BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR 3.1 Gambaran Umum Sistem Yang Sedang Berjalan Gambaran Singkat SMA 65 Jakarta Dahulu SMAN 65, merupakan kelas jauh dari Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP 35), yang merupakan sekolah menengah ke- 35 di seluruh Indonesia. Kelas jauh SMPP 35 atau SMAN 65 (sekarang) dibuka karena daya tampung SMPP 35 tidak mencukupi atau kelebihan siswa. Pada cawu I SMPP 35 Kelas Jauh masih berada di daerah Kemanggisan, Slipi (SMAN 78). Kemudian baru pada cawu berikutnya SMPP 35 Kelas Jauh dipindahkan ke daerah Kelapa Dua, Kebon Jeruk yang untuk sementara menempati gedung SD. Dan SMPP 35 Kelas Jauh ini pada saat itu dipimpin oleh seorang pejabat sementara, yaitu Ibu Retna Kartiwi. Logo SMAN 65 yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Yudho, murid IPA angkatan I SMPP 35 Kelas Jauh. Pada saat itu SMPP 35 Kelas Jauh tidak selengkap sekarang, karena belum memiliki Laboratorium dan Musholla. dan satu-satunya kendaraan umum yang melewati SMPP 35 Kelas Jauh ini barulah Kopaja B.94 jurusan Joglo-Tanah Abang. Pada tahun 1982, SMPP 35 Kelas Jauh mendapatkan nomor sekolahnya yang kemudian terkenal dengan nama SMA 65. Dan pada saat bersamaan, Ibu Retna Kartiwi diangkat sebagai Kepala Sekolah SMA 65 yang pertama dan sebagai wakilnya adalah Bapak Bejo Mulyono. Guru-guru 44

2 45 pertama SMA 65 (dari masih bernama SMPP 35 Kelas Jauh) adalah Bapak Gatot, Bapak Dasuki, Bapak Edi, Bapak Suroso, Bapak Mahnuri, Ibu Hertin dan alm. Ibu Sangaji, sedangkan yang lainnya merupakan guru-guru baru pada saat itu. Pembina OSIS SMA 65 yang pertama adalah Bpk. Gatot dan Bpk. Dasuki. Pada tahun 1984, Bpk Gatot diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah bid. Kesiswaan yang pertama. Namun pada tahun 1987, beliau mengundurkan diri yang kemudian digantikan oleh Bpk. Abdul Hamid. Dimasa kepemimpinan Ibu Retna sempat dibangun Laboratorium, Musholla dan Kantin. Pada tahun 1987, Jabatan Ibu Retna Kartiwi sebagai Kepala Sekolah SMA 65 yang pertama digantikan oleh Bpk. Ichsanu Sahid Warsono. Beliau adalah Wakil Kepala Sekolah SMA Olahraga Ragunan. Dimasa kepemimpinan Bpk. Ichsanu, sempat diperkenalkan pengkoreksian hasil jawaban dengan komputer bernama Scan 12, pembangunan ruang OSIS, dan peng-hotmix-an lapangan upacara. Namun sesuatu diluar kehendak terjadi, SMA 65 yang dulunya begitu luas dan lapang, tergusur beberapa meter untuk pelebaran jalan Kelapa Dua. Pada tahun 1993, Bpk. Ichsanu Sahid Warsono digantikan oleh Ibu Anne Ruskandar. Beliau adalah Wakil Kepala Sekolah SMA 34 Jakarta Selatan. Ditahun 1994, Bpk. Bejo Mulyono, Wakil Kepala Sekolah SMA 65 diangkat menjadi Kepala Sekolah SMA 20, kemudian Bpk. Gatot diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah Bid. Kurikulum. Di tahun yang sama nama SMU diganti menjadi SMA ( Sekolah Menengah Atas ) seiring dengan bergantinya kurikulum baru yaitu 3 Sosial dan diadakan rehabilitasi Musholla.

3 46 Pada tahun 1995, Ibu Anne Ruskandar pindah ke SMAN 82, disana beliau juga menjabat sebagai Kepala Sekolah, dan pengganti beliau adalah ibu Pangestuti dari SMAN 8 Jakarta. Pada tahun 1996, SMAN 65 dinyatakan sebagai SMA "plus", hal ini merupakan hasil prestasi siswa-siswi kelas 3 yang patut dicontoh adik-adik kelas 1 dan 2. Setelah SMAN 65 dinyatakan sebagai SMA "Plus", beberapa bagian SMAN 65 mengalami pemugaran "peta lama" SMAN 65, yaitu perubahan tempat ruang Guru, Laboratorium, tempat parkir motor, papan nama sekolah dan ruang OSIS. Dan juga pada saat itu untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, SMAN 65 mengadakan penambahan jam belajar dari jam pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan pada hari Senin Visi dan Misi SMA 65 Jakarta Visi SMA 65 Jakarta adalah unggul dalam akademis, religius, demokratis dan memiliki kecakapan hidup menuju sekolah bertaraf Nasional dan Internasional. Misi SMA 65 antara lain: 1. Memberikan pelayanan pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas, kreatif dan inovatif serta mampu mandiri untuk meningkatkan martabat dirinya. 2. Mengaktualisasikan pendidikan agama sehingga terciptanya keimanan dan ketaqwaan yang mantap terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 3. Membentuk pribadi siswa memiliki sikap demokratis yang dapat melakukan dan menerima perubahan yang bersifat inovatif serta menghargai hasil karya orang lain.

4 47 4. Melatih keterampilan siswa sehingga memiliki kecakapan hidup (life skill). 5. Mengembangkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar akreditasi sekolah negeri, bertaraf nasional dalam menyongsong era globalisasi Memberikan layanan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan anak. Tujuan SMA 65 adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan yang mantap dan mandiri serta penuh rasa tanggung jawab. 2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 3. Memacu mutu siswa untuk bersaing dalam memasuki jenjang ke Perguruan Tinggi. 4. Menumbuh kembangkan berpikir demokratis agar mampu berkembang secara mandiri dan dapat bekerja sama dengan orang lain. 5. Memenuhi Kebutuhan Sarana dan Prasarana.

5 Struktur Organisasi Sekolah Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Kepala Tata Usaha Waka. Akademik Waka. Sarpras Waka. Kesiswaan Staf Akademik Staf Sarpras Staf Kesiswaan Guru Siswa Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA 65 Jakarta Komite Sekolah Membina dan menghimpun potensi warga sekolah dalam rangka mendukung penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, pemimpin, inovator dan motivator.

