Alokasi kursi parlemen

Transkripsi

1 Alokas kurs parlemen Dd Achdjat Untuk Sndkas Pemlu dan Demokras 1. Pendahuluan 1 Pelaksanaan pemlhan umum sebaga sarana mplementas demokras memerlukan suatu konsep yang kokoh dan taat azas. Konsep pelaksanaan pemlhan umum yang tertata menjadkan proses demokras yang sehat dengan terdapatnya peran serta masyarakat yang besar. 2 Indonesa sebaga negara kesatuan berbentuk republk menerapkan sstem demokras melalu pemlhan umum untuk menetapkan wakl rakyat d lembaga negara sepert Dewan Peraklann Rakyat an pemlhan Presden dan Wakl Presden yang dlaksanakan secara nasonal dan berlangsung secara langsung. 3 Pelaksanaan pemlhan umum d negara Republk Indonesa datur dalam suatu peraturan perundang-undangan yang menetapkan vs, ms dan sasaran pelaksanaan pemlhan umum. 4 Dalam sejarah kenegaraan, pelaksanaan pemlhan umum anggota Dewan Perwaklan Rakyat telah berlangsung sebanyak 10 (sepuluh) kal yang dawal pada tahun 1955 sampa tahun 2014 dan pemlhan berkutnya akan berlangsung pada tahun Pelaksanaan pemlhan umum sejak dawal jaman reformas mempunya sasaran yang jelas, sepert yang dtetapkan dalam undang-undang tentang pemlhan umum, yatu Proporsonal, Adl, 2. Konds Derajat keterwaklan, Umum, dan Peran serta masyarakat. 1 Sasaran proporsonaltas merupakan suatu keharusan dalam demokras karena proporsonaltas menunjukkan suatu keadlan dalam proses pengamblan keputusan yang demokrats. Dengan pencapaan 1

2 proporsonaltas akan dapat menunjukkan tngkat keterwaklan masyarakat, karena proporsonaltas menunjukkan terpenuhnya hak masyarakat sesua dengan bagannya. 2 Pelaksanaan pemlhan umum untuk memlh wakl rakyat dalam dewan perwaklan rakyat yang memenuh azas proporsonaltas harus ddukung dengan prnsp keterbukaan bag masyarakat dalam menjalankan kewajban konsttusonalnya tanpa adanya hambatan budaya, poltk, ekonom dan sosal. Dengan terlaksananya prnsp dan azas pemlhan umum akan dmungknkan adanya penngkatan kepedulan masyarakat akan pentngnya peran serta dalam pemlhan umum. 3 Pelaksanaan pemlhan umum untuk dewan perwaklan rakyat dlakukan dengan cara mengalokaskan jumlah wakl rakyat yang berasal dar berbaga daerah d Indonesa sesua dengan jumlah perwaklan yang dsepakat d dewan perwaklann rakyat. Pada saat n jumlah perwaklan d dewan perwaklan rakyat d pusat pemerntahan berjumlah sebesar 560 (lma ratus enam puluh) orang yang berasal dar seluruh pelosok Indonesa. Sedangkan jumlah perwaklan d dewan perwaklan rakyat pada daerah provns, kabupaten dan kota beraneka sesua dengan jumlah penduduk ddaerah masng-masng. 4 Dalam proses demokras, sfat utama perwaklan dalam dewan perwaklan rakyat merupakan representas dar masyarakat. Dengan demkan seseorang yang duduk d dewan perwaklan rakyat merupakan representas dar sekelompok masyarakat yang sepakat menunjuknya untuk duduk d dewan perwaklan rakyat. Artnya bahwa setap orang yang menduduk jabatan d dewan perwaklan rakyat merupakan orang yang mendapat mandat poltk masyarakat. 5 Prnsp utama proporsonaltas sangat berperan dalam menentukan besar representas wakl rakyat terhadap masyarakat yang membernya mandat. Dalam htungan sederhana sfat proporsonaltas dapat dgambarkan sebaga berkut, bla penduduk Indonesa saat n adalah 200 juta orang dan jumlah wakl rakyat d dewan perwaklan rakyat adalah 560 orang, maka setap wakl rakyat mewakl sebanyak 357, orang atau sektar orang. 6 Stuas yang dhadap tdak sesederhana sepert pembagan jumlah penduduk dengan jumlah wakl rakyat, karena keberadaan penduduk tersebar dseluruh tanah ar dan berada d daerah-daerah dengan kewenangan mandr. Selan tu wakl rakyat yang dber mandat berasal dar kelompok-kelompok parta poltk dengan keanekaan vs, ms dan sasaran yang berbeda. Jad, dar perwaklan sebanyak 560 orang akan terdr dar aneka kelompok parta poltk dan dengan dukungan masyarakat yang tersebar d seluruh Indonesa. 2

3 Gambar : 1.Smpangan raso perwaklan terhadap raso penduduk, hasl perhtungan KPU tahun 2004 dan % 1.0% KPU2004 KPU % -1.0% -2.0% -3.0% -4.0% -5.0% SULBAR 7 Indonesa sebaga negara demokras telah mempunya cukup pengalaman dalam mengelola proses pemlhan umum untuk legslatf dan eksekutf. Pengalaman terpentng adalah upaya pemenuhan dan pencapaan azas proporsonaltas yang mash serng menjad bahan perbncangan. 8 Sebaga gambaran pemenuhann proporsonaltas adalah dengan membandngkan propors penduduk dar suatu daerah atau kelompok terhadap keseluruhan penduduk dengan propors perwaklannya terhadap seluruh perwaklan. 9 Berkut adalah hasl pemlhan umum tahun 2004 dan tahun 2014 yang dapat memberkan gambaran besar smpangan propros keterwaklan terhadap propors penduduk atau pemlh. 10 Gambar 1 menunjukkan bahwa pola penympangan raso perwaklan terhadap raso pemlh hampr tdak berbeda dar dua kejadan pemlhan umum. Hasl pemlhan umum legslatf tahun 2014 menunjukkan terjad ksaran penympangan antara -5% sampa 1%. 11 Sedangkan raso penduduk pemlh tahun 2004 dan 2014 tdak mengalam perubahan sepert halnya raso perwaklan. Keadaan n dapatdlhat pada gambar 2 berkut. Pertanyaan yang muncul adalah apakah cara pengalokasan yang berjalan selama n sudah memenuh azas pelaksanaan 3

4 Gambar : 2. Raso penduduk, tahun 2004 dan % Pemlh 2004 Penduduk % 10.0% 5.0% 0.0% SULBAR pemlu? Sepert yang tertuang dalam perundangan yang berlaku dan pemkran dasar bernegara. 12 Untuk dapat menguj tngkat proporsonaltas terdapat alat ukur kuanttatf. Alat ukur n sebaga pengendal dar tngkat proporsonaltas yang juga bersfat kuanttatf. 13 "Kebakan" proporsoaltas yang dukur dengan alat ukur kuanttatf dcapa dengan melakukan penetapan perwaklan menggunakan metodolog yang terseda. Perbandngann hasl pengukuran terhadap penerapan metodolog dapat dgunakan untuk menympulkan "kebakan" dar suatu pengalokasan perwaklan. 3. Metodolog alokas 1 Penerapan metodolog alokas dgunakan d banyak negara demokras dalam menetapkan perwaklan dalam dewan perwaklan, tdak terbatas pada parlemen. 2 Secara matemats metodolog alokas mengupayakan penetapan blangan rl, blangan dalam bentuk pecahan, menjad blangan bulat postf. Dalam bdang alokas perwaklan terdapat suatu kendala lan, yatu harus memenuh azas proporsonal. 4

5 3 Proses alokas perwaklan dapat dkategorkan kedalam bdang rset operas ("operatonal research" atau "operatons research") yang mensyaratkan adanya fungs obyektf dan kendala ("constrants"). Masalah rset operas dalam alokas perwaklan adalah tdak terdapatnya fungs obyektf secara eksplst, tetap kendala dapat dbentuk, contohnya kurs mnmum atau lannya. 4 Metodolog perwaklan dengan sasaran proporsonaltas terbag dalam dua kelompok besar, yatu: Metoda kuota. Dalam metoda n perwaklan dbagkan berdasar pada besaran kuota yang merupakan pembagan jumlah penduduk atau pemlh terhadap jumlah perwaklan (atau stlah terkn adalah jumlah kurs).sebaga contoh, apabla jumlah penduduk atau pemlh adalah sebesar 200 juta orang dan jumlah perwaklan adalah 560 orang. Maka besar kuota adalah 357, Penetapan jumlah perwaklan adalah dengan membag jumlah penduduk atau pemlh dar daerahnya dengan angka kuota. Metoda pembag. Metoda n membagkan perwaklan dengan cara membag jumlah penduduk atau pemlh dengan suatu besaran. Besarnya besaran pembag ddapat dengan menetapkan suatu blangan bulat postf sedemkan rupa sehngga dapat memenuh pembagan yang proporsonal. 5 Metoda kuota setdaknya dkembangkan oleh 4 orang, yatu Metoda Hamlton (Hare); Metoda Lowndess; dan Metoda Kuota Modern oleh Balnsk. 6 Pada saat n metoda Hamlton (Hare) yang serng dgunakan, penggunaann metoda Hamlton (Harre) mengkut algortma sebaga berkut: () Htung: q () () (v) (v) Untuk setap daerah bagkan : Jumlahkan: Ssa kurs yang mash harus dbagkan: Penerma adalah pemlk ssa pecahan terbesar dari p p k q dmana q a kuota bawah. adalah k a a a a a k n k k k q k q n n 1 5

