PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

dokumen-dokumen yang mirip
E - J u r n a l M a t e m a t i k a

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

PENERAPAN METODE FUZZY AHP DALAM PENENTUAN SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP ABSTRAK

PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP. Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Peningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional

BAB II LANDASAN TEORI

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

PENDEKATAN TRIANGULAR FUZZY NUMBER DALAM METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas dan Indeks Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan dalam Analytical Hierarchy Process

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Fuzzy - AHP

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

ANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK. Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. perumahan yang terletak di jalan Kedungwringin Patikraja, Griya Satria Bukit

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN SEKTOR-SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI

DAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv

BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an

APLIKASI FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PELANGGAN BERKUNJUNG KE GALERI (Studi Kasus di Secondhand Semarang)

EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process

PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

ANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PEMASOK GALON DENGAN MENGGUNAKANMETODE FUZZY AHP (STUDI KASUS DI PT. BYN SAMARINDA)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Transkripsi:

E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP JOKO HADI APRIANTO, G. K. GANDHIADI 2, DESAK PUTU EKA NILAKUSMAWATI 3,2,3 Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jibaran-Bali e-ail: joko.hadi09@yahoo.co, 2 gandhiadigk@yahoo.co, 3 nilakusawati_desak@yahoo.co Abstract The rise of credit card users, ake banks copete to provide a wide range of offers to attract custoers. This study ais to deterine the priority criteria selected custoers for establishent credit cards by using a fuzzy AHP ethod. Method fuzzy AHP is a cobination of the AHP ethod and fuzzy ethod. Fuzzy AHP approach particularly triangular fuzzy nuber approach to the AHP scale should be able to iniize uncertainty for the results obtained are ore accurate. The criteria used for this study is the interest rate, the proo/discount, liit, and annual dues. Based on the steps of calculation of data obtained fuzzy AHP respondents have value CR = 0.049, which eans consistent because it eets the standards set CR < 0.0 and that becae the order of priority are liit, proo/discount, interest rate, and continued with weights of priorities are 0408, 0.28, 0.6, and 0.52. Keywords: AHP, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP), Criteria of Credit Card, Consistensy Ratio, Weight Priority. Pendahuluan Mengikuti perkebangan zaan saat ini, aspek finansial yang berkebang pesat dala satu sisi kehidupan asyarakat adalah araknya penggunaan kartu kredit. Kartu kredit erupakan alat pebayaran pengganti uang tunai dan dapat digunakan di tepattepat yang bersedia eneria pebayaran enggunakan kartu kredit yang diiliki oleh orang tersebut (Suyatno, T., dkk. 997). Pada penelitian ini akan dipelajari prioritas kriteria nasabah dala pebuatan kartu kredit di suatu bank. Metode yang digunakan untuk enentukan prioritas tersebut adalah Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP). Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) erupakan salah satu etode yang dipakai untuk endukung keputusan. Metode ini erupakan gabungan dari etode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan pendekatan fuzzy khususnya pendekatan triangular fuzzy nuber. Logika fuzzy erupakan sebuah logika yang eiliki nilai kekaburan atau kesaaran (Fuzzyness) antara dua nilai. Pendekatan fuzzy khususnya pendekatan triangular fuzzy nuber terhadap skala AHP diharapkan apu untuk einialisasi ketidakpastian sehingga diharapkan hasil yang diperoleh lebih akurat (Kusuadewi dan Purnoo, 200). Berdasarkan latar belakang asalah, aka yang enjadi ruusan perasalahan dala penelitian ini adalah bagaiana ebangun siste pengabilan keputusan peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit dengan enggunakan etode Fuzzy Analitical Hierarchy Process (FAHP) sebagai alat bantu dala engabil keputusan untuk enentukan prioritas kriteria yang akan dipilih. Mahasiswa Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana 2 Staf Pengajar Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana 25

Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ebangun siste pengabilan keputusan sebagai alat bantu dala engabil keputusan untuk enentukan urutan prioritas kriteria yang akan dipilih nasabah dala pebuatan kartu kredit dan enerapakan etode FAHP dala siste pengabilan keputusan studi kasus peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit. Dala penelitian ini, untuk enghindari terlalu luasnya asalah, aka batasan kriteriakriteria yang dipakai dala pebuatan kartu kredit adalah suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran tahunan. Siste pendukung keputusan yang dirancang yaitu enggunakan etode fuzzy AHP. Penelitian ini diharapkan dapat eberikan anfaat sebagai bahan asukan atau inforasi bagi bank penerbit kartu kredit tentang kriteria prioritas nasabah dala pebuatan kartu kredit. Hasil penelitian ini juga beranfaat sebagai acuan pengabilan keputusan dala eningkatkan kuantitas nasabah pengguna kartu kredit. 2. Ulasan Pustaka 2. Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP erupakan suatu etode pengabilan keputusan dan suatu teori pengukuran yang digunakan untuk engukur skala rasio, baik dari perbandingan-perbandingan berpasangan diskrit aupun kontinu (Saaty, 987 ). Tahapan-tahapan proses dala etode AHP (Apriyanto, 2008) adalah: a) Mendefinisikan asalah dan tujuan yang diinginkan. b) Mebuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan, kriteria-kriteria dan alternatif-alternatif pilihan. c) Mebentuk atriks perbandingan berpasangan terhadap asing-asing kriteria untuk analisis nuerik.nilai nuerik yang diberikan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala sapai 9 yang telah ditetapkan, seperti tapak pada Tabel. Tabel. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Tingkat Definisi Kepentingan Saa penting 3 Sedikit lebih penting 5 Lebih penting 7 Sangat penting 9 Mutlak lebih penting Nilai diantara dua pilihan yang 2,4,6,8 berdekatan Resiprokal Kebalikan Suber: Saaty, T. L. and L. G. Vargas (202) d) Menguji konsistensi hirarki. Jika nilai konsistensi rasio yang dihasilkan tidak eenuhi standar yang ditetapkan yaitu Consistency Ratio (CR) < 0, aka penilaian harus diulang kebali. 2.2 Eigen value dan Eigen vector Jika atriksa berukuran n x n, dapat didiagonalkan dan λ, λ 2,..., λ n erupakan nilai eigen dari A yang eenuhi hubungan λ > λ 2 λ n > 0 Karena atriksa dapat didiagonalkan, vektor eigenv,, v n asing-asing berkaitan dengan eigen λ, λ 2,..., λ n dan ebentuk basis di R n. sehingga sebarang vektor x 0 di R n dapat dituliskan sebagai (Budhi, 995): x 0 = s v + s 2 v 2 + + s n v n() Jika persaaan () dikalikan dengana, diperoleh Ax 0 = A(s v + s 2 v 2 + + s n v n ) = s Av + s 2 Av 2 + + s n Av n = s λ v + s 2 λ 2 v 2 + + s n λ n v n Dari hasil Ax 0 untuk eperoleh A k x 0 aka dilakukan perkalian dari hasil terakhir 26

E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 dengan A, hal ini dilakukan berulang-ulang sapai dengan k kali. A k x 0 = s λ k v + s 2 λ 2 k v 2 + + s n λ n k v n = λ k (s v + s 2 ( λ 2 λ )k v 2 + + s n ( λ n λ )k v n) (2) Jika k akin besar, nilai ( λ i λ )k akan akin kecil untuk i = 2,...,n, karena λ i λ <. Oleh karena itu, untuk k yang cukup besar pada persaaan (2) kurang lebih akan enjadi A k x 0 s λ k v (3) Persaaan (3) erupakan hapiran dari kelipatan vektor eigen v tersebut, yaitu vektor A k x 0. Vektor A k x 0 erupakan hapiran vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen terbesar v. Makin besar nilai k akin baik pula hapiran A k x 0 terhadap sebuah vektor eigen dari A. Setelah diperoleh vektor eigenv atau kelipatannya, nilai eigen yang berkaitan dapat dihitung sebagai berikut. Karena Av = λ v, aka atau Av v = λ v v λ = Av v v v Ruus nilai eigen ini disebut ruus pebagian Rayleigh (Budhi, 995). 2.3 Uji Konsistensi dan Indeks Rasio dan FAHP Dengan etode AHP yang eakai persepsi pebuat keputusan sebagai inputnya aka ketidakkonsistenan ungkin terjadi karena anusia eiliki keterbatasan dala enyatakan persepsinya. Berdasarkan kondisi ini, untuk enunjukkan atriks berordo n konsisten dapat diperoleh elalui langkahlangkah berikut ini (Saaty, T, L, and L, G. Vargas, 202): 2. Menentukan nilai Consistency Index yang dapat diperoleh dengan persaaan: dengan, CI = (λ ax n) (n ) CI =Rasio penyipangan (deviasi) konsistensi (consistency index) λ ax = Nilai eigen terbesar dari atriks berordo n N = Ordo atriks Apabila CI bernilai nol, aka pair-wise coparison atrix tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang telah ditetapkan oleh Saaty (987) ditentukan dengan enggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai rando indeks (RI) yang diperlihatkan pada Tabel 2. Nilai ini bergantung pada ordo atriks n. Dengan deikian, Rasio Konsistensi dapat diruuskan sebagai berikut: CR = CI RI CR = Consistency Ratio RI = RandoIndex Tabel 2. Nilai Rando Indeks (RI) N 2 3 4 5 6 7 8 9 0 R I 0. 00 0. 00 0. 52 0. 89.. 25. 35. 40. 45 Suber: Saaty, T. L. and L. G. Vargas (202). 49 Bila atriks pair wise coparison epunyai nilai CR <0,00 aka ketidakkonsistenan pendapat dari pengabil keputusan asih dapat diteria dan apabila tidak deikian aka penilaian harus diulang. Jika hasil eenuhi CR < 0,00 aka dilakukan pengubahan bobot penilaian perbandingan berpasangan pada skala AHP ke dala bilangan triangular fuzzy (Chang, D.Y., 992).. Menentukan nilai vektor eigen dan λ ax 27

Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Tabel 3. Fungsi Keanggotaan Bilangan Fuzzy Skala Fuzzy Invers Skala Fuzzy Definisi dengan nilai TF (,, ) (,, ) Saa penting 2 dengan nilai TF (/2,, 3/2) (2/3,, 2) Pertengahan 3 dengan nilai Sedikit lebih (/2, 2/3, ) TF (, 3/2, 2) penting 4 dengan nilai TF (3/2, 2, 5/2) (2/5, /2, 2/3) Pertengahan 5 dengan nilai TF (2, 5/2, 3) (/3, 2/5, /2) Lebih penting 6 dengan nilai TF (5/2, 3, 7/2) (2/7, /3, 2/5) Pertengahan 7 dengan nilai TF (3, 7/2, 4) (/4, 2/7, /3) Sangat penting 8 dengan nilai TF (7/2, 4, 9/2) (2/9, /4, 2/7) Pertengahan 9 dengan nilai Mutlak lebih (2/9 2/9, /4) TF (4, 9/2, 9/2) penting Suber: Chang, D.Y. (992) Selanjutnya diberikan aturan-aturan operasi aritatika triangular fuzzy nuber yang uu digunakan. Misalkan terdapat 2 TFN yaitu: M = (l,, u ) danm 2 = (l 2, 2, u 2 ), berlaku M M 2 =(l +l 2, + 2, u + u 2) M M 2 = (l -l 2, - 2, u - u 2) M M 2 =(l.l 2,. 2, u.u 2) λ M 2 =(λ.l 2, λ. 2, λ.u 2) M = (/ u, /, /l ) Dari atriks triangular fuzzy ditentukan nilai fuzzy synthetic extent untuk setiap kriteria (Chang, D. Y. 996). S i = M j gi j = n i = j = M j gi (4) Setelah itu ebandingkan nilai fuzzy synthetic extent (S i S k). Dari hasil perbandingan nilai fuzzy synthetic extent(s i S k) aka diabil nilai iniunya, yaitu: d l= in V(S i S k) Menghitung noralitas vektor bobot dan nilai iniu dilakukan untuk eperoleh nilai asing-asing kriteria sehingga diperoleh prioritas dari kriteria tersebut. W= (d, d 2,, d n) T Dengan peruusan noralisasinya adalah: d l = d l n i= d i untukl =, 2,..., n (5) 3. Metode Penelitian Pengolahan data pada penelitian ini enggunakan bantuan progra Excel, untuk encapai tujuan penelitian digunakan etode FAHP. Adapun langkah-langkah analisis data dala penelitian ini adalah:. Menyusun kriteria eliputi: suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran. 2. Menyebarkan kuisioner kepada responden dengan skala AHP yang telah ditetapkan enurut Saaty, T, L (987). 3. Menyusun bobot nilai kriteria dari hasil rataan kuisioner yang telah diisi pada atriks berpasangan. 4. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak eenuhi dengan CR < 0,00 aka penilaian diulang dengan perbaikan perbandingan berpasangan. 5. Jika hasil eenuhi CR < 0,00 aka dilakukan pengubahan bobot penilaian perbandingan berpasangan pada skala AHP ke dala bilangan triangular fuzzy. 6. Dari atriks triangular fuzzy ditentukan nilai fuzzy synthetic extent untuk tiap-tiap kriteria dan sub kriteria, dengan enggunakan persaaan (). 7. Mebandingkan nilai fuzzy synthetic extent (S i S k). 8. Dari hasil perbandingan nilai fuzzy synthetic extent aka diabil nilai iniunya, yaitu: d i = in V(S i S k) 9. Menghitung noralitas vektor bobot dan nilai iniu dilakukan untuk eperoleh nilai asing-asing kriteria sehingga diperoleh prioritas dari kriteria tersebut dengan enggunakan persaaan (5). 28

