BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 A III ANALII DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis adalah suatu kegiatan penelitian atau kajian yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada. Dalam hal ini, analisis yang dilaksanakan adalah pembahasan materi kalkulus proposisi yang harus dipelajari secara mendalam sehingga dapat dirumuskan permasalahan yang ada dan dapat diberikan solusi sebagai penyelesaian masalah tersebut. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis pada materi pembahasan kalkulus proposisi dan mempelajari proses kerja tahap demi tahap serta metode penyelesaiannya Konsep Kalkulus Proposisi Kalkulus Proposisi, pada hakekatnya adalah suatu metode dalam komputasi menggunakan proposisi atau menggunakan kalimat. Di sini, kalimat yang dimaksud merupakan kalimat deklaratif. Pada kalimat deklaratif tersebut dapat kita berikan nilai kebenarannya (truth value) yaitu salah satu dari enar atau alah. Kalimat seperti ini biasa disebut sebuah statemen atau pernyataan. Pada kalkulus proposisi ini, pembahasan ditekankan pada bagaimana cara mengkombinasikan statemen atau pernyataan sehingga terbentuk statemen atau pernyataan lain yang lebih kompleks. Pengkombinasian pernyataan akan menghasilkan pernyataan majemuk (compound statement). Nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk tergantung pada nilai kebenaran pernyataan yang dikombinasikan serta tergantung pula operasi pengkombinasian mereka Tahapan Proses Kalkulus Proposisi Dalam penyelesaian kalkulus proposisi diperlukan beberapa tahapan proses secara terstruktur dan berurut sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan

2 yang diharapkan. Tahapan-tahapan proses dalam penyelesaian kalkulus proposisi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input. 2. Membagi proposisi kedalam bentuk sub-sub proposisi. 3. Membuat tabel kebenaran dari proposisi langkah demi langkah. Pengecekan terhadap struktur dari proposisi yang di-input berdasarkan teori dari operasi proposisi. Pembagian proposisi pada pembahasan Tugas Akhir ini menggunakan metode parsing top down, dimulai dengan simbol yang paling awal hingga simbol yang paling akhir. Dimana proses penurunan parsing dilakukan dengan cara left most derivation, yaitu jika kedudukan operator seimbang maka operator yang paling kiri diturunkan terlebih dahulu. Kedudukan operator-operator pada proposisi berdasarkan urutan prioritasnya dari yang tertinggi ke yang terendah. Urutan prioritas kedudukan operator-operator pada proposisi adalah sebagai berikut: 1. Tanda Kurung (delimiter). 2. Operasi Negasi (not). 3. Operasi Konjungsi (and). 4. Operasi Disjungsi (or). 5. Operasi Implikasi (if then). 6. Operasi i-implikasi (if and only if). ebagai contoh dari penggunaan atau penerapan dari urutan prioritas kedudukan operator-operator pada proposisi tersebut. Misalnya, diketahui sebuah proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), maka tahapan proses penyelesaian dari proposisi tersebut adalah: Proses Pengecekan Dimulai dari proses pengecekan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pengecekan terhadap tanda kurung (delimiter). Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah tanda kurung buka ( harus sama dengan jumlah kurung tutup ). Dalam contoh ini,

3 proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) terdapat 2 buah tanda kurung buka ( dan 2 buah tanda kurung tutup ). Maka, proposisi tersebut memenuhi syarat tanda kurung (delimiter) karena jumlah kedua tanda kurung buka sama dengan jumlah tanda kurung tutup sehingga tidak terdapat kesalahan dan proses dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. 2. Penyederhanaan terhadap proposisi. etelah pengecekan terhadap tanda kurung (delimiter) tidak ada kesalahan maka proses selanjutnya adalah penyederhanaan terhadap proposisi. Proses ini akan menyederhanakan operasi negasi (not) yang berurutan. Misalnya, ~ ~ p diubah menjadi ~ p. Tetapi jika penulisan diubah menjadi ~ ( ~ p ) maka proses tidak akan melakukan perubahan. 3. Pengecekan terhadap operator dan operand. a. Karakter pertama dari proposisi harus berupa karakter proposisi p, q, r, s, operator negasi (not) ~ atau tanda kurung buka (delimiter) (. Dalam proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) diawali oleh operator negasi (not) dengan simbol ~ sehingga tidak terjadi kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. b. Karakter terakhir dari proposisi harus berupa karakter proposisi p, q, r, s atau tanda kurung tutup (delimiter) ). Dalam proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) diakhiri oleh tanda kurung tutup (delimiter) dengan simbol ) sehingga tidak terjadi kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. c. Operand p, q, r dan s yang bukan merupakan karakter pertama dari proposisi, maka harus didahului oleh operator dengan simbol ~,,,, atau delimiter (. Dalam contoh proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), dengan kondisi: - Operand p didahului oleh operator not ~ dan delimiter (. - Operand q didahului delimiter (. - Operand r didahului oleh operator or dan not ~. - Operand s didahului oleh operator implikasi.

