Economics Development Analysis Journal
|
|
- Yenny Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EDAJ 6 (4) (2017) Ecoomics Developmet Aalysis Joural Kausalitas Ekspor Idoesia ke Tiogkok dega Iflasi Idoesia, Suku Buga Dasar Tiogkok, da Nilai Tukar Idoesia Teddy Aldwi Leoard Jurusa Ekoomi Pembagua, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Negeri Semarag Ifo Artikel Sejarah Artikel: Diterima Juli 2017 Disetujui September 2017 Dipublikasika November 2017 Keywords: iterest rate, iflatio, export, exchage rate, grager causality Abstrak Tujua peelitia ii adalah megetahui hubuga kausalitas atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega tigkat suku buga Tiogkok, tigkat iflasi Idoesia, da ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. Peelitia ii megguaka uji kausalitas grager dega variabel total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, tigkat iflasi Idoesia, tigkat suku buga dasar Tiogkok, da ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia utuk melihat hubuga kausalitas atar variabel. Hasil uji kausalitas grager meujukka hasil bahwa total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok memiliki hubuga satu arah dega variabel tigkat suku buga Tiogkok da variabel ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia, amu tidak terdapat hubuga kausalitas dega variabel tigkat iflasi Idoesia. Hubuga satu arah atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega tigkat suku buga Tiogkok adalah total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok meyebabka perubaha tigkat suku buga Tiogkok, sedagka hubuga satu arah atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia adalah ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia meyebabka perubaha total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Abstract The purpose of this study is to kow the causality relatioship betwee the total value of Idoesia's exports to Tiogkok with Tiogkok's iterest rate, the iflatio rate of Idoesia, ad the exchage rate of Idoesia Rupiah agaist the Yua Chia. This study uses grager causality test with total variable of Idoesia export value to Tiogkok, Idoesia iflatio rate, iterest rate of Tiogkok, ad Idoesia Rupiah exchage rate to Yua Chia to see the relatio of causality amog variables. Grager causality test results show that the total value of Idoesia's export to Tiogkok has uidirectioal relatioship with variable of Tiogkok iterest rate ad variable of Idoesia Rupiah exchage rate to Yua Chia, but there is o causality relatioship with Idoesia iflatio rate variable. The uidirectioal relatioship betwee the total value of Idoesia's exports to Tiogkok ad the Tiogkok iterest rate is the total value of Idoesia's exports to Tiogkok causig a chage i the Tiogkok iterest rate, while the uidirectioal relatioship betwee the total value of Idoesia's exports to Tiogkok ad the Idoesia rupiah agaist the Yua Chia is the value The Idoesia rupiah exchage rate agaist the Yua Chia led to a chage i the total value of Idoesia's exports to Tiogkok. Alamat korespodesi: 2017 Uiversitas Negeri Semarag Gedug L2 Latai 2 FE Ues Kampus Sekara, Guugpati, Semarag, edaj@mail.ues.ac.id 475
2 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) PENDAHULUAN Kodisi perekoomia global memberi tekaa pada ekspor Idoesia. Ada berbagai macam tekaa seperti krisis dibeberapa egara maju di Eropa tahu 2011, masalah geopolitik di timur tegah, perlambata ekoomi duia. Salah satu egara yag sedag megalami perlambata ekoomi da memberi dampak pada peurua ekspor Idoesia adalah Tiogkok. Kodisi perekoomia Tiogkok megalami perlambata salah satuya disebabka oleh adaya rebalacig ecoomy Tiogkok. Dampak perlambata ekoomi Tiogkok tercermi dari tred meuru da berfluktuasi dari ekspor Idoesia ke Tiogkok. Ekspor Idoesia ke Tiogkok cukup petig karea ekspor Idoesia ke Tiogkok termasuk ilai ekspor tiga terbesar Idoesia ke egara tujua ekspor. Ada beberapa faktor yag mempegaruhi ekspor Idoesia ke Tiogkok. Kebijaka perekoomia Tiogkok yag dapat mempegaruhi ekspor Idoesia