PENGANTAR TEKNIK SAMPLING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

Transkripsi:

PENGANTAR TEKNIK SAMPLING Dalam banyak hal, penelt dhadapkan kepada keputusan untuk dapat menentukan banyaknya elemen yang akan mereka amat. Setap elemen yang terplh dharapkan dapat mewakl objek yang sedang damat. Terkat dengan hal tersebut, seorang penelt selan harus menentukan banyaknya elemen juga harus mengetahu cara mendapatkan elemen tersebut. Teknk samplng secara statstk dapat ddefnskan sebaga berkut. "Teknk samplng adalah suatu teknk untuk menentukan jumlah sampel dan pemlhan calon anggota sampel, sehngga setap sampel yang terplh dalam peneltan dapat mewakl populasnya." Selan tu, teknk samplng juga mencakup proses pengumpulan nformas sepert pengamatan, surve, atau stud dokumentas. Pengertan samplng secara statstk adalah sebaga berkut. Samplng adalah suatu proses memlh sebagan unsur populas yang jumlahnya mencukup secara statstk, sehngga memberkan dampak bahwa dengan mempelajar sampel serta memaham karakterstknya akan dketahu dengan bak nformas mengena keadaan populasnya." Apabla semua anggota populas dplh menjad anggota sampel pengamatan maka proses tersebut dnamakan sensus. Pengamblan sampel menjad pentng, karena dalam banyak kasus penelt tdak mungkn mengamat seluruh anggota populas karena beberapa hal berkut n. a. Sumber daya yang dmlk terbatas. Sumber daya yang dmaksud adalah waktu, tenaga, dan dana. Dengan keterbatasan yang dhadap dalam melakukan peneltan, seorang penelt dharuskan mengambl sampel pengamatan agar a dapat menyelesakan peneltannya. b. Tdak mungkn dapat mengamat seluruh anggota populas Msalkan seorang penelt dmnta mengamat konsumen dar suatu produk "X" yang tersebar dseluruh Indonesa. Maka tdak mungkn penelt tersebut dapat mengamat semua konsumen pengguna produk "X". Untuk kasus sepert n,

penelt dharuskan mengambl sebagan dar konsumen produk "X" yang dapat mewakl keseluruhan konsumen. c. Sebagan pengamatan bersfat "merusak" Bagamana jadnya apabla untuk menguj bahwa jeruk yang akan kta bel memlk rasa yang mans, kta harus mencoba terlebh dahulu jeruk-jeruk yang djual pedagang? Melalu lustras tersebut sangat jelas bahwa sensus tdak dapat dlakukan pada kasus d atas. Untuk memerksa rasa dar jeruk yang djual pedagang, cukup dambl sebagan saja untuk duj. Dalam Bab 1 telah djelaskan krtera dar data (sampel) yang bak, yakn a. objektf, maksudnya bahwa sampel yang terkumpul harus sesua dengan keadaan yang sebenarnya, b. representatve, maksudnya bahwa sampel yang terkumpul harus dapat mewakl objek yang damat, c. standard error yang kecl, maksudnya adalah tngkat keteltan dar proses mendapatkan sampel harus tngg atau dengan kata lan kesalahan proses pengamblan sampel kecl, d. relevan, artnya sampel yang terkumpul harus memlk hubungan atau keterkatan dengan masalah yang akan dselesakan. Dalam bab n, penjelasan mengena pengantar teknk samplng akan dfokuskan pada proses menentukan jumlah sampel, proses pemlhan anggota sampel, proses pengumpulan data, dan proses mentransformas data kualtatf menjad data kuanttatf (selanjutnya dsebut proses kuantfkas data). Hal-hal tersebut sangatlah pentng dalam melakukan peneltan dkarenakan alasan berkut. 1. Penentuan jumlah sampel secara statstk akan dapat meyaknkan bahwa nformas terkumpul dperoleh dar jumlah yang sgnfkan terhadap populasnya.. Proses pemlhan anggota sampel yang bak bertujuan agar nformas yang dperoleh dar jumlah sampel yang terbatas dapat dgeneralsaskan untuk dapat melhat karakterstk populas. 3. Proses pengumpulan data yang bak akan sangat membantu dalam mengumpulkan nformas yang selanjutnya akan dolah sebaga data. 4. Proses tranformas akan menjad pentng, karena alat-alat statstk yang selama n dpelajar memerlukan nput data kuanttatf, padahal kenyataannya

