PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DI PASAR SAHAM: BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

Transkripsi

1 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 395 PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DI PASAR SAHAM: BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE IMPACT OF MACROECONOMIC VARIABLES ON STOCK MARKET: EVIDENCE FROM INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) PERIOD Abstrak Maria Breda Christie 1, Khairuisa 2, Vaya Juliaa Dillak 3 1,2,3 Prodi S1 Akutasi, Fakultas Ekoomi da Bisis, Uiversitas Telkom 1 bredachrs@studets.telkomuiversity.ac.id, 2 khairuisa@telkomuiversity.ac.id, 3 vayadillak@telkomuiversity.ac.id Keadaa perekoomia duia yag telah memasuki era globalisasi memberi pegaruh besar terhadap pergeraka modal yag masuk ke dalam pasar keuaga di egara-egara yag sedag berkembag, tak terkecuali Idoesia. Saat ii, hampir semua egara mearuh perhatia terhadap pasar modal karea memiliki peraa yag besar dalam pembagua ekoomi suatu egara. Melihat perkembaga pasar modal Idoesia, salah satu idikator yag diguaka dalam meilai situasi pasar secara umum atau megukur apakah harga saham megalami keaika atau peurua adalah Ideks Harga Saham Gabuga (IHSG). Peelitia ii bertujua utuk megetahui hubuga kausalitas atara pergeraka Ideks Harga Saham Gabuga di Bursa Efek Idoesia dega variabel Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da Produk Domestik Bruto sebagai variabel idepede. Periode peelitia ii dilakuka dari tahu 2006 higga Utuk memeuhi tujua peelitia, hipotesis diuji dega megguaka Uji Kausalitas Grager atau Grager Causality test. Metode samplig yag diguaka dalam peelitia ii adalah o probability samplig dega jeis samplig jeuh. Peelitia ii megguaka data sekuder yaitu lapora tahua Bursa Efek Idoesia, lapora tahua Bak Idoesia, da lapora Bada Pusat Statistik. Hasil peelitia meujukka bahwa terdapat hubuga kausalitas dua arah atara variabel Tigkat Suku Buga SBI dega IHSG, sedagka variabel Iflasi da PDB tidak memiliki hubuga kausalitas satu sama lai terhadap IHSG di Bursa Efek Idoesia pada periode Kata Kuci: Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, PDB, IHSG, Grager Causality Abstract The world ecoomic coditio which have bee etered the era of globalizatio make a big ifluece of capital movemet ito fiacial market i emergig coutry, icludig Idoesia. Nowadays, almost all coutries payig attetio to the capital market because it has a major role i the ecoomic developmet of a coutry. Seeig the developmet of the Idoesia capital market, oe of the idicators used i assessig the market i geeral or measure whether the share price icrease or decrease is the Composite Stock Price Idex. This study examies the causal relatioship betwee Composite Price Idex i Idoesia Stock exchage with idepedet variable Iflatio, SBI Iterest Rate, ad Gross Domestic Product (GDP). The period of this study is from 2006 to To meet the objectives of this study, the hypothesis was tested usig Grager Causality Test. The samplig method is usig o probability samplig with saturated sample. This study uses secodary data from the aual report of Idoesia Stock Exchage, the aual report of Bak Idoesia, ad Statistic Idoesia s report. The result showed that there is bidirectioal causality relatioship betwee SBI Iterest Rate variable with Composite Stock Price Idex, while the variable of iflatio ad GDP does ot have a causal relatioship each other with Composite Stock Price Idex i Idoesia Stock Exchage o period Keywords : Iflatio, SBI Iterest Rate, GDP, Composite Stock Price Idex, Grager Causality 1. Pedahulua Saat ii, hampir semua egara mearuh perhatia terhadap pasar modal karea memiliki peraa yag besar dalam pembagua ekoomi suatu egara. Pasar modal saat ii mejadi salah satu tumpua bagi keadaa fiasial di Idoesia da mejadi saraa pedaaa bagi pemeritah dalam meghadapi kodisi perekoomia global saat ii.melihat perkembaga pasar modal Idoesia, salah satu idikator yag diguaka dalam meilai situasi pasar secara umum atau megukur apakah harga saham megalami keaika atau peurua adalah Ideks Harga Saham Gabuga (IHSG). Dalam megukur keaika atau peurua dari IHSG dalam suatu egara dilakuka dega memperhatika variabel makroekoomi yag diduga memiliki kecederuga utuk mempegaruhi pasar modal secara lagsug da merupaka faktor-faktor yag sagat diperhatika oleh para pelaku pasar bursa. Perubaha-

