PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER KREATIF DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER KREATIF DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SUB POKOK BAHASAN TABUNG DAN KERUCUT KELAS IX SMP Eva Liskuriawati 14, Suardi 15, Dia Kuriati 16 Abstract. The research aims to kow process ad result of developig of mathematics learig aids based o creativity ad Realistic Mathematics Educatio (RME) approach for cylider ad coe sub topics at ith grade of juior high school. The research developmet model refers to modified of 4D Thiagaraja models. The subject of research is studets of IXB class at SMPN 1 Jember i odd semester academic year The data of research are obtaied by validatio sheet, observatio sheet of teacher ad studets activities, observatio sheet of studet creativity developmet ad studet skill,studet worksheet, ad self assesmet sheet. The product of this research are lesso pla, studet hadbook, ad worksheet. The result shows that the learig istrumets qualifies validity, practical, ad effective criteria. The percetage of studet creativity based o the data of observatio sheet of studet creativity developmet ad self assesmet sheet is 70,67%, it meas that i geeral studets at IXB class have a good creativity at learig cylider ad coe subs topic. Key Words: RME approach, creativity, cylider ad coe PENDAHULUAN Perkembaga IPTEK sebagai dampak positif globalisasi megharuska bagsa Idoesia utuk mempersiapka diri mejadi mausia yag berkualitas da mampu berkompetisi di duia global. Pedidika memegag peraa petig dalam proses persiapa tersebut karea salah satu faktor yag mempegaruhi kualitas SDM adalah pedidika. Meurut Udag-Udag RI omor 20 tahu 2003 tetag Sistem Pedidika Nasioal pada Bab I Pasal 1 Pedidika adalah usaha sadar da terecaa utuk mewujudka suasaa belajar da proses pembelajara agar peserta didik secara aktif megembagka potesi diriya utuk memiliki kekuata spiritual keagamaa, pegedalia diri, kepribadia, kecerdasa, akhlak mulia, serta keterampila yag diperluka diriya, masyarakat, bagsa, da egara. Hasil wawacara dega guru bidag studi matematika di SMP Negeri 1 Jember meujukka bahwa dalam meyelesaika suatu permasalaha siswa cederug megguaka cara yag sama dega yag diajarka oleh guru. Saat guru memita 14 Mahasiswa Program Studi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 15 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 16 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember

2 60 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015 siswa utuk meyelesaika permasalaha atau meemuka kembali kosep yag sudah diperoleh sebelumya maka lagkah lagkah peyelesaia yag dilakuka siswa selalu sama dega yag diajarka guru. Hal ii meujukka bahwa kreativitas siswa dalam meyelesaika suatu permasalaha matematika belum tampak. Padahal, salah satu tujua khusus pegajara matematika di sekolah lajuta pertama dalam GBPP meurut Soedjadi (2000: 44) adalah agar siswa mempuyai padaga yag cukup luas da memiliki sikap logis, kritis, kreatif, da disipli serta meghargai keguaa matematika. Kreativitas merupaka kemampua seseorag utuk melahirka sesuatu yag baru, baik berupa gagasa maupu karya yata, dapat berupa karya baru maupu kombiasi dega hal-hal yag sudah ada, yag semuaya itu relatif berbeda dega apa yag telah ada sebelumya (Satoso, 2012: 454). Satoso juga mejelaska bahwa keterampila berpikir kreatif adalah suatu kegiata eksplorasi utuk melahirka ide-ide baru yag berbeda dega yag sudah ada. Seseorag yag kreatif ditutut memperoleh lebih dari satu jawaba terhadap suatu persoala. Matematika memiliki objek kajia abstrak. Salah satu kosep matematika yag dapat diubah dari abstrak mejadi kokret adalah kosep matematika pada materi geometri. Pegubaha kosep dapat dilakuka dega megaitka materi dega kehidupa sehari-hari siswa. Salah satu materi geometri yag diajarka di SMP adalah materi tabug da kerucut. Siswa megalami kesulita pada pemahama kosep serta pegaplikasiaya dalam kehidupa sehari-hari. Adapu cara utuk megatasi masalah tersebut adalah dega lebih meekaka keterkaita atara kosep-kosep matematika dega pegalama aak sehari-hari. Salah satu pedekata yag berorietasi pada pegalama sehari-hari adalah pedekata Realistic Mathematics Educatio (RME). RME merupaka suatu pedekata pembelajara yag haya diguaka dalam pedidika matematika. Meurut Soedjadi (2000: 100) pedekata realistik meekaka pemafaata realitas kehidupa atau hasil budaya setempat sebagai titik tolak pembelajara matematika. Soedjadi juga mejelaska bahwa realita adalah hal-hal yag yata atau kokret yag dapat diamati atau dipahami peserta didik lewat membayagka. Sehigga dapat kita simpulka bahwa pembelajara dega pedekata RME memafaatka ligkuga yag ada di sekitar siswa, baik ligkuga sekolah, ligkuga keluarga, maupu ligkuga masyarakat.

