III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati pada percobaan berupa 60 ekor itik Cihateup betina

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati pada percobaan berupa 60 ekor itik Cihateup betina"

Transkripsi

1 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Terak Percobaa Terak yag diamati pada percobaa berupa 60 ekor itik Cihateup betia fase grower berumur 4 bula yag memiliki simpaga baku bobot bada tidak lebih dari 10%. Itik Cihateup diperoleh dari salah satu peterak di Tasikmalaya. Itik percobaa diberi dua perlakua da 30 ulaga. Itik tersebut dipelihara dalam kadag paggug di Kadag Percobaa Laboratorium Produksi Terak Uggas, Fakultas Peteraka, Uiversitas Padjadjara Kitosa Iradiasi Perlakua yag diguaka adalah laruta kitosa iradiasi yag merupaka hasil deasetilisasi kiti yag berasal dari limbah kulit udag yag melalui ragkaia proses deproteiasi da demieralisasi. Kemudia, kitosa tersebut di iradiasi dega megguaka siar gamma cobalt-60. Kitosa iradiasi diperoleh dari BATAN (Bada Teaga Nuklir Nasioal), Pasar Jumat, Jakarta Selata. Perlakua diberika selama 4 miggu. Kitosa dicampurka secara merata dalam paka dega cara disemprotka. Kitosa yag diberika sebayak 11,25 mg kitosa, diecerka dega aquades sebayak 750 ml, kemudia diaduk higga homoge da dicampurka dega 3 kg rasum utuk dua kali pemberia paka yaitu pada pagi da sore hari.

2 Kadag Percobaa Jeis kadag yag diguaka dalam percobaa adalah kadag paggug yag beratap asbes. Keragka kadag terbuat dari bambu da kawat yag dibuat dua flock berukura 3 x 0,83 x 0,74 meter per flock. Masig-masig flock terdiri dari 30 ekor itik Cihateup Rasum Percobaa Rasum yag diguaka selama percobaa berbetuk mash yag diformulasika utuk itik fase grower dega kaduga protei 16,06% da kaduga eergi metabolis 3004 kkal/kg. Air mium pada percobaa diberika sebayak ad libitum

3 Tabel 1. Kaduga Nutrie da Eergi Metabolis Baha Paka Percobaa 27 Baha Paka Jagug Kuig Dedak Halus Bugkil Kedelai Bugkil Kelapa Tepug Ika Tepug Tulag Miyak Kelapa EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal...%... /kg ,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0, ,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0, ,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0, ,00 1,80 15,00 0,20 0,20 0,64 0,29 0, ,00 9,00 1,00 5,50 2,80 5,00 1,80 0,94 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0, ,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Premix 0 0,00 0,00 0,00 10,00 5,00 0,30 0,30 0,10 Sumber : Data Sekuder dari Laboratorium Produksi Terak Uggas Fakultas Peteraka Uiversitas Padjadjara, EM = Eergi Metabolis LK = Lemak Kasar PK = Protei Kasar SK = Serat Kasar Ca = Calsium P = Phospor Met = Methioi Sis = Sistei Lis = Lisi

4 28 Tabel 2. Formula Rasum Percobaa Baha Paka Jumlah (%) Jagug kuig 65,00 Dedak halus 12,00 Bugkil kedelai 8,00 Bugkil kelapa 3,00 Tepug ika 8,00 Tepug tulag 2,00 Miyak kelapa 1,50 Premix 0,50 Jumlah 100,00 Sumber : Hasil Perhituga berdasarka Tabel 1. Tabel 3. Kaduga Nutrie da Eergi Metabolis Rasum Percobaa Kaduga Rasum Percobaa Rasum Itik Fase Grower EM (Kkal/Kg) * PK (%) 16,06 16,00* LK (%) 6,44 - SK (%) 3,75 - Ca (%) 1,03 0,60* P (%) 0,61 0,60* Lisi (%) 0,88 0,90* Met + Sist (%) 0,66 0,57** Sumber : Hasil Perhituga dari Tabel 1 da 2. *) NRC (1984) **) Che (1996) EM = Eergi Metabolis LK = Lemak Kasar PK = Protei Kasar SK = Serat Kasar Ca = Calsium P = Phospor Sis = Sistei Met = Methioi Lis = Lisi