6 49 Kepala Tata Usaha Menyusun program tata usaha sekolah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data atau statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6, membuat laporan kegiatan tata usaha. Wakil Kepala Sekolah Akademik Menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan atauu evaluasi, kriteria kenaikan, ketidaknaikan, kelulusan, mengarahkan pembuatan satpel, membina lomba akademis, dan MGMP. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa teladan atau penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala. Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala Staf Akademik Membantu penyusunan laporan kegiatan Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Menengah, melaksanakan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup tugasnya.

7 50 Staf Sarana dan Prasarana Membantu penyusunan laporan kegiatan Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana, melaksanakan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup tugasnya. Staf Kesiswaan Membantu penyusunan laporan kegiatan Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, melaksanakan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup tugasnya. Kegiatan belajar mengajar pada kelas X dibagi menjadi 6 kelas, dimana setiap kelas memiliki seorang wali kelas, dan guru fisika khusus untuk kelas X berkelompok. SMA 65 memiliki ruang laboratorium yang berfungsi sebagai ruangan untuk beberapa pelajaran yang menggunakan materi yang bersifat tambahan. Sistem pengajaran fisika saat ini biasanya dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung di kelas, dimana pelajaran diberikan sesuai dengan jadwal yang diberikan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan, serta praktikum yang terjadwal setiap minggu di laboratorium IPA. Media belajar yang digunakan, selain buku cetak adalah papan tulis whiteboard dan serta penggunaan alat peraga. Kebiasaan sistem tersebut membuat sebagian besar pelajar kekurangan minat terhadap mata pelajaran ini, khususnya pada pelajar yang kurang memahami materi ketika mereka belajar di kelas. Penyampaian materi dengan media yang kurang lengkap juga membuat konsep-konsep fisika tidak dapat dimengerti dengan lebih sempurna. Untuk mengetahui apakah pelajar telah memahami materi pelajaran,

8 51 biasanya guru akan mengadakan ulangan harian, pekerjaan rumah, tugas individu maupun berkelompok. Kelas X di SMA 65 ini menggunakan kurikulum standar KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dengan isi fisika yang dipelajari antara lain: BAB I BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA A. Pengukuran B. Besaran dan Satuan C. Penjumlahan Vektor BAB II GERAK LURUS A. Besar-besaran pada Gerak Lurus B. Gerak Lurus Beraturan C. Gerak Lurus Berubah Beraturan BAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN A. Besaran dalam Gerak Melingkar B. Gerak Melingkar Beraturan BAB IV DINAMIKA PARTIKEL A. Formulasi Hukum-hukum Newton B. Mengenal berbagai Jenis Gaya C. Analisis Kuantitatif masalah Dinamika Partikel Sederhana

9 Analisis Sistem Analisis sistem ini terbagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari analisis sistem kebutuhan perangkat ajar, analisis permasalahan, serta analisis usulan pemecahan masalah Analisis Sistem Kebutuhan Perangkat Ajar Untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar fisika, kami melakukan pengumpulan informasi dengan menggunakan sampel karena adanya ketebatasan ijin dari kepala sekolah dan juga keterbatasan waktu. Setelah dilakukan perhitungan secara statistik mengenai uji validitas, uji reliabilitas, uji kecukupan data maka diperoleh untuk penelitian ini, akan dilakukan wawancara dengan salah seorang guru SMA 65 yang mengajar fisika dikelas X, dan penyebaran kuesioner kepada 50 orang pelajar SMA 65 kelas X semester genap sebagai sampel terhadap seluruh pelajar SMA 65 kelas X semester genap. Data yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan perangkat ajar fisika. Berikut adalah hasil wawancara dengan salah satu guru fisika yang mengajar di kelas X SMA 65, Jakarta. 1. Kesulitan apa saja yang ibu hadapi saat mengajar fisika untuk para pelajar kelas X? - Dari segi motivasi, siswa kurang tertantang untuk mendapatkan nilai yang bagus untuk lulus. Sehingga masih perlunya dorongan dari luar, tidak hanya dari diri sendiri. - Dari segi kerajinan, siswa jarang ada yang berlomba-lomba untuk

10 53 mengerjakan tugas didepan kelas, serta kurangnya kedisiplinan dalam mengumpulkan tugas dikarenakan sulitnya untuk memahami pelajaran fisika khusunya dalam pengerjaan rumus. 2. Bagaimana minat murid terhadap mata pelajaran fisika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain? - Sangat berminat, karena rata-rata siswa ingin memilih peminatan di IPA dan nilai fisika yang tinggi merupakan salah satu syarat untuk masuk ke kelas peminatan IPA. 3. Media ajar apa saja yang ibu gunakan dikelas untuk mengajar fisika? - Media ajar yang biasa saya gunakan dikelas berupa buku paket, alat praktikum dari laboratorium, serta menerangkan secara manual dengan media papan tulis. 4. Bagaimana tanggapan para siswa, jika ibu mengajar di kelas dengan media alat peraga? - Siswa sangat senang, karena siswa jadi dapat melihat dan mempraktekkan sendiri alat yang digunakan sebagai peraga dalam pelajaran fisika. 5. Bagaimana pendapat ibu jika dalam mengajar fisika dikelas dibantu dengan perangkat ajar berbasis multimedia seperti adanya animasi, suara, gambar, dan musik? - Sangat bagus, karena kreatifitas siswa akan tumbuh melalui adanya gambar-gambar yang inovatif serta adanya soal dalam bentuk animasi, serta juga dapat meningkatkan minat para siswa untuk mempelajari ilmu fisika lebih serius lagi.

11 54 Berikut ini adalah hasil kuesioner yang telah disebarkan di SMA 65 Kebon Jeruk, Jakarta. 1. Menurut anda mata pelajaran apa yang dalam pembelajarannya cukup sulit untuk dipahami? Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 6% TINGKAT KESULITAN MATA PELAJARAN Bahasa Indonesia 2% Bahasa Inggris 0% Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika 50% Matematika 42% Fisika Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Gambar 3.2 Diagram Tingkat Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Mata Pelajaran Dari gambar 3.2 terlihat bahwa sebesar 50% siswa menjawab fisika cukup sulit dipahami. 42% siswa menjawab matematika, 6% siswa menjawab pendidikan jasmani dan kesehatan, 2% siswa menjawab bahasa Indonesia dan tidak ada yang menjawab bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami.