3 Eva dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika 61 Peelitia pegembaga ii bertujua utuk megetahui bagaimaa proses da hasil uji coba pegembaga peragkat pembelajara matematika berbasis karakter kreatif dega pedekata RME pada sub pokok bahasa tabug da kerucut. Produk yag dikembagka berupa peragkat pembelajara meliputi Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Buku Siswa, da Lembar Kerja Siswa (LKS). METODE PENELITIAN Jeis dari peelitia ii adalah peelitia pegembaga (developmet research). Peragkat pembelajara dikembagka dega prosedur four-d Model yag sudah dimodifikasi yaitu defie (pedefiisia), desig (peracaga), da develop (pegembaga) da adaya kegiata uji keterbacaa pada tahap pegembaga. Tujua dari tahap pedefiisia adalah meetapka da medefiisika kebutuha pembelajara dega megaalisis tujua da batasa materi. Tahap ii terdiri dari empat lagkah pokok, yaitu: aalisis awal-akhir, aalisis siswa, aalisis materi, aalisis tugas, da spesifikasi tujua pembelajara. Tahap peracaga bertujua utuk meracag desai awal peragkat pembelajara. Kegiata utama dalam proses peracaga adalah pemiliha media da format utuk baha pembuata desai awal pembelajara dalam betuk draft 1. Tahap pegembaga bertujua utuk memperbaiki desai awal peragkat pembelajara. Pada tahap ii, umpa balik hasil peilaia ahli, uji keterbacaa, da uji coba diguaka utuk memperbaiki peragkat pembelajara yag tidak sesuai. Lagkah-lagkah pada tahap ii adalah: peilaia para ahli, uji keterbacaa, da uji coba. Istrume yag diguaka utuk memperoleh, megolah, da megaalisis data adalah lembar validasi, lembar observasi (aktivitas guru da siswa), lembar observasi pegembaga karakter kreatif, lembar peilaia diri, agket keterbacaa buku siswa da LKS, LKS, da lembar pegamata peilaia keterampila. Peragkat pembelajara yag dikembagka harus memeuhi kriteria kualitas peragkat yag baik yag meliputi kriteria kevalida, keparaktisa, da keefektifa. Tekik aalisis data pada peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Aalisis data kevalida peragkat pembelajara

4 62 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015 Kriteria kevalida diaalisis dari draft 1 sebagai hasil dari tahap peracaga. Lagkah-lagkah peetua kevalida model da peragkat pembelajara yag diugkapka oleh Hobri (2010: 52-53) sebagai berikut. a) Melakuka rekapitulasi data peilaia kevalida model ke dalam tabel yag meliputi aspek (Ai), idikator (Ii), da validasi (Vji) dari setiap validator. b) Meetuka rata-rata ilai hasil dari semua validator utuk setiap idikator dega rumus I i Vji adalah data ilai dari validator ke-j terhadap idikaor ke-i; da adalah j 1 bayakya validator c) Meetuka rata-rata ilai utuk setiap aspek. Ai m Aji adalah rata-rata ilai utuk aspek ke-i; Iij adalah rata-rata utuk aspek ke-i j 1 terhadap idikaor ke-j; da m adalah bayakya idikator dalam aspek ke-i d) Meetuka ilai rata-rata total (Va) dari rata-rata ilai semua aspek. Va Va adalah ilai rata-rata total utuk semua aspek; Ai adalah rata-rata ilai utuk j 1 aspek ke-i ; da adalah bayakya aspek Peragkat dikataka valid jika koefisie validitasya lebih dari atau sama dega 4 atau dega kategori valid atau sagat valid. 2. Aalisis data kepraktisa peragkat pembelajara Kriteria kepraktisa diukur melalui aalisis NKG (ilai kemapua guru megelola pembelajara) da aktivitas siswa. 1) Aktivitas Guru a) Melakuka rekapitulasi data peilaia pegamat ke dalam tabel yag meliputi aktivits guru (Ai), da kriteria (ki) dari 2 orag pegamat. b) Mecari ilai kategori (NK) dari ilai rata-rata kriteria (NKRi) dalam setiap aspek peelitia dega rumus: V I ji ij A i

