BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan persaingan yang semakin padat mengharuskan sebuah perusahaan melakukan segenap tindakan proteksi pangsa pasar dari tekanan pesaing. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, dimana salah satunya adalah melalui upaya penetrasi produk yang berkesinambungan. Upaya ini akan sangat diperlukan bila mana produk yang dihasilkan bersifat subtitusi terhadap produk pesaing, dimana apabila terjadi kelangkaan, maka produk lain dapat masuk untuk menggantikan kelangkaan tersebut tanpa adanya penolakan yang berarti dari pengguna. Untuk dapat melakukan penetrasi pasar secara berkesinambungan, maka diperlukan kelangsungan produksi yang berkesinambungan pula, dan salah satu upaya yang dilakukan untuk memastikan kesinambungan proses produksi adalah dengan memastikan keberadaan bahan baku yang cukup untuk menghindari perusahaan dari resiko terputusnya aliran bahan baku. Keberadaan persediaan bahan baku pada suatu perusahaan manufacture merupakan sesuatu hal yang penting karena keberadaan persediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang turut berperan dalam menjamin kelancaran proses produksi. Tanpa adanya persediaan bahan baku yang cukup, maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko lost sale yang disebabkan oleh stock out. Keadaan ini akan

2 2 memberikan kerugian yang berlipat pada perusahaan karena selain kehilangan peluang pasar, perusahaan juga mengalami penurunan efektifitas kinerja yang diakibatkan oleh tidak beroperasinya mesin dan tenaga kerja seperti yang seharusnya tanpa pernah dapat menghentikan biaya yang tetap mengalir selama hal tersebut terjadi. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Saat ini, PT. Federal Karyatama mengupayakan pengaturan persediaan menuju keadaan zero inventory. Hal ini menjadi suatu masalah karena kemasan federal oil menggunakan kemasan plastik two tone yang hingga saat ini hanya dapat dihasilkan oleh dua supplier dan para supplier tidak mampu menjamin kelancaran pasokan secara berkesinambungan karena berbagai faktor, sehingga apabila terjadi permasalahan pada aliran material dari salah satu supplier saja maka akan menggangu kelancaran kegiatan produksi PT. Federal Karyatama dan dapat menyebabkan kelangkaan produk federal oil di pasar. Apabila kelangkaan produk ini terjadi maka pesaing dapat dengan mudah mengisi kekosongan pangsa pasar federal oil karena produk oli kemasan federal oil lebih cenderung bersifat subtitusi, dimana bila terjadi kelangkaan produk pada pasar maka produk pesaing dapat masuk mengisi kekosongan tersebut tanpa adanya penolakan yang berarti dari pengguna.

3 3 Untuk menyikapi permasalahan ini, maka diperlukan perancangan persediaan dengan tingkat safety sock yang mampu meminimasi resiko terjadinya hal tersebut. Setelah melakukan pembicaraan dengan pihak PT. Federal Karyatama, maka perusahaan mengharapkan sebuah perancangan sistem persediaan dengan tingkat safety stock yang mampu mencukupi kebutuhan selama periode lead time yakni selama tiga hari. Pertimbangan dalam pembentukan sistem persediaan dengan tingkat safety stock tertentu ini sesungguhnya tidak didasarkan atas pertimbangan kuantitatif semata, namun juga memperhitungkan hal hal yang tidak dapat diukur seperti keterlambatan distribusi yang bisa disebabkan oleh banyak hal. 1.3 Ruang Lingkup Agar pembahasan masalah yang akan diangkat menjadi jelas dan terarah maka perlu diberikan penjelasan akan ruang lingkup pembahasan yang diangkat. Adapun ruang lingkup pembahasan disini antara lain : Penelitian dilakukan pada PT. Federal Karyatama Penelitian dilakukan pada periode awal Februari hingga April 2007 Penelitian dibatasi pada persediaan bahan baku utama dari produk yang terhitung dalam satuan karton dimana terdiri dari 24 pcs cap (tutup botol), 24 pcs botol, 1 pcs carton box dan oli yang mengikuti spesifikasi masing masing produk.

