BAB III SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1. paket data. Adapun kinerja yang akan dibahas adalah rata-rata jumlah paket dalam
|
|
- Suparman Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1 3.1 Model Antrian M/M/1 Model antrian yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah model antrian M/M/1. Sistem antrian ini diasumsikan digunakan pada simpul jaringan paket data. Adapun kinerja yang akan dibahas adalah rata-rata jumlah paket dalam sistem, rata-rata jumlah paket dalam tempat antrian, rata-rata waktu transaksi, rata-rata waktu tunggu dalam sistem dan rata-rata waktu tunggu pada tempat antri. Kinerja sistem antrian tersebut dihitung secara simulasi dengan menggunakan pemograman bahasa C dan dihitung secara teori. Hasil darisimulasi dan perhitungan teori akan dibandingkan. Gambar 3.1 menunjukkan model sistem antrian M/M/1. Gambar 3.1 Model Sistem Antrian M/M/1 Pada Gambar 3.1 sistem antrian M/M1 di asumsikan bahwa: a. Jumlah server adalah = 1 b. Jumlah buffer adalah = c. Pola kedatangan paket data adalah eksponensial negatif (bilangan random) d. Pola pelayanan paket data adalah eksponensial negatif (bilangan random)
2 Paket paket tiba secara acak, kemudian paket antri di dalam buffer sebelum dilayani oleh server. Setelah selesai dilayani, maka paket-paket meninggalkan sistem antrian melintasi outgoing link menuju tujuan. 3.2 Diagram Alir (Flowchart) Diagram alir atau flowchart program merupakan suatu diagram yang menggambarkan suatu langkah langkah dari input, proses dan output suatu program yang digambarkan dalam bentuk simbol simbol. Untuk memberikan pedoman dalam pembuatan program maka sebelum suatu program dibuat, harus terlebih dahulu membuat diagram alirnya. Simulasi antrian dibuat dengan bahasa C DOSBox Listing program (kode program) teori terdapat pada Lampiran 1. Sedangkan kode program simulasi terdapat pada Lampiran 2. Sebelum mengerjakan simulasi digunakan daftar variabel berikut ini : 1. Rata-rata waktu antar kedatangan (tar) 2. Rata-rata waktu transaksi (ttr) 3. Bilangan acak (Ui) 4. Waktu antar kedatangan (ta) 5. Waktu transaksi (tt) 6. Waktu kedatangan (tk) 7. Waktu mulai transaksi (tm) 8. Waktu selesai dilayani (ts) 9. Waktu antri (tan) 10.Waktu dalam sistem (tds) Setelah menentukan variabel yang digunakan maka akan diperlihatkan bagaimana model diatas dapat disimulasikan, simulasi akan dilakukan untuk
3 setiap pengantri secara satu persatu sampai data yang cukup telah terkumpul. Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan solusi perkiraan dalam menentukan karakteristik operasi sistem antrian : 1. Diasumsikan bahwa waktu antar kedatangan paket ke sistem terdistribusi eksponensial negatif dengan rata-rata 0,002 detik, 2. Diasumsikan bahwa waktu pelayanan terdistribusi secara eksponensial negatif dengan rata-rata 0,001 detik; 0,013 detik; 0,0018 detik. 3. Membangkitkan suatu variabel acak Zi, (Z[i] adalah waktu kedatangan paket) yang akan menghasilkan bilangan acak Ui sebanyak n. 4. Waktu antar kedatangan paket (ta) setiap paket yang datang menggunakan persamaan: ta [i] = (-tar.ln (1 - U [i] ) (3.1 ) Dengan Ui adalah bilangan acak yang dihasilkan dari pembangkitan variabel acak Zi. 5. Tentukan lama waktu transaksi (tt) setiap paket pengantri dengan persamaan berikut: tt = -ttr.ln (1 Ui) (3.2) Dengan Ui adalah bilangan acak yang dihasilkan dari pembangkitan bilangan acak Zi. 6. Untuk memudahkan dalam pensimulasian dan perhitungan data-data paket digunakan tabel untuk memasukkan data-data hasil simulasi. 7. Memasukkan hasil perhitungan beda waktu antar kedatangan dan lama waktu transaksi ke dalam tabel.
