ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
|
|
- Djaja Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting karena pendirian cabang baru BPR X ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah dan calon nasabah yang ada di lokasi tersebut. Untuk mengurangi risiko kesalahan dalam memilih lokasi maka penting untuk mengetahui kriteria-kriteria lokasi yang potensial untuk usaha bisnis perbankan sebagai dasar dalam menentukan lokasi terbaik, selain itu diperlukan metode yang tepat yaitu metode pengambilan keputusan yang dapat mengkuantitatifkan data kualitatif dan metode yang mempertimbangkan kriteria-kriteria dalam pengambilan keputusannya. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang digunakan dalam penelitian ini menyelesaikan masalah dengan memecah ke dalam kelompokkelompoknya kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Metode AHP memakai persepsi manusia yang dianggap ahli sebagai input utamanya, selain itu metode ini memperhitungkan hal-hal kuantitatif dan kualitatif serta memiliki skala perbandingan yang jelas, bersifat resiprokal dan hasil keputusan mudah dianalisis. Kriteria yang didapat untuk dasar penentuan pembukaan kantor cabang dengan bobot tertinggi adalah kriteria kriminalitas sebesar 0,542 dan bobot terendah adalah kriteria jumlah bank sebesar 0,047. Berdasarkan perhitungan nilai performansi, lokasi terbaik adalah Kecamatan Bantul mendapatkan nilai sebesar 3,798 sedangkan Kecamatan Banguntapan nilainya 3,207 merupakan pilihan kedua. Kata kunci : AHP, nilai performansi, kriteria, keputusan PENDAHULUAN Berkembangnya kegiatan usaha dari suatu industri, dirasakan perlu adanya sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai usaha yang semakin berkembang. Oleh karena itu hubungan antara pertumbuhan suatu kegiatan perekonomian ataupun pertumbuhan dengan suatu kegiatan usaha dari perusahaan dengan eksistensi perkreditan mempunyai koefisien korelasi yang sangat erat, baik bersifat negatif maupun dalam sifatnya yang positif. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha Bank Perkreditan Rakyat. Keberadaan BPR X di Kabupaten Bantul baru satu buah yaitu di Kecamatan Sewon, untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah dan calon nasabah dalam hal ini pengusaha di daerah yang terhimpun dalam kegiatan kelompok industri seperti perusahaan maupun perorangan maka BPR X berencana akan membuka kantor cabangnya di Bantul. Pemilihan lokasi yang tepat tentu saja sangat penting karena pendirian cabang baru ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah dan calon nasabah yang ada di lokasi tersebut. Kedekatan lokasi dengan konsumen akan mempermudah pelayanan dan promosi dari BPR X yang akan dibuka, sehingga pemilihan lokasi yang tepat sangatlah penting dalam pembukaan sebuah cabang BPR baru. Untuk mengurangi risiko kesalahan dalam memilih lokasi maka penting untuk mengetahui kriteria-kriteria lokasi yang potensial untuk usaha bisnis perbankan sebagai dasar dalam menentukan lokasi terbaik, selain itu diperlukan metode yang tepat yaitu metode pengambilan keputusan yang dapat mengkuantitatifkan data kualitatif dan metode yang mempertimbangkan kriteria-kriteria dalam pengambilan keputusannya. Prinsip Analytic Hierarchy Process, Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) menyelesaikan masalah dengan memecah ke dalam kelompok-kelompoknya kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki. Metode ini memperhitungkan hal-hal kuantitatif dan kualitatif serta memiliki skala perbandingan yang jelas, bersifat resiprokal dan hasil keputusan mudah dianalisis (Brodjonegoro dan Utama, 1992). Pengambilan keputusan dalam AHP didasarkan atas 3 (tiga) prinsip dasar (Saaty, T.L. and Vargas, L.G. 2006): A-102
2 a. Penyusunan hirarki, merupakan langkah untuk mendefinisikan masalah yang rumit dan kompleks, sehingga menjadi jelas dan rinci. Keputusan yang diambil ditetapkan sebagai tujuan, yang dijabarkan menjadi kriteria-kriteria yang lebih rinci hingga mencapai suatu tahapan yang paling terukur. Hirarki tersebut memudahkan pengambil keputusan untuk memvisualisasikan permasalahan dan faktor-faktor terkendali dari permasalahan tersebut, serta disusun berdasarkan pandangan dari pihak yang memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang yang bersangkutan. b. Penentuan prioritas adalah melalui penentuan suatu nilai yang relatif pada suatu level yang mempunyai