2 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 396 perubaha pada tigkat iflasi, tigkat suku buga, da PDB aka lagsug direspo oleh pasar modal sehigga faktor-faktor tersebut sagat berpotesi utuk meigkatka atau meuruka resiko dalam ivestasi. Berdasarka pegamata terhadap iflasi da IHSG selama sepuluh tahu terakhir, terdapat ketidakstabila tigkat iflasi di Idoesia. Keaika iflasi disertai dega adaya keaika IHSG terjadi pada tahu 2010 da 2012 dega ilai 3, da 3,821.99, amu iflasi tidak selalu bergerak searah dega IHSG. Feomea iflasi yag begitu mearik perhatia adalah terjadiya peigkata iflasi ditahu Pada tahu tersebut, iflasi mecapai pucak yag tertiggi higga mecapai agka 11.06% diakhir tahu karea adaya ketidakstabila kodisi perekoomia ditahu tersebut da meyebabka IHSG berada dititik teredah selama 10 tahu terakhir yaitu 1, Iflasi masih terus megalami perubaha higga tahu 2015 amu sudah bisa dikedalika oleh pemeritah sehigga sampai akhir tahu 2015 persetase iflasi megalami peurua berada di level 3,35% dega ilai IHSG mecapai 4, Selai tigkat iflasi, suku buga diaggap sebagai salah satu tolak ukur masyarakat dalam melakuka peaama modal da mejadi hal yag petig dalam pertumbuha da perkembaga perekoomia khususya sektor riil da alira modal di suatu egara. Perubaha tigkat suku buga yag terjadi dari tahu 2006 higga tahu 2013 meujukka bahwa keaika dari tigkat suku buga meyebabka peurua pada IHSG, begitu juga sebalikya ketika terjadi peurua tigkat suku buga maka IHSG megalami keaika. Namu, dari perubaha tigkat suku buga yag terjadi ditahu 2014 grafik meujukka bahwa tigkat suku buga yag megalami keaika sebesar 7,75% diikuti dega keaika IHSG diagka 5, da pada tahu 2015 tigkat suku buga megalami peurua da diikuti dega peurua yag mecapai agka 4, Salah satu idikator petig utuk megetahui kodisi ekoomi di suatu egara dalam suatu periode tertetu adalah data Produk Domestik Bruto. Ketika PDB megalami keaika, maka aka memberika pegaruh positif bagi IHSG. Dalam peelitia Widodo (2011) [5], pertumbuha ivestasi pasar modal di suatu egara salah satuya aka dipegaruhi oleh pertumbuha ekoomi atau PDB diegara tersebut. Semaki baik tigkat perekoomia suatu egara, maka semaki baik pula tigkat kemakmura pedudukya. Tigkat kemakmura yag lebih tiggi ii umumya ditadai dega adaya keaika tigkat pedapata masyarakatya. Dega adaya peigkata pedapata tersebut, maka aka semaki bayak kelebiha daa kemudia aka memafaatka daa tersebut utuk disimpa dalam betuk tabuga atau diivestasika dalam betuk surat berharga yag diperdagagka pada pasar modal. Dimulai tahu 2006, ilai PDB kosiste megalami keaika setiap tahuya higga PDB terbesar diraih pada tahu 2015 sebesar Rp 11,504.8 Triliu dega ilai IHSG berada diagka 4, Namu keaika ilai PDB tidak selalu sejala dega keaika IHSG. Tahu 2008, posisi IHSG megalami peurua yag sagat drastis sehigga berada diagka 1, Kodisi tersebut disebabka karea krisis perekoomia global yag terjadi ditahu 2008 yag megakibatka seluruh harga saham megalami peurua. IHSG kembali megalami keaika ditahu 2009 searah dega peigkata dari ilai PDB ditahu tersebut. Hal ii berjala seirig dega perbaika kodisi ekoomi duia termasuk Idoesia setelah megalami krisis global di tahu Seirig dega keaika jumlah PDB di Idoesia, tahu 2013 IHSG kembali megalami peurua sebesar poi karea terjadi pelemaha ilai tukar rupiah, keaika tigkat suku buga, serta tiggiya iflasi sehigga berdampak pada melambatya pertumbuha ekoomi. Tujua