BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara kompleks. SEM pertama kal dkembangkan oleh Joreskog pada tahun 1973. SEM merupakan kombnas dar analss jalur (path) dan analss regres yang memungknkan penelt untuk menguj rangkaan hubungan yang salng terkat antara varabel terukur dengan varabel laten (Har et. al, 2010, p. 609). SEM dapat dbedakan menjad dua, yatu SEM yang berbass kovarans (covarance based SEM) dan SEM yang berbass varans atau komponen (component based SEM). Untuk dapat menggunakan SEM berbass varans sepert SEM PLS n terdapat beberapa asums yatu ukuran sampel yang dgunakan tdak relatf besar, data tdak harus menyebar normal, dan ndkator yang dgunakan dapat bersfat reflektf maupun formatf. Perbedaan yang palng jelas d antara SEM dan teknk multvarat lan adalah penggunaan dar hubungan terpsah untuk masng-masng perangkat varabel bebas. Perbedaan lannya adalah teknk statstka yang lan basanya hanya memperhtungkan varabel-varabel yang dapat dukur secara langsung saja (manfest varable), padahal dalam lmu sosal serng kal muncul varabel yang tdak dapat langsung dukur yatu varabel laten (latent varable). Pengukuran varabel laten tersebut drepresentaskan dengan beberapa ndkator. 6
7 SEM dapat dkategorkan menjad dua yatu model pengukuran dan model struktural. Model pengukuran adalah model yang menggambarkan hubungan antara varabel laten dengan varabel-varabel teramat (ndkator), sedangkan model struktural yatu model yang menggambarkan hubungan yang ada d antara varabel-varabel laten. Model SEM secara umum, dapat dlhat pada gambar berkut : Keterangan : Gambar 2.1 Model umum SEM (Har et.al, 2010) (ks) (eta) = varabel laten x (eksogen) = varabel laten y (endogen)
8 = ndkator untuk varabel laten eksogen = ndkator untuk varabel laten endogen (lambda) = koefsen yang menghubungkan varabel laten dengan ndkatornya (gamma) = pengaruh varabel eksogen terhadap varabel endogen (beta) (ph) (zeta) = pengaruh antar varabel laten endogen = pengaruh antar varabel laten eksogen = peluang galat model (epslon) = galat pengukuran pada varabel teramat (ndkator) untuk varabel laten endogen (delta) = galat pengukuran pada varabel teramat (ndkator) untuk varabel laten eksogen Tujuan dar model pengukuran adalah untuk mengetahu seberapa tepat varabel terukur tersebut dapat menjelaskan varabel laten yang ada. Pada model pengukuran, ndkator-ndkator tdak dapat secara sempurna mengukur varabel laten sehngga kesalahan pengukuran sangat pentng dcantumkan pada model pengukuran. Kesalahan pengukuran pada ndkator varabel eksogen dlambangkan dengan dan pada ndkator varabel endogen dlambangkan dengan. Secara deskrptf, model pengukuran terdr dar model pengukuran secara menyeluruh dan parsal. Model pengukuran secara menyeluruh adalah model yang sudah dbuat oleh penelt berdasarkan justfkas teor, dukur dengan keseluruhan model yang dbuat sedangkan model pengukuran parsal dukur secara terpsah pada setap varabel laten.
9 X1 X2 X3 Gambar 2.2 Model Pengukuran Parsal (Har et.al, 2010) dengan merupakan kesalahan pengukuran pada ndkator, X merupakan ndkator dar varabel laten eksogen, merupakan nla yang menghubungkan varabel laten dengan ndkatornya, dan merupakan varabel eksogen. Persamaan matemats untuk model 2.2 yatu : (2.1) (2.2) (2.3) Model struktural menggambarkan hubungan antar varabel laten (Ghozal, 2008, p. 23). Model struktural adalah hubungan yang menggambarkan varabel eksogen terhadap varabel endogen. Dalam mengukur model struktural, tdak semua varabel eksogen dapat mempredks secara sempurna varabel endogen, sehngga perlu dcantumkan komponen kesalahan struktural pada model yang dlambangkan dengan.
10 Dperoleh model persamaan struktural : Gambar 2.3 Model struktural (Har et. al, 2010) (2.4) dengan merupakan varabel laten endogen, merupakan hubungan antara varabel laten eksogen dengan varabel laten endogen, merupakan varabel laten eksogen, dan merupakan kesalahan pada model. 1.1.1 Varabel Laten Varabel laten merupakan varabel yang tdak dapat damat atau dukur secara langsung, namun varabel n dapat djelaskan oleh varabel-varabel ndkatornya (Har et. al, 2010, p. 607). SEM mempunya dua jens varabel laten yatu varabel laten eksogen dan varabel laten endogen. SEM membedakan kedua jens varabel n berdasarkan kekutsertaan varabel sebaga varabel terkat pada persamaan-persamaan dalam model. Varabel eksogen merupakan varabel yang muncul sebaga varabel bebas yang tdak dpengaruh oleh varabel lannya. Sedangkan varabel endogen merupakan varabel terkat yang dpengaruh oleh varabel lannya. Varabel laten eksogen dnotaskan dengan dan varabel laten endogen dnotaskan dengan.
