BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Sudirman Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan manajemen proyek PT. Syamsir Karya Pertama (PT. SKP) dalam Proyek Ammonium Nitrate Prill Plant (ANPP) ORICA sudah berjalan cukup optimal dengan melihat skala hasil akhir yang diperoleh walaupun belum berjalan 100% optimal. Seluruh kriteria penerapan manajemen proyek telah diterapkan dengan sangat baik, dengan perolehan rata-rata diatas 80%. Dari kesembilan kriteria, kriteria yang paling tinggi penerapannya adalah kriteria rencana kerja yaitu sebesar 98,62%, sedangkan kriteria yang paling rendah penerapannya adalah kriteria hubungan pekerja yaitu sebesar 80,81%. Dari hasil perhitungan seluruh kriteria, maka diperoleh sebesar 4,54 atau 90,89%. Hasil ini dapat diterima karena menurut Alberta Project Evaluation Tools, sebuah manajemen proyek konstruksi dapat dianggap sukses jika mencapai setidaknya 75% (Mc. Tague, Bob, & Jergeas, George, 2002, p.118). 134
2 Selanjutnya akan disimpulkan hasil analisis dan pembahasan dari setiap kriteria penerapan manajemen proyek yang efisien dan efektif. Kesimpulan akan dibuat urut dari kriteria yang paling rendah penerapannya hingga kriteria yang paling tinggi penerapannya. Kesimpulannya adalah sebagai berikut: Hubungan Pekerja Kriteria hubungan pekerja PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4 atau 80,81%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Setiap bulan sekali diadakan award, yang bernama Safety Award. Kategorinya yaitu karyawan yang paling disiplin, produktivitas kerjanya tinggi, dan karyawan yang paling taat terhadap peraturan dan safety. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa semangat dalam bekerja. Pemberian training-training belum diterapkan secara optimal karena alasan biaya yang tinggi dan memakan waktu, karena itu proses belajar dilakukan langsung di lapangan oleh atasan yang sudah berpengalaman. Biaya untuk mengadakan program pelatihan cukup besar, keadaan keuangan PT. SKP memang belum memungkinkan untuk memberikan program pelatihan kepada para karyawan yang menjadi ujung tombak pekerjaan secara rutin, maka dari itu pemberian training dilakukan jika memang terdapat persyaratan khusus dari pihak main contractor. 135
3 Keluhan para pekerja dapat disampaikan langsung kepada admin, sehingga admin dapat menyampaikan langsung kepada Site Manager dan Site Manager dapat meneruskannya ke head office. Setiap ada permasalahan yang terjadi yang berkaitan dengan pekerja, semaksimal mungkin akan diselesaikan dengan cepat oleh Site Manager agar tidak mengganggu jalannya proyek. Proses rekrutmen dilakukan oleh Project Manager dan Site Manager, hal ini disebabkan karena mereka lebih mengetahui kriteria apa saja yang sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan suatu proyek. Perencanaan manpower telah dilakukan dengan baik, hanya saja pada saat realisasinya terdapat sedikit penyesuaian karena terjadi perubahan-perubahan dan penambahan kerja. Administrasi Sub Kontrak Kriteria administrasi sub kontrak PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,25 atau 85,1%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Kegiatan pekerjaan yang dilakukan PT. SKP terdapat dalam master schedule, sehingga progress dari pekerjaan dapat dimonitor oleh pihak main contractor. Terkadang ada job description yang masih abu-abu dan baru jelas pada waktu realisasinya, disebabkan karena sub kontraktor tidak di ikut sertakan pada saat 136