nformas dperoleh pula dalam bentuk data kualtatf. Oleh karena tu perlu kranya dlakukan proses transformas yang tak lan adalah proses kuantfkas yakn merubah data kualtatf menjad data kuanttatf agar supaya alat-alat statstk yang selama n dpelajar dapat pula dgunakan untuk menganalss data kualtatf. Secara umum, terdapat dua hal yang harus dperhatkan dalam melakukan teknk samplng yakn keteltan dan keakuratan dar sampel yang dperoleh agar tdak bas, karena sampel tersebut merupakan modal yang sangat berharga dalam mengumpulkan nformas dar suatu populas. Pernyataan tersebut dapat dkatakan dengan suatu kasan sebaga berkut : "Tdak mungkn mendapatkan butran emas apabla bongkahan batu yang dolah tdak mengandung emas sama sekal". Tngkat keteltan dan keakuratan nla data selalu dkatkan dengan beberapa sumber kesalahan samplng, sepert berkut n. 1. varas acak. kesalahan spesfkas 3. kesalahan penentuan responden 4. kesalahan ketdaklengkapan respon 5. kesalahan penarkan sampel 6. kesalahan pengukuran 7. kesalahan ketdaklengkapan daftar unsur populas. Teknk Samplng Ukuran besarnya sampel yang harus dambl dalam suatu peneltan selalu saja menjad bahan perdebatan yang menark dalam mengnformaskan suatu hasl peneltan. Terlalu sedkt sampel yang dambl, menyebabkan banyak orang tdak mempercaya kesmpulan yang dambl, akan tetap jka sampel yang dambl sangat besar atau mendekat populasnya, penelt mengalam kendala dengan dana yang harus danggarkan, jumlah tenaga yang harus membantu, dan yang tdak kalah pentng adalah waktu peneltan yang sempt, bahkan terkadang faktor geografs dan faktor-faktor tekns tekns lannya serng menjad kendala dalam setap surve. Oleh karena tu dperlukan suatu cara untuk menentukan jumlah sampel yang tepat agar nformas hasl peneltan dapat dterma secara luas. Masalah yang serng muncul dalam teknk samplng selan penentuan jumlah sampel adalah proses pemlhan

sampel dar setap anggota populas. Bagamana cara memlh sampel yang bak, apakah harus kelompok tertentu saja yang dapat dplh sebaga sampel, ataukah semua orang harus damat. Banyaknya dlema ddalam menentukan jumlah sampel dan proses pemlhan sampel, menjadkan teknk samplng sebaga suatu topk tersendr yang dkembangkan secara khusus dalam statstk. Melalu statstk masalah penentuan jumlah sampel dcoba untuk dselesakan secara lebh fleksbel dmana kengnan masyarakat dan kesultan dar penelt menjad bahan pertmbangan d dalamnya. Beberapa faktor yang mempengaruh penelt dalam menentukan jumlah sampel pengamatan adalah masalah yang akan dhadap dan juga jens peneltannya. Varablty dar karakterstk yang akan dukur. a. Derajat kepercayaan [smbol yang dgunakan (1-α )100%] yang dngnkan oleh penelt. b. Power of test (smbol p-value), apabla jens peneltan komparatf. c. Pembatasan waktu pengamatan. Makn banyak unt samplng yang akan dukur makn banyak pula waktu yang dbutuhkan untuk mengukurnya. d. Baya pengamatan. Makn banyak unt samplng yang akan dperlukan maka baya yang harus dsedakan pun semakn banyak. e. Bound of error (BE) adalah besarnya kesalahan terbesar yang dlakukan pada saat melakukan estmas (penaksran). f. Unt observas yang terseda. g. Rencana samplng yang telah drencanakan. Melalu teknk-teknk samplng yang akan dajarkan dharapkan dapat membantu mahasswa dan pengguna lannya dalam menyelesakan tahapan awal dar pengolahan data. Teknk penentuan jumlah dan pemlhan anggota sampel secara statstk dbag menjad dua yakn: 1. Teknk probablty samplng, adalah suatu teknk menentukan jumlah sampel dan pemllhan anggota sampel dengan memperkrakan kemungknan atau peluang dar setap anggota populas yang terplh menjad anggota samplng.

