Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan fungsi non linier Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan :. Fungsi kuadrat. Fungsi pangkat tiga 3. Fungsi rasional. Lingkaran 5. Ellips Jumlah Pertemuan : (satu)
Modul Matematika FUNGSI NON LINEAR. PENDAHULUAN Setelah fungsi linier dipelajari, sekarang kita akan menyajikan jenis fungsi yang kedua yaitu fungsi non linier. Fungsi non linier ini dapat berperan berupa fungsi kuadrat dan fungsi rasional (fungsi pecah). Gambar dari fungsi ini bukanlah suatu garis lurus, mlainkan suatu garis lengkung. Dalam bab ini akan disajikan fungsi kuadrat yang gambarnya berupa suatu parabola vertikal dan horizontal, fungsi rasional yang gambarnya berbentuk hiperbola, fungsi kubik, lingkaran dan elips.. FUNGSI KUADRAT Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomial tingkat dua, dimana fungsi ini mempunyai bentuk umum, Y = Fungsi (x) = a o + a x + a x atau bila koefisien-koefisien diubah, maka bentuknya adalah : Y = f (x) = ax + bx + c Dimana : Y = Variabel terikat x = Variabel bebas a, b, dan c = konstanta dan a Bentuk ini bila digambarkan pada bidang koordinat akan mempunyai suatu parabola vertikal. Hal ini ditunjukkan dalam gambar berikut : Y Sumbu Simetri Y Sumbu Simetri (a) Terbuka ke atas (b) Terbuka ke bawah
Modul Matematika Pada gambar (a) parabola vertikal lengkung ke atas dan disebut sebagai parabola terbuka ke atas. Sedangkan gambar (b) parabola vertikal lengkung ke bawah dan disebut sebagai parabola terbuka ke bawah. Suatu parabola mempunyai satu titik puncak. Titik puncak (vertex) adalah titik dimana arah perubahan fungsi dari naik ke menurun atau dari menurun ke naik. Dengan kata lain, titik puncak adalah titik yang paling bawah (dasar dari parabola bilamana parabola terbuka ke atas, titik paling atas dari parabola bilamana parabola terbuka ke bawah). Koordinat titik puncak dari suatu parabola dapat diperoleh dengan rumus : Titik Puncak = b, a ( b ac) a Dimana : a, b dan c adalah parameter atau konstanta dalam persamaan Suatu parabola vertikal mempunyai sebuah sumbu simetri yang sejajar dengan sumbu Y. Sumbu simetri adalah suatu garis lurus yang melalui titik puncak dan membagi parabola menjadi dua bagian yang sama bentuknya. Rumus Kuadarat (ABC) Jika Y =, maka bentuk umum dari fungsi kuadrat Y = ax + bx + c akan menjadi persamaan kuadrat ax + bx + c =. Nilai-nilai penyelesaian untuk yang juga di sebut akar-akar dari persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus kuadrat ini adalah: = b b a ac Suku di tanda akar pada persamaan yaitu b ac disebut diskriminan (D).Nilai diskriminan ini akan menentukan apakah parabola vertikal memotong, menyinggung atau tidak memotong maupun menyinggung sumbu. Jika nilai b ac adalah negatif maka tidak terdapat titik potong dengan sumbu. Jadi, rumus kuadrat ini hanya di gunakan bila nilai b ac positif atau sama dengan nol. 3
