LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN: Vol. 9. No 2 (2014) 63-81

Transkripsi

1 LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika ISSN: Vol. 9. No 2 (2014) PENGEMBANGAN BUKU PESERTA DIDIK UNTUK BELAJAR BERBASIS MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS DI SMPN 1 PONCOKUSUMO Yui Suryaigsih 1 1. Program Studi Pedidika Matematika STKIP PGRI Bajarmasi y_sury4igsih@yahoo.com ( ) ABSTRAK Buku Peserta Didik (BPD) yag berisi materi yag harus dipelajari merupaka bagia petig dalam pelaksaaa pembelajara di sekolah karea merupaka sumber belajar yag memag segaja dibuat utuk tercapaiya tujua pembelajara. Selama ii peserta didik SMP Negeri 1 Pocokusumo megguaka buku teks sebagai sumber belajar utuk belajar matematika. Buku teks tersebut tidak membatu peserta didik utuk megkostruksi materi yag dipelajari. Tidak ada aktivitas atau lagkah-lagkah pembelajara dalam buku teks tersebut yag memberi kesempata kepada peserta didik baik secara idividu atau kelompok utuk berpera aktif megkostruksi sediri kosep-kosep yag dipelajariya. Masalah dalam peelitia ii adalah: Bagaimaa proses da apa hasil pegembaga buku peserta didik utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 Pocokusumo yag valid, praktis, da efektif? Berdasarka masalah di atas, maka tujua pegembaga dalam peelitia ii adalah meghasilka buku peserta didik utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 Pocokusumo yag valid, praktis, da efektif. Pegembaga ii megguaka Model Umum Peyelesaia Masalah Pedidika (Geeral Model of Educatioal Problem Solvig: Plomp), tapa fase implemetasi. Kriteria kevalida, kepraktisa, da keefektifa ditetapka oleh peeliti. Kevalida materi diperiksa oleh tiga validator. Kepraktisa diperiksa oleh dua pegamat da keefektifa diperiksa oleh peserta didik pada waktu uji coba lapaga. Utuk medukug pelaksaaa BPD, maka juga diracag RPP da istrume peelitia. Istrume peelitia meliputi: (1) lembar validasi, (2) lembar observasi, (3) agket peserta didik, da (4) tes. Hasil validasi dari tiga validator meujukka bahwa BPD, RPP, da istrume peelitia memeuhi kriteria kevalida. Dua uji coba di lapaga bertujua utuk megukur kepraktisa da keefektifa BPD. Hasil uji coba di lapaga tersebut meujukka bahwa BPD telah memeuhi ktiteria valid, praktis, da efektif. Kata kuci: pegembaga, buku peserta didik, pembelajara berbasis masalah, prisma da limas. 63

2 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) PENDAHULUAN A. Latar Belakag Matematika sebagai bagia dari pedidika tidak haya bertujua utuk mecerdaska peserta didik, tetapi juga membetuk kepribadia peserta didik bersikap disipli, tepat waktu, da taggug jawab. Matematika juga dapat megembagka kemampua berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, da bekerjasama. Megigat petigya matematika sebagai ilmu dasar, maka pembelajara matematika diberbagai jejag pedidika formal perlu medapat perhatia yag serius. Salah satu tujua mata pelajara matematika dalam Kurikulum 2006 utuk SMP/MTs adalah meyelesaika masalah yag meliputi kemampua memahami masalah, meracag model matematika, meyelesaika model da meafsirka solusi yag diperoleh. Dalam peyelesaia masalah, peserta didik diharapka mampu memahami proses peyelesaia masalah tersebut da mejadi terampil dalam memilih, serta idetifikasi kodisi da kosep yag releva, mecari geeralisasi, merumuska recaa peyelesaia, serta megorgaisasika keterampila yag telah dimiliki sebelumya (Hudojo, 2005:125). Meurut Ausubel (dalam Hudojo, 2005:72) bahwa baha pelajara yag dipelajari haruslah bermaka, artiya baha pelajara itu cocok dega kemampua peserta didik da harus releva dega struktur kogitif yag dimiliki peserta didik. Pembelajara matematika haruslah dikaitka dega kosep-kosep yag sudah ada, bahka bila perlu dikaitka dega permasalaha yag ada di sekitar peserta didik, sehigga pembelajara mejadi bermaka. Dalam setiap kesempata hedakya pembelajara matematika dimulai dega pegeala masalah yag berkaita dega kehidupa sehari-hari peserta didik. Dega dihadapka suatu masalah, maka peserta didik berusaha meemuka peyelesaiaya. Peserta didik aka belajar bagaimaa melakuka peemua melalui proses peyelesaia masalah tersebut. Oleh karea itu, pada peelitia ii dipilihlah model pembelajara, yaitu belajar berbasis masalah. Areds (2008:43) meyataka bahwa belajar berbasis masalah merupaka model pembelajara dega pedekata pembelajara pada masalah autetik, sehigga peserta didik dapat megkostruksi pegetahuaya sediri. Belajar berbasis masalah membatu megembagka ketrampila berpikir, ketrampila peyelesaia masalah, da memadirika peserta didik. Berdasarka hasil peelitia yag dilakuka Gai (2006) meujukka bahwa peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Malag meyataka seag da dapat memahami materi dega baik, serta meujukka respo positif terhadap peerapa Problem- Based Learig melalui belajar kooperatif model STAD dalam proses pembelajara matematika. Kegiata belajar da pembelajara memerluka sumber belajar utuk memperlacar tercapaiya tujua belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yag megadug pesa, baik yag segaja dikembagka atau yag dapat dimafaatka utuk memberika pegalama da atau praktik yag memugkika terjadiya belajar. Sumber belajar dapat berupa ara sumber, buku, media o-buku, tekik, da ligkuga (BSNP, 2007:25). Associatio for 64

