Jurnal Matik Penusa Volume 19 No. 1 Juni 2016 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

I. PENGANTAR STATISTIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 PENGARUH PERSIAPAN ELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI ELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK AHASAN KUADRAT DAN AKAR KUADRAT ILANGAN ULAT SISWA SMP SWASTA ANDUNG PERCUT SEI TUAN Muhammad Rom Syahputra Program Stud Teknk Informatka STMIK Pelta Nusantara Medan, Jl. Iskandar Muda No 1 Medan, Sumatera Utara 0154, Indonesa m.romy@yahoo.com Abstrak Masalah dalam peneltan n adalah : (1) agamana kesapan belajar sswa () agamana prestas belajar matematka sswa. Tujuan peneltan yang ngn dcapa dalam peneltan adalah : 1. Untuk mengetahu deskrps data kesapan sswa dalam belajar matematka. Untuk mengetahu deskrps data prestas belajar matematka sswa 3. Untuk mengetahu apakah ada pengaruh postf dar kesapan belajar sswa terhadap prestas belajar matematka sswa. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VIIISMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014yang berjumlah 58 orang. Sampel dalam peneltan n seluruh jumlah populas yatu 58 orang.alat pengumpul data yang dgunakan dalam peneltan n adalah angket yang berjumlah 30 tem dan test berjumlah 10 tem. Kemudan data dkumpulkan, dolah dan danalss. Hasl peneltan dperoleh bahwa : (1) Rata-rata kesapan belajar sswa 69,5 dan standard devas 6,67 () rata-rata prestas belajar matematka sswa 7,8 dan standard devas 1,008 (3) Indeks determnas sebesar 0,1 yang berart varabel kesapan belajar sswa (X ) member pengaruh sebesar 10% terhadap prestas belajar matematka sswa (4) Terdapat pengaruh yang postf kesapan belajar sswa terhadap prestas belajar matematka sswa SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014. Kata Kunc : Pengaruh Persapan elajar Sswa, Prestas elajar, Rata-Rata, standart Devas. I Pendahuluan A. Latar elakang Masalah Faktor-faktor yang mempengaruh prestas belajar sswa yatu faktor nternal dan faktor eksternal. Faktor nternal alah faktor yang berasal dar dalam dr ndvdu, sedangkan faktor eksternal alah faktor yang berasal dar luar ndvdu. Faktor eksternal sangat pentng, karena kegagalan dan keberhaslan belajar sangat tergantung pada dr sendr. Kemampuan sswa untuk mencptakan proses belajar dalam drnya termasuk faktor penunjang dar prestas belajar sswa. Sedangkan proses belajar ada satu terjad bla sswa memlk kesapan belajar yang bak. Mash banyak sswa yang datang ke sekolah tanpa ada kesapan sehngga d sekolah saat belajar sswa tersebut hanya berman, mengganggu teman yang sedang belajar atau pun hanya duduk dam tanpa memperhatkan saat guru menerangkan dan tdak mau mengerjakan tugas yang dberkan oleh guru. Walaupun kesapan belajar berasal dar dalam dr namun peranan guru sangat pentng dalam merangsang serta menngkatkan jalannya proses belajar mengajar. Untuk dapat melaksanakan tugas tu dengan bak guru harus mengetahu tahap-tahap terjadnya proses belajar. Dengan begtu guru mengetahu alasanalasan mengapa a melakukan kegatan atau skap tertentu. Guru juga harus mengetahu sejauh mana kesapan sswa untuk menghadap pelajaran, jad apa yang dlakukan guru cepat mendapat respon dar sswa, begtu juga sebalknya.melhat pentngnya kesapan belajar dalam proses belajar mengajar, maka penuls tertark untuk mengetahu menelt pengaruh kesapan belajar sswa terhadap prestas dengan judul Pengaruh Kesapan elajar Sswa Terhadap Prestas elajar Matematka Pada Pokok ahasan Kuadrat Dan Akar Kuadrat langan ulat Sswa SMP Swasta andung Percut Se Tuan Tahun Pembelajaran 014/015. 