PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) SUB POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME TABUNG DAN KERUCUT UNTUK SMP KELAS IX Kiki Nurhadiyati 22, Titik. S 23, Diawati. T 24 Abstract. The research aims to kow the process ad result of the developmet of mathematics learig materials based o Cooperative Learig of Team Assisted Idividualizatio (TAI) type for surface wide ad volume of cylider ad coe topic at ith grade of juior high school. The purpose of Cooperative Learig of Team Assisted Idividualizatio (TAI) type is to improve studets ability i uderstadig mathematic problem solvig. Learig materials developmet model refers to 4D Thiagaraja models which has 4 steps amely defie, desig, develop, ad dissemiate. This research has three products amely lesso pla, worksheet, ad evaluatio test. Based o validatio process ad tryout, the result shows that the coefficiet of validity reachs 3 poit, the percetages of teacher s activities, studets activities, ad studets resposes are above 80%, it ca be cocluded that the learig istrumets had fullfiled the validity, practice, ad effective criteria. Key Words: 4D Thiagaraja models, Cooperative Learig of Team Assisted Idividualizatio (TAI) type, surface wide ad volume, cylider ad coe. PENDAHULUAN Pedidika merupaka kebutuha mutlak bagi setiap mausia sebagai salah satu modal bagsa dalam mecetak SDM (Sumber Daya Mausia) yag berkualitas. Hal demikia dapat dicapai melalui pedidika bermutu yag didukug adaya pedidik da peserta didik, serta sumber belajar bermutu yag dapat meujag ketercapaia belajar siswa. Stadar proses adalah stadar asioal pedidika yag berkaita dega pelaksaaa pembelajara pada satua pedidika utuk mecapai kompetesi lulusa. Dalam hal ii Guru harus bisa merecaaka da melaksaaka pembelajara, merecaaka da melaksaaka peilaia. Implemetasi yata dari hal tersebut adalah kemampua guru utuk megembagka peragkat pembelajara kemudia megimplemetasikaya di dalam proses belajar megajar di kelas. Oleh karea itu, perlu adaya pegembaga dari peragkat pembelajara berdasarka model atau 22 Mahasiswa Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 23 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember 24 Dose Prodi Pedidika Matematika FKIP Uiversitas Jember

2 66 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 65-74, April 2015 strategi pembelajara yag dapat memeuhi kebutuha siswa dalam megikuti pembelajara matematika di sekolah. Matematika yag diajarka di SMP Kelas IX salah satuya adalah Bagu Ruag Sisi Legkug yag terdiri dari Tabug, Kerucut, da Bola. Kompetesi dasar yag harus dicapai dalam materi tersebut adalah siswa mampu megidetifikasi usurusur Tabug, Kerucut da Bola, meghitug luas selimut da volume Tabug, Kerucut da Bola, da memecahka masalah yag berkaita dega Tabug, Kerucut, da Bola. Pada sub pokok bahasa luas permukaa da volume Tabug da Kerucut, sebagia besar guru lagsug memberika rumus-rumus, memberika cotoh soal, serta memberika tugas, sehigga pembelajara yag dilakuka sagat didomiasi oleh guru da siswa cederug pasif. Siswa kurag terlibat dalam meemuka da megidetifikasi usur-usur, luas selimut, da volume tabug da kerucut. Hal ii meyebabka pemahama siswa terhadap kosep tabug da kerucut sagat kurag. Utuk dapat meigkatka pemahama siswa terhadap kosep tersebut diperluka suatu strategi dalam pelaksaaa pembelajaraya. Salah satu model pembelajara yag dapat meigkatka pemahama siswa dalam medapatka kosep matematika khususya tabug da kerucut yaitu pembelajara kooperatif dega tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI). Salah satu ciri pembelajara kooperatif adalah kemampua siswa utuk bekerja sama dalam kelompok kecil yag heteroge (Suyito, 2004:9). Dalam model pembelajara TAI, siswa ditempatka dalam kelompokkelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yag heteroge. Siswa memahami secara idividu megeai permasalaha dalam Lembar Kerja Siswa (LKS), selajutya diikuti dega pemberia batua secara idividu oleh siswa yag memiliki kemampua lebih (assiste), atau guru, bagi siswa yag memerlukaya. Cooperative Learig tipe TAI memiliki delapa kompoe meliputi Teams (Kelompok), Placemet test (Tes Peempata), Studet Creative (Kreatifitas Siswa), Team Study (Belajar Kelompok), Team Scores ad Team Recogitio (Skor Tim da Rekogisi Tim), Teachig Group (Kelompok Pegajara), Fact Test (Tes Fakta), da Whole-Class Uits (Uit Seluruh Kelas) yag juga diimplemetasika dalam peyusua peragkat pembelajara. Berdasarka uraia di atas, agar pegajara dapat mecapai hasil yag sesuai dega tujua yag direcaaka, guru perlu mempertimbagka strategi belajar megajar yag efektif. Maka perlu diadaka peelitia yag berjudul Pegembaga