ke Tiogkok adalah kebijaka peurua suku buga dasar Tiogkok yag merupaka respo dari perlambata Tiogkok. Tigkat buga duia meetuka tigkat buga dalam perekoomia terbuka kecil. (Makiw, 2006) da meigkatya tigkat suku buga meguragi arus modal keluar eto yag berarti berkuragya peawara dolar di pasar valuta asig sehigga meyebabka kurs riil megalami apresiasi da ekspor eto turu. (Makiw, 2006), artiya tigkat suku buga Tiogkok dapat mempegaruhi tigkat suku buga Idoesia da secara tidak lagsug dapat mempegaruhi ekspor Idoesia ke Tiogkok. Selai itu, faktor yag dapat mempegaruhi ekspor Idoesia ke Tiogkok adalah iflasi Idoesia. Peawara barag da jasa sagat bergatug pada faktor produksi seperti yag diperlihatka dari fugsi produksi Y=F(K,L), dimaa Y adalah output, K adalah jumlah modal, da L adalah jumlah teaga kerja. (Makiw, 2006). Hubuga egatif atara jumlah faktor produksi dega harga faktor produksi meujukka bahwa semaki tiggiya harga aka meuruka jumlah faktor produksi yag selajutya aka meguragi jumlah output termasuk output dari barag-barag yag aka dijual keluar egeri (ekspor). Faktor lai yag juga dapat memberi pegaruh pada harga barag ekspor da jumlah peawara ekspor adalah ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. Semaki redah kurs, semaki murah harga barag domestik relatif terhadap barag-barag luar egeri, da semaki besar ekspor eto kita. (Makiw, 2006). Nilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Tiogkok yag terdepresi aka meyebabka harga barag ekspor Idoesia relatif semaki murah dibadig barag domestik Tiogkok. Melihat permasalaha tersebut maka peeliti igi megetahui hubuga kausalitas atara ekspor Idoesia ke Tiogkok dega beberapa faktor yag mempegaruhi yag telah disebutka diatas, sehigga dapat tercapai tujua peelitia ii yaitu megetahui hubuga kausalitas atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega tigkat suku buga Tiogkok, tigkat iflasi Idoesia, da ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii termasuk kedalam peelitia kuatitatif. Peelitia ii megguaka data sekuder dega tekik pegumpula data arsip. Data sekuder didapatka dari beberapa sumber seperti website lembaga pemeritah atau lembaga idepedet seperti Bada Pusat Statistik (BPS), Kemetria Perdagaga (Kemedag), Bak Idoesia(Bak Idoesia) da beberapa website lai seperti ataupu sebagai website yag meyajika data salah satuya dari People Bak of Chia. Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel tigkat iflasi Idoesia, variabel tigkat suku buga Tiogkok, kurs tegah ilai tukar rupiah Idoesia terhadap yua Tiogkok da variabel total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Peelitia ii megguaka alat aalisis grager causality. Kausalitas adalah hubuga dua arah. (Widarjoo, 2009). Uji grager causality diguaka utuk megetahui hubuga kausalitas atar variabel. Model persamaa kausalitas 476
3 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) grager dapat ditulis sebagai berikut (Widarjoo, 2009) : Y t = i=1 α i Y t 1 + i=1 β i X t 1 + e 1t...(1) X t = m γ i X t 1 + m i=1 i=1 λ i Y t 1 + e 2t (2) Selajutya utuk meyelesaika persamaa diatas maka ada dua persamaa utuk mejelaska variabel X mempegaruhi Y da sebalikya dua persamaa juga utuk mejelaska variabel Y mempegaruhi X. Dua Persamaa utuk mejelaska variabel Y mempegaruihi X adalah sebagai berikut (Widarjoo, 2009): Persamaa urestricted Y t = i=1 α i Y t 1 + i=1 β i X t 1 + e 1t....(3) Persamaa restricted Y t = m i=1 γ i Y t 1 + e 2t....(4) Dua Persamaa utuk mejelaska variabel X mempegaruhi Y adalah sebagai berikut (Widarjoo, 2009): Persamaa urestricted Lagkah berikutya utuk megetahui hubuga kausal atar variabel X da Y diguaka uji F. Nilai F hitug diperoleh dari formula sebagai berikut (Widarjoo, 2009): F = ( k) (RSS R RSS UR ) m(rss UR ) Keteraga : (7) RSSR adalah residual sum of squares persamaa restricted. RSSUR adalah residual sum of squares persamaa urestricted. adalah jumlah observasi. m adalah jumlah lag. k adalah parameter yag diestimasi di dalam persamaa urestricted. Hasil uji F jika ilai F hitug lebih besar dari F table maka variabel Y mempegaruhi variabel X atau sebalikya. Selai itu dapat pula megguaka ilai probability, jika ilai probability lebih kecil dari ilai α (alpha) maka variabel Y mempegaruhi variabel X atau sebalikya. HASIL DAN PEMBAHASAN X t = i=1 α i X t 1 + i=1 λ i Y t 1 + e 1t...