas masa depan. (Parkash, 1995). Suatu perstwa (msal, perubahan akuntans) mampu menghaslkan mplkas pasar modal yang berbeda sesua dengan dampak dharapkan pada komponen berbeda pada earnngs. Penguraan earnngs tersebut akan memudahkan pengujan suatu peneltan mengenat return saham (Parkash, 1995). Jones et. al., 2000 membuktkan bahwa permanent earnngs yang besar akan menghaslkan reaks harga saham lebh besar dbandngkan dengan transtory earnngs. Tetap adanya perdebatan dantara para ahl ekonom yang memfokuskan apakah harga saham benar-benar mencermnkan nla ntrnsk atau fundamental suatu perusahaan (Marsh dan Merton, 2001). Sedangkan peneltan yang dlakukan oleh Samuelson dan Fama, menghpotesskan efsens pasar 191

Wahyu Manuhara Putra, Pengukuran Permanent Earnngs... bahwa harga saham secara penuh akan mencermnkan nformas yang terseda, dan oleh karenanya estmasan return saham terbak adalah dengan nla ntrnsk. (Marsh dan Merton, 2001). Secara rata-rata, harga saham ndvdual akan merespon secara rasonal pengumuman yang berkatan dengan nla fundamental perusahaan sepert perubahan dvdend dan earnngs serta harga tdak akan merespon kejadan yang bersfat non ekonom sepert perubahan kosmetk pada teknk akuntans. (Marsh dan Merton, 2001). Tetap peneltan yang dlakukan oleh Fama dan French (1998) Membuktkan bahwa autokorelas yang lemah terjad untuk perode haran dan mngguan pada pengujan efsens pasar modal, tetap lebh kuat pada long run horzon return. PENELITIAN PERMANENT EARNINGS DAN TRANSITORY EARNINGS Banyak peneltan yang memfokuskan pada permanent dan transtory earnngs. Msalkan peneltan yang dlakukan oleh Kumar dan Lee (2001) yang mengembangkan tractable dnamc model atas kebjakan dvdend berdasar nter temporal coarse sgnallng framework yang menyatakan bahwa sgnal penyesuaan dvdend hanya substantal dalam permanent earnngs perusahaan, bukan pada transtory earnngs. Peneltan Lntner (1956, 1963) (dalam Kumar, 2001) yang mencoba melhat adanya praktk dvdend smoothng melalu partal adjustment dvdend kepada dvdend payout rato yang dngnkan. Implkas pentng dar model n adalah bahwa penyesuaan dvdend akan kontnus dengan memperhatkan varas stochastc dalam permanent earnngs. (Kumar dan Lee, 2001). Dan peneltan Parkash, 1995 membuktkan adanya ndkas bahwa komponen permanent earnngs memlk dampak lebh besar darpada komponen temporary earnngs dalam menjelaskan excess return atas beberapa peroda dsektar pengumuman earnngs perusahaan. Peneltan yang dlakukan oleh Ashq Al et. al., 1992 yang menelt mengena permanent dan transtory earnngs dalam memforcast EPS. Peneltan James A. Ohlson, 1992 yang berfokus pada transtory earnngs serta peneltan Mofft dan Gottschalk, 2002 untuk melhat trend varan earnngs d negara Amerka. Peneltan Jones, et. al., 2000 berfokus kepada kesempatan nvestas dengan relatvef permanent earnngs. Stud lan mengena permanent earnngs yang dkatkan dengan kompensas manajemen berdasar earnngs dlakukan oleh Baber et. al. (1998). Dsampng ada banyak peneltan tersebut, hal yang perlu dperhatkan juga adalah adanya banyak peneltan yang lebh menekankan atau berfokus pada hubungan kebjakan dvdend dengan permanent atau transtory earnngs. Msal peneltan yang dlakukan oleh Mng-Shun Pan, 2001, Lntner, 1956 (dalam Hsu et. al., 1998), Marsh dan Merton (1987), Kao dan Wu (1994), Hsu et. al. (1998), Kumar dan Lee, 2001, Fama dan Babak (1968). 192

