Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

WAKTU. Problem. Potensi Problem. Berpindah dari tindakan setelah kejadian ke tindakan sebelum kejadian. 1. FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

Metode Training Sentral-Sistem

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PROSEDUR MUTU AUDIT MUTU INTERNAL. 1. TUJUAN : Untuk verifikasi pelaksanaan dan efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya.

Konsep Basisdata Bab 1

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT?

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

ANALISA SISTEM PERAWATAN KOMPONEN BEARING BOTTOM ROLLER DAN V BELT MESIN RING FRAME RY-5 PADA DEPARTEMEN SPINNING II A (DI PT DANLIRIS SURAKARTA)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Strategi Untuk Mencapai Target

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

Kesinambungan Daya Saing Dan Tanggung Jawab Perusahaan - SCORE - Presentasi hasil implementasi modul 1 (kerja sama di tempat kerja)

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

SPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

BAB 5. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang rendah pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Manajemen Proyek. Manajemen

PROSEDUR MUTU SISTEM Universitas Nusa Cendana TINJAUAN MANAJEMEN (02)

SKEMA SERTIFIKASI AIR MINUM DALAM KEMASAN NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)

SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN, PELAT DAN GULUNGAN CANAI PANAS NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa

[Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 2

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

PROFIL PERUSAHAAN KEGIATAN CIRCLE CIRCLE DIBENTUK PERIODE JUMLAH THEMA UMUR RATA-RATA JUMLAH PERTEMUAN JAM PERTEMUAN KEHADIRAN RATA-RATA

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB 4 PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup yang sudah dibahas sebelumnya, yang menjadi ruang

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUKU PANDUAN TUGAS AKHIR DAN UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA SAINS TERAPAN PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

PROSEDUR MUTU P E L A T I H A N

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB V ANALISA HASIL. Tabel 5.1 Hasil Temuan Audit Internal. Summary Hasil Internal Audit No Plant/Dept. Temuan Audit NC OK Total 1 MARKETING

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

BAB V HASIL DAN ANALISIS

PROPOSAL ASSESSMENT. Appraisal & interview, success rate 35% Materi tes yang terukur dan realistis. Multiple Assessment, success rate 76%

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA

Apa itu IEA Bina Nusantara?

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Kampanye Partisipasi Semua Orang untuk Kecelakaan Nol

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai Belum Tentu Efektif

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB 7 Proposal Corporate Event

SOP/UJM-L/LM/002 AUDIT MUTU INTERNAL

Sharia Business Consulting (SBC) RAHASIA SUKSES MENGEMBANGKAN BISNIS TANPA UTANG, TANPA RIBA

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Karyawan PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk pada posisi dan bagian tertentu.

Transkripsi:

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training menyatakan bahwa target lebih penting. Tanpa target kita tidak tahu ke mana tujuan kita. Pendapat ini bisa juga terjadi karena kebiasaan di perusahaan, yang menempatkan target sebagai fkus utama perusahaan. Namun berkaca pada teri di atas, bahwa target bisa dicapai melalui suatu rencana kerja yang baik, maka pernyataan target lebih penting menjadi kurang tepat. Target tanpa activity plan (rencana kerja untuk mencapai target) adalah mimpi. Kalaupun kita tidak memiliki activity plan, namun targetnya tercapai, biasanya itu tercapai karena faktr by accident. Namun activity plan (prgram peningkatan) yang dilakukan tanpa dilandasi leh target, tetap bisa menghasilkan suatu perubahan. Ambilah cnth sistem manajemen perusahaan Jepang yang menerapkan sistem partisipatif. Karyawan diharapkan berperan aktif dalam melakukan prgram perbaikan, baik melalui aktivitas grup kecil yang dikenal dengan istilah Quality Cntrl Circle atau Gugus Kendala Mutu hingga suggestin system, usulan individu untuk melakukan perbaikan. Walaupun tidak dilandasi arahan target perusahaan, banyak perusahaan Jepang yang menerapkan sistem ini berhasil menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Di lain pihak, perusahaan yang memiliki target yang jelas namun tanpa kegiatan perbaikan apapun, berjalan di tempat. Namun perlu diingat, activity plan yang dilakukan tanpa dasar perencanaan target yang baik, akan membuat perusahaan melakukan imprvement secara spradis yang justru memperlambat pencapaian target besar perusahaan. halaman 1 dari 5