Modul Matematika Macam-Macam Parabola Tanpa melihat gambar parabola, titik maksimum dan titik minimum dapat ditentukan dengan melihat nilai parameter a dan nilai dari diskriminan, D. Berikut ini terdapat 6 kemungkinan bentuk parabola :. Jika a > o dan D >, maka parabola akan terbuka ke atas dan memotong sumbu di dua titik yang berlainan.. Jika a > dan D =, maka parabola akan terbuka ke atas dan menyinggung sumbu di dua titik yang berhimpit. 3. Jika a > dan D <, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu.. Jika a < dan D =, maka parabola akan terbuka ke bawah dan memotong sumbu di dua titik yang berlainan. 5. Jika a < dan D =, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menyinggung sumbu di dua titik yang berhimpit. 6. Jika a < dan D <, maka parabola akan terbuka ke bawah dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu. Contoh : Jika fungsi kuadrat Y = 8 +, carilah koordinat titik puncak dan gambarkanlah parabolanya. Penyelesaian : b ( b ac) Koordinat titik puncak =, a a = 8, (6 8) Untuk =, maka Y = = (, -) Titik potong sumbu adalah (, ) Untuk Y =, maka 8 + =
Modul Matematika, = 8 6 8 8 6 8 = 6 8 = Titik potong sumbu adalah (,) dan (6,) Berdasarkan nilai-nilai penyelesaian dari titik puncak dan titik potong sumbu dan Y maka kurva parabolanya dapat digambarkan seperti berikut : Y (,) (8,) 8 6 - - (,) (6,) 6 (,) Y = -8 + Contoh : Diketahui fungsi kuadrat Y = -, carilah akar-akarnya dan gambarkanlah grafiknya. Penyelesaian : Jika =, maka Y = 3, sehingga titik koordinatnya (,3) Jika Y =, maka 3 + - = atau 3 = (-3) ( + ) = = 3 sehingga titik koordinatnya (3,) = - sehingga titik koordinatnya (-, ) 5
Modul Matematika Koordinat titik puncak = b, a ( b ac) a = (, ) ( ( ( ) )(3) 6 =, (, ) Berdasarkan nilai-nilai penyelesaian dari titik puncak dan titik potong sumbu dan Y maka kurva parabolanya dapat digambarkan seperti pada gambar berikut : Y (,) 3 (,3) (,3) (-,) (,3) - 3 3. FUNGSI PANGKAT TIGA Polinomial tingkat 3 dengan satu variabel bebas disebut sebagai fungsi kubik dan mempunyai bentuk umum : Y = a + a + a + a 3 3 Dimana : a 3 tidak sama dengan nol 6
Modul Matematika Fungsi kubik ini bila digambarkan dalam bidang koordinat Catersius, kurvanya mempunyai dua lengkung (concave) yaitu lengkung ke atas dan lengkung ke bawah seperti tampak pada gambar berikut : Y Y = a + a + a + a 3 3 a. FUNGSI RASIONAL Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum : Y g () h (x) a n n b m a n b m n m...... a b a b Dimana : G () H () = Fungsi polinomial tingkat ke-n = Fungsi polinomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol Fungsi rasional ini bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius kurvanya akan berbentuk hiperbola dan mempunyai sepasang sumbu asimtot. Sumbu asimtot adalah sumbu yang didekati kurva hiperbola tetapi tidak pernah menyinggung. Fungsi rasional yang istimewa dan sering ditetapkan dalam ilmu ekonomi adalah berbentuk: a Y = atau Y a 7
Modul Matematika Dimana : a > Bentuk fungsi rasional diatas kurvanya adalah hiperbola segi empat dan mempunyai satu sumbu asimtot tegak yang berimpit dengan sumbu Y dan satu sumbu asimtot datar yang berimpit dengan sumbu Y. jadi, bila nilai Y diperbesat, kurva hiperbola akan mendekati sumbu Y dan bila nilai diperbesar kurva hiperbola akan mendekati sumbu. Hal ini ditunjukan dalam gambar berikut : Jika sumbu asimtot tegak tidak berimpit dengan sumbu Y dan sumbu asimtot datar tidak berimpit dengan sumbu Y, maka bentuk umum dari fungsi rasional adalah : (-h) (Y k) = C Y a Y = (a ) Dimana : h = Sumbu asimtot tegak k = Sumbu asimtot datar (h, k) = Pusat hiperbola C = Konstanta positif Contoh : 9 Jika diketahui fungsi rasional Y =, gambarkanlah kurva hiperbolanya? Penyelesaian : Jika =, maka Y = 9, sehingga titik koordinatnya (,9) Jika = 3, maka Y = 3, sehingga titik koordinatnya (3,3) 8