4 Dari kondisi tersebut di atas, maka tahapan proses ini tidak menemukan kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. d. Operator not ~ yang bukan merupakan karakter pertama dari proposisi harus didahului oleh operator ~,,,, atau delimiter (. Pada proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), operator not ~ yang bukan merupakan karakter pertama didahului oleh operator and, sehingga tidak terjadi kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. e. Operator-operator,, dan harus didahului oleh operand p, q, r, s atau tanda kurung tutup (delimiter) ). Dalam contoh proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), dengan kondisi: - Operator and didahului oleh operand p. - Operator or didahului oleh operand q. - Operator implikasi didahului oleh delimiter ). - Operator bi-implikasi didahului oleh operand s. Dari kondisi tersebut di atas, maka tahapan proses ini tidak menemukan kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. f. Tanda kurung buka (delimiter) dengan simbol ( yang bukan merupakan karakter pertama harus didahului oleh operatoroperator,,, atau delimiter ( itu sendiri. Pada contoh proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), dengan kondisi: - Delimiter ( yang pertama didahului oleh operator and, dan - Delimiter ( kedua didahului oleh operator bi-implikasi. Dari kondisi tersebut di atas, maka tahapan proses ini tidak menemukan kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. g. Tanda kurung tutup (delimiter) dengan simbol ) harus didahului oleh operand-operand p, q, r, s atau delimiter ) itu sendiri. Proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), delimiter )

5 didahului oleh operand r, pada tahapan proses ini tidak menemukan kesalahan dan proses dapat dilanjutkan. Pada saat proses pembacaan, proposisi yang tidak sesuai dengan ketentuan struktur proposisi sebagaimana yang telah dibahas di atas, maka akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan yang terdapat pada proposisi yang di-input akan menginformasikan kepada pengguna dan kesalahan yang terjadi harus diperbaiki terlebih dahulu oleh pengguna jika ingin melanjutkan ke tahapan proses selanjutnya, sebaliknya jika kesalahan yang terjadi tidak diperbaiki maka sistem tidak dapat melanjutkan proses ke tahapan berikutnya Proses Pembagian/Penurunan (Parsing) etelah proses pengecekan terhadap struktur dari proposisi selesai dilaksanakan dan tidak ditemukan kesalahan, maka proses akan dilanjutkan dengan membagi proposisi ke dalam sub-proposisi. Dalam pembagian proposisi ke dalam sub-proposisi menggunakan metode left most derivation, yaitu pembacaan dimulai dari sebelah kiri sesuai dengan prioritas kedudukan operatoroperator proposisi. eperti halnya pada ekspresi aritmatika, metode left most derivation digunakan untuk menurunkan (parsing) dari ekspresi aritmatika tersebut. erdasarkan metode left most derivation, ekspresi aritmatika akan diperiksa dan diturunkan dari sebelah kiri ke sebelah kanan. Ekspresi aritmatika harus dipecahkan menjadi sub-sub ekspresi aritmatika yang paling sederhana supaya dapat diselesaikan. Pemecahan ekspresi aritmatika ke dalam bentuk subsub ekspresi aritmatika harus mengikuti urutan prioritas operasi. Operasi dengan prioritas yang lebih tinggi harus dikerjakan terlebih dahulu dan jika terdapat operasi yang memiliki prioritas yang sama, maka operasi yang terletak di sebelah kiri akan dikerjakan terlebih dahulu. Kemudian, bila ditemukan delimiter, berupa tanda kurung ( ), maka sub ekspresi aritmatika yang berada di dalam delimiter ini harus dikerjakan terlebih dahulu. ecara umum, algoritma metode left most derivation pada struktur ekspresi algoritma dengan algoritma left most derivation pada struktur proposisi adalah sama. erikut ini adalah skema pembagian proposisi dengan metode left most derivation yang digunakan dalam Tugas Akhir ini.

6 Gambar 3. 1 Pembagian proposisi dengan metode left most derivation Proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) dalam proses pembagian menjadi sub-proposisi menggunakan metode left most derivation, maka pembacaan proposisi dimulai dari sebelah kiri ke sebelah kanan dengan urutan sebagai berikut: 1. Pembacaan proposisi dari sebelah kiri ke sebelah kanan akan menemukan tanda kurung (delimiter) dari sub-proposisi ( q r ) dan di dalamnya terdapat operator disjungsi (or), maka operasi disjungsi (or) ini akan diturunkan terlebih dahulu dan hasil penurunannya diberi label P1 (baca: Proses pertama). 2. elanjutnya, proses pambacaan ke sebelah kanan dan akan menemukan tanda kurung (delimiter) dari sub-proposisi ( p ~ r ), maka sub-proposisi ( p ~ r ) yang di dalamnya terdapat operator konjungsi (and) dan negasi (not) akan diturunkan. esuai dengan prioritas operasi pada kalkulus proposisi, maka sub-proposisi ~ r akan diturunkan terlebih dahulu dan hasil penurunan dari sub-proposisi ~ r akan diberi label P2 (baca: Proses kedua). 3. Karena di dalam sub-proposisi ( p ~ r ) terdapat dua operator, maka pada tahap ini masih kelanjutan dari sub-proposisi ( p ~ r ). etelah

