Minggu Ke XII Matriks dan Graf

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

Analisis Rangkaian Listrik

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

Transformasi Satu Peubah Acak (Lanjutan) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2016

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

Transformasi Satu Peubah Acak (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

Minggu Ke XIV Uraian dan Contoh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

Pertemuan 12. Teori Graf

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Debuging Program dengan EasyCase

1. Proses Normalisasi

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

Pertemuan 2 Matriks, part 2

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Variabel Indikator Deskriptor No. item Motivasi Belajar. 6. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran 7. Semangat dalam mengikuti pelajaran

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

Reduksi data gravitasi

Hendra Gunawan. 29 November 2013

23. FUNGSI EKSPONENSIAL

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

MATRIKS. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil/kompleks) yang disusun secara empat persegi panjang (menurut baris dan kolom)

Hukum Gauss. f = fluks listrik = jumlah garis gaya yang menembus luas A E r = medan listrik = elemen luas q i

OLEH: DESTRIYANTI TRI BUDIARTI YULLIA HESTIANA IRWAN SEPTEMBER GUNAWAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

Evika Sandi Savitri. Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains & Teknologi, UIN Maliki Malang ABSTRAK

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd

BAB 2 : DETERMINAN. 2. Tentukan banyaknya permutasi dari himpunan bilangan bulat {1, 2, 3, 4}

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

ANTENA MIKROSTRIP 5 LARIK SIMETRI DOUBLE DIPOLE UNTUK OMNI DIRECTIONAL DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHZ

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

BAB 3 PERSAMAAN DIFFERENSIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA SUATU ASET TURUNAN

7. NILAI-NILAI VEKTOR EIGEN. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Diagonalisasi Diagonalisasi Ortogonal

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN


II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS IX

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

Transkripsi:

Minggu K XII. Matriks dan Graf Misal G adalah graf dngan titik-titik,,,., dan garis-garis,,,, n. Kadang-kadang dngan praktis khususnya untuk alasan-alasan prhitungan, dapat mngganti G dngan suatu matriks. Prhatikan bahwa garis-garis G dapat diwakili olh matriks bilangan-bilangan bulat B brtip n x dngan tiap baris dari B mnunjukkan garis dari G, yaitu baris (, ) mnunjukkan garis (, ). Matriks garis ini tidak scara lngkap mlukiskan G kcuali juga dibrikan bilangan m dari titik-titik G. Akan dibicarakan dua matriks rprsntasi dari G yang lain yang banyak diprgunakan. () Matriks Ajasni (adjacncy matrix) Misal A = (a ij ) adalah m x m matriks yang didfinisikan dngan :, jika ( i, j ) adalah garis, yaitu i dan j brdkatan (adjacnt) A ij =, jika tidak Maka A disbut matriks ajasnsi dari G. Prhatikan bahwa a ij a ji shingga A adalah suatu matriks simtri. (Ditntukan matriks ajasnsi untuk multigraf dngan mngambil a ij sbagai banyak garis ( i, j ). () Matriks Insidnsi (incidnc matrix) Misal M = (m ij ) adalah m x n matriks yang didfinisikan dngan, jika i insidn (incidnt) pada garis i m ij =, jika tidak Contoh.: Ditntukan graf G dalam Gambar. Tntukan: (a) matriks garis B dari graf G (b) matriks ajasnsi A dari graf G (c) matriks insidnsi M dari graf G. G = 6 7 Gambar.

6 Pnylsaian : Untuk dapat mmbaca yang mudah, untuk smntara dibrikan labl barisbaris dan kolom-kolom dari B, A dan M dngan titik-titik dan garis-garis yang brhubungan. (Untuk slanjutnya, jika anda tlah bnar-bnar mmahami pngrtian matriks-matriks ini, daftar titik-titik dan garis-garis trsbut. Tidak prlu disrtakan pada matriks-matriks ini). B = 8 7 6 Contoh.: Diktahui graf G dalam Gambar. Gambar. Tntukan : (a) banyak walk dngan panjang dari k (b) banyak walk dngan panjang dari k Pnylsaian (dngan matriks ajasnsi): A a a Matriks ajasnsi

6 (a) banyak walk dngan panjang dari k = (lihat komponn. matriks A ) (b) banyak walk dngan panjang dari k = (lihat komponn. matriks A ) Ktrangan : walk-walk panjang dari k adalah: Pnylsaian : (a) 6 B (b) A (c) M 6 Mskipun matriks garis B dari grafik G adalah rprsntasi yang paling ringkas, ia tidak slalu yang paling brguna. Dalam pmandangan torma brikut, matriks ajasnsi sangat brguna untuk mmutuskan masalah ktrhubungan / konktiitas (connctiity). Torma. : Misal A matriks ajasnsi untuk graf/multigraf G dngan m titik dngan m >. Maka komponn k ij matriks A mmbrikan banyak walk dngan panjang n dari titik i k titik j.

Contoh.: Diktahui graf G dalam gambar.. Gambar. Tntukan : (a) banyak walk dngan panjang dari k (b) banyak walk dngan panjang dari k. Pnylsaian (dngan matriks ajasnsi) : Matriks ajasnsi A = A = A = (a) banyak walk dngan panjang dari k = (lihat gambar komponn. matriks A ) (b) banyak walk dngan panjang dari k = (lihat gambar komponn. matriks A ) Ktrangan : (a) walk-walk panjang dari k adalah : (,,, ), (,,, ), (,,, ), (,,, ), (,,, ) (b) walk-walk panjang dari k adalah : (,, ) Contoh. : Diktahui multigraf G dalam Gambar. Gambar. 6

Tntukan : (a) matriks ajasnsi multigraf G. (b) banyak walk dngan panjang dari k (c) banyak walk dngan panjang dari k. Pnylsaian : (a) matriks ajasnsi A = (b) A = (c) A = Shingga banyak walk panjang dari k = Shingga banyak walk panjang dari k =. Ktrangan : (a) walk-walk dngan panjang dari k adalah : (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ), (,, ) (b) walk-walk dngan panjang dari k adalah : (, ), (, ), (, ). Pandang graf G dngan m titik. Sbarang path dari i k j pasti mmpunyai panjang m atau kurang. Maka matriks A + A + A + A + a m- dapat mmpunyai komponn k ij nol hanya jika tidak ada path dari i k j (sbab, jika ada path dari i k j, maka komponn k ij dari skurang-kurangnya satu A k (k =,,, m - ) pasti tidak sama dngan nol). Dngan matriks konksi (connction matrix) dari G dngan m titik dimaksud m x m matriks C = (C ij ), di mana, jika i = j atau ada path dari i k j C ij =, jika tidak 6

Contoh. : Diktahui graf dalgambar. (gambar ini sudah trdapat di muka) G = Tntukan matriks konksi C dari graf G! Pnylsaian : C = Jadi matriks konksi graf G adalah C = Contoh.6 : Diktahui graf G dalam Gambar. brikut : 6 Gambar. Tntukan matriks konksi C dari graf G! 6

Pnylsaian : C = Prhatikan, graf G adalah trhubung jika dan hanya jika C babak mmpunyai komponn nol. Mnurut pmbicaraan di atas : (i) komponn k ij (i = j) dari C sama dngan nol jika dan hanya jika tidak ada path dari i k j (ii) komponn k ij (i = j) dari A + A + + A m- (A adalah matriks ajasnsi, m adalah banyak titik dari G) sama dngan nol jika dan hanya jika ada path dari i k j. Ksimpulan : Matriks konksi C dan matriks A + A + A + + A m mmpunyai komponn nol yang sama di luar diagonal utama. 6