3 Kiki dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika Berbasis 67 Peragkat Pembelajara Matematika Berbasis Cooperative Learig Tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) Sub Pokok Bahasa Luas Permukaa da Volume Tabug da Kerucut utuk SMP Kelas IX. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (developmetal research). Dalam peelitia pegembaga ii, peragkat pembelajara yag aka dikembagka meliputi RPP, LKS, da tes hasil belajar sub pokok bahasa luas permukaa da volume tabug da kerucut. Peelitia pegembaga ii megguaka model Thiagaraja, Semmel da Semmel (Four-D Model). Model pegembaga ii terbagi mejadi empat tahap yag dikeal dega model 4-D (four D Model). Keempat tahap tersebut adalah tahap pedefiisia (defie), tahap peracaga (desig), tahap pegembaga (develop), da tahap peyebara (Dissemiate). Tahap pedefiisia (defie), berisi kegiata-kegiata aalisis yag bertujua utuk meetapka da medefiisika kebutuha-kebutuha pembelajara dega megaalisis tujua da batasa materi yag dikembagka peragkatya. Tahap ii meliputi 5 lagkah pokok, yaitu: 1) aalisis awal-akhir, utuk meetapka masalah dasar yag diperluka dalam pegembaga peragkat pembelajara; 2) aalisis siswa, telaah tetag karakteristik siswa agar sesuai dega pegembaga peragkat pembelajara; 3) aalisis materi, kegiata megidetifikasi, merici, da meyusu secara sistematis kosep-kosep releva yag aka diajarka; 4) aalisis tugas, dilakuka kegiata megidetifikasi keterampila-keterampila utama yag diperluka dalam pembelajara yag sesuai dega kurikulum; serta 5) spesifikasi tujua pembelajara, yaitu kegiata merumuska tujua pembelajara khusus yag merupaka peyusua tes da peracaga peragkat pembelajara sub pokok bahasa luas permukaa da volume tabug da kerucut. Tahap peracaga terdiri dari empat lagkah pokok yaitu: 1) peyusua tes yaitu tes hasil belajar; 2) pemiliha media, media yag dimaksud adalah Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) pemiliha format, mecakup pemiliha format meracag isi, pemiliha strategi pembelajara da sumber belajar, da 4) peracaga awal, semua peragkat yag aka dihasilka dalam tahap ii disebut draft I.

4 , dega 68 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 65-74, April 2015 Tahap pegembaga bertujua utuk meghasilka draft peragkat pembelajara yag telah direvisi berdasarka masuka dari para ahli da data yag diperoleh dari uji coba lapaga. Draft I yag divalidasi oleh para ahli selajutya diaalisis da direvisi utuk meghasilka draft II. Draft II yag telah diyataka valid kemudia diujicobaka utuk megetahui kriteria keefektifa da kepraktisa draft tersebut. Setelah dilakuka ujicoba, dilakuka aalisis terhadap draft II tersebut da jika telah memeuhi kriteria keefektifa da kepraktisa peragkat pembelajara, kemudia diamaka draft III peragkat pembelajara (draft fial). Tahap terakhir pada proses pegembaga peragkat pembelajara adalah tahap peyebara. Kegiata yag dilakuka adalah meyebarka peragkat pembelajara ke sekolah tempat ujicoba, laboratorium pedidika matematika serta perpustakaa Uiversitas Jember. Utuk memperoleh data dalam peelitia ii diguaka beberapa tekik pegumpula data meliputi validasi ahli, observasi, data tes hasil belajar, da agket respo siswa. Sedagka istrume peelitia yag diguaka meliputi lembar validasi peragkat pembelajara, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, agket, da tes hasil belajar luas permukaa da volume tabug da kerucut. Tekik aalisis data pada peelitia ii adalah sebagai berikut. 1) Aalisis data hasil validasi peragkat pembelajara Kegiata aalisis kevalida peragkat pembelajara yag diguaka dalam peelitia ii megikuti lagkah-lagkah sebagai berikut (Hobri, 2010: 52-53): (a) melakuka rekapitulasi data peilaia kevalida peragkat pembelajara kedalam tabel yag meliputi: Aspek (Ai), Idikator (Ii), da ilai validasi (Vji) utuk masigmasig validator. (b) meetuka rata-rata ilai hasil validasi dari semua validator utuk setiap idikator dega rumus I i = j=1 V ji Vji adalah data ilai validator ke-j terhadap idikator ke- i, adalah bayakya idikator meliputi idikator format, bahasa, isi, da ilustrasi. (c) meetuka rata-rata ilai utuk setiap aspek dega rumus A i = m j=1 I ji m, dega Ai adalah rata-rata ilai utuk aspek ke-i, Iij adalah rata-rata ilai utuk aspek ke-i idikator ke-j, da m adalah bayakya idikator dalam aspek ke-i.

5 Kiki dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika Berbasis 69 (d) meetuka rata-rata total dari rata-rata ilai utuk semua aspek dega rumus V a = j=1 A i, dega Va adalah rata-rata total utuk semua aspek, Ai adalah rata-rata ilai utuk aspek ke-i, da adalah bayakya aspek. 2) Aalisis persetase aktivitas siswa utuk megetahui kriteria keefektifa peragkat. P a = A N 100%, Keteraga: P a = persetase keaktifa siswa A = jumlah skor yag diperoleh siswa N = jumlah skor seluruhya 3) Aalisis persetase aktivitas guru utuk megetahui kriteria kepraktisa. P g = A N 100% 4) Aalisis data hasil tes (a) Validitas Butir Soal r = Keteraga: Pg A N i=1 X i Y i ( i=1 X i )( i=1 Y i ) ( X2 i=1 i ( i=1 X i ) 2 )( Y2 i=1 i ( i=1 Y i ) 2 ) = persetase keaktifa = jumlah skor yag diperoleh guru = jumlah skor seluruhya Keteraga: r = koefisie validitas X = skor butir (item) Y = skor total N = bayakya respode yag megikuti tes (b) Reliabilitas Tes, (Nur dalam Hobri, 2010:47). k S 2 i a = K (1 i=1 K 1 s2 ) t Keteraga: α = koefesie reliabilitas tes K = bayakya butir tes K 2 i=1 S i = jumlah varias butir tes 2 S t = varias total (c) Tigkat Peguasaa Siswa (Sudjaa dalam Hobri, 2010:49) Hobri (2010:58) megemukaka bahwa kriteria ketutasa pembelajara dega model pembelajara adalah miimal 80% siswa yag megikuti pembelajara mampu mecapai tigkat peguasaa materi miimal sedag

6 70 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 65-74, April 2015 atau miimal 80% siswa yag megikuti pembelajara mampu mecapai miimal skor 60 (skor maksimal 100). 5) Aalisis data respo siswa terhadap pembelajara utuk megetahui kriteria keefektifa peragkat. γ = N 100% Keteraga: γ = presetase respo = bayak siswa yag memberika respo positif N = bayak siswa seluruhya Kriteria kualitas peragkat pembelajara mecakup tiga hal, yaitu kriteria kevalida (memiliki derajat validitas tiggi >0,60), kriteria kepraktisa apabila tigkat pecapaia kemampua guru dalam megelola pembelajara mecapai persetase 80%, da kriteria kefektifa yag meliputi persetase aktivitas siswa ( 80%), rata-rata ketutasa hasil belajar >80% sisa yag megikuti tes mecapai KKM (>60), da respo siswa terhadap pembelajara >80% subjek yag diteliti memberi respo positif terhadap tiap-tiap aspek yag ditayaka. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pegembaga peragkat pembelajara matematika megguaka model Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) yag meliputi Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), da Tes Hasil Belajar (THB) utuk Sekolah Meegah Pertama (SMP) megacu pada lagkahlagkah model pegembaga Thiagaraja yag terdiri dari empat tahap yaitu, pedefiisia (defie), peracaga (desig), pegembaga (develope), da peyebara (dissemiate). Tahap pertama adalah tahap pedefiisia yag terdiri dari lima lagkah pokok, yaitu aalisis awal-akhir, aalisis siswa, aalisis materi, aalisis tugas, da spesifikasi tujua pembelajara. Tahap selajutya adalah tahap peracaga, tahap ii terdiri dari empat lagkah yaitu peyusua tes, pemiliha media, pemiliha format, da peracaga awal. Pada tahap peracaga dihasilka prototipe yag disebut draft I (RPP, LKS, da Tes hasil belajar). Tahap berikutya adalah pegembaga, pada tahap ii dihasilka draft II peragkat pembelajara yag telah direvisi berdasarka masuka dari para validator. Para validator yag merevisi peragkat dalam peelitia ii berjumlah tiga orag yaki

7 Kiki dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika Berbasis 71 dua orag dose pedidika matematika da seorag guru matematika dari SMP tempat uji coba dilaksaaka. Draft II yag diperoleh kemudia di ujicobaka utuk meghasilka draf III (peragkat fial). Berikut adalah peragkat pembelajara yag dihasilka dalam peelitia ii. (1) Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) RPP merupaka pedoma yag diracag secara sistematis utuk meggambarka skeario peyajia materi pelajara sesuai dega sitaks model Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) da delapa kompoe TAI. Sebelum diujicobaka, RPP tersebut divalidasi utuk megetahui kelayaka/kevalida RPP. Validator meyataka RPP yag dikembagka dikategorika baik dega revisi kecil. (2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebelum diujicobaka, LKS yag telah disusu divalidasi utuk megetahui kelayaka/kevalida LKS. Validator meyataka LKS yag dikembagka dikategorika baik dega revisi kecil. Kompoe TAI yag tampak pada LKS terdiri dari; Teams (Kelompok), Studet Creative (Kreatifitas Siswa), Team Study (Belajar Kelompok), Team Scores ad Team Recogitio (Skor Tim da Rekogisi Tim), da Fact Test (Tes Fakta). (3) Tes Hasil Belajar (THB) Tes hasil belajar yag diracag berisi soal-soal yag harus diselesaika siswa berdasarka idikator pembelajara yag telah dirumuska. Pada Tes hasil belajar ii, kompoe yag tampak haya Studet Creative, Placemet test da Fact Test. Pada kegiata validasi, umumya validator meyataka THB yag dikembagka dikategorika baik dega revisi kecil. Hasil aalisis yag dilakuka terhadap pegembaga peragkat pembelajara dega model Kooperatif TAI dihasilka kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa sehigga diketahui peragkat pembelajara dikataka layak/baik. Aalisis terhadap hasil validasi meujukka bahwa validitas RPP mecapai 0,86, LKS mecapai 0,90, da validitas tes hasil belajar mecapai 0,93. Dega demikia, peragkat pembelajara yag dikembagka telah memeuhi kriteria kevalida. Dari hasil aalisis, diperoleh persetase aktivitas guru dalam megelola pembelajara pada pertemua pertama mecapai 89,4% (IX A) da 87,9% (IX B)

8 72 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 65-74, April 2015 dega kategori baik da pada pertemua kedua mecapai 92,4% (IX A) da 93,39% (IX B) dega kategori baik. Hal ii meujukka bahwa peragkat pembelajara matematika dega model Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) telah memeuhi kriteria kepraktisa da guru mampu megelola pembelajara dega baik. Utuk megetahui keefektifa peragkat pembelajara yag telah dikembagka maka dilakuka aalisis terhadap aktivitas siswa, tes hasil belajar, da agket respo siswa. Dari hasil aalisis aktivitas siswa diperoleh bahwa persetase aktivitas pada pertemua pertama mecapai 90% (IX A) da 91% (IX B) dega kategori baik da pada pertemua kedua mecapai 93% (IX A da IX B) dega kategori baik. Hal ii meujukka salah satu kriteria kualitas peragkat pembelajara yaitu aktivitas siswa telah tercapai (>80%). Dari hasil aalisis tes hasil belajar diperoleh bahwa ketutasa hasil belajar siswa kelas IX A da IX B mecapai 90%. Hal tersebut meujukka bahwa ketutasa hasil belajar miimal telah tercapai. Hasil aalisis agket respo siswa meujukka bahwa lebih dari 80% siswa memberika respo positif terhadap peragkat pembelajara yag dikembagka. Dega demikia, peragkat pembelajara yag dikembagka telah memeuhi kriteria keefektifa. Peragkat pembelajara matematika berbasis Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) ii mempuyai kelebiha da kelemaha. Kelebiha peragkat ii atara lai; dapat mempermudah guru dalam membimbig siswa meemuka kosep karea dalam kooperatif TAI ii terdapat asiste kelas yag tersebar dalam masig-masig kelompok yag dipilih berdasarka kemampuaya. Bagi siswa yag memiliki sifat pemalu, keberadaa asiste sagat membatu karea siswa tidak perlu bertaya lagsug kepada guru yag dapat megudag perhatia siswa-siswa laiya. Kelebiha yag dimiliki peragkat pembelajara ii sagat diperluka dalam pembelajara matematika dalam ragka mecapai tujua pembelajara secara efektif da efisie. Selai kelebiha, peragkat pembelajara ii juga memiliki kelemaha. Kelemaha peragkat pembelajara ii atara lai: waktu pelaksaaa yag relatif sigkat, karea dalam pembelajara ii siswa dibimbig utuk meemuka kosep sediri. Pada sub pokok bahasa volume Tabug da Kerucut sesuai dega waktu yag direcaaka, sub pokok bahasa Luas Permukaa Tabug da Kerucut membutuhka waktu yag cukup lama.

9 Kiki dkk: Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika Berbasis 73 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarka hasil peelitia da pembahasa yag telah diuraika dapat disimpulka bahwa Proses pegembaga peragkat pembelajara matematika berbasis Cooperative Learig Tipe TAI (Team Assisted Idividualizatio) pada sub pokok bahasa luas permukaa da volume tabug da kerucut beracua pada model 4-D Thiagaraja, Semmel ad Semmel. Tahap pertama adalah tahap pedefiisia (defie) yaitu meetapka da medefiisika syarat-syarat pembelajara yag dijadika sebagai baha pertimbaga dalam peyusua peragkat pembelajara. Tahap kedua adalah tahap perecaaa (desig) yag bertujua utuk meghasilka draft I peragkat pembelajara. Tahap ketiga adalah tahap pegembaga (develop) yag meghasilka draft II peragkat pembelajara yag telah direvisi berdasarka sara dari para ahli da data yag diperoleh dari uji coba. Tahap terakhir adalah peyebara (dissemiate) dega meyerahka peragkat pembelajara ke perpustakaa Uiversitas Jember da Laboratorium Matemtika FKIP, serta mempublikasika artikel peelitia. Peelitia pegembaga yag dilakuka meghasilka produk peragkat pembelajara matematika berbasis model Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) pada sub pokok luas permukaa da volume Tabug da Kerucut yag meliputi RPP 1, RPP 2, LKS 1, LKS 2, da tes hasil belajar. Kevalida peragkat pembelajara tersebut diperoleh dari uji validasi da peilaia oleh ahli. Produk peragkat pembelajara tersebut memiliki kategori valid. Peragkat tersebut diyataka valid karea koefisie validitasya tiggi atau sagat tiggi. Kepraktisa peragkat pembelajara diperoleh dari hasil persetase aktivitas guru dalam megelola pembelajara di kelas. Hasil pegamata kemampua guru dalam megelola pembelajara di kelas IX A da IX B SMP Negeri 2 Wuluha meujukka peragkat pembelajara tersebut telah memeuhi kriteria kepraktisa. Tigkat efektifitas peragkat pembelajara diperoleh dari hasil persetase aktivitas siswa, agket respo siswa, da tes hasil belajar. Persetase aktivitas siswa masig-masig kelas >80%. Hasil aalisis agket respo siswa pada masig-masig kelas diperoleh >80%. Dari aalisis tes juga diperoleh bahwa lebih dari 80% pada masig-masig kelas mecapai KKM (>60). Hal ii meujukka bahwa peragkat pembelajara matematika model Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) telah memeuhi kriteria keefektifa.

10 74 Kadikma, Vol. 6, No. 1, hal 65-74, April 2015 Sara yag dapat dikemukaka dari hasil peelitia adalah Bagi guru-guru SMP, peragkat pembelajara yag telah dikembagka ii hedakya dapat dijadika pedoma utuk melakuka pembelajara matematika berbasis Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) dega memperhatika kelemahakelemaha yag terdapat pada peragkat pembelajara ii. Bagi peeliti lai, pegembaga peragkat pembelajara matematika berbasis Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI) hedakya dikembagka utuk materi yag lai agar dapat memperluas implemetasiya da meumbuhka miat siswa dalam belajar matematika. Bagi peeliti lai, dalam melaksaaka pembelajara matematika berbasis Cooperative Learig tipe Team Assisted Idividualizatio (TAI), pera Assiste sagat diperluka secara optimal pada proses pembelajara sehigga dalam pemiliha asiste harus bear-bear sesuai kemampua yag dimiliki da jaga haya berpatoka pada kemampua akademik siswa. Jika perlu, lakuka tes khusus pemiliha asiste pada masig-masig kelas. DAFTAR PUSTAKA Arikuto, S Dasar-dasar Evaluasi Pedidika. Jakarta: PT.Bumi Aksara Hobri Metodologi Peelitia Pegembaga. Jember: Pea Salsabila Slavi E.R Cooperative Learig: Teori, Riset da Praktik. Badug: Nusa Media. Suyito, Ami Dasar-dasar da Proses Pembelajara Matematika I. Semarag: FMIPA UNNES.