79 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943. Pembatasan Masalah Mengngat begtu banyak faktor yang mempengaruh prestas belajar sswa maka penuls dsn hanya membatas pada kesapan belajar sswa dalam mengktu pelajaran matematka pada pokok bahasan kuadrat dan akar kuadrat blangan bulat d kelas VIII SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014. C. Rumusan Masalah Sesua dengan latar belajang masalah rumusan masalah dalam peneltan n adalah : 1. agamana deskrps data kesapan sswa dalam belajar matematka?. agamana deskrps data prestas belajar matematka sswa? 3. Apakah ada pengaruh postf dar kesapan belajar terhadap prestas belajar matematka sswa SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 014/015? D. Kerangka Konseptual Dalam belajar matematka memerlukan kesapan belajar karena matematka adalah lmu yang berkelanjutan. Sebaga contoh jka sswa sap untuk belajar berart sswa mau memperlhatkan guru saat menerangkan, sehngga sswa dapat mengert dan dapat mengerjakan soal-soal lathan. Kemudan esok harnya a dapat mengkut pelajaran yang selanjutnya. Prestas belajar merupakan suatu hasl seseorang dalam melakukan kegatan belajar sesua dengan nla yang dcapa. Prestas belajar dapat dcapa melalu proses belajar. Sedangkan proes belajar tdak lepas dar adanya kesapan belajar.dengan kesapana belajar dapat terjad proses belajar dan akan menghaslkan prestas belajar yang bak. E. Hpotess Peneltan Yang menjad hpotess dalam peneltan n adalah Ada pengaruh postf kesapan belajar terhadap prestas belajar matematka Pada Pokok ahasan Kuadrat dan Akar Kuadrat langan ulat sswa SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014. II Tujuan Dan manfaat peneltan A.Tujuan Peneltan Adapun yang menjad tujuan dalam peneltan n adalah : 1. Untuk mengetahu deskrps data kespan sswa dalam belajar matematka. Untuk mengetahu dekrps data belajar matematka sswa 3. Untuk mengetahu apakah ada pengaruh postf dar kesapan belajar sswa terhadap prestas belajar matematka sswa SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 014/015.. Manfaat Peneltan Manfaat dar peneltan n adalah : 1. Sebaga masukan bag para guru matematka tentang pentngnya kesapan belajar pada dr sswa dalam rangka menngkatkan prestas belajarnya, maka dharapkan para guru dapat menanamkan rasa kesadaran pada sswa tentang kesapan belajar sswa.. Sebaga masukan bag sswa agar mempersapkan drya dalam belajar sehgga prestasnya dapat dcapa dengan bak 3. Sebaga bahan perbandngan bag penelt lannya yang akan mengadakan peneltan dalam permasalahan yang sama. III Tnjauan Pustaka A. Kerangka Teorts 1. Kesapan elajar Jka sswa memlk kesapan belajar berart sswa harus sudah mengetahu apa yang nantnya akan dpelajar, mater apa yang akan dsampakan oleh guru dan alatalat bantu apa saja yang dbutuhkan dalam kegatan pelajar tersebut. Menurut Imaduddn Ismal (000 : 43) : elajar merupakan kesapan pada phak anak ddk. Kesapan maksunya bahwa anak sudah matang dan sudah mengetahu apa yang dperlukan untuk menerma tugas pelajaran, atau dengan kata lan bahwa anak akan bertambah kecepatan belajarnya bak d rumah atau d sekolah jka ada padanya kesapana untuk belajar. 