5 Eva dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika 63 NK j = i=1 NKR ij NKj adalah data ilai kategori ke-j, NKRij adalah ilai rata-rata kriteria ke-i, aspek ke-j, da adalah bayakya kriteria dalam aspek ke-j c) Meetuka NKG dega mecari rerata utuk setiap kategori dega rumus: NKG = m i=1 NK i m NKG adalah ilai kemampua guru (rerata ilai kategori), NKj adalah ilai kategori ke-j, da m adalah bayakya aspek peilaia. Peragkat pembelajara dikataka praktis jika NKG miimal baik (NKG 2,5) 2) Aktivitas siswa Rumus presetase keaktifa: Pb = B N 100% Pb adalah persetase keaktifa siswa, B adalah jumlah skor yag diperoleh siswa; N adalah jumlah skor total Peragkat pembelajara dikataka praktis jika tigkat persetase aktivitas siswa aktif atau sagat aktif (lebih dari atau sama dega 80%). 3. Aalisis data keefektifa peragkat pembelajara Kriteria keefektifa diukur melalui tiga aspek yaitu aspek sikap, pegetahua, da keterampila. 1) Aspek sikap a) Aalisis Data Lembar Observasi Pegembaga Karakter Kreatif da Lembar Peilaia Diri Aalisis data yag diperoleh dari lembar observasi pegembaga karakter kreatif adalah sebagai berikut: (1) Melakuka rekapitulasi data hasil pegamata karakter kreatif siswa. (2) Memberika skor 1 jika siswa mejawab ya, da skor 0 jika siswa mejawab tidak. (3) Meetuka jumlah skor karakter kreatif siswa (C) (4) Meetuka persetase karakter kreatif siswa (Cs) dega rumus Cs = C N 100%

6 64 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015 Cs adalah persetase karakter kreatif siswa, C adalah jumlah skor yag diperoleh siswa, da N adalah jumlah skor total. Peragkat dikataka efektif jika siswa memiliki karakter kreatif atau sagat kreatif (rata-rata persetase karakter kreatif siswa 69,64% ). b) Aalisis Nilai Siswa pada LKS Skor yag diperoleh siswa pada LKS kemudia dikoversika ke 100 dega megguaka rumus Nilai = Skor yag diperoleh siswa skor maksimal 100 Peragkat dikataka efektif jika ilai siswa yag diperoleh pada LKS 75. c) Aalisis Data Lembar Pegamata Peilaia Keterampila Data yag diperoleh dari lembar pegamata peilaia keterampila diaalisis dega cara sebagai berikut: 1) Melakuka rekapitulasi data hasil pegamata keterampila siswa dalam betuk agka, dimaa kurag terampil deg skor 1, terampil dega skor 2, da sagat terampil dega skor 3. 2) Meetuka jumlah kriteria keterampila dari seluruh siswa (K) 3) Meetuka persetase keterampila siswa (Ks) dega rumus Ks = K N 100% Ks adalah persetase keterampila siswa, K adalah jumlah skor yag diperoleh siswa, da N adalah jumlah skor total. Peragkat dikataka efektif jika siswa dikategorika terampil atau sagat terampil (persetase keterampila siswa 60%). HASIL DAN PEMBAHASAN Peelitia pegembaga peragkat pembelajara ii meghasilka produk berupa peragkat pembelajara yag meliputi RPP, buku siswa, da LKS. RPP dalam peelitia ii dikembagka utuk empat pertemua dega masig-masig alokasi waktu 2 40 meit sesuai dega beba belajar siswa SMP yag termuat dalam struktur isi Kurikulum Kompoe RPP meliputi idetitas mata pelajara, kompetesi iti, kompetesi dasar, idikator, tujua pembelajara, materi, media, sumber belajar, strategi pembelajara, alokasi waktu, kegiata pembelajara yag