4 survey, sub kontraktor hanya sebagai eksekutor saja, sehingga belum mengetahui secara real keadaaan di lapangan. Koordinasi pekerjaan dari para sub kontraktor untuk kemudahan dan kelancaran pekerjaan telah dilakukan dengan baik, setiap seminggu sekali diadakan rapat yang dihadiri seluruh pihak yang terkait dalam proyek ANPP (main contractor, consultant dan para sub kontraktor). PT. SKP memahami dengan jelas mengenai lingkup pekerjaan dan kualitas yang diharapkan, setiap ada perubahan pekerjaan selalu didiskusikan dulu dengan pihak main contractor dan juga dengan pihak owner. Prosedur serah terima pekerjaan, final inspeksi, testing dan komisioning sedang dilaksanakan dan didokumentasikan dengan baik dengan adanya laporan-laporan per periode tertentu. Organisasi Kriteria organisasi PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,33 atau 86,53%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Bagi Site Manager dan para Supervisor akan diberikan training yang berkaitan dengan pekerjaannya. Untuk beberapa jabatan memang belum diberikan training secara rutin karena faktor biaya, waktu dan lokasi, untuk itu diberikan pelatihan secara internal oleh orang dalam kantor yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing. 137
5 Pemberian pelatihan tergantung kepada persyaratan kualifikasi pekerja yang diminta oleh pihak main contractor, jika terdapat kualifikasi khusus seperti harus memperkerjakan pekerja yang memiliki sertifikasi maka PT. SKP akan mengadakan program pelatihan demi memenuhi persyaratan yang diberikan. Metode seleksi dan evaluasi karyawan ditentukan oleh Site Manager, sedangkan pelaksananya adalah administrasi lapangan. Standar ditentukan tergantung dari jenis pekerjaan. Struktur organisasi telah dirancang dengan jelas, sehingga tugas, wewenang, tanggung jawab dan jalur pelaporan menjadi jelas bagi setiap karyawan dan pekerja. Setiap sebulan sekali diadakan rapat antara pihak head office dengan pihak site office, Site Manager dan Construction Control melaporkan seluruh informasi yang berkaitan dengan proyek kepada Project Manager. Lalu Project Manager akan menyampaikan informasi tersebut kepada President Director. Manajemen Material Kriteria manajemen material PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,34 atau 86,8%, terletak pada daerah sangat baik (SB). PT. SKP sebagai sub kontraktor, mengetahui identifikasi jenis, volume material yang dibutuhkan, kapan dibutuhkannya, proses pembelian sebagian 138
6 material yang dilakukan oleh PT. SKP berikut dengan pengiriman, penerimaan, penyimpanan atau pengembalian material apabila berlebihan. Terdapat coordinator gudang yang mengurus peralatan dan material yang dibutuhkan dan digunakan oleh PT. SKP, pencatatan dilakukan secara manual dan di update setiap hari. Permasalahan yang sering dihadapi oleh PT. SKP yaitu jika ada karyawan yang tidak langsung mengembalikan peralatan yang telah selesai dipakainya dan langsung meminjamkan peralatan tersebut ke teman kerja yang sedang membutuhkan, sedangkan peraturannya adalah harus mengembalikan terlebih dahulu ke gudang lalu baru dapat dipinjam kembali setelah melalui pencatatan. Untuk pembelian material yang ditugaskan kepada PT. SKP, purchase order dilakukan dengan tepat waktu dan diberikan kepada supplier-supplier yang bereputasi baik dalam menjamin proses pengiriman sesuai deadline dengan kualitas yang baik dan harga kompetitif. Manajemen Kualitas Kriteria manajemen kualitas PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,6 atau 92%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Main contractor dan owner pada periode tertentu mengadakan award untuk para pekerja yang menghasilkan suatu pekerjaan yang berkualitas. Hal ini 139
7 dilakukan agar para pekerja memiliki semangat untuk terus bekerja dengan berkualitas. Walaupun site manager telah melakukan ajang award dalam rangka untuk memberi penghargaan kepada para pekerja yang berprestasi, tetapi dari hasil temuan penelitian para pegawai merasa belum dihargai sepenuhnya. Syarat-syarat kerja di lapangan mengikuti SOP yang ada, selain itu sebelum melakukan pekerjaan, PT. SKP memberikan method statement dan dipresentasikan kepada main contractor sehingga jika ada metode yang tidak sesuai dengan standar main contractor, dapat dilakukan penyesuaian. Kualitas pekerjaan sudah ditentukan berdasarkan spesifikasi yang terdapat pada dokumen, baik dalam merencanakan, menentukan spec, menyusun syarat-syarat kerja dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang baik. Identifikasi untuk area-area pekerjaan dilakukan setiap sebulan sekali. Joint inspection dilakukan bersama-sama oleh main contractor, owner dan juga sub kontraktor. Pengambilan keputusan mengenai area-area pekerjan dimana hal kualitas masih dapat dikompromikan, diputuskan oleh owner proyek. Kontrol material dilakukan dimulai dari pengambilan barang di gudang milik main contractor sampai barang tersebut sudah terpasang dengan benar. Dukungan terhadap QC selalu diberikan karena salah satu objek dari manajemen PT. SKP yaitu untuk memastikan bahwa dalam pelaksanaan setiap proyek dapat mencapai kepuasan klien. 140