4 4 Data yang digunakan untuk menganalisa permintaan adalah data histories tahun 2004 hingga Perhitungan menggunakan Microsoft Exell dengan pembulatan sesuai dengan karakteristik data yang dihitung. Perhitungan pengadaan persedian mengikuti kebijakan EOQ (Economic Order Quantity) dengan pembatasan pada lingkungan manajemen persediaan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini antara lain : Mengetahui jenis peramalan yang sesuai dengan pola data produk yang dihasilkan PT. Federal Karyatama Mengetahui produk mana yang harus menjadi prioritas perhatian dari perusahaan Mengetahui tingkat optimum lot size per order dan reorder point atas perkiraan persediaan yang dibutuhkan Mengetahui tingkat safety stock yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan selama periode lead time Menadapatkan suatu analisa atas pembahasan yang dilakukan Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah : Penulis mampu melihat penerapan teori ilmu yang didapat selama proses pembelajaran yang telah dilakukan

5 5 Perusahaan mendapat masukan dari penulis mengenai tingkat persediaan safety stock yang diperlukan sesuai pembicaraan yang telah dilakukan. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan PT. Federal Karyatama berdiri pada tanggal 6 Juni 1988 (akte notaris) dengan berlokasi di Jl. Rawa Gelam I No.9, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Perkantorannya sendiri berada terpisah yakni berada di Jl. Gaya Motor Barat - Sunter II Jakarta Utara. Namun, saat ini telah dibangun perkantoran yang tergabung dalam kawasan pabrik guna memudahkan kegiatan operasional. Perusahaan ini menempatkan diri pada sektor usaha industri oli pelumas mesin kendaraan bermotor yang dikenal dengan Federal Oil. Produk Federal Oil pertama kali dipasarkan secara umum pada tahun Sejalan dengan berjalannya waktu, kemajuan perusahaan terus mengarah pada arah yang positif. Hal ini ditunjukan dengan keberhasilan penjualan hingga keluar negeri. Selain itu, keberhasilan PT. Federal Karyatama terlihat jelas melalui terjalinnya kerjasama dengan pihak Astra Honda Motor berupa lisensi untuk menjadi produsen pelumas resmi untuk motor HONDA sejak tahun Jalinan kerjasama dan kepercayaan ini memberikan keuntungan bagi PT. Federal Karyatama karena predikat oli resmi yang dianjurkan oleh pabrikan motor dapat menjadi penahan bagi produk pesaing yang mencoba memasuki pangsa pasar federal oil.

6 6 Perusahaan ini juga memperhatikan kepuasan konsumen dengan melakukan upaya pencegahan pemalsuan produk yang dapat merugikan konsumen.perhatian ini ditunjukan dengan penggunaan two tone cap dengan alumunium foil pada tutup produk federal oil. Hal ini membantu menghindari produk federal oil dari tindak pemalsuan karena hingga saat ini di Indonesia hanya terdapat dua supplier yang mampu memproduksi produk plastik two tone seperti ini dan kedua supplier tersebut telah terikat kerjasama dengan PT. Federal Karyatama Struktur Organisasi Perusahaan Secara umum, struktur organisasi PT. Federal Karyatama mengikuti model fungsional, dimana struktur organisasi PT. Federal Karyatama disusun berdasarkan sekumpulan orang yang ditempatkan berdasarkan fungsi-fungsi sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai. Gambaran struktur organisasi perusahaan PT. FEDERAL KARYATAMA dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 96. Struktur organisasi di PT. FEDERAL KARYATAMA terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Marketing Division, Manufacturing Division, Administrtioni & Finance division. Perusahaan ini dipimpin oleh President Director. dibantu dengan dua orang Director yang membawahi semua bagian yang ada. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan di PT. FEDERAL KARYATAMA sebagai berikut :