Modul Matematika Jika = 9, maka Y =, sehingga titik koordinatnya (9,) Kurva hiperbola ini ditunjukkan oleh gambar sebagai berikut : Y 9 8 7 6 5 3 (,9) Y = 9 (3,3) (9,) 3 5 6 7 8 9 Contoh Jika diketahui fungsi ( + 3) (Y + ), gambarkanlah kurva hiperbolanya? Penyelesaian : Sumbu asimtot tegak = h = -3 Sumbu asimtot Y = k = - Jadi, titik pusat hiprbola (-3, -) Jika =, maka Y = 6, sehingga titik koordinatnya (,6) Jika =, maka Y =,5, sehingga titik koordinatnya (,5,) Jika =, maka Y =, sehingga titik koordinatnya (,6) 9
Modul Matematika Berdasarkan nilai sumbu asimtot tegak dan datar serta titik-titik koordinat, maka kurva hiperbola dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini : Y = 3 9 8 7 6 5 3-3 - - - - -3 - (,9) (,) (, ) 3 5 6 7 8 9 5. LINGKARAN Secara geometri suatu lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada suatu bidang yang mempunyai jarak tertentu dari titik pusat. Jarak titik-titik tersebut dari pusat disebut jari-jari lingkaran. Bentuk umum dari persamaan lingkaran adalah :
Modul Matematika A + CY + D + EY + F = Dimana : A = C dan tidak sama dengan nol A dan C mempunyai tanda yang sama Persamaan lingkaran ini dapat diubah ke dalam bentuk standar persamaan lingkaran menjadi : (-h) + (Y-k) = r Dimana : (h, k) = pusat lingkaran r = jari-jari lingkaran Gambar persamaan lingkaran-lingkaran ini ditunjukan dalam gambar 7. Y Y (, Y ) k (h, k) ( h) + (Y k) = r h Jika titik pusat lingkaran berimpit dengan titik asal (,) atau h = dan k = serta jari-jari (r) maka persamaan lingkaran dapat ditulis menjadi. Y = r Gambar dari bentuk persamaan ini dapat dilihat pada gambar berikut : Y + Y = r
Modul Matematika Untuk mengetahui apakah suatu lingkaran ada atau tidak dapat diketahui pada jarijari lingkarannya (r ) yaitu : Jika r <, tidak ada lingkaran (jari-jari imajiner) Jika r =, terdapat lingkaran berupa satu titik (jari-jari nol) Jika r >, terdapat lingkaran Contoh : Jika bentuk umum lingkaran adalah + Y 6 8Y + 6 = (a) Ubahkan ke dalam bentuk standar (b) Tentukanlah titik pusat dan jari-jari lingkaran! (c) Gambarkanlah lingkaran tersebut! Penyelesaian : Bentuk standar lingkaran ( h) + (Y k) = r + Y 6 8Y + 6 = ( 6 + 9) + (Y 8Y + 6) = -6 + 9 + 6 ( 3) + (Y ) = 9 Jadi, titik pusat lingkaran (3,) dan jari-jarinya r = 9 atau 9 = 3 Persamaan lingkaran ini ditunjukkan oleh gambar berikut : Y (3,7) 7 + Y 6 8Y + 6 = 6 5 (,) (3,) (6,) 3 (3,)
Modul Matematika 6. ELIPS Secara geometri, elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik dalam bidang yang jumlah jarak dua titiknya konstan. Suatu elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang panjang disebut sumbu utama dan sumbu pendek disebut sumbu minor. Titik potong sumbu-sumbu tersebut adalah titik pusat elips. Bentuk umum dari persamaan elips adalah : A + CY + D + EY + F = Dimana : A = tidak sama dengan C D dan C mempunyai tanda yang sama Bentuk umum elips ini dapat diubah ke dalam bentuk standar elips menjadi : ( - h) a ( Y K) b Y Y a (h, k) (h, k) (b) a (b) 3
Modul Matematika ( x h) a ( y k) b ( x h) a ( y k) b (a) a > b a) a < b Dimana (h,k) adalah pusat elips dan sumbu utama sejajar dengan sumbu apabila a > b dan sumbu utama sejajar dengan sumbu Y apabila a < b. Gambarnya dapat dilihat pada gambar diatas. Contoh : Tentukanlah titik pusat, jari-jari pendek dan panjang dari persamaan elips + 9Y + 6 8Y = Penyelesaian : + 9Y + 6 8Y = + 6 + 9Y + 6 8Y = ( + ) + 9 (Y Y) = ( + + ) + 9 (Y Y + ) = + 6 + 9 ( + ) + 9 (Y ) = 36 Pusat elips (-, ) Jari-jari panjang a = 9, maka a = 9 = 3 Jari-jari pendek b =, maka b = = Persamaan elips ini ditunjukkan oleh gambar ini. Y (-,3) + 9Y + 6 8Y = (-,) (-5) (,) -5 - -3 - - 3 (-,-)