8 Tenaga kerja ahli yang diperlukan adalah orang-orang yang berpengalaman, dapat mengatur dan mengarahi pekerja. Pekerja dan pengawas telah sama-sama mengetahui secara pasti standar kualitas yang ingin dicapai untuk setiap pekerjaan. Informasi mengenai spec dan syarat-syarat pelaksanaan tersedia setiap waktu walaupun terjadi perubahan, informasi selalu diperbarui. Progress dan Produktivitas Kriteria progress dan produktivitas oleh PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,61 atau 92,17%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Untuk mengukur jumlah jam kerja, perlu dibicarakan lebih lanjut dengan main contractor karena harus disesuaikan dengan metode yang digunakan oleh main contractor. Pelaksanaan re-plan dan re-schedule tergantung dari progress dan hasil meeting dengan main contractor yang dilakukan seminggu sekali dan tiap sebulan sekali, tergantung tingkat critical-nya, jika sangat urgent, bisa dilakukan meeting setiap hari untuk mengetahui perkembangannya. Opname dilakukan seminggu sekali oleh construction control, setelah itu dilakukan rapat secara internal untuk membahas laporan opname yang dilakukan oleh construction control, rapat ini membahas progress yang telah dicapai dengan membandingkan dengan waktu yang telah dihabiskan. 141
9 Pengaturan Biaya Kriteria pengaturan biaya oleh PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,67 atau 93,47%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Sebelum mengerjakan suatu proyek, Site Manager membuat rincian prediksi budget yang dibutuhkan secara detail sesuai dengan rincian pekerjaan yang telah direncanakan, lalu dipresentasikan kepada Project Manager dan Finance Director. Setelah disetujui, budget dipegang dan dikontrol oleh Cost Controller di head office, untuk di lapangan budget dikontrol oleh Site Manager. Setiap pengeluaran akan dilaporkan kepada Cost Control di head office berupa laporan yang detail oleh Site Manager, sehingga setiap pengeluaran dapat dikontrol dengan baik. Prediksi tambahan biaya proyek memang tidak disediakan selama tidak ada penambahan durasi proyek yang menyebabkan penambahan-penambahan biaya. Jika terdapat penambahan biaya, maka Site Manager harus membuat permohonan penambahan budget dan mempresentasikannya kepada Project Manager dan Finance Director. Kontrak dalam proyek ini adalah Lump Sum Fixed Price for Indirect Cost dan Fixed Unit Price Basis for Direct Work. Pekerjaan tambahan telah dibuat dengan jelas oleh pihak main contractor, dikerjakan oleh PT. SKP sesuai dengan permintaan dan persetujuan main 142
10 contractor dan terdokumentasi dengan baik, sehingga memudahkan kontrol budget, memprediksikan final cost, schedule proyek tambahan waktu pekerjaan dan update data terhadap kontrol budget berdasarkan pekerjaan tambahan yang telah disetujui. Laporan biaya proyek dibuat dengan lengkap dan dilaporkan secara periodik tertentu. Pengaturan Jadwal Kriteria pengaturan jadwal oleh PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,74 atau 94,76%, terletak pada daerah sangat baik (SB). Histogram yang telah dibuat oleh manajemen proyek memang kurang tepat karena perkembangan proyek pada saat aktualnya seperti penambahan pekerjaan dan karena kendala-kendala pada saat realisasinya. Update terhadap milestone dapat terjadi berdasarkan hasil rapat dengan main contractor karena main contractor memiliki milestone dan jadwal sendiri dan sebagai sub kontraktor, PT. SKP menyesuaikan milestone-nya dan jadwalnya dengan main contractor. PT. SKP mengikuti dan menganalisa master schedule yang diberikan oleh main contractor. PT. SKP menganalisa lama pekerjaan yang harus dilakukan dan sumber daya yang harus disediakan guna menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Seteleh itu dibuat schedule rencana 143
11 kerja bulanan atau 2 mingguan atau mingguan dengan detail target dan volume yang harus dilaksanakan secara konsisten berdasarkan master schedule yang diberikan oleh main contractor. Kurva-S dibuat oleh main contractor lalu perbandingannya dibuat oleh PT. SKP untuk mengetahui progress yang telah dicapai, jika progress-nya tidak sesuai atau terlalu jauh dari persentase progress yang seharusnya dicapai, maka akan dilakukan tindakan-tindakan koreksi. Kendala-kendala yang terjadi pada saat pengerjaan proyek ANPP ini adalah faktor cuaca, pengadaan material yang dilakukan oleh sub kontraktor lain terlambat dan pekerjaan dari disiplin lain terlambat sehingga PT. SKP mendapat imbas dengan melakukan lembur atau tambah tenaga kerja untuk mengejar waktu agar proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Terdapat laporan bulanan proyek kepada manajemen, yang menjelaskan secara umum mengenai kemajuan proyek, waktu tersisa, Kurva-S, administrasi proyek, foto-foto, dan lain-lain. Rencana Kerja Kriteria rencana kerja oleh PT. SKP adalah sangat baik dengan hasil yang diperoleh sebesar 4,93 (dari skala 5) atau 98,63%, terletak pada daerah sangat baik (SB), dimana kriteria ini merupakan kriteria yang paling kritis dalam mencapai kinerja manajemen proyek yang efektif dan efisien. 144
12 Metode yang digunakan sebenarnya sudah cukup efisien karena pemakaian budget lebih sedikit dari yang sudah direncanakan, selain itu secara efektif dapat menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Setiap periode tertentu pihak main contractor melakukan inspeksi quality control untuk pekerjaan yang dilakukan oleh PT. SKP. Terdapat beberapa kendala eksternal yang terjadi pada saat pengerjaaan proyek ANPP ini yaitu faktor alam, keterlambatan pengadaan oleh sub kontraktor lain, dan terlambatnya pekerjaan oleh disiplin lain yang berimbas pada pekerjaan instrumen yang dilakukan oleh PT. SKP. Kendala cuaca yang sering dihadapi oleh PT. SKP yaitu pada saat hujan sehingga pekerjaan konstruksi yang dilakukan para pekerja di tempat terbuka seperti penarikan kabel, galian, pengelasan dan lainnya harus berhenti sampai hujan mereda. Kendala lain yang dihadapi PT. SKP yaitu keterlambatan pengadaan material yang dilakukan oleh sub kontraktor lain sehingga PT. SKP tidak dapat melakukan instalasi instrumen. Material yang sering terlambat antara lain cabel tray dan field instrument equipment. Kendala lain yang sering dihadapi PT. SKP yaitu terlambatnya pekerjaan yang dilakukan oleh disiplin lain sehingga PT. SKP tidak dapat memasang instrumen karena area kerja belum siap jika pemasangan pipa belum selesai. Terlambatnya pekerjaan disiplin ini disebabkan perubahan rute pada saat pemasangan pipa karena menabrak pipa lain sehingga harus merubah jalur. 145
13 Akibat dari perubahan jalur tersebut yaitu terdapat perhitungan material baru yang dibutuhkan tetapi tidak tersedia sehingga harus dipesan terlebih dahulu dan menunggu material tersebut sampai di lapangan. Terkadang ada job description yang masih abu-abu dan baru jelas pada waktu realisasinya. Ini disebabkan karena sub kontraktor tidak di ikut sertakan pada saat survey. Pengecekan jumlah jam kerja dilakukan dengan mengukur progress yang terjadi perharinya bukan perjamnya karena banyaknya tugas yang dilakukan setiap jamnya. Kebutuhan atau kualifikasi dari setiap paket pekerjaan berdasarkan yang tercantum pada dokumen telah dilengkapi, jika pada saat realisasinya terdapat perubahan, maka akan disesuaikan kembali. Rencana untuk pelaksanaan paket pekerjaan telah dibuat dengan mempertimbangkan faktor-faktor keamanan kerja, terbukti pada setiap laporan proyek ANPP bahwa keselamatan kerja dalam kondisi zero accident, artinya tidak terjadi kecelakaan kerja. Terjadi perubahan pada pelaksanaan paket pekerjaan karena terdapat penambahan kerja yang diminta oleh pihak owner dan main contractor yang berkaitan dengan pekerjaan instrumen dan pengadaan untuk material yang berhubungan dengan pekerjaan tambahan yang akan dilakukan oleh PT. SKP. PT. SKP telah menentukan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap paket pekerjaan, ini dilakukan pada saat proses 146
14 pembuatan proposal yang akan diajukan oleh PT. SKP kepada main contractor, sehingga dapat dilihat gambaran person in charge pada setiap paket pekerjaan. Setiap seminggu sekali diadakan rapat internal maupun eksternal dengan pihak main contractor untuk me-monitoring kemajuan pekerjaan dan memastikan tidak ada hambatan yang memperlambat progress pekerjaan. Project Evaluation Tools dari Alberta Major Construction Dalam penggunaan tools ini untuk mengukur efisiensi dan efektivitas suatu manajemen proyek konstruksi, harus dilakukan penyesuaian pada kriteria adminstrasi sub kontraktor karena PT. SKP merupakan sub kontraktor. Pada penelitiannya, Mulyawati Santoso menggunakan perusahaan yang berpihak sebagai main contractor. 147
15 5.2 Saran Agar PT. Syamsir Karya Pertama (PT. SKP) dapat menerapkan manajemen proyek yang lebih optimal pada proyek-proyek berikutnya, maka PT. SKP harus dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan mempertahankan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya. Para manajer proyek harus dapat mempertahankan langkah-langkah positif yang telah dijalankan selama dalam proyek ANPP ini. Selanjutnya akan diberikan saran berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari setiap kriteria penerapan manajemen proyek yang efisien dan efektif. Saran akan diberikan berdasarkan urutan dari kriteria yang paling rendah penerapannya hingga kriteria yang paling tinggi penerapannya. Kelemahan-kelemahan pada setiap kriteria yang harus diperbaiki demi penerapan manajemen proyek yang lebih optimal, yaitu: Hubungan Pekerja Untuk meningkatkan penerapan sub-sub kriteria hubungan pekerja, PT. SKP diharapkan dapat menyisihkan dana untuk membiayai pelatihan-pelatihan yang berguna bagi karyawan dan juga bagi kemajuan perusahaan. Penghargaan dapat diberikan berupa bonus, misalnya jika suatu tim proyek dapat menyelesaikan proyek sesuai rencana, efisien dan efektif, maka seluruh tim akan diberikan bonus. Dengan 148
16 cara ini dapat menyatukan visi dan misi seluruh tim, sehingga dapat saling berkerja sama dengan baik. Administrasi Sub Kontrak Untuk meningkatkan penerapan sub-sub kriteria administrasi sub kontrak, PT. SKP harus lebih terperinci dalam memasukkan kegiatannya ke dalam master schedule dan selalu meng-update jika terjadi perubahan-perubahan. Organisasi Selain Site Manager dan Supervisor, terdapat key person lain yang menjadi ujung tombak perusahaan yang juga membutuhkan program pelatihan. Key person tersebut misalnya, engineer, estimator dan procurement. Ketiga karyawan ini memiliki tanggung jawab yang krusial pada sebuah proyek, diharapkan PT. SKP dapat memberikan pelatihan yang berguna bagi ketiga key person tersebut dan demi kemajuan perusahaan juga. Manajemen Material Untuk meningkatkan penerapan sub-sub kriteria manajemen material, PT. SKP diharapkan dapat mengubah metode manual menjadi metode yang lebih praktis dalam pengontrolan inventory, misalnya dengan menggunakan barcode, sehingga arus keluar-masuk material dapat dengan cepat teridentifikasi. Selain itu, diharapkan pengawas gudang dapat menegur para pekerja yang tidak menaati peraturan yang berlaku. 149