7 sub-proposisi ~ r diturunkan dan diberi label P2, kemudian hasil penurunan P2 dan operand p akan dilakukan operasi konjungsi (and) dan diberi label P3 (baca: Proses ketiga). 4. Proses selanjutnya, menurunkan sub-proposisi ~ p dan diberi label P4 (baca: Proses keempat). 5. Hasil penurunan sub-proposisi P1 dan P4 kemudian dilakukan operasi konjungsi (and), hasilnya diberi label P5 (baca: Proses kelima). 6. Hasil penurunan sub-proposisi P5 akan dilakukan operasi implikasi (if then) dengan operand s dan hasil penurunannya diberi label P6 (baca: Proses keenam). 7. ampai dengan proses keenam, maka hasil penurunan sub-proposisi P6 dan hasil penurunan sub-proposisi P3 dilakukan operasi biimplikasi (if and only if) atau bisa juga disebut dengan operasi ekivalensi antara P6 dengan P3, hasilnya diberi label P7 (baca: Proses ketujuh). Pada proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ), proses pembagian ke dalam sub-sub proposisi dengan menggunakan metode left most derivation telah selesai dilakukan. etelah proses pambagian proposisi menjadi sub-sub proposisi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan tabel kebenaran Proses Pembuatan Tabel Kebenaran (Truth Table) Untuk mengevaluasi apakah sebuah proposisi benar atau salah perlu dibuat tabel kebenaran (truth table). Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang merupakan suatu metode untuk menunjukkan secara sistematis satu demi satu nilai kebenaran sebagai hasil kombinasi dari proposisi-proposisi dengan meng-interpretasi-kan setiap simbol proposisi dan menggunakan aturan-aturan semantik (semantic rules). Interpretasi adalah pemberian nilai kebenaran (benar atau salah) pada setiap simbol proposisi dari suatu kalimat logika. edangkan, Aturan emantik adalah suatu aturan yang digunakan untuk menentukan arti suatu kalimat logika atau nilai kebenaran (truth value) dari suatu kalimat. etiap kombinasi dari proposisi-proposisi atau variabel proposisional, nilainya tergantung dari jenis perangkai atau operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi

8 proposisi. Tabel kebenaran merupakan cara yang paling jelas untuk membuktikan validitas dari suatu kalimat dengan menentukan kemungkinan nilai-nilai kebenaran yang diberikan pada simbol proposisinya. Jadi, bila suatu kalimat memuat simbol-simbol proposisi p dan q, ada empat kemungkinan interpretasi yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. p bernilai benar dan q bernilai benar. 2. p bernilai benar dan q bernilai salah. 3. p bernilai salah dan q bernilai benar. 4. p bernilai salah dan q bernilai salah. Proses tersebut dapat difasilitasi dengan suatu tabel, yang disebut tabel kebenaran (truth table). Dengan aturan semantik dapat ditentukan nilai kebenaran suatu kalimat kompleks untuk semua interpretasi yang mungkin. Jika terdapat n variabel, maka terdapat 2 n baris tabel kebenaran. Melanjutkan tahapan proses dari contoh proposisi, yaitu proses pembuatan tabel kebenaran dari proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) adalah sebagai berikut: 1. Pada proses pembuatan tabel kebenaran, yang pertama dilakukan adalah menghitung jumlah variabel atau operand dari proposisi. Jumlah operand dari proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) adalah sebanyak 4 buah, yaitu p, q, r dan s. ehingga jumlah test case sebanyak 2 n = 2 4 = 16. Maka, tabel kebenaran yang dibuat memiliki 16 baris sebagaimana pada tabel kebenaran awal di bawah ini:

9 Tabel 3. 1 Tabel kebenaran awal p q r s ebagaimana pada tabel kebenaran awal di atas, bahwa terdapat 4 buah operand dan 16 baris yang masing-masing telah di-interpretasi-kan dengan nilai-nilai sebanyak 16 kemungkinan. 2. etelah didapat tabel kebenaran awal, maka selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran berdasarkan proposisi yang telah dibagi/diturunkan menjadi sub-sub proposisi berdasarkan pada tahap parsing. ub-proposisi yang pertama dikerjakan adalah P1 = q r, dengan tabel kebenaran di bawah ini:

10 Tabel 3. 2 Tabel kebenaran sub-proposisi q r q r q r ub-proposisi pertama telah dibuat tabel kebenarannya, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran berikutnya sesuai dengan urutan pada proses parsing. 3. esuai dengan urutannya, setelah tabel kebenaran pada sub-proposisi pertama dibuat adalah mengerjakan tabel kebenaran selanjutnya yaitu sub-proposisi P2 = ~ r, dengan tabel kebenaran di bawah ini:

11 Tabel 3. 3 Tabel kebenaran sub-proposisi ~ r r ~ r etelah sub-proposisi kedua dibuat tabel kebenarannya, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran berikutnya sesuai dengan urutan pada proses pada pembagian proposisi kedalam sub-proposisi, yaitu sub-proposisi P3. 4. etelah tabel kebenaran pada sub-proposisi P2 = ~ r dibuat, kemudian mengerjakan tabel kebenaran sub-proposisi P3 = p P2 = p ~ r, dengan tabel kebenaran di bawah ini:

12 Tabel 3. 4 Tabel kebenaran sub-proposisi p ~ r atau p P2 p ~ r p ~ r ampai disini sudah sampai pada sub-proposisi ketiga yang dibuat tabel kebenarannya, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran berikutnya sesuai dengan urutan pada proses pada pembagian proposisi kedalam sub-proposisi, yaitu sub-proposisi P4. 5. Kemudian proses selanjutnya adalah tahapan proses pembuatan tabel kebenaran sub-proposisi P4 = ~ p, dengan tabel kebenaran seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

13 Tabel 3. 5 Tabel kebenaran sub-proposisi ~ p p ~ p ebagaimana terlihat pada Tabel 3.5 di atas, sub-proposisi P4 selesai dibuat tabel kebenarannya, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran sesuai dengan urutan tahapan proses, yaitu subproposisi P5. 6. elanjutnya, yang harus dikerjakan adalah membuat tabel kebenaran sub-proposisi P5 = P4 P1 = ~ p ( q r ). ehingga tabel kebenarannya menjadi seperti di bawah ini:

14 Tabel 3. 6 Tabel kebenaran sub-proposisi ~ p ( q r ) ~ p q r ~ p ( q r ) ub-proposisi P4 dan P1 telah dibuat tabel kebenarannya dengan menggunakan operator konjungsi (and) yang diberi label P5, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran untuk subproposisi P6. 7. erikutnya, yang harus dikerjakan adalah membuat tabel kebenaran sub-proposisi P6 = P5 s = ~ p ( q r ) s. ehingga tabel kebenarannya menjadi seperti di bawah ini:

15 Tabel 3. 7 Tabel kebenaran sub-proposisi ~ p ( q r ) s ~ p ( q r ) s ~ p ( q r ) s Hasil penurunan sub-proposisi P5 = ~ p ( q r ) dilakukan operasi implikasi (if then) dengan operand s dan hasil penurunannya adalah sub-proposisi P6. ub-proposisi P6 tersebut telah dibuat tabel kebenarannya sebagaimana terlihat pada Tabel 3.7 di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran berikutnya. 8. etelah selesai membuat tabel kebenaran sub-proposisi P6, maka proses akan dilanjutkan dengan mengerjakan pembuatan tabel kebenaran P7 = P6 P3 = ~ p ( q r ) s ( p ~ r ). ehingga tabel kebenarannya menjadi seperti di bawah ini:

16 Tabel 3. 8 Tabel kebenaran ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) ~ p ( q r ) s p ~ r ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) ub-proposisi P6 = ~ p ( q r ) s dan sub-proposisi P3 = p ~ r dilakukan operasi bi-implikasi (if and only if), hasilnya adalah P7. P7 = ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) tersebut telah dibuat tabel kebenarannya sebagaimana terlihat pada Tabel 3.8 di atas, maka sampai pada langkah ini keseluruhan dari proposisi secara lengkap, yaitu ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) sudah menjadi tabel kebenaran yang lengkap. Artinya, proses pembuatan tabel kebenaran dari proposisi ~ p ( q r ) s ( p ~ r ) selesai dikerjakan tahap demi tahap dan hasil akhir sudah didapatkan.

17 3.2 Perancangan Aplikasi Dalam segmen ini bertujuan untuk merancang solusi dari permasalahan yang telah dianalisa sebelumnya. Pada tahap perancangan ini memberikan suatu algoritma dan model diagram yang lebih terperinci sebagai acuan dalam proses pembuatan sistem perangkat lunak yang diinginkan Perancangan Algoritma Algoritma merupakan urutan-urutan dari instruksi atau langkah-langkah logis untuk membantu dalam menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pada pola pikirnya masing-masing, sebaiknya algoritma disusun sebelum membuat program. Algoritma memiliki kriteria-kriteria diantaranya: Ada input, ada output, ada proses, efektif, efisien dan terstruktur. ifat algoritma tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman, notasi-notasinya dapat digunakan untuk seluruh bahasa manapun karena tidak menggunakan simbol atau sintaks dari suatu bahasa pemrograman. Algoritma dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu urutan kejadian secara logis dan dapat diterapkan pada semua kejadian sehari-hari. Pada perancangan Aplikasi ini juga menggunakan algoritma-algoritma supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. erikut langkah-langkah yang akan digunakan dalam Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi: 1. Klik tart untuk memulai Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi. 2. Isikan Username dan Password pada form login. 3. Klik OK untuk melanjutkan atau klik Cancel untuk membatalkan. 4. Pilih menu Materi untuk membuka materi kalkulus proposisi untuk dipelajari. 5. Pilih menu Input Proposisi untuk menyelesaikan kalkulus proposisi. 6. Klik ubmit untuk melanjutkan atau klik Cancel untuk membatalkan. 7. istem akan menjalankan tahapan proses kalkulus proposisi. 8. Hasil proses ditampilkan. Algoritma dalam Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi di atas dapat juga dibuat dalam bentuk Flowchart Diagram seperti di bawah ini:

18 Gambar 3. 2 Flowchart Diagram Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi Perancangan Usecase Diagram Dalam proses perancangan Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi ini dilengkapi dengan Usecase Diagram yang merupakan bagian dari perancangan konseptual.

