Daily Report 26 July 2019

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 28 Juli 2017

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

Juni 2017 RESEARCH TEAM

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 27 Juli 2017

Indonesia Outlook

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 30 Aug 2017

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 22 Juli 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 20 September 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

WEEKLY REPORT 30 October 2017

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 29 Juli 2016

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Daily Report. 13 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 27 Maret 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

Weekly Report. 02 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 25 Juli 2017

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

Daily Report. 19 January 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 03 Aug 2017

DAILY REPORT 21 September 2016

Transkripsi:

Daily Report Research Department - email : valburyriset@bloomberg.net NEWS HEADLINES \ UNVR bukukan laba bersih 1H19 Rp3,68 triliun PEHA akan bidik bisnis rumah sakit TINS tawarkan obligasi dan sukuk Rp1,3 triliun KRAS tandatangani perjanjian dengan Cedex Steel & Metal BBRI jajaki lagi akuisisi Bank Syariah BBRI tambah layanan perbankan terapung BMRI salurkan kredit UMKM Rp87,05 triliun PNBS sepakat untuk restrukturisasi kredit Duniatex Group Laba BTPS 1H19 naik 39,4% YoY BJBR bukukan laba bersih 1H19 Rp799,98 miliar Pemprov Banten batal divestasi saham di BJBR BJBR akan akuisisi perusahaan asuransi dan terbitkan obligasi Kredit BJBR meningkat 8,2% YoY pada semester I-2019 CFIN bukukan laba bersih 1H19 Rp161,64 miliar ADMF bukukan laba bersih 1H19 Rp948,94 miliar MTWI bukukan laba bersih 1H19 Rp928,41 juta ASMI tingkat porsi premi insurance marine cargo PPRO kejar marketing sales 2H19 Rp2,5 triliun BUVA bukukan rugi bersih 1H19 Rp46,07 miliar TMAS bukukan laba bersih 1H19 Rp77,06 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, Support Level 6388/6374/6361 memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan Resistance Level dari indikator Stochastic 6414/6427/6440 yang mengisyaratkan IHSG dalam Major ruang Trendjenuh jual. Selain itu, Uppeluang up reversal juga terindikasi dari Minor MACD, Trendkendati dari lagging Up indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 6401.365 +16.378 17533.911 9253.584 LQ-45 1024.355 +2.261 3254.623 5067.918 MARKET REVIEW Sentimen positif dari pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih mendukung penguatan pada perdagangan indeks Asia kemarin. Namun tekanan geopolitik yang meningkat akibat pelepasan misil jarak pendek ke laut timur semenanjung Korea menjadi penekan indeks paska perdagangan. Serangkaian laporan keuangan yang dirilis lebih baik dari konsensus juga menjadi pendorong rally pada bursa saham secara global. Indeks Komposit Shanghai dan Shenzhen menguat 0.48% dan 0.85% ke 2937.36 dan 9344.82 setelah pihak China mengikut sertakan menteri perdagangan, Zhong Shan dalam pertemuan dagang dengan AS yang akan diadakan di Shanghai pekan depan. Pelaku pasar berharap penuh terhadap keputusan pemerintah China untuk mengakhiri perang dagang yang berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 46.98 poin, atau 0.22% ke 21756.55 sedengkan Indeks Hangseng menguat 70.26 poin, atau 0.25% ke 28594.3 seiring indeks PMI AS dibidang jasa yang lebih baik dibandingkan konsensus sebesar 52.2 sementara PMI manufaktur stabil disekitar 50.0. Selain itu, penjualan rumah perdana AS naik 7.0%, lebih tinggi 1.0% dibandingkan konsensus. Bursa saham di Eropa dibuka menguat di tengah harapan terhadap keputusan untuk menurunkan tingkat suku bunga Bank Sentral (ECB) dan menempuh kebijakan stimulus lainnya seperti TLTRO dan program pembelian aset. Tingginya keyakinan investor terhadap keputusan yang akan diambil oleh Mario Draghi tercermin dari yield obligasi Bund Jerman yang turun hingga -0.395%. Disisi lain, terpilihnya Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris yang menggantikan Theresa May juga memberikan harapan terciptanya Brexit sesuai dengan ketentuan deadline. Indeks DAX Jerman tentatif turun 0.2% ditengah sentimen ekspektasi dan iklim berbisnis yang melemah sedangkan Indeks FTSE 100, CAC 40 dan Euro Stoxx 50 tentatif naik 0.04%, 0.23% dan 0.18%. IHSG berhasil menguat 0.265 ke 6401.365 setelah koreksi selama tiga hari berturut-turut akibat sentimen dalam negeri yang kurang kondusif akibat revisi dari pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 6.2%. Sektor properti dan aneka industri memimpin penguatan masing-masing sebesar 1.29% dan 1.27%. JPFA dan CTRA naik 4.82% dan 3.64% setelah inklusi kedalam Indeks LQ45 sedangkan ADHI, WSBP dan ELSA turun 2.56%, 3.5% dan 2.67% setelah dikeluarkan dari Indeks LQ45. Investor asing tercatat net sell Rp516.22 miliar MARKET VIEW Pemerintah mewaspadai gejala pelambatan ekonomi global yang dapat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Tantangan perekonomian Indonesia dimulai ketika The Fed secara cepat menaikkan suku bunganya pada tahun lalu yang juga direspon oleh Bank Indonesia yang juga banyak menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas rupiah. Hal ini juga berdampak terhadap pertumbuhan kredit perbankan yang melambat menjadi 9,92% YoY pada 1H19. Selain itu, perang dagang AS-Cina juga menekan kinerja ekspor Indonesia yang turun 8,57% YoY pada 1H19 menjadi USD80,32 miliar. Demikian juga impor yang juga turun 7,63% YoY pada 1H19. Selain aktivitas ekspor-impor yang melemah dan juga pelambatan pertumbuhan kredit, gejala perekonomian melemah juga tercermin pada penerimaan pajak PPh badan yang hanya tumbuh 3,4%YoY pada 1H19 atau Rp123,97 triliun. Dibandingkan tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 23,8% YoY. Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah mendesain postur APBN yang juga fokus pada penguatan ekonomi dalam negeri, terutama daya beli masyarakat dengan banyak mengalokasikan bantuan social. Adapun, konsumsi masih menjadi penggerak utama PDB karena kontribusinya yang berada diatas 50%. Di tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran bansos sebesar Rp97,06 triliun atau tumbuh 25,63% YoY yakni Rp77,26 triliun. Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga dalam rapat FOMC yang diadakan pada 31 Juli 2019. Perkiraan analis, The Fed akan total menurunkan suku bunga hingga 50bps, dari Juli hingga akhir tahun. Hal ini sejalan dengan rilis FOMC Juni 2019 yang mengindikasikan perubahan arah kebijakan suku bunga. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS juga diperkirakan hanya berada di 1,8% YoY pada 2Q19 atau jauh lebih lamban dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,1% YoY pada 2Q18. Selain The Fed, ECB juga diperkirakan akan segera menurunkan suku bunga sebagai langkah pre-emptive atau antisipasi kebijakan The Fed. Karena penurunan suku bunga akan melemahkan dolar AS sehingga Euro menjadi lebih mahal dan justru dapat mereduksi daya saing eksportir Eropa dan memberi tekanan pada inflasi. Saat ini, ekonomi Eropa terlihat melemah demikian juga inflasi yang semakin rendah, akibat dampak dari perang dagang. IHSG diperkirakan akan cenderung bergerak sideways mengingat investor yang akan wait-and-see menjelang pengumuman kebijakan The Fed dan juga musim rilis laporan keuangan 2Q19. 1