E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 4. Hasil dan Pebahasan Berdasarkan identifikasi data yang telah dilakukan dari hasil wawancara keudian disusun enjadi sebuah struktur hirarki yang erupakan tujuan dari peecahan asalah pengabilan keputusan dala penelitian ini yaitu peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit. Kriteria yang telah dipilih adalah suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran tahunan. Selengkapnya dapat di lihat pada Gabar berikut ini Gabar. Struktur Hirarki Kriteria Pada langkah awal penelitian enyebar kuisioner kepada 50 responden yang epunyai kartu kredit. Dari hasil kuisioner dibentuk atriks perbandingan antar kriteria. Dari sini setiap kriteria dicari nilai rataratanya. Selanjutnya nilai rata-rata dibulatkan ke nilai yang endekati skala penilaian perbandingan berpasangan AHP yang terdapat pada Tabel. yaitu a. 0.33676 endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya proo sedikit lebih penting dari pada suku bunga b. 0.33656 endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya liit sedikit lebih penting dari pada suku bunga c. 2.24428 endekati 2 yang artinya suku bunga diantara saa penting dan sedikit lebih penting dari pada iuran tahunan d. 0.3293 endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya liit sedikit lebih penting dari pada proo e. 3.34028 endekati 3 yang artinya proo sedikit lebih penting dari pada iuran tahunan f. 5.07324 endekati 5 yang artinya liit lebih penting dari pada iuran tahunan. Dari perhitungan di atas diperoleh perbandingan berpasangan sebagai berikut: Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan A B C D A /3 /3 2 B 3 /3 3 C 3 3 5 D /2 /3 /5 Selanjutnya untuk endapatkan λ aksiu, langkah pertaa adalah enghitung nilai vektor eigen yaitu: dengan cara engalikan vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria sapai encapai nilai tertentu. 0.333 0.333 2 0.333 0.333 2 3 0.333 3 x 3 0.333 3 3 3 5 3 3 5 0.5 0.333 0.2 0.5 0.333 0.2 4 2.33.77 6.664 = 8.499 4 2.265 3.665 7.5 8.664 4 25 2.599.433 0.667 4 4 2.33.77 6.664 4 2.33.77 6.664 8.499 4 2.265 3.665 x 8.499 4 2.265 3.665 7.5 8.664 4 25 7.5 8.664 4 25 2.599.433 0.667 4 2.599.433 0.667 4 73.728 38.395 9.207 4.59 = 43.45 75.07 37.375 222.582 278.63 45.93 73.46 435.04 44.89 23.388.72 69.827 73.728 38.395 9.207 4.59 43.45 75.07 37.375 222.582 x 278.63 45.93 73.46 435.04 44.89 23.388.72 69.827 73.728 38.395 9.207 4.59 43.45 75.07 37.375 222.582 278.63 45.93 73.46 435.04 44.89 23.388.72 69.827 248.999 93.973 5599.3 3335.37 = 468.67 2783.484 0895.862 6490.30 8307.048 42492.880 2254.590 26602.92 3047.490 688.883 340.752 2036.66 Setelah itu untuk endapatkan nilai vektor eigen dari hasil perkalian terakhir vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria yaitu dengan enjulahkan setiap 29

Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP nilai baris dan hasil penjulahan tersebut dijulahkan kebali keudian setiap eleen dibagi dengan julah tersebut sehingga diperoleh nilai vektor eigennya. Tabel 5. Vektor Eigen A B C D Untuk encari λ aksiu diperoleh dari engalikan hasil perkalian terakhir vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria dengan vektor eigen dan ebagikan kebali terhadap vektor eigen A k v = λ k v. Maka diperoleh nilai λ aksiu sebagai berikut: 248.999 93.973 5599.3 3335.37 468.67 2783.484 0895.862 6490.30 x 8307.048 42492.880 2254.590 26602.92 3047.490 688.883 340.752 2036.66 0.36 53.888 0.265 = 22440.975 0.56 43775.524 0.083 7024.722 53.888/0.36 84773.045 22440.975/0.265 = 84773.3 43775.524/ 0.56 84773.3 7024.722/ 0.083 84773.080 6 Jadi, λ aksiu = 84773.3 = 4.3 Karena atriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang diperoleh: CI = λ ax n n = 4.3 4 4 = 0.3 3 = 0.044 Vektor Eigen A 248.999 93.973 5599.3 3335.37 7563.42 0.36 B 468.67 2783.484 0895.862 6490.30 3926.84 0.265 C 8307.048 42492.880 2254.590 26602.92 27657.430 0.56 D 3047.490 688.883 340.752 2036.66 43593.290 0.083 526075.895 Karena CR < 0,00 berarti preferensi responden adalah konsisten, aka perbandingan berpasangan AHP diubah ke dala perbandingan berpasangan fuzzy AHP yaitu sebagai berikut. a) Mebuat atriks perbandingan berpasangan fuzzy yaitu dengan cara enggantikan nilai skala AHP dengan nilai skala bilangan segitiga fuzzy yang terdapat pada Tabel 6 Tabel 6. Matriks Perbandingan Berpasangan Fuzzy AHP A B C D l u l u l u l u A /2 2/3 /2 2/3 /2 3/2 B 3/2 2 /2 2/3 3/2 2 C 3/2 2.5 2 2 5/2 3 D 2/3 2 /2 2/3 /3 2/5 /2 b) Menghitung nilai fuzzy synthetic extent. n S i = M j gi j M gi j = i = j = Untuk enghitung nilai fuzzy synthetic extent yang pertaa adalah dengan enghitung nilai M j gi = j = ( l j, j, u j ) dengan j = j = j = operasi penjulahan pada tiap-tiap bilangan triangular fuzzy dala setiap baris. Tabel 7. Nilai Fuzzy Synthetic Exten l A,B,C,D A,B,C,D u A,B,C,D 5/2 0/3 9/2 7/2 28/6 6 5 3/2 8 5/6 46/5 9/2 Berdasarkan Tabel 2 Untuk n = 4, aka RI = 0.89, aka: CR = CI RI = 0.044 0.89 = 0.049 30