dampak pada nilai level diatasnya. Pada dasarnya formulasi matematis pada model AHP dilakukan dengan menggunakan suatu matriks. Perbandingan berpasangan dimulai dari tingkat hirarki paling tinggi, dimana suatu kriteria digunakan sebagai dasar pembuatan perbandingan. formula, matriks perbandingan berpasangan pada suatu level (gambar 1) adalah sebagai berikut : A 1 A 2... A n A 1 w 1 /w 1 w 1 /w 2... w 1 /w n A = A 2 w 2 /w 1 w 2 /w 2... w 2 /w n A n w 3 /w 1 w 3 /w 2... w n /w n Gambar 1. Format Matriks Perbandingan Berpasangan Proses yang paling mudah adalah membandingkan dua hal dengan keakuratan perbandingan tersebut sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu Saaty (2006) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lainnya. Skala penilaian perbandingan pasangan tersebut diperlihatkan pada tabel 1. Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Nilai (n) Definisi 1 Kedua elemen sama pentingnya. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dibanding yang lainnya. 5 Elemen yang satu esensial atau sangat penting dibanding elemen yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya. 9 Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya. 2, 4, 6, 8 Nilai-nilai kompromi diantara dua pertimbangan yang ber- dekatan. Kebalikan (1/n) Jika untuk aktivitas i dibandingkan dengan aktivitas j mempunyai nilai tertentu, aktivitas j dibandingkan aktivitas i mempunyai nilai kebalikannya. c. Konsistensi logika, prinsip pokok yang menentukan kesesuaian antara definisi konseptual dengan operasional data dan proses pengambilan keputusan adalah konsistensi jawaban dari para responden. Konsistensi tersebut tercermin dari penilaian kriteria dari perbandingan berpasangan. Jawaban para responden dalam menentukan prioritas merupakan prisip pokok yang akan menentukan validitas data dan hasil pengembilan keputusan. Untuk dapat membandingkan nilai berpasangan antar kriteria atau alternatif suatu pengukuran yang menyatakan kekonsistensian dari nilai berpasangan tersebut dengan menghitung suatu nilai ketidak konsistensian. Suatu matriks dapat dikatakan konsisten jika: n. (1) dimana: : Eigenvalue; n : Dimensi dari matriks. dan Consistency index ( CI ) = ( - n ) / ( n 1 ). (2) Consistency Ratio ( CR ) = CI / RI. (3) A-103
3 Perhitungan AHP dapat diterima jika nilai CR dibawah 10%, namun jika melebihi diatas nilai tersebut tidak dapat diterima, dengan kata lain bahwa telah tejadi ketidakkonsistenan suatu nilai pada saat penentuan prioritas. Karena terjadi ketidakkonsistenan maka akan dilakukan pengisian ulang atau dengan cara membuat suatu hirarki baru dibawah kriteria tersebut agar pengambilan keputusan akan semakin konsisten. AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hal perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perancangan sistem, pengukuran performansi, kelebihan dari metode AHP dalam pengambilan keputusan adalah: a. Dapat menyelesaikan permasalahan yang kompleks, dan strukturnya tidak beraturan, bahkan permasalahan yang sama sekali tidak terstruktur. b. Kurang lengkapnya data tertulis atau data kuantitatif mengenai permasalahan tidak mempengaruhi kelancaran proses pengambilan keputusan karena penilaian merupakan sintesis pemikiran berbagai sudut pandang responden. c. Sesuai dengan kemampuan dasar manusia dalam menilai suatu hal sehingga memudahkan penilaian dan pengukuran kriteria. d. Metode dilengkapi dengan pengujian konsistensi sehingga dapat memberikan jaminan keputusan yang diambil. METODE Pengumpulan informasi awal diperoleh melalui ketua tim survey pembukaan kantor cabang baru di Kabupaten Bantul dari BPR X. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pemberian kuesioner tentang hal yang berkaitan dengan penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X. Kuesioner pertama digunakan untuk menjaring kriteria-kriteria dasar penentuan lokasi kantor cabang BPR X, kuesioner diberikan kepada pihak pengambil keputusan BPR X melalui tim survei. Selain itu kuesioner pertama juga diberikan kepada Bappeda Bantul dan nasabah BPR X. Kuesioner kedua digunakan untuk mendapatkan kriteria secara rinci, diberikan kepada pihak BPR X, Bappeda Bantul, dan nasabah, selain itu digunakan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Bantul, Bappeda Bantul, Polres Bantul. Bappeda Bantul menetapkan 4 (empat) kecamatan dari 11 (sebelas) kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul sebagai wilayah unggulan. Empat lokasi tersebut adalah: Kecamatan Sewon, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Bantul, dan Kecamatan Kasihan. Keempat lokasi di atas sebagai objek yang akan diseleksi lebih lanjut untuk menentukan lokasi yang tepat sebagai kantor cabang baru BPR X di Kabupaten Bantul. Hasil pengisian kuesioner ketiga yang dilakukan oleh pihak BPR X, tim Bappeda dan nasabah berupa matrik perbandingan berpasangan untuk tujuan (antar kriteria) pada penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X di Kabupaten Bantul setelah dilakukan rataan geometrik diperoleh hasil seperti ditunjukkan Tabel 2. Tabel 2. Matriks Perbandingan Berpasangan Tujuan KRITERIA A B C D E A. Kriminalitas 5,10 5,43 5,43 5,67 B. Sarana prasarana 3,49 3,83 5,10 C. Pertumbuhan ekonomi 3,08 3,08 D. Jumlah Bank 2,32 E. Sosial ekonomi Dengan bantuan program Expert Choice Nilai Rasio Konsistensi pada tabel 2 adalah 0,1. Karena Nilai Rasio Konsistensinya 0,1 maka perbandingan berpasangan untuk tujuan penentuan lokasi kantor cabang BPR X berada dalam batas konsisten. Untuk bobot setiap kriteria penentuan lokasi kantor cabang BPR X ditunjukkan pada Tabel 3. A-104
4 KRITERIA Tabel 3 Hasil Bobot Kriteria BOBOT A. Kriminalitas 0,542 B. Sarana Prasarana 0,226 C. Pertumbuhan Ekonomi 0,116 D. Jumlah Bank 0,047 E. Sosial Ekonomi 0,069 Selain matriks perbandingan kriteria tujuan seperti pada Tabel 3, matriks perbandingan juga dijabarkan pada sub kriteria tujuan yang juga dirata-rata dengan rataan geometrik, sedangkan bobot sub kriteria tujuan dicari dengan bantuan program Expert Choice. Matriks perbandingan sub kriteria tujuan dan bobotnya sebagai berikut: a. Kriminalitas Untuk kuesioner perbandingan sub kriteria kriminalitas diberikan kepada delapan responden yaitu: Pihak BPR X, Polres dan nasabah. Nilai Rasio Konsistensi (lihat tabel 4) adalah 0,1. Karena Nilai Rasio Konsistensinya 0,1 maka perbandingan berpasangan untuk sub kriteria kriminalitas penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X masih berada dalam batas konsisten. Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan Sub Kriteria Kriminalitas SUB KRITERIA Kriminalitas A B C D A. Perampokan 5,10 5,67 5,43 B. Pecurian 3,49 3,08 C. Penganiayaan 2,57 D. Pencopetan b. Matriks perbandingan berpasangan kriteria sarana prasarana meliputi: jalan, listrik, telepon, angkutan. Kuesioner untuk matriks perbandingan kriteria sarana prasarana diberikan kepada delapan responden yaitu: Bappeda Bantul, pihak BPR X, nasabah. Nilai Rasio Konsistensi pada tabel 5 adalah 0,1. Karena Nilai Rasio Konsistensinya 0,1 maka perbandingan berpasangan untuk sub kriteria dari faktor sarana prasarana penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X masih berada dalam batas konsisten. Tabel 5. Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Sarana Prasarana KRITERIA Sarana prasarana A B C D A. Jalan 5,67 5,10 5,10 B. Listrik 3,24 3,08 C. Telepon 0,43 D. Angkutan c. Matriks perbandingan berpasangan kriteria pertumbuhan ekonomi meliputi: usaha kecil menengah dan perdagangan & jasa. Kuesioner untuk pembandingan kriteria pertumbuhan ekonomi diberikan kepada delapan responden yaitu: Pihak BPR X, Bappeda dan nasabah. Nilai Rasio Konsistensi pada tabel 6 adalah 0,0. Karena Nilai Rasio Konsistensinya 0,1 maka perbandingan berpasangan untuk sub kriteria dari faktor pertumbuhan ekonomi penentuan lokasi kantor cabang baru masih berada dalam batas konsisten. A-105
5 Tabel 6 Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Pertumbuhan Ekonomi KRITERIA Pertumbuhan ekonomi A. Usaha kecil menengah 5,10 B. Perdagangan & jasa d. Matriks perbandingan berpasangan kriteria sosial ekonomi meliputi: jenis mata pencaharian, jumlah penduduk, tingkat pendidikan. Kuesioner perbandingan kriteria sosial ekonomi diberikan kepada delapan responden yaitu: Pihak BPR X, Bappeda dan nasabah. Tabel 7 Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Sosial Ekonomi KRITERIA Sosial ekonomi A B A B C A. Jumlah penduduk 3,83 3,08 B. Jenis mata pencaharian 5,67 C. Tingkat pendidikan Nilai Rasio Konsistensi matriks pada tabel 7 adalah 0,05. Karena Nilai Rasio Konsistensinya 0,05 maka perbandingan berpasangan untuk sub kriteria dari faktor sosial ekonomi penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X masih berada dalam batas konsisten. e. Bobot kriteria dan sub kriteria tujuan penentuan lokasi kantor cabang baru