Daily News Unilever Indonesia (UNVR) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,2% YoY menjadi Rp3,68 triliun pada 1H19. Pendapatan perseroan tercatat hanya meningkat sebesar 1,3% YoY menjadi Rp21,46 triliun pada 1H19 yang terdiri atas penjualan domestik sebesar Rp20,5 triliun naik 8,4% YoY dan penjualan ekspor Rp1 triliun naik 6,6% YoY. Pertumbuhan penjualan didukung peluncuran produk baru dari segmen home & personal care dan food & refreshment. Phapros (PEHA) tengah membidik bisn is rumah sakit untuk memperlengkap bisnis perseroan di bidang kesehatan usai memiliki 20% saham di RS Permata Cirebon. PEHA mempertimbangkan untuk mengkaji pengembangan rumah sakit dan juga menjajaki rumah sakit yang mau diakuisisi dibandingkan pembangunan rumah sakit baru. Bisnis rumah sakit dinilai sejalan dengan bisnis layanan kesehatan teringterasi yang tengah dijalankan perseroan. Saat ini PEHA fokus untuk mengembangkan divisi bisnis kecantikan yang bersinergis dengan induk usaha Kimia Farma (KAEF). Timah (TINS) akan menerbitkan obligasi dan sukuk berkelanjutan I tahap II senilai Rp1,3 triliun. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal dan pelunasan utang jangka pendek. Perseroan menawarkan obligasi hingga Rp900 miliar. Rencananya sebanyak 50% dana hasil penerbitan obligasi akan diserap untuk kebutuhan capex. Ekspansi tersebut terdiri atas 50% untuk rekondisi dan replacement peralatan produksi, serta 50% untuk meningkatkan kapasitas perseroan. Masa penawaran umum obligasi dan sukuk pada 7-12 Agustus 2019. Krakatau Steel (KRAS) kembali melakukan penandatanganan kerjasama suplai baja dengan Cedex Steel & Metlas Pty. Ltd., perusahaan baja dari Australia. Kerja sama suplai baja ini baru dapat kembali dilakukan pada tahun ini setelah sebelumnya Australia mengenakan BMAD sebesar 8,6-19% atas impor produk baja hot rolled plate (HRP) asal Indonesia yang berlaku sejak Desember 2013. Pengenaan BMAD tersebut telah berakhir pada 19 Desember 2019. Penandatanganan MoU ini ditujukan untuk meningkatkan penjualan produk baja KRAS dan berlaku selama dua tahun dari tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kembali mengkaji rencana akuisisi bank syariah. Aksi tersebut akan menambah daftar ekspansi perseroan secara anorganik. BBRI juga masih menghitung porsi saham yang potensial dibeli dari pemilik bank syariah swasta dalam negeri. Perseroan melihat hal ini sebagai peluang untuk membesarkan unit usaha syariah. Untuk meningkatkan literasi keuangan, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan menambah layanan perbankan terapung serta agen branchless banking atau BRILink. Perseroan akan menambah dua kapal untuk layanan Teras Kapal BRI Bahtera Seva tahun ini. Investasi untuk satu kapal sekitar Rp21 miliar. Bank Mandiri (BMRI) terus mendukung perkembangan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pembiayaan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kredit UMKM yang disalurkan perseroan pada akhir Juni 2019 tercatat sebesar Rp87,05 triliun, naik 11,96% YoY. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) sepakat untuk melakukan restrukturisasi kredit kepada Duniatex Group. Restrukturisasi ini dilakukan guna meminimalisir potensi kerugian. Gagal bayar Kupon Global Duniatex yang terjadi pada perusahaan tersebut berdampak pada kemampuan bayar kepada PNBS. Namun dengan dilakukannya strategi restrukturisasi, kondisi tersebut diklaim tidak berdampak pada Rasio NPL (NPF), Rasio CAR, maupun kondisi likuiditas PNBS. Total pinjaman yang diberikan perusahaan kepada Duniatex Group sebesar Rp262,9 miliar. Adapun jaminan yang diberikan Duniatex berupa tanah dan bangunan dengan coverage sebesar 141%. Selain Bank Panin Dubai Syariah, terdapat sejumlah kreditur lain yang juga menyalurkan kredit kepada Duniatex Group. Beberapa di antaranya adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank, Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) mencatatkan laba bersih semester I 2019 sebesar Rp 610 miliar atau naik 39,4% yoy. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan efisiensi perseroan dalam mengoperasikan bisnis. Selama semester I 2019 pertumbuhan realisasi pembiayaan tercatat sebesar 24% YoY menjadi Rp 8,54 triliun. Di sisi lain dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 8,88 triliun atau meningkat 27% YoY. Dari sisi rasio kecukupan modal (CAR) tercatat di posisi 39,4%. Sementara rasio non performing financing (NPF) berhasil turun menjadi 1,34% dari tahun sebelumnya 1,65%. Serta rasio BOPO berhasil ditekan menjadi 60,4% dari tahun sebelumnya 62,9%. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) membukukan laba bersih sebesar Rp799,98 miliar pada 1H19, turun 11,2% YoY. Pendapatan bunga dan syariah perseroan tercatat turun sebesar 6,3% YoY menjadi Rp2,97 triliun pada 1H19. Pemprov Banten telah memutuskan tidak akan melepas kepemilikannya pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR). Keputusan untuk membatalkan rencana divestasi tersebut mengingat investasi di BJBR masih memberikan kontribusi yang cukup bagus pada Pemerintah Provinsi Banten. Pemprov Banten saat ini memiliki sebesar 5,37% saham di BJBR dan Pemerintah Kabupaten Banten memiliki saham 7,76%. Sementara mayoritas saham BJBR dimiliki oleh pemerintah provinsi Jawa Barat sebesar 38% dan pemerintah kota/kabupaten se Jawa Barat 23%. Bank Pembangunan Jawa Barat (BJBR) berencana untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara anorganik melalui akuisisi perusahaan asuransi sementara mengejar pertumbuhan organik. Adapun rencana akuisisi tersebut masih dalam tahap due diligence sehingga belum ada kepastian jumlah dana yang disiapkan untuk merealisasikan rencana tersebut. Jenis asuransi yang akan diakuisisi juga masih kita dikaji sehingga rencana akuisisi belum akan terealisasi tahun ini. Di samping penjajakan mengakuisisi perusahaan asuransi, BJBR juga berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 248 miliar pada triwulan keempat mendatang yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap III. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) telah menyalurkan kredit Rp77,8 triliun, meningkat 8,2% YoY pada semester I-2019. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit konsumer yang meningkat 11,2% YoY menjadi Rp54,15 triliun. Kredit konsumer didorong oleh kenaikan kredit pensiunan sebesar 35,6% YoY menjadi Rp14,8 triliun. Kredit mikro tumbuh 11% YoY menjadi Rp5,78 triliun pada semester I-2019. Kredit komersial melambat 4,4% YoY menjadi Rp11,81 triliun pada semester I-2019. Clipan Finance (CFIN) membukukan pendapatan sebesar Rp1,05 triliun hingga 30 Juni 2019, meningkat 13,8% YoY. Laba bersih perseroan juga meningkat sebesar 10,9% YoY menjadi Rp161,64 miliar pada 1H19. 2