Beralih dari fkus target ke fkus activity plan Cnth ini diambil dari prject yang saya tangani, yakni menurunkan reject internal dan custmer claim. Perusahaan itu sudah memiliki sertifikat ISO 9001. Mereka juga memiliki target dan sistem pelapran target yang bagus dengan melakukan review pencapaian target setiap minggu. Awalnya saya cukup heran mengapa perusahaan dengan kndisi seperti ini masih tetap memiliki angka custmer claim dan reject internal yang tinggi? Apa yang salah dengan perusahaan tersebut? Saya memutuskan untuk ikut dalam rapat mingguan yang membahas pencapaian target perusahaan. Berikut catatan saya mengenai rapat tersebut : Rapat difkuskan pada pelapran pencapaian target per-departemen. Setiap departemen mempresentasikan perfrma dalam bentuk grafik. Terkadang timbul pertanyaan, dan dijawab secara lisan leh departemen yang bersangkutan. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan lebih seksama, jawaban yang diberikan lebih mengarah pada permasalahan sehari-hari dan terlalu umum. Misalnya saja adalahk kmunikasi antarshift yang tidak baik, kepedulian mutu dari peratr yang masih kurang, peratr lupa, ada masalah mesin, dan masalah lainnya yang merupakan masalah-masalah yang umum, yang sering kali diucapkan Tidak ada suatu media/frm minutes f meeting yang berisi tabel tindakan, penanggung Metde penyusunan aktifity plan jawab dan target penyelesaian, sebagai alat untuk mengntrl suatu tindakan apakah sudah dilakukan atau belum. Rapat berikutnya melakukan hal yang sama dengan yang telah dijelaskan di atas. Berkaca pada knsep target bisa dicapai melalui suatu strategi yang terstruktur (activity plan), saya melihat ada yang hilang dari perusahaan ini. Perusahaan ini tidak memiliki activity plan!! Perusahaan memang memiliki target dan sistem pelapran target yang baik, namun tidak memiliki strategi untuk mencapai target atau activity plan. Kemudian saya melakukan langkah perbaikan sebagai berikut : Menyusun activity plan untuk tiap departemen Fkus rapat diubah dari pembahasan target menjadi pembahasan activity plan. Setiap minggu, tiap departemen mempresentasikan status activity plan masing-masing. Apakah activity plan sudah dilakukan atau belum? Jika belum, kenapa? jika ada kesulitan, kita bahas dan susun rencana perbaikan berikutnya! Jika belum dikerjakan, dengan alasan banyak kerjaan rutin yang harus segera diselesaikan, maka ditanyakan kapan akan bisa diselesaikan. Ketika activity plan terlalu lama tidak diselesaikan, maka permasalahan tersebut diinfrmasikan ke Manajemen sehingga Manajemen bisa ikut melakukan fllw up. halaman 2 dari 5

Saya lakukan perubahan ini selama 3 bulan. Selama 3 bulan, saya tidak pernah melakukan rapat pencapaian target. Saya cukup melakukan rapat pembahasan activity plan. Strategi ini membuah hasil: Klaim Custmer turun dari rata-rata 5,93 klaim per-minggu menjadi 0,75 klaim per minggu. Klaim custmer turun dari 1863 PPM (part persejuta) menjadi 186 PPM Reject internal turun dengan cukup signifikan. Line 1 turun dari 1752 PPM menjadi 468 PPM. Line 2 dari 943 PPM menjadi 400 PPM. Line 3 dari 1326 PPM menjadi 153 PPM. Line 4 dari 2461 PPM menjadi 476 PPM. Line 5 dari 2313 PPM menjadi 304 PPM. Prduktivitas naik. Line 1 naik dari 285 menjadi 405. Line 2 naik dari 152 menjadi 190. Line 3 naik dari 310 menjadi 360. Line 4 naik dari 211 menjadi 244. Pending turun dari rata-rata 40 part/ hari menjadi 6 part/ hari Suatu pencapaian yang ternyata jauh lebih baik dari target yang telah ditetapkan. Kembali ke plemik target vs activity plan. Baik target maupun activity plan sama sama penting. Dua unsur ini merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Oleh karena itu dalam menyusun prgram perencanaan bisnis, kedua unsur tersebut harus ada. Misalnya Dalam suatu frum bisnis plan di perusahaan ABC, pimpinan menetapkan kenaikan target penjualan sebesar 20%. Namun target saja tidak cukup, strategi apa yang akan digunakan untuk menaikkan penjualan? Activity plan nya apa? Berdasarkan analisa, diketahui bahwa pesaing untuk prduk A adalah prduk impr yang harganya jauh lebih tinggi dari prduk A. Berdasarkan data tersebut strategi yang akan dilakukan leh bagian sales adalah menaikkan harga prduk A sebesar 10%. Saat ini belum banyak perusahaan yang mengetahui bahwa prduk A juga tersedia halaman 3 dari 5