4 8. Mententukan waktu datang masing-masing paket dengan ketentuan seperti berikut: a. Waktu kedatangan paket pertama sama dengan beda waktu antar kedatangan paket pertama karena diasumsikan dimulai pada saat ta = 0 sehingga tk [i] = t a[i] b. Waktu kedatangan paket (tk) berikutnya ditentukan dengan menjumlahkan waktu datang paket sebelumnya dengan beda waktu antar kedatangan (ta) paket berikutnya, sehingga tk[i] = tk [i-1] + ta [i] (3.3) 9. Menentukan waktu mulai transaksi (tm) masing-masing paket ditentuan sebagai berikut : a. Waktu mulai transaksi(tm) paket berikutnya sama dengan waktu kedatangan (tk) paket tersebut jika waktu kedatangan (tk) paket tersebut lebih besar dari waktu selesai transaksi (ts) paket sebelumnya, sehingga ; tm [i] = tk [i] jika ts [i-1] < tk [i] (3.4) b. Waktu mulai transaksi (tm) paket berikutnya sama dengan waktu selesai transaksi (ts) paket sebelumnya jika waktu kedatangan (tk) paket tersebut kurang dari waktu selesai transaksi paket sebelumnya, sehingga; tm [i] = ts [i-1] jika ts [i-1] tk[i] 10. Waktu selesai transaksi (ts) ditentukan dengan menjumlahkan lama waktu transaksi (tt) dengan waktu mulai transaksi (tm) dari masing paket ts [i] = tt [i] + tm [i] (3.5) 11. Waktu antri (tan) masing-masing paket ditentukan dengan cara melakukan pengurangan antar waktu mulai transaksi dengan waktu kedatangan, sehingga :
5 tan = tm [i] tk [i] (3.6) 13. Waktu dalam sistem (tds) masing-masing paket ditentukan dengan cara menjumlahkan lama waktu antri (tan) dengan lama waktu transaksi (tt), sehingga : tds [i] = tt [i] + ta [i] (3.7) Pembangkit Bilangan Acak Dalam tugas akhir ini waktu kedatangan paket yang acak dihasilkan dengan membangkitkan bilangan acak. Metode pembangkitan bilangan acak yang digunakan adalah metode Linear Congruential Generators (LCG). Urutan dari bilangan bulat Z 1, Z 2, dihasilkan oleh: Zi ( az i 1 + c)(mod m) = (3.8) dimana: m = modulus a = multiplier c = increment Z 0 = nilai awal (bilangan bulat positif) Untuk mendapatkan bilangan acak Ui (i = 1, 2, ) pada interval [0,1], maka : U i = Z i / m (3.9) dimana:
6 0 < m, a < m, c < m, dan Z < m 0 Gambar 3.2. Untuk mendapatkan nilai acak dapat diperoleh dengan diagram alir seperti Gambar 3.2 Diagram Alir Pembangkitan Bilangan Acak Metode LCG Waktu Antar Kedatangan Bentuk kedatangan paket diperhitungkan melalui waktu antar kedatangan, yaitu waktu antara dua paket yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan. Distribusi Poisson sering digunakan sebagai model untuk kedatangan paket yang acak ke dalam sistem antrian. Untuk mendapatkan nilai acak dapat diperoleh dengan diagram alir seperti Gambar 3.3.
7 Gambar 3.3 Diagram Alir Waktu Antar Kedatangan Waktu Transaksi Waktu transaksi merupakan waktu dimana paket sedang dalam proses pelayanan. Bilangan acak waktu transaksi diperoleh dengan diagram alir pada Gambar 3.4.
8 Gambar 3.4 Diagram Alir Waktu Transaksi Waktu Mulai Transaksi Waktu mulai transaksi merupakan waktu dimana paket paket akan diproses dalam suatu sistem. Pada Gambar 3.5 merupakan diagram alir untuk mendapatkan nilai acak pada waktu mulai transaksi.