Modul Matematika MINGGU VI- VII Pokok Bahasan : Penerapan Fungsi Non Linier Dalam Bisnis dan Ekonomi Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi permintaan 3. Fungsi penawaran. Keseimbangan pasar 5. Fungsi biaya 6. Fungsi penerimaan 7. Keuntungan, kerugian dan Pulang pokok 8. Fungsi Utilitas 9. Fungsi Produksi. Kurva transformasi Produk. Model Distribusi Pendapatan Bruto Tujuan Instruksional Umum : Agar mahasiswa dapat memahami penerapan fungsi non linier dalam bisnis dan ekonomi 5
Modul Matematika Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan :. Fungsi permintaan. Fungsi penawaran 3. Keseimbangan pasar. Fungsi biaya 5. Fungsi penerimaan 6. Keuntungan, kerugian dan Pulang pokok 7. Fungsi Utilitas 8. Fungsi Produksi 9. Kurva transformasi Produk. Model Distribusi Pendapatan Bruto Jumlah Pertemuan : (dua) 6
Modul Matematika PENERAPAN FUNGSI NON LINEAR DALAM BISNIS DAN EKONOMI. PENDAHULUAN Hubungan fungsional antara variabel-variabel ekonomi dan bisnis tidak selalu berbentuk linier tetapi juga yang berbentuk non linier, artinya perubahan suatu variabel terikat (dependent) yang diakibatkan oleh perubahan variabel bebas (independent) tidak tetap (konstan).. FUNGSI PERMINTAAN Fungsi permintaan yang telah disajikan sebelumnya adalah fungsi permintaan linier. Tetapi dalam sub bab ini akan dibahas fungsi permintaan yang non linier, berupa fungsi kuadrat dan fungsi rasional. Fungsi Kuadrat Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(q) adalah : P = C + bq aq Dimana P = harga produk Q = jumlah produk yang diminta a,b,c adalah konstanta dan a < karena parameter a < pada kesempatan ini maka parabola akan terbuka ke bawah. Gambar parabola terbuka ke bawah ini menunjukkan kurva permintaan. Sebaliknya bentuk umum fungsi permintaan kuadrat Q = f(p) adalah: Q = c + bp ap 7
Modul Matematika Karena parameter a < pada persamaan di atas maka parabola akan terbuka ke kiri. Gambar yang terbuka ke kiri ini juga menunjukkan kurva permintaan. Jadi, untuk fungsi permintaan kuadrat baik yang berbentuk P = f(q) ataupun Q = f(p) grafiknya hanya diambil dari sebagian parabola yang terletak di kuadran I. Contoh: Jika fungsi permintaan adalah P = 6 Q, gambarkanlah fungsi permintaan tersebut dalam satu diagram ini. Penyelesaian: Jika Q =, maka P = 6 sehingga titik potong sumbu P adalah (,6) Jika P =, maka = 6 Q Q = 6 Q = + Q = - (tidak memenuhi) Jadi titik potong dengan sumbu Q adalah (,) dan (-,) Jika Q = 3, maka P = 7, sehingga titik koordinatnya (3,7) Berdasarkan titik-titik potong dengan sumbu Q dan P serta titik koordinat maka gambar dari fungsi permintaan P = 6 Q dapat digambarkan seperti gambar ini. P 6 8 (,6) P = 6- (3,7) Q Contoh Jika fungsi permintaan adalah Q = 6 8P P, gambarkanlah fungsi permintaan tersebut dalam satu diagram. Penyelesaian Jika P =, maka Q = 6, sehingga titik potong dengan sumbu Q adalah (6,) 8
Modul Matematika Jika Q =, maka 6 8P -P = atau P + P 3 = (P + 8)(P - ) = P = -8 (tidak memenuhi) P = Contoh Jika fungsi permintaan adalah PQ = 6, gambarkanlah fungsi tersebut! Penyelesaian: Bentuk fungsi permintaan seperti ini sumbu asimtot berimpit dengan sumbu P dan sumbu Q Jika P =, maka Q = 8 sehingga titik koordinatnya (8,) Jika P =, maka Q = sehingga titik koordinatnya (,) Jika P = 8, maka Q = sehingga titik koordinatnya (,8) Jadi berdasarkan titik-titik potong dengan sumbu Q dan peserta titik koordinat, maka gambar dari fungsi permintaan PQ =6 dapat digambarkan seperti pada gambar berikut. P 8 6 (,8) PQ = 6 (,) (8,) 6 Q Contoh: Bila fungsi permintaan suatu produk adalah (Q+)(P+3) = 8 gambarkanlah grafiknya: Penyelesaian Sumbu asimtot tegak sejajar dengan sumbu P = -3 Sumbu asimtot tegak sejajar dengan sumbu Q = - 9
Modul Matematika Jika P =, maka Q =, sehingga titik potong dengan sumbu Q adalah (,) Jika P = 3, maka Q =, sehingga titik koordinatnya (,3) Jika Q =, maka P = 6, sehingga titik potong dengan sumbu P adalah (,6) Jadi, berdasarkan titik-titik potong dengan sumbu Q dan P serta titik koordinat, maka gambar dari fungsi permintaan (Q + )(P +3) =8 digambarkan seperti pada gambar berikut ini. P P = 6 (,) (Q +) (P + 3) = 8 5 (,) 3 - - - 3 (,) Q - -3 P = - 3. FUNGSI PENAWARAN Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(q) adalah: P = c + bq + aq Dimana : P = Harga Produk Q = Jumlah produk yang ditawarkan a,b,c adalah konstanta dan a > Karena parameter a > pada persamaan, maka parabola akan terbuka ke atas. Gambar dari parabola yang terbuka ke atas ini menunjukkan kurva penawaran dan gambarnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Modul Matematika P P = aq + bq + c (,P) Q Sedangkan bila fungsi penawaran kuadrat berbentuk Q = f(p), maka bentuk umumnya adalah: Q = c + bp + ap Dimana Q = jumlah produk yang ditawarkan P = harga produk a,b, dan c adalah konstanta dan a > karena parameter a > pada persamaan, maka parabola akan terbuka ke kanan. Gambar parabola yang terbuka ke kanan ini menunjukan kurva penawaran dan gambarnya seperti tampak pada gambar berikut: P (,P) Q = ap + bp + c (Q,P) (Q)
Modul Matematika Contoh: Jika fungsi penawaran ditunjukkan oleh P = Q + Q + 6, gambarkanlah fungsi penawaran tersebut. Penyelesaian: Jika Q =, maka P = 6 sehingga titik potong dengan sumbu P adalah (,6) Jika Q =, maka P = sehingga titik koordinatnya (,) Jika Q =, maka P = sehingga titik koordinatnya (,) Jadi berdasarkan titik potong dengan sumbu P dan titik koordinat, maka gambar dan fungsi penawaran P = Q + Q + 6 dapat digambarkan sebagai berikut: (,) P = Q + Q + 6 8 6 (,) -3 - - (-,) (,6) 3 Q Contoh : Fungsi penawaran ditunjukkan oleh Q = 5P P, gambarkanlah fungsi tersebut! Penyelesaian: Jika Q =, maka 5P P = 5P (P-) =
Modul Matematika P = P = Jadi titik potong dengan sumbu P adalah (,) dan (,) Jika P = 3, maka Q = 5 sehingga titik koordinatnya (5,3) Jika P =, maka Q = sehingga titik koordinatnya (,) Koordinat titik puncak = = b, a, D a ( ()(5)() (5) = (,-5) Jadi berdasarkan titik-titik potong dengan sumbu Q dan P serta titik koordinat, maka gambar dari fungsi permintaan Q = 5P P dapat digambarkan seperti pada gambar berikut: P (,) (,) 3 (5,3) (-5,) - -5 (,) 5 5 5 3 35 Q Contoh : Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q d = 9 P; sedangkan penawarannya Q = -8 + P. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar? Keseimbangan pasar : Q d = Q s 3