12 55 2. Menurut anda metode belajar mana yang paling efektif yang biasa digunakan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar fisika? Pilihan boleh dipilih lebih dari satu. Diskusi 14% Latihan Soal 29% METODE BELAJAR DI KELAS Praktikum 9% Penjelasan Lisan 24% Pemberian Catatan 24% Penjelasan Lisan Pemberian Catatan Latihan Soal Diskusi Praktikum Gambar 3.3 Diagram Metode Belajar di Kelas Dari gambar 3.3 terlihat bahwa sebesar 29% siswa menjawab metode belajar dengan latihan soal lebih efektif dibandingkan dengan metode lainnya. Sebesar 24% siswa menjawab dengan penjelasan lisan. 24% siswa menjawab dengan adanya pemberian catatan. Sebesar 14% siswa menjawab metode belajar yang efektif adalah dengan adanya diskusi. Sedangkan sebesar 9% siswa menjawab dengan diadakannya praktikum.

13 56 3. Media apa saja yang sering digunakan oleh guru dalam penyampaian materi fisika dikelas? Pilihan boleh dipilih lebih dari satu. MEDIA YANG DIGUNAKAN DI KELAS Laboratorium 7% Lainnya 2% Buku Pelajaran 43% Buku Pelajaran Alat Peraga Papan Tulis Laboratorium Lainnya Papan Tulis 39% Alat Peraga 9% Gambar 3.4 Diagram Media yang digunakan di kelas Dari gambar 3.4 terlihat bahwa sebesar 43% siswa menjawab media yang sering digunakan oleh guru dalam penyampaian materi fisika dikelas adalah buku pelajaran. Sebesar 39% menjawab dengan menggunakan papan tulis. Sebesar 9% siswa menjawab dengan alat peraga. Sebesar 7% siswa menjawab dengan media laboratorium sebagai media yang digunakan dalam penyampaian materi fisika. Sedangkan sebesar 2% siswa memilih untuk jawaban lainnya.

14 57 4. Faktor apa yang menyebabkan fisika menjadi sulit dipahami? Lainnya 12% FAKTOR KESULITAN Sulit Membayangkan 22% Sulit Membayangkan Waktu Belajar Materi Rumit Lainnya Materi Rumit 42% Waktu Belajar 24% Gambar 3.5 Diagram Faktor kesulitan dalam pelajaran Fisika Dari gambar 3.5 terlihat bahwa sebesar 40% siswa menjawab rumitnya membayangkan proses yang ada pada materi fisika. Sebesar 24% siswa menjawab kurangnya waktu belajar dikelas. Sebesar 22% menjawab dikarenakan materi yang rumit untuk dipahami. Sedangkan sebesar 12% siswa memilih untuk jawaban lainnya.

15 58 5. Apakah anda mempunyai komputer dirumah? Tidak 14% KOMPUTER Ya Tidak Ya 86% Gambar 3.6 Diagram Ketersediaan komputer yang dimiliki para siswa Dari gambar 3.6 terlihat bahwa sebesar 86% siswa memiliki komputer dirumah, sedangkan sebesar 14% dari siswa menjawab tidak memiliki komputer dirumah.

16 59 6. Apakah anda pernah menggunakan program (aplikasi) perangkat ajar sebelumnya? PENGGUNAAN PROGRAM Tidak Pernah 43% Pernah 57% Pernah Tidak Pernah Gambar 3.7 Diagram Penggunaan Perangkat Ajar Dari gambar 3.7 terlihat bahwa sebesar 57% siswa pernah menggunakan aplikasi perangkat ajar, sedangkan sebesar 43% menjawab tidak pernah menggunakan aplikasi perangkat ajar sebelumnya.

17 60 7. Tertarikkah anda jika materi pelajaran fisika diaplikasikan menjadi perangkat ajar berbasis multimedia dengan animasi? Tidak Tertarik 4% KETERTARIKAN Cukup Tertarik 35% Sangat Tertarik 30% Sangat Tertarik Tertarik Cukup Tertarik Tidak Tertarik Tertarik 31% Gambar 3.8 Diagram Ketertarikan Terhadap Aplikasi Perangkat Ajar Dari gambar 3.8 terlihat bahwa sebesar 35% siswa cukup tertarik apabila materi pelajaran fisika diaplikasikan menjadi perangkat ajar berbasis multimedia dan animasi. Sebesar 31% siswa menjawab tertarik dengan adanya aplikasi perangkat ajar. Sebesar 30% menjawab sangat tertarik dengan adanya aplikasi perangkat ajar. Sebesar 4% menjawab tidak tertarik dengan adanya aplikasi perangkat ajar.

18 61 8. Isi materi apa yang anda inginkan dalam program perangkat ajar? Pilihan boleh dipilih lebih dari satu. Setingkat Diatas Kurikulum 10% MATERI YANG DIINGINKAN Sesuai Buku 25% Sesuai Buku Penjelasan Detail Sesuai dengan Guru Sesuai dengan Guru 29% Penjelasan Detail 36% Setingkat Diatas Kurikulum Gambar 3.9 Diagram Materi Perangkat Ajar yang diinginkan Dari gambar 3.9 terlihat bahwa sebesar 36% siswa menjawab bahwa isi materi yang diinginkan dalam perangkat ajar fisika adalah penjelasan yang detail. Sebesar 29% siswa menjawab materi yang sesuai dengan yang guru sampaikan. Sebesar 25% siswa menjawab materi yang sesuai dengan yang ada dibuku pegangan. Sebesar 10% menjawab materi yang setingkat diatas kurikulum.

19 62 9. Perangkat ajar seperti apa yang anda harapkan? Pilihan boleh dipilih lebih dari satu. PERANGKAT AJAR YANG DIHARAPKAN Adanya Visualisasi 18% Latihan Soal 32% Teks dan Suara 20% Adanya Visualisasi Teks dan Suara Animasi Latihan Soal Animasi 30% Gambar 3.10 Diagram Perangkat Ajar yang diharapkan Dari gambar 3.10 terlihat bahwa sebesar 32% siswa mengharapkan perangkat ajar dengan latihan soal. Sebesar 30% siswa mengharapkan perangkat ajar dengan adanya animasi. Sebesar 20% siswa mengharapkan perangkat ajar dengan teks dan suara. Sebesar 18% siswa mengharapkan perangkat ajar dengan adanya visualisasi.