1.1. Perhatan Untuk mengamat sesuatu dperlukan perhatan.sswa harus memperhatkan saat guru menerangkan dan bukan melhat keluar atau berman-man, jka memang ngn belajar. Guru tentu dapat memkrkan berbaga cara untuk menark perhatan sswa dengan stmulus yang baru dan beranekaragam. Namun yang terpentng adalah memupuk skap perhatan pada sswa sehngga sswa dapat memberkan perhatannya, walaupun ada hal lan yang menark perhatannya. Lsnawaty Smanjuntak (00:59) mengatakan : Untuk dapat membangktkan perhatan yang berasal dar sswa, guru harus : a. Mengajar dengan cara yang menark, msalnya menyesuakan bahan pelajaran dengan pengalaman dan kebaaan anak ddk. 80 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 b. Menjelaskan dar yang mudah ke yang sukar atau dar yang konkrt ke yang abstrak. c. Mengatakan selngan yang sehat tentu lebh bak jka selngan-selngan dkatkan dengan wawasan yang berhubungan dengan kehdupan seharhar. d. Sedapat mungkn menghlangkan saat atau keadaan yang menyebabkan perhatan jad tak perlu. e. Penggunaan alat-alat Peraga. 1.. Motvas Tngkat laku manusa darahkan untuk mencapa tujuan, sehngga kehendak tersebut menggerakkan tujuan tersebut.kehendaknya tu merupakan motvas. Msalnya ada sswa yang merasakan adanya kebutuhan untuk belajar lalu tmbullah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan tu. Perbuatan tersebut dlakukannya untuk mencapa tujuan belajar yatu mendapatkan hasl yang bak yang dpengaruh oleh bermacam-macam konds bak dar dalam maupun luar dr sswa tersebut, konds sepert n dkatakan bahwa sswa mempunya motvas untuk belajar. Menurut pendapat Oemar Hamalk (001 : 158) : Motvas adalah perubahan energ dalam dr (prbad) seseorang yang dtanda dengan tmbulnya perasaan dan reaks untuk mencapa tujuan. Selanjutnya pendapat M. Ngalm Purwanto (001:60) adalah : motvas/dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks ddalam dr organsme yang mengarahkan ke tngkah laku terhadap suatu tujuan. Fungs motvas menurut Oemar Hamalk (001:161) adalah : a. Mendorong tmbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motvas maka tdak akan tmbul sesuatu perbuatan sepert belajar. b. Motvas berfungs sebaga pengarah. Artnya mengarahkan perbuatan ketercapaan tujuan yang dngnkan. c. Motvas berfungs sebaga penggerak. Ia berfungs sebaga mesn artnya motvas akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 1.3. Perkembangan Kematangan Dapat tdaknya seorang sswa belajar seauatu juga dtentukan oleh taraf kematangannya. Ada hal-hal yang tdak bsa dlakukan anak pada usa empat tahun tetap dapat dlakukan oleh anak berusa delapan tahun, msalnya pada usa empat tahun anak suka menru namun belum dapat membedakan hal yang patut dtru ataut tdak, sedangkan anak usa delapan tahun sudah mengetahunya. Menurut S. Nasuton (001:183) : Pada suatu saat anak tu dapat berfkr logs bla dhadapkan dengan perstwa yang konkrt, akan tetap a tdak mampu memperlhatkan pemkran logs bla menghadap masalah yang mengandung unsur-unsur smbols. Pendapat S. Nasuton menjelaskan bahwa seorang anak dapat berfkr secara logs bla dhadapkan pada suatu keadaan yang nyata dan tdak bsa berfkr logs bla dhadapkan pada keadaan atau perstwa yang menggunakan smbol-smbol.jad dapat juga dkatakan bahwa perbedaan dalam perkembangan kematangan seseorang anak dsebabkan oleh perbedaan keteramplan ntelektual yang telah dpelajar sebelumnya.. Pengertan elajar anyak pengertan tentang belajar namun penuls hanya membatas dua pengertan belajar yatu : Rochman Natawjaya (000:13) : elajar adalah suatu proses usaha yang dlakukan ndvdu untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan sebaga hasl pengalaman ndvdu tu sendr dar nteraks dengan lngkungan. Kemudan Nana Sujana (1985:13) berpendapat bahwa : elajar adalah suatu proses yang dtanda dengan adanya perubahan pada dr seorang. Perubahan sebaga hasl dar proses belajar dapat dtunjukkan dalam berbaga bentuk sepert pengetahuan, pemahaman, skap dan tngkah laku, keteramplan kecakapan serta perubahan aspek-aspek lan pada ndvdu belajar. 3. Teor elajar 3.1. Teor S-R dar Thorndke Pengertan belajar adalah merupakan suatu proses yatu hubungan stmulus dan respon. Faktor yang mempengaruh proses belajar adalah reward (kepuasan atau suatu kejadan). Dasar terjadnya belajar adalah pembentukan asosa antara stmulus dan respon, terjadnya asosas antara stmulus respon n menurut Thorndke memlk hukum-hukum sebaga berkut (001:11). 3.1.a.Hukum Kesapan (Law of Readness) Hukum n menjelaksn kesapan ndvdu untuk melakukan sesuatu Cr-cr berlakunya hukum kesapan sebaga berkut : a. Seseorang ada kecenderungan bertndak, orang tu bertndak maka akan menmbulkan 81 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 kepuasan, sedang tndakantndakan lan tdak dlakukan. b. Seseorang ada kecenderungan bertndak, orang tu bertndak maka akan menmbulkan menmbulkan rasa tdak puas dan a akan melakukan tndakan-tndakan lan untuk menadakan rasa tdak puas tad. c. Seseorang tdak mempunya kecenderungan bertndak, orang tu melakukan tndakan maka akan menmbulkan rasa tdak puas dan a akan melakukan tndakan lan untuk menadakan rasa tdak puas tad. Interprestas dar hukum kesapan n adalah bahwa belajar akan berhasl bla peserta ddk telah sap untuk belajar. 3.1.b. Hukum Lathan Hukum n menunjukkan bahwa prnsp utama belajar adalah pengulangan makn serng suatu konsep dulang maka mak dkuasa konsep tu. 3.1.c. Hukum Akbat (Law Of Effect) Hukum n mengemukakakan pengaruh ganjaran dan hukuman.ganjaran menyebabkan sswa ngn melakukan hal serupa sedangkan hukuman menyebabkan sswa mungkn mogok untuk mengerjakan. 3.. Teor Gagne Menurut Gagne (001 : 19) : elajar merupakan proses pengetahuan yang Perubahan terjad berdasarkan atas berkembangnya ntelejens yang bersfat postf dan negatf. Penermaan karena adanya nteraks antara lngkungan. Menurut Gagne ada delapan tpe atau jens belajar dan lma hasl belajar : Gagne mengurutkan delapan tpe belajar (001:30) : a. elajar Sgnal (sgnal learnng) elajar dengan sgnal adalah belajar tanpa kesengajaan yang dhaslkan dar sejumlah stmulus ulangan atau stmulus tunggal yang akan menmbulkan suatu respon d dalam ndvdu yang bersangkutan. b. elajar S R (S R Learnng) eajar jens n adalah belajar untuk merespon suatu sgnal namun bentul belajar n berbeda dalam dua hal dengan belajar sgnal yatu kalau belajar sgnal adalah tdak sengajar sedangkan belajar S-R adalah sengaja. c. elajar merangka tngkah laku (channg)- Jens belajar n menunjukkan adalah dua atau lebh S- R yang dgabungkan bersama. Contohnya membag suatu sudut menjad dua bagan yang sama dengan menggunakan penggars dan jangka. Keteramplan menggunakan penggars dan jangka tu merupakan sepasang S R yang harus dpelajar lebh dulu untuk dapat membag dua sama besar suatu sudut. d. elajar Asosas Verbal (Verbal Channg) elajar jens n terjad pada waktu member nama suatu benda. Msalnya apabla peserta ddk melhat sebuah segtga yang tga buah sudutnya sama besar maka nama segtga tu adalah segtga sama ss. e. elajar Dskrmnas (Dscrmnaton Learnng) elajar jens n adalah untuk membedakan hubungan S R agar benda-benda konkrt atau perstwa fsk dan konsep melalu smbol dan merespon lngkungan. f. elajar konsep (Concept Learnng) elajar jens n adalah belajar memaham kebersamaan sfat-sfat dar benda-benda konkrt atau perstwa-perstwa dkelompokkan menjad satu jens. g. elajar mememecahkan (Rule learnng)- elajar aturan ddasarkan atas konsep-konsep yang telah dpelajar, msalnya d dalam matematka sfat-sfat pernyataan sepert satu meter sama dengan seratus centmeter h. elajar memecahkan masalah (problem solvng) belajar memecahkan masalah n merupakan tpe belajar yang menyangkut dua tau lebh aturanaturan yang telah dpelajar peserta ddk dmana aturan-aturan tu dkombnaskan agar menghaslkan suatu aturan yang tadnya belum dketahu oleh peserta ddk aturan baru nlah yang kemudan dpergunakan untuk memecahkan masalah. Lma hasl belajar Gagne (001 :9) yatu : Kategor 1. Informas verbal : kecakapan untuk mengkomunkaskan secara verbal pengetahuannya tentang fakta-fakta. Informas verbal n dperoleh secara lsan, 8 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 membaca buku, mendengarkan rado dan sebaganya. Kategor. Keteramplan ntelektual : menguasa konsep dan aturan serta memecahkan masalah. Keteramplan n merupakan cara sswa bernteraks dengan lngkungannya melalu smbol-smbol. Contohnya bagamana mengubah pecahan menjad desmal. Kategor 3. Strateg Kognetf : kecakapan untuk mengelola dan mengembangkan proses berfkr dengan cara merekam, membuat analss dan sntess. Kategor 4. Skap : Kecenderungan untuk merespon secara ajeg terhadap stmulus berdasarkan penlaan terhadap stmulus tu. Kategor 5. Keteramplan Motork : Kecakapan yang dcermnkan oleh adanya kecepatan, keterapan, dan kelancaran gerakan otot-otot dan anggota badan. Msalnya dmula dar gerakan-gerakan sederhana sepert menggunakan penggars, jangka sampa mampu menggunakan alat-alat tu, msalnya membag sama panjang sepotong gars lurus. 4. Prestas elajar Oemar Hamalk (001 : 10) berpendapat bahwa : Prestas belajar adalah suatu hasl belajar yang dcapa melalu perbuatan belajar. Selanjutnya Sutratna Trtanegoro (1998:768) mengemukakan : Prestas belajar adalah penlaan dar hasl kegatan yang dlakukan bak dalam bentuk angka atau huruf yang dapat mencermnkan hasl yang dcapa oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Jad jelaskan bahwa prestas dartkan sebaga hasl yang sudah dcapa setelah perbuatan belajar dan merupakan cermn keberhaslan sswa dalam proses belajar mengajar d sekolah. IV Metode Peneltan