Daily News Adira Dinamika Multifinance (ADMF) meraih pendapatan sebesar Rp5,41 triliun pada 1H19, meningkat 9,7% YoY. Laba bersih perseroan juga meningkat sebesar 8,6% YoY menjadi Rp948,94 miliar pada 1H19. Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI) membukukan laba bersih sebesar Rp928,41 juta pada 1H19, turun 7,55% YoY. Sementara pendapatan perseroan meningkat sebesar 5,18% YoY menjadi Rp19,29 miliar pada 1H19. Asuransi Kresna Mitra (ASMI) akan meningkatkan porsi premi insurance marine cargo seiring dengan penerapan kebijakan penggunaan asuransi nasional untuk ekspor dan impor komoditas tertentu. PP Properti (PPRO) menargetkan marketing sales sebesar Rp2,5 triliun pada 2H19. Salah satu potensi yang dikejar perseroan saat ini adalah senilai Rp500 miliar. Perseroan tengah melakukan penjajakan dengan salah satu pembeli besar yang diharapkan selesai pada kuartal III/2019. Perseroan juga memandang pada 2H19 terdapat beberapa katalis positif bagi industri properti dalam negeri, diantaranya penurunan suku bunga acuan oleh BI sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Selain itu, proyek-proyek yang sebelumnya tertunda pada 1H19 diharapkan dapat berlanjut siering dengan meredanya kondisi politik dalam negeri. Bukit Uluwatu Villa (BUVA) membukukan penjualan sebesar Rp286,09 miliar pada 1H19, meningkat 44,7% YoY. Namun, rugi bersih perseroan meningkat sebesar 28,0% YoY menjadi Rp46,07 miliar pada 1H19. Pelayaran Tempuran Mas (TMAS) membukukan laba bersih sebesar Rp77,06 miliar pada 1H19, meningkat 138,33% YoY. Pendapatan perseroan meningkat sebesar 6,54% YoY menjadi Rp1,14 triliun pada 1H19. Media Nusantara Citra (MNCN) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 71,8% YoY menjadi Rp1,22 triliun pada 1H19. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 15,2% YoY menjadi Rp4,25 triliun pada 1H19. Tridomain Performance Material (TDPM) berencana ekspansi bisnis dengan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi. Nilai investasi pabrik tersebut mencapai Rp1 triliun. Dengan adanya pabrik baru tersebut diperkirakan kapasitas produksi akan meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 198.000 MT. Saat ini, perseroan baru saja menyelesaikan penambahan kapasitas produksi yang berlokasi di Cikupa Tangerang, Gresik, dan Merak, serta mulai beroperasi Mei. Dengan fasilitas ini, volume produksi bertambah 20.000 ton per tahun. 3