9 Gambar 3.5 Diagram Alir Waktu Mulai Transaksi Waktu Dalam Sistem Waktu dalam sistem merupakan waktu lamanya paket selama dalam transaksi dengan lamanya paket dalam mengantri untuk dilayani. Untuk mendapatkan nilai acak waktu dalam sistem digunakan diagram alir pada Gambar 3.6.
10 Gambar 3.6 Diagram Alir Waktu Dalam Sistem Waktu Antri Waktu antri adalah waktu dimana paket harus menunggu untuk dilayani pada sistem antrian. Untuk mendapatkan nilai acak pada waktu antri diperoleh dengan diagram alir pada Gambar 3.7.
11 Gambar 3.7 Diagram Alir Waktu Antri Waktu Selesai Dilayani Waktu selesai dilayani yaitu bahwa paket telah selesai dilayani dalam suatu sistem. Waktu selesai paket dilayani yaitu dengan menjumlahkan waktu paket mulai melakukan transaksi dengan selamaselama paket dalam transaksi. Untuk mendapatkan nilai acak maka diperoleh dengan diagram alir pada Gambar 3.8.
12 Gambar 3.8 Diagram Alir Selesai Dilayani 3.3 Perhitungan Parameter Kinerja Secara Teori Untuk mendapatkan kinerja sistem antrian M/M/1 diperlukan parameterparameter sebagai berikut[4]: a. Rata - rata jumlah paket dalam sistem n = λ µ λ (3.10) b. Rata rata jumlah paket pada tempat tudalam antrian nq = λ 2 µ(µ λ) (3.11)
13 c. Rata rata waktu transaksi tt rata = 1 µ (3.12) d. Rata rata waktu tunggu pada sistem antrian ts rata = 1 (µ λ) (3.13) e. Rata rata waktu tunggu pada tempat antri τq = λ µ (µ λ) (3.14)
14 BAB IV ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1 4.1 Analisis Bilangan Acak Metode LCG Dengan menggunakan diagram alir pada Gambar 3.2 dapat diperoleh pembangkitan bilangan acak dengan metode LCG dimana diasumsikan dengan nilai a = 21, c= 3, m = 500 dan Z0 = 13 seperti pada Tabel 4.1. Adapun Kombinasi nilai-nilai asumsi yang diberikan tersebut adalah untuk memperoleh nilai acak yang lebih bagus. Contoh kombinasi dengan asumsi lain yang memperoleh nilai acak yang kurang bagus dapat dilihat pada lampiaran 3. Tabel 4.1 Bilangan Acak Metode LCG Paket ke i Zi Ui
15 Dengan menggunakan diagram alir pada Gambar 3.2 maka dapat diperoleh bilangan acak waktu antar kedatangan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Bilangan Acak Waktu Antar Kedatangan Paket ke i ta Dengan menggunakan diagram alir pada Gambar 4.4 maka dapat diperoleh bilangan acak waktu transaksi pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Bilangan Acak Waktu Transaksi Paket ke i tt
16 Tabel 5.3 Lanjutan Analisis Perbandingan Kinerja Hasil Simulasi dengan Perhitungan Teori Pada tugas akhir ini, dilakukan perbandingan kinerja sistem antrian M/M/1 hasil simulasi dengan hasil perhitungan secara teori. Pada Tabel 4.4 diperoleh perbandingan kinerja sistem antrian dimana λ = 500 paket/detik, µ = 1000 paket/detik (ρρ = 0.5). Tabel 4.4 Tabel Perbandingan Simulasi dan Teori pada ρρ = 0.5 N0 Kinerja Simulasi Teori 1 Rata-rata jumlah paket dalam sistem Rata rata jumlah paket dalam antrian Rata rata waktu transaksi Rata rata waktu tunggu pada sistem antri Rata rata waktu tunggu pada sistem
17 Perbandingan kinerja sistem antrian dimana λ = 500 paket/detik, µ=716 paket/detik paket/detik (ρρ = 0.7) dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Perbandingan Simulasi dan Teori pada ρρ = 0.7 N0 Kinerja Simulasi Teori 1 Rata-rata jumlah paket dalam sistem Rata rata jumlah paket dalam antrian Rata rata waktu transaksi Rata rata waktu dalam sistem Rata rata waktu tunggu pada tempat antri Perbandingan kinerja sistem antrian dimana λ = 500 paket/detik, µ = 559 paket/detik (ρρ = 0.9) dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Perbandingan Simulasi dan Teori pada ρρ = 0.9 N0 Kinerja Simulasi Teori 1 Rata-rata jumlah paket dalam sistem Rata rata jumlah paket dalam antrian Rata rata waktu transaksi Rata rata waktu tunggu dalam sistem Rata rata waktu tunggu pada tempat antri Analisis Hasil Simulasi dan Perhingan Secara Teori