dalam peelitia ii yaitu utuk megetahui pegaruh dari Tigkat iflasi, Tigkat suku buga SBI, da Produk Domestik Bruto terhadap IHSG secara simulta da parsial serta megetahui hubuga kausalitas atara Tigkat Iflasi, Tigkat suku buga SBI, Produk Domestik Bruto, da IHSG pada Bursa Efek Idoesia periode Dasar Teori da Metodologi 2.1 Ideks Harga Saham Gabuga Meurut Suariyah (2011:140) [6], ideks harga saham gabuga seluruh saham adalah suatu ilai yag diguaka utuk megukur kierja gabuga seluruh saham yag tercatat di suatu bursa efek. Maksud dari gabuga seluruh saham ii adalah kierja saham yag dimasukka dalam perhituga seluruh saham yag tercatat di bursa tersebut. Dasar perhituga IHSG adalah jumlah ilai pasar dari total saham yag tercatat pada taggal 10 Agustus Jumlah ilai pasar adalah total perkalia setiap saham tercatat (kecuali utuk perusahaa yag berada dalam program restrukturisasi) dega harga di BEI pada hari tersebut. Formula perhituga adalah sebagai berikut meurut Situmorag (2008:136) [4] IHSG = (Har ga Peu t upa di Pasar Regule r x J umlah S aham ) x 100% Nilai Dasar 2.2 Tigkat Iflasi Meurut Tadelili (2010:342) [7], Iflasi merupaka kecederuga terjadiya peigkata harga produk secara keseluruha. Keaika harga dari satu atau dua barag saja tidak dapat dikataka iflasi kecuali apabila keaika tersebut meluas atau megakibatka keaika pada barag laiya. Tujua jagka pajag pemeritah dalam meghadapi iflasi adalah mejaga agara tigkat iflasi tersebut berada pada tigkat yag redah. Suatu keaika harga dalam iflasi dapat diukur dega megguaka ideks harga. Iflasi dapat diukur megguaka Ideks Harga Kosume:

3 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 397 Iflasi = (IHK IHK0) IHK0 x 100% 2.3 Tigkat Suku Buga SBI Meurut Dorbusch, et al(2008:43) [2] Tigkat suku buga meyataka tigkat pembayara atas pijama atau ivestasi lai, di atas perjajia pembayara kembali, yag diyataka dalam persetase tahua. Tigkat suku buga atau BI Rate yag diguaka pada peelitia ii adalah tigkat suku buga Sertifikat Bak Idoesia (SBI) yag merupaka surat berharga atas ujuk dalam rupiah yag diterbitka oleh Bak Idoesia sebagai pegakua utag berjagka waktu pedek da diperjualbelika dega diskoto. 2.4 Produk Domestik Bruto Meurut Sukiro (2013:35) [5] Produk Domestik Bruto adalah ilai barag da jasa dalam suatu egara yag diproduksika oleh faktor-faktor produksi milik warga egara tersebut da egara asig. PDB merupaka salah satu idikator petig utuk megetahui kodisi ekoomi di suatu egara dalam suatu periode tertetu, baik atas dasar harga berlaku maupu atas dasar harga kosta. PDB dapat dihitug dega memakai dua pedekata, yaitu pedekata pegeluara da pedekata pedapata (Makiw 2012:11) [3]. Rumus umum utuk PDB dega pedekata pegeluara adalah: PDB = Kosumsi + Ivestasi + Belaja Negara + (Ekspor-Impor) 2.5 Keragka Pemikira Pegaruh Tigkat Iflasi terhadap IHSG Dega adaya iflasi, maka harga barag megalami peigkata sehigga daya beli masyarakat aka meuru. Jika daya beli masyarakat meuru, megakibatka bayak masyarakat beralih utuk megivestasika daa yag dimiki pada pasar modal dega membeli saham (Yauar, 2013) [9]. Jika hal tersebut berlaku pada semua saham, maka aka berpegaruh juga terhadap keaika IHSG karea sebagia besar ideks harga saham idividu juga megalami keaika Pegaruh Tigkat Suku Buga SBI terhadap IHSG Tigkat suku buga yag meigkat aka berdampak pada alokasi daa ivestasi para ivestor. Ivestasi yag ditawarka bak seperti deposito atau tabuga lebih kecil resikoya dibadig ivestasi saham. Sehigga tigkat suku buga yag meigkat bisa meyebabka ivestor mearik ivestasiya pada saham da memidahka ke deposito atau tabuga (Astuti, 2013) [1]. Dega adaya hal ii, maka ivestasi saham aka mejadi sepi dari ketertarika ivestor meaamka modalya pada saham. Hal ii berdampak pada harga saham di pasar modal megalami peurua karea adaya peraliha ivestasi yag dilakuka, sehigga Ideks Harga Saham Gabuga (IHSG) mejadi turu Pegaruh Produk Domestik