Jurnal Akuntans dan Investas 9 (2), 189-196, Jul 2008 PENELITIAN PERMANENT EARNINGS DENGAN DIVIDEND Hpotess permanent earnngs menyatakan bahwa perubahan dvdend utamanya berhubungan dengan perubahan permanent earnngs. Berdasarkan tersebut, Pan (2001) berargumen jka manager menganggap adanya pergantan dalam long run sustanable earnngs maka akan dkut oleh perubahan dvdend. Tetap pada kenyataannya perubahan dvdend oleh manajer proporsnya akan lebh besar darpada perubahan dalam permanent earnngs. Banyak stud berfokus pada hubungan antara dvdend dan laba akuntans. Walaupun demkan perubahan dvdend lebh mungkn berhubungan dengan perubahan dalam permanent earnngs (Lntner, 1956). Dalam (Hsu et. al., 1998). Peneltan Lntner, 1956 (dalam Pan, 2001) sudah menunjukkan bahwa manager perusahaan akan menakkan dvdend hanya jka manajer memproyekskan permanent earnngs darpada temporary dalam penngkatan earnngs. Sehngga manajer cenderung mengubah dvdend terutama dalam merespon perubahan earnngs unantcpated dan nontranstory. Sedangkan hasl peneltan Kao dan Wu, 2001 menympulkan bahwa dvdend berhubungan secara kuat dengan estmasan permanent earnngs. Hasl peneltan Hsu et. al. (1998) menyatakan bahwa perubahan dvdend kelhatan dpcu oleh perubahan permanent earnngs. Ketka laba akuntans durakan ke dalam permanent earnngs dan transtory earnngs maka permanent earnngs lebh dekat berhubungan dengan dvdend. Hasl peneltan emprs DeAngelo, DeAngelo dan Sknner, 1996; Benartz, Mchaely, dan Thaler, 1997 (dalam Pan, 2001) menemukan bahwa perubahan dvdend tdak merupakan sgnal relable prospek earnngs masa depan perusahaan, dan ada sedkt bukt hubungan postf antara perubahan dvdend dan perubahan earnngs masa depan. Pada ss lan, stud yang ddasarkan pada regres tme seres menemukan bahwa hubungan lemah antar dvdend dan perubahan earnngs. Tetap stud emprs yang dlakukan dengan analss regres tmes seres mendapatkan bahwa dvdend memberkan nformas sedkt mengena earnngs setelahnya dar perusahaan. (Kao dan Wu, 2001). KETEPATAN PROKSI PERMANENT EARNINGS Dalam lteratur, permanent earnngs basanya ddefnskan sebaga long run sustanable earnngs dan pengukuran permanent earnngs dalam beberapa cara. Msal Fama dan Babak, 1968 (dalam Pan, 2001) yang menggunakan perubahan dalam laba akuntans sebaga proks perubahan permanent earnngs. Sedangkan Marsh dan Merton (1987) menggunakan harga saham untuk mengukur permanent earnngs. Peneltan yang dlakukan oleh Marsh dan Merton (1987) untuk mengembangkan model dnams dalam menjelaskan perlaku dvdend adalah dengan menggunakan stock prce sebag 193