7 7 President Director Tugas dan tanggung jawab President Director adalah Mempertimbangkan, menyempurnakan, mewakili para pemegang saham dan memutuskan perumusan kebijaksanaan umum perusahaan. Mengawasi dan mengevaluasi kebijaksanaan umum yang meliputi kebijakan penjualan, keuangan dan administrasi, personalia dan sebagainya. Mengangkat, mengawasi dan memberhentikan director. Director Tugas dan tanggung jawab Director adalah Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi operasi perusahaan untuk pencapaian sasaran strategis masingmasing. Mengamati atau mencari, peluang bisnis, mewakili organisasi dalam acara formal atau informal yang bersifat organisasional serta menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat multidimensional. Mengurus harta kekayaan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.

8 8 Marketing Division 1. Direktur Marketing Tugas dan tanggung jawab Direktur Marketing adalah Merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan keseluruhan aktivitas dari penjualan perusahaan. Menentukan kebijaksanaan dan perencanaan kegiatan pemasaran dalam jangka pendek atau jangka panjang. Menciptakan koordinasi yang terpadu dengan para manager dalam bidang-bidang kegiatan yang mempunyai kaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan. 2. General Marketing Tugas dan tanggung jawab General Marketing adalah Membuat recana kerja secara lengkap dari kegiatan yang ada di dalam marketing bisnis (misalnya: program penjualan, promosi dan lainnya). Mengawasi kinerja manager logistik mengenai pendistribusian produk-produk ke dealer-dealer sepeda motor. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijaksanaan penjualan. Melaksanakan kebijaksanaan penjualan yang telah ditetapkan dengan mengumpulkan informasi, menganalisa dan mempertimbangan pasar.

9 9 Manager Marketing Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing adalah Mengawasi pencapaian target penjualan. Memberikan persetujuan atas kebijakan penjualan kredit bagi para dealer atau konsumen. Membina serta meningkatkan hubungan yang baik dengan para dealer atau langganan. Senantiasa mengikuti rencana pemasaran serta pelaksanaannya, agar pengiriman dapat dilaksanakan tepat waktunya sesuai dengan kontrak. Administrasi Marketing Tugas dan tanggung jawab Administrasi Marketing adalah Menerima pesanan penjualan atau purchase order dari dealer. Menyerahkan sales order dan meminta persetujuan kredit pada manager marketing atas purchase order tersebut. Membuat laporan harian distribusi rangkap 3 untuk ditujukan bagi pemegang saham, manager marketing dan untuk arsip marketingnya. Membuat laporan posisi persediaan barang dengan benar setiap akhir bulan dengan dibantu kepala bagian penjualan.

10 10 Mengarsip semua dokumen - dokumen penjualan secara sistematis. Manufacturing Division Tugas dan tanggung jawab Manufacturing Division adalah Menanggulangi masalah kelancaran pengelolaan dibidang produksi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian guna mencapai hasil produksi yang telah direncanakan. Merencanakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan produksi atas pesanan sesuai dengan jumlah pesanan. Mengatur jadwal produksi berdasarkan pesanan. Mengawasi kualitas dan mutu produk yang telah selesai diproduksi. Dalam menjalankan tugasnya Manufacturing Division membawahi : Plant Department Tugas dan tanggung jawab Plant Department adalah Memimpin, memberikan pengarahan, mengkoordinir dan mengawasi bagian teknik dari proses produksi. Merumuskan, menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

11 11 Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan kepentingan bidang produksi. Plant Department membawahi beberapa bagian yaitu : PPIC (Production Planning Inventory Control) Tugasnya merencanakan produksi, follow up produksi dan merencanakan serta mengontrol penggunaan bahan-bahan material dan bahan-bahan pembantu selama proses produksi. Selain itu, mendorong dan memberikan semangat kepada seluruh bagian dalam produksi untuk mencapai hasil produksi yang optimal sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Production Tugasnya mengawasi masalah produksi mulai dari pengisian minyak pelumas (filling) sampai proses pengemasan (packing) selesai. Warehouse Tugasnya menyimpan material dan finished goods dalam gudang, menjamin penerimaan barang dengan benar dan pengirimannya apakah sesuai dengan jumlah barang berdasarkan surat jalan, menerima dan mengecek barang yang ada di dalamnya dan bertanggung jawab terhadap kondisi barang. Engineering Department Tugas dan tanggung jawab Engineering Department adalah