E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 Keudian enghitung nilai n i = j = j M gidengan operasi penjulahan untuk keseluruhan bilangan triangular fuzzy dala atriks perbandingan berpasangan. Tabel 8. Julah Fuzzy Synthetic Extent l A,B,C,D A,B,C,D u A,B,C,D A 2.5 3.333 4.5 B 3.5 4.667 6 C 5 6.5 8 D 2.5 3.067 4.5 3.5 7.567 23 n Jadi untuk nilai j M gi adalah i = j = ( 23, 7.567, 3.5 ) selanjutnya dihitung nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria utaa dengan. S = (2.5, 3.334, 4.5) ( 23, = (0.09, 0.89, 0.333) S 2 = (3.5, 4.667, 6) ( 23, = (0.52, 0.266, 0.444) S 3 = (5, 6.5, 8) ( 23, = (0.27, 0.369, 0.593), ) 7.567 3.5, ) 7.567 3.5, ) 7.567 3.5 S 4 = (2.5, 3.067, 4.5) ( 23, = (0.09, 0.75, 0.333), ) 7.567 3.5 Jadi nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9. Nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria utaa l u S 0.09 0.89 0.333 S2 0.52 0.266 0.444 S3 0.27 0.369 0.593 S4 0.09 0.75 0.333 c) Menghitung perbandingan tingkat keungkinan antar fuzzy syntethic extent dengan nilai iniunya. = { Langkah pertaa adalah eperbandingkan nilai setiap fuzzy syntethic extent V(S 2 S ),yaitu: V(S S 2) = V(S S 3) = V(S S 4) = V(S 2 S ) = V(S 2 S 3) = V(S 2 S 4) = V(S 3 S ) = V(S 3 S 2) = V(S 3 S 4) = V(S 4 S ) = V(S 4 S 2) = V(S 4 S 3) =, jika 2 0, jikal u 2 l u 2 ( 2 u 2 ) ( l ) lainnya 0.52 0.333 (0.89 0.333) (0.266 0.52) = 0.702 0.27 0.333 (0.89 0.333) (0.369 0.27) = 0.392 0.27 0.444 (0.266 0.444) (0.369 0.27) = 0.688 0.09 0.333 (0.75 0.333) (0.89 0.09) = 0.94 0.52 0.333 (0.75 0.333) (0.26 0.52) = 0.665 0.27 0.333 (0.75 0.333) (0.369 0.27) = 0.374 Setelah didapat nilai perbandingan dari setiap fuzzy syntethic extent lalu diabil nilai iniunya, yaitu: d i = in V(S i S k) untuk k =, 2,, n; k i. d = V(S S 2, S 3, S 4) = in(0.702, 0.392, ) = 0.392 d 2 = V(S 2 S, S 3, S 4) = in(, 0.688, ) = 0.688 d 3 = V(S 3 S, S 2, S 4) = in(,, ) = d 4 = V(S 4 S, S 2, S 3) = in(0.94, 0.665, 0.374) = 0.374 3

Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Keudian dilakukan perhitungan bobot dan noralisasi vektor bobot sehingga diketahui nilai bobot kriteria utaa. W = (d, d 2, d 3, d 4) T W = (0.392, 0.688,, 0.374) danw= (d, d 2, d 3, d 4) T dengan d l = d l n i= d i enghasilkan noralisasi vektor bobot antar kriteria utaanya yaitu: W= (0.6, 0.28, 0.408, 0.52) Dari uji konsistensi dapat dilihat bahwa bobot prioritas pada kriteria utaa yaitu liit (d 3), proo/diskon (d 2), suku bunga (d ), dan iuran (d 4), adalah 0.408, 0.28, 0.6, dan 0.52. Gabar 2. Bobot Prioritas Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu Kredit 5. Kesipulan Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada kasus Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu Kredit, aka dapat ditarik kesipulan bahwa etode Fuzzy AHP dapat digunakan untuk enentukan bobot prioritas pada asing-asing kriteria. Dari hasil analisis bobot prioritas pada kriteria utaa dengan Fuzzy AHP, kriteria liit epunyai pengaruh paling besar bagi nasabah dala enggunakan kartu kredit sebesar 40.8%, sedangkan proo/diskon sebesar 28%, suku bunga sebesar 6% dan yang terakhir adalah iuran tahunan sebesar 5,2%. Dari elihat hasil total rangking di atas, disarankan kepada bank-bank agar dapat elihat peluang yang lebih baik untuk eberikan penawaranpenawaran dala enarik nasabah untuk ebuat kartu kredit Daftar Pustaka Apriyanto, Agus, 2008, Perbandingan Kelayakan Jalan Beton dan Aspal dengan Metode Analityc Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Jalan Raya Deak- Godong), Thesis tidak diterbitkan, Searang, Progra Pascasarjana Universitas Diponegoro Budhi, Wono Setya, 995. Aljabar Linier. Jakarta:Graedia Pustaka Uta Chang, D.Y., 992, Extent Analysis and Synthetic Decision, Optiization Techniques and Applications, World Scientific, Singapore, :352. 996. Applications of The Extent Analysis Method on Fuzzy AHP. European Jurnal of Operational Research, 95, 649-655. Kusuadewi, Sri dan Hari Purnoo, 200, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Edisi 2, Graha Ilu, Yogyakarta Saaty, T, L, 987, Uncertainty and Rank Order in The Analytic Hierarchy Process. European Journal of Operation Research 32:27-37 Saaty, T, L, and L, G. Vargas, 202. Models, Methods, Concepts & Applications of the Analytic Hierarchy Process, International Series in Operations Research & Manageent Science, Vol. 75, 2 nd edition. New York: Springer Suyatno, T., dkk. 997. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta : PT. Graedia Pustaka Utaa. 32