Wahyu Manuhara Putra, Pengukuran Permanent Earnngs... proks nla ntrnsk perusahaan dan berhubungan dengan permanent earnngs unobserved dengan berasums constant real dscount rate. Asums dasar pada model Marsh- Merton adalah bahwa harga saham perusahaan sama sepert nla ntrnsk per saham-nya yang destmas oleh manajemen perusahaan. Mereka menemukan bahwa perubahan dvdend berhubungan sgnfkan dengan stock prce masa lalu. Peneltan yang dlakukan oleh Kao dan Wu (1994) memperluas model yang dpaka oleh Marsh & Merton dengan memasukkan current stock prce sebaga predktor permanent earnngs masa depan perusahaan. Alasannya adalah bahwa pada pasar saham yang efsen, perubahan harga saham akan mencermnkan perubahan penlaan pasar dar konds permanent earnngs perusahaan melalu dvdend akan sebak dar sumber lan nformas. Tetap penggunaan stock prce n membutuhkan beberapa asums. Pertama pasar modal harus efsen. Kedua, manager adalah seorang forecaster rasonal yang memlk nformas relable. Dan ketga, real dscount rate harus konstan. Peneltan yang sama untuk menguj perlaku dvdend dengan menghubungkan permanent earnngs dlakukan oleh Hsu et. al. (1998). Peneltan tersebut menggunakan alternatf lan laba akuntans sebaga proks permanent earnngs. Keuntungannya adalah pertama, menghndar asums kaku kalau memaka stock prce. Kedua, pemakaan pengukuran permanent earnngs secara langsung memungknkan untuk mendeteks hubungan stock prce dan permanent earnngs. (Hsu et. al., 1998) Hasl peneltan tersebut berlawanan dengan Marsh & Merton, yang mana Marsh & Merton menemukan bahwa model akan tdak tepat dlaksanakan ketka laba akuntans dgunakan sebaga proks permanent earnngs darpada dengan menggunakan stock prce. Hsu et. al. (1998) menguj peran nformas earnngs dalam penentuan kebjakan dvdend. Peneltan tersebut mengurakan akuntans earnngs ke dalam dalam komponen permanent dan transtory dan mempostulatkan bahwa kebjakan dvdend dpcu oleh sustanable permanent earnngs. Dua pengukuran sebaga proks permanent earnngs. Pertama, varable permanent earnngs dekstraks dar laba akuntans dengan model Random Level Shft ARMA. Varable kedua permanent earnngs dekstraks dar stock prce tmes cost of captal. Kedua model dukur dengan menggunakan model Marsh- Merton untuk menjelaskan perlaku dvdend perusahaan dan knerja model tersebut dbandngkan. Haslnya menunjukkan bahwa pengukuran permanent earnngs yang dekstraks dar data laba akuntans menjelaskan perlaku dnams lebh bak darpada stock prce. Hasl yang dperoleh Hsu et. al. (1998) n adalah bahwa estmas permanent earnngs akan lebh bak dengan menggunakan earnngs akuntans dbandngkan dengan model stock prce. Kelemahan varabel earnngs dalam Marsh dan Merton dsebabkan ketdaktepatan dalam menggunakan laba 194

Jurnal Akuntans dan Investas 9 (2), 189-196, Jul 2008 akuntans sebaga ukuran permanent earnngs. Estmasan permanent earnngs dengan model RLARMA lebh tepat sebaga proks unobserved permanent earnngs darpada stock prce. KESIMPULAN Peneltan Lntner, 1956 telah memberkan kontrbus dengan membuktkan bahwa manajer perusahaan akan menngkatan dvdend jka manajer tersebut memproyekskan permanent earnngs dalam penngkatan earnngs dbandngkan dengan transtory earnngs. Permanent earnngs menjad perhatan utama dalam peneltan yang mendasarkan hubungan dvdend dengan earnngs. Peneltan yang berfokus pada permanent earnngs menggunakan dua pendekatan untuk menentukan ketepatan proks permanent earnngs. Penentuan permanent earnngs dektraks melalu stock prce, n peneltan yang dlakukan oleh Marsh dan Merton. Sedangkan cara yang kedua dengan menggunakan laba akuntans. Peneltan n dlakukan oleh Hsu et. al. (1998). Hasl peneltan tersebut berlawanan dengan Marsh & Merton, yang menemukan bahwa model tdak tepat ketka laba akuntans dgunakan sebaga proks permanent earnngs darpada dengan stock prce. Hsu et. al. (1998) menguj peran nformas earnngs dalam penentuan kebjakan dvdend. Peneltan tersebut mengurakan akuntans earnngs ke dalam dalam komponen permanent dan transtory dan mempostulatkan bahwa kebjakan dvdend dpcu oleh sustannable permanent earnngs. Perbedaan dalam peneltan yang berhubungan dengan permanent earnngs dan kebjakan dvdend berkatan dengan ketepatan pengukuran permanent earnngs. Permanent earnngs akan lebh tepat dgunakan dengan menggunakan data laba akuntans model Random Level Shft ARMA. DAFTAR PUSTAKA Al, Ashq, Aprl Klen, dan James Rosenfeld, 1992, Analysts Use of Informaton about Permanent and Transtory Earnngs Components n Forecastng Annual EPS, The Accountng Revew, Vol. 67, No. 1, hal 183-198. Baber, Wllam R., Sok-Hyon Kang dan Krshna R. Kumar, 1998, Accountng Earnngs and Executve Compensaton: The Role of Earnngs Persstence, Journal of Accountng and Economc, 25, hal 169-193. Fama, Eugene F., dan Kenneth R. French, 1998, Permanent and Temporary Components of Stock Prces, Journal of Poltcal Economc, Vol 96, No 2, hal 246-273. Foster, George, 1986, Fnancal Statement Analyss, Second Edton, Prentce-Hall Internatonal, New Jersey. Hsu, Jummng, Xu-Mng Wang dan Chunch Wu, 1998, The Role of Earnngs Informaton n Corporate 195

Wahyu Manuhara Putra, Pengukuran Permanent Earnngs... Dvdend Decson, Management Scence, Vol 44, Noo. 12, Part 2 of 2, hal S173 - S191. Jones, Jefferson P, Rchard M. Morton dan Thomas F. Schaefer, 2000, Valuaton Implcaton of Investment Opportuntes and Earnngs Permanence, Revew of Qualtatves Fnance and Accountng, 15, hal 21-35. Kao, Chhwa, dan Chunch Wu, 2001, Test of Dvdend Sgnalng Usng the Marsh-merton Model: Akuntans generalzed Frcton Approach, Journal of Busness, Vol 67 no 1, hal 45-68. Kumar, Praveen, dan Bong-Soo Lee, 2001, Dscrete Dvdend Polcy wth Permanent Earnngs, Fnancal Management, Autum, hal 55-78. Marsh, terry A., dan Robert C. Merton, 2001, Dvdend varablty and Varance Bounds tests for the Ratonalty of Stock Market Prces, The Amrcan Economc Revew, Vol 76, No 3, hal 483-498. hal C68 C73. Ohlson, James A., 1999, On Transtory Earnngs, Revew of Accountng Studes, 4, hl 145 162. Parkash, Mohnder, 1995, The Dfferental Informaton Content of Unexpected Permanent and Temporary Earnngs, Journal of Busness Fnance & Accountng, 22 (5), hal 695-713. Revsne, Lawrence, Danel W. Collns, dan W. Bruce Johnson, 2002, Fnancal Reportng & Analyss, Second Edton, Prentce Hall, New jersey. Watts, Ross L., J. L. Zmmerman, 1986, Postve accountng Theory, Prentce-Hall, Inc., New Jersey. Wld, John J., Leopold A. Bernsten, dan K.R. Subramanyam, 2001, Fnancal Statement Analyss, Seventh Edton, McGraw-Hll Compane, Inc., New York. Pan, Mng-Shun, 2001, Agregrate Dvdend Behavor and Permanent Eranngs Hypothess, The Fnancal Revew, Vol 36, hal 23-38. Mofft, Robert A., dan Peter Gottschalk, 2002, Trends n The Transtory Varance of Earnngs n The Unted States, The Economc Journal, 112, 196