(5) Persamaa restricted X t = m i=1 γ i X t 1 + e 2t (6) Nilai Probability 477 Hasil Uji Kausalitas Grager Hasil Uji kausalitas grager dega lag 1 (peetua lag berdasarka SIC)megguaka aplikasi Eviews 7 meujukka hasil sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Uji Kausalitas Grager Keputusa INF tidak meyebabka perubaha EKS EKS tidak meyebabka perubaha INF INT tidak meyebabka perubaha EKS EKS meyebabka perubaha INT KURS meyebabka perubaha EKS EKS tidak meyebabka perubaha KURS INT tidak meyebabka perubaha INF INF tidak meyebabka perubaha INT Hubuga Tidak Ada Satu Arah Satu Arah Tidak Ada KURS tidak meyebabka perubaha INF Satu Arah INF meyebabka perubaha KURS KURS meyebabka perubaha INT Satu Arah INT tidak meyebabka perubaha EKS Sumber : Hasil Olah Data Sekuder
4 11/11 02/12 05/12 08/12 11/12 02/13 05/13 08/13 11/13 02/14 05/14 08/14 11/14 02/15 05/15 08/15 11/15 02/16 05/16 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) Hasil uji hubuga kausalitas atara variabel INF (tigkat iflasi Idoesia) da EKS (total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok) tidak meujukka adaya hubuga. Hal yag sama juga terjadi atara variabel INF dega variabel INT (tigkat suku buga dasar Tiogkok). Hasil uji kausalitas grager juga m,eujukka bahwa hubuga kausalitas dua arah tidak terjadi atar variabel yag diuji, amu terjadi empat hubuga satu arah yaitu variabel EKS meyebabka perubaha variabel INT, variabel KURS (Nilai Tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia) meyebabka perubaha EKS, Variabel INF meyebabka perubaha KURS da variabel KURS meyebabka perubaha variabel INT. Hubuga Kausalitas atara Tigkat Iflasi Idoesia dega Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok Hasil olah data megguaka uji kausalitas grager meujukka total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok tidak terdapat hubuga kausalitas dega tigkat iflasi Idoesia. Jika dilihat dari pola data, tred data tigkat iflasi Idoesia berfluktuasi seperti total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, amu yag jadi perbedaa disii adalah fluktuasi yag terjadi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok lebih serig terjadi dibadig tigkat iflasi Idoesia da tred peurua lebih terlihat pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dibadig dega tigkat iflasi Idoesia, hal tersebut mejadi alasa tidak adaya hubuga kausalitas atara tigkat iflasi dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Hal tersebut tidak sesuai dega jural berjudul Determiats of Export Performace i Tazaia (EPAPHRA, 2016) yag meemuka bahwa iflasi memiliki pegaruh egatif terhadap ekspor. Secara teori iflasi aka meaikka biaya faktor produksi da dapat meyebabka perubaha jumlah barag yag aka diproduksi termasuk barag ekspor. Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok Sumber : Bada Pusat Statistik Gambar 1. Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok Jauari 2011 Mei
5 11/11 02/12 05/12 08/12 11/12 02/13 05/13 08/13 11/13 02/14 05/14 08/14 11/14 02/15 05/15 08/15 11/15 02/16 05/16 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) Iflasi Idoesia Sumber : Bak Idoesia Gambar 2. Tigkat Iflasi Idoesia Jauari 2011-Mei 2016 Jika dilihat dari kodisi empirisya tigkat iflasi Idoesia pada tahu 2013 higga masuk tahu 2014 meuru lebih dikareaka oleh pegaruh perlambata ekoomi duia yag terjadi pada saat itu yag megakibatka tekaa imported iflatio meuru da buka karea ekspor Idoesia ke Tiogkok. Sedagka perubaha total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok lebih dsebabka oleh turuya volume ekspor seperti komoditi batubara da karet karea kebijaka pembatasa batu bara atau permitaa yag berkurag dari idustri ba Tiogkok oleh karea itu tidak terdapat hubuga kausalitas atara tigkat