3 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo Educatioal Commuicatios ad Techology (AECT) & Baks (dalam Komalasari, 2010:109) meyataka sebagai berikut. Ditijau dari tipe atau asal usulya, sumber belajar terbagi dua: a. Sumber belajar yag diracag (learig resources by desig), yaitu sumber belajar yag memag segaja dibuat utuk tujua pembelajara. Cotohya adalah buku pelajara, modul, program audio, da sebagaiya. b. Sumber belajar yag sudah tersedia da tiggal dimafaatka (learig resources by utilizatio), yaitu sumber belajar yag tidak secara khusus diracag utuk keperlua pembelajara, amu dapat ditemuka, dipilih, da dimafaatka utuk keperlua pembelajara. Cotohya pejabat pemeritah, teaga ahli, pemuka agama, siara televisi, da masih bayak lagi yag lai. Sebaikya kita bisa memafaatka sumber belajar yag ada di seputar kita utuk keperlua belajar. Guru diharapka dapat megembagka sumber belajar. Utuk megembagka sumber belajar referesi dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik itu berupa pegalama, pegetahua sediri, ataupu peggalia iformasi dari arasumber, baik orag ahli ataupu tema sejawat. Bisa juga diperoleh dari buku-buku, jural, artikel, majalah atau iteret. Jika sumber belajar yag sesuai dega kurikulum cukup melimpah, buka berarti kita tidak perlu megembagka sumber belajar sediri. Bagi peserta didik, serigkali sumber belajar yag terlalu bayak membuat mereka bigug. Oleh karea itu, guru perlu membuat sumber belajar utuk mejadi pedoma bagi peserta didik. Buku peserta didik adalah salah satu cotoh sumber belajar yag diracag (learig resources by desig). Buku peserta didik yag berisi materi yag harus dipelajari merupaka bagia petig dalam pelaksaaa pembelajara di sekolah karea merupaka sumber belajar yag memag segaja dibuat utuk tercapaiya tujua pembelajara. Buku peserta didik adalah baha pelajara yag disusu khusus utuk keperlua da pegaga peserta didik dalam proses belajar (Sitepu, 2010). Berdasarka hasil observasi pedahulua di lapaga taggal 2 Desember 2010, diperoleh data megeai situasi da kodisi pembelajara matematika di SMP Negeri 1 Pocokusumo Kabupate Malag. Selama ii peserta didik SMP Negeri 1 Pocokusumo megguaka buku teks sebagai sumber belajar utuk belajar matematika. Buku teks tersebut kurag membatu peserta didik utuk megkostruksi materi yag dipelajari. Peserta didik ditekaka pada ketrampila megerjaka soal-soal, sedagka peaama kosep haya diberika dalam waktu yag sigkat. Akibatya peserta didik serig melakuka kesalaha dalam megerjaka soal. Tidak ada aktivitas atau lagkah-lagkah pembelajara dalam buku teks tersebut yag memberi kesempata kepada peserta didik baik secara idividu atau kelompok utuk berpera aktif megkostruksi sediri kosepkosep yag dipelajariya. Kodisi atau kecederuga pembelajara yag demikia, dapat berpegaruh terhadap redahya kemampua peserta didik dalam 65

4 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) meyelesaika masalah matematika. Termasuk dalam peyelesaia masalah matematika pada materi prisma da limas. Berdasarka diskusi dega salah seorag guru SMP Negeri 1 Pocokusumo diketahui bahwa masih bayak peserta didik yag belum mecapai kriteria ketutasa belajar pada pembelajara matematika materi prisma da limas. Padahal meurut Burger & Culpepper (1993) (dalam Abdussakir, 2002:344) meyataka sebagai berikut. Geometri meempati posisi khusus dalam Kurikulum matematika karea bayakya kosep-kosep yag termuat di dalamya. Sedagka dari sudut padag matematika, geometri meyediaka pedekata-pedekata utuk pemecaha masalah, misalya gambar-gambar, diagram, sistem koordiat, vektor, da trasformasi. Geometri juga merupaka saraa utuk mempelajari struktur matematika. Uraia di atas mejadi beberapa pertimbaga peeliti utuk melakuka peelitia dalam megembagka buku peserta didik utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 Pocokusumo. Diharapka peserta didik lebih termotivasi da lebih mudah memahami materi yag terdapat dalam produk pegembaga, sehigga pemahama kosep materi prisma da limas mejadi lebih baik. Buku peserta didik yag aka dikembagka tetuya harus mempuyai kriteria tertetu agar bisa dikataka berkualitas. Meurut Nievee (dalam Hobri, 2010:27) suatu material dikataka berkualitas jika memeuhi aspek-aspek validitas (validity), kepraktisa (practicality), da keefektiva (effectiveess). Lebih lajut, Nievee meyataka bahwa aspek validitas dikaitka dega dua hal, yaitu: (1) apakah produk pegembaga didasarka pada rasioal teoritik yag kuat da (2) apakah didapat kosistesi secara iteral. Utuk aspek kepraktisa juga dikaitka dega dua hal, yaitu: (1) apakah para ahli da praktisi meyataka produk pegembaga dapat diterapka da (2) secara yata di lapaga, produk pegembaga dapat diterapka dega kriteria baik. Sedagka kriteria keefektifa suatu produk pegembaga dikaitka dega 4 hal, yaitu: (1) ketutasa hasil belajar peserta didik, (2) aktivitas peserta didik da guru meujukka kategori baik, (3) kemampua guru megelola pembelajara baik, da (4) respo peserta didik serta guru positif (dalam Hobri, 2010:28). Oleh karea itu, peeliti dalam megembagka BPD megguaka kriteria valid, praktis da efektif agar produk yag dikembagka dapat dikataka berkualitas. B. Rumusa Masalah Berdasarka latar belakag di atas, maka masalah dalam peelitia ii adalah: Bagaimaa proses da apa hasil pegembaga buku peserta didik utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 Pocokusumo yag valid, praktis, da efektif? 66