5 Alat da Baha Peelitia Alat Peelitia a. Tempat paka berupa hagig feeder. b. Tempat mium berupa hagig water. c. Semprota, berfugsi sebagai tempat larutya kitosa iradiasi yag ditambahka dega aquades. d. Timbaga, berfugsi utuk megukur berat bada itik. e. Metera, berfugsi utuk megukur pajag, lebar da tiggi kadag. f. Alat setrifugasi, berfugsi utuk memisahka suatu laruta. g. Peagas air, berfugsi utuk medidihka laruta. h. Bulb pipet da pipet tetes, berfugsi utuk memidahka zat cair. i. Mikro pipet, berfugsi utuk memidahka caira dalam jumlah kecil secara akurat. j. Spektrofotometer, berfugsi utuk megukur absorba suatu cotoh yag diyataka dalam fugsi pajag gelombag. k. Syrige, berfugsi utuk megambil darah. l. Rak tabug reaksi, berfugsi sebagai tempat meletakka tabug reaksi. m. Tabug reaksi, berfugsi sebagai tempat mereaksika baha kimia.. Vakutaier atikoagula ber-edta, berfugsi sebagai tempat hemolisat darah. o. Vakutaier tapa atikoagula ber-edta, berfugsi sebagai tempat serum darah. p. Coolig box, berfugsi sebagai tempat meyimpa vakutaier ber- EDTA. q. Tabug evedoft, berfugsi sebagai tempat meyimpa plasma darah.

6 Baha Peelitia a. Rasum itik yag telah diformulasi b. Air mium itik c. Aquades d. Alkohol 70% e. Atikoagula EDTA f. Hemolisat darah g. Laruta TCA (Trichloroacetic Acid) 10% h. Laruta TBA (Tiobarbiturat Acid) 0,67% i. Kitosa iradiasi j. Sampel (plasma darah) k. Laruta reage (sodium hidroksida 370 mmol/l, NaK tartarat 10 mmol/l, potasium iodi 3 mmol/l da tembaga II sulfat 3 mmol/l) l. Laruta stadar (bovie albumi 6 g/dl) 1.3 Metode Peelitia Tahap Persiapa Kadag a. Kadag dibagi mejadi dua flock dega ukura masig-masig flock 3 x 0,83 x 0,74 meter. b. Kadag dibersihka megguaka deterje da air megalir. c. Kadag disaitasi dega cara pegapura pada bagia alas da didig kadag satu miggu sebelum itik dimasukka da mecuci peralata paka da mium itik. d. Tempat paka da tempat mium disiapka pada masig-masig flock.

7 Tahap Pemeliharaa Itik a. Itik Cihateup fase grower umur 4 bula sebayak 60 ekor dipelihara selama 6 miggu. Dua miggu utuk masa adaptasi terak da empat miggu utuk perlakua. b. Itik diberi paka dua kali sehari yaitu pada pagi hari pukul WIB da sore hari pukul WIB. c. Paka diberika sebayak 100 gram/ekor/hari utuk 60 ekor itik selama 2 miggu masa adaptasi, kemudia paka diberika sebayak 100 gram/ekor/hari yag telah ditambahka laruta kitosa iradiasi utuk 30 ekor itik yag diberi perlakua selama 4 miggu. d. Pemberia air mium diberika sebayak ad libitum e. Tempat mium dicuci setiap hari pada pagi hari, kemudia diisi dega megguaka air bersih da diberika pada itik. Pada sore hari, pemberia air mium ditambahka bila ada tempat air mium yag isiya kosog atau masih sedikit lagi. f. Kitosa iradiasi diberika dega cara disemprotka ke dalam paka itik, kemudia diaduk secara merata sampai homoge. Pemberia kitosa iradiasi ii dilakuka dua kali dalam sehari. g. Keadaa itik dilakuka pegeceka setiap hari, bila ada itik yag mati maka itik tersebut dikuburka, sehigga tidak ada sumber peyakit yag ditimbulka bagi itik laiya. h. Suhu da kelembaba kadag diamati setiap hari, pada pagi, siag da sore hari dega megguaka termometer bola kerig da bola basah.

8 Peyusua da Pemberia Rasum a. Semua baha paka dicampur sesuai dega formulasi rasum yag tercatum dalam tabel 2, kecuali baha paka bugkil kelapa da miyak. Pecampura baha paka dilakuka di Feedmill Fakultas Peteraka, Uiversitas Padjadjara. b. Baha paka bugkil kelapa da miyak dicampur secara terpisah setiap hari sesuai dega jumlah paka utuk pemberia paka semua itik selama 1 hari atau sebayak 2 kali pemberia paka dalam sehari. c. Itik Cihateup yag tidak diberika perlakua kitosa iradiasi lagsug diberika paka yag telah dicampur dega bugkil kelapa da miyak. d. Itik Cihateup yag diberika perlakua kitosa iradiasi ditambahka kitosa iradiasi sebayak 150 ppm yaitu mecampurka 11,25 mg kitosa iradiasi da 750 ml aquades, kemudia disemprotka ke dalam paka yag telah dicampur dega bugkil kelapa da miyak e. Saat pemberia paka itik yag diberi perlakua kitosa iradiasi, tempat mium diagkat terlebih dahulu da diletakka kembali saat itik sedag maka paka yag diberi perlakua Pegambila Sampel Darah a. Sampel darah itik Cihateup diambil setelah perlakua yaitu 4 miggu da pegambila sampel darah dilakuka pada pagi hari pukul WIB di Kadag Percobaa Laboratorium Produksi Terak Uggas, Fakultas Peteraka, Uiversitas Padjadjara. b. Diambil sebayak 60 sampel darah itik Cihateup fase grower yag diberi perlakua kitosa iradiasi da tapa perlakua kitosa iradiasi.

9 33 c. Dibersihka bagia vea pectoralis ekstera yag terletak pada bagia vetral sayap itik megguaka alkohol 70%. d. Diambil darah pada bagia vea pectoralis ekstera sebayak 9 ml. e. Dimasukka sampel darah ke dalam vakutaier yag megadug ati-koagula EDTA (utuk hemolisat) da tidak berati-koagula EDTA (utuk serum). f. Vakutaier dimasukka ke dalam coolig box pada saat aka dibawa ke laboratorium Pembuata Hemolisat Darah a. Disetrifugasi sampel darah dega kecepata rpm selama meit. b. Diambil plasma darah da dimasukka ke tabug evedoft. c. Dicuci sel darah merah dega meambahka 3 bagia laruta NaCl fisiologis 0,9% sebayak 2 kali volume sel darah, kemudia disetrifugasi dega kecepata rpm selama 5 meit. d. Dibuag superata. e. Dihemolisis sel darah merah dega meambahka aquades dega perbadiga 1:1, kemudia disetrifugasi dega kecepata rpm selama 20 meit. f. Diambil hemolisatya da disimpa hemolisat tersebut dalam suhu 20 0 C, jika tidak lagsug diguaka Aalisis Sampel Darah Aalisis sampel darah berupa kadar protei da Malodialdehid (MDA) darah itik Cihateup dilakuka di Laboratorium Fisiologi Terak da Biokimia, Fakultas Peteraka, Uiversitas Padjadjara, Sumedag. Aalisis kadar protei