6 dmana: p : jumlah penduduk atau pemlh d daerah p : jumlah penduduk atau pemlh k : jumlah perwaklan (atau jumlah kurs yang dbag) 7 Sedangkan metoda pembag yang dkenal saat adalah: Metoda Jefferson (D'Hondt); Metoda Adams; Metoda Webster (Sante-Lague); Metoda Huntngton (Hll); dan Matoda Dean. Untuk pertemuan har n akan dsampakan metoda pembag Jefferson (D'Hondt) dan Webster (Sante-Lague) beserta modfkasnya. Metoda Jefferson (D'Hondt) berlangsung dengan algortma sebaga berkut: () Tetapkan suatu blangan: p k () Htung nla untuk alokas: q p () (v) Tetapkan untuk daerah perwaklann sebesar: Htung jumlah kurs yang dbag a k (v) Gant besaran apabla k q n a 1 8 Metoda Webster (Sante-Lague) menerapkan rata-rata artmatka untuk menyelesakann pembagan perwaklan dengan algortma k () Tetapkan suatu blangan: p k () Htung nla untuk alokas: q p () Htung rata-rata artmatka: (v) Tetapkan alokas: q jka q q AR a q jka AR q q (v) Htung jumlah kurs yang dbag AR k (v) Gant besaran apabla k q n a 1 k 2 q 6

7 Pada metoda Sante-Lague yang dmodfkas melbatkan besaran persentle q max dan q mn dengan penetapan pada kendala ("constrants") rset operas. 9 Bla keempat metoda n dterapkan, maka akan terjad normalsas smpangan raso perwaklan dengan raso penduduk atau pemlh. Gambar berkut adalah normalsas dengan menggunakan metoda alokas Hamlton (Hare). Gambar : 3. Normalsas metoda Hamlton (Hare) terhadap penetapan KPU tahun KPU2004 Hare (Hamlton) (1.0) (2.0) (3.0) 10 Gambar berkut adalah penerapan metoda Jefferson (D'Hondt), Webster (Sante-Lague) dan Sante-Lague Modfkas. 7

8 Gambar : 4. Normalsas metoda Jefferson (D'Hondt) terhadap penetapan KPU tahun KPU2004 D'Hondt (Jefferson) (1.0) (2.0) (3.0) Gambar : 5. Normalsas metoda Webster (Sante-Lague) terhadap penetapan KPU tahun KPU2004 Webster (Sante-Lague) (1.0) (2.0) (3.0) 8

9 Gambar : 6. Normalsas metoda Sante-Lague (Modfkas) terhadap penetapan KPU tahun KPU2004 Sante-Lague (Modfkas) (1.0) (2.0) (3.0) 11 Gambaran secara grafk dapat juga dungkap dalam bentuk ukuran kuanttatf. Terdapat 15 (lma belas) alat ukur kuanttatf yang terseda yang masng-masng mempunya sassaran yang dukur. Berkut dpaparkan 4 (empat) alat ukur: No urut Indeks KPU2004 Pengukuran proprosonaltas dan tngkat keterwaklan Menurut metodolog alokas Hare (Hamlton) D Hondt (Jefferson) Webster (Sante- Lague) Sante-Lague (Modfkas) Plhan 1 Penympangan absolut Loosemore-Hanby Gallagher Sante-Lague Pembag 0 206, , , , Kesmpulan hasl perhtungan terdapat pada kolom Plhan yang menunjukkan metoda yang dapat dpertmbangkan untuk dgunakan dalam penetapan perwaklan. 9

10 13 Pada bars ke 5, dengan judul Pembag menunjukkan besaran yang dgunakan dalam metoda pembag Jefferson (D'Hondt), Webster dan Sante-Lague (Modfkas). 4. Kesmpulan 1 Berdasar hasl pengujan, nampak bahwa penetapan alokas kurs (atau perwaklan) dalam perundangan tentang pemlhan umum menggambarkan smpangan yang cukup besar dan bervaras. Penympangan n dapat datas dengan penerapan metoda alokas dalam penetapan jumlah perwaklan dengan adanya keyaknan pada prnsp proporsonal dan keterwaklan. Dalam penerapan metoda alokas terdapat 8 (delapan) metoda alokas dtambah satu metoda alokas modfkas, yang merupakan alternatf plhan dalam alokas perwaklan. Plhan metoda alokas dapat menggunakan rujukan pengukuran proporsonaltas yang saat n sebanyak 15 alat ukur proporsonaltas. Penyelenggara pemlhan umum dberkan cukupp banyak alternatf untuk penggunaan metoda alokas. Bagan terpentng dalam pemlhan metoda alokas adalah penggunaan alat ukur proporsonaltas. Persyaratan utama pemlhan alat pengukur proporsonaltas adalah sasaran pengukuran. Secara keseluruhan, bahwa dalam proses pengelolaan penyelenggaraan pemlhan umumperlu melbatkan aneka dspln kelmuan termasuk kelmuan ekonom dan matematka. Jakarta 17 September 2016 Dd Achdjat Sndkas Pemlu dan Demokras 10