BPR X di Kabupaten Bantul, dengnan menggunakan program Expert Choice, bobot dari kriteria dan sub kriteria tujuan matriks perbandingan berpasangan pada tabel 1 - tabel 7 ditunjukkan seperti pada tabel 8. Tabel 8. Struktur Bobot Kriteria dan Sub Kriteria Terhadap Tujuan Tujuan KRITERIA Bobot Sub Kriteria Bobot Tujuan A. Kriminalitas 0,542 B. Sarana Prasarana 0,226 C. Pertumbuhan Ekonomi 0,116 D. Jumlah Bank 0,047 Perampokan 0,617 Pencurian 0,209 Pencopetan/perampasan 0,609 penganiayaan 0,105 Jalan 0,621 Listrik 0,201 Telepon 0,071 Angkutan 0,107 Usaha kecil menengah 0,836 Perdagangan&jasa 0,164 E. Sosial Ekonomi 0,069 Jenis mata pencaharian 0,226 Jumlah penduduk 0,676 Tingkat pendidikan 0,098 PEMBAHASAN Bobot kriteria penentuan lokasi kantor cabang baru menggunakan bobot relatif antar kriteria dalam satu set perbandingan matriks. Kriteria-kriteria penentuan lokasi kantor cabang BPR X meliputi kriteria kriminalitas, sarana prasarana, pertumbuhan ekonomi, sosial ekonomi, jumlah bank. Untuk A-106
6 analisis bobot kriteria dan nilai performansi calon lokasi dengan menggunakan program Expert Choice dapat dilihat pada tabel 9 Tabel 9 Bobot Kriteria dan Nilai Performansi Calon Lokasi Kriteria Bobot Subkriteria Bobot Kriminalitas 0,542 Sarana Prasarana 0,226 Pertumbuhan Ekonomi 0,116 Nilai Performansi Calon Lokasi Sewon Bantul Bgntapan Kasihan Perampokan 0,617 1,34 1,34 1,34 0,335 Pencurian 0,209 0,226 0,452 0,226 0,339 Pencopetan/ perampasan 0,609 0,228 0,228 0,228 0,228 Pembunuhan/ penganiayaan 0,105 0,074 0,148 0,074 0,148 Jalan 0,621 0,420 0,56 0,28 0,140 Listrik 0,201 0,090 0,135 0,18 0,09 Telepon 0,071 0,016 0,048 0,064 0,048 Angkutan 0,107 0,048 0,048 0,096 0,024 Usaha kecil menengah 0,836 0,291 0,388 0,194 0,388 Perdagangan&jasa 0,164 0,057 0,076 0,038 0,057 Jumlah Bank 0,047 0,276 0,138 0,207 0,207 Sosial Ekonomi 0,069 Jenis mata pencaharian 0,226 0,032 0,048 0,064 0,016 Jumlah penduduk 0,676 0,094 0,141 0,188 0,047 Tingkat pendidikan 0,098 0,007 0,021 0,028 0,007 Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa kriteria kriminalitas memiliki bobot terbesar yaitu 0,542 disusul berturut-turut kriteria sarana prasarana dengan bobot 0,226; pertumbuhan ekonomi dengan bobot 0,116; sosial ekonomi dengan bobot 0,047; jumlah bank dengan bobot 0,069. Hal ini menunjukkan bahwa para responden dalam penentuan lokasi kantor cabang mengutamakan kriteria kriminalitas sebagai kriteria terpenting agar dapat menimbulkan rasa aman bagi para pengusaha perbankan dalam menginvestasikan aset yang dimilikinya, demikian pula dengan calon nasabah dan nasabah akan merasa tenang dalam menyimpan uang ataupun investasi lainnya. Kriteria sarana prasarana menjadi kriteria kedua terpenting setelah kriteria keamanan menunjukkan bahwa para responden dalam penentuan lokasi kantor cabang mengutamakan kondisi kriteria sarana prasarana setelah kriteria kriminal. Sarana prasarana yang baik akan menguntungkan bagi pihak perbankan dalam menjalankan usahanya, beberapa hal yaitu jalan, listrik, telepon dan angkutan. Kriteria pertumbuhan ekonomi menjadi kriteria ketiga terpenting setelah kriteria sarana prasarana hal ini menunjukkan bahwa para responden dalam penentuan lokasi kantor cabang mengutamakan kondisi kriteria pertumbuhan ekonomi setelah sarana prasarana, kriteria ini dipengaruhi dua hal yaitu kondisi usaha kecil menengah dan perdagangan. Hasil pembobotan untuk kriteria usaha kecil menengah dan perdagangan menunjukkan bahwa kriteria usaha kecil menengah dengan bobot 0,836 memiliki bobot kepentingan lebih tinggi dibanding kriteria perdagangan dan jasa yang memiliki bobot sebesar 0,164. Kriteria usaha kecil menengah dengan bobot lebih tinggi menunjukkan bahwa para responden dalam penentuan lokasi kantor cabang untuk kriteria pertumbuhan ekonomi memprioritaskan pada kriteria usaha kecil menengah. Kriteria sosial ekonomi menjadi kriteria terpenting setelah kriteria jumlah bank. Kriteria sosial ekonomi dipengaruhi tiga hal yaitu jenis mata pencaharian, jumlah penduduk dan tingkat pendidikan. Hasil pembobotan untuk kriteria jumlah penduduk menunjukkan bahwa kriteria jumlah penduduk dengan bobot 0,676 memiliki bobot kepentingan lebih tinggi dibanding kriteria yang berpengaruh pada kriteria sosial ekonomi lainnya Kriteria terakhir yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi untuk pembukaan bank baru adalah keberadaan jumlah bank di wilayah tersebut. Hal ini penting karena akan menentukan tingkat persaingan dalam menghimpun nasabah di wilayah tersebut. Semakin banyak jumlah bank yang tersedia semakin ketat persaingan yang muncul. A-107