19 Gambar 3. 3 Usecase Diagram Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi Perancangan Activity Diagram dan equence Diagram Pada tahap perancangan ini, activity diagram dan sequence diagram dibuat secara bertahap dan dibagi pada setiap sub program yang sedang dirancang. erikut ini activity diagram dan sequence diagram yang digunakan dalam perancangan Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi. Activity diagram dan sequnce diagram dibawah ini diawali dari tartup Aplikasi sampai dengan

20 ditampilkannya Form Login untuk login pengguna dengan cara input username dan password. Gambar 3. 4 Activity Diagram tartup Aplikasi edangkan sequence diagram dari tartup Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi adalah sebagai berikut: Gambar 3. 5 equence Diagram tartup Aplikasi

21 Activity diagram dan sequence diagram yang kedua merupakan lanjutan dari tartup yaitu sub program untuk Login. Gambar 3. 6 Activity Diagram Login Aplikasi

22 Untuk sequence diagram dari sub program Login adalah seperti terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3. 7 equence Diagram Login Aplikasi Pada tahap ini jika dilihat seperti pada visualisasi rancangan sub program login diatas dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Pengguna input username dan password untuk menggunakan Aplikasi. 2. ubmit username dan password, kemudian system akan melakukan pengecekan dan validasi username dan password ke database dimana username dan password disimpan. 3. Jika username dan password sudah di submit dan valid, maka Main Menu akan ditampilkan beserta menu-menu yang disediakan. 4. Pengguna dapat menggunakan Aplikasi dan dapat memilih menumenu yang disediakan sesuai keinginannya.

23 elanjutnya, jika pada Main Menu pengguna memilih menu Materi Proposisi maka yang akan diproses adalah halaman Materi Proposisi yang berisi rangkuman materi kalkulus proposisi secara singkat. Gambar 3. 8 Activity Diagram Materi Proposisi Dari gambar activity diagram untuk sub program Materi Proposisi di atas dapat digambarkan pula rancangan sequence diagram untuk sub program tersebut sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

24 Gambar 3. 9 equence Diagram Materi Proposisi Dari rancangan sub program Materi Proposisi seperti terlihat pada activity diagram dan sequence diagram di atas dapat dibaca sebagai berikut: 1. Pengguna memilih menu Materi Proposisi. 2. Halaman presentasi Materi Proposisi yang berisi materi kalkulus proposisi secara singkat ditampilkan. 3. Pada halaman Materi Proposisi terdapat menu-menu untuk melihat materi proposisi secara berurut atau ingin langsung melihat ke halaman yang diinginkan. 4. Jika pengguna memilih menu berdasarkan halaman materi yang diinginkan, maka halaman materi yang diinginkan akan ditampilkan. 5. Jika memilih tombol Next, maka materi berikutnya akan ditampilkan. 6. Jika memilih tombol Prev, maka materi sebelumnya akan ditampilkan.

25 erikutnya adalah jika menu yang dipilih oleh pengguna bukan menu Materi Proposisi, tetapi Menu Input Proposisi. Maka diagram activity jika pengguna memilih menu Input Proposisi adalah sebagai berikut: Gambar Activity Diagram Input Proposisi ub program Input Proposisi dalam rancangan sequnce diagram sebagaiman terlihat pada gambar di bawah ini:

26 Gambar equence Diagram Input Proposisi Dalam rancangan activity diagram dan sequence diagram sub program Input Proposisi ini, dapat dituliskan seperti dibawah ini: 1. Pengguna memilih menu Input Proposisi. 2. Form untuk Input Proposisi akan ditampilkan. 3. Pengguna dapat memasukkan Proposisi yang ingin diproses pada textbox Proposisi kemudian klik ubmit untuk melanjutkan atau Cancel untuk membatalkan. 4. Jika pengguna memilih klik tombol ubmit, maka proses dilanjutkan dengan melakukan pengecekan struktur proposisi yang dimasukkan. 5. Jika struktur proposisi valid, maka proses dilanjutkan dengan menyederhanakan proposisi yang dimasukkan menjadi sub proposisi. 6. istem akan menampilkan langkah-langkah penyelesaian dan pembuatan tabel kebenaran kalkulus proposisi. Tahap selanjutnya dalam merancang Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi ini adalah membuat rancangan antar-muka Aplikasi atau biasa disebut iterface design.

27 3.2.4 Rancangan Antar-muka Aplikasi (Interface Design) Pada tahap perancangan ini, yang dilakukan adalah merancang secara visual tampilan-tampilan antar-muka (interface) Aplikasi yang akan dibuat. Interface pertama adalah plash creen. plash creen ini merupakan tampilan awal yang berisi informasi mengenai judul aplikasi, nama pembuat beserta NIM, jurusan program studi, fakultas, nama kampus dan tempat, prograss bar dan copyright. Gambar Design interface plash creen plash creen ini akan ditampilkan sesaat setelah pengguna klik tart atau pada permulaan Aplikasi dijalankan. plash creen akan ditampilkan hanya beberapa detik saja (karena sudah dirancang dengan memanfaatkan komponen timer) kemudian akan ditutup dan disusul ditampilkannya Form Login. Interface yang dirancang berikutnya adalah Form Login, dimana pengguna diharuskan memasukkan username dan password yang valid.

28 Gambar Design interface Form Login Untuk dapat menggunakan Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi, pengguna harus melakukan Login terlebih dahulu dengan cara memasukkan username pada textbox Username dan password pada textbox Password yang valid dan klik OK. Tombol OK berfungsi untuk melakukan proses selanjutnya sedangkan tombol Cancel untuk membatalkan dan keluar dari Aplikasi. erikutnya adalah rancangan interface Main Menu Aplikasi. Gambar Design interface Main Menu Pada halaman Main Menu ini, berisi ucapan terima kasih dan informasi pembuat Aplikasi dan terdapat beberapa menu yang disediakan sehingga pengguna dapat memilih menu yang tersedia. Menu-menu yang disediakan diantaranya adalah menu Materi Proposisi dengan sub menu untuk melihat

29 halaman-halaman materi baik secara berurut maupun acak (langsung ke materi yang diinginkan), Menu Input Proposisi dan lain-lain. Interface selanjutnya adalah halaman materi proposisi. Gambar Design interface halaman Materi Proposisi Halaman materi proposisi ini menampilkan informasi-informasi atau materi-materi pembelajaran kalkulus proposisi secara singkat. Untuk melihat materi secara berurut sesuai dengan yang sudah ditentukan dalam Aplikasi maka pengguna dapat memilih tombol Next (untuk melihat halaman berikutnya) atau tombol Prev (untuk melihat halaman sebelumnya). edangkan, jika pengguna menginginkan langsung kepada materi tertentu maka dapat memilih menu materi kemudian pilih materi yang ingin dilihat, maka akan ditampilkan materi yang dipilih. Rancangan interface selanjutnya adalah Form Input Proposisi.

30 Gambar Design interface Form Input Proposisi Form Input Proposisi dirancang untuk memasukkan sebuah proposisi yang ingin diproses, dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dibuat batasannya. Untuk memasukkan proposisi, pengguna dibatasi hanya bisa memasukkan operandoperand dan operator-operator dengan cara memilih tombol-tombol yang sudah disediakan dan maksimal panjang karakter adalah 20 karakter dengan jumlah operand maksimal 4 operand serta operasi-operasi yang didukung hanya sebatas yang sudah ditentukan. Pada Form Input Proposisi sebagaimana terlihat pada perancangan interfacenya, terdapat textbox untuk memasukkan proposisi, backspace button untuk menghapus mundur karakter yang sudah dimasukkan, operand button disediakan untuk memasukkan operand-operand proposisi, operator button operator-operator yang mendukung operasi kalkulus proposisi, delimiter button untuk memasukkan tanda kurung sebagai delimiter proposisi yang diinput (bila diperlukan), submit button berfungsi untuk melanjutkan proses kalkulus proposisi yang diinput dan cancel button berfungsi untuk membatalkan dan keluar dari Form Input Proposisi. Jika submit button dipilih maka sistem akan melakukan serangkaian proses dan akan menampilkan form dialog yang berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan proposisi (hasil dari proses proposisi yang sudah diinput). erikut ini rancangan interface dari form dialog hasil proses proposisi.

31 Gambar Design interface langkah-langkah penyelesaian Jika OK button dipilih maka sistem akan melakukan serangkaian proses dan akan menampilkan halaman presentasi penyelesaian proposisi tahap demi tahap (hasil dari proses proposisi yang sudah diinput). erikut ini rancangan interface dari halaman presentasi hasil proses proposisi. Gambar Design interface halaman presentasi penyelesaian proposisi Hasil dari serangkaian proses kalkulus proposisi yang dilakukan sistem disajikan dalam bentuk presentasi langkah-langkah penyelesaian maupun pembuatan tabel kebenarannya tahap demi tahap. Halaman presentasi hasil ini akan menampilkan proposisi yang valid, langkah-langkah penyelesaian proposisi

32 yang sudah diinput, langkah-langkah pembuatan tabel kebenaran dengan cara menekan tombol Next (untuk melihat proses berikutnya), tombol ack (untuk melihat proses sebelumnya) dan tombol Exit untuk keluar dari halaman presentasi hasil. etelah tahapan-tahapan perancangan Aplikasi ini selesai, maka langkah selanjutnya adalah membangun Aplikasi sesuai dengan rancangan-rancangan tersebut di atas. elain rancangan-rancangan interface di atas, penulis juga merancang interface halaman admin yang berfungsi untuk menambah maupun menghapus user yang sudah ada dan halaman input materi yang berfungsi untuk menambah maupun menghapus data materi berupa image atau gambar yang relevan. Kedua halaman ini dibatasi dalam hal hak akses, hak akses dibagi menjadi dua yaitu hak akses untuk pengguna dengan level user 1 dan level user 2. Untuk hak akses dengan login pengguna level user 1 dapat mengakses seluruh halaman yang ada di Aplikasi Pembelajaran Kalkulus Proposisi ini, sedangkan untuk login pengguna dengan level user 2 dibatasi (termasuk tidak diijinkan mengakses halaman admin dan input materi). Rancangan interface halaman admin adalah sebagai berikut: Gambar Design interface halaman Admin Pada halaman Admin dirancang untuk dapat menampilkan user-user yang sudah ada di dalam database (jika ada), menghapus user yang ada dalam database maupun menambah atau menyimpan user baru ke dalam database. edangkan untuk halaman input materi, berikut ini adalah rancangan interface yang dibuat

33 dengan harapan dapat mempermudah dalam mengelola materi-materi yang relevan seiring dengan perkembangan materi terbaru. Gambar Design interface halaman Input Materi Halaman input materi ini dirancang untuk mengelola data-data materi pembelajaran yang berupa image atau gambar. Data-data yang sudah disimpan dapat ditampilkan dalam bentuk preview dan dapat pula dihapus. edangkan untuk menambahkan data, pengguna harus mengisikan nomor dan nama file sebagai identitas data yang akan disimpan dengan syarat nomor urut yang diinput tidak boleh sama dengan nomor urut yang sudah tersimpan dalam database. Hal ini diberlakukan dengan alasan supaya tidak ada duplikasi nomor urut file yang tersimpan karena pada saat ada permintaan untuk menampilkan materi pembelajaran yang disimpan, metode yang digunakan dengan memanggil data berdasarkan nomor urut file.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT BANTU AJAR KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN METODE PARSING

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT BANTU AJAR KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN METODE PARSING IN : 2302-3805 eminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 TMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 RANCANG ANGUN PERANGKAT LUNAK ALAT ANTU AJAR KALKULU PROPOII MENGGUNAKAN METODE PARING ustami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Agung Haryanto 41505120001 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN KALKULUS PROPOSISI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP Muhammad Taufikurrahman 41505120069 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS ARGUMEN. Abstrak

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS ARGUMEN. Abstrak Komparasi Penggunaan Metode Truth Table Dan Proof By Falsification Untuk Penentuan Validitas Argumen (Yani Prihati) KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA Jurnal KAPUTAMA, Vol.5 No.2, Januari 2012 IN : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA Drs. Katen Lumbanbatu, M. Kom. 1, Novriyeni,.Kom., M. Kom. 2 Program tudi Teknik Informatika, TMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir disetiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang pendidikan, yang dengan

Lebih terperinci

Perangkai logika / operator digunakan untuk mengkombinasikan proposisi-proposisi atomik menjadi proposisi majemuk. Untuk menghindari kesalahan tafsir

Perangkai logika / operator digunakan untuk mengkombinasikan proposisi-proposisi atomik menjadi proposisi majemuk. Untuk menghindari kesalahan tafsir PROPOSISI MAJEMUK Perangkai logika / operator digunakan untuk mengkombinasikan proposisi-proposisi atomik menjadi proposisi majemuk. Untuk menghindari kesalahan tafsir akibat adanya ambiguitas (ambiguity),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sub bab ini akan membahas tentang analisis sistem yang akan dibangun. Sub bab ini juga membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C MSH1B3 Logika Matematika Dosen: Aniq A Rohmawati, M.Si Kalkulus Proposisi [Definisi] Metode yang digunakan untuk meninjau nilai kebenaran suatu proposisi atau kalimat Jika Anda belajar di Tel-U maka Anda

Lebih terperinci

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom.

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom. Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011 Logika dan Algoritma Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Materi 1. Logika Informatika Adalah logika dasar dalam pembuatan algoritma pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI. Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012

SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI. Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012 SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012 PROPOSISI Proposisi atau kalimat dalam logika proposisi bisa berupa Atom/kalimat sederhana Kalimat kompleks, komposisi

Lebih terperinci

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisi Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic) Logika Proposisional Tujuan pembicaraan kali ini adalah untuk menampilkan suatu bahasa daripada kalimat abstrak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Dalam tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi peenyelesaian perhitungan matematika, dimana akan sangat membantu para mahasiswa dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Gambar 4-1. Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

Bab Implementasi Sistem

Bab Implementasi Sistem 37 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Basis Data Implementasi model sistem basis data merupakan implementasi dari perancangan basis data yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem pada penelitian ini menerapkan algoritma string matching untuk mengenali fungsi input yang ada keyboard, input yang didapat dari keyboard akan diambil

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisa sistem dan perancangan yang akan digunakan untuk membuat Aplikasi Permainan Hangman Tebak Kalimat untuk Pembelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Geografis Rute Terpendek Kantor

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Geografis Rute Terpendek Kantor BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1.Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Geografis Rute Terpendek Kantor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 30 BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis permainan, yaitu konsep aturan dan cara bermain pada game yang berhubungan dengan program yang

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Basis Data Aplikasi

Gambar 4.1 Basis Data Aplikasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengembangan aplikasi dimulai dari membuat kebutuhan data, seperti data kelas, mata pelajaran, data guru, data siswa dan data nilai siswa. Setelah itu

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem. 27 BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Berbasis Web dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi system pakar ini, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.pada sub bab berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA VI.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis

BAB IV PERANCANGAN Perancangan Proses Kriptanalisis BAB IV PERANCANGAN 4.1. Perancangan Proses Kriptanalisis Proses kriptanalisis adalah proses untuk memecahkan cipher. Pada kasus sistem kriptografi monoalphabetik tentang username dan password akan dijelaskan

Lebih terperinci

OPERATOR & UNGKAPAN. Contoh operator : a + b Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operandnya ( yaitu a dan b ).

OPERATOR & UNGKAPAN. Contoh operator : a + b Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operandnya ( yaitu a dan b ). OPERATOR & UNGKAPAN 3.1 PENGERTIAN OPERATOR DAN UNGKAPAN atau tanda operasi adalah suatu tanda atau simbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan suatu operasi atau manipulasi. Operasi atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Pada sub bab ini akan membahas tentang bagaimana jalannya aplikasi yang telah dirancang dan hasil output dari program tersebut yaitu aplikasi game puzzle

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah 1 strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1 Analisa Pada bab ini, pembahasan simulasi readers and writers problem pada maskapai penerbangan di bandara akan mencakup prosedur kerja Readers and Writers Problem

Lebih terperinci

Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika

Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika Mata Ujian : Logika dan Algoritma Dosen : Heri Sismoro, S.Kom., M.Kom. Hari, tanggal : Selasa, 07 Agustus 2007 Waktu : 100 menit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Universitas Di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem File manager atau file browser adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka untuk bekerja dengan sistem berkas. Perangkat lunak ini sangat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai penereapan dari hasil analisis yang telah dilakukan. Adapun kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi. 4.1.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI 2014

PANDUAN APLIKASI 2014 PANDUAN APLIKASI 2014 I. INSTALASI Ikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan instalasi aplikasi SimpulDESA : 1. Klik dua kali pada file setup. 2. Klik tombol Next pada dialog yang muncul. Dialog Awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Tampilan form login merupakan form untuk memasukan ID User dan Password agar program dapat dibuka seperti pada gambar IV.1 berikut ini

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kualitas Olahan Karet Remah (Crumb Rubber) Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis merupakan langkah awal dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini penulis menganalisa kebutuhan sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk desktop 71 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Rancangan Sistem 4.1.1 Rancangan Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. 4.1.2 Kedudukan

Lebih terperinci

Penyederhanaan fungsi Boolean

Penyederhanaan fungsi Boolean Penyederhanaan fungsi Boolean Proses penyederhanaan fungsi Boolean dengan metode Quine-McCluskey mempunyai 7 (tujuh) langkah pengerjaan untuk menyederhanakan fungsi Boolean dalam bentuk SOP (sum-of-product)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Pada bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan aplikasi Media Pembelajaran Bangunan Bersejarah di Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN Analisis sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan animasi Pembelajaran Aritmatika Dasar. Dalam mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya ketelitian dalam Melihat hasil penjualan minuman pada kedai kopi Uleekareng & Gayo untuk menentukan minuman yang paling diminati

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan UML 4.1.1 Use Case Diagram Untuk mengenal proses dari suatu sistem digunakan diagram use case. Dengan diagram use case ini dapat diketahui proses yang terjadi didalam

Lebih terperinci

35

35 3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis atau bisa juga disebut analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dewasa ini memungkinkan disimpannya data dalam bentuk file dalam jumlah yang besar karena adanya media penyimpanan data yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2009 sampai 31 Desember 2009 di STIKes Dharma Husada Bandung Selama hampir 2 bulan, penulis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 41 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA Perangkat lunak penghitungan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan menggunakan fungsi integral tentu ini memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Berdasarkan hasil analisa penulis mengidentifikasi masalah muncul ketika suatu file citra menjadi aset yang sangat berharga yang tidak boleh dilihat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Permasalahan Keputusan selama ini yang dilakukan oleh Toko Buku Sembilan Wali Medan untuk menentukan buku apa saja yang paling potensial dijual berdasarkan

Lebih terperinci

Berpikir Komputasi. Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom. 3 Logika Proposisional (I)

Berpikir Komputasi. Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom. 3 Logika Proposisional (I) Berpikir Komputasi Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom 3 Logika Proposisional (I) Capaian Sub Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami logika proposisional sebagai dasar penerapan algoritma. Outline

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Akademi Sekretari ini dibentuk dari unsur pimpinan, dosen dan karyawan, dengan salah satu program kerja utamanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam menyajikan hasil dan uji coba pada bab ini, penulis akan menyajikan beberapa tampilan dari aplikasi yang telah dibangun. Tampilan halaman aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1 LOGIKA Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1 Materi Perkuliahan Konsep Proposisi Majemuk Manfaat Skema Parsing Precedence Rules Tautologi, Kontradiksi dan Contingen 10/28/2008>

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI

PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI PROSEDUR PENGGUNAAN APLIKASI Application Guide Sisi User Untuk menjalankan aplikasi, user dapat memilih icon berbentuk baik berada di dalam menu maupun di home. Setelah memilih icon tersebut maka secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tanah dalam perspektif ekonomi merupakan suatu investasi yang mempunyai nilai tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai tanah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Algoritma Apriori Jurusan Yang Paling Diminati Calon Mahasiswa Di Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Petugas Sensus

Lebih terperinci