5 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo C. Tujua Pegembaga Berdasarka rumusa masalah di atas, maka tujua pegembaga dalam peelitia ii adalah meghasilka buku peserta didik utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 Pocokusumo yag valid, praktis, da efektif. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pegembaga Pegembaga Buku Peserta Didik (BPD) dalam peelitia ii megguaka lagkah-lagkah pemecaha masalah pedidika yag dikembagka oleh Plomp. Berdasarka lagkah-lagkah Plomp, maka pegembaga BPD dilakuka dalam empat fase, yaitu: (1) ivestigasi awal (prelimiary ivestigatio), (2) desai (desig), (3) realisasi/kostruksi (realizatio/costructio), da (4) tes, evaluasi, da revisi (test, evaluatio, ad revisio). Fase implemetasi (implemetatio) dalam pegertia implemetasi solusi yag dikembagka dalam situasi masalah dalam peelitia ii tidak dilakuka. Ii didasari oleh alasa bahwa peelitia ii peelitia pegembaga yag orietasiya adalah meghasilka produk sesuai dega kriteria yag telah ditetapka. Utuk mecapai kriteria tersebut dapat dilakuka dega uji coba, evaluasi, da revisi. Selai itu, peelitia ii tidak bertujua utuk membuat geeralisasi sehigga fase implemetasi (implemetatio) tidak dilakuka. B. Prosedur Pegembaga Prosedur pegembaga yag aka dilakuka dalam pegembaga BPD terdiri dari: (1) fase ivestigasi awal (prelimiary ivestigatio), (2) fase peracaga (desig), (3) fase realisasi/kostruksi (realizatio/costructio), da (4) fase tes, evaluasi, da revisi (test, evaluatio, ad revisio). Kegiata yag dilakuka pada fase pertama meliputi: (1) aalisis masalah pembelajara, (2) aalisis masalah peserta didik dalam pembelajara, (3) aalisis materi, (4) aalisis tugas, da (5) spesifikasi idikator serta tujua pembelajara. Fase kedua yag dilakuka adalah peyusua racaga buku peserta didik (BPD). Utuk medukug pelaksaaa BPD, maka juga diracag Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) da istrume peelitia. Fase ketiga merupaka realisasi hasil racaga fase kedua. Disii dihasilka prototipe 1, yaitu BPD. Pada fase ii juga dihasilka RPP, da istrume peelitia. Fase keempat, yaitu validasi ahli da uji coba produk di lapaga. BPD, RPP, da istrume peelitia divalidasi ahli. Kegiata ii petig utuk memperoleh sara da masuka dari para ahli sehigga BPD, RPP, da istrume peelitia tersebut valid. Sedagka uji coba produk di lapaga utuk memperoleh peilaia da taggapa dari observer serta subjek uji coba tetag kepraktisa da keefektifa BPD dalam proses belajar berbasis masalah. Peeliti megaalisis data hasil uji coba ii kemudia merevisi sampai meghasilka BPD yag praktis serta efektif. Berdasarka validasi ahli da uji coba di lapaga aka diperoleh produk akhir hasil pegembaga, yaitu BPD yag valid, praktis, da efektif. 67

6 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) Adapu prosedur pegembaga BPD dalam peelitia ii dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. 1. Aalisis Masalah Pembelajara 2. Aalisis Masalah Peserta Didik dalam Pembelajara 3. Aalisis Materi 4. Aalisis Tugas 5. Spesifikasi Idikator datujua Pembelaajra Fase Ivestigasi Awal (Prelimiary Ivestigatio) 1. Pegorgaisasia Materi 2. Pemetaa Materi da Aktivitas Peyelesaia Masalah 3. Pemiliha Media Pembelajara 4. Pembuata Racaga BPD, RPP, da Istrume Peelitia Fase Peracaga (Desig) 1. Prototipe 1 (BPD) 2. RPP 3. Istrume Peelitia Fase Realisasi/Kostruksi (Realizatio/Costructio) Prototipe 1 i, i 1 Validasi Ahli ke-i, i 1 Revisi Besar Tidak Aalisis (Apakah BPD, RPP, da Istrume Peelitia Valid?) Ya Perlu revisi Ya Revisi Kecil Prototipe 2 i, i 1 Revisi Besar Tidak Uji Coba Lapaga ke-i, i 1 Aalisis (Apakah BPD Praktis da Efektif?) Tidak Ya Prototipe 2 Fase Tes, Evaluasi da Revisi (Test, Evaluatio, ad Revisio) Tidak Perlu revisi Ya Revisi Kecil Hasil Pegembaga (BPD yag Valid, Praktis, da Efektif) Gambar 1 Prosedur Pegembaga (Modifikasi Model Plomp) Keteraga: = uruta kegiata = siklus dilakuka jika dipadag perlu = aktivitas atau proses pegembaga = produk atau hasil pegembaga = pegeceka hasil aktivitas 68

7 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo C. Subjek Uji Coba Subjek uji coba dalam pegembaga BPD adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Pocokusumo tahu pelajara 2010/2011 yag terlibat selama proses belajar berbasis masalah. D. Jeis Data Jeis data yag diperoleh dari uji coba produk pegembaga berupa data kuatitatif da kualitatif. Data kuatitatif berupa skor yag diperoleh melalui lembar validasi, lembar observasi, agket respo peserta didik, hasil pekerjaa rumah (PR) peserta didik da tes hasil belajar. Sedagka data kualitatif berupa catata, sara atau kometar berdasarka hasil peilaia yag diperoleh melalui peilaia ahli terhadap kevalida BPD, RPP, tes, lembar observasi da agket, keterlaksaa BPD oleh observer (praktisi), aktivitas peserta didik oleh observer, da agket peilaia peserta didik tetag BPD. E. Istrume Pegumpula Data Perhatika Tabel 1 berikut tetag istrume peelitia yag diadaptasi dari kosep yag dikembagka Parta (2009:55), dega beberapa modifikasi. Tabel 1 Aspek yag Diilai, Istrume, Data yag Diamati, da Respode Aspek yag diilai Kevalida BPD Kepraktisa BPD Keefektifa BPD Istrume Lembar validasi Lembar observasi Lembar observasi Agket Tes Data yag diamati Kevalida BPD, RPP, tes, lembar observasi da agket Keterlaksaaa BPD Aktivitas peserta didik Respo peserta didik Hasil belajar Respode Ahli Observer Observer Subjek Uji Coba Subjek Uji Coba F. Tekik Aalisis Data Aalisis data yag diguaka pada peelitia ii adalah aalisis deskriptif kualitatif da aalisis statistik deskriptif. Aalisis deskriptif kualitatif diguaka utuk megaalisa data berupa catata, sara, atau kometar berdasarka hasil peilaia yag terdapat pada lembar validasi, lembar observasi, da agket peserta didik. Aalisis statistik deskriptif diguaka utuk megaalisa data berupa skor dari hasil validasi, observasi, agket respo peserta didik, hasil pekerjaa rumah (PR) peserta didik da tes hasil belajar. 69

