PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA"

Transkripsi

1 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA Drs. Katen Lumbanbatu, M. Kom. 1, Novriyeni,.Kom., M. Kom. 2 Program tudi Teknik Informatika, TMIK Kaputama Jln.Veteran No.4A-9A, injai, Indonesia Abstrak Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). AI adalah suatu studi khususdimana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti manusia. anyak implementasi AI dalam bidang komputer, misalnya Decision upport ystem (istem Penunjang Keputusan), Robotic, Natural Languange (ahasa Alami), Neural Network (Jaringan araf), dan lain-lain Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sitem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia, Tujuan pengembangan sistem pakar sebernarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang. Logika merupakan studi penelaran, dalam kamus besar ahasa Indonesia disebutkan definisi penalaran, yaitu cara berfikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi dan bukan dengan perasaan atau pengalaman, oleh karenapermasalahan tersebut maka diperlukan suatu system yang dapat mengatasi persoalan diatas. Diamana nantinya hasil perangkat lunak ini akan dapat sangat membantu mahasiswa atau pengajar dalam proses belajar-mengajar. Kata Kunci : Perancangan, Pembelajaran Logika Informatika, Kecerdasan uatan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Logika merupakan studi penalaran, dalam kamus besar ahasa Indonesia disebutkan definisi penalaran, yaitu cara berpikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi dan bukan dengan perasaan atau pengalaman. Logika pertama kali dikembangkan oleh filosof Yunani, Aristoteles, sekitar 2300 tahun yang lalu. aat ini, logika mempunyai aplikasi yang luas didalam ilmu komputer, misalnya dalam bidang pemograman, analisis kebenaran logaritma, perancangan komputer dan lain sebagainya. Logika Informatika adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung nilai kebenaran dari proposisi, sedangkan proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah). Hanya kalimat yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran. Kalimat tersebut dinamakan proposisi (proposition). uatu proposisi terdiri dari operand operand yang biasanya diwakili oleh huruf huruf dalam abjad dan operator operator yang memiliki aturan nilai kebenarannya masing masing. Nilai kebenaran dari suatu proposisi tergantung kepada operator operator yang terdapat dalam proposisi dan nilai masing masing operand. emakin banyak jumlah operand dan operator dalam suatu proposisi, maka proses pencarian nilai kebenaran dari proposisi tersebut akan semakin rumit. Logika Informatika dapat digunakan untuk menentukan apakah sebuah kalimat adalah valid atau kontradiktif, dan apakah dua buah kalimat merupakan kalimat kalimat yang ekivalen satu dengan lainnya. erdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk membuat tugas akhir dengan judul Perancangan Perangkat Lunak Pembelajaran Logika Informatika. Perangkat lunak yang dirancang memiliki kemampuan untuk mengeksekusi masukan (input) yang berupa proposisi dan menghasilkan output berupa tabel kebenaran dari proposisi dan gambar gate logika dari proposisi yang di-input. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang ada diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalah yaitu : Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 21

2 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : 1. agaimana cara marancang suatu perangkat lunak pembelajaran Logika Informatika? 2. agaimana cara merancang tabel kebenaran dari proposisi? 3. agaimana cara agar perangkat lunak ini dapat membantu dalam proses belajar-mengajar? 1.3 atasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis, maka ruang lingkup permasalahan dalam merancang perangkat lunak ini antara lain : 1. Input proposisi dibatasi hanya pada keyboard sedangkan output proposisi pada layar monitor. 2. Panjang proposisi dibatasi maksimal 100 karakter. 3. Jumlah operand maksimal 5 buah, yaitu diwakili oleh huruf a, b, c, d dan e. 4. Operasi operasi pada proposisi yang didukung oleh perangkat lunak antara lain, operasi not (negasi / tidak) yang disimbolkan oleh ~, operasi or (disjungsi / atau) yang disimbolkan oleh, operasi and (konjungsi / dan) yang disimbolkan oleh, operasi if then (implikasi) yang disimbolkan oleh dan operasi if and only if (biimplikasi / ekivalensi) yang disimbolkan oleh. 5. Merancang interface perangkat lunak pembelajaran dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic Merancang perangkat lunak untuk mengeksekusi proposisi yang di-input dan menampilkan hasil / output berupa tabel kebenaran dan gate logika dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic Rumusan Masalah erdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. agaimana cara Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input.? 2. agaimana cara merancang tabel kebenaran dari proposisi langkah demi langkah? 3. agaimana cara membuat gambar gate logika dari proposisi yang di-input? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir (skripsi) ini adalah: 1. Untuk merancang suatu perangkat lunak pembelajaran Logika Informatika. 2. Dan untuk mempermudah dalam proses belajar-mengajar. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir (skripsi) ini yaitu : 1. Membantu pembelajaran Logika Informatika. 2. ebagai fasilitas pendukung dalam proses belajar mengajar. 3. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini. 2. LANDAAN TEORI 2.1 Logika Elementer ering terdengar pernyataan bahwa logika diajarkan untuk mendidik siswa berpikir secara praktis, teratur, murni, tajam dan logis. Apakah sebenarnya berpikir secara logis itu? uatu ucapan benar atau salah disebut sebagai suatu pernyataan atau kalimat. etiap pernyataan adalah suatu ucapan, tetapi tidak setiap ucapan merupakan suatu pernyataan. emuanya adalah ucapan ucapan, tetapi bukan merupakan suatu pernyataan, karena ucapan ucapan tersebut tidak dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Kalimat yang menerangkan sesuatu atau menyatakan sesuatu yang dapat dianggap sebagai pernyataan. 2.2 Proposisi Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenaran benar atau salah. Contoh, a = 4 b = 7 c. x + y = y + x, untuk semua x, y R emua pernyataan di atas merupakan proposisi. Proposisi (a) dan (c) dinyatakan bernilai benar, sedangkan proposisi (b) dinyatakan bernilai salah. 2.3 Operasi pada Proposisi Operasi operasi pada proposisi berdasarkan urutan prioritasnya adalah sebagai berikut : 1. Operasi Negasi (Not). 2. Operasi Konjungsi (And). 3. Operasi Disjungsi (Or). 4. Operasi Implikasi (If then). 5. Operasi i-implikasi / Ekivalensi (If and only if) Negasi (Not) Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 22

