BAB II KAJIAN TEORI. masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENDEKATAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN PRESTASI BELAJAR. secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. CAHAYALATIHAN SOAL BAB 10. batu baterai. dinamo. lilin. aki

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Rasa Ingin tahu. a. Pengertian Rasa Ingin Tahu

BAB II Kajian Pustaka

LAMPIRAN LAMPIRAN 48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN I

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL VALIDITAS

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

Skor Aspek yang dinilai

fisika CAHAYA DAN OPTIK

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Lampiran 1 SURAT IZIN OBSERVASI DAN PENELITAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

61 Lampiran 1 Lampiran 2

63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sumber Cahaya dan Sumber Tenaga

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Lampiran 1 Nilai Semester 1 Mata Pelajaran IPA SDN Gendongan 01 Salatiga

Lampiran 1 SOAL UJI VALIDITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANGKET SEBELUM VALIDITAS ANGKET AKTIVITAS BELAJAR. No. Pernyataan SS S TS STS

Antiremed Kelas 08 Fisika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1 surat ijin uji coba validitas

Lampiran 1 SURAT IZIN DAN PENELITIAN SKRIPSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. Satuan Pendidikan : SDN Tingkir Tengah 02

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SDN WATU AGUNG 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

Kisi-Kisi Instrument Soal Siklus I. Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsik an sifat-sifat cahaya.

LAMPIRAN 1 Surat surat

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Lampiran 1 Surat Ijin Observasi dan Penelitian Skripsi

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Satuan Pendidikan : SMPK Santo Yusup Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP Silkus I) A. Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

77

LAMPIRAN 1. Surat Izin (Uji Instrumen dan Penelitian Skripsi)

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. ( Siklus 1 )

Contoh Soal IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD/MI Hindayani.com

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS PENDIDIKAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KRADENAN SD NEGERI 3 GRABAGAN

SOAL UJI VALIDITAS PRE TEST. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c dan d!

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar

Lampiran 1 78

Jurnal Langsat Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2017

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN SURAT IJIN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

4. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!

C E R M I N. Oleh: Anggi Budi Wirawan NIT: Akademi Pelayaran Niaga Semarang Desember

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BBM 8 CAHAYA DAN ALAT OPTIK

SURAT PERNYATAAN. : 58/012/V/2012 : Pernyataan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yth. Kaprogdi PSKGJ-S1 PGSD UKSW Salatiga Di Salatiga

LAMPIRAN I ( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ) A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : SMP Kristen Sendang Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

LAMPIRAN 1 (Pra Penelitian)

LAMPIRAN I RPP SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SATUAN PEMBELAJARAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan belajarberupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri a. Secara bahasa Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu Inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang yang diajukannya. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis. b. Secara Istilah Inkuiri adalah suatu pendekatan yang digunakan guru dalam mencapai tujuan dengan siswa yaitu dengan cara siswa mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 7

Inkuiri adalah salah satu kegiatan/penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesempatan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir/penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Metode inkuiri merupakan kegiatan belajar mengajar di mana siswa dihadapkan pada suatu keadaan / masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan anatara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah (problem solving) yang lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan inkuiri dapat dilakukan secara perorangan, kelompok ataupun seluruh kelas (klasikal), baik dilakukan didalam kelas ataupun di luar kelas. Inkuiri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti diskusi anatar siswa, tanya jawab antar guru dengan murid dan sebagainya. Pelaksanaan metode inkuiri dapat dimaksudkan untuk mencari jawaban tertentu yang sudah pasti ataupun kemungkinan pilihan (alternatif) jawaban atas masalah tertentu. 8

2. Tujuan dan Manfaat Metode Inkuiri a. Penggunaan metode inkuiri bertujuan: 1) Mengembangkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat (obyektif). 2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (kritis, analitis dan logis).. 3) Membina dan mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh (curriousity). 4) Mengungkap aspek pengetahuan (kognitif) maupun sikap (afektif) b. Agar kegiatan inkuiri mencapai tujuan yang di tentukan, maka hendaknya diperhatikan hal hal sebagai berikut : 1). Siswa diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan dicari jawabannya / dipecahkan untuk itu guru hendaknya menjelaskan pokok permasalahannya dan tujuan yang ingin dicapai. 2). Guru hendaknya memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berdiskusi, mengemukakan kemungkinan pilihan jawaban ataupun bertanya. 3). Guru hanya membatasi agar jangan keluar dari pokok pembicaraan. 4). Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan pancingan, bilamana siswa kurang mampu menganalisa masalah. 9

5). Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan siswa tidak menyimpang dari nilai nilai, seperti nilai agama, pancasila dan sebagainya. 6). Guru tidak memberikan jawaban langsung atas masalah yang dihadapi. 3. Langkah-langkah Penerapan Metode Inkuiri a. Menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingin tahuan terhadap sesuatu. b. Perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik. c. Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis. d. Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis. e. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi. f. Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari situasi baru. 4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri Kelebihannya a. Siswa aktif dalam pembelajaran. b. Membangkitkan motivasi belajar siswa. c. Siswa memahami bahan pelajaran. d. Menimbulkan rasa puas bagi siswa. 10

Kekurangannya a. Menyita banyak waktu b. Cara belajar ini diperlukan adanya kesiapan mental c. Tidak semua siswa dapat melakukan penemuan d. Tidak berlaku untuk semua topic e. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar, karena sangat merepotkan guru. B. Hasil Belajar 1. Belajar Belajar merupakan suatu usaha supaya mendapat kepandaian atau suatu yang lebih dari yang dimilikinya menurut kamus Poerwadarminta. Belajar adalah usaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian 1. Para ahli juga mengemukakan pendapat yang berbeda beda tentang belajar menurut Geoch menyatakan Belajar adalah merupakan perubahan dari suatu pengalaman yang diakibatkan oleh kenyataan (praktek) 2. Sedangkan Horad Speare memberikan batasan tentang belajar adalah : Belajar adalah merupakan serangkaian kegiatan seperti 1 WJS Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1984), 108. 2 Sudirman AM, (1986), 22. 11

mengamati, mendengarkan, membaca, meniru, berusaha memecahkan sendiri dan mengikuti petunjuk pemimpin 3 Rokayati dalam Dewa Ketut Sukardi menyatakan bahwa belajar adalah : perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau bersifat temporer 4. Berdasarkan dari uraian di atas maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa : a. Belajar dilakukan secara sadar b. Belajar harus ada usaha mencapai dan mendapatkan kepandaian c. Belajar merupakan perubahan dari suatu pengalaman yang diakibatkan oleh kenyataan d. Belajar dapat dilakukan dengan cara mengamati, mendengarkan, membaca, meniru, memecahkan suatu masalah. 2. Prestasi Prestasi merupakan hasil yang dimiliki setelah melalui proses menurut Kamus Poerwadarminta prestasi adalah prestasi adalah hasil yang telah dicapai 5. 3 Sudirman AM, (1986), 22. 4 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Di Sekolah, (Surabaya:Usaha Nasional 1983), 15. 5 WJS Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1984), 768. 12

Sedangkan menurut Soenarwan menyatakan bahwa : Prestasi adalah hasil belajar : sedangkan yang dimaksud dengan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar siswa dengan tujuan pendidikan yang telah dimantapkan. Hasil belajar dalam rangka studi meliputi kawasan kognitif, afektif dan kecepatan belajar seseorang pelajar 6. Berpedoman dari uraian diatas maka dapatlah diambil suatu pengertian bahwa prestasi belajar sejauh mana kemampuan yang telah dicapai oleh siswa untuk memehami dan mengetahui serta menguasai pelajaran pelajaran yang diberikan di sekolah. Dan ini dapat dilihat dari angka angka yang diraih berupa nilai dan juga dapat pula dilihat dari hasil test ulangan siswa. C. Hakikat IPA 1. Pengertian IPA IPA didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA. 6 Soenarwan, (1981), 79. 13

Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Lestari, 2002: 7) adalah sebagai berikut: a. Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. b. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. c. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat. d. Progresif dan komunikatif; artinya IPA itu selalu berkembang ke arah yang lebih sempurna dan penemuan-penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. Proses; tahapan-tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu kebernaran. e. Universalitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA, dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk). 14

2. Proses Belajar Mengajar IPA Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 200: 5). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam Usman, 2000: 5). Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan 15

timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000:4). Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997: 18). Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar IPA meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran IPA. 3. Hasil Belajar IPA Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768), hasil belajari adalah hasil akhir yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. 16

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan hasil belajar, maka dapt diartikan bahwa hasil belajar IPA adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar IPA. 4.Materi Sifat-Sifat Cahaya a. Pengertian Sifat-Sifat Cahaya Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia.cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan megnet. Berdasarkan jenisnya cahaya dibedakan menjadi 2 yaitu cahaya tampak dan cahaya tidak tampak: 1. Cahaya tampak adalah cahaya yang jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh manusia. Contoh: Cahaya Matahari. 17

2. Cahaya tidak tampak adalah cahaya yang bila mengenai benda tidak akan tampak lebih terang atau masih sama sebelum terkena cahaya. Contoh: Sinar Infra merah dan Sinar X. b. Kegunaan Cahaya 1. Membantu proses Fotosintesis 2. Menerangi Bumi 3. Sumber energi bagi manusia. c. Unsur-unsur Materi 1. Cahaya Merambat Lurus Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu senter arah rambatnya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. 2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke mana pun kamu berjalan, selalu di ikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk ke dalam rumah atau berlindung di balik pohon yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya 18

mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan. 3. Cahaya Dapat Dipantulkan Pemantulan atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akanterlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita. 4. Cahaya Dapat Dibiaskan Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya di manfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal dari pada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan kedalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah. d. Cahaya dan Sifat-Sifatnya 1. Sifat sifat cahaya terhadap benda Bening dan benda gelap 19

a) Benda bening disebut juga benda tembus pandang. Benda bening artinya benda yang dapat ditembus oleh cahaya secara sempurna. Cahaya yang terhalang oleh benda bening, sebagian besar diteruskan oleh benda tersebut. Yang termasuk benda misalnya plastik bening, air jernih, dan botol bening. b) Benda gelap tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Oleh karena itu benda gelap disebut benda tidak tembus pandang. Contoh benda gelapa yaitu kardus, karton, buku dan batu. c) Dalam kehidupan sehari hari sifat cahaya pada benda gelap dimanfaatkan misalnya dalam prinsip pemasangan genting tanah. Cahaya matahari yang mengenai genting tanah sebagian besar diserapnya. Akibatnya penghuni rumah tidak terkena cahaya matahari seara langsung sehingga tidak kepanasan. d) Ada benda benda yang tidak dapat digolongkan sebagai benda bening maupun sebagai benda gelap. Benda benda semacam ini dikelompokkan sebagai benda keruh. e) Dalam kehidupan sehari hari sifat sifat cahaya berpengaruh terhadap kehidupan di dalam air. Perairan yang jernih dapat ditembus oleh cahaya matahari, sehingga tumbuhan air dapat berfotosintesis. Fotosintesis menyebabkan air menjadi kaya akan oksigen. Oksigen ini diperlukan bagi kehidupan makhluk yang lain di dalam air. 20

2. Sifat sifat Cahaya pada Cermin a) Sifat cahaya pada cermin datar Cermin datar yaitu yang bagian mengkilapnya datar. Contoh cermin pada jendela. Pemantulan pada cermin datar disebut pemantulan teratur. Cermin datar membentuk bayangan semu (maya). Bayangan maya (semu) adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar, tetapi dapat dilihat dalam cemin. Dalam kehidupan sehari hari cemrin datar dimanfaatkan untuk kaca rias dan untuk periskop. Periskop yaitu alat yang digunakan oleh kapal selam untuk melihat keadaan di atas lautan. b) Sifat cahaya pada cermin cekung Cermin cekung merupakan cermin yang bagian dalamnya memantulkan cahaya. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Oleh karena itu cermin cekung disebut cermin pengumpul. Dalam kehidupan sehari hari biasanya cermin cekung di digunakan sebagai pengumpul cahay pada senter atau lampu kendaraan, kaca hias, dan pengumpul cahaya pada kompor surya. 3. Sifat cahaya pada cermin cembung Cermin cembung yaitu cermin yang bagian mengkilapnya berbentuk cembung. Jika berkas berkas cahaya yang sejajar mengenai 21

cermin cembung, cahaya dipantulkan menyebar atau divergen. Oleh karena itu cermin cembung disebut juga cermin penyebar. Bayangan benda yang dibentuk cermin cembung adalah maya, tegak, dan lebih kecil daripada aslinya. Karena sifatnya tersebut, maka cermin cembung dipergunakan sebagai kaca spion pada kendaraan bermotor. 4. Pembiasan Cahaya Cahaya dapat melewati benda bening misalnya udara dan air. Medium adalah zat perantara yang dilalui oleh cahaya. Apabila cahaya melalui medium yang berbeda kerapatanya, maka cahaya mengalami pembelokan arah. Pembelokan cahaya ini disebut pembiasan cahaya. Kerapatan zat berbeda beda. Pembiasan cahaya dapat terjadi apabila cahaya merambat melalui zat yang berbeda kerapatannya, misalnya udara ke air atau sebaliknya. 5. Hubungan Penerapan Metode Inkuiri dengan Hasil Belajar Siswa Dalam proses belajar mengajar guru sebagai pelaksana pengajaran harus dapat menciptakan kondisi yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Dengan demikian diharapkan terjadi interaksi antara guru dan siswa yang pada umumnya akan merasa mendapat motivasi yang tinggi apabila guru melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Selain itu siswa akan lebih memahami dan mengerti konsep-konsep IPA secara benar. 22

Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara konsisten baik bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, dan resistensi (daya lekat) terhadap materi pelajaran menjadi lebih panjang. Pembelajaan kooperatif yang dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang bervariasi dengan metode inkuiri dapat menumbuhkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pengajaran IPA yang disajikan dengan metode inkuiri memungkinkan untuk siswa mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dalam metode inkuiri lebih membawa siswa untuk memahami materi yang disajikan oleh guru, karena siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, pengajaran IPA yang disajikan dengan penerapan metode inkuiri akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 7 7 Bid. Diah Widyatun, model-pembelajaran-student-teamshttp://jurnalbidandiah.blogspot.com 23