iflasi dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Hubuga Kausalitas atara Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok dega Tigkat Suku Buga Tiogkok Hasil olah data megguaka uji kausalitas grager meujukka ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok meyebabka perubaha tigkat suku buga Tiogkok. Hal tersebut tidak sesuai teori karea, meigkatya tigkat suku buga meguragi arus modal keluar eto yag berarti berkuragya peawara dolar di pasar valuta asig sehigga meyebabka kurs riil megalami apresiasi da ekspor eto turu. (Makiw, 2006). Namu kegiata ekspor yag meigkat da mampu memberi surplus perdagaga dapat 479 meigkatka kurs omial sebuah egara artiya harga barag di egara tersebut relatif mahal dibadig barag luar egeri (Tiogkok). Jika iflasi Tiogkok turu da tidak sesuai target maka utuk meigkatkaya dapat megguaka istrume suku buga dega cara meurukaya. Secara kodisi empirisya adalah kodisi ekspor Idoesia ke Tiogkok sedag megalami tred meuru yag merupaka sebagai salah satu lagkah Tiogkok dalam meaggapi perlambata ekoomi Tiogkok yag sedag meuru sehigga sagat wajar keapa tigkat suku buga Tiogkok tidak meyebabka perubaha total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Pola data tigkat suku buga tigkat suku buga dasar Tiogkok meujukka tred meuru hal ii sama terjadi dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, sedagka pola fluktuasi data yag terjadi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok (Gambar 1) tidak terjadi pada tigkat suku buga Tiogkok yag cederug meuru sehigga yag terjadi adalah hubuga satu arah dari tigkat suku buga Tiogkok dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Hubuga Kausalitas atara Nilai Tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia dega Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok Hasil olah data megguaka uji kausalitas grager meujukka total ilai ekspor Idoesia
6 11/11 02/12 05/12 08/12 11/12 02/13 05/13 08/13 11/13 02/14 05/14 08/14 11/14 02/15 05/15 08/15 11/15 02/16 05/16 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) ke Tiogkok terdapat hubuga kausalitas dega ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. Hubuga yag terjadi adalah hubuga satu arah yaitu hubuga ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia meyebabka perubaha Total Nilai Ekspor Idoesia ke Tiogkok. Hal tersebut sesuai dega beberapa jural yaitu jural berjudul Determiats of Export Performace i Tazaia (EPAPHRA, 2016) yag meujukka hasil bahwa ilai tukar real meyebabka perubaha ekspor, jural berjudul The Ifluece of Exchage Rate o Idoesia s Exports (Gitig, 2013) yag meemuka bahwa ilai tukar dalam jagka pajag da jagka pedek memiliki pegaruh egatif terhadap ekspor, jurmal berjudul Coitegratio ad Causality Test Amog Export, Import, ad Foreig Exchage (Subiyakto, Algifari, 2016) meemuka bahwa foreig exchage berpegaruh terhadap ekspor, da berbeda dega jural berjudul Pegaruh Jumlah Uag Beredar (Jub), Suku Buga Sertifikat Bak Idoesia (Sbi), Impor, Ekspor Terhadap Kurs Rupiah/ Dollar Amerika Serikat Periode Jauari 2006 sampai Maret 2010 (Ulfa, 2012) yag meemuka bahwa ekspor mempuyai pegaruh egatif terhadap kurs. Sesuai dega peryataa (Makiw, 2006) hubuga atara kurs riil da ekspor eto, semaki redah kurs, semaki murah harga barag domestik relatif terhadap barag-barag luar egeri, da semaki besar ekspor eto kita. Selajutya (Makiw, 2006) juga memberi peryataa bahwa berdasarka ilai kurs riil, jika tigkat harga domestik meigkat, maka kurs omial aka turu. Artiya jika kurs omilal Idoesia turu (terdepresiasi) maka semaki semaki bayak rupiah yag harus ditukarka utuk medapatka yua Chia sehigga barag ekspor Idoesia aka semaki terlihat murah hargaya ketika dijual ke egara Tiogkok karea utuk medapatka barag ekspor dari Idoesia, Tiogkok haya perlu meukarka sedikit yua Chia utuk medapatka rupiah Idoesia ketika rupiah Idoesia terdepresiasi. Nilai Tukar Rupiah Sumber : Bak Idoesia Gambar 3. Nilai Tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia Melihat pola data meujukka total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok memiliki tred yag meuru dega fluktuasi data (Gambar 1) sedagka pola data ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia meujukka tred meuru dega fluktuasi yag sagat sedikit sekali (Gambar 480 3). Hal tersebut mejadi alasa megapa hubuga yag terjadi atara ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok memiliki arah hubuga dari ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Tiogkok ke total ilai ekspor Idoesia ke
7 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) Tiogkok, hal ii dikareaka pola tred meuru yag terjadi pada ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Tiogkok diikuti oleh tred meuru total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok buka sebalikya yaitu fluktuasi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok diikuti oleh ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. SIMPULAN Kesimpula yag dapat diambil dari pembahasa diatas adalah tidak terdapat hubuga kausalitas atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega iflasi Idoesia. Jika dilihat dari pola data, tred data tigkat iflasi Idoesia berfluktuasi seperti total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, amu yag jadi perbedaa disii adalah fluktuasi yag terjadi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok lebih serig terjadi dibadig tigkat iflasi Idoesia da tred peurua lebih terlihat pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dibadig dega tigkat iflasi Idoesia, hal tersebut mejadi alasa tidak adaya hubuga kausalitas atara tigkat iflasi dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Terdapat hubuga satu arah atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega tigkat suku buga Tiogkok. Pola data tigkat suku buga tigkat suku buga dasar Tiogkok meujukka tred meuru da juga terjadi pada data total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, sedagka pola fluktuasi data yag terjadi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok tidak terjadi pada tigkat suku buga Tiogkok yag cederug meuru sehigga dapat disimpulka bahwa turuya tigkat suku buga Tiogkok aka diikuti oleh turuya total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Terdapat hubuga satu arah atara total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok dega ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. Hubuga yag terjadi adalah hubuga ilai tukar rupiah Idoesia terhadap Yua Chia meyebabka perubaha total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. Pola data meujukka total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok memiliki tred yag meuru dega fluktuasi data 481 sedagka pola data ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia meujukka tred meuru dega fluktuasi yag sagat sedikit. Hal tersebut mejadi alasa megapa hubuga yag terjadi atara ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia dega total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok memiliki arah hubuga dari ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Tiogkok ke total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok, hal ii dikareaka pola tred meuru yag terjadi pada ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Tiogkok diikuti oleh tred meuru total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok buka sebalikya yaitu fluktuasi pada total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok diikuti oleh ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia. Jadi jika dilihat dari data maka turuya ilai tukar Rupiah Idoesia terhadap Yua Chia aka diikuti oleh turuya total ilai ekspor Idoesia ke Tiogkok. DAFTAR PUSTAKA Bada Pusat Statistik. Berbagai Tahu. Aalisa Komoditi Ekspor Jakarta: Bada Pusat Statistik Berbagai Tahu. Buleti Statistik Perdagaga Luar Negeri Ekspor Meurut Harmoized System (berbagai edisi). Jakarta: Bada Pusat Statistik Berbagai Tahu. Buleti Statistik Perdagaga Luar Negeri Ekspor Meurut Kelompok Komoditi Negara (berbagai edisi). Jakarta: Bada Pusat Statistik. Bak Idoesia Kurs Trasaksi BI Bak Setral Republik Idoesia. /Default.aspx Berbagai Tahu. Data Iflasi Bak Setral Republik Idoesia Berbagai Tahu. Lapora Perekoomia Idoesia. Jakarta: Bak Idoesia