Market Data COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 56.06 0.04 TLKM (US) 30 4,144-50 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.24 0.00 ANTM (GR) 0.04 795 156 Gold (US$)/Ounce 1414.92 0.38 Nickel (US$)/MT 14075.00-475.00 Tin (US$)/MT 17850.00-75.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 74.40 12.00 Coal (RB) (US$)/MT* 65.60 2.24 CPO (ROTH) (US$)/MT 487.50 3.75 CPO (MYR)/MT 1903.00 19.50 Rubber (MYR/Kg) 795.00 1.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1050.00 0.00 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 27140.98-0.47 16.35 17.05 15.14 3.87 3.63 7,547.1 USA NASDAQ COMPOSITE 8238.54-1.00 24.16 24.34 20.89 4.53 4.11 12,738.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7489.05-0.17 11.31 12.94 12.07 1.70 1.62 1,801.7 CHINA SHANGHAI SE A SH 3076.65 0.48 17.82 11.46 10.30 1.33 1.21 4,711.9 CHINA SHENZHEN SE A SH 1644.81 0.63 24.07 17.37 14.42 2.36 2.09 3,028.5 HONG KONG HANG SENG INDEX 28594.30 0.25 10.63 11.29 10.48 1.24 1.15 2,373.7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6401.37 0.26 3.34 16.31 14.52 2.28 2.08 527.0 JAPAN NIKKEI 225 21756.55 0.22 8.70 15.56 14.97 1.55 1.45 3,290.1 MALAYSIA KLCI 1656.58 0.25-2.01 16.84 15.78 1.63 1.56 256.8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3381.26 0.38 10.18 13.48 12.61 1.14 1.09 432.1 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,977.00-20.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0001 EUR/IDR 15,578.76 22.74 EUR / USD 1.11-0.0001 JPY/IDR 128.60-0.70 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 10,220.84-13.60 SGD / USD 0.73-0.0001 AUD/IDR 9,715.41-19.36 AUD / USD 0.70 0.0000 GBP/IDR 17,406.96-25.75 GBP / USD 1.25-0.0004 CNY/IDR 2,033.79-0.02 CNY / USD 0.15 0.0000 MYR/IDR 3,391.24-5.98 MYR / USD 0.24-0.0004 KRW/IDR 11.81-0.02 100 KRW / USD 0.08-0.0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.12 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.75 LIBOR (GBP) England 0.71 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.11 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.59 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description June-19 May-19 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.05 1.48 1M 6.06 Inflation YOY % 3.28 3.32 3M 6.18 Inflation MOM % 0.55 0.68 6M 6.27 Foreign Reserve (USD) 123.80 Bn 120.35 Bn 12M 6.03 GDP (IDR Bn) 3,782,363.40 3,798,675.25 4

Market Data BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 26 Jul US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 1.7% dari 3.1% 26 Jul US GDP Index Naik menjadi 1.8% dari 0.9% 26 Jul US Personal Consumption Naik menjadi 4.0% dari 0.9% 30 Jul US Personal Income Turun menjadi 0.4% dari 0.5% 30 Jul US Personal Spending Turun menjadi 0.3% dari 0.4% 30 Jul US Real Personal Spending Tetap 0.2% 30 Jul US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2% 30 Jul US PCE Deflator YoY Tetap 1.5% 30 Jul US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 0.8% dari 1.1% 30 Jul US Pending Home Sales YoY -- 31 Jul US Employment Cost Index Tetap 0.7% 01 Aug Indonesia CPI YoY -- 01 Aug Indonesia CPI MoM -- 01 Aug FOMC Rate Decision Turun menjadi 2.00%-2.25% dari 2.25%-2.50% 01 Aug US Interest Rate on Excess Reserves -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ 7300 1.74 4.54 HMSP IJ 3010-1.31-4.17 BMRI IJ 7800 1.30 4.14 UNVR IJ 44950-1.05-3.25 MKPI IJ 17700 18.79 2.38 GGRM IJ 76325-2.15-2.89 INTP IJ 22875 2.58 1.90 MEGA IJ 5100-5.56-1.86 TLKM IJ 4210 0.48 1.78 INPP IJ 745-12.35-1.05 ISAT IJ 3040 11.36 1.51 BRPT IJ 3800-1.55-0.96 KLBF IJ 1475 2.43 1.47 BDMN IJ 5175-1.90-0.87 CPIN IJ 5325 1.91 1.47 INKP IJ 7825-2.19-0.86 MIKA IJ 2060 5.64 1.44 PADI IJ 740-9.76-0.81 PLIN IJ 3300 15.38 1.40 SMGR IJ 12475-0.99-0.67 UPCOMING IPO'S Company Kencana Energi Lestari Business Hydro Powerplant Renewable Energy IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter 250-420 977.68 09-14 Aug 2019 20 Aug 2019 RHB Sekuritas, Bahana, Mirrae Asset Sekuritas 5

Corporate Info 26 July 2019 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ZINC $0.40 Cash Dividend 08 Jul 2019 09 Jul 2019 10 Jul 2019 01 Aug 2019 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period DSFI Tender Offer -- 124.00 -- -- 25 Jul 23 Aug 2019 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda JSKY RUPSLB 25 Jul 2019 TDPM RUPST/LB 25 Jul 2019 SMDM RUPSLB 26 Jul 2019 AKKU RUPST 30 Jul 2019 ENRG RUPST/LB 30 Jul 2019 ARGO RUPST 31 Jul 2019 ISAT RUPSLB 01 Aug 2019 TRIS RUPSLB 01 Aug 2019 ITMA RUPST/LB 07 Aug 2019 GMFI RUPSLB 08 Aug 2019 LPPF RUPST 08 Aug 2019 AISA RUPSLB 09 Aug 2019 ATIC RUPSLB 14 Aug 2019 ELTY RUPST 15 Aug 2019 MLBI RUPSLB 15 Aug 2019 INCO RUPSLB 16 Aug 2019 AHAP RUPSLB 20 Aug 2019 BOLT RUPSLB 20 Aug 2019 6

Technical Analysis 26 July 2019 ASII S1 7225 R1 7350 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 7100 R2 7475 ASII Wedge 8,800 7300 8,400 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 7225-Rp 7475 Entry Rp 7300, take Profit Rp 7475 8,000 7,652.44 7,525 7,448.91 7,600 7,448.91 7,412.5 7,412.5 7,300 7,200 7,300 7,300 7,287.5 7,190.63 7,165 6,800 7,050 Stochastics 15.37 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) -4.93 Positif Bollinger Band (Mid) 7288 Positif MA5 7165 Positif ASII - Stochastic%D(6,3,3) = 30.01, Stochastic%K= 53.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 ASII - MACD(5,3) = -16.31, Signal()= 3.39 ASII - TSI(3,5,3) = -4.93, Volume() = 35,643,500.00 80 53.0812 10.0 20.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 53.0812 30.0135 3.39398 120.0 30.0135-80.0-40.0 80.0 35,643,50-16.3122 20 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0-4.92713-20.4789 BMRI S1 7725 R1 7825 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 7625 R2 7925 7800 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif BMRIUpward Sloping Channel 8,182.41 8,182.41 8,175 8,061.21 8,061.21 8,000 7,931.25 7,843.75 7,800 7,800 7,600 7,800 7,770 7,725 7,493.32 Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band 7,200 6,800 Trading range Rp 7725-Rp 7925 Entry Rp 7800, take Profit Rp 7925 Stochastics 16.21 Positif MACD -33.32 Positif True Strength Index (TSI) -46.10 Positif Bollinger Band (Mid) 7931 Negatif MA5 7770 Positif 80 20 BMRI - Stochastic%D(6,3,3) = 7.97, Stochastic%K= 13.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 100.0 20.0 40.0 60.0 80.0 13.3333 13.3333 32 BMRI - MACD(5,3) = 20.07, Signal() = 32.00 7.97386-80.0-40.0 40.0 80.0 20.0729 38,731,000 BMRI - TSI(3,5,3)= -46.10, Volume() = 38,731,000.00 7.97386-80.0-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-46.0988-48.1471 6,400