17 Manajemen Kualitas Perlu dilakukan ide lain untuk menumbuhkan rasa semangat bekerja para karyawan seperti diberikan bonus akhir proyek kepada karyawan yang menghasilkan suatu pekerjaan yang berkualitas, misalnya bonus sebesar 50% dari gajinya. Progress dan Produktivitas Untuk pengukuran yang tepat terhadap jumlah jam kerja yang telah dihabiskan oleh tukang-tukang terhadap aktivitas suatu pekerjaan perlu dibicarakan lebih lanjut dengan main contractor karena harus disesuaikan dengan metode yang digunakan oleh main contractor, ini disebabkan karena kondisi, manpower job description dan jenis pekerjaan tiap proyek berbeda-beda. Pengaturan Biaya Walaupun memang prediksi tambahan biaya tidak disediakan selama tidak ada penambahan durasi atau kerja proyek, tetapi tidak ada salahnya untuk memprediksi tambahan biaya proyek sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan biaya tambahan, dana tersebut sudah tersedia. Jika dana tersebut tidak digunakan, maka dapat digunakan untuk proyek lainnya. Pengaturan Jadwal Untuk meningkatkan penerapan sub-sub kriteria pengaturan jadwal, maka site management dan project management dapat belajar dari pengalaman-pengalaman proyek sebelumnya dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja, dan membuat 150
18 milestone-milestone harus dilakukan dengan benar dan di-update jika terjadi perubahan-perubahan serta diinformasikan kepada pihak eksternal dan internal. Rencana Kerja Untuk menghadapi kendala cuaca hujan, maka para pekerja tersebut langsung dialihkan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan di dalam ruangan. Setelah cuaca kembali cerah, para pekerja tersebut langsung kembali ke pekerjaannya semula sehingga dapat mengejar waktu yang tertinggal. Lembur akan diberlakukan jika diperlukan agar pekerjaan dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Untuk mengatasi kendala keterlambatan pengadaan oleh sub kontraktor lain, Site Manager menugaskan para pekerja yang seharusnya melakukan instalasi kabel untuk membantu grup lain menginstalasi material-material yang telah tersedia. Untuk mengatasi kendala terlambatnya pekerjaan dari disiplin lain, para pekerja diusahakan untuk terus bekerja membantu grup lain yang area kerjanya telah siap sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma. PT. SKP harus lebih belajar dari pengalaman-pengalaman pada proyek sebelumnya, sehingga jika akan mengerjakan proyek-proyek berikutnya yang kurang lebih sama paket pekerjaannya, maka akan mengetahui strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan agar pengerjaan proyek dapat dilakukan dengan lebih efisien dan juga lebih efektif. 151
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
73 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT. Syamsir Karya Pertama (PT. SKP) PT. Syamsir Karya Pertama (PT. SKP) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi yang didirikan pada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinci3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang
Lebih terperincilaporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.
BAB 6 KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Pekerjaan Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya
Lebih terperinci6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Syamsir Karya Pertama berdiri pada tanggal 18 Agustus 1997 di Jakarta, Indonesia. Didirikan oleh sekelompok ahli nasional yang memiliki pengalaman
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana dan sarana dasar bagi kegiatan sektor perekonomian. Industri ini mencakup semua pihak yang
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Bab III Sistem Organisasi dan Manajemen Proyek SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciKontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciV. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan
V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan
Lebih terperinciJALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI
JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC
Lebih terperinciManajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1
Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan
BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan
BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan akta notaris nomor 61 oleh notaris H. Harjono Moekiran, SH., M.Kn, dan disahkan
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinci3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk
Lebih terperinciKata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.
ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK
PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator
Lebih terperinciTujuan pembelajaran Mendefinisikan batasan manajemen proyek perangkat lunak (MPPL) Membedakan pengembangan proyek perangkat lunak dengan lainnya Memah
Manajemen Proyek TI /Perangkat Lunak (MPPL) Materi 1 Pengenalan MPPL The McGraw-Hill Companies/Software Project Management (second edition) / Bob Hughes and Mike Cotterell Tujuan pembelajaran Mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK Dalam suatu pekerjaan proyek membutuhkan suatu sistem untuk mengatur, mengontrol kegiatan proyek tersebut agar berjalan denan lancar. Manajemen Proyek adalah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT SOFTWARE
C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.com BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
161 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Penerapan Quality Assurance dari segi teknik dan ketepatan waktu oleh PT. Citra Dinamika Interindo pada pekerjaan desain interior di Hotel Sahid belum sepenuhnya
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Menurut Setiadi dan Andi (2013), monitoring pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan kegiatan pengamatan jalannya aktivitas
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek
Lebih terperinciBAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI
BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi dapat terlaksana dengan baik apabila manajemen proyek dikelola dengan baik. Setiap pelaksanaan konstruksi tentunya mempunyai tujuan-tujuan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
BAB III SISTEM ORGANISASI DALAM MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam
Lebih terperincia socioproject networking
a socioproject networking Analisa Harga Satuan (Template SNI) Rencana Anggaran Biaya ( RAB) Kurva S + GanttChart Kebutuhan material Real time Discussion Info tentang konstruksi Social Network for construction
Lebih terperinciProject Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi
Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek
Lebih terperinciCOST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana
1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT SOFTWARE
C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI PERUSAHAAN Uraian Tugas dan Tanggungjawab PT XYZ Medan memiliki beberapa departemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Teknik Penjadwalan Time Schedule adalah metode pengendalian proyek yang merupakan proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PRIMER EKA PROPERTI bergerak di bidang owner/pemilik proyek dengan berkantor pusat yang beralamat Jl. Gatot Subroto Km3 No.78, Cimone, Karawaci,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Evaluasi adalah suatu teknik penilaian kualitas program yang dilakukan secara berkala melalui metode yang tepat. Pada hakekatnya evaluasi diyakini sangat berperan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK
BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat, selain merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Multi Structure adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciSISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN 3.1. Struktur Organisasi Diagram 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1. Organisasi dan pihak yang terkait Dalam organisasi proyek pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciBID EVALUATION SYSTEM
BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender
Lebih terperinciSURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA
BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN KUESIONER
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Mandiri Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor (bahan konstruksi, mekanikal,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan bisnis
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Clean Jaya Lestari merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perdagangan umum, supplier, kontraktor dengan
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,
Lebih terperinciBAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI
BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang
Lebih terperinciLAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat
Lebih terperinciPT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10
REV.: 00 DATE : 14-04-04 GRADE : Page 1 of 10 I. JOB DESCRIPTION A. IKHTISAR PEKERJAAN Mendistribusikan, membimbing, merekomendasikan kelayakan hasil pekerjaan bawahan dan melaporkan progress dalam proses
Lebih terperinciBAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK
BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik
Lebih terperinciDian Rahayu Rose Marini
PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA TRAINING CENTER IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Oleh: Dian Rahayu Rose Marini 3109.030.015 Dosen Pembimbing: Ir. Sukobar,
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.
BAB V ANALISA DATA Pada Bab 5 berikut di bawah ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data, penjabaran hasil penelitian ke dalam matrik pemetaan ketersediaan sumber daya berdasarkan variabel penelitian,
Lebih terperinciKata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off
ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-
Lebih terperinciFaktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT
Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi TQM terdiri dari standart operating
BAB 1 PENDAHULUAN TQM atau Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi atau proyek. Pada proyek konstruksi
Lebih terperinci