8 Teddy Aldwi Leoard / Ecoomics Developmet Aalysis Joural 6 (4) (2017) Bak Idoesia. Berbagai Tahu. Perkembaga Ekoomi Keuaga da Kerjasama Iterasioal (berbagai edisi). Jakarta: Bak Idoesia. EPAPHRA, Maamba Determiats of Export Performace i Tazaia Dalam Joural of Ecoomics Library. Volume 3 No.3. Hal Gitig, Ari Muliata The Ifluece of Exchage Rate o Idoesia s Exports Dalam Buleti Ilmiah Litbag Perdagaga. Volume 7 No.1. Hal Iecoomics Chia Iterest Rate. Kemedag Neraca Perdagaga Idoesia Total. Makiw, Gregory N Makroekoomi Edisi Keeam. Terjemaha Fitria Liza da Imam Nurmawa. Jakarta: Erlagga. Subiyakto, Haryoo da Algifari Coitegratio ad Causality Test Amog Export, Import, ad Foreig Exchage Dalam Joural of Ecoomics ad Policy Volume 9. Hal Tradigecoomics Chia Iterest Rate. Ulfa, Siti Amiah Pegaruh Jumlah Uag Beredar (Jub), Suku Buga Sertifikat Bak Idoesia (Sbi), Impor, Ekspor Terhadap Kurs Rupiah/ Dollar Amerika Serikat Periode Jauari 2006 sampai Maret Dalam Ecoomics Developmet Aalysis Joural Volume 1 Hal Widarjoo, Agus Ekoometrika Pegatar da Aplikasiya. Yogyakarta: Ekoisia. 482
MATERI 10 ANALISIS EKONOMI
MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI
Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DI PASAR SAHAM: BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
ISSN : 2355-9357 e-proceedig of Maagemet : Vol.4, No.1 April 2017 Page 395 PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DI PASAR SAHAM: BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2006-2015 IMPACT OF MACROECONOMIC
Lebih terperinciPEMODELAN SUKU BUNGA DAN INFLASI DENGAN PENDEKATAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL. Surabaya, 30 Januari 2011
PEMODELAN SUKU BUNGA DAN INFLASI DENGAN PENDEKAAN HRESHOLD VECOR ERROR CORRECION MODEL OLEH : HERI PURNOMO 1309201721 PEMBIMBING : Dr. PURHADI, M.Sc Surabaya, 30 Jauari 2011 Pedahulua Suku buga da iflasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag
Lebih terperinciDAMPAK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP STABILITAS RUPIAH
EKUITAS ISSN 4-0393 Akreditasi No.0/DIKTI/Kep/2009 DAMPAK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP STABILITAS RUPIAH Azhar Bafadal azharbafadal@yahoo.com Uiversitas Haluoleo, Kedari ABSTRACT This research aimed to study
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
Lebih terperinciModel Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika
Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)
Lebih terperinciANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo
ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa
Lebih terperinciPENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN
PENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN DALAM SUATU MODEL NON-LINIER Abstrak Nur ei 1 1, Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Tadulako Jl. Sukaro-Hatta Palu,
Lebih terperinciPENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA
PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis
Lebih terperinciPETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
Lebih terperinciREGRESI LINIER SEDERHANA
REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI, KAUSALITAS DAN KORELASI DALAM EKONOMETRIKA Regresi adalah salah satu metode aalisis statistik yag diguaka utuk melihat pegaruh atara dua atau lebih variabel Kausalitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung
42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi
Lebih terperinciInflasi dan Indeks Harga I
PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula
Lebih terperinciSTATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGETAHUAN BISNIS KODE : EK11. B112. Sub pokok bahasan TIK Referensi
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGETAHUAN BISNIS KODE : EK11. B112 Ma ter i Pokok bahasa 1 Pegatar Dasar- Dasar Ekoomi 2 & 3 Aalisis pasar Usus- Usur permitaa Sub pokok bahasa TIK Referesi 1.
