Journal of Indonesian Applied Economics Vol. 4 No. 1 Mei 2010, 26-33

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

OVERVIEW 1/40

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMAL PORTFOLIO ANALYSIS BASED ON SINGLE INDEX MODEL IN LQ-45 STOCK

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

MODEL INDEKS TUNGGAL (SINGLE INDEX MODEL)

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Dan untuk memperoleh persentase tingkat pengembalian selama setahun adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN LINTAS WAKTU

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM INDEKS LQ-45 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z. Werner R. Murhadi Universitas Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB II LANDASAN TEORI

Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Transkripsi:

Journal of Indonesan Appled Economcs Vol. 4 No. 1 e 010, 6-33 EILIHAN DAN EBENTUKAN OTOFOLIO SAHA LQ45 YANG OTIAL (STUDI KASUS DI BUSA EFEK INDONESIA (BEI)) Desy Wahyunngrum Fakultas Ekonom Unverstas Brawjaya ABSTACT Ths artcle ams to dentfy how nvestor choose and decde an optmal portfolo of stock, usng arkowtz and Sngle Index odel. The analyss on 45 Shares n the group of LQ45 n Indonesa Stock Exchange (IDX), found that the optmal portfolo would be composed of 11 share: TUB (Truba Alam anunggal Engneerng Tbk), BUI (Bum esources Tbk), TINS (Tmah Tbk ), BNB (Bakre & Brothers Tbk), BBNI (Bank Negara Indonesa Tbk), and ELTY (Bakreland Development Tbk). As a comparson of rsk and return of optmal and non-optmal portfolo, the optmal portfolo had 14.6% return and 1.6% rsk, whle the non-optmal had only 7.8% return and 0.13% rsk. Keywords: arkowtz odel, Sngle Index odel, LQ45, Indonesa Stock Exchange, optmal portfolo, rsk, return A. LATA BELAKANG Salah satu bdang nvestas yang cukup menark adalah saham. rp dengan pedagang, motvas seorang nvestor untuk melakukan nvestas pada saham tak lan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Investor mengharapkan pembagan dvden (dvdend ncome) dan keuntungan dar kenakan harga saham (captal gan), karena saham bsa djual dengan harga yang lebh tngg. Tetap duna nvestas saham juga penuh dengan ketdakpastan atau rsko (Fardansyah, 00). Keputusan plhan nvestas lebh banyak pada pertmbangan aspek fundamental perusahaan berupa emten yang berknerja bak, atau yang dapat memberkan dvden menark. Karena tulah, plhan nvestas jatuh pada saham yang tergolong pada kelompok LQ 45. Sebuah pepatah serng mendasar kegatan nvestas d pasar modal guna menghndar besarnya rsko nvestas yang mungkn dtanggung yatu, Don t put all your eggs n one basket (jangan letakkan semua telur anda dalam satu keranjang). Jka kta menanamkan dana yang kta mlk hanya pada satu saham, ada kemungknan kta akan menderta kerugan yang besar jka konds buruk menmpa perusahaan yang menerbtkan saham tersebut. Oleh karena tu nvestor dapat melakukan dversfkas dengan mengalokaskan dana pada beberapa saham dar perusahaan yang berbeda. Kombnas saham n dsebut dengan portofolo saham. enurut Fabozz (1999:61) teor portofolo berhubungan dengan pemlhan portofolo yang dapat memaksmalkan pengembalan yang dharapkan sesua dengan tngkat rsko yang dapat dterma. Dengan menggunakan model kuanttatf dan data hstors, teor portofolo mendefnskan pengembalan portofolo yang dharapkan dan tngkat rsko portofolo yang dapat dterma serta menunjukkan cara pembentukan portofolo yang optmal. asalah yang akan dtelt dapat drumuskan dalam bentuk pertanyaan sebaga berkut (1). Bagamana pemlhan portofolo saham yang optmal pada perusahaan yang tercatat dalam LQ 45 d Bursa Efek Indonesa (BEI) dan (). Saham mana saja yang masuk dalam portofolo optmal dan berapa besar propors dana yang sebaknya dnvestaskan pada masng-masng saham. 6