7 Eva dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika 65 meliputi pedahulua, iti, da peutup, da peilaia hasil belajar. Peilaia hasil belajar disesuika dega kurikulum 2013 sehigga mecakup 3 aspek yaitu aspek pegetahua, sikap, da keterampila. RPP memuculka lagkah-lagkah, karakteristik da prisip-prisip RME beserta karakter kreatif yag diguaka sebagai acua peyusua kegiata pembelajara sehigga kegiata pembelajara dapat berorietasi dega pedekata RME. Pada RPP juga dimuculka kegiata-kegiata belajar yag dapat diguaka utuk megembagka karakter kreatif siswa Buku siswa yag dikembagka memuat petujuk pegguaa buku, kompetesi da kompetesi dasar kurikulum 2013, idikator pembelajara yag aka dicapai, karakteristik da lagkah-lagkah RME, Mid-Mappig (peta pikira), Igat, Ifo, mii lab, esiklopedia, 5- Miutes-Check, uji pemahama, uji kreativitas, cotoh soal da latiha soal. Buku siswa dilegkapi dega uji kreativitas karea buku ii didesai utuk meigkatka tigkat kreativitas siswa. Masalah yag disajika dalam uji kreativitas merupaka permasalaha sehari-hari yag serig dijumpai siswa. Permasalaha tersebut bersifat terbuka sehigga kreativitas siswa diharapka mucul saat meyelesaika permasalaha tersebut. Peyajia materi diawali dega pemberia masalah kotekstual. Selai itu, yag membedaka buku siswa yag dikembagka dalam peelitia ii dega buku siswa pada umumya adalah beberapa kosep disajika melalui dua cara LKS didesai sesuai dega idikator pembelajara yag aka dicapai. LKS memuat permasalaha terbuka yag berkaita dega kehidupa sehari-hari. Permasalaha tersebut memiliki berbagai metode peyelesaia da berbagai jawaba. Siswa diberika kebebasa meuagka ide-ide kreatif utuk meyelesaika permasalaha tersebut. Permasalaha yag disajika haya 2 permasalaha, yaitu permasalaha tetag kaleg sarde utuk materi tabug da pembuata kue apem yag berbetuk kerucut utuk materi kerucut. Berdasarka kedua permasalaha tersebut disusu beberapa pertayaa yag salig terkait utuk memperoleh defiisi, rumus luas selimut, luas permukaa, da volume tabug da kerucut. Jika siswa dapat meemuka kosep atau meyelesaika permasalaha dega berbagai cara sesuai dega idikator yag telah ditetuka maka dapat dikataka bahwa siswa memiliki karakter kreatif. Peelitia pegembaga peragkat ii telah melalui seragkaia tahapa proses pegembaga model Thiagaraja, Semmel ad Semmel atau (Four D-Model) yag

8 66 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015 sudah dimodifikasi. Pegembaga ii meghasilka peragkat pembelajara matematika berbasis karakter kreatif da pedekata RME pada sub pokok tabug da kerucut kelas IX SMP yag meliputi RPP, buku siswa, da LKS. Kriteria kualitas peragkat yag pertama adalah kevalida. Hasil validasi meujukka bahwa koefisie validitas RPP, buku siswa, da LKS berturut-turut sebesar 4,05; 4,23, da 4,18 sehigga peragkat pembelajara memeuhi kategori valid da dapat diguaka dega sedikit revisi. Sara da kometar dari validator diguaka utuk merevisi peragkat pembelajara mejadi draft 2. Kegiata selajutya adalah uji keterbacaa buku siswa da LKS yag dilakuka oleh calo siswa da guru mitra. Hasil uji keterbacaa ii diguaka sebagai baha utuk merevisi peragkat pembelajara majadi draft 3. Kriteria kualitas peragkat yag kedua adalah kepraktisa. Parameter yag diguaka utuk megukur kriteria kepraktisa adalah NKG da aktivitas siswa pada kegiata uji coba yag dilaksaaka di SMP Negeri 1 Jember. NKG pada pembelajara I, II, III, da IV berturut-turut adalah 2,125; 2,85; 2,92; da 2,93. Selai itu persetase aktivitas siswa pada pembelajara I, II, III, da IV berturut-turut adalah 80,21%, 81,25%, 83,33%, da 89,58%. Berdasarka hasil aalisis NKG da aktivitas maka peragkat pembelajara memeuhi kriteria kepraktisa dalam implemetasiya di kelas. Keefektifa peragkat pembelajara diaalisis berdasarka aspek sikap, pegetahua, da keterampila sesuai dega kurikulum Aspek sikap diaalisis berdasarka data pada lembar observasi pegembaga karakter da peilaia diri. Rata-rata persetase karakter kreatif siswa adalah 70,67% dega ricia terdapat 12 siswa memiliki karakter cukup kreatif da 21 siswa memiliki karakter kreatif. Aspek pegetahua diaalisis berdasarka ilai siswa pada LKS. Pada LKS tabug terdapat empat siswa yag memperoleh ilai kurag dari 75, artiya keempat siswa tersebut belum memeuhi KKM yag ditetapka oleh pihak sekolah yaitu 75. Tetapi pada LKS kerucut, semua siswa memperoleh ilai lebih dari 75. Sedagka, utuk aspek keterampila, keterampila siswa pada pembelajara I, II, III, da IV berturut-turut adalah 82,83%; 83,84%; 91,92% da 93,94%. Aalisis terhadap aspek sikap, pegetahua, da keterampila meujukka bahwa peragkat pembelajara yag dikembagka memeuhi kriteria efektif. Berdasarka kriteria-kriteria kualitas peragkat pembelajara yag telah terpeuhi, dihasilka peragkat pembelajara