20 Apakah perangkat ajar fisika semester 1 ini dapat membantu anda dalam memahami materi yang akan dipelajari di semester 2 ini? BERGUNA ATAU TIDAKNYA PERANGKAT AJAR Tidak Membantu 4% Sangat Membantu 18% Cukup Membantu 45% Membantu 33% Sangat Membantu Membantu Cukup Membantu Tidak Membantu Gambar 3.11 Diagram Daya Guna Perangkat Ajar Dari gambar 3.11 terlihat bahwa sebesar 45% siswa menjawab bahwa perangkat ajar ini cukup membantu dalam pemahaman materi pelajaran fisika. Sebesar 33% siswa memilih pilihan membantu. Sebesar 18% siswa memilih pilihan sangat membantu dalam pertanyaan berguna atau tidaknya perangkat ajar dalam pembelajaran di semester dua.. Dan sebesar 4% siswa memilih pilihan tidak membantu.

21 Analisis Permasalahan Analisis permasalahan diambil dari hasil kuesioner yang dilakukan terhadap siswa-siswi SMA 65 Jakarta kelas X semester genap, maka dapat didapat beberapa kesimpulan : 1. Fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami karena sulitnya materi pelajaran sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman siswa mengenai pelajaran fisika tersebut. 2. Siswa kurang tertarik dengan cara pengajaran yang monoton, tanpa adanya visualisasi dari tiap topik mata pelajaran fisika, siswa lebih tertarik dengan cara pengajaran yang memberikan banyak latihan soal. 3. Kurangnya waktu belajar didalam kelas Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas maka diperlukan sebuah perangkat ajar berbasiskan multimedia yaitu perangkat ajar fisika untuk siswa kelas X semester 1 dengan criteria sebagai berikut : 1. Desain dan tampilan perangkat ajar harus atraktif dan menarik, sehingga para siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar fisika. 2. Menampilkan materi pelajaran fisika kelas X berupa teks singkat, padat, dan jelas, juga disertai musik dan animasi untuk memvisualisasikan teori dan rumus agar lebih dipahami oleh para siswa. 3. Menyertakan evaluasi materi dalam bentuk soal latihan di setiap akhir materi, sebagai penerapan fungsi drill and practice, untuk melatih daya ingat dan mengukur daya serap siswa terhadap materi.

22 65 4. Menyertakan animasi fisika pada tiap materi yang membutuhkan pemvisualisasian, sehingga para siswa dapat lebih mudah memahami materi- materi yang ada didalam buku. 3.3 Perancangan Perangkat Ajar Struktur Menu Pengguna Tampilan Awal Mulai Layar Menu Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Profil Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 1 Sub 2 Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 1 Sub 2 Sub 3 Materi Soal Menu Gambar 3.12 Struktur Menu Perangkat Ajar

23 State Transition Diagram (STD) 1. STD Tampilan Awal Animasi Awal Klik lanjutkan Klik Layar Menu Gambar 3.13 STD Tampilan Awal 2. STD Layar Menu Klik Bab1 Layar Bab 1 Klik Layar Bab 2 Layar Menu Klik Klik Profile Klik Bab 2 Klik Bab 4 Layar Profile Klik Bab 3 Layar Bab 4 Layar Bab 3 Gambar 3.14 STD Layar Menu

24 67 3. STD Layar Bab 1 Klik Sub Materi 1 Layar Materi 1 Klik Klik Sub Materi 2 Layar Bab 1 Layar Materi 2 Klik Sub Materi 3 Klik Menu Klik Layar Materi 3 Layar Menu Gambar 3.15 STD Layar Bab 1 4. STD Layar Bab 2 Klik Sub Materi 4 Layar Materi 4 Klik Klik Sub Materi 5 Layar Bab 2 Layar Materi 5 Klik Menu Klik Klik Sub Materi 6 Layar Materi 6 Layar Menu Gambar 3.16 STD Layar Bab 2 5. STD Layar Bab 3 Klik Klik Sub Materi 7 Layar Materi 7 Layar Bab 3 Klik Sub Materi 8 Layar Materi 8 Klik Menu Klik Layar Menu Gambar 3.17 STD Layar Bab 3

25 68 6. STD Layar Bab 4 Klik Sub Materi 9 Layar Materi 9 Klik Klik Sub Materi 10 Layar Bab 1 Layar Materi 10 Klik Sub Materi 11 Klik Menu Klik Layar Materi 11 Layar Menu Gambar 3.18 STD Layar Bab 4 7. STD Layar Materi 1 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 1 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.19 STD Layar Materi 1

26 69 8. STD Layar Materi 2 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 2 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.20 STD Layar Materi 2 9. STD Layar Materi 3 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 3 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.21 STD Layar Materi 3

27 STD Layar Materi 4 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 4 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.22 STD Layar Materi STD Layar Materi 5 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 5 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.23 STD Layar Materi 5

28 STD Layar Materi 6 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 6 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.24 STD Layar Materi STD Layar Materi 7 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 7 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.25 STD Layar Materi 7

29 STD Layar Materi 8 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 8 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.26 STD Layar Materi STD Layar Materi 9 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 9 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.27 STD Layar Materi 9

30 STD Layar Materi 10 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 10 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.28 STD Layar Materi STD Layar Materi 11 Layar Bab Klik Pilih Materi Layar Materi 11 Klik Next Layar Pra-Soal Klik Klik Gambar 3.29 STD Layar Materi 11

31 STD Layar Pra-Soal Layar Menu Klik Pilih Materi Layar Pra-Soal Klik Klik Mulai Klik Layar Soal Gambar 3.30 STD Layar Pra Soal 19. Layar Soal Layar Pra-Soal Layar Soal 1 Klik Mulai Klik Layar Soal 10 Klik Next (berulang sampai soal ke 10) Layar Nilai Gambar 3.31 STD Layar Soal

32 Layar Nilai Layar Menu Layar Soal Klik Next Layar Nilai Klik Pilih Materi Klik Klik Gambar 3.32 STD Layar Nilai 21. Layar Profile Layar Menu Klik Menu Layar Profile Klik Klik Gambar 3.33 STD Layar Profile

33 Rancangan Layar Rancangan layar : 1. Layar Tampilan Awal Animasi Gambar 3.34 Rancangan Layar Tampilan Awal Tampilan awal dari program ini merupakan animasi text maupun gambar. Animasi ini akan memunculkan suatu konfirmasi untuk masuk atau keluar dari flash perangkat ajar ini. Konfirmasi Jalankan Gambar 3.35 Rancangan Konfirmasi Layar Tampilan Awal Apabila tombol ditekan, maka program akan keluar. Apabila tombol Jalankan Animasi ditekan, maka program akan menuju ke Layar Menu.