12 12 Menjamin keadaan mesin untuk bisa beroperasi. Mengawasi dan mengontrol pemeliharaan peralatan atau mesin-mesin produksi. Engineering Department membawahi beberapa bagian yaitu : Quality Assurance. Process & Product Engineering. Maintenance. Administrasi & Finance Division Tugas dan tanggung jawab Administration & Finance Division antara lain : Memimpin dan mengawasi semua bagian yang dilakukan oleh Department Administration & Finance Division. Menyelenggarakan akuntansi atas penerimaan, penyimpangan dan pengeluaran serta akuntansi biaya. Dalam menjalankan tugasnya Administration & Finance Division membawahi Accounting Department Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahan yang meliputi bagian budget, general accounting dan account receivable. Mengkoordinasi dan mengarahkan bawahan agar dapat bekerja sesuai pekerjaannya.

13 13 Mengadakan rapat bulanan untuk mengetahui hasil kerja bawahan. Mengawasi & mengkoordinir kegiatan - kegiatan pembukuan. Finance Department Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan pencatatan keuangan dan akuntansi pembayaran serta pengelolaan dokumen. Melaksanakan sistem akuntansi bagi seluruh aktivitas perusahaan. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan laporan, juga bukti penerimaan dan pengeluaran. Bertanggung jawab atas laporan keuangan berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran, serta membuat dan menganalisa laporan keuangan berdasarkan bukti yang ada. Accounting & Finance Department membawahi beberapa bagian yaitu : Treasury, Procurement, Tax, Account receivable, General accounting, SOP. PGA Department PGA Department membawahi beberapa bagian yaitu : Personalia, Payroll, People Development, Security, Safety & Health Environment, dan External Relation.

14 14 MIS Department membawahi beberapa bagian yaitu : Opperasional Support, System Maintenance Development, dan System Analysis & Data Administrasi Ketenagakerjaan PT. Federal Karyatama memiliki total pekerja sebanyak 161 tenaga kerja yang terdiri dari 56 orang karyawan bagian marketing dan administrasi, dan 105 karyawan pabrik yang keseluruhan tenaga kerja ini tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap karyawan, setiap karyawan mendapat tunjangan seperti : jaminan kesehatan (JAMSOSTEK) yang meliputi pengobatan penyakit biasa, perawatan di rumah sakit (tergantung dari jabatan) dan dokter mata, tunjangan hari raya, dan untuk yang telah pensiun juga mendapat tunjangan hari tua dari asuransi YDPA (Yayasan Dana Pensiun Astra). Sedangkan, untuk keluarganya (istri dan 3 orang anak) mendapat jaminan seperti : jaminan kesehatan (JAMSOSTEK) yang meliputi pengobatan penyakit biasa, perawatan di rumah sakit (tergantung dari jabatan) dan dokter mata. Perusahaan juga memberikan tunjungan lain berupa tunjangan hari raya dan kredit kepemilikian rumah yang bebas bunga bagi para karyawannya.