9 Eva dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika 67 matematika berbasis karakter kreatif dega pedekata RME pada sub pokok bahasa tabug da kerucut kelas IX SMP yag memeuhi kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa. Kegiata uji coba meujukka bahwa kreativitas siswa dapat berkembag jika tersedia fasilitas atau berbagai media yag dapat diguaka selama kegiata pembelajara. Buku siswa juga dilegkapi dega uji kreativitas. Jawaba siswa pada uji kreativitas meujukka sudah adaya kreativitas dari sebagia siswa. Hal ii ditujukka dega jawaba siswa yag bermacam-macam meskipu masih terdapat beberapa jawaba yag kurag tepat. Pada uji kreativitas tabug terdapat 22 siswa mejawab dega bear da 9 siswa mejawab salah. Kesalaha siswa dalam meyelesaika permasalaha pada uji kreativitas tabug dikareaka siswa belum memahami maksud soal. Sedagka pada uji kreativitas kerucut terdapat 12 siswa mejawab dega bear da 19 siswa mejawab salah. Kesalaha yag sama juga dilakuka siswa dalam meyelesaika permasalaha pada uji kreativitas kerucut. Siswa belum mampu memahami maksud soal sehigga siswa megguaka rumus volume kerucut utuk meetuka ukura kerucut, padahal baha yag dimiliki pada soal adalah kertas. Siswa seharusya megguaka rumus luas permukaa kerucut utuk meyelesaika permasalaha ii. Selama kegiata uji coba, kreativitas siswa bahka mucul pada kegiata yag tidak diguaka sebagai idikator karakter kreatif siswa, misalya saat siswa dimita utuk meetuka pajag jari-jari ligkara alas da tutup tabug. Siswa megguaka berbagai macam cara utuk meetuka pajag jari-jari ligkara alas da tutup tabug. Beberapa siswa meetuka jari-jari tabug melalui pajag kelilig ligkara. Cara yag diguaka utuk megetahui kelilig ligkara juga bervariasi. Ada siswa yag lagsug megguaka pajag alas jajar gejag yag diketahui pada soal sebagai kelilig ligkara, ada siswa yag mecari dulu kelilig ligkara dega megguaka beag yag disediaka. Cara lai yag diguaka utuk meetuka jari-jari tabug adalah dega megukur diameter tabug secara lagsug, meggambar ligkara dega alas tabug yag sudah ia buat, ada juga yag membuat ligkara dega batua jagka. Dari kegiata tersebut diketahui bahwa terdapat 5 cara berbeda yag dilakuka siswa utuk megetahui jari-jari tabug.