di lkal. Selama ini banyak perusahaan yang membelinya langsung dari Singapura. Oleh karena itu strategi yang akan dilakukan adalah melakukan prmsi melalui pameran dan memberikan sample prduk secara cuma cuma kepada perusahaan yang belum memakai prduk A. Tgl dikeluarkan Deskripsi pembahasan Tindak Lanjut PIC (Plan) (Aktual) Status 01-Jan Pesaing untuk prduk A adalah prduk impr yang harganya lebih mahal 50%, sehingga masih ada peluang untuk menaikkan harga jual prduk Menaikkan penjualan sebesar 20% 1 Menaikkan harga jual prduk A sebesar 10% Jni 12-Feb Prduk A belum banyak dikenal leh perusahaan. Banyak perusahaan yang masih menggunakan prduk impr langsung dari Singapre 1 Ikut dalam pameran pada bulan Juli 2008 Juni 10-Mar 2 Memberikan cnth prduk secara cuma-cuma kepada perusahaan yang belum menggunakan prduk A. Target mendapatkan 3 custmer perusahaan baru Jini 10-Jul Salah satu perusahaan Manufaktur memiliki waktu berhenti (dwn time) mesin yang tinggi, hingga 50%, artinya dalam 2 shift kerja (15 jam), mesin hanya bekerja selama 7,5 jam. Pimpinan perusahaan kemudian menargetkan untuk menurunkan dwn time mesin menjadi 30%. Untuk merealisasikan target tersebut, Manager Prduksi menyusun suatu strategi (activity plan) sebagai berikut Salah satu penyebab dwn time tinggi adalah waktu setting penggantian mdel yang lama. Waktu yang diperlukan untuk setting adalah ± 1 3 jam. Maka, salah satu strategi yang akan dilakukan adalah mempersingkat waktu penggantian mdel. Penyebab dwn time tinggi lainnya adalah ketidakcckan antara penjadwalan prduksi dengan ketersediaan material. Kndisi ini sering mengakibatkan mesin berhenti karena tidak ada material. halaman 4 dari 5

Tgl dikeluarkan Deskripsi pembahasan Tindak Lanjut PIC (Plan) (Aktual) 20 Dec'07 Waktu yang dihabiskan untuk setting pada saat ganti mdel relatif tinggi, 1 s/d 3 jam Menurunkan waktu berhenti mesin dari 50% ke 30% 1 Menambah rang untuk melakukan persiapan alat, sehingga peralatan pengganti sudah siap sebelum ganti mdel (bisa menekan waktu persiapan alat) Deni 20-Jan 2 Menekan waktu penggantian mdel, dari rata-rata 3 x/ hari menjadi 2 x / hari Tri 01-Feb Ketidakcckan antara schedule prduksi dengan schedule material, akibatnya mesin terhenti karena tidak ada material 1 Schedule prduksi besk hari dikeluarkan sebelum jam 12 siang, untuk kemudian dicek ketersediaan materialnya. Jika material tidak ada maka schedule akan direvisi disesuaikan dengan material yang ada. Schedule yang sudah fix akan diberikan paling lambat jam 4 sre, untuk memberi kesempatan kepada prduksi melakukan persiapan. Maman 05-Jan 2 Membuat acuan stk minimum material. Stk minimum material ditentukan 2 hari prduksi untuk mengantisipasi kemungkinan terlambatnya material. Edi 05-Jan halaman 5 dari 5