10 34 darah dilakuka megguaka metode biuret reage. Prisip dari metode biuret reage ii adalah terbetukya seyawa kompleks berwara ugu atara protei dalam serum/plasma dega reage biuret. Aalisis kadar MDA darah dilakuka dega megguaka metode uji tiobarbiturat acid (TBA). Prisip dari metode uji TBA ii adalah pegaruh paas da asam aka mempercepat dekomposisi lemak peroksida mejadi MDA. MDA yag diproduksi selama peroksidasi bereaksi dega TBA meghasilka kompleks merah muda yag selajutya diukur dega spektrofotometer. Prosedur aalisis kadar protei da MDA darah disajika pada Lampira 1 da Peubah yag Diukur Kadar Protei Darah berikut : Aalisa kadar protei darah dilakuka dega cara perhituga sebagai Kadar Protei = A S A ST x kosetrasi stadar A S A ST = Absorba sampel = Absorba stadar Kadar Malodialdehid (MDA) Darah Aalisa kadar MDA darah dilakuka dega cara perhituga sebagai berikut : fi c A = Absorba pada pajag gelombag 532 m ɛ = M -1 cm -1

11 Racaga Percobaa da Aalisis Statistik Percobaa dilakuka dega metode eksperimetal megguaka uji t tidak berpasaga. Percobaa ii terdiri dari 2 perlakua yaitu : P1 P2 = Itik Cihateup tapa pemberia kitosa iradiasi = Itik Cihateup dega pemberia kitosa iradiasi Adapu hipotesis yag dapat dibuat adalah sebagai berikut : H0 : P2 = P1 artiya tidak terdapat perbedaa kadar protei da MDA darah itik Cihateup dega pemberia da tapa pemberia kitosa iradiasi dalam kodisi pemeliharaa miim air. H1. a : P2 > P1 artiya kadar protei darah meigkat pada kelompok itik Cihateup dega pemberia kitosa iradiasi dalam kodisi pemeliharaa miim air. H1. b : P2 < P1 artiya kadar MDA darah meuru pada kelompok itik Cihateup dega pemberia kitosa iradiasi dalam kodisi pemeliharaa miim air. Data yag diperoleh diaalisis dega megguaka rumus berikut : 1. Rata-rata hitug X = X X = Rata-rata hitug X = Jumlah data = Bayakya data

12 36 2. Simpaga baku = x 1 1 x S = Simpaga baku x x = Jumlah data hasil dari masig-masig pegkuadrata = Jumlah data yag dikuadratka = Bayakya data 3. Koefisie variasi (KV) KV = X x 100% KV S X = Koefisie variasi = Simpaga baku = Rata-rata hitug 4. Meghitug varias dari masig-masig variabel xi x S x = 1 = i 1 = Varia sampel P1 = Varia sampel P2 = Jumlah data sampel P1 yag maa berasal dari hasil tiap masigmasig pegkuadrata

13 37 x = Jumlah data sampel P1 yag dikuadratka = Jumlah data sampel P2 yag maa berasal dari hasil tiap masigmasig pegkuadrata = Jumlah data sampel P2 yag dikuadratka = Bayakya data 5. Meghitug keseragama S 2 F α= Var as yag besar Var as yag kec l, 1 1 ; 2 1 Jika : F hitu g Fα F hitu g > Fα Va ia s sa a Va ia s tidak sa a Fα 1 2 = Keseragama populasi = Bayakya data sampel P1 = Bayakya data sampel P2 6. Utuk varias yag sama d = Di maa : p S p = 1 1 s x + 1 s y = Varias = Varias gabuga sampel P1 da P2

14 38 = Varias sampel P1 = Varias sampel P2 1 = Bayakya data sampel P1 = Bayakya data sampel P2 7. Utuk varias yag tidak sama Sd = s x 1 + s y = Varias = Varias sampel P1 = Varias sampel P2 1 = Bayakya data sampel P1 = Bayakya data sampel P2 8. Meghitug t hitug = t = t hitug = Rata-rata peubah sampel P1 = Rata-rata peubah sampel P2 = Varias 9. Nilai t hitug yag diperoleh dibadigka dega ilai : t α = tα ; 1 1W 1 + tα ; 1 W W 1 + W