Lebih terperinci4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.
Arti ivestasi : a. Hasil pejuala. b. Biaya c. Ekspektasi da kepercayaa. Ivestasi : peigkata barag modal berujud Kekuata Ekoomi Utama; Hasil pegembalia ivestasi yag dipegaruhi oleh struktur ekoomi, biaya
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua
BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperinciMATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL
MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP ANALISIS TEKNIKAL TEKNIK-TEKNIK DALAM ANALISIS TEKNIKAL - The Dow Theory - Chart Pola Pergeraka Harga Saham
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI
REGRESI DAN KORELASI Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari serig ditemuka masalah/kejadia yagg salig berkaita satu sama lai. Kita memerluka aalisis hubuga atara kejadia tersebut Dalam bab ii kita aka membahas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28
5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.
Lebih terperinciBab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
Lebih terperinciPedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai
PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,
Lebih terperinci= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik
Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka
Lebih terperinciPengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)
Prosidig Statistika ISSN: 2460-6456 Pegedalia Proses Megguaka Diagram Kedali Media Absolute Deviatio () 1 Haida Lestari, 2 Suliadi, 3 Lisur Wachidah 1,2,3 Prodi Statistika, Fakultas Matematika da Ilmu
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peelitia Meurut Sugiyoo (2010, hlm. 3) pegertia dari obyek peelitia adalah sasara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu tetag sesuatu hal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ladasa Teori 2.1.1 Kebijaka Moeter Kebijaka moeter adalah upaya megedalika atau megarahka perekoomia makro ke kodisi yag diigika (yag lebih baik) dega megatur jumlah uag beredar.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan
4.. Jeis da Sumber Data IV. METODOLOGI PENELITIAN Peelitia ii megguaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik da dari berbagai sumber lai yag diaggap releva dega peelitia. Utuk keperlua aalisis,
Lebih terperinciPOSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan
POSITRON, Vol. II, No. (0), Hal. -5 ISSN : 30-4970 Peetua Eergi Osilator Kuatum Aharmoik Megguaka Teori Gaggua Iklas Saubary ), Yudha Arma ), Azrul Azwar ) )Program Studi Fisika Fakultas Matematika da
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono
38 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN.1 Data Peelitia Data yag diguaka utuk megevaluasi Gardu Iduk Badar Sribhawoo 8 tahu medatag adalah data pemakaia eergi listrik tahu 2013 sampai 2016 pada trasformator
Lebih terperincikesimpulan yang didapat.
Bab ii merupaka bab peutup yag merupaka hasil da kesimpula dari pembahasa serta sara peulis berdasarka kesimpula yag didapat. BAB LANDASAN TEORI. Kosep Dasar Peramala Peramala adalah kegiata utuk memperkiraka
Lebih terperinciBuku Padua Belajar Maajeme Keuaga Chapter 0 KONSEP NILAI WAKTU UANG. Pegertia. Nilai Uag meurut waktu, berarti uag hari ii lebih baik / berharga dari pada ilai uag dimasa medatag pada harga omial yag sama.