Bruto terhadap IHSG Meurut Suariyah (2011:23) [6], meigkatya PDB aka berpegaruh terhadap pedapata kosume karea dapat meigkatka permitaa terhadap produk perusahaa, hal ii aka memberika optimisme yag tiggi da juga memacu setime pasar sehigga mempuyai pegaruh yag positif terhadap pasar ekuitas. Peigkata tersebut membawa efek keaika harga saham da meyebabka keaika ideks harga saham gabuga di pasar modal. PDB yag dialami suatu egara dapat berpegaruh terhadap keaika IHSG maka dapat diprediksi keaika IHSG dapat mejadi alasa utuk mejelaska pertumbuha PDB disuatu egara Hubuga Kausalitas atara Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da Produk Domestik Bruto dega IHSG Hubuga kausalitas mejelaska apakah Iflasi, Tigkat Suku Buga, da Produk Domestik Bruto mempegaruhi Ideks Harga Saham Gabuga (IHSG) da sebalikya, apakah IHSG mempegaruhi Iflasi, Tigkat Suku Buga, da Produk Domestik Bruto. Meurut Widodo (2011) [8] variabel PDB da Iflasi tidak memiliki pegaruh terhadap IHSG amu Tigkat Suku Buga SBI dapat memprediksika pergeraka ideks IHSG amu tidak sebalikya. Hal ii meadaka bahwa terdapat hubuga kausalitas satu arah atara Tigkat Suku Buga SBI dega IHSG amu utuk variabel iflasi da IHSG sama sekali tidak memiliki hubuga kausalitas baik satu arah maupu dua arah. Berdasarka hal-hal tersebut, maka dapat digambarka keragka pemikira peelitia sebagai berikut: Tigkat Iflasi (X1) Tigkat Suku Buga (X2) Ideks Harga Saham Gabuga (Y) PDB (X3)

4 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 398 Keteraga: Pegaruh secara parsial da hubuga kausalitasya. Gambar 1. Keragka Pemikira 2.7 Hipotesis Peelitia Berdasarka teori da keragka pemikira yag sudah dijelaska sebelumya, maka dapat dirumuska hipotesis peelitia sebagai berikut: 1. Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da PDB berpegaruh terhadap IHSG. 2. Iflasi, Tigkat Suku Buga, PDB, da IHSG memiliki arah hubuga kausalitas. 3. IHSG memiliki arah hubuga kausalitas terhadap Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da PDB 3. Metodologi Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah keseluruha data Ideks Harga Saham Gabuga yag tercatat di BEI dari tahu Metode samplig yag diguaka dalam peelitia ii yaitu oprobability samplig dega megguaka tekik samplig jeuh, dimaa semua aggota populasi dijadika sampel. Tekik aalisis data yag diguaka dalam peelitia ii yaitu aalisis statistik deskriptif da Uji Kausalitas Grager atau Grager Causality Test. Adapu persamaa model tersebut dalam peelitia ii sebagai berikut: t = 1j Y t j + 2j X t j + µ 1t t = 1j Y t j + 2j X t j + µ 2t Dimaa : Y t = Ideks Harga Saham Gabuga X t = Tigkat Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da PDB = Jumlah lag β, γ = Koefisie masig-masig variabel µ1t, µ2t = error term 4. Hasil Peelitia da Pembahasa 4.1 Aalisis Statistik Deskriptif Berikut disajika tabel 1 berupa hasil perhituga statistik deskriptif megguaka Eviews 8. Tabel 1 Statistik Deskriptif INFLASI SBI PDB IHSG Max 0, , , ,46 Mi 0, , , ,99 Mea 0, , , ,28 Std Dev 0, , , ,07 Obs sumber : Hasil output Eviews 8 (data yag telah diolah, 2017) Data tersebut dapat dilihat bahwa variabel Tigkat Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, da IHSG memiliki ilai rata-rata (mea) yag lebih tiggi dari stadar deviasi. Hal ii meujukka bahwa data tidak bervariasi atau bersifat megelompok. Semaki redah stadar deviasi maka semaki redah peyimpaga data dari ratarata hitugya yag berarti bahwa sampel yag diguaka dapat mewakili seluruh populasiya. 4.2 Uji Kausalitas Grager Berdasarka hasil output Eviews 8 yag dilakuka, peetua hubuga setiap variabel didasarka dega ilai probabilitas dari kedua hipotesis diatas lebih kecil dari ilai kesalaha yag dapat ditolerir yaitu 0,05 maka keduaya diputuska utuk meolak H 0 atau Ha diterima yag artiya X mempegaruhi Y atau Y mempegaruhi X. Hasil olaha data dari pegujia Kausalitas Grager ditujukka pada tabel 2 dibawah ii.