15 39 Di maa : W 1 = s x 1 da W = s y t α = t hitug pada pembadig α t ; 1 1 = Ni ai t tabe ba is α da k sa pe 1 1 t ; 1 = Ni ai t tabe ba is α da k sa pe 1 1 = Rasio simpag / varias sampel P1 dega jumlah sampelya = Rasio simpag / varias sampel P2 dega jumlah sampelya = Varias sampel P1 = Varias sampel P2 1 = Bayakya data sampel P1 = Bayakya data sampel P2 Kaidah keputusa : Jika t hitu g t tabe, maka H 0 diterima. Jika t hitug > t tabel, maka H 0 ditolak.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower berumur 4 bulan yang memliki simpangan baku bobot badannya

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase grower berumur 4 bulan dengan simpangan baku bobot badan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Peralata Peelitia 3.1.1 Terak Peelitia Terak peelitia yag diguaka adalah ayam hasil persilaga pejata Bagkok dega betia ras petelur strai lohma keturua pertama,

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka selama 2 bula dimulai bula April - Mei 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi da Kimia Fakultas Pertaia da Peteraka Uiversitas Islam

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Alat Peelitia 3.1.1 Telur Tetas Itik Damiakig Baha yag diguaka dalam peelitia ii adalah telur tetas itik Damiakig berasal dari iduk yag dipelihara secara ekstesif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia adalah peelitia Deskriptif. B. Tempat da Waktu Peelitia Tempat peelitia dilakuka di Laboratorium Kliik Meditest Semarag Jala Admodiroo Raya No.

Lebih terperinci

III MATERI DAN METODE PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN 27 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan untuk percobaan ini adalah itik Cihateup betina fase grower sebanyak 60 ekor dengan umur 4 bulan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Hasil Uji Kekerasan, Uji Friabilitas, dan Uji Waktu

Lampiran 1. Data Hasil Uji Kekerasan, Uji Friabilitas, dan Uji Waktu Lampira 1. Data Hasil Uji Kekerasa, Uji Friabilitas, da Uji Waktu A. Uji Kekerasa tablet No G. Idofarma G. Uiversal Kekerasa Tablet (kg) Varsemol Farmadol Rakyat B. Sediri 1 1.5 9 7.5 9.5 1 5.5 1.5 8 8.75

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Lokasi Peelitia Peelitia ii megguaka data primer da sekuder. Data primer diambil dari kegiata peelitia skala laboratorium. Peelitia dilakuka pada bula Februari-Jui 2011.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii telah dilaksaaka pada Bula Oktober sampai November 013 di peteraka yag ada di Kota Pekabaru. 3.. Materi Peelitia a. Peelitia ii megguaka

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahada Alat Peelitia 3.1.1. BahaPeelitia Baha yag diguaka dalam peelitia adalah sebagai berikut : 1. Feses sapi potog 2. Batubara subbitumious 3. NaCl Fisiologis 4.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan III. MATERI DAN METODE 3.. Tempat da Waktu Peelitia ii telah dilakuka selama bula, dimulai pada awal bula eptember 03 di Kecamata Kuala Kampar Kabupate Pelalawa Provisi Riau. 3.. Materi Peelitia Baha yag

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.. Waktu da Tempat Peelitia telah dilakuka pada bula November - Desember 203 di peteraka Kambig yag ada di Kota Pekabaru Provisi Riau. 3.2. Alat da Baha Materi yag diguaka

Lebih terperinci

METODE. Bahan IID : Temet 0,2 ml dan ditambah aquadestilata 100 ml.

METODE. Bahan IID : Temet 0,2 ml dan ditambah aquadestilata 100 ml. METODE Waktu da Tempat Idetifikasi keragama geetik protei darah itik Pegaga, Alabio da Mojosari dilaksaaka pertegaha September sampai dega Desember 2011. Peelitia dilakuka di Laboratorium Geetika Molekuler

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai dega November 2014 di Fasilitas Karatia Marie Research Ceter (MRC), PT. Cetral Pertiwi Bahari (CPB)

Lebih terperinci

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Lapora Praktikum Aalisis Istrumetal 2014 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Norma Nur Azizah 1, Wula Suci P, Mohamad Rafi 1 Departeme

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah. a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Total Darah a. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 62 buah. 1 buah tabung reaksi blanko, 1 buah tabung reaksi standar dan 60 buah tabung reaksi sampel

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu: III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha da Objek Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Baha da objek peelitia yag diguaka yaitu: 1. Telur tetas ayam lokal sebayak 200 butir. Umur telur yag telah disimpa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat Tegaga Ukura Berat : Lux meter dilegkapi sesor jarak berbasis arduio : 5 V (DC) : pajag 15,4 cm tiggi 5,4 cm lebar 8,7 cm : 657 gram 4.. Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Objek Peelitia Peelitia ii dilakuka di RPH Tejo Petak 10i, BKPH Parug Pajag KPH Bogor, Perum Perhutai Uit III Jawa Barat da Bate. Objek peelitia adalah waktu kerja

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Objek yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda Sumba (Sadelwood) betia da jata berjumlah 30 ekor dega umur da berat yag relatif

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 1. (a). Kambing PE Kondisi A, (b). Kambing PE Kondisi B, (c). Kambing PE Kondisi C, (d). Kambing PE Kondisi D.

MATERI DAN METODE. Gambar 1. (a). Kambing PE Kondisi A, (b). Kambing PE Kondisi B, (c). Kambing PE Kondisi C, (d). Kambing PE Kondisi D. MATERI DAN METODE Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakaaka elama bula, yaitu dari bula Jauari ampai Februari 0. Pelakaaa peelitia dilakuka di peteraka kambig perah Cordero, peteraka kambig perah

Lebih terperinci

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek ternak yang digunakan adalah itik Damiaking jantan dan betina

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek ternak yang digunakan adalah itik Damiaking jantan dan betina 1 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek da Perlegkapa Peelitia 3.1.1. Objek Peelitia Objek terak yag diguaka adalah itik Damiakig jata da betia produktif dega umur lebih dari 7 bula di Kampug Teras

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden, III. BAHAN DAN METODE A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula April 014 di BBPTU-HPT Baturrade, Purwokerto. B. Baha da Alat Peelitia Baha peelitia ii yaitu rekordig produksi susu laktasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Baha da Peralata Peelitia 3.. Baha Peelitia Peelitita ii megguaka 30 ekor Sapi Bali jata umur berkisar atara -3 tahu dega bobot bada berkisar atara 50-500 kg atau dalam

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014. 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka dari November 2013 sampai dega Mei 2014. Kegiata seleksi geotipe taama terug ugu dilaksaaka di Kebu Percobaa BPTP Natar, Desa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja 8 BAB III MATERI DAN METODE Peelitia tetag Pedugaa Keuggula Pejata Kambig Peraaka Ettawa Berdasarka Bobot Lahir da Bobot Sapih Cempe di Satua Kerja Sumberejo Kedal dilakuka di Satua Kerja Sumberejo Kedal.

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang akan diamati pada penelitian ini adalah itik Cihateup yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir 43 BAB IV PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat : Had dryer Dilegkapi Dega UV Steril da Pompa Caira Sabu Otomatis. Tegaga : 0 V Frekuesi : 50-60 Hz Daya : 350 Watt 4.. Gambar Alat Utuk gambar alat

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ± III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak diamati pada penelitian adalah 48 ekor Itik petelur (fase grower) dengan umur 14-20 minggu dengan bobot badan rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitianinidimulaipadabulan November - Februari 2015, di Kabupaten

MATERI DAN METODE. Penelitianinidimulaipadabulan November - Februari 2015, di Kabupaten III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu da Tempat Peelitia Peelitiaiidimulaipadabula November - Februari 2015, di Kabupate Begkalisda aalisis fraksi serat dilakuka di Laboratorium IlmuNutrisi da Kimia Fakultas

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar III. METODOLOGI PENELITIAN 3.. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii telah dilakuka di Desa Koto Perambaha Kecamata Kampar Timur Kabupate Kampar. Waktu pelaksaaa peelitia ii sekitar 3 bula yaki Bula Oktober-Desember

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya BAB IV PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Alat Coloy couter didesai khusus agar diperutuka bagi user utuk membatu meghitug sekaligus megaalisa jumlah media dega megguaka sesor mekaik limit switch sebagai mekais

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat da Waktu Peelitia ii dilaksaaka mulai Desember 009 sampai Mei 010 di kebu percobaa Leuwikopo, Laboratorium Ilmu da Tekologi Beih Departeme Agroomi da Hortikultura serta Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai hasil peelitia dalam pembuata modul Racag Bagu Terapi Ifra Merah Berbasis ATMega8 dilakuka 30 kali pegukura da perbadiga yaitu pegukura timer/pewaktu da di badigka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan rata-rata berat badan 1037±47,305 gram. Itik diperoleh

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah III PEMBAHASAN Pada bagia ii aka diformulasika masalah yag aka dibahas. Solusi masalah aka diselesaika dega Metode Dekomposisi Adomia. Selajutya metode ii aka diguaka utuk meyelesaika model yag diyataka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar, 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas I MIA MA Negeri Kampar, pada bula April-Mei 05 semester geap Tahu Ajara 04/05 B. ubjek da Objek Peelitia ubjek dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada Oktober 013 di Desa Dadapa, Kecamata Sumberejo, Kabupate Taggamus. B. Baha Peelitia Objek peelitia ii yaitu 30 ekor sampel

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alasmadiri, Provisi Papua pada bula Jui higga Juli 2011. 3.2 Alat da Baha Alat da baha yag

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411) MODUL PRAKTIKUM tatistik Iferes (MIK 4) Disusu Oleh Nada Aula Rumaa, KM., MKM UNIVERITA EA UNGGUL 07 Revisi (tgl) : 0 (0 Desember 07) / 4 UJI T DEPENDEN/BERPAANGAN (PAIRED T TET) A. Pedahulua Uji t berpasaga,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 49 BAB V HASIL PENELITIAN Dalam peelitia ii diguaka sebayak 20 ekor tikus betia obes (galur wistar) sebagai sampel, ekor diataraya sebagai kelompok kotrol yaitu ijeksi NaCl 0,9% pada subkuta disertai diet

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi 6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecaha Masalah Dalam ragka peigkata keakurata rekomedasi yag aka diberika kepada ivestor, maka dicoba diguaka Movig Average Mometum Oscillator (MAMO). MAMO ii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

THE EFFECT OF BY CATCH FISH ADDITIONIN CASSAVA (Manihot esculenta crant) NUGGET PREPARATION ON CONSUMER ACCEPTANCE

THE EFFECT OF BY CATCH FISH ADDITIONIN CASSAVA (Manihot esculenta crant) NUGGET PREPARATION ON CONSUMER ACCEPTANCE THE EFFECT OF BY CATCH FISH ADDITIONIN CASSAVA (Maihot esculeta crat) NUGGET PREPARATION ON CONSUMER ACCEPTANCE By Okto Oloa F Simarmata 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract This study was iteded to evaluate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015 Statistika Iferesia: Pedugaa Parameter Dr. Kusma Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 05 Populasi : Parameter Sampel : Statistik Statistik merupaka PENDUGA bagi parameter populasi Pegetahua megeai distribusi

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P) KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014. III.MATERI DAN METODA 3.1. Waktu da Tempat Tempat peelitia dilakuka di Kecamata Kampar Kabupate Kampar yag terdiri dari tujug desa. Waktu peelitia aka dilaksaaka mulai bula Mei sampai bula Jui 2014. 3.2.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy BAB III PEMBAHASAN Pada BAB III ii aka dibahas megeai betuk program liear fuzzy dega koefisie tekis kedala berbetuk bilaga fuzzy da pembahasa peyelesaia masalah optimasi studi kasus pada UD FIRDAUS Magelag

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok III. BAHAN DAN METODE A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama jagug (Zea mays, L.) Kelompok Tai Tai Makmur yag secara admiistratif berada di wilayah Desa Siar Mulya Kecamata

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Bahan dan Perlengkapan Penelitian 3.. Ternak Percobaan Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 4 minggu sebanyak 48 ekor, yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di areal kerja IUPHHK-HA PT. Sarmieto Parakatja Timber, Kalimata Tegah selama satu bula pada bula April higga Mei 01.

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631 6 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.. Objek Penelitian 3... Ternak Penelitian Itik Cihateup yang digunakan sebagai bahan penelitian berada dalam fase grower yaitu umur 4 minggu dengan rata-rata bobot badan

Lebih terperinci

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered. 2. Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a) Hitug Sum of Square for Regressio (X) b) Hitug Sum of Square for Residual c) Hitug Meas Sum of Square for Regressio (X) d) Hitug

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii megguaka metode deskriptif kuatitatif yag mediskripsika tetag pola sebara, kepadata kutu sisik pada buah, ratig da dau taama jeruk mais, serta faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai 11 BAB III MATERI DAN METODE Peelitia dilaksaaka pada taggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai Pembibita da Budidaya Terak No Rumiasia (BPBTNR) Satker Balekambag, Surakarta, Jawa Tegah. 3.1 Materi Materi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Dalam suatu peelitia diperluka metode utuk memecahka masalah yag igi diteliti. Metode peelitia memberika gambara kepada peeliti tetag lagkah-lagkah bagaimaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia dilaksaaka di laha pertaama ubi kayu (Maihot esculeta Cratz) PT Nusatara Tropical Fruit Blok 731 (Gambar 1, lampira) Kecamata Labuha Ratu Lampug Timur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang II. LANDASAN TEORI Pada bab ii aka diberika beberapa istilah, defiisi serta kosep-kosep yag medukug dalam peelitia ii. 2.1 Kosep Dasar Teori Graf Berikut ii aka diberika kosep dasar teori graf yag bersumber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

Pengeboran Baja ASTM A1011 Menggunakan Pahat High Speed Steel dalam Kondisi Dilumasi Cairan Minyak

Pengeboran Baja ASTM A1011 Menggunakan Pahat High Speed Steel dalam Kondisi Dilumasi Cairan Minyak Jural Mechaical, Volume 5, Nomor 2, September 214 Pegebora Baja ASTM A111 Megguaka Pahat High Speed Steel dalam Kodisi Dilumasi Caira Miyak Dodi Wibowo, Gusri Akhyar Ibrahim Jurusa Tekik Mesi, Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id DEFINISI Pegertia Sampel Kecil Sampel kecil yag jumlah sampel kurag dari 30, maka ilai stadar deviasi (s)

Lebih terperinci

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode 9 IIL. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah eksperime. Metode eksperime bertujua utuk megetahui adaya pegaruh akibat dari suatu perlakua atau treatmet. Meurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode eksperime. Eksperime adalah cara utuk mecari hubuga sebab akibat atara dua faktor yag disegaja

Lebih terperinci

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 2015-32-005 ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL. 86-88 Latiha 2 Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a. Hitug Sum of Square for Regressio (X) b.

Lebih terperinci