18 Dari Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 perbandingan antara hasil secara simulasi dengan perhitungan secara teori dapat diperoleh bahwa: 1. Kinerja M/M/1 untuk ρρ = 0,5 a. Rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya adalah 0,75975 sedangkan dengan teori yaitu 1,00. b. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya adalah 0,26157 sedangkan dengan teori yaitu 0,5. c. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00099 sedangkan dengan teori yaitu 0,001. d. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00151 sedangkan dengan teori yaitu e. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00052 sedangkan dengan teori yaitu Kinerja M/M/1 untuk ρρ = 0,7 a. Rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya adalah 1,16768 sedangkan dengan teori yaitu 2,315. b. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya adalah 0,52077 sedangkan dengan teori yaitu 1,616. c. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00129 sedangkan dengan teori yaitu 0,001. d. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00233 sedangkan dengan teori yaitu
19 e. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00104 sedangkan dengan teori yaitu Kinerja M/M/1 untuk ρρ = 0,9 a. Rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya memiliki yaitu 2,5555 sedangkan dengan teori yaitu 8,475. b. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya yaitu 1,6614 sedangkan dengan teori yaitu 7,58. c. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00179 sedangkan dengan teori yaitu 0,002. d. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00152 sedangkan dengan teori yaitu e. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00332 sedangkan dengan teori yaitu
20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan berikut: Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai 1. Untuk ρρ = 0,5, rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya adalah 0,75975 sedangkan dengan teori yaitu 1,00. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya adalah 0,26157 sedangkan dengan teori yaitu 0,5. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00099 sedangkan dengan teori yaitu 0,001. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00151 sedangkan dengan teori yaitu Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00052 sedangkan dengan teori yaitu Untuk ρρ = 0,7, rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya adalah 1,16768 sedangkan dengan teori yaitu 2,316. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya adalah 0,52077 sedangkan dengan teori yaitu 1,616. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00129 sedangkan dengan teori yaitu 0,001. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00233 sedangkan dengan teori yaitu Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00104 sedangkan dengan teori yaitu Untuk ρρ = 0,9, rata-rata jumlah paket dalam sistem hasil simulasinya yaitu 2,5555 sedangkan dengan teori yaitu 8,475. Rata-rata jumlah paket dalam antrian hasil simulasinya yaitu 1,6614 sedangkan dengan teori yaitu 7,58. Rata-rata waktu transaksi dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00179 sedangkan dengan teori
21 yaitu 0,002. Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00152 sedangkan dengan teori yaitu Rata-rata waktu tunggu dalam sistem hasil simulasi adalah 0,00332 sedangkan dengan teori yaitu Saran Untuk pengembangan yang lebih lengkap diperlukan data-data lapangan untuk menghasilkan rata-rata waktu antar kedatangan dan rata-rata waktu transaksi yang terdistribusi secara eksponensial negatif.