5 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 399 Tabel 3 Hasil Uji Kausalitas Grager Null Hypothesis Prob. Nilai Hasil H0 Prob INFLASI does ot Grager Cause IHSG ,05 Terima IHSG does ot Grager Cause INFLASI ,05 Terima SUKU_BUNGA does ot Grager Cause IHSG ,05 Tolak IHSG does ot Grager Cause SUKU_BUNGA ,05 Tolak PDB does ot Grager Cause IHSG ,05 Terima IHSG does ot Grager Cause PDB ,05 Terima sumber: Eviews 8 (data telah diolah, 2017) Dari hasil pegujia tabel diatas, dapat ditarik kesimpula dari hasil pegujia tersebut bahwa : 1. Hubuga atara Iflasi dega IHSG, H0 diterima yag berarti Iflasi tidak dapat mempegaruhi perubaha IHSG. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas sebesar 0,1012 > dari ilai yag dapat ditolerir 0,05. Pada hubuga atara IHSG dega Iflasi, H0 diterima yag berarti IHSG tidak mempegaruhi Iflasi. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas. sebesar 0,3722 > dari ilai yag dapat ditolerir 0,05 Dari sii dapat disimpulka bahwa tidak terdapat hubuga kausalitas atara variabel Iflasi dega IHSG. 2. Hubuga atara Tigkat Suku Buga SBI dega IHSG, H0 ditolak yag berarti Tigkat Suku Buga SBI mempegaruhi IHSG. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas sebesar 0,0209 < dari ilai yag dapat ditolerir 0,05. Pada hubuga atara IHSG dega Tigkat Suku Buga SBI, H0 ditolak yag berarti IHSG mempegaruhi Tigkat Suku Buga SBI. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas sebesar 0,0230 < dari ilai yag dapat ditolerir 0,05. Dari sii dapat disimpulka bahwa terdapat hubuga timbal balik atara variabel Tigkat Suku Buga SBI dega IHSG. 3. Hubuga atara PDB dega IHSG, H0 diterima yag berarti PDB tidak mempegaruhi IHSG. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas sebesar 0,1060 > dari ilai yag dapat ditolerir 0,05. Pada hubuga atara IHSG dega PDB, H0 diterima yag berarti IHSG tidak mempegaruhi PDB. Hal ii ditujukka dega ilai probabilitas sebesar 0,9054 > dari ilai yag dapat ditolerir 0,05. Dari sii dapat disimpulka bahwa tidak terdapat hubuga timbal balik atara variabel PDB dega IHSG. 4.3 Uji Stasioeritas Data Pegujia uit root dalam model ii didasarka pada Augmeted Dickey Fuller (ADF) test. Utuk meetukka bahwa suatu series mempuyai uit root atau tidak, maka perlu dilakuka perbadiga atara ilai t-statistik ADF dega ADF tabel. Apabila ilai t-statistik ADF lebih kecil dari ilai kritis ADF tabel dega tigkat sigifikasi tertetu, maka data time series tersebut tidak stasioer. Hasil pegujia data pada peelitia ii stasioer pada tigkat first differece dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 2 Hasil Uji Stasioeritas Variabel ADF t- Nilai Kritis McKio Keteraga Statistic 1 % 5% 10% Iflasi Stasioer Suku Buga Stasioer PDB Stasioer IHSG Stasioer sumber: Eviews 8 (data telah diolah, 2017) Hasil output tersebut meujukka bahwa data Tigkat Iflasi, Tigkat Suku Buga SBI, PDB, da IHSG juga telah stasioer pada tigkat diferesiasi pertama. Dega demikia data yag aka diguaka utuk melakuka uji kausalitas Grager sudah layak karea seluruh data telah stasioer pada tigkat diferesiasi pertama. 4.4 Koefisie Determiasi (R 2 ) Aalisis Koefisie Determiasi (R 2 ) secara garis besar megukur seberapa jauh kemampua suatu variabel idepede dalam mejelaska variabel depede. Berdasarka hasil output dapat diketahui ilai Adjusted R- Squared model peelitia adalah sebesar 0,416 atau sebesar 41,6%. Dega demikia, maka variabel idepede yag terdiri dari Tigkat Iflasi, Tigkat Suku Buga, SBI da PDB dapat mejelaska atau mempegaruhi variabel depede yaitu IHSG selama periode sebesar 41,6% sedagka sisaya yaitu 58,4% dipegaruhi oleh variabel lai.