11 Eksogen Endogen Gambar 2.4 Varabel Laten Eksogen dan Endogen (Har et. al, 2010) 1.1.2 Varabel Terukur Varabel laten dapat dukur melalu varabel terukur atau varabel teramat. Varabel terukur adalah varabel yang dapat dukur atau damat secara langsung dan serng dsebut sebaga ndkator (Har et. al, 2010, p. 607). Varabel terukur merupakan ndkator dar varabel laten eksogen (ks) dnotaskan dengan X, sedangkan varabel terukur merupakan ndkator dar varabel laten endogen (eta) dnotaskan dengan Y. X Y Gambar 2.5 Smbol Varabel Terukur (Har et. al, 2010) 1.1.3 Indkator Reflektf Indkator reflektf merupakan varabel terukur dan dpandang sebaga varabel yang dpengaruh oleh varabel laten sesua dengan konsep yang sama dan yang mendasarnya. X1 X2 X3 Varabel Laten Gambar 2.6 Indkator Reflektf (Ghozal, 2008)
12 Secara umum, model persamaan ndkator reflektf dapat dtulskan sebaga berkut : (2.5) (2.6) dengan x dan y merupakan ndkator untuk varabel laten eksogen dan endogen, merupakan varabel laten eksogen, merupakan varabel laten endogen, dan merupakan koefsen yang menghubungkan varabel laten dengan ndkatornya, serta dan merupakan kesalahan pengukuran dar x dan y. 1.1.4 Indkator Formatf Indkator formatf merupakan ndkator-ndkator yang membentuk atau menyebabkan adanya pencptaan atau perubahan d dalam sebuah varabel laten. Dapat dlhat contohnya pada gambar berkut: X1 X2 X3 Gambar 2.7 Indkator Formatf (Ghozal, 2008) Secara umum, model persamaan ndkator formatf dapat dtulskan sebaga berkut : Varabel Laten (2.7) (2.8)
13 dengan x dan y merupakan ndkator untuk varabel laten eksogen dan endogen, merupakan varabel laten eksogen, merupakan varabel laten endogen, dan merupakan koefsen yang menghubungkan varabel laten dengan ndkatornya, serta dan merupakan kesalahan pengukuran dar x dan y. 1.2 Pengujan dalam SEM PLS Analss menggunakan SEM merupakan analss dengan membuat model pengukuran (outer model) dan model struktural (nner model). Keseluruhan model n akan dcar model yang ft. Untuk memerksa model ft dgunakan uj kecocokan model yang melput : a. Model Pengukuran (Outer Model) 1. Convergent valdty Korelas antara skor ndkator reflektf dengan skor varabel latennya dalam hal n loadng factor 0,5 sampa 0,6 danggap cukup, pada jumlah ndkator per konstruk tdak besar berksar antara 3 sampa 7 ndkator. 2. Dscrmnant valdty Apabla nla Average Varance Extracted (AVE) konstruk lebh besar dar korelas dengan seluruh konstruk lannya maka dkatakan bahwa model memlk dscrmnant valdty yang bak. Nla pengukuran yang drekomendaskan > 0,50 (Har et. al, 2013, p. 124). AVE 2 2 var( ) (2.9)
14 3. Composte relablty ( c ) Kelompok ndkator yang mengukur sebuah varabel memlk relabltas kompost yang bak jka memlk composte relablty 0,7 (Har et. al, 2013, p. 124). c ( ) ( 2 ) var( ) 2 (2.10) b. Model Struktural (Inner Model) Dalam nner model, Goodness of Ft model dukur menggunakan R-square (R 2 ) varabel laten dependen. R 2 untuk model struktural dgunakan untuk mengukur seberapa bak nla observas dhaslkan oleh model dan juga estmas parameternya. Besaran R 2 memlk nla dengan rentang 0 < R 2 < 1, nla yang semakn mendekat 1 berart model semakn bak. 1.3 Program SmartPLS Analss SEM yang sangat kompleks dan rumt membutuhkan software pendukung. SmartPLS adalah salah satu software yang palng banyak dgunakan d kalangan penelt. Kelebhan dar software SmartPLS adalah kemampuannya mengdentfkas hubungan antara varabel yang kompleks. Program n mendukung metode yang tdak mengharuskan data berdstrbus normal, serta dalam cara penggunaannya juga relatf mudah (Har et. al, 2013). 1.4 Model Servqual Model Servqual adalah suatu model yang dkembangkan oleh Parasuraman, Berry, dan Zthmal yang dgunakan untuk mengukur tngkat kepuasan layanan terhadap kualtas pelayanan. Model Servqual juga dkenal
15 dengan stlah Gap Analyss. Model n mengukur kualtas jasa secara kuanttatf dalam bentuk kusoner dan dmens-dmens kualtas pelayanan (Parasuraman et.al, 1988, p. 23). Ada beberapa keunggulan dar model Servqual yang membuat model n banyak dterapkan d berbaga perusahaan dan konteks ndustr, yatu nstrumen model Servqual telah berkembang menjad semacam standar untuk penlaan atas berbaga dmens kualtas pelayanan, berbaga rset telah menunjukkan bahwa nstrumen model Servqual vald dan handal untuk berbaga konteks layanan, dan model Servqual memlk prosedur baku yang memudahkan nterpretas hasl. Model Servqual ddasarkan pada asums pelanggan atau konsumen membandngkan knerja layanan pada atrbut-atrbut relevan dengan standar deal untuk masng-masng atrbut jasa. Bla knerja sesua atau melebh standar, maka perseps atas kualtas jasa keseluruhan akan postf atau sebalknya. Dengan kata lan, model n menganalsa gap antara dua varabel pokok, yatu jasa yang dharapkan (expected servce) dan jasa yang dpersepskan (perceved servce). Model Servqual memlk lma dmens (Parasuraman et.al, 1988), yatu : 1.4.1 Tangble (Konds Fsk) Konds fsk melput fasltas fsk, perlengkapan atau peralatan dan penamplan dar petugas. Jasa tdak dapat dlhat atau damat secara langsung, maka untuk melakukan evaluas, para pengguna serngkal berpedoman kepada konds yang terlhat atau kenyataan dar jasa tersebut. Kenyataan yang berkatan dengan perusahaan tu mencakup obyek yang sangat bervaras sepert penamplan petugas, kelengkapan fasltas, dan sebaganya.
16 1.4.2 Relablty (Kehandalan) Kehandalan melput kemampuan memberkan pelayanan dengan sgap, akurat, dan memuaskan. Dmens n menunjukkan kemampuan perusahaan dalam hal perawatan, pemelharaan serta penyelesaan keluhan atau masalah dar masyarakat. Secara umum, kehandalan mereflekskan konsstens dan hal yang dapat dpercaya dar knerja perusahaan. 1.4.3 Responsveness (Tanggung Jawab) Tanggung jawab melput kengnan para petugas untuk membantu para masyarakat dan memberkan pelayanan dengan tanggap. Dmens n menunjukkan kemampuan perusahaan dan petugasnya dalam memberkan perhatan serta respon yang sesua. Secara umum, tanggung jawab mereflekskan komtmen perusahaan untuk memberkan kualtas pelayanan yang tepat. 1.4.4 Assurance (Jamnan) Jamnan melput kemampuan, pengetahuan, dan skap petugas yang dapat dpercaya. Dmens n mencakup ketramplan yang dmlk petugas dalam memberkan jasa atau pelayanan (competency), kesopanan atau rasa hormat dalam memberkan pelayanan (courtesy), kepercayaan terhadap kejujuran pember layanan (credblty), dan kebebasan dar bahaya, resko atau keragu-raguan (securty).
17 1.4.5 Emphaty (Kepedulan) Kepedulan melput kemudahan dalam melakukan hubungan komunkas yang bak (accesbllty), pemberan nformas dengan bahasa yang dapat dmengert serta mendengarkan tanggapan masyarakat (communcaton sklls), dan pentngnya usaha untuk mengetahu kebutuhan khusus dar masyarakat (understandng). Model awal lma dmens Servqual secara umum (Parasuraman et.al, 1988), dapat dlhat pada gambar berkut : Gambar 2.8 Model awal lma dmens Servqual
18 1.5 Kepuasan Masyarakat Kepuasan masyarakat adalah kemampuan barang atau jasa untuk memenuh atau melebh kengnan masyarakat sebaga penggunanya. Kepuasan merupakan suatu perasaan seseorang suka atau kecewa yang dhaslkan dar membandngkan suatu produk atau jasa yang dhaslkan dalam katan dengan ekspektas. Dengan demkan, dapat dsmpulkan bahwa kepuasaan mencakup tentang membandngkan atau membedakan antara harapan pelanggan terhadap produk atau jasa dengan hasl atau knerjanya.