emlhan dan embentukan ortofolo Wahyunngrum B. KAJIAN TEOITIS ergerakan harga saham dtentukan oleh demand dan supply dar saham tersebut. Jka demand menngkat, maka harga saham akan nak. Sebalknya, harga saham akan turun jka demand menurun. Ada beberapa faktor yang mempengaruh pergerakan harga saham akbat perubahan demand dan supply, yakn pergerakan suku bunga bank, tngkat nflas, nla tukar rupah, knerja perusahaan (yang dlhat dar laba dan devden), serta faktor sosal dan poltk. Terdapat banyak metode yang dapat dgunakan untuk mengetahu hubungan varabel makro ekonom terhadap pasar modal suatu negara. Salah satu teor yang serng dgunakan adalah Arbtrage rcng Theory (AT) yang dkembangkan oleh Chen (1986). Konsep n merupakan model kesembangan yang menggunakan hukum satu harga (the law of one prce), dmana dua kesempatan nvestas yang dentk sama tdak bsa djual dengan harga yang berbeda. Dengan menggunakan AT, Chen (1966) membuktkan bahwa varabel makro ekonom memlk pengaruh yang sstematk terhadap return pasar saham. Kekuatan perekonoman mempengaruh tngkat dskonto kemampuan perusahaan untuk menggerakkan alran kas dan pembayaran devden d masa yang akan datang. Varabel-varabel fundamental ekonom makro dalam mempengaruh fluktuas kurs dapat dkaj dengan beberapa model kurs valas dengan pendekatan moneter dengan menggunakan dasar teor partas daya bel (purchasng power party) dan partas suku bunga (nterest rate party). Salah satu teor yang dgunakan untuk menjelaskan kurs mata uang adalah teor artas Daya Bel (purchasng power party). Teor partas daya bel n menyatakan bahwa kurs mata uang antar negara harus mencermnkan nla perbandngan nla mata uang satu negara terhadap negara lannya yang dtentukan oleh daya bel masng-masng negara. Hubungan antara kurs dan harga komodtas dalam teor partas daya bel yatu kurs akan cenderung menurun dengan propors yang sama dengan kenakan harga. Teor partas daya bel terdr dar dua macam yatu: partas daya bel absolut dan partas daya bel relatf. artas daya bel absolut menjelaskan bahwa kesembangan nla mata uang dalam neger terhadap nla mata uang luar neger adalah perbandngan harga absolut dalam dan luar neger. artas daya bel absolut n selanjutnya menghaslkan hukum satu harga (law of one prce) yang menjelaskan bahwa untuk satu jens barang yang sama, maka harga d tempat lan juga harus sama. artas daya bel relatf menjelaskan bahwa kurs merupakan persentase perbandngan perubahan harga absolut dalam neger terhadap luar neger. Asums utama yang mendasar teor partas daya bel adalah bahwa pasar komodt merupakan pasar yang efsen bak dar seg alokas, operasonal, penentuan harga, dan nformas. Asums n selanjutnya menyatakan bahwa (Kuncoro, 1993): (1) Semua barang merupakan barang yang dperdagangkan d pasar nternasonal (tradable goods) dan tdak ada baya transportas; () Tdak ada restrks-restrks dalam perdagangan nternasonal; (3) Barang dalam neger dan luar neger bersfat homogen sempurna untuk masng-masng barang; (4) Terdapat kesamaan ndeks harga yang dgunakan untuk memperhtungkan daya bel mata uang asng dan domestk, terutama untuk ndeks harga dan elemen ndeks harga. artas suku bunga (nterest rate party) merupakan teor yang palng dkenal dalam keuangan nternasonal. Teor partas suku bunga n mengasumskan nla kurs berdasarkan tngkat bunga antar negara yang bersangkutan. Dalam negara dengan sstem kurs bebas, tngkat bunga domestk () cenderung dsamakan dengan tngkat bunga luar neger (*) dengan memperhtungkan perkraan laju depresas mata uang negara yang bersangkutan terhadap negara lan (Balle dan cohan, 1990). Teor partas suku bunga terdr dar dua macam yatu: partas suku bunga tertutup (covered nterest rate party) dan partas suku bunga tdak tertutup (uncovered nterest rate party). artas Suku Bunga Tertutup (Covered Interest ate arty) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara kurs spot, kurs forward, dan varabel suku bunga. artas suku bunga tertutup n menjelaskan hubungan yang erat antara suku bunga dengan pergerakan kurs spot dan kurs forward mata uang tertentu khususnya mata uang keras (hard currency) sepert dolar Amerka dan Yen Jepang. artas suku bunga tertutup dpandang sebaga dasar yang lebh relevan untuk menjelaskan 7