Lebih terperinciRatih et al., Analisis Kausalitas Kesenjangan Pendapatan, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Malang
Ratih et al., Aalisis Kausalitas Kesejaga Pedapata, Kemiskia da Pertumbuha Ekoomi Di Kota Malag 1 Aalisis Kausalitas Kesejaga Pedapata, Kemiskia da Pertumbuha Ekoomi Di Kota Malag (Causality Aalysis of
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan
BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada
Lebih terperinciMata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4
Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab
BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di lokasi huta taama idustri yag terdapat di PT. Wirakarya Sakti Provisi Jambi. Waktu pelaksaaa peelitia ii adalah bula April
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi
Lebih terperincii adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.
4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah
Lebih terperinciFORECASTING (Peramalan)
FORECASTING (Peramala) PENDAHULUAN Forecastig adalah ramala tetag apa yag aka terjadi dimasa yag aka datag. Forecast Demad atau peramala permitaa mejadi dasar yag sagat petig dalam perecaaa suatu keputusa
Lebih terperinciBAB IV PEMECAHAN MASALAH
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecaha Masalah Dalam ragka peigkata keakurata rekomedasi yag aka diberika kepada ivestor, maka dicoba diguaka Movig Average Mometum Oscillator (MAMO). MAMO ii
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.
Lebih terperinciPenyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.
2. Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a) Hitug Sum of Square for Regressio (X) b) Hitug Sum of Square for Residual c) Hitug Meas Sum of Square for Regressio (X) d) Hitug
Lebih terperinciA. Pengertian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus
Lebih terperinciNama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL
Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 2015-32-005 ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL. 86-88 Latiha 2 Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a. Hitug Sum of Square for Regressio (X) b.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif
Lebih terperinciPENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN
PEDUGA RASIO UTUK RATA-RATA POPULASI MEGGUAKA KUARTIL VARIABEL BATU PADA PEGAMBILA SAMPEL ACAK SEDERHAA DA PEGATURA PERIGKAT MEDIA ur Khasaah, Etik Zukhroah, da Dewi Reto Sari S. Prodi Matematika Fakultas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia
Lebih terperinciPERAMALAN KURSIDRTERHADAP USDMENGGUNAKAN DOUBLE MOVING AVERAGES DAN DOUBLEEXPONENTIAL SMOOTHING.
PERAMALAN KURSIDRERHADAP USDMENGGUNAKAN DOUBLE MOVING AVERAGES DAN DOUBLEEXPONENIAL SMOOHING. Padrul Jaa 1), Rokhimi 2), Ismi Ratri Prihatiigsih 3) 1,2,3 PedidikaMatematika, Uiversitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu
Lebih terperinciNama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL
Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 2015-32-005 ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL. 85-88 Latiha 1 Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepedet variabel serta a. Hitug Sum of for Regressio (X) b. Hitug
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,
Lebih terperinciMasih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.
Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Peelitia dilakuka di PT. INKA yag terletak di Jl. Yos Sudarso o 71 Madiu, utuk medapatka gambara kodisi tempat peelitia secara umum, termasuk kegiata-kegiata
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabag Tasikmalaya) SELMA ALISA 123403294 E-mail: alisaselma@gmail.com Program
Lebih terperincisimulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalankan, animasi akan muncul pada dijalankan, ProModel akan menyajikan hasil laporan statistik mengenai
37 Gambar 4-3. Layout Model Awal Sistem Pelayaa Kedai Jamoer F. Aalisis Model Awal Model awal yag telah disusu kemudia disimulasika dega waktu simulasi selama 4,5 jam. Selama simulasi dijalaka, aimasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy
BAB III PEMBAHASAN Pada BAB III ii aka dibahas megeai betuk program liear fuzzy dega koefisie tekis kedala berbetuk bilaga fuzzy da pembahasa peyelesaia masalah optimasi studi kasus pada UD FIRDAUS Magelag
Lebih terperinciMATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN EPS DAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN EARNING PER SHARE (EPS) PRICE EARNING RATIO (PER)
Lebih terperinciI. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek
Lebih terperinciUkuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus
-Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada
Lebih terperinciPertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd
Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT
Prosidig Semiar Nasioal Matematika da Terapaya 06 p-issn : 0-0384; e-issn : 0-039 PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT Liatus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.
Lebih terperinci