A. Lokas dan Waktu Peneltan Dalam peneltan n penuls mengadakan peneltan d SMP Swasta andung Percut Se Tuan yang terletak d Jalan Pengabdan No. 7 andar Seta Percut Se Tuan Kab.Del Serdang. Peneltan d laksanakan pada bulan Januar Tahun 014.. Populas dan Sampel 1. Populas Populas adalah keseluruhan objek peneltan yang cr-crnya atau kharakterstk dduga atau dtelt.dalam peneltan n yang menjad populas adalah kelas VIIISMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014 sebanyak 58 orang sswa.. Sampel Sampel adalah sebagan populas yang dduga dapat menggambarkan keseluruhan populas. Untuk menentukan jumlah sampel penuls mengutp pendapat dar Suharsm Arkunto (1997:107) : Apabla jumlah subjek kurang dar 100 lebh bak dambl semua sehngga peneltannya merupakan peneltan populas. Karena Jumlah populas peneltan kurang dar 100 maka banyak semua populas dambl sebaga sampel yatu 58 orang. C. Instrumen Pengumpul Data Alat pengumpul data dalam peneltan n adalah dsesuakan dengan varabelnya dengan perncan sebaga berkut : 1. Untuk memperoleh data tentang kesapan belajar, yang mana kesapan n sebaga varabel bebas (X) dgunakan angket tertutup. Jumlah butr angket kesapan belajar sebanyak 30 soal dengan skor plhan 3,, 1. Untuk jawaban yang tepat sesua dengan yang dharapkan dber bobot dan jawaban yang kurang sesua dber bobot 1 sehngga tentang skor dar angket kesapan belajar sswa 30-90. Angket tersebut tersusun dar : - Angket tentang perhatan sebanyak - Angket tentang motvas sebanayk - Angket tentang perkembangan sebanyak. Untuk memperoleh data tentang prestas belajar sswa yang mana prestas belajar sswa sebaga varabel terkat (Y) dlakukan dengan test. Test yang dgunakan berbentuk plhan berganda yang dsusun berdasarkan mater pokok bahasa blanagan yatu kuadrat dan akar kuadrat blangan bulat. Jumlah butr soal sebanyak 10 tem dengan 4 plhan jawaban. Jka benar dber skor 1 dan bla salah dber skor 0 jad skor dar test adalah 0-10. Test tersebut terdr dar : - Kuadrat suatu blangan bulat sebanyak - Menentukan kuadrat suatu blangan bulat sebanyak - Akar kuadrat suatu blangan bulat sebanyak Tabel 1. Ks-ks Soal 83 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 Mater - Kuadrat suatu blangan bulat - Menentukan kuadrat blangan bulat - Akar kuadrat suatu blangan bulat Aspel No C 1 C utr Soal 1, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9, 10 Untuk mengetahu test sebaga pengumpul data penuls sudah mengujkan bahan test tersebut, sebagamana yang dlakukan dengan menguj. 1. Valdtas Test r xy N XY X Y N X N Y Y Keterangan : X Skor soal (jumlah sswa yang menjawab benar) Y Skor total seluruh sswa N Jumlah seluruh sswa Setelah r htung d dapat, kemudan dbandngkan dengan harga krtk tabel dar r product moment. Jka r htung lebh besar dar r tabel maka soal yang bersangkutan dkatakan vald.. Relabltas Tes Rumus yang dgunakan adalah rumus k-r0 n r 11 S ( n Pq 1 n 1 S r 11 relablas test secara keseluruhan p proposal subjek yang menjawab soal dengan benar q propors subjek yang menjawab soal dengan salah (q 1 p) pq Jumlah hasl perkalan antara p x q N banyak soal S standar devas dar test (standart devas adalah akar varans) 3. Tngkat Kesukaran Test Rumus yang dgunakan adalah : P JS Keterangan : P Indeks kesukaran J