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/D/1
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/D/1 Rudi M.T Manullang (1), M. Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N Florensa Br Ginting Dosen Pembimbing : Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1
ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1 Desy C. Silaban, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KODE PROGRAM SIMULASI #include<stdio.h> #include<conio.h> #include<math.h>
LAMPIRAN 1 KODE PROGRAM SIMULASI #include #include #include main() { float a,c,x[10000], Z[10000],U[10000],ta[10000],tt[10000]; float tar, ttr; float tk[10000], tm[10000], ts[10000],
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : FLORENSA BR GINTING
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KODE PROGRAM SIMULASI M/M/1. float a,c,x[50001], Z[50001],U[50001],tt[50001];
LAMPIRAN 1 KODE PROGRAM SIMULASI M/M/1 #include #include #include main() { float a,c,x[50001], Z[50001],U[50001],tt[50001]; float tk[50001], tm[50001], ts[50001], tan[50001],
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Menurut Gross (2008), proses stokastik adalah himpunan variabel acak Semua kemungkinan nilai yang dapat terjadi pada variabel acak X(t) disebut ruang keadaan
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA
SIMULASI SISTEM ANTRIAN PELAYAN TUNGGAL SEDERHANA Algoritma Sistem Antrian Pelayan Tunggal Sederhana Contoh antrian : car wash, kantor pos, bank Gambaran Masalah Kedatangan pelanggan Antrian pelayanan
Lebih terperinciDasar-dasar Simulasi
Bab 3: Dasar-dasar Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM M O N I C A A. K A P P I A N T A R I - 2 0 0 9 Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus
BAB V PENUTUP 5.. Kesimpulan Dari pembahasan skripsi dengan judul Analisis Efektivitas Sistem Antrian Bank BCA cabang Jamika Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. Model antrian yang paling tepat digunakan
Lebih terperinciPEMODELAN BILANGAN ACAK DAN PEMBANGKITANNYA. Pemodelan & Simulasi
PEMODELAN BILANGAN ACAK DAN PEMBANGKITANNYA Pemodelan & Simulasi Bilangan Acak Bilangan acak adalah bilangan yang kemunculannya terjadi secara acak. Bilangan acak ini penting untuk keperluan simulasi.
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K.Erlang, yang menggambarkan model antrian untuk menentukan jumlah optimal dari fasilitas telepon switching yang digunakan untuk melayani
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA
PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah diambil untuk menunjang penelitian sistem antrian di BNI 46 Kantor Cabang Pasar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan
BAB II LANDASAN TEORI Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari hari. Seperti menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan
Lebih terperinciAntrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang
Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien yang ingin periksa ke dokter, orang yang mengantri beli bensin di SPBU, orang
Lebih terperinciAnalisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng
Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama
Lebih terperinciPengantar Proses Stokastik
Bab 7: Teori Antrian Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Pendahuluan Teori Antrian Pendahuluan Beberapa contoh antrian: 1 Nasabah bank menunggu pelayanan di teller atau customer service 2 Pelanggan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN ANALISIS SIMULASI DAN TEORI PADA MODEL ANTRIAN M/M/S. diajukan untuk memenuhi persyaratan
TUGAS AKHIR PERBANDINGAN ANALISIS SIMULASI DAN TEORI PADA MODEL ANTRIAN M/M/S diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciBAB III PROSES POISSON MAJEMUK
BAB III PROSES POISSON MAJEMUK Pada bab ini membahas tentang proses stokastik, proses Poisson dan proses Poisson majemuk yang akan diaplikasikan pada bab selanjutnya. 3.1 Proses Stokastik Koleksi atau
Lebih terperinci11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN
11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN 11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Pendahuluan Perhatikan beberapa situasi berikut ini: Kendaraan berhenti berderet-deret
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang
Lebih terperinciBILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :
BILANGAN ACAK Bilangan acak adalah bilangan sembarang tetapi tidak sembarangan. Kriteria yang harus dipenuhi, yaitu : Bilangan acak harus mempunyai distribusi serba sama (uniform) Beberapa bilangan acak
Lebih terperinciKULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:
KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output: 1. Terminating simulation 2. Nonterminating simulation: a. Steady-state parameters b. Steady-state cycle parameters
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini mencakup pemeriksaan steady state, uji distribusi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Antrian merupakan kejadian yang dapat dijumpai pada peristiwa-peristiwa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Antrian merupakan kejadian yang dapat dijumpai pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di kehidupan yang sehari-hari. Antrian ini tidak lepas dengan adanya kegiatan menunggu
Lebih terperinciModel Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog
Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.
REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Point Process Fungsi Distribusi Point Process Karakteristik Point Process Teorema Little Distribusi Point Process PREVIEW Proses
Lebih terperinci6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi
Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
3.1 Diagram Alir BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pemecahan Masalah 3.2 Langkah-langkah Penelitian Metode pemecahan masalah adalah suatu tahapan atau langkah yang dilakukan
Lebih terperinciPEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator)
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator) Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 Random Number Generator (1) Cara memperoleh : ZAMAN DAHULU,
Lebih terperinciPercobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya
Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya Athia Saelan (13508029) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang
Lebih terperinciBAB III PENERAPAN TEORI DAN PEMBAHASAN
BAB III PENERAPAN TEORI DAN PEMBAHASAN 3.1 Studi Kasus Theater 21 DM berlokasi di jalan Daan Mogot, tepatnya didalam Mall Daan Mogot lantai 3. Pada theater ini terdapat 3 loket penjualan ticket yang terdiri
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner
Lebih terperinciTeori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1
Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti
Lebih terperinciSTATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS WEEK 5 Hanung N. Prasetyo Kompetensi 1. Mahasiswa memahamikonsep dasar distribusi peluang kontinu khusus seperti uniform dan eksponensial 2. Mahasiswamampumelakukanoperasi hitungyang berkaitan
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN SAINS EXERCISE UAS
PENGANTAR MANAJEMEN SAINS EXERCISE UAS 2013/2014 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 REGULER MANAJEMEN UJIAN AKHIR SEMESTER SEMESTER GASAL 2013/2014 PENGANTAR MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Tahapan tersebut diawali dengan analisa permasalahan yang terjadi dalam Puskesmas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciTeori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi
Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon
Jurnal Barekeng Vol. 8 No. 1 Hal. 45 49 (2014) ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon SALMON NOTJE AULELE Staf Jurusan Matematika,
Lebih terperinciPengantar Proses Stokastik
Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Pendahuluan Rantai Markov Waktu Kontinu Pendahuluan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat saji dalam annual report sebagai berikut, KFC dalam situs resmi laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restoran cepat saji adalah salah satu tempat makan yang banyak diminati oleh konsumen dari segala umur dan kalangan. Hal ini di ungkapkan bebeapa restoran cepat saji
Lebih terperinciPERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)
PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) Darma Perwira Hasibuan (0911467) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, STMIK
Lebih terperinciBAB III DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN. 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak
BAB III PERUMUSAN PROBABILITAS DAN EKSPEKTASI DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak Model antrian ini para
Lebih terperinciSIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL
SEMINAR TUGAS AKHIR SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL (STUDI KASUS TERMINAL MIRAH PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Oleh : Risky Abadi 1203.109.004 Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Perak sebagai
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS
KODE / SKS : KK-01333 / 3 SKS 1 Pengertian dan tujuan 1. Klasifikasi Model 1 Simulasi. Perbedaan penyelesaian problem Dapat menjelaskan klasifikasi model dari matematis secara analitis dan numeris suatu
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN SATU SERVER (M/M/1)
Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 4 Hal. 59 66 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS SISTEM ANTRIAN SATU SERVER (M/M/1) ERIK PRATAMA, DODI DEVIANTO Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan dua subbab yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori. Subbab tinjauan pustaka memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Subbab landasan teori memuat
Lebih terperinciPr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.