7 Rekapitulasi yang diperoleh dari data tabel 9, dapat ditentukan nilai performansi 4 (empat) calon lokasi cabang baru yang diusulkan kepada BPR X. Dari tabel 10 diperoleh hasil bahwa Kecamatan Bantul memperoleh nilai tertinggi sebesar 3,798 dan terendah adalah kecamatan Kasihan sebesar 2,074. Tabel 10 Nilai Performansi Calon Lokasi Nilai Performansi Calon Lokasi Sewon Bantul Banguntapan Kasihan 3,162 3,798 3,207 2,074 KESIMPULAN Hasil penelitian atas rencana pembukaan kantor cabang baru BPR X di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode AHP adalah sebagai berikut: 1. Kriteria-kriteria yang menjadi dasar penentuan pembukaan kantor cabang mencakup kriteria kriminalitas, sarana prasarana, pertumbuhan ekonomi, jumlah bank, sosial ekonomi dengan bobot tertinggi adalah kriteria kriminalitas sebesar 0,542 dan bobot terendah adalah kriteria jumlah bank sebesar 0, Berdasarkan perhitungan nilai performansi, lokasi Kecamatan Bantul mendapatkan nilai terbesar diantara lokasi lainnya yaitu sebesar 3,798 sedangkan Kecamatan Banguntapan menempati urutan kedua dengan nilai 3,207. DAFTAR PUSTAKA Brodjonegoro, Bambang P. S & B. S. Utama. (1992). AHP. Jakarta: PAU EK UI. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. Saaty, T.L. (1994). Fundamentals of Decision Making. RWS Publications. Saaty, T.L. (1991). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Pustaka Binaman Pressindo. Saaty, T.L. and Vargas, L.G. (2006) Decision Making with the Analytic Network Process:Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities,Costs and Risks, New York: Springer A-108
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciSabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PENDIRIAN WARNET DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : PT. Pika Media Komunika) Sri Winiarti 1), Ulfah Yuraida 2) Program
Lebih terperinciPerancangan Penilaian Karyawan di Bank X
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PENENTUAN LOKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERKELANJUTAN KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Virgeovani Hermawan 1 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK)
PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK) Rudi S. Suyono 1) Abstrak Sungai merupakan salah satu prasarana yang
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data
19 4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Papua Barat. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa Papua Barat sebagai wilayah yang mempunyai potensi sumber
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA
22 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA M. Irwan Ukkas 1), Amelia Yusnita 2), Eri Wandana 3) 1,2 Sistem
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,adapun metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Analitycal Hierarchy
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung
Lebih terperinciPenyebaran Kuisioner
Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman Yogyakarta)
1 Makalah Penelitian Tugas Akhir 2015 MAKALAH PENELITIAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (A HP) Heri Nurdiyanto 1), Heryanita Meilia 2) 1) Teknik
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur
Lebih terperinciAHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengertian Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciSesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang
Lebih terperinciSPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)
SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI
PEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI Yogi Yusuf Wibisono dan Kristi D. A. Gondo Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciINTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal
METODE AHP INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Intro analytical
Lebih terperinciJURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Disusun Oleh: Moh.Arifin NPM : 12.1.03.03.0318 Dibimbing
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,
98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciOLEH : TOMI DWICAHYO NRP :