Jumlah seluruh sswa peserta test anyaknya sswa yang menjawab soal benar Klasfkas tngkat kesukaran soal durakan sebaga berkut : P 0,71-1,00 adalah soal mudah P 0,31 0,70 adalah soal sedang P 0.00 0.30 adalah soal sukar 4. Daya Pembeda Test Rumus yang dgunakan adalah : D A - J A J P A P. (Suharsm Arkunto, 1997 : 13) Keterangan : A anyaknya peserta test kelompok atas yang menjawab benar anyaknya peserta test kelompok bawah yang menjawab benar J A anyaknya peserta test kelompok atas J anyaknya peserta test kelompok (Suharsm bawah Arkunto, 1997 : 7) A PA J A propors peserta kelompok atas yang menjawa benar P propors peserta kelompok J bawah yang menjawab benar Klasfkas daya pembeda soal : D 0,71 1,00 dkatakan sangat bak D 0,04 0,07 dkatakan cukup D 0,00-0,0 dkatakan kuran bak 5. Dstrbutor / Pengecoh Soal Dar pola jawaban yang dapat dtentukan apakah dstrbutor berfungs dengan bak Suharsm atau tdak. Arkunto, Dstrbutor (1997:100) yang tdak dplh sama sekal oleh peserta test berart dstraktor tu tdak bak. Dstraktor yang berfungs dengan bak apabla palng sedkt dplh oleh 5% dar pengkut test.sedangkan dlhat dar seg omtnya adalah bak bla sebuah test omtnya tdak lebh dar 10% dar pengkut test. Omt alah plhan jawaban test (a, b, c dan d) yang tdak dplh oleh pengkut test. D. Tehnk Analss Data 1. Untuk mencar Mean dan Standart Devas dgunakan : 1.1. Untuk mencar mean (rata-rata) dgunakan rumus : X X n.. (Sudjana, 00 : 67) 1.. Untuk mencar Standart Devas dgunakan rumus : S n X X n( n 1).. (Sudjana, 00 : 94). Menghtung Koefsen korelas 84 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 Untuk menghtung koefsen korelas kedua varabe dgunakan rumus : r N X Y X Y N X Y Y 3. Menghtung Indeks Determnas Dengan rumus : I r Dmana 0 I 1 4. Pengujan Hpotess Rumus hpotess : H 0 : 0 H 1 : 0 Rumus statstk yang dgunakan : t r n 1 r Untuk taraf nyata 0,05 H o dterma jka : - t (1-1/ ) <t < t (1-1/ ) Dmana dstrbus t yang dgunakan mempunya dk (n-) dalam hal lannya Ho dtolak (Sudjana, 00 : 380). V Hasl Dan Pembahasan Peneltan A. Deskrps Pengolahan Data Sebelum data dperoleh, terlebh dahulu test dberkan pada sswa untuk dujcobakan dcar syarat-syarata pembuatan soal yang bak yatu valdtas soal yang dperoleh 14 vald dan 6 tdak vald (lampran 4), relabltas soal dperoleh dalam kategor sedang (lampran 5), taraf kesukaran soal dperoleh 1 kategor sedang dan 8 mudah (lampran 6), daya pembeda soal dperoleh kateogor tdak sekal, 3 bak, cukup dan 9 jelek (lampran 7), dsatraktor (pengecoh) soal dperoleh hasl yang bak karena telah berfungs palng sedkt 5% dar pengkut test begtu juga omtnya lebh 10% dar pengkut test.. Analsa Data 1. Menentukan rentang data yatu data terbesar dkurang data terkecl Data terbesar 84 dan data terkecl 57, maka rentang 84 57 7. Menentukan banyak kelas nterval yang dperlukan yatu (tga) 3. Menentukan panjang kelas nterval p Rentang 7 P anyak kelas 13.5 Dengan demkan krtera kesapan belajar matematka sswa adalah : Skor 57-66 rendah Skor 67-76 sedang Skor 77-86 tngg 4. Mencar rata-rata dan standar devas dar masng-masng varabel sebaga berkut : (Sudjana, X 1 00 : 4030 49) X 855 Y 4 Y 318 N 58 Rata-rata dan standard devas kesapan belajar matematka sswa (X) X X 4030 n 58 X 69.5 S x n X X n( n 1) 58(855) (4030) 58(58 1) 16388016 1640900 58(57) 147116 44, 50 3306 S x 6,67 Rata-rata standard devas prestas belajar matematka (Y) Y Y 4 n 58 Y 7,8 S x n Y Y n( n 1) 58(318) (4) 58(58 1) 18144 178084 58(57) 3340 1, 01084 3304 S y 1,005 5. Menghtung koefsen korelas (r) r xy N XY X Y N X X N Y Y 85 Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara

Jurnal Matk Penusa Volume 19 No. 1 Jun 016 ISSN 088-3943 58(9454) (4030)(4) 58(855) (4030) 58(318) (4 ) 170833 17000660 (16388016) (1640900) (18144) (178084) 767 (491367440) 767 0,35 166.81 Dar hasl perhtungan dapat dlhat bahwa r 0, berart terdapat korelas yang postf antara varabel X dan varabel Y. Hal n menunjukkan bahwa dengan menngkatkan kesapan belajar sswa maka prestas belajar sswa akan semakn menngkat juga. 6. Menghtung Indeks Determnas Dengan melhat nla r yang telah ddapat maka ndeks determnas : I r ; I(0,35) 0,1 In berart varabel Y memlk derajat hubungan dengan varabel X sebesar 0,1atau 10%, maka tngg rendahnya prestas belajar matematka sswa dapat dlhat oleh kesapan belajar sswa sebesar 10%. 7. Uj Hpotess Peneltan H 0 : 0 H 1 : 0 Hasl perhtungan uj hpotess adalah : r n 0,35 58 t 1 r Junal Manajemen dan Informatka Komputer Pelta Nusantara 1 (0,35),6,796 0,94 t,796 Hasl tersebut dbandngkan dengan nla t pada tabel untuk taraf nyata 0,05 dan derajat kebebasan (n-1) 57 dperoleh : t (1-1/) t (0,975) (57),4 Ternyata tht>t (0,975) (57) maka H 1 dterma atau Ho dtolak dan dapat dnyatakan, bahwa ada pengaruh kesapan belajar sswa terhadap prestas belajar matematka sswa kelas VII SMP Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014. VI Kesmpulan Dan Saran A. Kesmpulan erdasarkan hasl peneltan yang telah dperoleh dar analss data dana pengujan hpotess peneltan dsmpulkan sebaga berkut : 1. Rata-rata kesapan belajar sswa X 69,5 dan standard devas (Sx) 6,67.. Rata-rata prestas belajar matematka sswa Y 7,8 dan standard devas (S Y ) 1,005. 3. Indeks determnas sebesar 0,1 yang berart varabel kesapan belajar sswa (X ) member pengaruh sebesar 10% terhadap prestas belajar matematka sswa atau (Y). 4. Terdapat pengaruh yang postf kesapan belajar sswa terhadap prestas belajar matematka Pada Pokok ahasan Kuadrat dan Akar Kuadrat langan ulat sswasmp Swasta andung Percut Se TuanTahun Pembelajaran 013/014.. Saran 1. Dharapkan untuk para guru khususnya guru matematka agar selalu memperhatkan kesapan belajar sswanya karena kesapan belajar berpengaruh terhadap prestas belajar matematka.. Untuk sswa agar dapat selalu mempersapkan drnya untuk belajar bak d sekolah maupun d rumah 3. Kepada penelt selanjutnya, dharapkan dapat melakukan peneltan lanjutan yang sama namun sampel dan populas yang berbeda agar dapat dlhat sampa sejauh mana pengaruhnya terhadap prestas belajar sswa. Referens Arkunto Suharsm, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, Jakarta, um Aksara, 1997. Purwanto Ngalm, Pskolog Penddkan, Jakarta, 001. Rochman Natawjaya, Alat Peraga dan Konsums Penddkan, Depdkbud, 000. Smanjuntak Lsnawat, Metode Mengajar Matematka, Jakarta, Rneka Cpta, 00. Sudjana, Metode Stattka, andung Tarsto, 00. Thorndke, Gagne, Dasar-Dasar Pembelajaran Matematka I, Jakarta 001. Trtanegoro Sutratna, Anak Super Norma dan Program Penddkan, Jakarta, na Aksaran, 1998. 86