6 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page Aalisis Pembahasa Hubuga Kausalitas atara Iflasi da IHSG Peelitia ii memberika hasil bahwa tidak terdapat hubuga kausalitas atara Iflasi da IHSG serta sebalikya. Hasil yag didapat bahwa tidak terdapat hubuga kausalitas dari variabel IHSG terhadap Iflasi, yag berarti bahwa keaika da peurua iflasi yag terjadi tidak dapat mejelaska fluktuasi dari IHSG. Terjadiya keaika harga yag disebabka oleh iflasi membuat maka daya beli masyarakat aka meuru tidak sampai meyebabka harga saham megalami peurua termasuk peurua terhadap IHSG karea iflasi yag terjadi pada periode tersebut masih tergolog riga dega rata-rata berada dibawah 10% pertahu dega diikuti keaika pedapata masyarakat da utuk hasil sebalikya, peelitia ii membuktika bahwa IHSG tidak dapat mejelaska pegaruh dari perubaha iflasi yag terjadi Hubuga Kausalitas atara Suku Buga da IHSG Hubuga kausalitas yag terjadi atara Tigkat Suku Buga SBI dega IHSG adalah dua arah dimaa Tigkat Suku Buga SBI yag terjadi dapat mejelaska pergeraka dari IHSG begitu pula sebalikya, ketika IHSG megalami fluktuasi maka berpegaruh terhadap pergeraka Tigkat Suku Buga SBI. Hubuga dua arah ii megartika bahwa ketika terjadi peurua IHSG maka Bak Idoesia aka meuruka Tigkat Suku Buga SBI agar terkedaliya perekomia Idoesia akibat pegaruh kodisi perekoomia global yag terjadi. Kemudia ketika terjadi keaika Tigkat Suku Buga SBI maka dapat berpegaruh juga terhadap keaika IHSG karea dega adaya keaika Tigkat Suku Buga SBI dapat membuat para ivestor da masyarakat utuk tetap berivestasi dalam betuk saham karea keaika Tigkat Suku Buga SBI yag terjadi diaggap haya berlagsug semetara waktu da aka segera kembali pada kodisi semula sehigga harga saham aka tetap megalami peigkata Hubuga Kausalitas atara PDB da IHSG Hubuga kausalitas atara PDB da IHSG yag dihasilka pada peelitia ii adalah tidak salig mempegaruhi, baik PDB terhadap IHSG maupu sebalikya. Ketika IHSG megalami fluktuasi maka tidak berpegaruh terhadap perubaha PDB. Kedua variabel ii tidak salig mempegaruhi meskipu Produk Domestik Bruto megalami keaika sepajag sepuluh tahu terakhir. Dega itu, keaika dari PDB dapat mecermika kodisi perekoomia egara yag baik, amu hal ii belum tetu mecermika kodisi pasar modal yag baik juga. Keaika dari PDB megidikasika terjadiya peigkata produktifitas yag berdampak pada meigkatya tigkat pedapata suatu egara, amu hal tersebut tidak mejadi pertimbaga ivestor dalam maupu luar egeri dalam meaamka modalya dalam betuk ivestasi saham, kemudia sebalikya dapat dikataka bahwa ketika terjadi fluktuasi pada harga saham maka tidak membuat ivestor megaggap bahwa saham tersebut memiliki potesi utuk memberika keutuga yag besar dimasa depa sehigga ivestor tidak memiliki keigia utuk meaamka uagya pada ivestasi berbetuk saham yag memiliki kemugkia utuk meaikka pedapata asioal da kemudia bisa berdampak baik terhadap perekoomia egara. 