OLEH : TOMI DWICAHYO NRP : 4301.100.036 LATAR BELAKANG Kondisi Kab. Blitar merupakan lahan yang kurang subur, hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan daerah pegunungan berbatu. Sebagian Kab. Blitar
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Fratika Aprilia Purisabara, Titin Sri Martini, dan Mania Roswitha Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman yang lalu hanya beberapa hari saja TPA Leuwigajah ditutup, sampah di Bandung Raya sudah menumpuk. Oleh karena itu sebagai solusinya Pemerintah
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi perusahaan berada di Jalan Taman Srinindito VII/1 Semarang. Perusahaan ini
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG
PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG 1 Febriarto Adhi Wiwoho 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciPENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP Juliette Willeke Sandy, Udisubakti Ciptomulyono Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE
SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE Andi Harmin 1), Sitti Arni 2) Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP) Ivan Kinski (0911189) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciPenentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)
K O M P U Vol13, No.2, Juli 2016, pp. 94-104 ISSN: 1693 7-554 Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical A Hierarchy Process) S I, Lis. Uta.ri V
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. XYZ Sugianto 1,2 dan Candra Wahyu 1 1 Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciTitis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Mahasiswa Berprestasi menggunakan Metode AHP (Application of Decision Support System for The Selection of Student Achievement using AHP Method) Titis
Lebih terperinciPEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang
PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang ABSTRAK Penentuan range plafond diperlukan untuk menentukan
Lebih terperinciGROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA Standy Oei Jurusan Teknik Informatika Universitas Nusantara Manado Jl. Lengkong Wuaya
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : Imam Husni A Abstrak - Penelitian ini mengembangankan Sistem Pendukung
Lebih terperinciAHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER
AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl.Ringroad
Lebih terperinciPenentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
Available online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik Teknik, 37(2), 2016, 72-77 Penentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP Nama Mahasiswa : Juliette Willeke Sandy NRP : 9107 201 305 Jurusan : Manajemen Industri MMT
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN
ANALISA PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR BARU DI KECAMATAN MUARADUA KABUPATEN OKU SELATAN Yusrinawati Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email: yusri47@yahoo.com Retno Indryani Eko Budi Santoso
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota Malang. Fokus penelitian ini meliputi Sub sektor apa saja yang dapat menjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 95~101 PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL Ruhul Amin STMIK
Lebih terperinciBAB III ANP DAN TOPSIS
BAB III ANP DAN TOPSIS 3.1 Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)
IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu
Lebih terperinciSTUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG
ISSN 232-23 3 Pages pp. 2-33 STUDI ALTERNATIF LOKASI LAHAN TERMINAL BUS KOTA SABANG Budhi Satrya, M. Isya 2, Sugianto 2 ) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
24 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.1.1 Kegunaan Analytic Hierarchy Process (AHP) AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia dan Pengambilan Keputusan Setiap detik, setiap saat, manusia selalu dihadapkan dengan masalah pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. Bagaimanapun
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciSaaty, T. L. and Vargas, L. G. (2006). Decision Making With The Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications
71 DAFTAR PUSTAKA Aronson, Jay. E. et at, (2005), Decision Support System, Penerbit ANDI, Jakarta Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dun Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran
di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,
Lebih terperinci