8 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) Aalisis Data Kevalida BPD, RPP, Tes, Lembar Observasi, da Agket Data kevalida BPD, RPP, tes, lembar observasi, da agket adalah data yag meggambarka kevalida BPD, RPP, tes, lembar observasi, da agket yag dikembagka. Kegiata peetua skor rata-rata total aspek peilaia kevalida megadaptasi lagkah-lagkah yag dikembagka Hobri (2010:52) sebagai berikut. a) Melakuka rekapitulasi data peilaia kevalida peragkat pembelajara da istrume ke dalam tabel yag meliputi: aspek (A i ), idikator (I i ), da skor (V ji ) utuk masig-masig validator. b) Meetuka rata-rata skor hasil validasi dari semua validator utuk setiap V ji j1 idikator dega rumus Ii dega V ji adalah data skor validator ke-j terhadap idikator ke-i, da adalah bayakya validator. Iij j1 c) Meetuka rerata skor utuk setiap aspek dega rumus Ai dega m adalah rerata skor utuk aspek ke-i, adalah rerata utuk aspek ke-i idikator ke-j, da m adalah bayakya idikator dalam aspek ke-i. d) Meetuka skor atau skor rerata total dari rerata skor utuk seluruh aspek Ai i1 dega rumus Va dega adalah skor rerata total utuk seluruh aspek, adalah rerata skor utuk aspek ke-i, da adalah bayakya aspek. Kriteria: Karea retag skor ii adalah 0 sampai 3, maka pajag iterval dalam retag skor ii adalah 3. Utuk membuat kriteria kevalidaya, iterval ii dibagi mejadi tiga sub iterval yag sama, yaitu: 0 x < 1, 1 x < 2, da 2 x 3. Kriteria kevalida BPD, RPP, tes, lembar observasi, da agket ditetapka sebagai berikut. Valid, jika 2 3. Cukup valid, jika 1 < 2. Tidak valid, jika 0 < 1. BPD, RPP, tes, lembar observasi, da agket dikataka valid jika masuk dalam kategori valid. Jika kevalida masuk kategori cukup valid, maka ada idikasi perlu dilakuka revisi kecil. Sedagka jika diperoleh kesimpula tidak valid, maka ada idikasi kuat bahwa perlu dilakuka revisi besar. Selai berdasar kriteria kevalida yag telah ditetapka, maka perlu tidakya revisi juga memperhatika catata, sara, atau kometar dari validator. m 70

9 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo 2. Aalisis Data Kepraktisa BPD Data kepraktisa BPD adalah data yag meggambarka kepraktisa BPD. Kegiata peetua skor rata-rata total aspek peilaia kepraktisa megadaptasi lagkah-lagkah yag dikembagka Hobri (2010:54) sebagai berikut. a) Melakuka rekapitulasi hasil observasi keterlaksaaa BPD ke dalam tabel yag meliputi: aspek (A i ) da skor (P ji ). b) Meetuka skor rata-rata setiap aspek pada setiap pertemua dega rumus P 1 j1 P ji dega P ji adalah skor pegamata pertemua ke-j terhadap aspek ke-i, da adalah bayakya observer. c) Meetuka skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua dega 1 rumus P P2 m dega P 1 adalah skor rata-rata setiap aspek pada setiap pertemua da m adalah bayakya aspek pada setiap pertemua. d) Meetuka skor rata-rata seluruh aspek pada seluruh pertemua dega 2 rumus P P3 r dega P 2 adalah skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua da r adalah bayakya skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua. Kriteria: Karea retag skor ii adalah 0 sampai 3, maka pajag iterval dalam retag skor ii adalah 3. Utuk membuat kriteria kepraktisa BPD, selajutya iterval ii dibagi mejadi tiga sub iterval yag sama, yaitu: 0 x < 1, 1 x < 2, da 2 x 3. Kriteria kepraktisa BPD ditetapka sebagai berikut. Tiggi, jika 2 3. Cukup, jika 1 < 2. Redah, jika 0 < 1. BPD dikataka praktis atau mudah diterapka jika keterlaksaaa BPD tersebut masuk dalam kategori tiggi. Jika keterlaksaaaya masuk kategori cukup, maka dikataka BPD tersebut kurag praktis da jika keterlaksaaa masuk kategori redah, maka dikataka BPD tersebut tidak praktis. Jika BPD kurag praktis, maka ada idikasi perlu dilakuka revisi kecil tetapi tapa uji coba di lapaga. Sedagka jika diperoleh kesimpula tidak praktis, maka ada idikasi kuat bahwa perlu dilakuka revisi besar da uji coba. 3. Aalisis Data Keefektifa BPD a) Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Data aktivitas peserta didik adalah data yag meggambarka keaktifa peserta didik selama pembelajara berlagsug. Data ii mempuyai retag 0 sampai 3. Kegiata peetua skor rata-rata total aspek 71

10 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) peilaia keaktifa peserta didik megadaptasi lagkah-lagkah yag dikembagka Hobri (2010:59) sebagai berikut. 1) Melakuka rekapitulasi hasil observasi aktivitas peserta didik ke dalam tabel yag meliputi: aspek (A i ) da skor (K ji ). 2) Meetuka skor rata-rata setiap aspek pada setiap pertemua dega rumus K ji j1 K1 dega K ji adalah skor pegamata pertemua ke-j terhadap aspek ke-i, da adalah bayakya observer. 3) Meetuka skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua 1 dega rumus K K2 m dega K 1 adalah skor rata-rata setiap aspek pada setiap pertemua da m adalah bayakya aspek pada setiap pertemua. 4) Meetuka skor rata-rata seluruh aspek pada seluruh pertemua 2 dega rumus K K3 r dega K 2 adalah skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua da r adalah bayakya skor rata-rata seluruh aspek pada setiap pertemua. Kriteria: Utuk meetuka kriteria keaktifa peserta didik, maka iterval skor ii ii dibagi mejadi empat yag sama, yaitu: (a) 0 x < 0,75, (b) 0,75 x < 1,5, (c) 1,5 x < 2,25, da (d) 2,25 x 3. Kriteria keaktifa peserta didik ditetapka sebagai berikut. Sagat aktif, jika 2,25 3. Aktif, jika 1,5 < 2,25. Kurag aktif, jika 0,75 < 1,5. Tidak aktif, jika 0 < 0,75. b) Agket Peserta Didik 1) Agket Peilaia Peserta Didik tetag BPD Agket ii dibuat dega tujua utuk megetahui taggapa atau respo peserta didik pada buku peserta didik (BPD) dalam pembelajara berbasis masalah. 2) Agket Respo Peserta Didik Agket ii dibuat dega tujua utuk megetahui taggapa atau respo peserta didik terhadap BPD, pegelolaa pembelajara, da pegalama pembelajara. Agket ii mempuyai skala 0 sampai 2. Aalisis data dilakuka dega megadaptasi kosep yag dikembagka I Negah Parta (2009) dega beberapa modifikasi sebagai berikut. (1) Rekap skor dari seluruh item utuk tiap peserta didik. 72

11 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo (2) Hitug skor rata-rata utuk tiap peserta didik ( ). (3) Hitug skor rata-rata utuk seluruh respode ( ). Kriteria: Secara alamiah, dalam meyikapi feomea atau situasi baru, sikap yag mucul adalah meerima (merespo positif) atau meolak (merespo egatif). Atas dasar alasa ii, maka retag skor 0 sampai 2 haya dibagi dua, yaitu: 0 x < 1 da 1 x 2. Respo peserta didik dalam pembelajara berbasis masalah ditetuka dega kriteria sebagai berikut. Jika 1, maka dikataka subjek ke-i memberi respo positif. Jika < 1, maka dikataka subjek ke-i memberi respo tidak positif. Sedagka respo kelas, ditetuka dega kriteria sebagai berikut: Jika 1, maka respo kelas dikataka positif. Jika < 1, maka respo kelas dikataka egatif. BPD dikataka efektif jika respo peserta didik tersebut masuk dalam kategori positif. c) Ketutasa Belajar Ketutasa belajar mecakup dua aspek, yaitu ilai hasil pekerjaa rumah (PR) peserta didik da ilai tes hasil belajar. Nilai hasil PR peserta didik adalah ilai rata-rata PR yag dikerjaka setiap peserta didik selesai membahas satu submateri. Nilai tes hasil belajar (T) diberi bobot 70% da ilai hasil PR (L) diberi bobot 30%. Prosedur aalisis data ketutasa belajar diadaptasi dari kosep yag dikembagka I Negah Parta (2009:66) dega beberapa modifikasi sebagai berikut. 1) Rekap skor dari semua item data (tes hasil belajar da hasil PR). 2) Koversika semua skor itu ke ilai dalam retag ) Hitug skor rata-rata semua hasil PR peserta didik ( ) utuk tiap peserta didik, yaitu: Keteraga: L j : skor hasil PR uji kompetesi ke-j p: bayakya uji kompetesi 4) Hitug skor ketutasa belajar tiap peserta didik dega rumus: Keteraga: 5) Hitug tigkat ketutasa belajar utuk seluruh kelas dega rumus: 73

12 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) Keteraga: TB : tigkat ketutasa belajar seluruh kelas D: bayakya peserta didik yag memperoleh skor ketutasa belajar 75 : bayakya peserta didik HASIL PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Validasi Validasi ahli dilakuka utuk memperoleh peilaia da taggapa ahli tetag kevalida BPD, RPP, serta istrume peelitia yag aka diguaka dalam proses pembelajara. Hasil validasi dari tiga validator diperoleh bahwa skor rata-rata seluruh aspek BPD adalah 2,5; skor rata-rata seluruh aspek RPP adalah 2,4; skor rata-rata seluruh aspek lembar observasi keterlaksaaa BPD adalah 2,53; skor rata-rata seluruh aspek lembar observasi aktivitas peserta didik adalah 2,73; skor rata-rata seluruh aspek agket respo peserta didik adalah 2,83; da skor rata-rata seluruh aspek agket peilaia peserta didik tetag BPD adalah 2,53. Berdasarka kriteria kevalida yag telah ditetapka oleh peeliti, yaitu BPD, RPP, da istrume peelitia dikataka valid jika 2 3, maka BPD, RPP, da istrume peelitia termasuk dalam kategori valid. B. Hasil Uji Coba di Lapaga Uji coba di lapaga bertujua utuk meilai kepraktisa da keefektifa BPD. Uji coba dilakuka sebayak dua kali, yaitu pada peserta didik Kelas VIII A da Kelas VIII B SMPN 1 Pocokusumo. Uji coba I dilakuka sebayak tujuh kali pertemua, sedagka uji coba II sebayak lima kali pertemua. Bertidak sebagai guru pada uji coba I da uji coba II adalah guru matematika yag seharihari memag megajar di Kelas VIII A da Kelas VIII B SMPN 1 Pocokusumo. Uji coba ii diobservasi oleh dua observer yag masig-masig megamati keterlaksaaa BPD da aktivitas peserta didik. Bertidak sebagai observer uji coba I da uji coba II adalah dua orag guru matematika SMPN 1 Pocokusumo. Berdasarka hasil uji coba I diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Skor rata-rata seluruh aspek keterlaksaaa BPD seluruh pertemua adalah 2,42. Meurut kriteria kepraktisa yag telah ditetapka, maka keterlaksaaa BPD selama eam pertemua memeuhi kriteria tiggi. Ii berarti BPD memeuhi kriteria kepraktisa yag telah ditetapka. 2. Skor rata-rata seluruh aspek aktivitas peserta didik seluruh pertemua adalah 1,97. Meurut kriteria keaktifa yag telah ditetapka, maka aktivitas peserta didik selama eam pertemua memeuhi kriteria aktif. 3. Berdasarka hasil ketutasa belajar dega skor maksimum teoritis (SMT) 100, sebayak 25 peserta didik atau 78,13% dari 32 peserta didik memperoleh skor 75, sedagka 7 peserta didik atau 21,87% medapatka skor < 75. Berdasarka kriteria ketutasa belajar yag telah ditetapka di SMPN 1 74

13 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo 4. Pocokusumo, maka hasil belajar peserta didik uji coba I pada materi prisma tegak segi- da limas segi- belum mecapai kriteria ketutasa hasil belajar. 5. Agket yag dikembagka pada peelitia ii ada dua, yaitu agket respo peserta didik da agket peilaia peserta didik tetag BPD. Hasil dari agket respo peserta didik diperoleh bahwa rata-rata respo peserta didik terhadap BPD, pegelolaa pembelajara da pegalama belajar lebih dari 1. Ii berarti bahwa respo peserta didik terhadap BPD, pegelolaa pembelajara da pegalama belajar positif. Berdasarka hasil agket respo peserta didik, secara klasikal skor rata-rata respo peserta didik adalah 1,52, sehigga berdasar kriteria yag ditetapka, respo peserta didik positif. Hasil dari agket peilaia peserta didik tetag BPD bahwa beberapa kalimat dalam BPD ada yag terlalu pajag, sehigga peserta didik kurag paham. Ada beberapa masalah yag kelihataya masih terlalu sulit bagi peserta didik, yaitu masalah 6 da masalah 7 diaggap terlalu sulit oleh peserta didik. Taggapa peserta didik terhadap kalimat/istilah yag diguaka pada materi, yaitu 84,38% meyataka mudah dipahami da 15,62% meyataka sukar dipahami. Taggapa peserta didik terhadap masalah yag diberika pada materi ii, yaitu 93,75% meyataka sedag tigkat kesulitaya, 3,13% meyataka mudah, da 3,13% meyataka sukar. Taggapa peserta didik terhadap ukura huruf yag diguaka, yaitu 100% meyataka bahwa ukura huruf yag diguaka pada BPD memadai. Taggapa peserta didik terhadap gambar yag ada pada BPD, yaitu 84,38% meyataka gambar semua cukup jelas, sedagka 15,63% meyataka masih ada yag kurag jelas gambarya, yaitu gambar pada masalah 1 (3,13%), da gambar No.4 halama 144 (12,5%). Taggapa peserta didik terhadap materi/isi BPD, yaitu 81,25% meyataka bahwa BPD mudah dimegerti saat dibaca sedagka 18,75% meyataka BPD sulit dimegerti saat dibaca. Ii berarti BPD sebagia besar mudah dimegerti saat dibaca peserta didik. Berdasarka uraia hasil uji coba I di atas, maka BPD yag dikembagka pada uji coba I ii belum memeuhi kriteria keefektifa, sehigga BPD belum dapat dikataka efektif. BPD haya memeuhi kriteria kevalida da kepraktisa (keterlaksaaa). Oleh karea itu, perlu dilakuka revisi BPD yag selajutya meghasilka BPD prototipe II. BPD prototipe II ii aka diguaka dalam uji coba II. Berdasarka hasil uji coba II diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Skor rata-rata seluruh aspek keterlaksaaa BPD seluruh pertemua adalah 2,48. Meurut kriteria kepraktisa yag telah ditetapka, maka keterlaksaaa BPD selama eam pertemua memeuhi kriteria tiggi. Ii berarti BPD memeuhi kriteria kepraktisa yag telah ditetapka. 2. Skor rata-rata seluruh aspek aktivitas peserta didik seluruh pertemua adalah 2,12. Meurut kriteria keaktifa yag telah ditetapka, maka aktivitas peserta didik selama empat pertemua memeuhi kriteria aktif. 75

14 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) Berdasarka hasil ketutasa belajar dega skor maksimum teoritis (SMT) 100, sebayak 28 peserta didik atau 87,50% dari 32 peserta didik memperoleh skor 75, sedagka 4 peserta didik atau 12,50% medapatka skor < 75. Berdasarka kriteria ketutasa belajar yag telah ditetapka di SMPN 1 Pocokusumo, maka hasil belajar peserta didik uji coba II pada materi prisma tegak segi- da limas segi- telah mecapai kriteria ketutasa hasil belajar. 4. Hasil dari agket respo peserta didik bahwa rata-rata respo peserta didik terhadap BPD, pegelolaa pembelajara da pegalama belajar lebih dari 1. Ii berarti bahwa respo peserta didik terhadap BPD, pegelolaa pembelajara da pegalama belajar positif. Secara klasikal, rata-rata skor respo adalah 1,62, sehigga berdasarka kriteria yag ditetapka, respo peserta didik positif. Hasil agket peilaia peserta didik tetag BPD meujukka masih terdapat kedala pada pemahama peserta didik pada BPD. Masih ada kalimat dalam BPD yag kurag dipahami peserta didik. Taggapa peserta didik terhadap kalimat/istilah yag diguaka pada materi, yaitu 93,75% meyataka mudah dipahami da 6,25% meyataka sukar dipahami. Secara umum terlihat bahwa BPD semaki mudah dipahami peserta didik dibadigka dega BPD prototipe I. Taggapa peserta didik terhadap masalah yag diberika pada materi ii, yaitu 90,63% meyataka sedag tigkat kesulitaya, 9,38% meyataka mudah, da tidak ada meyataka sukar. Ii berarti masalah yag diberika sebagia besar bisa dikerjaka peserta didik karea tidak ada yag meyataka masalah tersebut sukar. Hal itu disebabka karea ada beberapa perbaika BPD prototipe I, yaitu dega meambahka gambar atau keteraga pada gambar atau memperjelas peritah pada soal tersebut. Taggapa peserta didik yag megaggap gambar pada BPD semua cukup jelas megalami peigkata jika dibadigka dega BPD prototipe I, yaitu sebesar 90,63%. Peserta didik yag meyataka masih ada yag kurag jelas gambarya meuru dibadigka dega BPD prototipe I. Taggapa peserta didik yag mempersepsika sulitya BPD saat dibaca megalami peurua jika dibadigka dega BPD prototipe I. Berdasarka masuka dari peserta didik pada uji coba II, BPD selajutya direvisi, yag meghasilka BPD fial. Berdasarka uraia hasil uji coba II di atas, maka ketiga idikator keefektifa memeuhi kriteria keefektifa BPD. Oleh karea itu, BPD yag dikembagka pada uji coba II ii memeuhi kriteria keefektifa, sehigga BPD dapat dikataka efektif. Ii berarti BPD telah memeuhi kriteria kevalida, kepraktisa (keterlaksaaa) da keefektifa yag selajutya disebut BPD fial, yaitu BPD utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas yag valid, praktis da efektif. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpula Setelah dilakuka revisi berdasarka masuka dari para ahli da subjek uji coba dihasilka produk akhir pegembaga berupa buku peserta didik (BPD) utuk belajar berbasis masalah pada materi prisma da limas di SMPN 1 76

15 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo Pocokusumo. Berikut ii aka dipaparka kajia produk didasarka pada kajia aalitis, yaitu didasarka pada ladasa teoritik yag sesuai. Selai itu, juga dipaparka kekuata da kelemaha hasil pegembaga. Adapu kajia aalitis buku peserta didik (BPD) yag dikembagka sebagai berikut. 1. Model pembelajara yag diguaka pada produk pegembaga, yaitu belajar berbasis masalah. Karakteristik produk pegembaga pada setiap fase pembelajara adalah sebagai berikut. a. Pada fase orietasi peserta didik kepada masalah, guru meyajika tugastugas berkaita dega materi yag aka dipelajari. Tugas-tugas tersebut berisi masalah-masalah yag berkaita dega kehidupa sehari-hari peserta didik yag telah disajika dalam BPD. Tugas-tugas tersebut membagkitka ketertarika da memberika tataga bagi peserta didik. b. Pada fase orgaisasi peserta didik utuk belajar, guru memita peserta didik meempati kelompok heteroge (jeis kelami da kemampua tiggi, sedag, serta redah) yag telah dibetuk. Guru mejelaska tugas da taggug jawab kelompok. c. Pada fase bimbiga peyelidika idividual da kelompok, dalam BPD disajika kegiata yag meggali pegetahua prasyarat peserta didik dalam meyelesaika masalah yag diberika oleh guru. Setiap peserta didik megerjaka kegiata ii secara berkelompok utuk memperoleh jawaba kelompok. Materi tidak tidak disajika dalam betuk jadi tetapi dalam betuk prosedur sehigga setiap kelompok meyelesaika kegiata megkostruksi pegetahua. d. Pada fase pegembaga da peyajia hasil karya, guru memita salah satu kelompok utuk melaporka kesimpula hasil diskusi kelompokya di depa kelas. Kelompok lai diberika kesempata utuk memberika taggapa. e. Pada fase aalisis da evaluasi proses peyelesaia masalah, guru memberika bimbiga kepada peserta didik atau kelompok yag membutuhka bimbiga guru. Selajutya, guru memita peserta didik utuk meyimpulka materi yag telah dipelajari da memberika kesempata kepada setiap peserta didik utuk meyelesaika soal-soal latiha. 2. BPD yag dikembagka memuat kompoe-kompoe sebagai berikut. a. Cover Cover depa memuat gambar beda-beda berbetuk prisma tegak da piramida. Gambar tersebut berkaita dega materi yag aka dibahas pada BPD, yaitu prisma tegak segi- da limas segi-. Pada sampul juga memuat ama peyusu BPD da tulisa KTSP Stadar Isi Tulisa tersebut dimuat karea BPD ii disusu oleh peeliti sediri da berdasarka KTSP Pada sampul meujukka bahwa BPD yag dikembagka ditujuka utuk peserta didik SMP Kelas VIII pada materi prisma tegak segi- da limas segi-. 77

16 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) b. Kata Pegatar Kata pegatar memuat ucapa terima kasih peyusu kepada pihak-pihak yag telah membatu peeliti dalam meyusu BPD. c. Peta Kosep Peta kosep meujukka hubuga kosep-kosep dari materi bagu ruag sisi datar yag selajutya dibagi lagi mejadi submateri yag diberi ama tugas 1 (tetag jarig-jarig prisma tegak segi- da limas segi-), tugas 2 (tetag luas permukaa prisma tegak segi- da limas segi-), da tugas 3 (tetag volume prisma tegak segi- da limas segi-). Masigmasig tugas tersebut memuat kemampua yag aka diperoleh peserta didik setelah mempelajari materi yag diajarka da mafaat yag diperoleh dari pembelajara tersebut. Peta kosep tersebut membatu peserta didik mempelajari kosep-kosep pokok. d. Pedahulua Pedahulua berisi masalah yag berhubuga dega kehidupa seharihari peserta didik. Pedahulua yag diberika diharapka dapat meggirig peserta didik meuju pada materi yag aka diajarka. Selai itu, pedahulua yag diberika secara tertulis dapat membatu guru dalam meyampaika apersepsi di awal pembelajara. e. Materi BPD Materi yag disajika dalam BPD berbeda-beda pada tiap pertemua tetapi masih salig terkait. Hal tersebut dilakuka sebagai upaya utuk memperlacar da mempermudah tercapaiya tujua pembelajara. Materi BPD yag dimaksud, yaitu jarig-jarig, luas permukaa, da volume prisma tegak segi- serta limas segi-. f. Judul pada Submateri Judul pada submateri tujuaya membedaka atara submateri satu dega submateri yag lai. Materi prisma tegak segi- da limas segi- memuat beberapa submateri sehigga dibuat mejadi tiga tugas pada BPD, yaitu tugas 1, tugas 2 da tugas 3. Setiap tugas terdiri dari: 1) Spesifikasi Pembelajara 2) Pegatar 3) Aktivitas Pokok 4) Soal-soal Latiha g. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi tetag daftar rujuka peeliti sebagai sumber pustaka dalam meyusu buku peserta didik (BPD). Berdasarka catata yag diperoleh pada saat uji coba lapaga, ditemuka adaya kekuata da kelemaha dari BPD yag dikembagka sebagai berikut. Ada lima kekuata BPD yag disusu meliputi: (1) BPD disusu sistematis utuk diguaka peserta didik dalam kegiata pembelajara, sehigga peserta didik mudah utuk megguakaya, (2) BPD ditulis utuk kepetiga peserta didik sehigga strukturya disesuaika dega karakteristik peserta didik hal ii dapat dibuktika dega respo peserta didik terhadap BPD sebesar 1,63 (dari agket respo peserta didik uji coba II) bahwa tugas sudah sesuai dega keigia peserta didik, (3) BPD mecatumka da mejelaska tujua 78

17 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo pembelajara sehigga memudahka dalam memadu peserta didik dalam melakuka aktivitas belajar, (4) BPD memuat masalah dalam kehidupa seharihari yag berkaita dega materi yag dibahas serta disertai dega petujuk da lagkah-lagkah peyelesaia masalah sehigga memudahka peserta didik dalam meyelesaika masalah tersebut secara berkelompok, da (5) BPD memberi kesempata pada peserta didik utuk berlatih megerjaka latiha soal secara madiri melalui soal uji kompetesi. Adapu kelemaha BPD yag disusu haya berdasarka pada aalisis masalah pembelajara da aalisis masalah peserta didik dalam pembelajara SMP Negeri 1 Pocokusumo, sehigga keberadaaya juga haya sesuai dega peserta didik SMPN 1 Pocokusumo. B. Sara Pemafaata, Implemetasi, da Pegembaga Produk Lebih Lajut Berdasarka papara di atas, tetag kekuata da kelemaha BPD utuk pembelajara berbasis masalah (PBM) terdapat sara-sara yag berkaita dega produk pegembaga meliputi: 1. Sara Pemafaata Berdasarka catata saat uji lapaga yag telah dilaksaaka, maka utuk megoptimalka pemafaata BPD, peeliti memberika sara-sara meliputi: (1) hedakya alokasi waktu perlu diperhatika, megigat pelaksaaa PBM lebih meekaka aktivitas peyelesaia masalah yag memerluka bayak waktu, (2) guru masih tetap harus meigkatka motivasi peserta didik agar megguaka BPD serta ditambahka latiha soal, da (3) BPD buka merupaka satu-satuya sumber belajar peserta didik, hedakya guru meyaraka peserta didik agar mecari da membaca buku rujuka yag lai. 2. Sara Implemetasi Fase implemetasi (implemetatio) pada pegembaga BPD ii tidak dilakuka. Namu bila dikehedaki utuk proses implemetasi, beberapa hal yag perlu dipertimbagka adalah BPD ii disusu berdasarka aalisis masalah pembelajara da masalah peserta didik dalam pembelajara SMP Negeri 1 Pocokusumo. Bila hedak diperbayak sebaikya dilakuka observasi awal tetag karakteristik atau aalisis masalah pembelajara peggua yag lai. 3. Sara Pegembaga Produk Lebih Lajut Produk pegembaga ii sudah dilakuka revisi-revisi kecil sesuai dega sara ahli, guru mata pelajara matematika serta peserta didik sebagai peggua. Namu utuk lebih meigkatka kualitas BPD, bila hedak dikembagka lebih lajut, sebaikya dikembagka utuk materi-materi yag lai dalam mata pelajara matematika. 79

18 Pegembaga Buku Peserta Didik utuk Belajar Berbasis Masalah pada Materi Prisma da Limas di SMPN 1 Pocokusumo DAFTAR RUJUKAN Abdussakir Pembelajara Geometri Berdasar Teori Va Hielle Berbatua Komputer. Jural Matematika atau Pembelajaraya, 7 (1): Areds, Richard.I Classroom Istructio ad Maagemet. New York: Mc Graw Hill Compaies. Areds, Richard.I Learig to Teach. New York: Mc Graw Hill Compaies. Bada Stadar Nasioal Pedidika (BSNP) Peratura Meteri Pedidika Nasioal Republik Idoesia Nomor 41 Tahu 2007 tetag Stadar Proses utuk Satua Pedidika Dasar da Meegah. Jakarta: BSNP. Duch, Barbara J Problems: A Key Factor i PBL, (Olie), ( diakses 29 Oktober 2010). Gai, M Peerapa Problem-Based Learig melalui Belajar Kooperatif Model STAD utuk Meigkatka Pemahama Siswa terhadap Materi Teorema Pythagoras di Kelas VII SMP Negeri 5 Malag. Tesis tidak diterbitka. Malag: Program Pascasarjaa Uiverstitas Negeri Malag. Hobri Metodologi Peelitia Pegembaga (Aplikasi pada Peelitia Pedidika Matematika). Jember: Pea Salsabila. Hudojo, H Pegembaga Kurikulum da Pembelajara Matematika. Malag: UM Press. Ibrahim, M Pembelajara Berdasarka Masalah: Latar Belakag, Kosep Dasar da Cotoh Implemetasiya. Surabaya: Uiversity Press. Ibrahim, M & Nur, M Pegajara Berdasarka Masalah. Surabaya: Uiversity Press. Komalasari, K Pembelajara Kotekstual Kosep da Aplikasi. Badug: Refika Aditama. Mustaji & Sugiarso Pembelajara Berbasis Kostruktivistik: Peerapa dalam Pembelajara Berbasis Masalah. Surabaya: Uesa Uiversity Press. Nur, M Model Pembelajara Berdasarka Masalah. Surabaya: Pusat Sais da Matematika UNESA. Parta, I.N Pegembaga Model Pembelajara Iquiry utuk Memperhalus Pegetahua Matematika Mahasiswa Calo Guru melalui Pegajua Pertayaa. Disertasi tidak diterbitka. Surabaya: PPs UNESA. 80

19 Suryaigsih Y/ LENTERA Jural Ilmiah Kepedidika Vol. 9. No 2 (2014) Plomp, T Educatioal ad Traiig System Desig. Eschede, Netherlad: Uiversity of Twete. Sajaya, W Strategi Pembelajara Berorietasi Stadar Proses Pedidika. Jakarta: Kecaa. Sitepu, B.P Buku da Perkembagaya, (Olie), ( diakses 6 Desember 2010). Triato Medesai Model Pembelajara Iovatif-Progresif: Kosep, Ladasa, da Implemetasiya pada Kurikulum Tigkat Satua Pedidika (KTSP). Jakarta: Kecaa Preada Media Group. Walle, Joh A. Va De Elemetary ad Middle School Mathematics: Sixth Editio. New York: Pearso Pretice Hall. Yuwoo, I Pegembaga Model Pembelajara Matematika Secara Membumi. Disertasi tidak diterbitka. Surabaya: PPs UNESA. 81