15 Kegiatan Operasional Produksi Kegiatan operasional produksi yang terjadi di lantai produksi meliputi proses pewarnaan dan pengemasan pelumas. Sedangkan proses pengadaan kemasan dan pembuatan oli sendiri dipercayakan pada pemasok dengan standarisasi model kemasan dan formula campuran oli pelumas ditentukan secara penuh oleh PT. Federal Karyatama. Setelah bahan baku kegiatan produksi tiba, maka bahan bahan tersebut akan melewati proses Quality Control yang dilakukan oleh pihak labotarium Quality Control PT. Federal Karyatama untuk memastikan dan menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan dan dikemas. Setelah semua dipastikan baik dan sesuai dengan standart yang ditetapkan, maka barulah material yang ada dikemas menjadi produk jadi. Proses pengemasan tersebut dilakukan pada satu kesatuan lini produksi (lay out by product) yang terdiri dari beberapa proses utama dimana total lini yang dimiliki adalah sebanyak 5 lini. Proses pengemasan yang terjadi pada lini produksi tersebut meliputi proses pengisian (process filling), proses penempatan tutup botol pada mesin hopper, proses pengencangan tutup botol pada mesin capper, proses pelekatan seal aluminum foil pada mesin Induction Sealer dan diakhiri dengan proses pengemasan pada carton box yang mana dalam 1 carton box terdiri dari 24 pcs produk jadi.

16 Gambaran Produk Oli Pelumas Pelumas memiliki banyak peran dalam kehidupan disekitar kita. Pada intinya, pelumas berfungsi sebagai penurun koefisien gesek antara dua benda yang bersentuhan, namun perlu kita ketahui bahwa ternyata terdapat banyak fungsi pelumas lainnya. Fungsi tersebut antara lain : Sebagai pelumas, membatasi atau berfungsi sebagai media antara pada dua benda padat yang bergerak dan saling bergesekan. Sebagai media perapat (seal) pada clearance bagian-bagian mesin. Sebagai pemindah tenaga. Sebagai pembersih dan pembawa kontaminan / kotoran dari dalam engine / mesin. Sebagai pelindung terhadap karat. Sebagai pendingin engine/mesin Bila kita melihat bahan dasar pembuatan oli pelumas, maka oli pelumas dapat dibedakan menjadi dua jenis. Oli pelumas berbahan dasar mineral dan oli pelumas berbahan dasar synthetic. a. Oli pelumas berbahan dasar mineral ( mineral base ) Bahan dasar mineral pada oli pelumas merupakan salah satu hasil dari destilisasi minyak mentah ( minyak bumi ). Pelumas mineral ini kemudian terbagi lagi kedalam tiga golongan.

17 17 - Paraffinic Crude Termasuk kedalam pelumas dengan kriteria High Viscosity Index dengan kandungan wax ( lilin ) yang tinggi. Kekentalannya stabil pada suhu tinggi. - Naphthenic Crude Jenis ini ada yang termasuk Middle Viscosity Index dan Low Viscosity Index. Jenis ini baik pada kriteria suhu yang rendah. - Aromatic Crude Memiliki kriteria yang sama dengan Naphthenic Crude, hanya saja flash pointnya sedikit lebih rendah. b. Oli pelumas berbahan dasar synthetic Merupakan bahan dasar oli pelumas yang dihasilkan dari bahan baku gas bumi yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya dapat diatur sedemikian rupa sehingga dapat mencapai stabilitas thermal, oksidasi dan kinerja yang optimal. c. Oli pelumas berbahan dasar tumbuhan Merupakan bahan dasar oli pelumas yang dihasilkan dari pengolahan minyak tumbuh tumbuhan seperti yang berasal dari minyak zaitun dan minyak bunga matahari. Namun jenis ini memerlukan proses yang lebih kompleks dan mahal sehngga baru dapat ditemukan pada negara negara maju perhatiannya terhadap lingkungan hidup.

18 18 Setelah didapatkan bahan dasar oli pelumas, maka bahan dasar ini tidak dapat langsung digunakan. Diperlukan sentuhan rekayasa kimia agar didapatkan suatu kriteria yang sesuai dengan yang diharapkan. Rekayasa kimia tersebut dapat berupa penambahan (additive) pada oli pelumas tersebut. Adapun bentuk bentuk additive yang digunakan serta fungsinya antara lain : - Antiwear dan EP (Extreem Pressure) Agent Gunanya : Untuk mengurangi gesekan dan pengikisan. Typical Compound : Zinc Dithiophosphates, Acid Organic Phosphates, Organic Sulfur dan Chlorine Compound, Sulfurized Fats, Sulfides dan Disulfides. Perannya : Membentuk reaksi kimia dengan permukaan metal, untuk membentuk lapisan lubricant film, sehingga kondisi metal to mental contact, dapat dihindari. - Corrosion and Rust Inhibitor Gunanya : Untuk melindungi terhadap proses pembentukan karat, pada permukaan metal yang bersentuhan dengan logam. Typical Compound : Zinc Dithiophosphates, Metal Phenolates, Basic Metal Sulfonates, Fatty Acid dan Amines.