. Teknk Non Probablty samplng, adalah teknk-menentukan jumlah sampel dan pemlhan anggota sampel tanpa memperhtungkan nla peluang atau kemungknan terplhnya setap anggota populas. Walaupun demkan, kedua teknk d atas dapat dpaka secara bersamaan dalam suatu peneltan. Masng-masng teknk memlk kelebhan dan kekurangan masngmasng. Msalkan teknk probablty samplng memlk kelebhan dalam menentukan jumlah sampel mnmum yang dapat dambl seorang penelt karena rumusannya cukup jelas. Tetap rumusan tersebut basanya hanya dapat dgunakan apabla banyaknya anggota populas dketahu sejak awal. Apabla banyaknya anggota populas tdak dapat dtaksr dengan cukup bak, msalnya dalam kasus pengamatan terhadap pengunjung pasar tradsonal, maka teknk proballty samplng dapat dgantkan dengan teknk non-probablty samplng. Walaupun demkan teknk non-probablty samplng tdak memberkan rumusan yang jelas dalam penentuan banyaknya sampel pengamatan. Selanjutnya akan djelaskan beberapa teknk probablty samplng dan teknk non probablty samplng adalah sebaga berkut. Teknk Probablty Samplng Sepert telah djelaskan pada alnea sebelumnya, bahwa teknk probablty samplng dapat ddefnskan sebaga berkut. Teknk probablty samplng adalah suatu teknk menentukan jumlah sampel dan pemlhan anggota sampel dengan memperkrakan kemungknan atau peluang dar setap anggota populas yang terplh menjad anggota sampel. Dalam teknk probablty samplng, pemlhan sampel dlakukan secara objektf, dalam artan sampel yang terplh tdak ddasarkan semata-mata pada kengnan penelt, tetap setap anggota populas memlk kesempatan/peluang yang sama untuk dapat terplh sebaga sampel. Dengan demkan dharapkan sampel yang terplh tad dapat dgunakan untuk mempelajar prlaku populas secara objektf pula. Dsampng tu beberapa metode probablty samplng yang dpelajar

akan dapat memperkrakan besarnya nla bas dan juga varas dar anggota populas (tdak akan djelaskan lebh lanjut dalam bab n). Selan tu, untuk dapat menggunakan probablty samplng dbutuhkan kerangka sampel (samplng frame) yakn suatu daftar dar unt-unt samplng dalam rangka mendapatkan responden dengan peluang yang telah dketahu sebelumnya. Kebutuhan n berdampak pada tmbulnya baya dan permasalahan-permasalahan lannya yang akan dbahas pada alnea d bawah n. Dengan menggunakan metode alokas Neyma untuk rata-rata populas maka langkah-langkal penentuan banyaknya sampel adalah sebaga berkut: () n = = N dketahu besarnya nla n adalah Z α ( N S ) ( BE ) + Z ( N x S ) α ( 1,645) ( 15804000 ) ( 850) ( 5) + ( 1,645) ( 15804000 ) 1 1 1 1 7 sampel () dengan menggunakan rumus N S n = n= [ N S ] [ N S ] N S 7 Dan dketahu N S = 115000 maka dperoleh banyaknya sampel untuk setap strata sebaga berkut : Strata S N N S n Sswa SD 150 400 60000 38 Sswa SMP 10 40 8800 18 Sswa SMU 140 130 1800 11 Mahasswa 100 80 8000 5

CLUSTER SAMPLING Apabla populas tersebar dalam beberapa wlayah (cluster) yang masng-masng mempunya cr yang hampr sama, maka salah satu atau beberapa wlayah dapat dplh secara acak sebaga sampel. Msalkan seorang penelt mengamat masalah kemsknan d pedesaan dalam satu kecamatan. Msalkan dalam kecamatan tersebut terdapat 0 desa. Dketahu pula penduduk d beberapa desa mempunya keragaman yang hampr sama dalam banyak hal, bak keragaman dalam hal penddkan, pekerjaan, dan atau penghaslan. Karena setap desa (sebaga cluster) memlk karakterstk yang hampr sama satu sama lan, maka salah satu desa dapat dplh sebaga sampel untuk mewakl desa lannya. Dengan demkan yang dmaksud dengan cluster adalan sebuah unt samplng yang ddalamnya bers unt-unn samplng yang lebh kecl. Metode n tdak memerlukan kerangka samplng, sehngga untuk menentukan responden yang akan dplh jauh lebh mudah ketmbang metode lannya. Tetap dengan adanya keleluasaan dalam menentukan sampel, maka nla samplng error dar pengamatan serngkal cukup besar. Pemlhan sampel secara cluster dapat dlakukan secara bertngkat, msal cluster samplng one stage atau cluster samplng two stage, dan Ian-lan. Msal, cluster stage satu adalah pemlhan banyaknya desa yang akan djadkan daerah pengamatan, sedangkan stage kedua adalah memlh banyaknya RT atau RW d setap desa terplh. Penarkan sampel dalam cluster samplng dlakukan secara acak dan bermbang dengan ukuran sampel dtentukan berdasarkan fracton yang telah dtentukan. Adapun salah satu rumusan dar cluster samplng adalah : n = f. N dmana a. f menyatakan fracton dar tahapan/stage ke- (basanya dtentukan berdasarkan pengamatan sebelumnya, atau kesepakatan dar para ahl) b. n menyatakan ukuran sampel dar tahapan/stage ke- c. N menyatakan banyaknya populas dar tahapan/stage ke-