3 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : Negasi dari suatu proposisi memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan nilai kebenaran proposisi itu sendiri. Dalam logika informatika, negasi dilambangkan dengan simbol ~. Negasi dari suatu proposisi p dapat dinyatakan dengan ~ p. Jika p benar maka ~ p salah, dan sebaliknya jika p salah maka ~ p benar. Tabel kebenaran dari operasi negasi dapat dinyatakan sebagai berikut, Tabel 2.1 Tabel kebenaran operasi negasi P ~ p Konjungsi (And) Konjungsi dari dua proposisi p dan q hanya akan bernilai benar apabila kedua proposisi p dan q bernilai benar. Proposisi garis k sejajar dengan l dan m melalui titik C hanya akan bernilai benar apabila proposisi garis k sejajar dengan l dan garis m melalui titik C bernilai benar. Dalam logika informatika, operasi konjungsi dilambangkan dengan simbol. Konjungsi dari dua proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p q. Tabel kebenaran dari operasi konjungsi dapat dinyatakan sebagai berikut, Tabel 2.2 Tabel kebenaran operasi konjungsi P q p q Disjungsi (Or) Disjungsi dari dua proposisi p dan q akan bernilai benar apabila sekurang kurangnya satu dari kedua proposisi p dan q bernilai benar. Dalam logika informatika, operasi disjungsi dilambangkan dengan simbol. Disjungsi dari proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p q. Tabel kebenaran dari operasi disjungsi dapat dinyatakan sebagai berikut, Tabel 2.3 Tabel kebenaran operasi disjungsi P q p q Implikasi (If then) Dalam suatu implikasi p q (jika p maka q), p disebut sebagai perandaian dan q disebut sebagai kesimpulan. Kalimat bagian jika tidak harus mendahului kalimat bagian maka, kalimat jika boleh diletakkan di belakang, tetapi tetap merupakan suatu pengandaian. Contohnya, i Amat berhak memilih jika umurnya 20 tahun atau lebih. Kata jika boleh diganti dengan kata kata lain yang penting menunjukkan pengandaian. Pernyataan pernyataan yang bersifat umum sering tidak mengandung suatu anak kalimat yang didahului jika. Dalam logika informatika, operasi implikasi dilambangkan dengan simbol. Implikasi dari proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p q. Implikasi dari proposisi p dan q hanya akan bernilai salah apabila proposisi p bernilai benar dan proposisi q bernilai salah. Tabel kebenaran dari operasi implikasi dapat dinyatakan sebagai berikut, Tabel 2.4 Tabel kebenaran operasi implikasi p q p q i-implikasi / Ekivalensi (If and only if) Ekivalensi dari dua proposisi p dan q akan bernilai benar apabila kedua proposisi p dan q bernilai sama. Dalam logika informatika, operasi ekivalensi dilambangkan dengan simbol. Ekivalensi dari proposisi p dan q dapat dinyatakan dengan p q. Operasi ekivalensi sangat penting digunakan dalam pendefinisian. Tabel kebenaran dari operasi ekivalensi dapat dinyatakan sebagai berikut, Tabel 2.5 Tabel kebenaran operasi ekivalensi P q p q 2.4 Prinsip Utama Logika Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 23

4 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : eberapa prinsip utama logika yang terkemuka adalah : 1. Hukum penyisihan tengah Untuk setiap proposisi p, proposisi p atau tidak p akan selalu bernilai benar. Hukum ini dapat dinyatakan dengan. Hukum ini dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel kebenaran seperti berikut, Tabel 2.6 Tabel kebenaran hukum penyisihan tengah P ~ p p ~ p 2. Hukum kontradiksi p ~ p Untuk setiap proposisi p, proposisi p dan tidak p akan selalu bernilai salah. Hukum ini dapat dinyatakan dengan, Tabel 2.7 Tabel kebenaran hukum kontradiksi P ~ p p ~ p 2.5 Tautologi Tautologi merupakan bagian dari logika informatika untuk proposisi proposisi yang selalu bernilai benar Ekivalensi Logis (Logically Equivalent) Dua proposisi p dan q dikatakan ekivalensi logis apabila memenuhi 2 syarat berikut, 1. Nilai kebenaran kedua proposisi p dan q adalah sama. 2. Operasi Ekivalensi dari kedua proposisi p dan q adalah tautologi. eberapa hukum yang berdasarkan pada ekivalensi logis antara lain, 2.6 Hubungan antara proposisi proposisi uatu ekivalensi logis yang sangat menarik adalah ekivalensi antara suatu pernyataan dan kontrapositifnya. Yang dimaksud dengan kontrapositif dari suatu proposisi adalah kebalikan dari lawan, atau boleh juga lawan dari kebalikan proposisi tersebut. 1. Implikasi : p q 2. Kebalikan dari implikasi : q p 3. Lawan dari implikasi : ~ p ~ q 4. Kontrapositif dari implikasi : ~ q ~ p Tabel 2.8 Tabel contoh perbandingan antara implikasi dan kontrapositif dari implikasi Implikasi Jika A orang Jawa maka A orang Indonesia. Jika hewan itu ayam, ia berkaki dua. Jika A maka tidak. Jika tidak A maka. Kontrapositif dari implikasi Jika A bukan orang Indonesia maka A bukan orang Jawa. Jika hewan itu tidak berkaki dua maka ia bukan ayam. Jika maka tidak A. Jika tidak maka A. 2.7 Penurunan Deduktif Yang dimaksud dengan penurunan secara deduktif adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan dari satu atau beberapa proposisi lain yang telah diakui kebenarannya dengan didasarkan pada bentuk dan struktur logis proposisi, tanpa memperhatikan isi atau arti dari proposisi tersebut. eberapa bentuk penarikan kesimpulan dalam kalkulus proposisi, antara lain, a. Modus Ponen, merupakan salah satu bentuk penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada struktur logis dari operasi Implikasi (If then). b. Modus Tollens, merupakan bentuk penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada aturan kontrapositif dari operasi Implikasi (If then). c. Disjunctive yllogism, merupakan bentuk penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada hukum de Morgan untuk operasi Implikasi (If then). d. Hypothetical yllogism, merupakan bentuk penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada aturan ekivalensi logis Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 24

5 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : (logically equivalent) untuk operasi Implikasi (If then). 2.9 Pengecekan truktur Proposisi Proses pengecekan struktur proposisi akan melalui tahap tahap sebagai berikut, a. Pengecekan terhadap delimiter (tanda kurung). Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah tanda ( harus sama dengan jumlah tanda ). b. Penyederhanaan terhadap proposisi. Proses ini akan menyederhanakan operasi not (~) yang berurutan. c. Pengecekan terhadap operator dan operand. erdasarkan metode left most derivation, maka dari proposisi ~ a ( b c) d ( a ~ c ), pembacaan dari sebelah kiri akan menemukan tanda kurung dari sub proposisi ( b c ) maka operasi disjungsi ini akan diturunkan terlebih dahulu dan hasil penurunan diberi label P1. elanjutnya, proses pembacaan akan menemukan tanda kurung dari sub proposisi (a ~ c), maka sub proposisi (a ~ c) akan diturunkan. esuai dengan prioritas operasi pada kalkulus proposisi, maka sub proposisi ~c akan diturunkan terlebih dahulu. Hasil penurunan P2 dan operand a akan dilakukan operasi konjungsi dan diberi label P3. Proses dilanjutkan dengan menurunkan sub proposisi ~ a dan diberi label P4. Hasil penurunan P4 dan P1 akan dilakukan operasi konjungsi dan diberi label P5. Hasil penurunan P5 akan dilakukan operasi implikasi dengan operand d dan diberi label P6. Proses diakhiri dengan operasi ekivalensi antara hasil penurunan P6 dengan P3 dan hasil penurunan diberi label P Flowchart Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir. Inti pembuatan flowchart ini adalah penggambaran dari urutan langkah-langkah pekerjaan dari suatu algoritma. Logika berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti Ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar (sehingga didapatkan kesimpulan yang absah). Dan manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa dan kemampuan menalar. Untuk dapat menarik konklusi yang tepat, diperlukan kemampuan menalar. kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturanaturan tertentu. Logika bisa merupakan cabang filosofi dan bisa juga cabang dari matematika. Logika terkategori matematika murni karena matematika adalah logika yang tersistematisasi. 3.2 Metodologi Penelitian Makna metodologi sering diartikan berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. ering kali metodologi digunakan sebagai sinonim dari kata metode. Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Metodologi adalah teori suatu metode. Metode dapat diartikan sebagai cara berpikir, dengan demikian metodologi penelitian dapat diartikan sebagai pemahaman metodemetode penelitian dan pemahaman teknikteknik penelitian. Prosedur atau metode dalam Metodologi Penelitian tersebut sering disebut dengan Metode Ilmiah. Metodemetode yang digunakan dalam suatu metodologi bersifat rasional dan empiris. Rasional dalam artian penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal dan empiris adalah dapat diamati oleh indera manusia Alur Metode Penelitian 3. ANALII DAN PERANCANGAN ITEM 3.1 Tinjauan Umum Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 25

6 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : Gambar 3.1 Tahapan Metodologi Penelitian Gambar 3.1 di atas merupakan metodologi penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Metodologi penelitian bertujuan untuk menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan penelitian berlangsung. Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa ada tiga tahapan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kasus pada penelitian tugas akhir ini yang meliputi: pengumpulan data, analisa dan perancangan, implementasi dan pengujian aplikasi, dan selanjutnya kesimpulan dan saran. 3.3 Analisis istem Dalam tahap analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang sedang berjalan. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan system dan mengevaluasi permasalahan yang ada sehingga ditemukan kelemahankelemahan yang diharapkan untuk menunjang kemungkinan pengembangan sistem yang telah ada. Analisis sistem mencakup semua permasalahan yang terjadi pada perancangan perangkatn lunak ini seperti bagaimana memasukan proposisi kedalam sub proposisi dan bagaimana cara menggambarkan gate logika. Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataankenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem. Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem (mempelajari masalahmasalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut. Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan komputer. 3.4 Perancangan istem Untuk mengetahui sistem yang berjalan dan mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu pengambaran aliran-aliran informasi dari tiap bagian yang terkait. Perancangan yang dilakukan meliputi perancangan proses yang di usulkan, diagram alir sistem yaitu flowchart, Perancangan antar muka (interface) Perancangan Proses Perancangan proses berupa gambaran sistem yang baru yang digambarkan dengan Flowchart. 1. Diagram Alir istem (Flowchart) start Menu utama Input data proses Ya Langkah pengerjaan Output Tabel kebenaran dan gate logika end tidak Kesalahan syntaks Gambar 3.2 Diagram Alir istem (Flowchart) Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 26

7 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : Perancangan Antarmuka (Interface) Perangkat lunak pembelajaran ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual asic 6.0 dengan didukung oleh beberapa komponen tambahan seperti heridan, Video oft Flexgrid 7.0, dan sebagainya. Dalam perancangan perangkat lunak pembelajaran ini, penulis menggunakan beberapa gambar yang diambil dari aplikasi Microsoft Office XP Power Point dan di-edit dengan menggunakan aplikasi 1. Form Input Proposisi Gambar 3.5 Rancangan Form Presentasi (Tampilan Awal) Gambar 3.3 Rancangan Form Input Proposisi 2. Form Langkah Pengerjaan Gambar 3.4 Rancangan Form Langkah Pengerjaan 3. Form Presentasi Gambar 3.6 Rancangan Form Presentasi (Tampilan Langkah) 4. IMPLEMENTAI DAN PEMAHAAN 4.1 Implementasi Implementasi sistem pembuatan Perangkat Lunak Pembelajaran Logika Infirmatika, dilakukan menggunakan bahasa dan lingkungan pemrograman Visual asic 6.0, bahasa pemrograman Visual asic tersebut dijalankan pada berbagai platform sistem operasi dan perangkat keras, implementasi dan pengujian ini dilakukan di PC (personal computer) dengan sistem operasi microsoft windows Xp Uji Coba ystem dan Program Pengujian Perangkat Lunak Pembelajaran Logika Informatika ini melalui beberapa tahap, antara lain, 1. Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input. 2. Membagi proposisi ke dalam bentuk sub proposisi. 3. Membuat tabel kebenaran dari proposisi langkah demi langkah. 4. Membuat gambar gerbang logika dari proposisi. Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 27

8 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input berdasarkan teori dari operasi proposisi. Pembagian proposisi pada perangkat lunak pembelajaran ini menggunakan metode parsing top down, dimulai dengan simbol yang paling awal hingga simbol yang paling akhir. Di mana proses penurunan parsing dilakukan dengan cara left most derivation, yaitu jika kedudukan operator seimbang maka operator yang terkiri diturunkan terlebih dahulu Manual Program Untuk membantu memudahkan pengguna menjalankan program aplikasi yang telah dibuat maka penulis akan menjelaskan fungsi menu-menu yang terdapat dalam tampilan program yaitu sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama Halaman utama ini merupakan halaman pembuka program yang berisi tentang judul dan nama penulis sekripsi yang di tampilkan. 2. Tampilan Halaman Input Proposisi Gambar 4.4 Tampilan Langkah 5. Tampilan langkah awal penyelesayan Gambar 4.5 Tampilan Langkah 6. Tampilan Langkah-1 Untuk Proposisi ~a d (a c) Gambar 4.2 Tampilan Halaman 3. Tampilan Kesalahan yntaks Tampilan ini merupakan halaman yang akan muncul apabila kesalahan dalam penginputan proposisi. Gambar 4.6 tampilan langkah-1 untuk proposisi ~a d (a c) 1. Tampilan Langkah-2 Untuk Proposisi ~a d (a c) Gambar 4.7 Tampilan Langkah-2 Untuk Proposisi ~a d (a c) Gambar 4.3 Tampilan Kesalahan yntaks 2. Tampilan Langkah-3 untuk proposisi ~a d (a c) 4. Tampilan Langkah Penyelesaian Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 28

9 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : Gambar 4.8 Langkah-3 untuk proposisi ~a d (a c) 3. Tampilan Langkah-4 untuk proposisi ~a d (a c) Gambar 4.9 Langkah-4 untuk proposisi ~a d (a c) 4. Tampilan Langkah-5 untuk proposisi ~a d (a c) Gambar 4.10 Gerbang logika untuk proposisi ~a d (a c) 4.2 Pembahasan Proses penyelesaian logika informatika ini melalui beberapa tahap, antara lain, 1. Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input. 2. Membagi proposisi ke dalam bentuk sub proposisi. 3. Membuat tabel kebenaran dari proposisi langkah demi langkah. 4. Membuat gambar gerbang logika dari proposisi. Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input berdasarkan teori dari operasi proposisi. Pembagian proposisi pada perangkat lunak pembelajaran ini menggunakan metode parsing top down, dimulai dengan simbol yang paling awal hingga simbol yang paling akhir. Di mana proses penurunan parsing dilakukan dengan cara left most derivation, yaitu jika kedudukan operator seimbang maka operator yang terkiri diturunkan terlebih dahulu. Kedudukan operator operator pada proposisi berdasarkan urutan prioritasnya dari tinggi ke rendah yaitu, 1. ( ), tanda kurung / delimiter. 2. Operasi Negasi (Not). 3. Operasi Konjungsi (And). 4. Operasi Disjungsi (Or). 5. Operasi Implikasi (If then). 6. Operasi i-implikasi / Ekivalensi (If and only if). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini. Proses pembuatan tabel kebenaran dari proposisi ~ a ( b c ) d ( a ~ c ) adalah sebagai berikut, 1. Jumlah operand ada 4 buah, yaitu a, b, c dan d, sehingga jumlah test case ada sebanyak 2 n = 2 4 = 16. Tabel 4.1 Tabel kebenaran awal a b c D 2. P1 = b c Tabel 4.2 Tabel kebenaran sub proposisi b c c b c Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 29

10 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : 3. P2 = ~ c Tabel 4.3 Tabel kebenaran sub proposisi ~ c c 4. P3 = a P2. ~ c Tabel 4.4 Tabel kebenaran sub proposisi a ~ c A ~ c a ~ c 5. P4 = ~ a. Tabel 4.5 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a a ~ a Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai P5 = P4 P1. Tabel 4.6 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a (b c) ~ a (b c) ~ a (b c) 7. P6 = P5 d. Tabel 4.7 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a (b c) d ~ a (b c) D ~ a (b c) d

11 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : 8. P7 = P6 P3. Tabel 4.8 Tabel kebenaran sub proposisi ~ a (b c) d ( a ~ c ) ~ a (b c) d a ~ c ~ a (b c) d ( a ~ c ) Proses akan dilanjutkan dengan proses penggambaran gerbang logika dari proposisi yang di-input. Gambar gerbang logika dari proposisi ~ a (b c) d ( a ~ c ) adalah sebagai berikut, a b c c d a Gambar 4.1 Gambar gerbang logika dari erikut ini adalah contoh soal dari Operasi-operasi proposisi antara lain : 1. Operasi Negasi (Not) a : Jakarta ibu kota negara R I. ~a : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota Negara RI. ~a : Jakarta bukan ibu kota negara R I. Maka didapat pernyataan Jika pernyataan semula bernilai benar () maka ingkarannya bernilai salah () dan sebaliknya. 2. Operasi Konjungsi (And) a : Jakarta ibu kota RI b : Tugu Muda terletak di kota emarang. a b : Jakarta Ibu Kota RI dan Tugu Muda terletak di kota emarang Maka didapat pernyataan sebagai berikut : (1) Kalimat bernilai benar karena kedua pernyataan penyusunnya bernilai benar. (2) Kalimat bernilai salah karena salah satu pernyataan penyusunnya bernilai salah. (3) Kalimat bernilai salah karena salah kedua pernyataan penyusunnya bernilai salah. 3. Operasi Disjungsi (Or) a : Gus Dur adalah Presiden RI yang ke-4 b : Megawati wakil Presiden RI yang ke-4 a V b : Gus Dur adalah Presiden RI yang ke-4 atau Megawati wakil Presiden RI yang ke-4 Maka di dapat pernyataan bahwa disjungsi bernilai salah () jika kedua komponen penyusunnya bernilai salah (), jika tidak demikian maka disjungsi bernilai benar (). 4. Opersi Implikasi (If-Then) a : Hari ini matahari bersinar terang() b : Hari ini angin bertiup kencang() a b : 1. Jika hari ini mata hari bersinar terang maka angin bertiup kencang.() 2. Jika hari ini mata hari bersinar terang maka angin tidak bertiup kencang() 3. Jika hari ini mata hari tidak bersinar terang maka angin bertiup kencang() 4. Jika hari ini matahari tidak bersinar terang maka angin tidak bertiup kencang.() Maka di dapat pernyataan bahwa proposisi a dan b akan bernilai salah () apabila a bernilai benar () dan proposisi b bernilai salah(). 5. Operasi iimplikasi a : 2 bilangan prima b : = 12 a b : Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 31

12 Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : 1. 2 bilangan prima jika dan hanya jika = 12 () 2. 2 bilangan prima jika dan hanya jika tidak sama dengan 12 () 3. 2 bukan bilangan prima jika dan hanya jika = 12 () 4. 2 bukan bilangan prime jika dan hanya jika tidak sama dengan 12 () Maka di dapat pernyataan bahwa a b bernilai benar jika kedua komponen penyusunnya memiliki nilai kebenaran yang sama (benar semua atau salah semua). 5. KEIMPULAN DAN ARAN 5.1 Kesimpulan etelah menyelesaikan perancangan perangkat lunak pembelajaran Logika Informatika, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut; 1. Perangkat lunak pembelajaran ini memiliki kemampuan untuk menyelesaikan operasi Logika Informatika dengan maksimal 5 buah operand dan panjang proposisi maksimal 100 karakter. 2. Perangkat lunak juga memiliki kemampuan untuk menggambarkan bentuk gate dari proposisi yang diinput. 5.2 aran Penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin berguna untuk pengembangan lebih lanjut pada perancangan perangkat lunak pembelajaran Logika Informatika adalah sebagai berikut, 1. Perangkat lunak dapat dikembangkan untuk operasi operasi lain yang terdapat dalam Logika Informatika, seperti operasi NAND, NOR, XOR, dan sebagainya. 2. Perangkat lunak pembelajaran ini dapat dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan persoalan yang lebih kompleks seperti pembuktian kebenaran kalimat pada mata kuliah Artificial Intelligence atau pada mata kuliah Logika Matematika. DAFTAR PUTAKA [1] Donalt F.tarat, David F.Mc.Allister, Descrete Mathematics in computer cience, Prentice Hall,Inc., UA, 1977 [2] Hadi,Rahadian, Pemrograman Microsoft Visual asic, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,2001 [3] Ismail esari. Matematika Universitas, Amico, andung,1980 [4] Kanneth A. Ross, Charles R..Wright, Descrete Mathematics,Prentice hall, Inc.,UA,1988 [5] Retno Hendrawati,Logika Matematika, Informatika, andung, 2004 [6] Lipschutz, Discrete Mathematics, chaum eries, Mc-Graw- Hill,New York,1976 Program tudi : Teknik Informatika, TMIK Kaputama injai 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN A III ANALII DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis adalah suatu kegiatan penelitian atau kajian yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT BANTU AJAR KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN METODE PARSING

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT BANTU AJAR KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN METODE PARSING IN : 2302-3805 eminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 TMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 RANCANG ANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT ANTU AJAR KALKULU PROPOII MENGGUNAKAN METODE PARING ustami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir disetiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang pendidikan, yang dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP Muhammad Taufikurrahman 41505120069 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com Logika Proposisi Adri Priadana ilkomadri.com Matematika Diskrit Apa? Cabang matematika yg mempelajari tentang obyek diskrit. Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)? Objek disebut diskrit jika:

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p. PEMAHAAN 1. Pengertian Kata LOGIKA mengacu pada suatu metode atau cara yang sistematis dalam berpikir (reasoning), dan terdapat dua sistem khusus yaitu : suatu metode dasar yang disebut dengan Kalkulus

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS ARGUMEN. Abstrak

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS ARGUMEN. Abstrak Komparasi Penggunaan Metode Truth Table Dan Proof By Falsification Untuk Penentuan Validitas Argumen (Yani Prihati) KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat? BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti

Lebih terperinci

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C MSH1B3 Logika Matematika Dosen: Aniq A Rohmawati, M.Si Kalkulus Proposisi [Definisi] Metode yang digunakan untuk meninjau nilai kebenaran suatu proposisi atau kalimat Jika Anda belajar di Tel-U maka Anda

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Agung Haryanto 41505120001 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pendahuluan Proposisi Jenis-Jenis Proposisi

Pertemuan 1. Pendahuluan Proposisi Jenis-Jenis Proposisi Pertemuan 1 Pendahuluan Proposisi Jenis-Jenis Proposisi Sejarah Pekembangan Logika Logika dalam ilmu komputer digunakan sebagai dasar dalam belajar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan,

Lebih terperinci

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. LOGIKA MATEMATIKA 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya p, q, r dan seterusnya.

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pendahuluan Dasar-Dasar Logika

Pertemuan 1. Pendahuluan Dasar-Dasar Logika Pertemuan 1 Pendahuluan Dasar-Dasar Logika Apakah Matematika Diskrit itu? Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)? Objek disebut diskrit jika: - terdiri dari elemen yang berbeda (distinct) dan

Lebih terperinci

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA A 6 LOGIKA MATEMATIKA A RINGKAAN MATERI 1. Pengertian Logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran (bentuk pemikiran yang masuk akal). Pernyataan adalah kalimat yang hanya

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisi Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisional Tujuan pembicaraan kali ini adalah untuk menampilkan suatu bahasa daripada kalimat abstrak

Lebih terperinci

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran HAND OUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pengantar Dasar Matematika ub Materi : Pernyataan, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, iimplikasi Pertemuan : 1 URAIAN POKOK PERKULIAHAN LOGIKA A. Pengertian Logika

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA

MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA MATEMATIKA DISKRIT LOGIKA Logika Perhatikan argumen di bawah ini: Jika anda mahasiswa Informatika maka anda tidak sulit belajar Bahasa Java. Jika anda tidak suka begadang maka anda bukan mahasiswa Informatika.

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

MATEMATIKA DISKRIT. Logika MATEMATIKA DISKRIT Logika SILABUS KULIAH 1. Logika 2. Himpunan 3. Matriks, Relasi dan Fungsi 4. Induksi Matematika 5. Algoritma dan Bilangan Bulat 6. Aljabar Boolean 7. Graf 8. Pohon REFERENSI Rinaldi

Lebih terperinci

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA IMOLIK agian II eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA Realitas Kalimat/ Pernyataan Logis LOGIKA eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 2 Apakah logika itu? Logika: Ilmu untuk berpikir

Lebih terperinci

ARGUMENTASI. Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

ARGUMENTASI. Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya. ARGUMENTASI Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya. Berikut ini adalah beberapa contoh Proposisi : a. 1 + 2 = 3 b. Kuala

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA BAB I DASAR-DASAR LOGIKA 11 Pendahuluan Logika adalah suatu displin yang berhubungan dengan metode berpikir Pada tingkat dasar, logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan apakah

Lebih terperinci

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI Logika Matematika 1. Pengertian Logika 2. Pernyataan Matematika 3. Nilai Kebenaran 4. Operasi Uner 5. Operasi Biner 6. Tabel kebenaran Pernyataan 7. Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen 8. Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus. Logika Proposisi 1 I. Logika Proposisi Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada kepercayaan bahwa

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012 Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah September 26, 2012 yang diharapkan Dasar: Menggunakan logika matematika. Indikator Esensial: 1 Mengidentifikasi suatu tautologi 2 Menentukan ingkaran suatu pernyataan

Lebih terperinci

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran BAB 4 PROPOSISI 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran Ilmu logika adalah berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen-argumen) dan hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat tersebut. Tujuannya adalah memberikan

Lebih terperinci

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8 P a g e 8 TABEL KEBENARAN A. Logika Proposisional dan Predikat Logika proposional adalah logika dasar yang harus dipahami programmer karena logika ini yang menjadi dasar dalam penentuan nilai kebenaran

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) Disampaikan Pada MGMP Matematika SMA Provinsi Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 Oleh: Supama Widyaiswara LPMP Bengkulu DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG LOGIKA MATEMATIKA A. PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar dan salah). 1. Gadis itu cantik. 2. Bersihkan lantai itu. 3. Pernyataan/kalimat

Lebih terperinci

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang ILFA STEPHANE, M.Si September 2012 Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Definisi 1 Logika adalah usaha dalam memutuskan ya atau tidaknya (whether or not) suatu keputusan yang sah. Oleh karena

Lebih terperinci

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR Dini MH. Hutagalung Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia mhdini@gmail.com ABSTRAK Sistem produksi ( production system) merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog INFERENSI LOGIKA Argumen adalah suatu pernyataan tegas yang diberikan oleh sekumpulan proposisi P 1, P 2,...,P n yang disebut premis (hipotesa/asumsi) dan menghasilkan proposisi Q yang lain yang disebut

Lebih terperinci

MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC

MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA : NURHIDAYAT NIM : DBC MAKALAH RANGKUMAN MATERI LOGIKA MATEMATIKA Nama : NURHIDAYAT NIM : DC 113 055 JURUAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTA TEKNIK UNIVERITA PALANGKA RAYA 2013 A I PENGERTIAN Logika adalah dasar dan alat berpikir

Lebih terperinci

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi 1.3 Pembuktian 1.3.1 Tautologi dan Kontradiksi Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi yang membentuknya disebut toutologi, sedangkan proposisi yang selalu bernilai salah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks Agenda 2 Pengantar Logika Kalimat pernyataan (deklaratif) Jenis-jenis pernyataan Nilai kebenaran Variabel dan konstanta Kalimat

Lebih terperinci

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibicarakan rumus-rumus tautologi dan prinsip-prinsip pembuktian yang tidak saja digunakan di bidang matematika, tetapi

Lebih terperinci

2.1. Definisi Logika Proposisi Logika proposisi Atomic proposition compound proposition

2.1. Definisi Logika Proposisi Logika proposisi Atomic proposition compound proposition 2. LOGIKA PROPOSISI 2.1. Definisi Logika Proposisi Logika proposisi adalah logika pernyataan majemuk yang disusun dari pernyataanpernyataan sederhana yang dihubungkan dengan penghubung Boolean (Boolean

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 DASAR-DASAR LOGIKA

PERTEMUAN 3 DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN 3 DASAR-DASAR LOGIKA 1.1 PENGERTIAN UMUM LOGIKA Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya

Lebih terperinci

SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI. Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012

SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI. Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012 SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012 PROPOSISI Proposisi atau kalimat dalam logika proposisi bisa berupa Atom/kalimat sederhana Kalimat kompleks, komposisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan kecerdasan buatan khususnya dibidang sistem pakar menjadi sesuatu yang masih sangat sulit untuk

Lebih terperinci

Mahdhivan Syafwan. PAM 123 Pengantar Matematika

Mahdhivan Syafwan. PAM 123 Pengantar Matematika Mahdhivan Syafwan PAM 123 Pengantar Matematika APAKAH LOGIKA ITU PENTING? http://hukum.kompasiana.com/2012/03/31/dpr-menunda-sementara-kenaikan-bbm-bersubsidi-451248.html Pasal 7 Ayat 6 : Harga jual eceran

Lebih terperinci

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA. Arum Handini Primandari LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian

Lebih terperinci

Matematika Industri I

Matematika Industri I LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP - UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit DASAR-DASAR LOGIKA Pertemuan 2 Matematika Diskrit 25-2-2013 Materi Pembelajaran 1. Kalimat Deklaratif 2. Penghubung kalimat 3. Tautologi dan Kontradiksi 4. Konvers, Invers, dan Kontraposisi 5. Inferensi

Lebih terperinci

Artificial Intelegence. Representasi Logica Knowledge

Artificial Intelegence. Representasi Logica Knowledge Artificial Intelegence Representasi Logica Knowledge Outline 1. Logika dan Set Jaringan 2. Logika Proposisi 3. Logika Predikat Order Pertama 4. Quantifier Universal 5. Quantifier Existensial 6. Quantifier

Lebih terperinci

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara Logika Pernyataan Dalam Ekuivale Rukmono Budi Utomo 30115301 Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB March 14, 2016 Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara

Lebih terperinci

LOGIKA. Kegiatan Belajar Mengajar 1

LOGIKA. Kegiatan Belajar Mengajar 1 Kegiatan elajar Mengajar 1 LOGIKA Zainuddin Akina Kegiatan belajar mengajar 1 ini akan membahas tentang logika. esuai dengan kebutuhan maka kegiatan belajar mengajar 1 ini mencakup dua pokok bahasan, yaitu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PERLAWANAN UNTUK PEMBUKTIAN VALIDITAS ARGUMEN DENGAN METODE REDUCTIO AD ABSURDUM

IMPLEMENTASI STRATEGI PERLAWANAN UNTUK PEMBUKTIAN VALIDITAS ARGUMEN DENGAN METODE REDUCTIO AD ABSURDUM IMPLEMENTASI STRATEGI PERLAWANAN UNTUK PEMBUKTIAN VALIDITAS ARGUMEN DENGAN METODE REDUCTIO AD ABSURDUM Abstrak Pembuktian validitas argumen dengan menggunakan tabel kebenaran memerlukan baris dan kolom

Lebih terperinci

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Logika Klasik Matematika Diskret (TKE132107) - Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom IntelijensiBuatan Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom IntelijensiBuatan Materi-4 Representasi Pengetahuan-1 Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom Definisi: fakta atau kondisi sesuatu atau keadaan yg timbul karena suatu

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT Penulis : Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi. 2 Bab 1 LOGIKA

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.

Lebih terperinci

LOGIKA Matematika Industri I

LOGIKA Matematika Industri I LOGIKA TIP FTP UB Pokok Bahasan Pengertian Logika Pernyataan Matematika Nilai Kebenaran Operasi Uner Operasi Biner Tabel kebenaran Pernyataan Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner BAB IV LOGIKA A. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang benar atau yang salah, tetapi tidak kedua-duanya pada saat yang bersamaan. Pernyataan biasa dilambangkan dengan p, q, r,...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs LOGIKA INFORMATIKA Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs Referensi Buku Teks. Edmund Burke and Eric Foxley, 1996

Lebih terperinci

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Konvers, Invers dan Kontraposisi MODUL 5 Konvers, Invers dan Kontraposisi Represented by : Firmansyah,.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN 1. Tema Konvers, Invers dan Kontraposisi 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 1. Konvers, invers

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA 1

DASAR-DASAR LOGIKA 1 DASAR-DASAR LOGIKA 1 PENGERTIAN UMUM LOGIKA Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh

Lebih terperinci

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi LOGIKA PROPOSISI Bagian Keempat : Logika Proposisi ARI FADLI, S.T. Logika Proposisi Tujuan : Mahasiswa dapat menyebutkan tentang logika proposisi, operator dan sifat proposisi Proposisi Definisi : Setiap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Logika Informatika Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Silabus (2) Himpunan Relasi dan Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAS Referensi Nolt, John, 1990, Schaum's Outline

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

Pengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng

Pengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng Pengenalan Logika Informatika Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng Pendahuluan Asal kata Logika Logic (Bahasa Inggris) Logos (Yunani) Arti : dalam bahasa Inggris : Word, Speech, what is spoken, thought,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN NILAI KEBENARAN LOGIKA PROPOSISI BERBASIS DESKTOP

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN NILAI KEBENARAN LOGIKA PROPOSISI BERBASIS DESKTOP PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN NILAI KEBENARAN LOGIKA PROPOSISI BERBASIS DESKTOP Harya Bima Dirgantara 1, Alexander Waworuntu 2, Martin 3 1,2,3 Program Studi Informatika, Fakultas Industri Kreatif, Kalbis

Lebih terperinci

MODUL 3 OPERATOR LOGIKA

MODUL 3 OPERATOR LOGIKA STMIK STIKOM BALIKPAPAN 1 MODUL 3 OPERATOR LOGIKA 1. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema : Operator Logika 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok : 1. Operator Logika Konjungsi 2. Operator Logika Disjungsi

Lebih terperinci

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat Logika Matematika Dalam setiap kegiatan kita dituntut untuk mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional dan kritis agar tidak salah dalam penalaran yang menyebabkan kesalahan dalam mengambil kebijakan.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS LOGIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS LOGIKA No. SIL/EKA/PTI 206/01 Revisi : 00 Tgl : 1 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : Logika KODE MATA KULIAH : PTI 206 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Informatika DOSEN PENGAMPU : Ratna Wardani,

Lebih terperinci

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan

LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan LOGIKA (LOGIC) Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataanpernyataan (statements). Proposisi kalimat deklaratif yang bernilai benar (true)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang dari ilmu komputer yang mulai populer adalah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang dari

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1 2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki

Lebih terperinci

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA Wahyudi Pendahuluan D alam menyelesaikan permasalahan matematika, penalaran matematis sangat diperlukan. Penalaran matematika menjadi pedoman atau tuntunan sah atau tidaknya

Lebih terperinci

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN Updated by Admin of Bahan Belajar Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika.

Lebih terperinci

BAB 7 PENYEDERHANAAN

BAB 7 PENYEDERHANAAN BAB 7 PENYEDERHANAAN 1. Pendahuluan Bab ini membahaspenggunaan hukum-hukum logika pada operasi logika yang dinamakan penyederhaan (simplifying). Berbagai macam ekuivalensi dari berbagai ekpresi logika

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi)

MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi) MATEMATIKA DASAR (Ekivalensi dan Kuantifikasi) Antonius Cahya Prihandoko Universitas Jember Indonesia Jember, 2015 Antonius Cahya Prihandoko (UNEJ) MDAS - Ekivalensi dan Kuantifikasi Jember, 2015 1 / 20

Lebih terperinci

Representasi Pengetahuan : LOGIKA

Representasi Pengetahuan : LOGIKA Representasi Pengetahuan : LOGIKA Representasi Pengetahuan : LOGIKA 1/16 Outline Logika dan Set Jaringan Logika Proposisi Logika Predikat Order Pertama Quantifier Universal Quantifier Existensial Quantifier

Lebih terperinci

B S B B B S B S. baris ke-1 baris ke-2 baris ke-3 baris ke-4. Contoh 1.7

B S B B B S B S. baris ke-1 baris ke-2 baris ke-3 baris ke-4. Contoh 1.7 . Implikasi dan iimplikasi 1. Implikasi Perhatikan contoh berikut ini Jika Ajid lulus ujian maka Ajid diajak bertamasya. Kalimat ini merupakan pernyataan majemuk. Pernyataan-pernyataan tunggalnya adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

Dasar Logika Matematika

Dasar Logika Matematika Dasar Logika Matematika Pertemuan 1: Brainstorming Perhatikan kedudukan himpunan titik-titik yang berderet kemudian tentukan himpunan titik-titik berikutnya sesuai dengan pola.? Pengantar Dasar Logika

Lebih terperinci

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Tautologi dan Kontradiksi Argumen 1/Penarikan kesimpulan yang valid: modus ponen, modus tolen.

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Tautologi dan Kontradiksi Argumen 1/Penarikan kesimpulan yang valid: modus ponen, modus tolen. Modul ke: 6 Logika Matematika Tautologi dan Kontradiksi Argumen 1/Penarikan kesimpulan yang valid: modus ponen, modus tolen Fakultas FASILKOM BAGUS PRIAMBODO Program Studi SISTEM INFORMASI http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali Materi 4: Logika I Nyoman Kusuma Wardana STMIK STIKOM Bali Logika merupakan dasar dr semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (statements). Dalam Logika

Lebih terperinci

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6)

RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI. (Minggu ke-5 dan 6) RUMUS-RUMUS TAUTOLOGI (Minggu ke-5 dan 6) 1 1 Rumus-rumus tautologi Rumus 1.1 (Komutatif) 1. p q q p 2. p q q p Bukti: p q p q q p T T T T T F F F F T F F F F F F 2 Rumus 1.2 (Distributif) 1. p (q r) (p

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. IT105 MATEMATIKA DISKRIT Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. TUJUAN Mahasiswa Memahami dan menguasai konsep dasar logika matematika Mahasiswa mempunyai daya nalar yang semakin tajam. POKOK BAHASAN Pernyataan dan

Lebih terperinci

Logika Proposisi 1: Motivasi Pohon Urai (Parse Tree)

Logika Proposisi 1: Motivasi Pohon Urai (Parse Tree) Logika Proposisi 1: Motivasi Pohon Urai (Parse Tree) Kuliah Logika Matematika Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Agustus 2015 MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi

Lebih terperinci

Pemanfaatan Prinsip Dasar Logika dan Pohon dalam Pembuatan Sistem Penghubung Fungsi Antar Perangkat Lunak pada Smartphone

Pemanfaatan Prinsip Dasar Logika dan Pohon dalam Pembuatan Sistem Penghubung Fungsi Antar Perangkat Lunak pada Smartphone Pemanfaatan Prinsip Dasar Logika dan Pohon dalam Pembuatan Sistem Penghubung Fungsi Antar Perangkat Lunak pada Smartphone Ahmad Darmawan (NIM : 13513096) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK. Tentang Pernyataan Majemuk: Implikasi Dan Biimplikasi. Mata Kuliah: Matematika 1. Dosen Pembimbing: Danuri, M.Pd

MAKALAH KELOMPOK. Tentang Pernyataan Majemuk: Implikasi Dan Biimplikasi. Mata Kuliah: Matematika 1. Dosen Pembimbing: Danuri, M.Pd MAKALAH KELOMPOK Tentang Pernyataan Majemuk: Implikasi Dan Biimplikasi Mata Kuliah: Matematika 1 Dosen Pembimbing: Danuri, M.Pd DISUSUN OLEH: NAMA: 1. LEGIYEM (14144600206) 2. SUTARNI (14144600185) 3.

Lebih terperinci

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I, 2012/2013. Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro

Selamat Datang. MA 2151 Matematika Diskrit. Semester I, 2012/2013. Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro Selamat Datang di MA 2151 Matematika Diskrit Semester I, 2012/2013 Rinovia Simanjuntak & Edy Tri Baskoro 1 Referensi Pustaka Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and its Applications, 7 th edition, 2007.

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS Herianto Manurung (1011933) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1 LOGIKA Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1 Materi Perkuliahan Konsep Proposisi Majemuk Manfaat Skema Parsing Precedence Rules Tautologi, Kontradiksi dan Contingen 10/28/2008>

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom.

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom. Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011 Logika dan Algoritma Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Materi 1. Logika Informatika Adalah logika dasar dalam pembuatan algoritma pada

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana 37 Logika Matematika Kompetensi

Lebih terperinci