6.. Proses Kelahiran Murni Dalam bab ini, akan dibahas beberapa contoh penting dari waktu kontinu, state diskrit, proses Markov. Khususnya, dengan kumpulan dari variabel acak {;0 } di mana nilai yang mungkin
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KUIS WAWASAN KEBANGSAAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENT METHODS (LCM)
PERANCANGAN APLIKASI KUIS WAWASAN KEBANGSAAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENT METHODS (LCM) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program
Lebih terperinciBAB II TEORI ANTRIAN. Denmark yang bernama A.K.Erlang, yang bekerja pada perusahaan telepon di
BAB II TEORI ANTRIAN 2.1. Sejarah Teori Antrian Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh seorang insinyur Denmark yang bernama A.K.Erlang, yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen
Lebih terperinciPemodelan Link Layer pada Jaringan Nano
Presentasi Tugas Akhir Pemodelan Link Layer pada Jaringan Nano Oleh: Furi Diah Ayu Hapsari 2211105065 Pembimbing: Dr.Ir. Wirawan, DEA Pendahuluan (1) Teknologi Nano: Teknologi yang mempelajari fabrikasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga
Lebih terperinciSeminar Hasil Tugas Akhir
Seminar Hasil Tugas Akhir FALAH EGY SUJANA (1209100050) JURUSAN MATEMATIKA FMIPA-ITS SIMULASI ANTRIAN SISTEM PELAYANAN NASABAH (STUDI KASUS : BANK X) Pembimbing : Drs. Soetrisno, MI.Komp. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
Lebih terperinciSolusi, Vol. 10, No. 22 Maret 2012 Mei 2012 Perancangan Dan Implementasi Model Sistem Antrian Pelayanan di Puskesmas Mulya Mekar
Perancangan Dan Implementasi Model Sistem Antrian Pelayanan di Puskesmas Mulya Mekar Ade Momon S., Ir, MT dan Ana Ahdiat, ST Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, 2012 RINGKASAN Tingkat
Lebih terperinciModel Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciSimulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang
Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan
Lebih terperinciJournal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8
PREDIKSI PENDAPATAN PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Afry Rachmat, Sukmawati Nur Endah, Aris Sugiharto Program Studi Teknik Informatika, Universitas Diponegoro afry.rachmat27@gmail.com,
Lebih terperinciKarakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian
Karakteristik Limit dari Proses Kelahiran dan Kematian Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Proses Stokastik Disusun oleh : Saidun Nariswari Setya Dewi Lisa Apriana Marvina Puspito Nita Eka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN
ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN 24010210141006 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinci[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]
[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] eko fajar cahyadi [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] Overview 1. Little s Law 2. Birth & Death
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)
2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT
ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Fajar Etri Lianti Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 147 162. ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC Faradhika Arwindy, Faigiziduhu Buulolo, Elly Rosmaini Abstrak. Kejadian antrian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linier Congruent Method linear congruent method adalah metode pembangkit bilangan acak yang banyak digunakan dalam program komputer. Model linier dimanfaatkan oleh linear congruent
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemodelan dan Simulasi Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB III TOKEN RING. jaringan cincin (ring) dan sistem token passing untuk mengontrol akses menuju jaringan.
BAB III TOKEN RING 3.1 Token Ring Token ring adalah sebuah arsitektur jaringan yang menggunakan topologi jaringan cincin (ring) dan sistem token passing untuk mengontrol akses menuju jaringan. Arsitektur
Lebih terperinciDistribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial
Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial 11 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Gamma Distribusi Eksponensial 3 Distribusi Gamma Tidak selamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di kasir supermarket, antrian di pom bensin, antrian saat bayar parkir, antrian pasien
Lebih terperinciMetoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana
Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Muhamar kadaffi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail : muhamar10@yahoo.com Abstrak --
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR
ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR Nama : Syaiful Bahar NPM : 16211978 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto, MM PENDAHULUAN Latar Belakang : Kota-kota besar
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY I. Pendahuluan
Lebih terperinciBILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER)
BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com/ E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Versi : 1 Revisi : 0 Tanggal Revisi : Tanggal Berlaku : STUN CR PERKULIHN Fakultas / Jurusan / Program Studi : Teknologi Industri / Teknik Informatika / Teknik Informatika Kode Matakuliah : [kosongkan]
Lebih terperincimulai Identifikasi masalah dan tujuan dan Pengambilan data (pengamatan) Statistika deskriptif Uji asumsi tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan
L A N G K A H mulai Identifikasi masalah dan tujuan dan Pengambilan data (pengamatan) Statistika deskriptif Uji asumsi tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan A N A L I S I S Analisis sistem nyata Dibandingkan
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank BRI Cabang Medan Putri Unit Medan Labuhan. Pengamatan
Lebih terperinciBAB III METODE SIMULASI
BAB III METODE SIMULASI 3.1 Metode Simulasi 3.1.1 Pengertian Untuk merumuskan model stokastik pada sebuah sistem yang kompleks, perlu adanya pertimbangan yang baik dalam menentukan model tiruan sistem
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA
ANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA Agus Sri Iswiyanti Hotniar Siringoringo Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Depok hotniars@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinci