Menggugat Kinerja Profesor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun )

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

TUGAS AKHIR Pancasila Berdasarkan Landasan Yuridis SETIYAWAN S1TI-12 Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

III. METODE PENELITIAN

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

Bab III Analisis Rantai Markov

Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Teknik Shojinka di Sistem Make To Order Kendala Penyisipan Job dalam On-going Schedule

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

MODEL OPTIMAL SISTEM TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

Transkripsi:

Haran Kompas, 11 November 2015 Menggugat Knerja Profesor Jumlah profesor d negara kta terlalu sedkt. Itu pun sebagan dnla kurang berkualtas dan tdak produktf. Hal n terkuak dalam Semnar Nasonal Keprofesoran yang dgelar Drektorat Jenderal Penddkan Tngg, d Jakarta, Kams (29/10/2015), dan dbertakan Kompas (30/10). Tak ada yang perlu dbantah. Tga masalah d atas memang merupakan kenyataan yang terjad d Indonesa. Namun, masalah sebenarnya adalah masalah kedua dan ketga. Masalah pertama mnmnya jumlah profesor dapat dengan mudah datas melalu, msalnya, nstruks presden yang memnta agar dangkat lag sejumlah profesor sehngga raso antara jumlah program stud dan jumlah profesor menjad lebh tngg. Caranya? Tentu dengan menurunkan persyaratan menjad profesor. Namun, apakah cara n akan menyelesakan ketga masalah? Apakah syarat profesor d republk n sangat sult sehngga jumlahnya menjad mnm? Masalah n telah dulas oleh Agus Suwgnyo (Kompas, 6/11/2015) yang memperlhatkan bahwa raso profesor terhadap jumlah dosen d negara maju pun tdak tngg. Beratkah syarat jad profesor Jka dbandngkan dengan negara maju, sepert Jepang, Jerman, dan Amerka, secara umum syarat menjad profesor d Indonesa terlalu mudah. Jangankan dengan Sngapura, dbandngkan dengan Malaysa saja syarat profesor kta mash terlalu lunak. Dalam acara dskus tentang penulsan makalah lmah beberapa waktu lalu, saya berkesempatan bertemu dan sedkt berbncang dengan seorang profesor dar Unverst Kebangsaan Malaysa (UKM). Fakultas tempat saya bekerja memlk sejarah panjang dengan UKM karena dahulu beberapa profesor senor mereka pernah kulah d sn.

Haran Kompas, 11 November 2015 Namun, dalam beberapa dekade terakhr n, stuas sudah terbalk: cukup banyak anggota staf kam yang memperoleh doktor d UKM. Selama n, kam memang mengklam bahwa kam sepadan dengan UKM mesk jelas jauh d bawah Unverst Malaya (UM). Tampaknya, klam n harus segera dkoreks jka melhat konds sekarang. Saya sempat menanyakan apa syarat jad profesor d UKM. Jawabannya tentu saja mengagetkan. Selepas profesor madya (mungkn sebandng dengan lektor kepala d tempat kta), untuk menuju profesor penuh, mnmal harus memlk 20 makalah lmah yang dtuls d jurnal nternasonal berfaktor dampak (ISI mpact factor). Mash ada embel-embel lan, yatu mnmal dalam 10 makalah lmah sang calon profesor harus sebaga correspondng author dan sang calon harus memlk ndeks-h mnmal 12. Belakangan, nla n dkoreks menjad sektar 7 karena kolega mereka dar lmu sosal sult mendapatkan ndeks-h 12 tersebut. Mash ada tambahan lan, sepert harus memperoleh dana hbah dengan jumlah mnmal tertentu, serta untuk bdang yang relevan harus ada bukt kerja sama dengan ndustr. Lebh memberatkan lag adalah kenyataan bahwa jumlah profesor d satu unverstas dtentukan ketersedaan dana unverstas tersebut. Jad, jka ada lebh dar satu calon yang memenuh krtera mnmal d atas, sementara unverstas hanya memlk dana untuk satu profesor, salah satu yang terbak akan dtunjuk untuk mengemban jabatan profesor tersebut. Bandngkan dengan syarat profesor d Indonesa, yatu mnmal 850 kum yang notabene dapat dkumpulkan dar mengajar teratur dan rajn mengunjung konferens d dalam neger. Sementara syarat tambahannya adalah satu makalah d jurnal lmah nternasonal bereputas yang ddefnskan sebaga memlk faktor dampak. Syarat yang jauh lebh lunak dbandngkan dengan Malaysa n saja sudah menua banyak protes.

Haran Kompas, 11 November 2015 D lan phak, mesk aturan yang dbuat Dtjen Penddkan Tngg (Dkt) n merupakan syarat mnmal dar pemerntah untuk unverstas dar Sabang hngga Merauke, menambah satu lag makalah d jurnal nternasonal sebaga syarat profesor d unverstas nomor satu d neger n danggap sudah zalm! Jka stuas sepert n terus dbarkan, kapan unverstas-unverstas kta dapat setara dengan unverstas neger jran? Mungkn 100 tahun lag atau tdak akan pernah terjad sama sekal. Masalah utama d balk mnmnya jumlah profesor adalah rendahnya mutu rset yang dlakukan. Masalah n sudah berkal-kal saya lontarkan d haran n (Kompas 13/8/2014, 30/8/2013, dan 29/10/2012). Akbat rendahnya mutu rset, hasl rset tdak dapat dpublkas d jurnal nternasonal yang merupakan jurnal baku (standar) d komuntas lmah bersangkutan, tdak mudah untuk dpatenkan, dan akhrnya tdak laku djual ke masyarakat pengguna. Sangat logs jka para dosen kta tdak banyak yang berkprah d komuntas lmah nternasonal masng-masng. Banyak hal yang mengakbatkan rendahnya mutu rset. Yang serng dsalahkan adalah kurangnya dana serta fasltas rset mesk yang palng patut dcurga adalah rendahnya ambs untuk melakukan rset karena rset hanya dpaka untuk nak pangkat! Namun, ada satu hal yang mash luput dar perhatan, yatu dalam hal rset kta sudah mengasngkan dr dar kancah nternasonal dengan mendefnskan sendr apa tu rset serta bagamana menla knerja perset serta produk rset. Akbatnya, kta jarang melhat apa yang dkerjakan oleh kolega kta d Malaysa, apalag d negara maju, sepert Amerka, Jepang, dan Jerman. Rbut-rbut tentang faktor dampak (mpact factor) jurnal, ndeks-h, serta perngkat unverstas merupakan bentuk kekagetan kta setelah sekan lama terasng dar duna lmah nternasonal. Ternyata krtera baku yang dpaka unverstas rset kelas duna sudah jauh dar krtera yang kta defnskan sendr. Ada hal yang pantas dcatat dar tulsan Agus Suwgnyo (Kompas, 06/11). Jka setap profesor

Haran Kompas, 11 November 2015 melakukan peneltan mandr dan membmbng mnmal dua mahasswa pascasarjana, jumlah publkas nternasonal Indonesa sudah lebh dar cukup untuk kebutuhan saat n. Sayangnya, hal n tdak terjad. D republk n, profesor yang aktf menelt sekalpun mayortas mengandalkan mahasswanya untuk mendapatkan data prmer. Ironsnya, n pun terjad pada calon profesor! Solus masalah Palng sedkt ada dua solus yang dapat kta gunakan untuk keluar dar masalah n. Pertama, kta harus memsahkan "jabatan" profesor dar sstem kepangkatan dan penggajan pegawa neger. Jabatan profesor dbuat sepert jabatan drektur yang memmpn sebuah kelompok peneltan dalam satu bdang lmu, mengajar program pascasarjana d bdang tersebut, dan menghaslkan produk rset sesua krtera baku unverstas rset kelas duna. Dengan demkan, profesor tak bsa lag "mengamen" ke mana-mana mencar tambahan penghaslan atau menjabat poss struktural lan. Jka harus menjabat poss lan, jabatan profesornya harus dtnggalkan dan dgant orang lan yang juga kompeten dalam bdang tersebut. Tentu saja solus pertama n mengharuskan kta membongkar sstem penddkan tngg serta sstem rset nasonal yang berakar pada UU Nomor 12 Tahun 2012 serta UU No 18/2002. Namun, dengan dgabungkannya Kementeran Rstek dan Dtjen Dkt dalam satu kementeran baru, membongkar serta merajut kembal kedua UU tersebut memang sudah seharusnya dagendakan saat n. Solus kedua adalah dengan memanfaatkan defns "profesor parpurna" yang sudah ada dalam UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen (Kompas, 30/8/2013). Karena perguruan tngg berhak menetapkan profesor parpurna, solus kedua n dapat mencontoh persyaratan profesor d UKM, dengan catatan bahwa jabatan profesor penuh (full professor) adalah profesor parpurna.

Haran Kompas, 11 November 2015 Untuk mendukung proses n, pemerntah tnggal memberkan block grant tambahan kepada perguruan tngg yang danggap strategs untuk jad unverstas rset guna dtagh haslnya beberapa tahun kemudan. TERRY MART Fskawan Unverstas Indonesa (UI) dan Anggota Koms Ilmu pengetahuan Dasar, Akadem Ilmu Pengetahuan Indonesa (AIPI)