5. Kesimpula Berdasarka hasil peelitia megeai Pegaruh Variabel Makroekoomi di Pasar Saham: Bukti dari Bursa Efek Idoesia Periode , maka dapat diperoleh kesimpula sebagai berikut: Berdasarka hasil statistik deskriptif dalam pegujia ii, mejelaska bahwa : 1. Variabel Iflasi memiliki rata-rata (mea) sebesar 0,06897 da stadar deviasi sebesar 0, Nilai tertiggi (maximum) selama periode peelitia mecapai 0,16897 atau sebesar 16,90% terjadi pada triwula I ditahu 2006 sedagka Iflasi teredah (miimum) yaitu 0,02647 atau sebesar 2,65 % yag terjadi pada tahu 2009 ditriwula IV. 2. Variabel Tigkat Suku Buga SBI memiliki rata-rata (mea) sebesar 0,07665 da stadar deviasi sebesar 0, Nilai tertiggi dari Tigkat Suku Buga SBI (maximum) mecapai 0,12750 atau sebesar 12,75% yag terjadi pada triwula I ditahu 2006 da ilai teredah (miimum) dega ilai 0,05750 atau sebesar 5,75 % terjadi di tahu 2012 triwula II. 3. Variabel Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki rata-rata (mea) sebesar 0,01438 da stadar deviasi sebesar 0, Utuk ilai tertiggi utuk PDB (maximum) selama periode peelitia terjadi pada tahu 2012 di triwula II sebesar 0,03958 atau megalami keaika sebesar 3,96 % dari triwula sebelumya sedagka PDB teredah (miimum) yaitu -0,03645 atau -3,65 % yag terjadi ditahu 2008 pada triwula IV. 4. Variabel IHSG memiliki rata-rata (mea) sebesar 3304,28 da stadar deviasi sebesar 1312,07. Nilai tertiggi dari IHSG (maximum) mecapai 5419,46 yag terjadi pada tahu 2015 di triwula I, sedagka IHSG teredah (miimum) yaitu sebesar 1261,99 yag terjadi ditahu 2006 pada triwula IV.

7 ISSN : e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page Variabel Iflasi (X1) tidak memiliki pegaruh terhadap IHSG begitu juga sebalikya. 6. Variabel Tigkat Suku Buga SBI (X2) memiliki pegaruh terhadap IHSG begitu juga sebalikya. 7. Variabel PDB (X3) tidak memiliki pegaruh terhadap IHSG, begitu juga sebalikya. Daftar Pustaka: [1] Astuti, Ria dkk. (2013). Aalisis Pegaruh Tigkat Suku Buga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Iflasi, da Ideks Bursa Iterasioal Terhadap IHSG (Studi pada IHSG di BEI Periode ). Dipoegoro Joural of Social ad Politic of Sciece hal 1-8. September [2] Dorbusch, R., Fischer, S., ad Richard Starz. (2008). Makro Ekoomi. Terjemaha oleh : Roy Idra Mirazudi, SE. Jakarta: PT Media Global Edukasi. [3] Makiw, N. Gregory. (2012). Pegatar Ekoomi Makro, (Edisi 4), Edisi Terjemaha. Jakarta: Salemba Empat. [4] Situmorag, Paulus. (2008). Pegatar Pasar Modal, (Edisi Pertama). Jakarta: Peerbit Mitra Wacaa Media. [5] Sukiro, Sadoo (2013). Makroekoomi Teori Pegatar. Jakarta: Rajawali Pers. [6] Suariyah. (2011). Pegatar Pegetahua Pasar Modal. Jakarta: Sekolah Tiggi Ilmu Maajeme YKPN. [7] Tadelili, Eduardus. (2010). Portofolio da Ivestasi: Teori da Aplikasi (Edisi 1). Yogyakarta: Kaisius. [8] Widodo, Slamet (2011). Pegaruh Variabel Makroekoomi Terhadap Ideks Harga Saham: Studi Kasus IHSG. Jural UIN Syarif Hidayatullah. Vol 2, 2011 [9] Yauar, Adhi Yuato. (2013). Dampak Variabel Iteral da Eksteral Terhadap Ideks Harga Saham Gabuga (IHSG) di Idoesia. Jural Ilmiah Mahasiswa FEB Uiversitas Brawijaya Vol. 1 No. 2, Juli 2013.