34 77 2. Layar Utama Kembali ke menu Suara Tampilan Layar Gambar 3.36 Rancangan Layar Utama 1 Layar Utama merupakan suatu wadah untuk menampilkan tampilan layar-layar menu. Layar Utama ini juga merupaka wadah untuk layar-layar materi dan juga soal akan tetapi untuk layar materi dan soal, tombol untuk Kembali ke menu dihilangkan seperti gambar 3.37 Suara Tampilan Layar Gambar 3.37 Rancangan Layar Utama 2

35 78 Pada Layar Utama seperti yang terlihat pada Gambar 3.36, terdapat tombol-tombol yang dapat ditekan, antara lain a. Kembali ke menu apabila di klik maka tampilan layar akan menampilkan Layar Menu, b. Suara apabila kursor atau mouse diarahkan tombol tersebut maka user dapat membesar kecilkan musik atau suara yang sedang di dengar pada saat aplikasi flash berjalan, c. apabila ditekan, maka akan muncul suatu kalkulator mini yang dapat digunakan user untuk membantu jika ada perhitungan, d. apabila tombol ini ditekan, maka aplikasi flash akan berhenti atau keluar. 3. Layar Menu Bab 1 Suara Bab 2 Bab 3 Animasi Bab 4 Profil Gambar 3.38 Rancangan Layar Menu

36 79 Gambar 3.38 diatas merupakan keseluruhan tampilan menu pada aplikasi perangkat ajar fisika ini. Gambar 3.34 tersebut terdiri dari Layar Utama dan juga Layar Menu. Yang menjadi tampilan dari layar menu antara lain Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, Profile, dan Animasi. Tampilan Menu ini berisi Animasi serta tampilan dari menu-menu yang ada di program ini. Pada bagian kiri, terdapat menu-menu Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, dan Profile yang apabila ditekan maka bagian Animasi akan berubah sesuai dengan menu yang ditekan. Apabila menu Bab 1, Bab 2, Bab 3, dan Bab 4 maka animasi akan memunculkan Layar Bab, sedangkan apabila menu Profile ditekan, maka animasi akan memunculkan Layar Profile. 4. Layar Bab Bab 1 Bab 2 Bab 3 Content Sub Bab Bab 4 Profil Gambar 3.39 Rancangan Layar Bab Layar Bab berisikan Content Sub dari Bab yang ditekan. Setiap Content Sub akan berubah sesuai dengan menu Bab yang ditekan, antara lain Bab 1, Bab 2, Bab 3, dan Bab 4.

37 80 5. Layar Materi Pilih Materi Content Materi Next Gambar 3.40 Rancangan Layar Materi Layar materi merupakan isi dari Sub Bab. Layar Materi berisi Content Materi. Setiap Content Materi berbeda-beda sesuai dengan Sub Bab yang dipilih. Pada Layar Materi juga berisi tombol Pilih Materi dan Next. Apabila tombol Pilih Materi ditekan maka Layar akan kembali ke Layar Menu, tetapi jika tombol Next ditekan maka Layar akan menuju ke Content Materi berikutnya. Gambar 3.41 merupakan tampilan dari Content Materi yang telah ditekan tombol Next. Layar ini akan memunculkan tombol Back yang berguna untuk memunculkan Content Materi sebelumnya. Jika Content Materi tekan sampai akhir, maka tombol Next akan menuju ke Layar Soal.

38 81 Pilih Content Materi Back Next Gambar 3.41 Rancangan Layar Materi Lanjutan 6. Layar Pra-Soal Kembali ke bab Quiz Nama Kelas No. Absen Mulai Gambar 3.42 Rancangan Layar Soal Pada Layar Pra-Soal seperti yang terlihat pada Gambar 3.41, terdapat input - input berupa input Nama, Kelas, dan No. Absen yang dapat diisi oleh user untuk dimasukkan ke dalam Layar Nilai.

39 82 Layar Soal ini juga terdapat tombol Pilih Materi yang apabila ditekan maka layar akan kembali ke Layar Menu dan terdapat juga tombol Mulai jika ditekan maka Layar Soal akan muncul. 7. Layar Soal Quiz Soal a. b. c. Pilihan Ganda d. Pilihan Jawaban Jawab Gambar 3.43 Rancangan Layar Soal Lanjutan Gambar 3.43 merupakan Layar Soal yang akan muncul setelah user menekan tombol Mulai pada Layar Pra-Soal. Pada Layar Soal tersebut berisi Soal dan Pilihan Ganda. Apabila user menekan tombol Pilihan Ganda maka Pilihan Jawaban akan muncul sesuai dengan tombol Pilihan Ganda yang ditekan dan tombol Jawab akan dapat ditekan. Apabila tombol Pilihan Ganda belum ditekan maka tombol Jawab tidak akan dapat ditekan. Pilihan Jawaban berubah setiap kali tombol Pilihan Ganda ditekan. Jika terjadi perubahan pada Pilihan

40 83 Ganda maka Pilihan Jawaban juga akan berubah. Pada saat tombol Jawab ditekan, Pilihan jawaban akan memunculkan Salah atau Benar. Layar yang berisi soal akan berulang sampai soal habis kemudian Layar akan berpindah menuju Layar Nilai. 8. Layar Nilai Quiz Nama Hasil Kelas No. Absen Nilai Pilih Gambar 3.44 Rancangan Layar Nilai Gambar 3.44 merupakan Layar Nilai berisi hasil dari Soal yang telah dikerjakan sebelumnya. Nama, Kelas dan No.Absen didapat dari input yang telah dimasukkan pada awal Layar Soal. Pada Layar Score juga terdapat tombol Pilih Materi yang apabila ditekan maka Layar akan kembali ke Layar Menu, dan terdapat juga tombol yang apabila ditekan maka program akan keluar/berhenti.

41 84 Hasil Soal 1 Benar/Sala Soal 10 Benar/Sala Gambar 3.45 Rancangan Hasil Gambar 3.45 merupakan tampilan Hasil dari Layar Nilai. Nilai Benar Salah Total Score Nilai Benar Nilai salah Jumlah Gambar 3.46 Rancangan Nilai Gambar 3.46 merupakan tampilan dari Nilai yang ada di Layar Nilai. Setelah mengerjakan soal, maka Benar dan Salah akan dihitung kemudian dijumlahkan menjadi Nilai.

42 85 9. Layar Profile Logo Foto Alamat Gambar 3.47 Rancangan Layar Profile Gambar 3.47 merupakan Gambar rancangan untuk tampilan Layar Profile XML (Extensible Markup Language) Format yang digunakan dalam membuat basis data, kami menggunakan XML. XML dapat didefinisikan sebagai aplikasi yang diakses oleh aplikasi yang lain. Format XML merupakan format multiplatform yang dapat berhubungan dengan aplikasi apapun. XML dalam aplikasi perangkat ajar fisika ini digunakan untuk meng-update database soal Spesifikasi Proses Menu Tampilkan Intro Jika klik keluar maka Jika klik jalankan aplikasi maka Tampilkan Halaman Utama

43 86 Tampilkan Halaman Utama Jika klik Bab 1 maka Tampilkan Bab 1 Jika klik Bab 2 maka Tampilkan Bab 2 Jika klik Bab 3 maka Tampilkan Bab 3 Jika klik Bab 4 maka Tampilkan Bab 4 Jika klik Profil maka Tampilkan Profil Jika klik maka Tampilkan Program Sederhana Jika klik suara maka Tampilkan Suara Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Utama Jika klik tombol kanan bawah maka dari program Akhir jika Selesai

44 87 Bab 1 Tampilkan Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya Jika klik pengukuran maka Tampilkan Pengukuran Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 1 Jika klik besaran dan satuan maka Tampilkan Besaran dan Satuan Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 1 Jika klik besaran dan vektor maka Tampilkan Besaran dan Vektor Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 1 Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai

45 88 Quiz Tampilkan layar quiz Isi Data Diri Siswa Jika klik mulai maka Tampilkan pertanyaan Tampilkan pilihan jawaban Jika klik jawab maka Tampilkan Jawaban yang benar Tampilkan soal selanjutnya Jika selesai maka Tampilkan total nilai Jika klik MenuKiriAtas maka Tampilkan Halaman Bab Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Bab 2 Tampilkan Bab 2 Gerak Lurus Jika klik besaran-besaran pada gerak lurus maka Tampilkan Besaran-besaran Pada Gerak Lurus Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya

46 89 Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 2 Jika klik gerak lurus beraturan maka Tampilkan Gerak Lurus Beraturan Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 2 Jika klik gerak lurus berubah beraturan maka Tampilkan Gerak Lurus Berubah Beraturan Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 2 Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Quiz Tampilkan layar quiz Isi Data Diri Siswa Jika klik mulai maka Tampilkan pertanyaan

47 90 Tampilkan pilihan jawaban Jika klik jawab maka Tampilkan Jawaban yang benar Tampilkan soal selanjutnya Jika selesai maka Tampilkan total nilai Jika klik MenuKiriAtas maka Tampilkan Halaman Bab Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Bab 3 Tampilkan Bab 3 Gerak Melingkar Beraturan Jika klik besaran dalam gerak melingkar maka Tampilkan Besaran dalam Gerak Melingkar Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 3 Jika klik gerak melingkar beraturan maka Tampilkan Gerak Melingkar Beraturan Jika klik tombol ke kanan maka

48 91 Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 3 Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Quiz Tampilkan layar quiz Isi Data Diri Siswa Jika klik mulai maka Tampilkan pertanyaan Tampilkan pilihan jawaban Jika klik jawab maka Tampilkan Jawaban yang benar Tampilkan soal selanjutnya Jika selesai maka Tampilkan total nilai Jika klik MenuKiriAtas maka Tampilkan Halaman Bab Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika

49 92 Selesai Bab 4 Tampilkan Bab 4 Dinamika Partikel Jika klik formulasi-formulasi hukum newton maka Tampilkan Formulasi-formulasi Hukum Newton Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 4 Jika klik mengenal berbagai jenis gaya maka Tampilkan Berbagai Jenis Gaya Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 4 Jika klik Analisis Kuantitatif masalah Dinamika Partikel Sederhana maka Tampilkan Analisis Kuantitatif masalah Dinamika Partikel Sederhana Jika klik tombol ke kanan maka Tampilkan halaman berikutnya Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan Halaman Bab 4

50 93 Jika klik keluar program maka Akhir jika dari program Selesai Quiz Tampilkan layar quiz Isi Data Diri Siswa Jika klik mulai maka Tampilkan pertanyaan Tampilkan pilihan jawaban Jika klik jawab maka Tampilkan Jawaban yang benar Tampilkan soal selanjutnya Jika selesai maka Tampilkan total nilai Jika klik MenuKiriAtas maka Tampilkan Halaman Bab Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Profil Tampilkan Profil

51 94 Jika klik tombol kiri atas maka Tampilkan halaman utama Jika klik suara maka Tampilkan suara Jika klik keluar program maka dari program Akhir jika Selesai Menu KiriAtas Tampilkan menu utama Jika klik kembali maka Tampilkan MenuKiriAtas Akhir jika Selesai Menu Suara Tampilkan suara Jika klik kiri maka Volume kecil Jika klik kanan maka Volume besar Jika klik tombol suara Volume mati

52 95 Akhir jika Selesai Tampilkan Jika klik tombol kuning maka Tampilkan geser kalkulator Jika klik tombol merah maka Tutup layar Akhir jika Selesai Jika klik tombol keluar maka dari program Selesai

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan Sejarah Singkat SMAN 78 Jakarta

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan Sejarah Singkat SMAN 78 Jakarta BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Sejarah Singkat SMAN 78 Jakarta Ketika Bapak Mashuri, SH menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 1975,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Kegiatan Belajar Mengajar Secara Umum Momentum Dalam Mata. Pelajaran Fisika di Sekolah Menengah Umum

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Kegiatan Belajar Mengajar Secara Umum Momentum Dalam Mata. Pelajaran Fisika di Sekolah Menengah Umum 31 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Kegiatan Belajar Mengajar Secara Umum Momentum Dalam Mata Pelajaran Fisika di Sekolah Menengah Umum Dalam mata pelajaran fisika pada bab

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Perangkat Ajar Perangkat ajar fisika ini dirancang untuk para siswa SMA kelas X Semester 1 pada SMA 65, dalam membantu pengajaran pelajaran fisika seperti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Sekolah 4.1.1 Sejarah Sekolah SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada tahun 1981, sesuai dengan Keputusan Mendikbud Nomor : 0230

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam merancang sebuah sistem yang akan dirancang secara umum, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan sebelum perancangan sistem yaitu menganalisa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner

Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner L1 Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner Kepada, Adik-adik kelas V SD Ipeka Tomang Di tempat Dengan Hormat, Kami adalah kakak mahasiswa Bina Nusantara yang sedang menjalankan tugas akhir sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960.

BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA. Pos No.2, sebuah sekolah yang didirkan oleh para biarawati Ursulin pada tahun 1960. BAB III GAMBARAN UMUM SMA SANTA THERESIA III.1 Latar Belakang SMA Santa Theresia III.1.1 Sejarah SMA Santa Theresia Asal sekolah Santa Theresia adalah sekolah Santa Ursula yang berlokasi di Jalan Pos No.2,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profil Sekolah 3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri 255 Jakarta terletak di Jalan Radin Inten II Duren Sawit Jakarta Timur berdiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 56 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah SMA Negeri 78 Jakarta Ketika Bapak Mashuri. SH menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 1975, didirikan beberapa Sekolah Lanjutan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Organisasi 3.1.1 Sejarah Singkat Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darma Satria Persada berdiri pada tahun 1981 oleh ketua yayasan bernama

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 NGRAYUN T.P. 2013/2014 Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Lider, Inovator, Motivator (EMASLIM). 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 71 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kristen Ketapang dibuka pada tanggal 15 Juli 1996, yang berlokasi di komplek Green Garden Blok M-1, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka 20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Konsep dari aplikasi pembelajaran Fungsi dan Persamaan Kuadrat ini menggunakan gambar, teks, animasi dan suara. Aplikasi ini dikhususkan untuk siswasiswi SMP sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan datang, manusia akan sangat bergantung dengan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan datang, manusia akan sangat bergantung dengan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era yang terus berkembang ini, semua kegiatan tidak pernah lepas dari komputer, apapun aktifitas yang dilakukan oleh manusia tergantung oleh komputer. Mulai

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. dan Kebudayaan No. 0296/0/1978, SMP Negeri 39 Surabaya dibangun di atas tanah

BAB II HASIL SURVEY. dan Kebudayaan No. 0296/0/1978, SMP Negeri 39 Surabaya dibangun di atas tanah BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMP Negeri 39 Surabaya Berdasarkan program pengembangan dan atas prakarsa Menteri pendidikan dan Kebudayaan No. 0296/0/1978, SMP Negeri 39 Surabaya dibangun di atas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Latar Belakang SMU AGAPE BKKK. Kegiatan Kristen) terletak di jalan Kebon Jahe No.2, Tangerang, Banten.

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Latar Belakang SMU AGAPE BKKK. Kegiatan Kristen) terletak di jalan Kebon Jahe No.2, Tangerang, Banten. 36 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa 3.1.1 Latar Belakang SMU AGAPE BKKK Sekolah Menengah Umum AGAPE BKKK (Badan Kerjasama Kegiatan Kristen) terletak di jalan Kebon Jahe No.2, Tangerang, Banten.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai 76 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Perangkat ajar untuk materi fisika momentum ini dirancang untuk digunakan oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian No.

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian No. BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Tentang SMK Muhammadiyah 1 Majalaya SMK Muhammadiyah I Majalaya yang beralamatkan di Kompleks Mesjid Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Instansi Yayasan Pendidikan Bonavita Tangerang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan. Gambar 3.1 Logo Yayasan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 91 4.1 Spesifikasi Perangkat Ajar 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Agar perangkat ajar ini dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan konfigurasi perangkat keras sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Sekolah Dasar (SD) Tarsisius II berlokasi di kompleks persekolahan Unit Tarsisius II di Jl. Batusari Raya No.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai segi kehidupan, baik pada tingkat nasional, regional

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai segi kehidupan, baik pada tingkat nasional, regional 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, seluruh dunia mengalami banyak perubahan dalam berbagai segi kehidupan, baik pada tingkat nasional, regional maupun global. Salah

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 SMP Bakti Mulya 400 berdiri 10 Juli 1985 atau tepat berusia 28 tahun pada bulan Juli Tahun 2014. Dilihat dari usianya yang lebih seperempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sekolah Pada sub bab ini akan membahas mengenai sejarah sekolah, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan tugas-tugas wewenang. 3.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat Keras (Hardware) Math adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat Keras (Hardware) Math adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 1. ASDASDASD 4.1. Implementasi 4.1.1. Spesifikasi Kebutuhan 4.1.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi perangkat keras atau Hardware yang disarankan untuk menjalankan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan mengalami banyak sekali perkembangan. Banyak sekolah yang mulai berdiri dan menyatakan

Lebih terperinci

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 1511/II-008/JB-21/1978 yang disahkan pada 19 april Terdaftar di

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 1511/II-008/JB-21/1978 yang disahkan pada 19 april Terdaftar di BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Tentang SMK Muhammadiyah 1 Majalaya SMK Muhammadiyah 1 Majalaya yang beralamatkan di Kompleks Mesjid Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. pada tahun 1942, setelah beliau selesai belajar di pesantren Allanah Cianjur.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. pada tahun 1942, setelah beliau selesai belajar di pesantren Allanah Cianjur. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun prmbahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaaan Cikal bakal Yayasan Darul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, kesehatan, pemerintahan, perbankan sudah banyak menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, kesehatan, pemerintahan, perbankan sudah banyak menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini kemajuan berjalan begitu pesat diberbagai bidang, khususnya teknologi dalam hal multimedia. Saat ini, multimedia sudah digunakan sebagai media

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya berdiri tahun 1978. Selama 35 tahun telah melakukan pengembangan dan pembaruan di berbagai

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 30 Banjarmasin Sekolah yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMPN 30 Banjarmasin yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Aplikasi modul pembelajaran Matematika SMA kelas 11 IPS ini merupakan aplikasi yang khusus dibuat untuk siswa-siswi SMA kelas 11 IPS. Di mana isi materi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi serta era globalisasi merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa tak terkecuali oleh bangsa Indonesia. Jika dihadapi

Lebih terperinci

Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal

Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal terdapat dua tipe soal yaitu berupa Soal Animasi dan Pilihan Ganda. Di dalam menu Soal Animasi terdapat dua submenu di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah SMA Negeri 4 Bojonegoro SMA Negeri 4 Bojonegoro didirikan pada tahun 1989 oleh Pemerintah dengan Surat Keputusan/SK nomor: 0342/U/1909 Tgl: 5/6/1989. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. 1 Sejarah Perusahaan Sebelumnya SMKN 7 Tangerang adalah sebuah tanah kosong, kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 resmi dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era yang terus berkembang ini, beberapa kegiatan tidak pernah lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia berhubungan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Ajar BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar perangkat ajar ini dapat diimplementasikan dengan baik, diperlukan konfigurasi perangkat keras sebagai

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya Pada Tahun 1996, tokoh pendidikan di surabaya Prof. DR. H. Iskandar Wiryokusumo, M.Scmendirikan SMA InensifTaruna Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Undang-Undang,

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Negeri 1 Klakah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan sekolah menengah tingkat atas, yang berdiri pada tahun 1986, SMAN 1 Klakah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi yang meningkat pesat turut mempengaruhi kualitas pendidikan. Pendidikan menjadi suatu wadah untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 48 49 3.2 Gambaran Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SMP Negri 5 sebelumnya adalah sebuah Asrama Belanda, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR 3.1 Sejarah Sekolah 3.1.1 Gambaran Singkat Mengenai Riwayat Sekolah Sekolah SMP Tarakanita 2 merupakan sekolah Katolik swasta yang terletak di Jalan Taman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang. Komputer sudah menjadi urat nadi penting bagi manusia di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang. Komputer sudah menjadi urat nadi penting bagi manusia di seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan teknologi dan digitalisasi semakin berperan dalam membawa era baru dalam menyikapi segala aspek kehidupan manusia zaman sekarang. Komputer sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam membangun Aplikasi Simulasi pembelajaran pengaturan kemacetan jaringan dengan mekanisme FIFO, penulis akan menganalisa kebutuhan dasar sistem yang

Lebih terperinci

Manual Book. Student Desk SISFOKAMPUS PROJECT TEAM

Manual Book. Student Desk SISFOKAMPUS PROJECT TEAM Manual Book Student Desk SISFOKAMPUS PROJECT TEAM DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 4 1.1 User Login... 4 1.2 Pengenalan Fungsi Menu... 5 a. Home... 5 b. Peta Situs... 5 c. Ganti Password... 5 d. Logout... 6 e.

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan wajib yang harus dikembangkan, sejalan dengan tuntutan perkembangan pembangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mempelajari sistem peredaran darah

LAMPIRAN. 1. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mempelajari sistem peredaran darah LAMPIRAN Lampiran 1 Pertanyaan Analisis Kuisioner 1. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mempelajari sistem peredaran darah manusia? a. Sangat sulit b. Sulit c. Cukup sulit d. Tidak sulit 2. Apakah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga yang menjadi sarana belajar bagi seorang individu. Sekolah merupakan suatu lingkungan formal yang di dalamnya terdapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. luas dalam berbagai bidang pendidikan di Indonesia. Banyak universitas di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. luas dalam berbagai bidang pendidikan di Indonesia. Banyak universitas di Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, peranan teknologi informasi sudah sangat luas dalam berbagai bidang pendidikan di Indonesia. Banyak universitas di Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada jalan bambu larangan no. 57, kelurahan Pegadungan Jakarta Barat tahun

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada jalan bambu larangan no. 57, kelurahan Pegadungan Jakarta Barat tahun BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Sekolah Pada jalan bambu larangan no. 57, kelurahan Pegadungan Jakarta Barat tahun 1993 berdirilah Sekolah Galatia 3 yang program studinya mencakup SD, SMP,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah Sekolah Berdiri SMA PGRI Cikampek ini pada tahun 11 juni 1978 yang di dirikan oleh guru-guru senior SMA 1 cikampek dan kepala sekolah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil SMA SHAFTA Surabaya SHAFTA adalah kepanjangan dari Shidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh yang diambil dari empat sifat Rosul yang artinya: SHIDIQ : Membentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 01 Salam Babaris Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Salam Babaris terletak di Desa Salam Babaris

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan 1. Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Nama

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. cara penggunaan untuk menjalankan perangkat ajar. perangkat ajar IPA ini, yaitu: Processor: Pentium IV.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. cara penggunaan untuk menjalankan perangkat ajar. perangkat ajar IPA ini, yaitu: Processor: Pentium IV. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk memberikan rincian terhadap sistem dan perangkat ajar yang dikembangkan, maka dalam implementasi perangkat ajar ini akan dibahas mengenai perangkat-perangkat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah SMA 17 Agustus 1945 SMA 17 Agustus 1945 didirikan pada tahun 1984 oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 dengan Ketua Yayasan I.B. Alit, S.H. yang beralamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya suatu negara diukur melalui sistem pendidikannya, pendidikan juga tumpuan harapan bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat/wahana pembentukan kepribadian siswa secara utuh. Disamping transfer ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMA Negeri 112 Jakarta Merupakan salah satu lembaga pendidikan Negeri yang mengalami banyak perubahan nama, yang pada awalnya sebuah SPG Negeri 5 yang dilikuidasi menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan Spesifikasi perangkat keras (hardware) minimal yang direkomendasikan untuk menjalankan aplikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya kesadaran manusia tentang pentingnya pendidikan maka di zaman saat ini, negara kita mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan animasi Pembelajaran Aritmatika Dasar. Dalam mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap negara ingin memajukan tingkat pendidikan dalam negeri untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap negara ingin memajukan tingkat pendidikan dalam negeri untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan sudah menjadi perhatian seluruh dunia. Setiap negara ingin memajukan tingkat pendidikan dalam negeri untuk menciptakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM). BAB II HASIL SUREY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEM Surabaya SMA IPIEMS Surabaya merupakan satu sekolah unggulan di kota surabaya merupakan sekolah yang terakreditasi A sejak tahun ajaran 2005/2009 dan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan di bidang pendidikan serta lembaga pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Implementasi Dalam implementasi perangkat ajar tersebut, akan dibahas mengenai perangkatperangkat yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi tersebut (hardware)

Lebih terperinci