Modul Matematika 9 P = -8 + P 7 = 3 P, P = 9, P =3 Q = 9 P = 9 3 = Jadi, P e = 3 dan Q t = Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi: Q s = -8 + (P ) = -8 + (P P + ) = -6 -P + P keseimbangan pasar yang baru : Q d = Q s 9 P = -6 P + P 3P P 5 = Dengan rumus abc diperoleh P = 3,63 dan P = -,3, P tidak dipakai karena harga negatif adalah irrasional. Dengan memasukkan P = 3,63 kedalam persamaan Q d atau persamaan Q s diperoleh Q = 5,8 Jadi dengan adanya pajak : P e = 3,63 Q e = 5,8 Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing: tk = P e - P e = 3,63 3 =,63 tp = t tk = =,63 =,37 T = Q e xt = 5,8 x = 5,8. KESEIMBANGAN PASAR Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa jumlah dan harga keseimbangan pasar dapat diperoleh secara geometri dengan menggambarkan kurva permintaan dan kurva penawaran secara berama-sama dalam satu diagram. Disamping itu juga keseimbangan pasar dapat diperoleh secara aljabar dengan memecahkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran melalui metode eliminasi atau metode substitusi. Dalam sub bab ini kita akan mencari nilai keseimbangan
Modul Matematika pasar, dimana fungsi permintaan atau fungsi penawaran berbentuk non linier. Kombinasi perpotongan fungsi permintaan dan penawaran ini atau nilai keseimbangan pasar mempunyai delapan gambar keseimbangan pasar. Contoh: Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi permintaan dan penawaran berikut ini: P d = 3Q P s = Q + Q + Penyelesaian : Syarat keseimbangan pasar adalah P d = P s 3Q = Q + Q + Q + Q = Q, = {()()( 8 )} = Q, = 8 6 Q = Q = 8 8 8 8 = = -,5 (tidak memenuhi) Substitusikan nilai Q yang memenuhi ke dalam satu persamaan permintaan atau penawaran, sehingga diperoleh nilai P yaitu : P = 3 () P = = Jadi, jumlah dan harga keseimbangan pasar adalah E (,) Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan P d = 3Q dan fungsi penawaran P s = Q + Q +, maka gambar dari keseimbangan pasar dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah ini: P P = Q + Q 6 (3,9) E (,),8 3 P = -Q 5
Modul Matematika Contoh : Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi permintaan dan penawaran berikut ini: Q d = 9 P Q s = P + P 3 Penyelesaian: Syarat keseimbangan pasar adalah Q d = Q s 9 P = P + P - 3 P + P = P, = {()()( )} P = P = = =-3 (tidak memenuhi) Substitusikan nilai P yang memenuhi ke dalam salah satu persamaan permintaan atau penawaran sehingga diperoleh nilai Q yaitu: Qd = 9 () Qd = 9 = 5 Jadi jumlah dan harga keseimbangan pasar adalah E (5,) Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan Qd = 9 p dan fungsi penawaran Qs = P + P 3 maka gambar dari keseimbangan pasar dapat digambarkan seperti pada gambar ini. P 3 (,3) E (5,) Q = P + P - 3 Q = 9-P 6 (,) (9,)
Modul Matematika Contoh: Carolah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi permintaan PQ = 3 dan penawaran Q = 3P 9 Penyelesaian: Jika fungsi penawaran Q = 3P 9 disubstitusikan ke dalam fungsi permintaan PQ = 3, maka akan menghasilkan persamaan baru yaitu: P (3P 9) = 3 3P 9P 3 = atau P 3P = (P 5)(P + ) = P = 5 (memenuhi) P = - (tidak memenuhi) Substitusikan nilai P yang memenuhi kedalam salah satu persamaan permintaan atau penawaran sehingga memperoleh nilai Q 3 Q = = 6 5 Jadi, jumlah dan harga keseimbangan pasar adalah E (6,5) selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan Qd = 3 dan fungsi penawaran Qs = 3P 9 maka gambar dari keseimbangan pasar dapat digambarkan seperti pada gambar berikut: P 9 8 7 6 5 7
Modul Matematika 8