Journal of Indonesan Appled Economcs Vol. 4 No. 1 e 010, 6-33 kurs valas. enjelasan tentang bekerjanya mekansme partas suku bunga tertutup, yatu dengan menggunakan hubungan dua negara dengan nla mata uang dan suku bunga masng-masng negara, dengan asums terdapat keterbukaan antar negara. artas Suku Bunga Tdak Tertutup (Uncovered Interest ate arty) juga dgunakan untuk menganalss model kurs valas. Dalam teor partas suku bunga tdak tertutup, dasumskan pasar yang efsen terjad bla kurs forward merupakan peramal yang tdak bsa untuk nla kurs spot pada masa yang akan datang. Hubungan tngkat bunga dengan nla tukar mata uang ddasarkan pada n yatu suatu konds dmana expected return dar deposto atau tabungan dar mata uang adalah sama (konds equlbrum). endekatan n menggunakan asums adanya perfect captal moblty dan nstrumen keuangan d kedua negara bersfat perfectly substtutable. Dengan demkan, jka tngkat bunga luar neger lebh besar dbandngkan tngkat bunga dalam neger, maka nla tukar domestk akan terapresas sebesar perbedaan tngkat bunga tersebut, begtu pula sebalknya. C. ETODE DAN ANALISIS DATA eneltan n merupakan peneltan kuanttatf dengan ruang lngkup saham LQ 45 perode Februar 008 s/d Jul 008. Adapun obyek analss dar peneltan n adalah 1) harga saham dan dvden bulanan pada masng-masng saham perusahaan yang tercatat dalam LQ 45 datas, ) IHSG bulanan dan 3) Suku bunga SBI sebaga return bebas rsko. erode yang dgunakan dalam peneltan adalah selama 60 bulan, yang dmula dar tahun 003: s.d 008:1. Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder yang dperoleh dar nternet dan ojok BEJ Fakultas Ekonom Unverstas Brawjaya. Untuk memperoleh tujuan dar peneltan n, maka tahap-tahap analss yang dlakukan adalah sebaga berkut : 1. enghtung hasl (return) saham tap bulan. D t t1 t t...1) t 1 Dmana : t = Hasl (return) saham pada perode t t = Harga saham pada perode t t-1 = Harga saham pada perode t-1 D t = Dvden per bulan. enghtung tngkat pengembalan (return) yang dharapkan atas saham. t E( )...) N Dmana : N = Jumlah perode pengamatan 3. enghtung tngkat pengembalan (return) pasar. IHSG IHSG t t1. t...3) IHSGt 1 Dmana :.t = Tngkat pengembalan (return) pasar, IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan untuk perode t, IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan untuk perode t-1. 4. enentukan beta saham dengan menggunakan tme seres regreson. e...4) Dmana : = Nla ekspektas dar return saham yang ndependen terhadap return 8

pasar, emlhan dan embentukan ortofolo Wahyunngrum = Beta yang merupakan koefsen yang mengukur perubahan akbat dar perubahan, e = Kesalahan resdu yang merupakan varabel acak dengan nla ekspektasnya sama dengan nol atau E( ) 0 e Hasl perhtungan regres n dengan menggunakan SSS 1. eturn pasar sebaga varabel bebas dan return saham sebaga varabel terkat. 5. enghtung varan dar kesalahan resdu yang menunjukkan besarnya rsko tdak sstematk yang unk terjad d dalam perusahaan. n e E e 1...5) e n 1 Dmana : e = Varan dar kesalahan resdu e = Kesalahan resdu, dengan nla ekspektasnya sama dengan nol atau E e 0. n = Jumlah perode pengamatan 6. enentukan raso antara ekses return dengan beta (excess return to beta rato / EB). Excess return ddefnskan sebaga selsh return ekspektas dengan return aktva bebas rsko. Excess return to beta berart mengukur kelebhan return relatp terhadap satu unt rsko yang tdak dapat ddversfkaskan yang dukur dengan Beta. EB Dmana : E( ) B...6) EB = Excess eturn to Beta sekurtas ke- E ( ) = eturn ekspektas untuk sekurtas ke- = eturn aktva bebas rsko B = Beta sekurtas ke- 7. enentukan saham-saham yang termasuk portofolo optmal, dtentukan dengan langkah sebaga berkut : 1. Urutkan saham-saham berdasarkan nla EB terbesar ke nla EB terkecl. Saham-saham dengan nla EB terbesar merupakan kanddat untuk dmasukkan ke portofolo optmal.. Htung nla A dan A B E. B untuk masng-masng saham ke- sebaga berkut : B...7.1) dan e e...7.) 9