Keuntungan menggunakan cluster samplng adalah rendahnya baya yang harus dkeluarkan ketmbang jka menggunakan metode stratfed random samplng. Sedangkan kelemahan utama dar metode n adalah kurang efsen dalam proses pemlhan anggota sampel dbandngkan metode lannya, karena sub-sub dar setap kelompok yang dtentukan dalam suatu stage dasumskan memlk karakterstk homogen (hampr homogen). Padalah sepert telah djelaskan sebelumnya bahwa dalam konds nyata keadaan n sangatlah sult untuk dperoleh. Mash banyak metode lannya dar teknk probablty samplng sepert Area Samplng, Double samplng, Systematc samplng, rato estmaton, dan mash banyak lag lannya yang tdak dbahas secara khusus dalam dktat n (selengkapnya lhat : Elementary survey samplng oleh Wllam Mendenhall). Selan tu pula ada satu buah rumus yang penggunaannya sudah sangat umum, yakn rumus SLOVIN dmana penentuan jumlah sampel hanya ddasarkan pada banyaknya anggota populas (N) dan tngkat kepercayaan (( 1 α ) loo% saja. Adapun rumusan dar penentuan banyaknya sampel melalu rumus SLOVIN adalah sebaga berkut. N n = 1+ Nα Penggunaan rumus tersebut mengasumskan bahwa nla data akan berdstrbus normal atau hampr normal. Beberapa penelt ada pula yang menggunakan tabel samplng dengan tngkat kepercayaan tertentu ddalam menentukan banyaknya sampel pengamatan yang akan mereka ambl. Setelah sebelumnya kta mempelajar mater yang berkatan dengan pengamblan dan pemlhan sampel melalu teknk probablty samplng, maka selanjutnya akan durakan -teknk lannya yakn teknk non probablty samplng. Teknk Pengumpulan Data Beberapa metode yang telah dkenal luas sebaga suatu teknk untuk mengumpulkan data sepert wawancara, surve yang terdr dar pengamatan (observas) dan kuesoner (angket), serta stud dokumentas. Karena metode pengumpulan data tergantung pada karakterstk data, maka teknk yang dgunakan pun tdak selalu sama untuk setap peubah. Terkadang untuk suatu peubah dapat dgunakan lebh dar satu teknk pengumpulan data dmana teknk

yang satu merupakan teknk utama dan lannya merupakan data kontrol/referens tambahan/penunjang. Pengamatan (Observas) Pengamatan (observas) adalah suatu teknk pengumpulan data dmana penelt mencatat setap nformas sesua dengan kenyataan yang mereka alam selama peneltan berlangsung. Pengalaman penelt tersebut dapat terjad berdasarkan melhat, mendengar, dan merasakan yang kemudan dlaporkan seobjektf mungkn. Surve Surve adalah suatu teknk pengumpulan data dengan menggunakan nstrumennstrumen tertentu yang dperoleh dengan memnta tanggapan dar responden. Beberapa cr-cr surve adalah : 1. Dgunakan pada sampel yang basanya dperoleh melalu teknk probablty samplng.. Tanggapan/respons dperoleh langsung dar responden terplh. 3. Surve dlaksanakan pada stuas yang alamah. Basanya responden dkunjung dlokas-lokas tertentu yang telah dplh sebaga lokas surve untuk dmnta keter angan/nf ormas. Pada dasarnya bentuk surve dbag menjad dua wawancara dan penyebaran kuesoner (angket). Wawancara Wawancara adalah bentuk komunkas langsung anta penelt dengan responden. Bentuk nstrumen da wawancara adalah schedule pertanyaan/ pedoma wawancara. Keunggulan dar pengumpulan data melalu wawanca dantaranya adalah 1. Wawancara dapat dlakukan pada setap ndvd tanpa dbatas oleh faktor usa maupun kemampuan membaca, dan lan-lan.. Data yang dperoleh dapat langsung dketahu objektftasnya karena dlaksanakan secara tata; muka. 3. Wawancara dapat dlaksanakan langsung kepada sumbernya yang terplh sebaga sampel.

4. Pelaksanaan wawancara dapat lebh fleksbel serta dnams, karena dlaksanakan dengan hubungan langsung antara penelt dengan responden sehngga memungknkan penelt memberkan penjelasan kepada responden apabla terdapat suatu pertanyaan yang kurang dmengert responden. Selan tu, pengumpulan data melalu wawancara memlk beberapa kelemahan, yakn: 1. Karena wawancara dlakukan secara perseorangan maka proses pengumpulan datanya memerlukan waktu, tenaga, dan baya yang cukup tngg terlebh jka jumlah sampelnya besar.. Faktor bahasa, bak dar pewawancara maupun responden sangat mempengaruh hasl atau data yang dperoleh. 3. Serng terjad wawancara yang dlakukan bertele-tele. 4. Wawancara menuntut kerelaan dan kesedaan responden untuk menerma secara bak dan bentuk kerja sama mereka dengan pewawancara. 5. Wawancara menuntut penyesuaan dr secara emosonal (mental-psks) antara pewawancara dengan responden. 6. Hasl wawancara banyak bergantung pada kemampuan pewawancara dalam menggal.mencatat, dan menafsrkan setap jawaban responden. Dlhat dar bentuk pertanyaan yang dajukan, wawancara dbag menjad tga : 1. Wawancara berstruktur, apabla pertanyaan-pertanyaan yang dajukan mengarah pada jawaban dalam pola pertanyaanya.. Wawancara tak berstruktur, apabla pertanyaan-pertanyaan yang dajukan dapat djawab secara bebas oleh responden tanpa terkat pada pola-pola jawaban tertentu. 3. Wawancara campuran, apabla kedua bentuk d atas dgabungkan yakn antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur. Penyebaran Kuesoner/Angket Kuesoner atau angket hanya berbeda dalam bentuk penyampaan pertanyaannya. Dalam kuesoner, pertanyaan dsusun dalam bentuk kalmat tanya (pertanyaan terbuka), sedangkan dalam angket, pertanyaan dsusun dalam kalmat pertanyaan

dengan krtera jawaban yang telah dsedakan (pertanyaan tertutup). Adapun nstrumen dar penyebaran kuesoner (angket) adalah kumpulan daftar pertanyaan (kuesoner) Keuntungan dar penyebaran kuesoner dantaranya adalah 1. Adanya bentuk pertanyaan baku yang dtanyakan kepada semua responden sehngga memudahkan responden untuk mengsnya dan mempermudah penelt untuk mengolahnya, karena setap responden dberkan pertanyaaan yang sama.. Kuesoner (angket) dapat dgunakan untuk mengumpulkan data dar sejumlah besar responden yang terplh sebaga sampel. 3. Responden dapat dengan leluasa memberkan nformas tanpa adanya pengaruh dar surveyor/penelt. 4. Baya yang dkeluarkan relatf lebh rendah dbandngkan wawancara. 5. Dalam mengs kuesoner (angket), responden dapa memkrkannya dengan bak karena tdak dbatas oleh waktu untuk segera memberkan jawaban begt pertanyaan selesa dajukan (dalam wawancara). Sedangkan beberapa kelemahan proses pengumpulan date melalu penyebaran kuesoner adalah : 1. Pemakaan kuesoner terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta yang dketahu oleh responder (yang tdak dapat dketahu/dperoleh melalu jalan lan).. Pengsan angket serng dlakukan oleh orang lan (bukan responden terplh yang seharusnya mengs). 3. Angket hanya dapat ds oleh orang-orang yang dapat membaca saja (kalangan terbatas). Stud Dokumentas Dokumen adalah catatan tertuls mengena berbaga kegatan atau perstwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan peneltan merupakan sumber nformas yang secara statstk dnamakan data sekunder.