10 68 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015 Selai kelegkapa media atau fasilitas, kreativitas siswa juga dapat berkembag saat siswa memiliki waktu yag cukup bayak. Misalya, saat siswa dimita utuk meetuka volume tabug da kerucut. Karea dalam satu pertemua siswa haya dimita utuk meetuka volume tabug atau kerucut, maka siswa memiliki bayak waktu utuk meyelesaika permasalaha tersebut. Siswa dapat memafaatka semua media yag disediaka. Sebagia besar siswa meetuka volume tabug da kerucut dega melakuka percobaa lagsug utuk megetahui volumeya dari volume yag tertera pada gelas ukur. LKS juga dikembagka agar siswa meyelesaika permasalaha dega lebih dari satu cara. Sehigga setelah siswa melakuka percobaa lagsuug beberapa siswa melakuka pegukura utuk megetahui volume tabug da kerucut berdasarka hasil perhituga. Idikator karakter kreatif yag bayak tidak terpeuhi oleh siswa pada pokok bahasa tabug adalah: (1) meetuka jarig-jarig tabug dega melakuka perbadiga terhadap betuk jarig- jarig prisma segitiga atau prisma segiempat. Terdapat 13 siswa yag memeuhi idikator tersebut sedagka 27 siswa meetuka jarig-jarig tabug dega membuka beda berbetuk tabug; (2) membuat jarigjarig tabug dega megguaka jajar gejag sebagai selimut tabug. Meskipu hampir keseluruha siswa lagsug meggabugka jajar gejag yag disediaka utuk membetuk tabug, tetapi saat dimita utuk membuat jarig-jarig tabug haya 16 siswa yag megguaka jajar gegag sebagai selimut tabug. Sedagka 28 siswa megguaka persegi pajag sebagai selimut tabug dega memotog selimut tabug yag sudah dibetuk tegak lurus dega sisi alas; (3) meetuka rumus luas selimut tabug. Terdapat 25 siswa yag megguaka persegi pajag sebagai selimut tabug da 16 siswa megguaka jajar gejag sebagai sisi tegak tabug. Idikator karakter kreatif pada pokok bahasa kerucut yag haya dipeuhi oleh 10 orag siswa adalah meetuka volume kerucut dega melakuka pedekata terhadap volume limas segitiga da segiempat. Siswa meetuka volume kerucut melalui percobaa lagsug da melakuka perbadiga terhadap volume tabug. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarka hasil aalisis data da pembahasa, maka dapat disimpulka sebagai berikut: (1) Peragkat pembelajara dikembagka dega prosedur four-d

11 Eva dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika 69 Model yag sudah dimodifikasi yaitu defie (pedefiisia), desig (peracaga), da develop (pegembaga) da adaya kegiata uji keterbacaa pada tahap pegembaga; (2) Hasil pegembaga yag diperoleh adalah peragkat pembelajara matematika berbasis karakter kreatif dega pedekata RME sub pokok bahasa tabug da kerucut kelas IX SMP yag terdiri dari RPP, Buku siswa, da LKS telah memeuhi kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa; (3) Kreativitas siswa dapat berkembag dega adaya kelegkapa media atau fasilitas yag disediaka dalam kegiata belajar megajar. Kreativitas siswa juga dapat berkembag secara maksimal saat siswa memiliki waktu yag cukup bayak utuk meyelesaika suatu permasalaha atau meemuka kosep. Sara yag dapat dikemukaka dari hasil peelitia adalah: (1) utuk melaksaaka pegembaga peragkat sejeis disaraka agar serig melakuka kosultasi dega dose pembimbig da guru mitra agar semua prisip, lagkahlagkah, da karakteristik RME serta idikator karakter kreatif yag sudah ditetuka dapat mucul pada peragkat yag dikembagka, (2) Sebelum kegiata uji coba peragkat pembelajara berbasis karakter sebaikya peeliti memberitahuka guru mitra agar memberika kebebasa kepada siswa utuk megembagka karakter kreatif da memberitahuka kepada siswa utuk memafaatka alat atau media yag disediaka utuk myelesaika permasalaha, (3) utuk megetahui lebih lajut baik atau tidakya peragkat yag telah dikembagka, maka disaraka pada peeliti selajutya utuk megujicobaka pada kelas atau sekolah lai. DAFTAR PUSTAKA Hobri Metodologi Peelitia Pegembaga. Jember: Pea Salsabila. Satoso, Frasiscus.G.I Ketrampila Berpikir Kreatif Matematis dalam Pembelajara Berbasis Masalah (PBM) pada Siswa SMP. Prosidig Semiar Nasioal Matematika Uiversitas Katolik Widya Madala: Soedjadi Kiat Pedidika Matematika di Idoesia. Jakarta: Direktorat jedral Pedidika Tiggi, Departeme Pedidika Nasioal.

12 70 Pacara, Vol. 4, No. 2, hal 59-70, Mei 2015