Journal of Indonesan Appled Economcs Vol. 4 No. 1 e 010, 6-33 Dmana : = Varan dar kesalahan resdu saham ke- yang juga merupakan rsko e unk atau rsko tdak sstematk. 3. Htung nla C dengan rumus : C j1 1 A j1 j j...7.3) 4. Besarnya cut-off pont ( * C ) adalah nla dmana nla EB terakhr kal mash lebh besar dar nla 5. Saham-saham yang membentuk portofolo optmal adalah saham-saham yang mempunya nla EB lebh besar atau sama dengan nla EB d ttk. Saham-saham yang mempunya EB lebh kecl dengan EB ttk tdak dkutsertakan dalam pembentukan portofolo optmal. 8. enentukan besarnya propors nvestas. Z w k...8.1) Z j j1 Dengan nla adalah sebesar: * Z ( EB C )...8.) e Dmana : k w = ropors saham ke-, = Jumlah saham d portofolo optmal, = Beta saham ke-, e EB = Varan dar kesalahan resdu saham ke-, = Excess eturn to Beta saham ke-, * C = Nla cut-off pont yang merupakan nla C terbesar. D. HASIL DAN EBAHASAN Dar hasl perhtungan return dan ekspekted return dengan rumus (1) dan () dperoleh hasl bahwa tngkat pengembalan/e() tertngg dtawarkan oleh saham perusahaan BBNI (Bank Negara Indonesa Tbk), yatu sebesar 1.5%. Sedangkan E() terendah dtawarkan oleh UNV (Unlever Indonesa Tbk) yatu sebesar 0,9%. Tngkat pengembalan pasar E(m) dapat dhtung dengan rumus (3) yatu sebesar 0.034 atau 3.4%. Tngkat return bebas rsko ( B ) dperlukan sebaga ukuran tngkat pengembalan mnmum pada saat rsko bernla 0. Tngkat return bebas rsko basanya dukur dengan tngkat suku bunga SBI yang dtetapkan BI. enurut BI (www.b.go.d), sejak penerapan ITF pada Jul 005, arah kebjakan BI dtetapkan melalu besarnya BI rate yang saat n besarnya 8%. Saham-saham yang dolah selanjutnya adalah saham-saham yang memenuh syarat E() > 30

emlhan dan embentukan ortofolo Wahyunngrum, karena saham-saham yang memlk E() > B B memlk tngkat pengembalan mnmum yang bebas rsko. Dar 45 saham dperoleh 11 saham yang memlk syarat E() > yatu sebaga berkut: Tabel 1. Saham Saham dengan eturn d atas eturn bebas resko N o N am a e ru sah a an E ( ) B E ( ) 1 B B N I 0.15 0. 08 0.135 B NB 0.115 0. 08 0.035 3 B NG A 0.151 0. 08 0.071 4 B T 0.093 0. 08 0.013 5 B U I 0.18 0. 08 0.048 6 C O 0.096 0. 08 0.016 7 E L TY 0.115 0. 08 0.035 8 S UL I 0.083 0. 08 0.003 9 T IN S 0.098 0. 08 0.018 1 0 T U B 0.160 0. 08 0.080 1 1 U N T 0.081 0. 08 0.001 B erhtungan selanjutnya adalah menghtung besar alpha dan beta dengan menggunakan regres sederhana sesua dengan persamaan (4) pada program SSS. Beta menggambarkan senstvtas perubahan knerja portofolo dbandngkan dengan knerja pasar atau merupakan ukuran volatltas return suatu sekurtas atau return portofolo terhadap return pasar sedangkan komponen return yang unk dwakl oleh (alpha) yang ndependen terhadap return pasar. BBNI mempunya nla beta yang tngg yatu 7.003, hal n berart saham tersebut sangat fluktuatf, saham tersebut akan nak dan turun (bergejolak) lebh tngg dbandngkan dengan ndeks pasar (msalnya IHSG). Sedangkan BNGA memlk nla beta yang negatf, yatu -.631 yang berart bahwa return aset tersebut berkebalkan dengan return pasar. Secara umum return pasar akan selalu postf, apabla beta suatu saham negatf, artnya aset tersebut akan memberkan return yang lebh kecl dar tngkat keuntungan bebas rsko (aset tersebut memberkan return yang kecl). erhtungan varan dar kesalahan resdu menunjukkan besarnya rsko tdak sstematk yang unk terjad d dalam masng-masng saham, yang dhtung dengan rumus (5). BBNI memlk nla varan tertngg yatu.046, yang berart bahwa dsampng mempunya ekspected return yang tngg juga memlk rsko yang tngg pula (hgh rsk hgh return), sedangkan rsko terendah dtawarkan oleh saham UNT, dmana saham n juga memlk nla ekspected return yang terendah. aso EB merupakan ukuran penlaan knerja portofolo yang menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu nvestas yatu return dan rsko. ortofolo yang optmal akan bers dengan aktva-aktva yang mempunya EB yang tngg. aso EB dhtung dengan rumus (6). Dalam perhtungan tersebut dketahu bahwa saham TUB memlk nla EB terbesar yatu 0.046, dmana nla EB yang besar akan memberkan keuntungan lebh datas tngkat suku bunga bebas rsko. Jad excess return d atas tngkat suku bunga bebas rsko berart bla keuntungan bsa lebh dar 8%. Sedangkan saham BNGA memlk nla EB terendah yatu sebesar -0.07. Dar perhtungan n dapat dkatakan bahwa saham BNGA memlk tngkat pengembalan yang kecl dbandngkan dengan aktva bebas rsko, sehngga kemungknan besar saham n tdak akan masuk dalam portofolo optmal. Langkah selanjutnya yakn menentukan saham-saham yang termasuk dalam portofolo optmal yatu : 31

Journal of Indonesan Appled Economcs Vol. 4 No. 1 e 010, 6-33 1. engurutkan nla EB dar yang terbesar sampa dengan terkecl,. enghtung A dan B dengan rumus (7.1) dan (7.), 3. enghtung C dengan rumus (7.3) dan menentukan Cut-Off ont yang merupakan batas nla EB berapa yang dkatakan tngg, dengan demkan dketahu besarnya C* adalah sebesar 0.0093, dmana angka n dperoleh dar nla EB terakhr kal mash lebh besar dar C yatu pada saham TINS (Tmah Tbk). Dengan demkan dperoleh portofolo optmal dan non-optmal. Sehngga dapat dhtung propors dana untuk masng-masng saham dengan rumus (8.1) dan (8.). Dar urutan perhtungan datas dperoleh hasl bahwa saham-saham yang membentuk portofolo optmal dan propors dana nvestasnya adalah sebaga berkut: Tabel. Saham-Saham dalam ortofolo Optmal No. Nama erusahaan E() EB C Z W e 1 TUB 0.160 1.753 0.059 0.046 0.0061 1.090 64.6% BUI 0.18 1.61 0.089 0.030 0.0078 0.377.3% 3 BNB 0.115 1.77 0.355 0.08 0.0080 0.067 4% 4 BBNI 0.15 7.003.046 0.019 0.0086 0.033 % 5 ELTY 0.115.03 1.183 0.018 0.0090 0.015 0.9% 6 TINS 0.098 1.30 0.046 0.013 0.0093 0.105 6.% Saham TUB mempunya propors dana terbesar yakn sebesar 64.6%, sedangkan saham ELTY hanya mendapat propors nvestas sebesar 0.9%. Dengan demkan dapat dhtung return serta rsko portofolo optmal dan nonoptmal dengan menggunakan rumus sebaga berkut : E E. dan n. w. e 1 Sehngga dperoleh return ekspektas portofolo optmal adalah sebesar 14.6% dan rskonya adalah sebesar 1.6%. Dengan perhtungan yang sama dperoleh return ekspektas portofolo nonoptmal adalah sebesar 7.8% dan rskonya sebesar 0.13%. Dengan dana yang dmlk, nvestor dapat melakukan dversfkas nvestas sesua kengnan nvestor. Dar keenam saham yang terbentuk ada kemungknan nvestor dengan pertmbanganpertmbangan tertentu untuk djadkan sebaga nvestas, karena tap-tap nvestor mempunya perlaku nvestas yang tdak sama. Akan tetap pemlhan portofolo dengan ddukung oleh perhtungan yang matang sepert pada datas, setdaknya akan mengurang rsko yang terjad dan dapat mengoptmalkan keuntungan nvestas. E. KESIULAN DAN EKOENDASI enentuan portofolo optmal yang dperoleh dengan menggunakan odel arkowtz dan odel Indeks Tunggal terhadap 45 saham LQ45 d Bursa Effek, menemukan: 1. ertama, dar 45 saham LQ45 dperoleh 44 saham yang memenuh syarat E() > 0, dalam hal n saham yang dkeluarkan adalah saham FEN (oble-8 Telecom Tbk) yang mempunya E() terbesar. 3

emlhan dan embentukan ortofolo Wahyunngrum. Dar 44 saham yang terplh, dtentukan kembal saham yang mempunya E() > B, yatu yang mempunya tngkat pengembalan yang lebh besar darpada aktva bebas rsko. Dar 44 saham tersebut dperoleh 11 saham yang kemudan dolah kembal untuk mencar rsko dan returnnya dantaranya yatu melalu raso EB yang mengukur kelebhan return relatf terhadap satu unt resko yang tdak dapat ddversfkaskan. Berdasarkan analss resko saham yang dnla dengan varan kesalahan resdu, serta tahap-tahap analss model ndeks tunggal, dperoleh 6 saham yang menjad portofolo optmal yatu saham TUB (Truba Alam anunggal Engneerng Tbk), BUI (Bum esources Tbk), TINS (Tmah Tbk ), BNB (Bakre & Brothers Tbk), BBNI (Bank Negara Indonesa Tbk), serta ELTY (Bakreland Development Tbk). 3. erbandngan return yang optmal dan yang non-optmal yakn eturn ekspektas portofolo optmal yang dperoleh adalah sebesar 14.6% dan rskonya sebesar 1.6%. Sedangkan return ekspektas pada portofolo non-optmal adalah sebesar 7.8% dan rskonya sebesar 0.13%. DAFTA USTAKA Balle, chard dan atrck cahon. 1990. The Foregn Exchange arket: Theory and Econometrc Evdence. Cambrdge Unversty ress. Cambrdge Bursa Efek Jakarta. 005. BEJ Laporan Tahunan 005. http://www.be.co.d/ Chen, N. F.,. oll dan S. oss. 1986. Economc Forces and the Stock arket. Journal of Busness 59 (3). Fabozz, Frank J. 1999. anajemen Investas. Jakarta : Salemba Empat Fardansyah, Tedy. 00. Kat dan Strateg enjad Investor awa. Jakarta : T Elex eda Komputndo Ftrah, Laly. 003. Analss ortofolo Sebaga Salah Satu Alat engamblan Keputusan Investas Saham d asar odal (Stud Kasus ada erusahaan Semen Yang Go ublck). Skrps. FIA UNIBAW, alang Jogyanto.007. Teor ortofolo Dan Analss Investas. Yogyakarta : BFE Kuncoro, udrajad. 1993. urchasng ower arty: It s Nature, Devaton, and Implcaton for Internatonal anagement. Kelola Gadjah ada Unversty evew. hal. 83, No. 7/III/1993 Sunaryah. 1997. engantar engetahuan asar odal. Yogyakarta : U Akadem anajemen erusahaan YKN Supraptono. 006. rospek Industr Sekurtas 007. Economc evew. No. 06. Desember 006. http://www.bn.co.d/ Tandelln, Eduardus. 001. Analss Investas dan anajemen ortofolo. Yogyakarta : BFE Tryfno. 007. rospek Investas D Bursa Efek Indonesa Tahun 008. Economc evew. No. 10 Desember 007. Undang-Undang epublk Indonesa Nomor 8 Tahun 1995 Tentang asar odal. 33