19 19 Perannya : Meningkatkan penyerapan sifat pelindung komponen ini, serta membentuk lapisan pelindung sekaligus menetralisir asam-asam korosif - Detergent Gunanya : Untuk menjaga agar permukaan metal, bebas dari deposit. Typical Compound : Metallo-organic compound dari Sodium, Calcium dan Magnesium Phenolates, Phopsponates dan Sulfonates. Perannya : Membentuk reaksi kimia dengan sludge (lumpur) dan varnish agar menjadi netral dan mudah larut. - Dispersant Gunanya : Untuk menjaga agar kontaminan-kontaminan dalam pelumas, mengapung dalam pelumas. Typical Compound : Alkylsuccinimides, Alkylsuccinic Esters.

20 20 Perannnya : Kontaminan-kontaminan diikat dan membentuk molekul dispersant, dicegah agar tidak menggumpal, dan dijaga untuk tetap mengapung serta mengalir bersama. Hal ini ditentukan oleh solubilility dair bahan dispersant tersebut - Friction Modifier Gunanya : Untuk memperkecil koefisien gesek. Typical Compound : Organic Fatty Acid dan Amines, Lard Oil, High Molecular Weight Organic Phosphorus dan Phosphoric Acid Esters. Perannya : Meningkatkan penyerapan komponen ini pada permukaan aktif material, serta membentuk pelapis anti gesekan yang kuat pada permukaan metal. - Pour Point Depressant Gunanya : Untuk kemampuan lubricant, agar tetap dapat mengalir pada suhu yang rendah. Typical Compound : Alkylated Naphthalene dan Phenolic Polymers, Polymethacrylates, Maleate/Fumarate Copolymer Esters.

21 21 Perannya : Memodifikasi pembentukan kristal lilin (wax), untuk mereduksi interlocking. - Seal Swell Agent Gunanya : Untuk memperbaiki/meningkatkan sifat elastis dari lubricant, sehingga dapat berfungsi sebagai seal (penyekat) yang kuat. Typical Compound : Organic Phosphates dan Aromatic Hydrocarbons. Perannya : Membentuk reaksi kimia dengan sifat elastis lubricant, sehingga terbentuk lapisan penyekat yang lincin dan rapat. - Viscosity Modifier Gunanya : Untuk memperkecil perubahan kekentalan lubricant pada suhu tinggi. Typical Compound : Polymers dan Copolymers dari Olefin, Methacrylates, Dienes atau Alkylated Styrenes. Perannya : Mengembangkan Polymers sejalan dengan naiknya suhu kerja lubricant, untuk mengantisipasi penipisan lapisan lubricant.

22 22 - Antifoamant Gunanya : Untuk mencegah terbentuknya gelembung-gelembung udara kecil (busa) didalam lubricant. Typical Compound : Silicone Polymers, Organic Copolymers. Perannya : Memperkecil tegangan permukaan busa (gelembung udara) dan mempercepat terpecahnya busa-busa tersebut. - Antioxidant Gunanya : Untuk memperlambat terjadinya proses oksidasi. Typical Compound : Zinc Dithiophophates, Hindered Phenols, Aromatic Amines, Sulfurized Phenols. Perannya : Membentuk komposisi ulang proxides dan mencegah terjadinya reaksi-reaksi radikal bebas.