Technical Analysis 26 July 2019 BBNI S1 8450 R1 8550 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 8350 R2 8650 8500 BBNI Upward SlopingChannel 10,200 10,042.1 10,042.1 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 8450-Rp 8650 Entry Rp 8500, take Profit Rp 8650 9,600 9,325 9,051.25 9,025 9,025 9,000 8,950 8,787.5 8,660 8,500 8,400 8,500 8,500 8,318.31 7,800 Stochastics 7.19 Positif MACD -90.67 Negatif True Strength Index (TSI) -76.13 Positif Bollinger Band (Mid) 9051 Negatif MA5 8660 Negatif BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 5.48, Stochastic%K= 3.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 BBNI - MACD(5,3) = 86.95, Signal()= 85.54 BBNI - TSI(3,5,3)= -76.13, Volume() = 32,339,300.00 80 20 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 5.48195 5.48195 86.9526 100.0 150.0 3.84615-100.0-50.0 85.5388 32,339,30 3.84615-80.0-60.0-40.0-20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-73.5402-76.1345 SMGR S1 12375 R1 12600 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 12150 R2 12825 12475 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 12375-Rp 12600 Entry Rp 12475, take Profit Rp 12600 SMGR Upward Sloping Channel 14,000 13,341.2 13,341.2 13,100 13,100 13,000 12,750 12,525 12,503.1 12,475 12,475 12,000 12,475 12,458.8 12,325 11,000 10,890.8 10,000 Stochastics 63.99 Negatif MACD 18.37 Negatif True Strength Index (TSI) 7.80 Negatif Bollinger Band (Mid) 12459 Positif MA5 12525 Negatif SMGR - Stochastic%D(6,3,3) = 54.74, Stochastic%K= 53.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 SMGR - MACD(5,3) = 0.09, Signal() = -7.21 SMGR - TSI(3,5,3)= 7.80, Volume() = 4,587,700.00 80 54.7417 100.0 54.7417 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 53.4314 53.4314 0.0876023-200 -100 200 300 400 4,587,700-7.21488 0 10.4584-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0 80.0 7.79839 0.00000

Technical Analysis 26 July 2019 KLBF S1 1450 R1 1495 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1425 R2 1520 1475 MACD line dan signal line indikasi negatif KLBFUpward Sloping Channel 1,721.15 1,721.15 1,700 1,600 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1450-Rp 1495 Entry Rp 1475, take Profit Rp 1495 1,495 1,475 1,500 1,475 1,475 1,472 1,465.63 1,451.5 1,400 1,386.47 1,386.47 1,360.27 1,360 1,300 Stochastics 87.10 Positif MACD 2.65 Negatif True Strength Index (TSI) 4.24 Negatif Bollinger Band (Mid) 1452 Positif MA5 1472 Positif KLBF - Stochastic%D(6,3,3) = 62.82, Stochastic%K= 47.77, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 KLBF - MACD(5,3) = -0.74, Signal()= -0.98 KLBF - TSI(3,5,3)= 4.24, Volume() = 17,168,100.00 80 62.8197 100.0 62.8197 20.0 40.0 60.0 80.0 47.7689 47.7689-0.736869 0.0-20.0-10.0 10.0 20.0 30.0 17,168,10-0.982942 8.88059-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0 80.0 4.24156 0.00000 PTPP S1 2080 R1 2150 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2010 R2 2220 2120 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band PTPP Wedge 2,600 2,400 2,270 2,237.06 2,237.06 2,161.25 2,155.5 2,200 2,150 2,150 2,126 2,120 2,120 2,000 2,120 2,020 1,950 1,800 Trading range Rp 2080-Rp 2150 Entry Rp 2120, take Profit Rp 2150 1,600 Stochastics 46.11 Negatif MACD -8.87 Negatif True Strength Index (TSI) -44.26 Negatif Bollinger Band (Mid) 2156 Negatif MA5 2126 Negatif PTPP - Stochastic%D(6,3,3) = 13.33, Stochastic %K= 12.80, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 PTPP - MACD(5,3) = 10.11, Signal()= 11.22 PTPP - TSI(3,5,3) = -44.26, Volume() = 14,185,300.00 1,400 80 20 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 13.3329 13.3329 11.2215 12.7976-40.0-20.0 40.0 60.0 10.1117 14,185,300 12.7976-80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-35.4872-44.2638

Trading View THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Last Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 10150 10150 10225 10025 10125 10225 10325 Positif Positif Positif 10975 10025 LSIP Trading Buy 1095 1095 1110 1050 1080 1110 1140 Positif Positif Positif 1220 1065 SGRO Trading Buy 2220 2220 2230 2200 2210 2230 2240 Positif Positif Positif 2400 2190 Mining PTBA Trading Sell 2790 2790 2760 2710 2760 2810 2860 Negatif Positif Negatif 3150 2780 ADRO Trading Sell 1250 1250 1245 1225 1245 1265 1285 Negatif Negatif Negatif 1470 1215 MEDC Trading Sell 850 850 840 815 840 865 890 Positif Negatif Negatif 885 745 INCO Trading Sell 3000 3000 2950 2820 2950 3080 3210 Negatif Negatif Negatif 3300 2730 ANTM Trading Sell 930 930 915 875 915 955 995 Negatif Negatif Negatif 985 760 TINS Trading Sell 1045 1045 1035 1010 1035 1060 1085 Negatif Positif Negatif 1220 1005 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 580 580 560 525 560 595 630 Negatif Negatif Negatif 630 515 SMGR Trading Buy 12475 12475 12600 12150 12375 12600 12825 Negatif Negatif Negatif 12900 10950 INTP Trading Buy 22875 22875 23200 21200 22200 23200 24200 Positif Positif Positif 22425 19700 SMCB Trading Sell 1500 1500 1485 1450 1485 1520 1555 Negatif Positif Negatif 1620 1480 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7300 7300 7475 7100 7225 7350 7475 Positif Positif Positif 7650 7050 GJTL Trading Sell 735 735 730 720 730 740 750 Negatif Negatif Negatif 770 640 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6975 6975 7025 6875 6950 7025 7100 Negatif Negatif Negatif 7150 6750 GGRM Trading Sell 76325 76325 75625 73725 75625 77525 79425 Negatif Negatif Negatif 80050 73950 UNVR Trading Sell 44950 44950 44750 44175 44750 45325 45900 Negatif Negatif Negatif 46125 44150 KLBF Trading Buy 1475 1475 1495 1425 1450 1495 1520 Negatif Positif Positif 1495 1360 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1400 1400 1415 1355 1385 1415 1445 Negatif Positif Negatif 1580 1325 PTPP Trading Buy 2120 2120 2150 2010 2080 2150 2220 Negatif Negatif Negatif 2340 2010 WIKA Trading Buy 2380 2380 2420 2260 2340 2420 2500 Negatif Negatif Negatif 2500 2250 ADHI Trading Sell 1520 1520 1495 1430 1495 1560 1625 Negatif Negatif Negatif 1730 1515 WSKT Trading Sell 2080 2080 2060 2010 2060 2110 2160 Negatif Negatif Negatif 2180 1860 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2000 2000 1985 1945 1985 2030 2070 Negatif Negatif Negatif 2170 1925 JSMR Trading Sell 5975 5975 5900 5725 5900 6075 6250 Negatif Negatif Negatif 6225 5500 ISAT Trading Buy 3040 3040 3150 2550 2850 3150 3450 Positif Positif Positif 2970 1940 TLKM Trading Buy 4210 4210 4250 4090 4170 4250 4330 Negatif Positif Negatif 4370 3890 Finance BMRI Trading Buy 7800 7800 7925 7625 7725 7825 7925 Positif Positif Positif 8175 7700 BBRI Trading Buy 4460 4460 4480 4420 4450 4480 4510 Negatif Negatif Negatif 4560 4170 BBNI Trading Buy 8500 8500 8550 8350 8450 8550 8650 Negatif Positif Negatif 9450 8425 BBCA Trading Sell 31250 31250 31050 30675 31050 31425 31800 Negatif Negatif Positif 31450 28950 BBTN Trading Sell 2420 2420 2400 2360 2400 2440 2480 Negatif Negatif Negatif 2750 2400 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 26950 26950 27075 26675 26875 27075 27275 Positif Negatif Negatif 28900 26400 MPPA Trading Sell 212 212 204 187 204 222 240 Positif Negatif Negatif 270 192