23 23 - Metal Deactivator Gunanya : Mereduksi efek katalis dari metal, pada batasan dimana akan terjadi proses oksidasi. Typical Compound : Organic Complex yang mengandung Nitrogen atau Sulfur, Sulfides dan Phophites. Perannya : Membentuk lapisan pasif pada permukaan metal. Perlu juga untuk diketahui bahwa terdapat tiga lembaga independent besar yang memiliki kewenangan dalam memberikan pemantauan terhadap mutu dari pelumas yang beredar di pasar. Lembaga independent tersebut antara lain : - SAE (Society of Automoive Engineer) Klasifikasi pelumas mesin menurut tingkat kekentalannya pada suhu 100 derajat celcius dan dibawah 0 derajat celcius. - API (American Petroleum Institute) Klasifikasi pelumas berdasarkan beban kerjanya di lapangan - OEM (Original Engine manufacture)

24 24 Klasifikasi pelumas berdasarkan kinerjanya pada Bench Test dan Engine Test yang disesuaikan dengan persyaratan pabrik mesin kendaraan di wilayah tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Didalam era globalisasi dan didalam sistem persaingan dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Didalam era globalisasi dan didalam sistem persaingan dunia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam era globalisasi dan didalam sistem persaingan dunia yang bebas sekarang ini, serta dengan keadaan situasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, situasi perekonomian di Indonesia mempunyai pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, situasi perekonomian di Indonesia mempunyai pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, situasi perekonomian di Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bidang industri. Baik itu dibidang industri jasa maupun manufaktur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak tidak baik bila tidak dicermati adalah keadaan mengantri.

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak tidak baik bila tidak dicermati adalah keadaan mengantri. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sering diperhadapkan dengan berbagai keadaan yang turut mempengaruhi keberlangsungan hidupnya sehingga menjadi suatu hal yang mau atau tidak mau harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 88 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. FEDERAL KARYATAMA (PT. FKT) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi oli pelumas, dan memulai usaha pada tahun 1989. PT. FKT pada saat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT BBU ialah perusahaan perseorangan swasta nasional yang didirikan di Jakarta pada tahun 2007. PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan produk yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas

Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Megah Plastik adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama a. Memimpin direktur-direktur lain dan mengkoordinir

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada Lampiran 1 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di PT Pusaka Prima Mandiri menurut jabatan dan posisinya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN SAFETY STOCK UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK PRIORITAS PT. FEDERAL KARYATAMA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN SAFETY STOCK UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK PRIORITAS PT. FEDERAL KARYATAMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006 / 2007 PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN SAFETY STOCK UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK PRIORITAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing R & D E

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Persediaan Manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera PT. Swasti Makmur Sejahtera adalah sebuah perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). PT. Swasti Makmur Sejahtera didirikan

Lebih terperinci

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur. organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut :

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur. organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut : LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing manager dalam struktur organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah sebagai berikut : 1. Mill General

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT MITRA KIMIA TEKSTIL PERDANA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT MITRA KIMIA TEKSTIL PERDANA BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT MITRA KIMIA TEKSTIL PERDANA 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Mitra Kimia Tekstil Perdana merupakan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 63 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah salah satu sarana yang paling vital dalam menunjang setiap aktifitas sehari-hari. Jenis kendaraan pribadi yang paling banyak digunakan saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT KYODA MAS MULIA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan spare part yang memiliki pasar sasaran baik untuk domestik maupun mancanegara. Perusahaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan dan Menentukan Biaya Penerimaan Bahan sampai dengan Pengiriman Barang Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MATERIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi roda dua yang efisien, efektif dan ekonomis serta terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Tanabe Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang dalam perjalanan waktu banyak mengalami

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA

PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA PROSES PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG DI PT. MULTI GARMENTAMA TUGAS Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Matakuliah Analisa Proses Bisnis Kelas MI-4 Semester III Oleh : Kelompok Mix Fourteen Haris Munandar

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai sumber daya mengganggur (idle resource) yang keberadaanya menunggu proses yang lebih lanjut (Nur Bahagia, 2006),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah PT. Arnott s Indonesia dimulai dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang makanan kering dengan nama PT. Tatas Mulya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci